Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Perilaku Produsen


Produsen merupakan orang yang menghasilkan barang atau jasa
untuk di pasarkan atau dijual. Perilaku produsen merupakan salah satu
pembahasan dalam ekonomi makro yaitu mengenai permasalahan
kemampuan seorang produsen pada saat menggunakan sumber daya yang ada
untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai bagi
konsumennya.
Teori perilaku produsen ialah suatu teori yang menjelaskan tentang
bagaimana tingkah laku/perilaku produsen dalam menghasilkan produk yang
mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk
menghasilakan produksi sebaik mungkin dengan mengatur penggunaan faktor
produksi yang paling efisien. perilaku seorang produsen digunakan untuk
melihat sejauh mana sebuah entitas atau perusahaan dalam memproduksi
kebutuhan-kebutuhan konsumennya.
Kegiatan produksi meliputi sebagai berikut :
a) From Changing activitie, adalah kegiatan mengubah bentuk dari suatu
barang.
b) Transportation, adalah kegiatan memindahkan barang dari suatu tempat
ke tempat lainnya.
c) Storage, adalah kegiatan menyimpan suatu barang yang akan digunakan
di masa yang akan datang.
d) Merchandishing, adalah kegiatan memperdagangkan suatu barang agar
sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan.
e) Personal service, adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang
orang lain mengakui keberadaannya.

Konsep Dasar Teori Perilaku Produsen:


a) Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana
tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya
untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya.
b) Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi seoptimal mungkin
dengan mengatur penggunaan faktor produksi yang paling efisien.

2.2 Fungsi dan Tujuan Produksi


Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input)
dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi
produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah
satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah.
Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti
dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti
dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat
ditulis sebagai berikut :

Q = f(L, R, C, T)

Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)
Dalam kegiatan produksi ada beberapa tujuan yang akan tercapai yaitu
sebagai berikut :
 Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen.
 Mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin.
 Memaksimalkan sumber daya yangdimiliki.
 Meminimalkan biaya produksi.
 Memaksimalkan hasil produksi.
 Mencari tambahan modal.

2.3 Analisis Teori Produsen


Faktor produksi dibagi menjadi dua jenis, yaitu faktor produksi
tetap dan faktor produksi variabel.
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah
penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Contohnya faktor
produksi tetap adalah mesin.
Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang jumlah
penggunaannya tergantung pada jumlah produksi. Contoh faktor produksi
variabel adalah tenaga kerja.
Pengertian faktor produksi tetap dan variabel ini terkait dengan
terkait dengan waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengurangi dan
menambah faktor produksi tersebut, karena dalam jangka panjang dan sangat
panjang semua faktor produksi adalah faktor produksi variabel, dimana
perusahaan mampu menambah jumlah faktor produksi tersebut yang
disesuaikan dengan jumlah produksi yang ingin dihasilkan.
Dalam menganalisis teori produsen, terdapat 2 hal yaitu sebagai berikut :
a) Produksi jangka pendek, adalah suatu perusahaan yang memiliki
input tetap dalam menentukan berapa banyaknya jumlah input
variabel yang harus digunakan untuk kegiatan produksi. Untuk
membuat sutau keputusan, seorang pengusaha akan memperhitungkan
seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi
total. Seorang pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk
mencapai tujuan yang diinginkan harus menentukan dua macam
keputusan yaitu sebagai berikut :
1) Berapa output yang harus diproduksi.
2) Berapa dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan.
b) Produksi jangka panjang, adalah suatu proses produksi tidak bisa
diukur dengan waktu tertentu, misalnya 5 tahun, 15 tahun, 20 tahun
dan seterusnya. Jangka input yang dipergunakan untuk proses
produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang
tidak ada input yang tetap.
Ada tiga aspek dalam proses produksi adalah sebagai berikut :
a) Kuantitas pelayanan yang baik atau dihasilkan.
b) Bentuk pelayanan yang baik atau diciptakan.
c) Distribusi spasial temporal dan barang atau jasa yang dihasilkan.
Terdapat dua asumsi dasar untuk menyederhanakan pembahasan secara
teoristis, dalam menentukan keputusan, yaitu sebagai berikut :
a) Produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang
semaksimum mungkin.
b) Produsen atau pengusaha beroprasi dalam pasar persaingan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai