Anda di halaman 1dari 12

TEORI PRODUKSI ISLAM

Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah


TEORI EKONOMI MIKRO DAN MAKRO SYARIAH
Dosen Pengampu:
Dr. Hery Purwanto, M.M

Disusun Oleh :
Risma Dwi Lestari 2020230015

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN WONOSOBO JAWA TENGAH
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teori Produsi Islam ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada
mata kuliah Teori Ekonomi Mikro Dan Makro Syariah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Teori Produksi Islam bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hery Purnomo selaku Dosen Teori Ekonomi
Mikro Dan Makro Syariah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangunkan akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wonosobo, 02 Mei 2021


DAFTAR ISI
Halaman sampul..........................................................................................................................

Kata pengantar.............................................................................................................................

Daftar isi......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Fungsi Produksi................................................................................................................
2. prinsip produksi dalam Islam..........................................................................................
3. faktor produksi dalam Islam.............................................................................................
4. kurva Poduksi Islam.........................................................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..................................................................................................................................

Daftar Pustaka..............................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam linteratur konvensional, teori produksi ditunjukan untuk memberikan
pemahaman tentang perilaku perusahaan dalam membeli dan menggunakan masukan (input)
untuk produksi dan menjual produk. Dalam teori produksi memberikan penjelasan tentang
perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungan maupun mengoptimalkan efisiensi
produksinya. Memaksimalkan keuntungan atau efisiensi produksi tidak akan terlepas dari dua
hal:
Struktur biaya produksi dan revenue yang didapat Ekonomi islam yang cukup Concrn
dengan teori produksi adalah Imam Al-Ghazali. Beliau telah menguraikan factor-factor
produksi dan fungsi produksi dalam kehidupan manusia, dalam uraiannya, beliau sering
menggunakan kata kasab dan islah. Yang berarti usaha fisik yang dikerahkan manusia dan
yang kedua adalah upaya manusia untuk mengelola dan mengubah sumber-sumber daya yang
tersedia agar mempunyai manfaat yang lebih tinggi. Al-Ghazali memberikan perhatian yang
cukup besar ketika menggambarkan bermacam ragam aktivitas produksi dalam masyarakat,
termasuk kierarki dan hakikatnya, ia mengklarifikasikan aktivitas produk menurut
kepentingan sosialnya dan menitikberatkan perlunya kerjasama dan koordinasi, fokus
utamanya adalah tentang jenis aktifitas tang sesuai dengan dasar-dasar etos kerja islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Fungsi Produksi?
2. Apa saja prinsip produksi dalam Islam?
3. Apa saja faktor produksi dalam Islam?
4. Bagaimana kurva Poduksi Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui fungsi produksi
2. Mengetahui prinsip produksi dalam Islam
3. Mengetahui faktor produksi dalam Islam
4. Mengetahui kurva produksi Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Produksi
Faktor utama yang dominan dalam produksi adalah kualitas dan kuantitas manusia
( labor), sistem atau prasarana uyang kemudian kita sebut sebagai teknologi dan modal
(segala sesuatu dari hasil kerja yang disimpan). Suatu persamaan yang menunjukan hubungan
ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produk dengan
tingkat output yang dihasilkan.
Fungsi produksi menggambarkan hubungan atara jumlah imput dan output (yang
berupa barang ataupun jasa) yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode.
Untuk mencapai tingkat output yang sama
1. Fungsi produksi: Poduksi Total, Produksi Marginal, dan produk Rata-rata. Telah
dinyatakan bahwa fungsi produksi adalah pernyataan secara numerik atau matematis
dari hubungan antara masukan dan keluaran.
2. Alternatif Tipe Fungsi Produksi. Fungsu produksi mempunyai tiga kemungkinan
yaitu: increasing return, decreacing return & negative return.
Fungsi Produksi secara Matematis
Q= F (K,L,R,T)
K= modal (kapital)
L= tenaga kerja (labour)
R= kekayaan (raw material)
T= teknologi
a. Teori Produksi Sederhana
Q= F (L) Fungsi Produksi dengan satu input variabel tunduk pada “LAW OF
DIMINISHING RETURN”. Satu macam input (labour) penggunaan terus ditambah sebanyak
satu unit sedangkan input-input lain yang lain konstan, pd mulanya produksi total akan
semakin banyak pertabahannya. Tetapi ketika mencapai tingkat tertentu produksi tambahan
tersebut semakin menurun dan akhirnya akan akan mencapai nilai negatif.
b. The Law Of Dimishing Return
Hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan output dari penambahan satu unit
input variabel. Pada saat output telah mencapai maksimum.
Asumsi yang berlaku:
1. Hanya ada satu unit input variabel, input yang lain tetap.
2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah.
3. Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah.
c. Tahap-tahap Produksi
1. Produksi Total
 Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
 Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik.
 Pada kurva total produk dimana AP maksimum pada titik ini AP=Mp
(marginal produk)
2. Produksi Total Naik
 Produksitotal pertambahannya semakin lama semakin kecil
 Tahap kedua ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=O
atau TP maksimum.
3. Produksi Total Turun
 Produksi total semakin lama semakin menurun. Tahap 3 ini meliputi dimana
MP negatif
 Inflection point (titik belok) yaitu dimana slope (lereng kurva total mulai
berubah)
 Faktor produksi tetap yaitu input faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat
dirubah dan segera mengikuti perubahan output.
 Faktor produksi variabel yaitu input yang dapat mengikuti perubahan jumlah
output yang dihasilkan.
4. Teori Produksi
Jika upah tenaga kerja dan pembayaran perunit terhadap penggunaan modal
diketahui, maka bagaimana caranya perusahaan meminimumkan biaya dalam
usaha untuk menghasilkan output pada suatu tingkat tertentu dapat diketahui.
B. Teori Produksi Dalam Sistem Ekonomi Islam
Produksi dalam sistem ekonomi islam merupakan setiap bentuk aktivitas yang
dilakukan untuk mewujudkan manfaat atau menaambahkannya dengan cara
mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang disediakan allah SWT sehingga
menjadi maslahat, untuk memenuhi kebutuhan manusia.
a. Pandangan terhadap Pemikiran Konvensional
Profit maximization assumption,dalam ekonomi konvensional, laba adalah motif
tunggal dari kegiatan produksi. Motif laba maksimum secara alamiah
akanmembuat “laba normal” dalam pasar persaingan sempurna akan terakumulasi
melalui proses profit multiplication sehingga perusahaan menjadi besar dan akan
mentransformasi pasar persaingan sempurna menjadi monopoli.Terdapat
hubungan yang kuat antara profit maximization dengan propensity to monopolize,
baik di pasar barang maupun di pasar faktor. Given Demand Hypotesis. Ekonomi
konvensional implisit mengasumsikan bahwa produsen akan dan harus selalu
merespon permintaan pasar. Dalam perekonomian dengan distribusi pendapatan
yang tidak merata dimana sebagian besar masyarakat adalah miskin, kebutuhan riil
masyarakat sering tidak tercermin dalam permintaan pasar. Permintaan pasar juga
tidak selalu mencerminkan permintaan masyarakat yang sesungguhnya.Perusahaan
besar memiliki kemampuan dan kekuatan yang dibutuhkan untuk memanipulasi
permintaan pasar seperti melalui iklan hingga mengkooptasi kebijakan pemerintah.
b. Perusahaan dalam Ekonomi Konvensional
The Corporation, 2003 (www.thecorporation.com); berisi gugatan terhadap
institusi utama penopang kapitalisme: korporasi (Kompas, 20 Desember 2005). Di
mata hukum, sebuah perusahaan memiliki kedudukan yang sama dengan individu
manusia; memiliki hak-hak, serta memiliki kekuasaan dan otoritas. Jika korporasi
adalah sesosok manusia, manusia seperti apakah ia?,Setelah dianalisis dengan
menggunakan buku petunjuk diagnosa gangguan mental (Diagnostic and
Statistical of Mental Disorders/DSM-IV) yang diterbitkan American Psychiatric
Association, disimpulkan bahwa sifat-sifat dasar korporasi menunjukkan sifat-sifat
dasar orang yang menderita gangguan psikopat. Prinsip-prinsip kerja sebuah
korporasi yang mengarah ke sebuah ”kepribadian” yang antisosial dan psikopat itu
antara lain:egois, pengecut, amoral, tidak pernah merasa bersalah terhadap pihak
lain, berbahaya bagi manusia yang menjadi pekerjanya, dan menghalalkan segala
cara—termasuk menabrak norma-norma sosial dan aturan hukum—untuk
mencapai tujuannya.
Meski korporasi sering menampakkan niat dan itikad baik dalam bentuk corporate
social responsibility, hal tersebut kosmetik saja karena korporasi hanya memiliki
satu niat dan tujuan: keuntungan mater.
c. Pandangan Islam tentang Produksi
Aktivitas ekonomi termasuk bagian dari ibadah dan menjadi tugas manusia di
muka Bumi. “Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rizki-Nya …” (QS
Al-Mulk: 15). Kerja merupakan unsur produksi terpenting, dengannya Bumi
diolah dan dikeluarkan segala kebaikan dan kemanfaatan hidup. “Dia-lah yang
menjadikan kamu sekalian khalifah di muka bumi …” (QS Fathir: 39)
Produksi dalam batas-batas yang halal“… dan barangsiapa yang melampaui batas-
batas Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al Baqarah: 229)
Memelihara lingkungan dan sumber daya alam “… dan janganlah kalian membuat
kerusakan di muka bumi setelah (diciptakan) dengan baik …” (QS Al A’raaf: 56)
C. Faktor - Faktor Produksi: Perspektif Islam
Input terbagi dua:“Factor inputs” input yang tidak habis dalam proses produksi
“Consumed inputs” input yang dikonsumsi dalam proses produksi dan kehilangan
sifat dan bentuk asli-nya. Faktor Produksi di-identifikasi berdasarkan fungsi-fungsi
berikut:“Hired factors of production (HFP)” menyediakan jasa produktif definit
dimana untuk itu mereka menerima balas jasa definit (misal upah atau sewa)
“Entrepreneurial factors of production (EFP)” menanggung resiko wirausaha dari
kegiatan ekonomi.Uang tidak dibolehkan bertindak sebagai HFP, namun dapat
bertindak sebagai EFP jika bersedia menanggung resiko bisnis.
a. Faktor Produksi: Komparasi Konvensional dan Islam
Islam memisahkan dan membedakan antara financial capital dan physical capital.
Konvensional hanya mengenal capital dan interest rate sebagai harga dari capital
baik money capital maupun physical capital. Financial capital dilarang menerima
fixed-predetermined rent (interest). Setiap sumber daya yang dikonsumsi
sepanjang proses produksi hanya dapat dijual di pasar komoditi. Pasar faktor untuk
sumber daya finansial adalah sektor riil, bukan pasar uang.
b. Pasar Faktor Produksi
Pasar HFP. Marginal Productivity akan menentukan demand terhadap tenaga kerja
dan barang modal untuk disewa. Supply of labour akan ditentukan oleh marginal
utility of time dari tenaga kerja. Supply of physical capital akan ditentukan oleh
opportunity cost dari memproduksi capital goods.
Pasar EFP. Supply of EFP ditentukan oleh residu dari total sumber daya dengan
sumber daya yang disewakan pada basis ujrah.
Demand of EFP ditentukan oleh:
(i) kemampuan merealisasikan aktifitas produktif yang menghasilkan laba yang
lebih tinggi dari level ujrah;
(ii) resiko yang harus dihadapi dalam usaha;
(iii) supply dari sumber daya produktif lainnya;
(iv) kerangka institusional yang memuda
c. Keseimbangan Pasar Faktor
Keseimbangan Pasar HFP. Pasar HFP akan selalu berada dalam keseimbangan.
Setiap excess demand pada pasar HFP akan berakhir dengan naiknya level ujrah.
Setiap excess supply pada pasar HFP, akan beralih menjadi EFP. Keseimbangan
Pasar EFP Tidak semua EFP yang tersedia dapat terlibat dalam aktivitas wirausaha
Kurangnya demand for EFP Terdapat excess supply pada pasar EFP Satu-satunya
penyebab disequilibrium dalam pasar faktor adalah excess supply of EFP Selain
itu, pasar akan selalu berada dalam keseimbangan. Pertumbuhan dalam
perekonomian akan meningkatkan level ujrah dan juga laba. Depresi akan
berakibat turunnya ujrah dan laba hingga ujrah mencapai level yang rigid untuk
turun, sehingga akan menghasilkan excess supply di pasar EFP.
D. Kurva Produksi Islam
a. Kurva Isoquant (Hasil Sama)
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor
produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Padat karya
adalah suatu proses produksi yang banyak menggunakan tenaga kerja (1 modal
dan 20 tenaga kerja). Padat modal adalah suatu proses produksi yang banyak
menggunakan modal (1 tenaga kerja dan 20 modal.)
Bentuk kurva isoquant tidak pernah membentuk kurva vertikal maupun horizontal,
karena lazimnya tidak mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tidak
terhingga atau nol dengan menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Ridge
line adalah garis yang membatasi batas atas dan batas produksi.
b. Kurva Isocost (Biaya Sama)
Suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam
rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isocost
adalah yang membatasi dan membedakan kemampuan produksi produsen. Makin
besar isocost-nya, maka makin besar pula hasil yang akan dapat diperoleh dan
sebaliknya. Kurva isocost berslope negative, yaitu penambahan setiap 1 unit input
akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain, sebaliknya bila input lain
dikurangi maka akan menyebabkan input yang satunya akan bertambah.Isocost
dapat juga berslope positif, karena bila produsen menambahkan input yang satu,
maka input yang lainnya juga bertambah, sebaliknya bila yang satunya dikurangi,
maka yang lainnya juga berkurang yang diikuti oleh berkurangnya produksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor utama yang dominan dalam produksi adalah kualitas dan kuantitas manusia
( labor), sistem atau prasarana uyang kemudian kita sebut sebagai teknologi dan modal
(segala sesuatu dari hasil kerja yang disimpan). Suatu persamaan yang menunjukan hubungan
ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produk dengan
tingkat output yang dihasilkan.
Produksi dalam sistem ekonomi islam merupakan setiap bentuk aktivitas yang
dilakukan untuk mewujudkan manfaat atau menaambahkannya dengan cara mengeksplorasi
sumber-sumber ekonomi yang disediakan allah SWT sehingga menjadi maslahat, untuk
memenuhi kebutuhan manusia
Kurva Isoquant (Hasil Sama)
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi)
untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Padat karya adalah suatu proses
produksi yang banyak menggunakan tenaga kerja (1 modal dan 20 tenaga kerja). Padat modal
adalah suatu proses produksi yang banyak menggunakan modal (1 tenaga kerja dan 20 modal.
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Hery. "Teori Produksi Islam”


http://harryfaisalri.blogspot.com/2017/09/teori-produksi-perspektif-islam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai