TEORI PRODUKSI
Di ajukan untuk memenuhi tugas materi Pengantar Ekonomi
Mikro
Dosen Pengampu : Hasan Nuryadi, M.Ec, B.Sc
DI SUSUN OLEH :
RIA SULISTIYANI
11119315
PROGRAM STUDI PENGANTAR EKONOMI
MIKRO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
2019/2020
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............................................................................................................
.............................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................
.............................................................................................................................................5
C. Tujuan .........................................................................................................................
.............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Produksi ...........................................................................................
.............................................................................................................................................6
B. Fungsi Teori Produksi ..................................................................................................
.............................................................................................................................................6
C. Mekanisme Produksi Berjalan .....................................................................................
.............................................................................................................................................7
D. Kendala di dalam Proses Produksi ...............................................................................
.............................................................................................................................................13
E. Solusi pada saat Biaya Produksi Meningkat dan Penjualan Menurun ..........................
.............................................................................................................................................15
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari Teori Produksi?
2. Bagaimana Mekanisme Produksi itu berjalan?
3. Apa kendala di dalam Proses Produksi tersebut?
4. Memaparkan Solusi pada saat biaya Produksi Meningkat dan Penjualan
Menurun.
C. TUJUAN
Untuk mengetahui apa itu Teori Produksi
Untuk mengetahui Mekanisme Produksi berjalan
Untuk mengetahui Kendala selama Proses Produksi
Untuk dapat Memaparkan Solusi pada saat biaya Produksi Meningkat
dan Penjualan Menurun.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Man
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menjalankan
sebuah wirausaha. SDM dalam hal ini merupakan pemilik NSO dan
karyawan yang mempunyai jam kerja selama 8 jam, yaitu antara 08.00 –
16.00. Adapun SDM berperan dalam NSO yaitu :
Event Manager
Pemimpin NSO, mempunyai peranan terpenting dalam sebuah
penyelenggaraan acara, baik seminar maupun training, mengatur
bagian teknis NSO, mulai dari pembuatan konsep acara hingga
implementasinya di lapangan karena event manager yang
bertanggung jawab terhadap kelancaran dan kesuksesan event.
Field Officer
Divisi yang menangani persiapan tempat acara, perijinan dan
keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keuangan,
kesekretariatan dan sebagainya.
Tallent Officer
Divisi ini bertanggung jawan menangani pekerjaan yang
berhubunngan dengan talent/pengisi acara, mulai dari negosiasi
waktu, honor, membuat MOU sampai pada
kebutuhan pengisi acara saat acara berlangsung, transportasi,
konsumsi, akomodasi dan lain-lain.
Show Director
Divisi ini bertanggung jawab terhadap penyajian seminar.
Baik dalam dekorasi panggung, pengendalian waktu ketika
seminar, sound system, lighting, keamanan dan penghubung antara
show director dengan pohak lainnya.
Ticketing Division
Divisi ini bertanggung jawab menangani penjadwalan berkaitan
dengan tiket, mulai dari pencetakan, porporasi, pemilihan ticket
box, sistem pemesanan, distribusi sampai perhitungan tiket
terjual setelah seminar berakhir untuk memastika berapa pajak yang
harus di bayar.
Promotion Division
Divisi ini yang akan menangani seluruh kegiatan promosi
semiar, mulai daari perencanaan, desain, produk materi
promosi, penempatan, penayanganserta pemasaran media luar
ruang.
Event
Manager
d. Pendirian Usaha
Setelah langkah 1-3 telah selsai dilaksanakan, maka pengurus usaha
berwenang untuk mendirikan usaha. Pendirian usaha yang
dilakukan berdasarkan atas kesepakatan dari semua pihak. Setiap
pemegang saham (investor) diperbolehkan untuk mengajukan opini terkait
pendirian dan pelaksanaan usaha untuk mendukung perkembangan usaha
secara pesat tanpa mengesampingkan tujuan awal yang sudah
digagas dan disepakati bersama.
e. Marketing
Apabila usaha Nursing Seminar Organizer telah didirikan maka langkah
selanjutnya yaitu proses pemasaran. Pemasaran dilakukan semaksimal
mungkin agar masyarakat mengetahui usaha ini dan dapat merasakan
manfaatnya. Dalam hal ini,perlu adanya inovasi-inovasi baru yang dapat
menarik minat masyarakat terutama masyarakat yang menderita luka yang
membutuhkan penanganan intensif oleh tenaga perawat. Proses marketing
secara detail dapat dilihat pada poin produksi bagian marketing yang akan
lebih menjelaskan secara khusus tentang segmentasi, targeting, dan
positioning.
f. Pelaksanaan Usaha
Langkah terakhir dalam metode pelaksanaan dan perancanaan yaitu
berjalannya usaha sesuai dengan yang diinginkan. Pada proses
pelaksanaan usaha ini sudah terdapat pembagian jobdesk yang harus
dilaksanakan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
3. Material
Aspek ini memberikan penekanan pada sarana prasarana serta fasilitas yang
mendukung pendirian dan perkembangan usaha NSO Sarana prasarana yang
dimaksudkan dalam hal ini yaitu pemilihan lokasi yang strategis, penggunaan
gedung serta fasilitas didalamnya seperti meja, kursi, dan peralatan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan acara seminar dan training Hal-hal yang
terkait dengan pendirian dan perkembangan usaha dapat dihubungkan dengan
perijinan baik penggunaan tempat maupun pelaksanaan usaha.
4. Money
Dana yang digunakan dapat diperoleh dari sponsor Oleh karena itu,
pemanfaatan dana ini harus digunakan seoptimal mungkin untuk
menghasilkan usaha yang berkualitas yang tidak hanya berbasis pada
“profit” namun juga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dari skill
perawat.
5. Operasional Proses
Proses Pembuatan Seminar, terbagi tiga tahapan :
1. Tahap Praproduksi (Planning)
a. Menjabarkan ide kreatif dan menuangkannya dalam konsep
seminar Ide kreatif atau gagasan awal sangat penting dari setiap
anggota untuk memberikan ide bagaimana seminar tersebut akan
dilaksanakan dan dituangkan dalam suatu konsep yang kreatif dan
menarik.
b. Menuangkan konsep seminar dalam rancangan tertulis
Setelah ide kreatif dari masing–masing personal yang
dituangkan dalam sebuah konsep, konsep tersebut dibuat pada
suatu rancangan tertulis supaya hasil dari ide kreatif atau gagasan
yang tertuang lebih matang dan siap untuk di promosikan atau di
perlihatkan pada stakholder.
c. Pembentukkan Tim serta Jobdesc
Setelah terbentuknya suatu konsep rancangan yang tertulis,
proses berikutnya pembentukkan Tim serta pembagian
Jobdesc sangatlah penting, di sini kita dapat menentukan
masing–masing anggota tim untuk bekerja sesuai
kemampuannya atau kelebihannya, jangan sampai terjadi
kesalahan penempatan Jobdesc.
d. Mempromosikan Konsep
Jika belum mempunyai stakholder, promosikan ide atau gagasan
kreatif yang sudah terancang dalam sebuah konsep yang menarik,
agar mendapatkan pemintat baik dari stakholder ataupun pihak
sponsor yang tertarik dengan konsep yang sudah dituangkan pada
rancangan tulisan.
e. Observasi tempat, perlengkapan, akomodasi, konsumsi,
transportasi, dokumentasi dll.
Setelah tim terbentuk dan masing – masing telah di berikan
jobdesc, maka proses berikutnya observasi tempat, perlengkapan,
akomodasi, transportasi, dan sebagainya. Ini sangat perlu di
lakukan sebelum masuk pada tahap produksi, pihak event
organizer harus observasi terlebih dahulu guna mengetahui apa saja
kendala atau pun yang harus di persiapkan nanti pada saat produksi
berlangsung, biar konsep yang tertuang tadi terlihat menarik dan
memuaskan stakholder.
f. Menentukan Pihak–pihak yang Terlibat (pengisi acara)
Klien berhak menentukan para pihak–pihak yang mengisi acara
sesuai dengan konsep yang mereka inginkan untuk acara seminar
tersebut yang tentunya telah dirundingkan dengan pihak Seminar
Organizer. Supaya acara seminar tersebut tidak mengecewakan
klien.
g. Mengkonfirmasi pada Pihak – pihak yang Terlibat
Sebelum masuk pada proses produksi, pihak Seminar Organizer
harus memastikan dan mengkonfirmasikan pada pihak–pihak yang
terlibat dalam acara tersebut, hal ini di karenakan jika ada
pembatalan kontrak kerja dengan pihak – pihak yang sebelumnya
sudah ditentukan maka Seminar Organizer dapat mencari
penggantinya sebelum acara produksi berjalan.
h. Penyelesaian Administrasi, Kontrak, Perijinan, Tempat, Ticketing,
dll
Setelah semuanya rampung, maka proses selanjutnya adalah
perjanjian dari segi administrasi, kontrak, perijinan, tempat,
ticketing, pengisi acara, keamanan, dll. Perjanjian ini di maksudkan
agar kontrak kerja yang telah di sepakati di kedua belah pihak tidak
ada pengingkaran kontrak atau penyelewengan kontrak kerja sama.
i. Membuat Run Down Acara Seminar
Hal ini wajib di lakukan, karena run down atau susunan acara
seminar harus di buat sesuai konsep yang sudah di rancang agar
hasilnya memuaskan.
2. Tahap Produksi
a. Teknikal Meeting dengan Seluruh Pengisi Acara Seminar
Sebelum memulai tahap produksi, sebaiknya melakukan
teknikal meeting terlebih dahulu, untuk lebih mempersiapkan
segala sesuatunya pada saat produksi berlangsung.
b. Teknikal Meeting dengan Seluruh Crew yang Bekerja
Sebelum memulai produksi, sebaiknya teknikal meeting dahulu
dengan seluruh crew untuk lebih mempersiapkan segala
sesuatu dan berdo’a bersama demi kelancaran produksi nanti
c. Mempertanyakan Kesiapan pada Pihak Keamanan
Pihak seminar organizer wajib menanyakan kesiapan pihak
keamanan sebelum beberapa saat produksi akan di laksanakan,
dan meminta pada pihak keamanan untuk lebih mengontrol
keamanan agar produksi berjalan sukses sesuai rencana dan
hasilnya memuaskan.
d. Proses Seminar digelar sesuai rundown
Proses seminar yang berlangsug sesuai dengan konsep dan
run down yang di persiapkan secara matang.
b. Pembuatan laporan
Pembuatan laporan akhir ini guna mengetahui keseluruhan dari
produksi yang telah berjalan, untuk di serahkan pada stakholder
maupun klien
Semua faktor penyebab diatas akan berdampak pada hilangnya time base. Target
produksi terpengaruh dengan time base yaitu target produksi berbanding lurus
dengan kapasitas produksi dan berbanding lurus dengan time base.
Cara ampuh mengatasi masalah tidak tercapai nya target produksi adalah dengan
mengejar time base nya karena faktor di atas. Time base terdiri dari time base
manual dan time base mesin.
Waste
Waste atau sampah adalah produk cacat dan harus dimusnahkan tidak boleh
dijual kekaryawan atau dilempar kepasaran bebas dengan harga miring karena
suatu saat akan menimbulkan citra gagal produk. Jika jumlah reject tinggi
maka waste maka cara ampuh mengatasi masalah waste sama dengan
mengatasi maslah quality defect.
Waste yang tinggi menyebabkan :
Output value tidakmaksimal
Permintaan waste memiliki prosedur panjang melibatkan persetujuan
beberapa departemen sehingga timbul pemborosan waktu tunggu material
Pemusnahan waste akan mengurangi Time base
Masalah kepercayaan owner
Sepi Order
Sepi order dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
Customer tertentu menurunkan kuantitas order karena faktor internal
mereka seperti setiap akhir tahun terjadi penurunan order
Customer menarik order dan mlimpahkan order ke competitor
Customer menutup order karena pailid.
Salah satu dari alas an diatas menyebakan target produksi menurun kecuali
marketing berhasil mendapatkan costumer lain sehingga jumlah order bisa
tetap stabil.
Untuk itu ada beberapa solusi untuk mengatasi saat biaya produksi meningkat
dan penjualan menurun antara lain :
Solusi saat biaya produksi meningkat
1. Menimalkan Pemborosan Bahan Baku
Menimalkan pemborosan bahan baku dengan cara :
a. Pembelian bahan baku dengan teliti dan cermat.
Untuk meminimalkan biaya produksi bukan berati perusahaan harus
membeli bahan baku dengan harga murah namun tidak
memperhatikan kualitasnya, karena bahan baku yang tidak sesuai
kualitasnya maka akan tidak bisa digunakan sebagai bahan baku
produksi, hal ini bisa menjadi pemborosan pembelian bahan baku.
Belilah bahan baku yang berkualitas baik, hal ini bisa dilakukan
dengan mencari suplier yang dapat memberikan bahan baku yang
berkualitas dengan harga yang sesuai, karena bahan baku yang
berkualitas baik akan menghasilkan produk yang berkualitas baik
pula.
b. Kurangi pemborosan dengan cara yang terampil.
Dalam usaha sektor industri, keterampilan akan menghasilkan
penghematan, karena dengan keterampilan mengolah bahan baku dan
bahan penolong yang baik, akan menghindarkan dari rusaknya bahan
bahan yang digunakan.
Pekerja yang terampil untuk mengurangi kerusakan produk, hal ini
akan menjaga kestabilan perusahaan untuk menghasilkan poduk yang
baik dan berkualitas. Jika produk tidak berkualitas atau bahkan rusak
maka perusahaan akan mengalami kerugian, karena biaya produksi
yang dikeluarkan akan sia-sia.
Pelatihan kepada pekerja yang dapat diaplikasikan dalam bekerja,
peralatan yang baik, suasana kerja yang kondusif, pembayaran upah
yang lancar, serta pengawasan yang cermat ketika proses produksi
berlangsung akan mengurangi kerusakan produk.
2. Mengurangi biaya tenaga kerja
Mengurangi biaya tenaga kerja bukan berarti harus mengurangi jumlah
tengaga kerja, namun salah satu cara untuk meminimalkan biaya tenaga
yaitu dengan menghitung upah tenaga kerja berdasarkan waktu dalam
menghasilkan beberapa bagian ataupun produk tertentu, jangan sia-siakan
waktu ketika produksi mulai berjalan.
Hal-hal yang menyebabkan biaya tenaga kerja menjadi lebih tinggi antara
lain:
1. Penempatan mesin dan peralatan serta bahan tidak di tata dengan baik
dan tepat.
2. Suasana kerja yang kurang kondusif dan tempat kerja yang buruk yang
tidak memberikan kenyamanan bagi pekerja ketika proses produksi
berlangsung di perusahaan.
Seharusnya perusahaan melakukan pembenahan tata ruang kerja yang
baik. Yakni, dengan menempatkan, mesin-mesin, peralatan, penyimpanan
bahan baku dan penolong dan lain lain dengan baik dan tepat, agar dapat
berhubungan antara datu dengan yang lain, sehingga memudahkan
beraktivitas. Dengan alur yang sesuai akan memudahkan penangannya
dalam tahapan proses produksi. Tata letak yang tidak tepat akan
mengakibatkan penanganan dalam produksi menjadi panjang, hal ini juga
yang mengakibatkan biaya tinggi karena terjadi pemborosan waktu.
2. Pengurangan biaya
a. Biaya produksi
Bila barang barang dibuat melalui proses produksi terlebih dulu, maka
dengan adanya penurunan omzet berakibat terjadinya kapasitas
menganggur. Kapasitas menganggur akan berakibat beban biaya tetap
per satuan produk menjadi lebih besar.
Adakalanya biaya tenaga kerja langsung yang ada di produksi bukan
berdasarkan output produksi, sehingga beban tenaga kerja per satuan
produk menjadi lebih besar.
Beberapa hal yang dapat di lakukan antara lain :
Lakukan efisiensi sebesar mungkin pada biaya overhead pabrik
Hindari jumlah tenaga melebihi dari yang seharusnya, pikirkan kelebihan
tenaga untuk hal-hal yang lebih produktif
Pikirkan dan cari sedapat mungkin untuk menurunkan biaya bahan baku
tanpa menurunkan kualitas
3. Terobosan (Breakthrough)
Berpikir out the box, bisa menelorkan inovasi terobosan yang bisa jadi
membawa perusahaan keluar dari situasi sulit, dan bahkan bisa juga
berdampak posotif pada bisnis jangka panjang. Inovasi terobosan bisa
saja sangat simpel dan tidak membutuhkan pembiayaan yang beresiko
tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk
mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi
menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai
untuk digunakan.
Dalam teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai
guna pada suatu barang. Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi
(output) perperiode waktu” karena merupakan konsep aliran.
Ada 3 aspek proses produksi antara lain :
a) Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.
b) Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
c) Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di
hasilkan.
1. https://sono-echono.blogspot.com/2014/09/teori-produksi.html
2. https://www.seputarpabrik.com/2019/01/5-contoh-masalah-besar-
produksi-dan.html
3. https://www.kompasiana.com/fauzulfah/565b27a32623bd0d1efd3f8
6/langkahlangkah-mudah-untuk-melakukan-efisiensi-biaya-
produksi?page=all
4. https://akuntansiumkm.com/2017/07/19/strategi-mengatasi-
penurunan-daya-beli/