Dosen Pengampu:
DR. FITRAWATY, M. Si
DISUSUN
Oleh:
ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
2021
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………..………………………………………………………ii
BAB I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang………………….………………………………………………………1
B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………2
C.Tujuan Pembelajaran…………………………………………………………………...2
D.Manfaat Pembelajaran.........................................................................................2
BAB II.PEMBAHASAN
Kesimpulan……………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiran kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bias menikmati indahnya
alam ciptaannya.Berkat nikmat kesehatan dan kesempatan yang diberikan kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah Teori Ekonomi tentang Elastisitas.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui Perkembangan Ilmu Ekonomi Makro
dalam perekonomian. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur (library
research). Dari pembahasan dapat mengetahui apa itu arti elastisitas, konsep elastisitas, rumus
elastisitas, dan faktor yang mempengaruhi elastisitas.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami menyelesaikan tugas makalah ini, khususnya teman-teman sekelas kami mahasiswa/i prodi
ilmu ekonomi 2C. Sehingga bertambahlah pengetahuan kami tentang kriteria penyusunan
Makalah yang baik dan benar.
Kami menyadari bahwa masih ada beberapa kekurangan dari Makalah yang kami
selesaikan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran Dosen sekalian sangat kami harapkan agar ke
depannya kami dapat menyelesaikan Makalah yang lebih baik lagi dan bermanfaat bagi semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang dan
dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen adalah
mereka yang melakukan produksi.
Kegiatan produksi menjamin kelangsungan hidup masyarakat dan perusahaan.oleh karena itu
harus dilakukan dalam keadaan apa pun baik oleh pemerintah maupun swasta. Namun produksi
tidak mungkin bisa berjalan bila tidak ada bahan yang memungkinkan untuk dilakukan proses
produksi itu sendiri. Untuk melakukan proses produksi memerlukan tenaga manusia, sumber-
sumber daya alam, modal , serta keahlian. Yang semuanya itu biasa disebut faktor produksi.
Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya
diperlukan analisis keatas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus
dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk mengahasilkan barang
yang akan diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan
barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan
membandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya, untuk
menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya
nilai fisik penggunaan faktor produksi, biaya mengukurnya dengan nilai uang. Dalam ekonomi
yang sudah modern, di mana peranan uang amat penting, maka ukuran efisiensi yang paling baik
(walaupun bukan paling lengkap) dengan uang.
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi
suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang di gunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat
produksi barang tersebut. satu-satunya faktor produksi yang dapat di ubah jumlahnya adalah
tenaga kerja.
B.Rumusan masalah
C.Tujuan Pembelajaran
Untuk menyelesaikan tugas Ekonomi Mikro tentang Mengetahui apa itu Teori Produksi
Pendekatan ISOCOST-ISOQUANT
D.Manfaat Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN.
-Jumlah output atau hasil produk ditunjukkan dengan garis kurva yang semakin ke kanan.
-Antara garis isoquant satu dan yang lainnya tidak pernah mengalami perpotongan.
-Arah kurva isoquant cembung menuju titik origin atau titik asal
Ketika kita menngabungkan sejumlah garis isoquant pada satu grafik, maka akan terbentuk satu
kesatuan yang disebut dengan peta isoquant. Peta isoquant ini adalah cara lain yang bisa
dilakukan untuk menggambarkan fungsi dari produksi, hal ini sama dengan fungsi peta
indeferensi yang ada dalam kurva indeferen yang ada di perilaku konsumen yang berguna untuk
menggambarkan fungsi utilitas. Setiap isoquant yang ada dalam grafik memiliki beranekaragam
tingkat output atau hasilnya dan tingkatan output ini akan bertambah ketika kurva isoquant naik.
Isoquant juga bisa menunjukkan fleksibilitas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan ketika
mereka membuat suatu keputusan yang berkaitan dengan produksi. Dalam sebuah perusahaan
boasanya dilakukan sebuah upaya untuk melakukan substitusi satu input dengan input yang
lainnya untuk memperoleh suatu output tertentu. fleksibilitas di atas sangat penting untuk
diketahui oleh manajer suatu perusahaan karena dengan mempertimbangkan sebuah fleksibilitas
dalam sebuah proses produksi karena dengan pemahaman terhadap hal tersebut seorang manajer
mampu memilih dan menentukan kombinasi terbaik yakni meminimalkan pengeluaran dan
memaksimalkan pemasukan yakni meminimalkan input dan memaksimalkan sebuah output
untuk mendapatkan sebuah keuntungan yang maksimal.
Isocost adalah salah satu kurva yang ada dalam perilaku produsen selain isoquant. Isocost adalah
sebuah kurva yang menunjukkan kombinasi dua faktor produksi dengan biaya yang sama. Inilah
yang membedakan antara isoquant dan isocost. Jika isoquant yang sama adalah jumlah output
yang sama namun dalam isocost yang dibahas adalah biaya yang sama. Kurva isocost ini
memiliki fungsi yang hampir sama dengan dengan garis anggaran yang dimiliki oleh perilaku
konsumen. Dalam kurva isocost ada beberapa hal penting yang dibahas yakni bagaimana cara
menghemat suatu pengeluaran dari produksi dan memaksimalkan pemasukan yang ada. (Baca
juga Ketika melihat kurva isocost pasti anda akan menemui sebuah kemiringan. Kemiringan ini
berarti hasil rasio negatif antara upah dibagai dengan biaya sewa. Garis isocost ini akan
dikombinasikan dengan garis isoquant dalam uoaya mencari dan menentukan titik produksi yang
optimal (pada tingkat output tertentu). jika pada suatu saat terjadi perubahan harga dari faktor
produksi maka secara otomatis kurva isocost ini akan berotasi. Namun kurva akan kembali
sejajar ketika yang berubah adalah kemampuan anggarannya.
Inilah penjelasan singkat mengenai dua kurva penting dalam perilaku produsen yakni kurva
isoquant dan kurva isocost. Dimana kurva isoquant membahas mengenai tentang kesamaan
jumlah output yang dihasilkan sedangkan kurva isocost berbicara tantang kesamaan biaya. Dua
kurva ini akan bergabung untuk membentuk titik produksi.
Perbedaan antara isocost dengan isoquant : Isocost adalah kurva yang menunjukkan berbagai
kombinasi antara dua input berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada tingkat biaya yang
sama. Sementara Isoquant adalah kurva yang menunjukkan kombinasi input yang dipakai dalam
proses produksi, yang menghasilkan output tertentu dalam jumlah yang sama.
isocost : menggambarkan kombinasi tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan 1 tingkat
produksi tertentu
isoquant : garis yang menggambarkan gabungan faktor2 produksi yang gampang diperoleh
dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu
isoquant kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua
factor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki cirri-
ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen. Isocost kurva yang
menunjukan kedudukan dari titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli
oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget
line atau kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen.
Perbedaan antara Isoquant dengan Indiferen ialah nilai isoquant dapat diperhitungkan sementara
indiferen nilainya tidak dapat diperhitungkan secara pasti.
Keseimbangan Produsen:
3. Perubahan Faktor produksi = intereaksi kekuatan efek substitusi dan efek skala produksi
4. Faktor produksi Inferior = factor produksi yang penggunaanya justru menurun bila
kemampuan anggaran perusahaan meningkat. Contoh tenaga kerja apabila ditingkatkan jumlah
penggunaannya berkurang.
5. Maksimalisasi Output = dengan anggaran yang sudah ditentukan tercapai output yang
maksimum
6. Minimalisasi Biaya = target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya
minimum.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Bagi para produsen, untuk meningkatkan produksi agar mencapai keuntungan maksimal perlu
dilakukannya penghitungan dengan menggunakan pendekatan ISOCOST Dan ISOQUANT
yang memiliki cara yang mudah.
Mengikuti perkembangan tekonologi itu perlu, namun dalam melakukan penambahan teknologi
baru perlu dipertimbangkan, karena tidak semua penambahan teknologi terbaru dapat
menciptakan efisiensi.
Saran
Perlunya pembahasan lebih dalam serta pengaplikasian secara luas perilaku produsen dengan
menggunakan pendekatan fungsi ISOCOST ISOQUANT bagi para pelaku ekonomi, terutama
para produsen usaha kecil menengah yang cenderung mengabaikan hal ini untuk
memaksimalkan hasil produksi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uki.ac.id/1399/1/8.MODUL%20Teori%20Perilaku%20Konsumen_Ordinal5.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/197511102005012-
NAVIK_ISTIKOMAH/Teori_Perilaku_Konsumen.pdf
http://repository.ut.ac.id/3970/1/ESPA4321-M1.pdf
http://artonang.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-Teori-Perilaku-Konsumen.html
http://e-journal.uajy.ac.id/2762/3/2EP14428.pdf