EPIDEMIOLOGI BENCANA
DITYA AYUNDA SAHNAZ 1711211044
GITA ANDRI YANI 1711213039
KHAIRUNNISA YUZA 1711212003
MIVTAHURRAHIMAH 1711211041
YESA MELAM SARI 1811216010
Judul: Association of
maternal exposure to
teror attacks during
pragnancy and the risk of
schizophrenia in the
offspring: a ppopulation
based study
Jurnal
Levine
1
Penerbit/Tahun Terbit:
Elsevier/2018
1. Kejadian teroris
relatif ada setiap 2. Menimbulkan dampak:
tahun
3. Penelitian
seltein 2003,
mengenai
perang
Yomkippur
tahun 1973-
1974 di Israel.
Metode
Metode yang digunakan yaitu kohort.
Penelitian ini menggunakan 4 sumber data :
1. The Israel Ministry of Interior Registry (Direktorat 3. Data kesehatan jiwa (schizophrenia)
Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil dibawah di Israel dari 7 Agustus 1981 – 1
Departemen dalam negri) November 2015
Data bayi yang lahir di bulan 1 Januari 1975-31 Data diambil dari 3 sumber :
Desember 1995 yang orang tuanya berasal dari
Eropa. Rumah Sakit Kejiwaan
Hasil
N= 201.048
= 97.711
N = 201.048
Terpapar Tidak Terpapar
♀ = 103.337
3.278 107.770
Skizofrenia
21 500
Analisis sensitivitas
1. Uji statistik dengan model cox proporsional
Hasil : tidak ada penyimpangan yang signifikan
2. Analisis sibling
1.419 anak 426 skizofrenia terpapar 17
RR = 2,85
3. Sampel uji pencocokan
Terpapar = 3.257
Tidak terpapar = 197.360
RR = 2,45
Diskusi
Penelitian memberikan bukti bahwa masa kehamilan adalah masa yang kritis pada anak
yang dapat menimbulkan efek terhadap perkembangan saraf karena stres akibat teror.
Keterbatasan dan kesimpulan
Keterbatasan
Kesimpulan
Jurnal Li
2
Penerbit/Tahun Terbit:
MDPI/2018
1. Menggunakan
sistem GIS
Cara menemukan jurnal
- Keyword : public
health assessment AND
after earthquake
- Kriteria Inklusi :
- tahun (2017-2019)
- jurnal artikel
- full text
Latar Belakang
Tujuan artikel
Metode yang
digunakan dalam
menentukan hilangnya
nyawa : Mengestimasi jumlah
korban
Ya’an
(7 SR)
Wenchu
an ( 7,5
SR)
Berdasarkan
2 gempa :
2. Koleksi dan Proses Data
Data Informasi
Geografi
Data populasi
Data Insiden
Penyakit Menular
Data satelit
3. Perkiraan korban gempa 4. Penilaian kerusakan
bumi dan cidera: sumber-sumber medis
Menggunakan fiitur
dan geomorfologi dari Historical data = data-
zona gempa, seismik, data yang sudah ada
parameter, dan data
populasi yang diuji ke Health resourcer
dalam model evolusi report
kerusakan bangunan
Penelitian fokus
pada hubungan
antara kerusakan
bangunan dengan
jumlah korban
Ketersediaan
air
Penilaian resiko
5. Berdasarkan penyakit
kebutuhan menular
pelayanan
kesehatan setelah Memilih tempat
gempa
pengungsian
setelah gempa
pembatasan
ukuran
pengungsian
Hasil
1) Estimasi korban dan
2) Penilaian cepat 3) Penilaian kebutuhan
cedera akibat gempa
kerusakan Sumber Daya 3) Penilaian
kesehatan kebutuhan kesehatan masyarakat setelah gempa
masyarakat
pada saat tanggap
Medis setelah gempa
darurat.
• Dalam fase darurat, • Ada 294 institusi medis • a. Penilaian Pasokan b. Penilaian resiko c. Penyelasaian
korban dan cedera yang berlokasi di daerah Air penyakit menular Jalan yang dapat
diperkirakan dalam penelitian, dimana 242 Penilaian pasokan air Resiko tertinggi pada dilewati aliran sungai
beberapa jam (82,3%) sangat parah pada area utama, dan tanah longsor
setelahnya gempa rusak. Area kerusakan pengaturan sumber air penyakit menular
bumi. Studi area dibagi utama di barat laut berdasarkan indikator. melalui air dan diperkirakan sebelum
menjadi area kerusakan jauh di dalam Menurut estimasi dari makanan dan sesudah gempa.
besar dan area pegunungan pedalaman, 10 kabupaten Wenchuan Resiko potensial Pasanang gambar
kerusakan kecil. dan sepenuhnya yang sangat rusak terbesar : disentri, satelit kemudian
terisolasi dari lalu lintas sekitar 3.500.000 orang infeksi daerah. perhitungan titik
luar. Peralatan medis membutuhkan 40.000 Resiko peningkatan penyelamatan
dan sanitasi hampir ton air minum/hari
kasus dan wabah berdasarkan prinsip
semuanya hancur total. untuk kebutuhan hidup
dasar. penilaian kolera, hepatitis, tipus, pemilihan pemukiman
kebutuhan air untuk parahpus dan ruang lingkup tata
mengidentifikasi Resiko penyakit ISPA, letak titik bencana
ketersediaan (kuantitas TBC dan Konjuctivitis ditentukan
dan kualitas) dari air hemoragic akut.
yang terkait dengan
Penyakit alami: resiko
permintaan
penularan penyakit
oleh serangga.
Peningkatan wabah
dan resiko epidemi
penyakit menular.
Diskusi
Penelitian ini membahas kerangka kerja Untuk penyakit-penyakit alami, dipilih
dalam melakukan penilaian kebutuhan cepat schistosomiasis untuk dievaluasi.
kesehatan masyarakat setelah gempa bumi
Untuk dampak penting pada kesehatan
menggunakan teknologi GIS dan High
masyarakat yaitu cedera dan kerusakan
resolution remote sensing images.
psycososial. Dampak tidak langsung terjadinya
Perkiraan jumlah korban meninggal dan wabah.
luka-luka penting untuk merencanakan
Metodologi GIS sangat bermanfaat pada
tindakan tanggap darurat kesehatan
setelah evaluasi, beberapa aplikasi dapat
masyarakat.
memberikan saran pada sebelum evaluasi
Kerusakan insfratuktur dapat mengganggu bencana.
pelayanan medis.
Untuk pemulihan lebih lanjut setelah gempa,
Kerusakan pada sistem penyediaan air akibat harus ditekankan pada kualitas bangunan
gempa menyebabkan kesulitan dan terutama daerah perkotaan.
mempengaruhi kelangsungan hidup.
Sistem surveilans penyakit harus diperkuat
Faktor risiko utama yang mempengaruhi untuk mengontrol penularan epidemi
penyakit menular setelah bencana alam penyakit. Tindakan sanitasi setelah bancana
yaitu fasilitas air bersih, fasilitas sanitasi, diperlukan terutama untuk penyakit
tingkat kepadatan penduduk, status cardiovascular dan kesehatan mental.
kesehatan dasar populasi dan ketersediaan
Daerah yang terkena dampak bencana alam
pelayanan kesehatan yang salaing
memliki perbedaan sosial, ekonomi dan latar
mempengaruhi.
belakang kesehatan.
Kesimpulan
High Resolution Earth Observation Technology menjadi dasar ilmiah ilmu bagi
kesehatan masyarakat dalam kesehatan dan pencegaham epidemi saat bencana.
Teknologi GIS dan high resolution untuk respon darurat dalam pelayanan kesehatan
primer dapat pembuat kebijakan dalam meninjau pelayanan kesehatan manajemen
darurat, pencegahan penyakit menular dan penilaian resiko.
TERIMA KASIH