Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

TEORI PRODUKSI
Di ajukan untuk memenuhi tugas materi Pengantar Ekonomi
Mikro
Dosen Pengampu : Hasan Nuryadi, M.Ec, B.Sc

DI SUSUN OLEH :

RIA SULISTIYANI
11119315
PROGRAM STUDI PENGANTAR EKONOMI
MIKRO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori Produksi”.
Makalah ini disusun untuk para pembaca dapat memperluas pengetahuan
tentang "Teori Produksi" dan juga untuk memenuhi sebagian tugas Pengantar
Ekonomi Mikro.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan. Terima kasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................


.............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
.............................................................................................................................................2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
.............................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang ............................................................................................................
.............................................................................................................................................4
B.    Rumusan Masalah .......................................................................................................
.............................................................................................................................................5
C.    Tujuan .........................................................................................................................
.............................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A.   Pengertian Teori Produksi ...........................................................................................
.............................................................................................................................................6
B.   Fungsi Teori Produksi ..................................................................................................
.............................................................................................................................................6
C.   Mekanisme Produksi Berjalan .....................................................................................
.............................................................................................................................................7
D.  Kendala di dalam Proses Produksi ...............................................................................
.............................................................................................................................................13
E.  Solusi pada saat Biaya Produksi Meningkat dan Penjualan Menurun ..........................
.............................................................................................................................................15
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai


guna suatu barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input
menjadi output. Produsen adalah mereka yang melakukan produksi.

Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubngan antara tingkat


produksi dengan jumlah faktor – faktor produksi dan hasil penjualan output nya
ataupun teori yang menjelaskan hubungan antara kuantitas produk dan faktor –
faktor produksi yang di gunakan. Dalam hal ini dapat mempengaruhi keputusan
yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-
alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang
dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan
keuntungan yang maksimal.

Dalam hal ini penting untuk memahami dan mempelajari kegiatan


perusahaan dalam menawarkan dan memproduksi barang yang di produksi nya.
Dalam proses kegiatan produksi dan menawarkan produknya perusahaan
memerlukan analis ke atas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-
tama dianalisis sampai mana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk
menghasilkan barang yang akan diproduksikan. Setelah kegiatan tersebut lalu
dilihat biaya produksinya untuk menghasilkan produk-produk tersebut. Dan pada
akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan
hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya. Untuk
menentukan tingkat produksi yang akan memberikan  keuntungkan yang
maksimum kepadanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari Teori Produksi?
2. Bagaimana Mekanisme Produksi itu berjalan?
3. Apa kendala di dalam Proses Produksi tersebut?
4. Memaparkan Solusi pada saat biaya Produksi Meningkat dan Penjualan
Menurun.

C. TUJUAN
 Untuk mengetahui apa itu Teori Produksi
 Untuk mengetahui Mekanisme Produksi berjalan
 Untuk mengetahui Kendala selama Proses Produksi
 Untuk dapat Memaparkan Solusi pada saat biaya Produksi Meningkat
dan Penjualan Menurun.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Produksi

Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi


untuk mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi
(output). Produksi menggunakan sumber daya untuk menciptakan
barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan. Dalam teori produksi,
produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna pada suatu
barang.
Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi (output) perperiode
waktu” karena merupakan konsep aliran.

Ada 3 aspek proses produksi antara lain :


a)      Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.
b)      Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
c)      Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di
hasilkan.
Proses produksi dapat di definisikan sebagai kegiatan yang
meningkatkan kesamaan antara pola permintaan barang atau jasa dan
kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan distribusi barang atau jasa
tersedia bagi pasar.

a.       Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah


Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan
diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang
tersebut.Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah
tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami
perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah
tenaga kerja.
b.      Teori produksi dengan dua faktor berubah
Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat
produksi akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu factor produksi,
yaitu tenaga kerja, terus-menerus ditambah tetapi factor-faktor produksi
lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. Dalam
analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis factor produksi yang dapat
diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan
modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah ini
dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga kerja dapat
menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga
kerja dan pembayaran per unit kepada factor modal diketahui, analisis tentang
bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk
mencapai suatu tingkat produksi.
Pengertian produksi lainnya yaitu hasil akhir dari proses atau aktivitas
ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian
ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas dalam
menghasilkan output dengan menggunakan teknik produksi tertentu untuk
mengolah atau memproses input sedemikian rupa (Sukirno, 2002:193). Elemen
input dan output merupakan elemen yang paling banyak mendapatkan perhatian
dalam pembahasan teori produksi. Dalam teori produksi, elemen input masih
dapat diuraikan berdasarkan jenis ataupun karakteristik input (Gaspersz,
1996:170-171). Secara umum input dalam sistem produksi terdiri atas :
1.Tenaga kerja
2.Modal atau kapital
3.Bahan-bahan material atau bahan baku
4.Sumber energi
5.Tanah
6.Informasi
7.Aspek manajerial atau kemampuan kewirausahawan
B. FUNGSI TEORI PRODUKSI

Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan


ketergantungan antara tingkat input yang digunakan dalam proses
produksi dengan tingkat output yang di hasilkan. faktor-faktor
produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu
juga disebut sebagai output.

Fungsi produksi secara matematis sebagai berikut : Q = F (K,L,R,T)


Q = Jumlah output (hasil)
K = Kapital (Modal)
L = Labour (Tenaga Kerja)
R = Raw Material (Kekayaan)
T = Teknologi
Q adalah output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan input. Besarnya
jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input
tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan
penggunaan jumlah input C(modal), L (tenaga kerja) dan R(sumber daya alam)
ataupun meningkatkan T(teknologi). Untuk memperoleh hasil yang efisien,
produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara
lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan
digunakan input tanah, bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat
pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil
pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah
yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah
penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan
meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output
dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih
input.

C. Mekanisme Produksi Berjalan

1. Man
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menjalankan
sebuah wirausaha. SDM dalam hal ini merupakan pemilik NSO dan
karyawan yang mempunyai jam kerja selama 8 jam, yaitu antara 08.00 –
16.00. Adapun SDM berperan dalam NSO yaitu :
 Event Manager
Pemimpin NSO, mempunyai peranan terpenting dalam sebuah
penyelenggaraan acara, baik seminar maupun training, mengatur
bagian teknis NSO, mulai dari pembuatan konsep acara hingga
implementasinya di lapangan karena event manager yang
bertanggung jawab terhadap kelancaran dan kesuksesan event.

 Field Officer
Divisi yang menangani persiapan tempat acara, perijinan dan
keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keuangan,
kesekretariatan dan sebagainya.

 Tallent Officer
Divisi ini bertanggung jawan menangani pekerjaan yang
berhubunngan dengan talent/pengisi acara, mulai dari negosiasi
waktu, honor, membuat MOU sampai pada
kebutuhan pengisi acara saat acara berlangsung, transportasi,
konsumsi, akomodasi dan lain-lain.

 Show Director
Divisi ini bertanggung jawab terhadap penyajian seminar.
Baik dalam dekorasi panggung, pengendalian waktu ketika
seminar, sound system, lighting, keamanan dan penghubung antara
show director dengan pohak lainnya.
 Ticketing Division
Divisi ini bertanggung jawab menangani penjadwalan berkaitan
dengan tiket, mulai dari pencetakan, porporasi, pemilihan ticket
box, sistem pemesanan, distribusi sampai perhitungan tiket
terjual setelah seminar berakhir untuk memastika berapa pajak yang
harus di bayar.

 Promotion Division
Divisi ini yang akan menangani seluruh kegiatan promosi
semiar, mulai daari perencanaan, desain, produk materi
promosi, penempatan, penayanganserta pemasaran media luar
ruang.

Event
Manager

Field Tallet Show Ticketing Promotion


Officer Officer Director Division Division
2. Method
Metode dalam proses produksi ini mencakup persiapan dalam perencanaan
dan pelaksanaan usaha Nursing Seminar Organizer Secara ringkas metode
tersebut dapat digambarkan dengan alur sebagai berikut:

Pembentukan Pencarian Dana Pencarian


Manajemen Perijinan

Pelaksanaan Marketing Pendirian


Usaha Usaha
a. Pembentukan Manajemen
Hal utama yang harus dilakukan sebelum mendirikan usaha yaitu
pembentukan pengurus yang akan sangat berguna untuk mengatur
regulasi pelayanan dan manajemen rumah sakit. Pengurus usaha
NSO ini tidak hanya terbatas pada perawat saja, namun investor yang
berperan menanam saham dalam pembentukan usaha juga akan dilibatkan
dalam pelaksanaan usaha ini terutama pada aspek manajemen rumah sakit.
Secara detail terkait penanaman modal dalam usaha NSO akan dijelaskan
pada poin produksi pada aspek money.
b. Pencarian Dana
Proses pencarian dana dalam pendirian dan perencanaan usaha
memberikan peran penting karena tidak semua modal usaha berasal dari
investor atau penanam modal.Dana yang dapat digunakan dalam usaha ini
juga dapat berasal dari swadaya masyarakat dan juga supply dana dari
pemerintah. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi karena tujuan dari usaha
ini tidak semata-mata berbasis “profit”, namun juga berorientasi sosial
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
c. Pencarian Perijinan
Faktor penting dalam usaha ini yaitu terkait perijinan yang
harus diselesaikan sebelum melaksanakan usaha. Perijinan
pelaksanaan usaha praktik mandiri keperawatan sebenarnya telah
diatur dalam PERMENKES
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktek
perawat, yang secara detail dapat dibaca pada Lampiran 1. Selain
perijinan internal profesi, perijinan yang penting juga terkait
penggunaan tempat usaha, baik milik pribadi ataupun persewaaan.
Semua perijinan tersebut harus dilengkapi dan diurus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku supaya tidak menimbulkan masalah dikemudian
hari.

d. Pendirian Usaha
Setelah langkah 1-3 telah selsai dilaksanakan, maka pengurus usaha
berwenang untuk mendirikan usaha. Pendirian usaha yang
dilakukan berdasarkan atas kesepakatan dari semua pihak. Setiap
pemegang saham (investor) diperbolehkan untuk mengajukan opini terkait
pendirian dan pelaksanaan usaha untuk mendukung perkembangan usaha
secara pesat tanpa mengesampingkan tujuan awal yang sudah
digagas dan disepakati bersama.
e. Marketing
Apabila usaha Nursing Seminar Organizer telah didirikan maka langkah
selanjutnya yaitu proses pemasaran. Pemasaran dilakukan semaksimal
mungkin agar masyarakat mengetahui usaha ini dan dapat merasakan
manfaatnya. Dalam hal ini,perlu adanya inovasi-inovasi baru yang dapat
menarik minat masyarakat terutama masyarakat yang menderita luka yang
membutuhkan penanganan intensif oleh tenaga perawat. Proses marketing
secara detail dapat dilihat pada poin produksi bagian marketing yang akan
lebih menjelaskan secara khusus tentang segmentasi, targeting, dan
positioning.
f. Pelaksanaan Usaha
Langkah terakhir dalam metode pelaksanaan dan perancanaan yaitu
berjalannya usaha sesuai dengan yang diinginkan. Pada proses
pelaksanaan usaha ini sudah terdapat pembagian jobdesk yang harus
dilaksanakan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

3. Material

Aspek ini memberikan penekanan pada sarana prasarana serta fasilitas yang
mendukung pendirian dan perkembangan usaha NSO Sarana prasarana yang
dimaksudkan dalam hal ini yaitu pemilihan lokasi yang strategis, penggunaan
gedung serta fasilitas didalamnya seperti meja, kursi, dan peralatan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan acara seminar dan training Hal-hal yang
terkait dengan pendirian dan perkembangan usaha dapat dihubungkan dengan
perijinan baik penggunaan tempat maupun pelaksanaan usaha.

4. Money

Dana yang digunakan dapat diperoleh dari sponsor Oleh karena itu,
pemanfaatan dana ini harus digunakan seoptimal mungkin untuk
menghasilkan usaha yang berkualitas yang tidak hanya berbasis pada
“profit” namun juga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dari skill
perawat.

5. Operasional Proses
Proses Pembuatan Seminar, terbagi tiga tahapan :
1. Tahap Praproduksi (Planning)
a. Menjabarkan ide kreatif dan menuangkannya dalam konsep
seminar Ide kreatif atau gagasan awal sangat penting dari setiap
anggota untuk memberikan ide bagaimana seminar tersebut akan
dilaksanakan dan dituangkan dalam suatu konsep yang kreatif dan
menarik.
b. Menuangkan konsep seminar dalam rancangan tertulis
Setelah ide kreatif dari masing–masing personal yang
dituangkan dalam sebuah konsep, konsep tersebut dibuat pada
suatu rancangan tertulis supaya hasil dari ide kreatif atau gagasan
yang tertuang lebih matang dan siap untuk di promosikan atau di
perlihatkan pada stakholder.
c. Pembentukkan Tim serta Jobdesc
Setelah terbentuknya suatu konsep rancangan yang tertulis,
proses berikutnya pembentukkan Tim serta pembagian
Jobdesc sangatlah penting, di sini kita dapat menentukan
masing–masing anggota tim untuk bekerja sesuai
kemampuannya atau kelebihannya, jangan sampai terjadi
kesalahan penempatan Jobdesc.
d. Mempromosikan Konsep
Jika belum mempunyai stakholder, promosikan ide atau gagasan
kreatif yang sudah terancang dalam sebuah konsep yang menarik,
agar mendapatkan pemintat baik dari stakholder ataupun pihak
sponsor yang tertarik dengan konsep yang sudah dituangkan pada
rancangan tulisan.
e. Observasi tempat, perlengkapan, akomodasi, konsumsi,
transportasi, dokumentasi dll.
Setelah tim terbentuk dan masing – masing telah di berikan
jobdesc, maka proses berikutnya observasi tempat, perlengkapan,
akomodasi, transportasi, dan sebagainya. Ini sangat perlu di
lakukan sebelum masuk pada tahap produksi, pihak event
organizer harus observasi terlebih dahulu guna mengetahui apa saja
kendala atau pun yang harus di persiapkan nanti pada saat produksi
berlangsung, biar konsep yang tertuang tadi terlihat menarik dan
memuaskan stakholder.
f. Menentukan Pihak–pihak yang Terlibat (pengisi acara)
Klien berhak menentukan para pihak–pihak yang mengisi acara
sesuai dengan konsep yang mereka inginkan untuk acara seminar
tersebut yang tentunya telah dirundingkan dengan pihak Seminar
Organizer. Supaya acara seminar tersebut tidak mengecewakan
klien.
g. Mengkonfirmasi pada Pihak – pihak yang Terlibat
Sebelum masuk pada proses produksi, pihak Seminar Organizer
harus memastikan dan mengkonfirmasikan pada pihak–pihak yang
terlibat dalam acara tersebut, hal ini di karenakan jika ada
pembatalan kontrak kerja dengan pihak – pihak yang sebelumnya
sudah ditentukan maka Seminar Organizer dapat mencari
penggantinya sebelum acara produksi berjalan.
h. Penyelesaian Administrasi, Kontrak, Perijinan, Tempat, Ticketing,
dll
Setelah semuanya rampung, maka proses selanjutnya adalah
perjanjian dari segi administrasi, kontrak, perijinan, tempat,
ticketing, pengisi acara, keamanan, dll. Perjanjian ini di maksudkan
agar kontrak kerja yang telah di sepakati di kedua belah pihak tidak
ada pengingkaran kontrak atau penyelewengan kontrak kerja sama.
i. Membuat Run Down Acara Seminar
Hal ini wajib di lakukan, karena run down atau susunan acara
seminar harus di buat sesuai konsep yang sudah di rancang agar
hasilnya memuaskan.
2. Tahap Produksi
a. Teknikal Meeting dengan Seluruh Pengisi Acara Seminar
Sebelum memulai tahap produksi, sebaiknya melakukan
teknikal meeting terlebih dahulu, untuk lebih mempersiapkan
segala sesuatunya pada saat produksi berlangsung.
b. Teknikal Meeting dengan Seluruh Crew yang Bekerja
Sebelum memulai produksi, sebaiknya teknikal meeting dahulu
dengan seluruh crew untuk lebih mempersiapkan segala
sesuatu dan berdo’a bersama demi kelancaran produksi nanti
c. Mempertanyakan Kesiapan pada Pihak Keamanan
Pihak seminar organizer wajib menanyakan kesiapan pihak
keamanan sebelum beberapa saat produksi akan di laksanakan,
dan meminta pada pihak keamanan untuk lebih mengontrol
keamanan agar produksi berjalan sukses sesuai rencana dan
hasilnya memuaskan.
d. Proses Seminar digelar sesuai rundown
Proses seminar yang berlangsug sesuai dengan konsep dan
run down yang di persiapkan secara matang.

3. Tahap Pasca Produksi


a. Evaluasi
Setelah produksi selesai sebaiknya tim melakukan evaluasi dari
keseluruhan acara seminar guna memperbaiki kinerja kerja tim
pada saat kontrak atau produksi yang lainnya.Hal ini sebagai
motivasi buat keseluruh tim guna meningkatkan ide yang lebih
kreatif dan imajinatif.

b. Pembuatan laporan
Pembuatan laporan akhir ini guna mengetahui keseluruhan dari
produksi yang telah berjalan, untuk di serahkan pada stakholder
maupun klien

D. Kendala di dalam Proses Produksi


 Target Produksi tidak tercapai
Masalah target produksi tidak tercapai adalah masalah paling besar yang
dihadapi saat produksi berjalan karena akibatnya bisa mempengaruhi
profit perusahaan kepercayaan pelanggan dan stabilitas pekerjaan serta
kesejahteraan keryawan.
Beberapa faktor penyebab target produksi tidak tercapai :
1. Mesin produksi terjadi kerusakan dan tidak bisa dioperasikan
2. Mesin produksi mengalami penurunan speed mesin atau speed proses
karena sering error
3. Autonomous Maintenaco, preventive maintence dan predictive
maintenance yang tidak terkoordinasi dengan baik antar departemen
4. Operator mesin produksi berhalangan
5. Rework
6. Ketersediaan material
7. Kesalahan Proses
8. Ganguan alam seperti banjir dan gempa bumi
9. Ketersediaan Utility seperti listrik padam
10. Ketersediaan peralatan seperti terbatasnya alat angkat dan angkut
sehingga pemakaian harus menunggu giliran.

Semua faktor penyebab diatas akan berdampak pada hilangnya time base. Target
produksi terpengaruh dengan time base yaitu target produksi berbanding lurus
dengan kapasitas produksi dan berbanding lurus dengan time base.

Cara ampuh mengatasi masalah tidak tercapai nya target produksi adalah dengan
mengejar time base nya karena faktor di atas. Time base terdiri dari time base
manual dan time base mesin.

 Kuantitas produksi melebihi kapasitas produksi karena Carry Over


Masalah target produksi tidak tercapai akan memicu masalah pencapaian
produksi melebihi dari kapasitas produksi karena terdapat 2 target yang harus
sekesai yaitu target utama produksi dan target penyelesaian yang tidak selesai
di waktu sebelumnya atau caryy Over.
 Quality Defect.
Cacat produk bisa terjadi pada setiap bagian proses produksi bahkan sebelum
proses dimulai seperti pemakian material dibawah standar mutu akibat usaha
mencari bahan lebih murah atau permainan pemasok.

Ketegasan produksi tidak menerima bahan material dibawah standar mutu


tidak melakukan proses produksinya dan tidak menyalurkan WIP yang cacat
produk. Terlalu banyak masalah defect berbuntut pada masalah produksi
lainya yaitu produk cacat akan dianggap sampah atau waste yang harus
dimusnahkan.

 Waste
Waste atau sampah adalah produk cacat dan harus dimusnahkan tidak boleh
dijual kekaryawan atau dilempar kepasaran bebas dengan harga miring karena
suatu saat akan menimbulkan citra gagal produk. Jika jumlah reject tinggi
maka waste maka cara ampuh mengatasi masalah waste sama dengan
mengatasi maslah quality defect.
Waste yang tinggi menyebabkan :
 Output value tidakmaksimal
 Permintaan waste memiliki prosedur panjang melibatkan persetujuan
beberapa departemen sehingga timbul pemborosan waktu tunggu material
 Pemusnahan waste akan mengurangi Time base
 Masalah kepercayaan owner
 Sepi Order
Sepi order dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
 Customer tertentu menurunkan kuantitas order karena faktor internal
mereka seperti setiap akhir tahun terjadi penurunan order
 Customer menarik order dan mlimpahkan order ke competitor
 Customer menutup order karena pailid.

Salah satu dari alas an diatas menyebakan target produksi menurun kecuali
marketing berhasil mendapatkan costumer lain sehingga jumlah order bisa
tetap stabil.

Untuk alasan custumer menurunkan order danmenutup order akibat kebijakan


mereka atau karena pailit merupakan urusan di luar batas produksi.

E. Solusi pada saat biaya Produksi Meningkat dan Penjualan


Menurun
Dalam setiap tahapan proses produksi memerlukan biaya, terdapat beberapa
biaya yang tidak dapat di hindari oleh perusahaan. Namun, dalam proses
produksi, biaya yang di gunakan sering kali lebih tinggi dari standar yang telah di
anggarkan sebelum nya. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan efisiensi
biaya supaya terhindar dari kelebihan biaya produksi.
Salah satu hal yang cukup sulit untuk dilakukan perusahaan pada saat biaya
produksi meningkat dan penjualan menurun. Ada banyak upaya yang dapat
dilakukan untuk dapat mengurangi baiya produksi yang semakin meningkat akan
tetapi penjualan menurun, namun untuk melakukannya adalah tantangan
tersendiri.

Untuk itu ada beberapa solusi untuk mengatasi saat biaya produksi meningkat
dan penjualan menurun antara lain :
 Solusi saat biaya produksi meningkat
1. Menimalkan Pemborosan Bahan Baku
Menimalkan pemborosan bahan baku dengan cara :
a. Pembelian bahan baku dengan teliti dan cermat.
Untuk meminimalkan biaya produksi bukan berati perusahaan harus
membeli bahan baku dengan harga murah namun tidak
memperhatikan kualitasnya, karena bahan baku yang tidak sesuai
kualitasnya maka akan tidak bisa digunakan sebagai bahan baku
produksi, hal ini bisa menjadi pemborosan pembelian bahan baku.
Belilah bahan baku yang berkualitas baik, hal ini bisa dilakukan
dengan mencari suplier yang dapat memberikan bahan baku yang
berkualitas dengan harga yang sesuai, karena bahan baku yang
berkualitas baik akan menghasilkan produk yang berkualitas baik
pula.
b. Kurangi pemborosan dengan cara yang terampil.
Dalam usaha sektor industri, keterampilan akan menghasilkan
penghematan, karena dengan keterampilan mengolah bahan baku dan
bahan penolong yang baik, akan menghindarkan dari rusaknya bahan
bahan yang digunakan.
Pekerja yang terampil untuk mengurangi kerusakan produk, hal ini
akan menjaga kestabilan perusahaan untuk menghasilkan poduk yang
baik dan berkualitas. Jika produk tidak berkualitas atau bahkan rusak
maka perusahaan akan mengalami kerugian, karena biaya produksi
yang dikeluarkan akan sia-sia.
Pelatihan kepada pekerja yang dapat diaplikasikan dalam bekerja,
peralatan yang baik, suasana kerja yang kondusif, pembayaran upah
yang lancar, serta pengawasan yang cermat ketika proses produksi
berlangsung akan mengurangi kerusakan produk.
2. Mengurangi biaya tenaga kerja
Mengurangi biaya tenaga kerja bukan berarti harus mengurangi jumlah
tengaga kerja, namun salah satu cara untuk meminimalkan biaya tenaga
yaitu dengan menghitung upah tenaga kerja berdasarkan waktu dalam
menghasilkan beberapa bagian ataupun produk tertentu, jangan sia-siakan
waktu ketika produksi mulai berjalan.
Hal-hal yang menyebabkan biaya tenaga kerja menjadi lebih tinggi antara
lain:
1. Penempatan mesin dan peralatan serta bahan tidak di tata dengan baik
dan tepat.
2. Suasana kerja yang kurang kondusif dan tempat kerja yang buruk yang
tidak memberikan kenyamanan bagi pekerja ketika proses produksi
berlangsung di perusahaan.
Seharusnya perusahaan melakukan pembenahan tata ruang kerja yang
baik. Yakni, dengan menempatkan, mesin-mesin, peralatan, penyimpanan
bahan baku dan penolong dan lain lain dengan baik dan tepat, agar dapat
berhubungan antara datu dengan yang lain, sehingga memudahkan
beraktivitas. Dengan alur yang sesuai akan memudahkan penangannya
dalam tahapan proses produksi. Tata letak yang tidak tepat akan
mengakibatkan penanganan dalam produksi menjadi panjang, hal ini juga
yang mengakibatkan biaya tinggi karena terjadi pemborosan waktu.

Ketidak nyamanan akan menigkatkan stress ketika terjadi permasalahan.


Maka buatlah jalan-jalan ditempat produksi tenang dan rapi, karena
kerapian menghemat waktu. Suasana yang teratur membuat nyaman anda
dan pekerja mengendalikan lebih produktif.

3. Gunakan mesin dan peralatan dengan benar


Pada banyak kasus, terkadang mesin berhenti lebih banyak dibandingkan
dengan waktu pemakaian karena pengambilan bahan baku yang lama dari
tempat penyimpanan, pekerja lain yang belum selesai ketika pekerja lain
telah selesai dengan pekerjaannya sehingga pekerja dan mesin saling
mengganggu. Apalagi ketika mesin mesin macet dan rusak dikarenakan
jarang dilakukan perawatan. Sebaiknya, sebelum memulai pekerjaan,
pastikan bahwa mesin dapat bekerja dengan baik dan pekerja benar benar
telah mengetahui cara menggunakannya.
Hal-hal yang mesti diperhatikan dalam penggunaan mesin dan peralatan
produksi.
a. Pemeliharaan mesin dan peralatan
Lakukan pemeliharaan mesin dan peralatan secara rutin pastikan
bahwa mesin dan peralatan selalu dalam keadaan baik karena
melakukan pemeliharaan dengan baik juga dapat menjaga kestabilan
kapasitas produksi
b. Pahami proses produksi.
Dengan memahami proses produksi maka perusahaan akan mengatur
tata letak di tempat kerja dengan baik
c. Menjaga keselamatan kerja
Perusahaan bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja, keamanan
kerja bukan hanya mencegah kecelakaan, tetapi juga terhadap
buruknya kondisi tempat kerja perusahaan yang tidak sesuai dengan
standar keselamatan kerja, sehingga risiko kecelakaan mudah terjadi.
4. Mengurangi Pemborosan dalam Penggunaan Modal Kerja
Bahan baku yang perusahaan beli harus cepat diproduksi dan dijadikan
produk siap jual secepat mungkin. Semakin cepat produk terjual semakin
cepat anda mendapat keuntungan dan semakin cepat uang ( modal kerja )
meningkat sehingga mampu untuk memproduksi kembali.

5. Hindari menyimpan persediaan


Jika hal ini terjadi, akan banyak sekali modal kerja yang tertahan. Aturlah
produksi dengan baik, dengan cara tertentu yang memugnkinkan proses
produksi berlangsung secara efektif dan efisien.

 Solusi saat penjualan menurun


1. Optimalisasi penjualan
yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan mengoptimalkan
sumber daya yang tersedia untuk meminimilasi penurunan penjualan
akibat dari menurunya daya beli masyarakat, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan :
a. Promosi penjualan
Dalam situasi daya beli menurun, maka kemampuan konsumen dalam
membelanjakan uangnya menjadi terbatas. Kompetisi perebutan
konsumen terjadi sangat ketat, siapa yang tidak siap menghadapi
situasi seperti ini akan memperoleh dampak penurunan penjualan
yang paling besar.
Tujuan promosi penjualan untuk mencapai omset penjualan yang
optimal dan menguntungkan, Promosi penjualan yang benar dan tepat
harus dilakukan, Karena pada dasarnya promosi penjualan
mempunyai tujuan penting yang akan mendukung tercapaianya omset
optimal yang menguntungkan bagi perusahaan.
Bentuk promosi seperti apa tergantung dari pasar yang ditarget.
Pemilihan bentuk promosi perlu hati hati, karena apabila tidak efektif,
justru membebani biaya perusahaan, tapi bila tidak dilakukan peluang
untuk keluar dari situasi sulit semakin kecil. Apabila promosi
berbentuk penurunan harga jual, perlu dipertimbangkan
efektifitasnya, dan perlu disertainya komunikasi yang efektif, karena
bisa terjadi tehnik promosi dengan penurunan harga jual ini justru
menggerus perolehan laba usaha.

b. Optimalisasi sumber daya yang tersedia


Sering kali hal hal yang kurang diperhatikan selama ini, dapat
membantu dalam mengoptimalkan penjualan, bahkan bisa saja tanpa
disadari kemampuan menjual dari pegawai penjualan sudah tertinggal
jauh dari ekpetasi konsumen, oleh karena itu sangat diperlukan untuk
mengevaluasi seluruh sumber daya yang tersedia.

beberapa hal yang dapat di lakukan antara lain :


 Tingkatkan agresifitas dalam meraih penjualan, bisa dengan cara
mengharuskan pegawai penjualan lebih agresif, lebih menarik, lebih
memahami kebutuhan konsumen, lebih dekat dengan konsumen,
memberikan pelayanan lebih prima, kedisiplinan, dan seterusnya.
 Perhatikan layout atau tata ruang dari ketika konsumen masuk sampai
selesai melakukan transaksi, termasuk juga dalam masalah pencahayaan,
kebersihan temukan kelemahannya dan cari ide yang lebih efektif dan
efisien.
 Manfaatkan space yang belum optimal untuk mendukung terjadinya
transaksi penjualan yang lebih besar
 Bila anda memiliki banyak jenis barang yang dijual, dorong penjualan pada
barang barang yang memiliki margin tinggi, bisa juga dengan menurunkan
size dengan harga lebih rendah atau membuat kemasan lebih kecil, namun
memberikan margin yang lebih tinggi.
 Komunikasikan dengan efektif dan efisien setiap kelebihan yang dimiliki
kepada konsumen, jangan sia sia kan dan jangan lewatkan kelebihan yang
dimiliki.
 Jika belum melakukan penjualan secara online, dapat dipertimbangkan
untuk dilakukan, sehingga dapat menambah penjualan.
 Pikirkan untuk menjual asset dan peralatan yang sudah tidak terpakai lagi
daripada membebani biaya usaha.

2. Pengurangan biaya
a. Biaya produksi
Bila barang barang dibuat melalui proses produksi terlebih dulu, maka
dengan adanya penurunan omzet berakibat terjadinya kapasitas
menganggur. Kapasitas menganggur akan berakibat beban biaya tetap
per satuan produk menjadi lebih besar.
Adakalanya biaya tenaga kerja langsung yang ada di produksi bukan
berdasarkan output produksi, sehingga beban tenaga kerja per satuan
produk menjadi lebih besar.
Beberapa hal yang dapat di lakukan antara lain :
 Lakukan efisiensi sebesar mungkin pada biaya overhead pabrik
 Hindari jumlah tenaga melebihi dari yang seharusnya, pikirkan kelebihan
tenaga untuk hal-hal yang lebih produktif
 Pikirkan dan cari sedapat mungkin untuk menurunkan biaya bahan baku
tanpa menurunkan kualitas

b. Biaya penjualan dan supporting


Evaluasi seluruh biaya yang terjadi pada bagian penjualan dan
supporting, cari dan temukan biaya biaya yang masih dapat dihemat,
namun jangan mengurangi kemampuan bagian penjualan dalam
memperoleh penjualan.

3. Terobosan (Breakthrough)
Berpikir out the box, bisa menelorkan inovasi terobosan yang bisa jadi
membawa perusahaan keluar dari situasi sulit, dan bahkan bisa juga
berdampak posotif pada bisnis jangka panjang. Inovasi terobosan bisa
saja sangat simpel dan tidak membutuhkan pembiayaan yang beresiko
tinggi.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk
mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi
menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai
untuk digunakan.
Dalam teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai
guna pada suatu barang. Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi
(output) perperiode waktu” karena merupakan konsep aliran.
Ada 3 aspek proses produksi antara lain :
a)      Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.
b)      Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
c)      Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di
hasilkan.

Proses produksi dapat di definisikan sebagai kegiatan yang


meningkatkan kesamaan antara pola permintaan barang atau jasa dan
kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan distribusi barang atau jasa
tersedia bagi pasar.

Secara umum input dalam sistem produksi terdiri atas :


1.Tenaga kerja
2.Modal atau kapital
3.Bahan-bahan material atau bahan baku
4.Sumber energi
5.Tanah
6.Informasi
7.Aspek manajerial atau kemampuan kewirausahawa
DAFTAR PUSTAKA

1. https://sono-echono.blogspot.com/2014/09/teori-produksi.html

2. https://www.seputarpabrik.com/2019/01/5-contoh-masalah-besar-

produksi-dan.html
3. https://www.kompasiana.com/fauzulfah/565b27a32623bd0d1efd3f8

6/langkahlangkah-mudah-untuk-melakukan-efisiensi-biaya-
produksi?page=all
4. https://akuntansiumkm.com/2017/07/19/strategi-mengatasi-

penurunan-daya-beli/

Anda mungkin juga menyukai