Anda di halaman 1dari 21

EKONOMI MANAJERIAL

KEPUTUSAN PRODUKSI DAN TEORI


PRODUKSI

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial yang
Diampu Oleh Ibu C Tri Widiastuti, SE, MM

KELOMPOK 13

1. Michael Yusuf B.131.20.0312


2. Ivan Firdaus B.141.20.0017
3. Rafindra Pratama B.141.20.0033
4. Teguh Ery Susanto B.141.20.0034

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SEMARANG
2021

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa yang
telah banyak memberikan nikmat kepada kita umatnya. Rahmat, hidayah, serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “ KEPUTUSAN PRODUKSI DAN TEORI PRODUKSI”. Shalawat
dan salam kami sampaikan pula kepada Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang
selalu mengembangkan ajaran Islam di dunia dan memikirkan keselamatan
umatnya bahkan sampai ajal menjempunya. Semoga kita semua termasuk orang-
orang yang mendapat syafaatnya di akhirat nanti. Aamiin.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini diselesaikan dengan


adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan
ini kami menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Semarang, 17 November 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan ekonomi, aktivitas produksi merupakan bagian penting yang


sangat menentukan bagi pemenuhan kebutuhan hidup. Kegiatan produksi merupakan
awal dari segala kegiatan ekonomi. Karena tanpa diawali proses produksi tidak aka
nada kegiatan distribusi maupun konsumsi. Kegiatan produksi merupakan proses
untuk menghasilkan barang atau jasa.
Dalam kegiatan produksi penting untuk memahami tingkah laku konsumen
yang sangat mempengaruhi sifat permintaan para pembeli di pasar. Ketika
memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan atau
keinginan konsumen. Apabila konsumen berupaya mencapai kepuasan maksimum
dengan terpenuhi kebutuhan ataupun keinginan, maka produsen berupaya mencapai
tingkat produksi maksimum.
Suatu perusahaan pasti menginginkan laba yang besar dalam usaha
produksinya. Untuk mencapai hal tersebut perlu pemahaman mengenai biaya
produksi. Karena biaya produksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan
ketika perusahaan akan membuat suatu produk.
Pemahaman tentang teori produksi sangat penting bagi suatu perusahaan,
karena dengan itu perusahaan dapat menghitung biaya apa saja yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu produk. Sebagai mahasiswa jurusan manajemen penting untuk
memahami mengenai keputusan produksi dan teori produksi. Oleh karena itu akan
akan dibahas mengenai keputusan produksi dan teori produksi dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penulisan


makalah ini sebagai berikut:

1.2.1 Apa pengertian dari teori produksi dan fungsi produksi ?

1.2.2 Bagaimana jangka waktu keputusan produksi ditetapkan ?

1.2.3 Bagaimana keputusan tingkat input optimum dilakukan?

1.2.4 Apasaja prinsip dasar pembuatan keputusan produksi?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:

1.3.1 Memahami pengertian teori produksi dan fungsi produksi.

1.3.2 Memahami jangka waktu keputusan produksi.

1.3.3 Mengetahui bagaimana keputusan tingkat input optimum dilakukan


sesuai dengan waktu keputusan.

1.3.4 Memahami prinsip dasar pembuatan keputusan produksi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Produksi dan Fungsi Produksi

2.1.1 Pengertian Teori Produksi

Salah satu tugas manajer adalah membuat keputusan tentang banyak hal yang
ada di dalam perusahaannya. Salah satunya adalah keputusan terkait dalam kegiatan
produksi. Produksi adalah salah satu aktivitas ekonomi yang menghasilkan hasil akhir
atau output dari suatu proses yang membutuhkan beberapa masukan atau input.
Sehingga kegiatan produksi merupakan kombinasi antara beberapa masukan atau
input yang bisa disebut faktor-faktor produksi yang akan menghasilkan keluaran atau
output agar nilai guna barang atau jasa tersebut bertambah.

Input adalah sumber-sumber daya yang digunakan dalam memproduksi


barang/jasa. Input disebut juga faktor produksi karena input menunjuk pada faktor-
faktor yang digunakan dalam suatu proses produksi. Input pada dasarnya dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu faktor produksi manusia dan bukan manusia. Faktor
produksi manusia dibagi menjadi tenaga kerja dan kemampuan kewirausahaan.
Tenaga kerja mengacu pada kemampuan fisik dan mental dari individu yang terlibat
dalam proses produksi, sedangkan kemampuan kewirausahaan mengacu pada
kemampuan khusus dari tenaga kerja dalam mengkombinasikan input-input. Faktor
produksi bukan manusia dibagi menjadi tanah, bahan mentah, dan modal. Modal
tidak hanya mengacu pada aspek finansial saja tetapi segala sesuatu yang digunakan
untuk menghasilkan barang/jasa lain, seperti barang antara atau barang setengah jadi,
mesin-mesin produksi, peralatan, bangunan, dan inventori.
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat
produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan.
Konsep utama yang dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output seoptimal
mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan
biaya produksi seminimal mungkin.

Teori produksi adalah prinsip ilmiah dalam melakukan produksi, yang


meliputi:

1) Bagaimana memilih kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan output


dengan produktivitas dan efisiensi yang tinggi.

2) Bagaimana menentukan tingkat output yang optimal untuk tingkat penggunaan


input tertentu.

3) Bagaimana memilih teknologi yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan.

Teori ekonomi menyederhanakan berbagai macam keputusan yang terkait


dengan produksi menjadi dua macam keputusan, yaitu:

1). Berapa output yang akan diproduksi.

2). Berapa dan bagaimana kombinasi faktor produksi (input) yang digunakan untuk
menghasilkan tingkat output yang telah ditetapkan.

Keputusan dua hal tersebut tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Jika perusahaan bertujuan menggunakan secara penuh kapasitas produksi
yang dimiliki, output yang diproduksi tentu akan berbeda dengan tujuan untuk
meminimumkan biaya.

2.1.2 Fungsi Produksi

Untuk menghasilkan satu macam output, perusahaan membutuhkan banyak


macam input dalam jumlah tertentu. Bila output akan dirubah jumlahnya, maka
penggunaan input-input tersebut juga akan berubah. Keterkaitan antara input-input
yang digunakan dengan output yang dihasilkan dapat ditunjukkan dalam suatu fungsi
produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input
dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Fungsi
produksi menunjukkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari suatu
kombinasi input dalam jangka waktu tertentu. Kombinasi input mengacu kepada
jumlah masing - masing input yang digunakan dalam memproduksi suatu tingkat
produksi dari output bersangkutan.

Fungsi produksi juga dapat dipandang sebagai hubungan teknis yang


menunjukkan prosess dimana input digunakan secara efisien untuk menghasilkan
output yang berupa barang/jasa. Pengertian hubungan teknis digunakan untuk
menunjuk pada aspek kuantitas dari input dan output. Artinya, fungsi produksi hanya
menunjukkan jumlah input yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output
tertentu. Jadi, fungsi produksi tidak menggambarkan aspek kualitas dari input dan
output.

Secara matematis, hubungan antara input dan output dalam suatu fungsi
produksi dapat dinyatakan dalam model fungsi produksi sebagai berikut:

Q = f(Xi)

Dimana Q adalah output, f adalah fungsi, dan Xi adalah input – input yang digunakan
dari input ke 1 sampai ke i. Jika diasumsikan ada beberapa input yang digunakan
perusahaan dalam produksi, yaitu tenaga kerja (A), modal (B), bahan mentah (C),
sehingga fungsi produksi lebih spesifik dituliskan menjadi :

Q = f(A,B,C)

Q = Output (jumlah barang yang dihasilkan)

f = Fungsi (simbol persamaan fungsional)

A = Tenaga Kerja
B = Modal

C = Bahan mentah

Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan


fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan
dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan.
Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada
output.

2.2 Jangka Waktu Keputusan Produksi

Keputusan berapa dan bagaimana output akan diproduksi sehingga laba


maksimum tergantung kepada jangka waktu pengambilan keputusan. Untuk
menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian
input yang sesuai. Jangka waktu pengambilan keputusan perusahaan untuk
melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka
panjang.

2.2.1 Pengambilan Keputusan Produksi Dalam Jangka Pendek

Jangka pendek adalah jangka waktu dimana produsen tidak bisa merubah
paling tidak satu jenis input ketika produsen bermaksud meningkatkan jumlah
output. Input yang tidak bisa dirubah jumlahnya dalam jangka waktu tertentu
disebut sebagai input tetap. Sedangkan input lain yang dapat dirubah jumlahnya
ketika produsen bermaksud merubah jumlah output disebut input variabel.

2.2.1.1 Produksi Dengan Satu Input Variabel


2.2.1.1.1 Produk Total

Produk total merupakan jumlah total dari semua


hasil produksi dalam periode tertentu. Produk total
akan berubah sesuai dengan banyaknya faktor produksi
variabel yang digunakan. Kurva yang menunjukkan
hubungan antara produksi total dengan satu faktor
produksi variabel sedangkan faktor lainnya dianggap
tetap adalah Kurva Produksi atau Total Product (TP).
Kurva tersebut dinotasikan sebagai berikut :
𝑇𝑃 = 𝑓(𝑋)

Dimana TPP merupakan output total atau jumlah


produksi total, dan X merupakan jumlah input variabel yang
digunakan. Misalnya jika hanya terdapat satu macam input
variabel yang digunakan yaitu tenaga kerja atau Labour
maka dituliskan sebagai berikut :
𝑄 = 𝑓(𝐿)

Dimana Q merupakan tingkat output dan L


merupakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Sehingga dari fungsi diatas dapat digambarkan kurva produksi
sebagai berikut :

Q = f (L)

L
Gambar 1 Kurva Produksi Total
Gambar 1 Kurva
Produksi Total
2.2.1.1.2 Produksi Rata-Rata
Produksi rata-rata atau Average Product (AP)
adalah jumlah total produksi yang dibagi dengan faktor
produksi yang digunakan selama proses produksi.
Produksi rata-rata dinotasikan dengan fungsi sebagai berikut :
Q
AP=
L

Q merupakan output total atau jumlah hasil


produksi sedangkan L merupakan jumlah Labour atau
jumlah tenaga kerja yang digunakan. Sehingga Produksi
rata-rata merupakan jumlah rata-rata produksi oleh setiap tenaga
kerja.
Q

AP

Gambar 2 Kurva Produksi Rata - Rata

2.2.1.1.3 Produksi Marginal

Produksi marginal atau Marginal Product (MP)


adalah tambahn total hasil produksi yang diakibatkan oleh
pertambahan jumlah faktor produksi variabel yang
digunakan. Sehingga jika dituliskan dalam persamaan, akan
menjadi sebagai berikut :
Perubahan Output ∆ Q
MP= =
Perubahan Input ∆ L

MP L
Gambar 3 Kurva Produk Marginal

Dari keterangan-keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa


dalam produksi dengan satu input variabel berlaku
hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang atau
The Law of Diminishing Return. Hukum ini menyatakan
bahwa output yang diterima dari proses produksi akan
semakin menurun apabila input variabel yang digunakan
mangalami pertambahan secara terus-menerus.

Output atau hasil produksi yang dihasilkan secara


rata-rata akan terus menurun nilainya karena faktor
produksi variabel yang digunakan semakin besar sedangkan faktor
produksi tetapnya bernilai tetap. Sehingga jika hal ini
dilakukan terus- menerus maka total produksi juga akan
menurun nilainya. Hal itu dikarenakan faktor produksi
tetap semakin lama nilainya juga akan habis. Misalkan
saja terdapat sepetak tanah. Tanah tersebut selalu digarap
dan ditanami tumbuh-tumbuhan secara terus menerus
tanpa henti. Sehingga semakin lama tanah tersebut
akan kehilangan kesuburannya dan tumbuh-tumbuhan itu
akan mati. Hal itu dikarenakan unsur hara yang terdapat
pada tanah tersebut akan hilang atau habis.
Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan dalam
diagram sebagai berikut :
Jumlah Produksi

TP
Tahap I Tahap II Tahap III

AP

0 Jumlah
MP Tenaga
Gambar 4 Kurva Produksi Total, Rata – rata dan Marginal Kerja

Kurva diatas menunjukkan bahwa terdapat peristiwa yang


terjadi pada tiap-tiap tahapnya. Masing-masing tahap
menunjukkan elastisitas produksi yang nilainya berbeda-beda.
Elastisitas Produksi (Ep) adalah rasio perubahan dari
output yang dihasilkan yang diakibatkan dari perubahan input
yang digunakan. Ep dapat dituliskan sebagai berikut :

∆Q Q
EP= ,
∆L L

∆Q
Karena merupakan MP, maka besar kecilnya EP tergantung pada besar
∆L
kecilnya MP.
Terdapat tiga tahapan yang ada pada diagrab
tersebut. Tahap I pada kurva diatas adalah bagian
yang menunjukkan input variabel atau tenaga kerja yang
masih sedikit sedangkan ouputnya relatif besar. Sehingga
jika input variabel terus ditambah maka TP, MP, dan
AP akan terus bertambah nilainya. Tahap II
menunjukkan produksi total terus naik
hingga mencapai titik optimum atau titik tertingginya,
sedangkan AP dan MP terus menurun hingga MP
mencapai titik nol. Pada Tahap III menunjukkan jumlah
tenaga kerja yang semakin banyak. Hal itu membuat
TP, AP, dan MP menurun, bahkan kurva MP berada di
bawah garis origin atau garis nol.

2.2.1.2 Produksi dengan Dua Input Variabel

Produksi ini merupakan kombinasi antara dua


faktor produksi variabel untuk mengahsilkan output atau
hasil produksi yang sama. Dalam hal ini, kombinasi yang
paling mudah adalah antara faktor produksi modal
(Capital) dengan tenaga kerja (Labour). Jika terdapat
perusahaan yang ingin meningkatkan hasil produksi maka
yang bisa dilakukan adalah dengan menambah dua input
variabel dan meningkatkan produksi atau menambah dua
input variabel tersebut yaitu tenaga kerja dan modal. Jika
faktor produksi yang bersifat variabel adalah jumlah tenaga
kerja, modal atau peralatan, maka fungsi persamaan yang
dapat ditulis adalah
𝑄 = 𝑓(𝐿, 𝐶)

Dengan Q sebagai output atau jumlah hasil


produksi, L sebagai Labour atau tenaga kerja, dan C
sebagai Capital ataua modal ataupun peralatan yang mana
kedua ini merupakan input variabel.
Dalam teori ini, terdapat kurva isoquant yang
menunjukkan hasil produksi sama dan garis isoqost yang
menunjukkan biaya untuk proses produksi sama.

2.2.1.2.1 Isokuant (Kurva Produksi Sama)

Isokuant merupakan kurva yang mengkombinasikan antara


dua input variabel yang digunakan untuk menghasilkan
output atau hasil produksi yang sama. Isokuant dapat
berbentuk seperti kurva indifference dan tidak berupa garis
lurus, vertikal maupun horizontal.

Q₁ Q₂ L

Gambar 5 Kurva Isoquant

Kurva ini memiliki beberapa ciri diantaranya


adalah memiliki slope negatif dan cembung ke titik origin,
kurva ini juga tidak dapat saling memotong satu sama
lain, serta garis kurva yang lebih tinggi atau yang terluar
lebih banyak disukai daripada yang dekat dengan titik
origin karena tingkat produksinya lebih banyak sehingga Q₁
< Q₂.
2.2.1.2.2 Isokost (Garis Ongkos Sama)

Kurva ini menggambarkan besarnya biaya


yang dikeluarkan oleh produsen selama proses produksi
dalam kurun waktu tertentu.
C

L
Gambar 6 Kurva Isoqost

Kurva ini bersifat slope negatif. Sehingga apabila


ketika akan meningkatkan output, maka harus meninggalkan
input variabelnya. Sebaliknya jika input variabelnya yang
ditambah, maka output yang dihasilkan akan berkurang.

2.2.2 Pengambilan Keputusan Produksi Dalam Jangka Panjang

Jangka Panjang suatu proses produksi tidak


dapat diperkirakan akan berjalan 10 tahun, 25 tahun,
atau bahkan sampai 50 tahun. Sehingga dalam kurun waktu
ini semua faktor produksi yang digunakan bersifat variabel
atau tidak ada faktor produksi tetap.
2.2.2.1 Garis Perluasan Produksi

Garis perluasan produksi merupakan isocline atau


kurva yang menghubungkan titik-titik yang besar tingkat batas
penggantiannya secara teknis sama yang menunjukkan
output yang dihasilkan jika harga produksi tetap. Jadi
garis ini menunjukkan bagaimana faktor produksi (input)
tersebut berubah jika besarnya biaya dari proses produksi
(output) tidak berubah dan harga produksinya tetap.
Sehingga, jika ada produsen yang melakukanmkegiatan
produksinya dalam rangka untuk mencapai tujuan akhirnya yaitu
memaksimalkan keuntungan yang di dapat maka ia harus
menggordinasikan produksinya seefekti mungkin dengan menentukan
beberapa keputusan yaitu menentukan berapa jumlah output yang
harus ia produksi dan menentukan berapa jumlah dan kombinasi
seperti apa input ini digunakan.

2.2.3 Kombinasi Input Optimum

Seperti telah disampaikan sebelumnya, pada saat isokuan


bersinggungan dengan isokos, pada saat itulah kombinasi input yang
optimum tercapai. Ketika dua kurva saling bersinggungan, maka slope
kedua kurva akan sama besar. Dengan kata lain, pada titik singgung
kedua kurva, slope isokuan sama dengan slope isokos.

slope isokuan = slope isokos

−MPL −PL
=
MPK PK
PL
MRTS=
PK

Slope isokuan = -MPL/MPK disebut juga sebagai MRTS


(marginal rate of technical substitution) yang menunjukkan sifat
substitusi antara kedua input. Secara lebih khusus, MRTS
menunjukkan berapa banyak input L harus dikurangi bila input K
ditambah penggunaannya sebesar 1 unit. Misal, MRTS = 2, berarti
input L harus dikurangi sebesar 2 unit untuk menambah 1 unit input
K. Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam rangka
memaksimumkan output dengan biaya tertentu dan harga input yang
tertentu pula, produsen harus mengkombinasikan input yang
digunakan sedemikian rupa sehingga besarnya MRTS kedua input
sama dengan perbandingan harga kedua input. Persamaan tersebut
dapat ditulis ulang menjadi seperti

MPL PL
=
MPK PK

Hal ini mengindikasikan bahwa kombinasi input optimum


tercapai ketika perbandingan produk marjinal dan harga semua input
adalah sama.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Keputusan yang terkait dengan produksi menyangkut dua hal, yaitu berapa
output yang akan diproduksi dan berapa atau bagaimana kombinasi faktor
produksi (input) yang digunakan untuk menghasilkan tingkat output yang telah
ditetapkan. Keputusan ini didasarkan pada asumsi tujuan perusahaan
memaksimumkan laba dan perusahaan beroperasi di pasar persaingan sempurna.

Keputusan produksi dinyatakan dalam suatu fungsi produksi yang secara


khusus menunjukkan keterkaitan input dan output. Diasumsikan hanya ada dua
macam input yang digunakan dalam proses produksi. Dengan demikian,
keputusan produksi dalam jangka pendek didasarkan pada kombinasi satu input
tetap dan satu input variabel. Sedangkan dalam jangka panjang, keputusan
produksi didasarkan pada kombinasi dua input variabel. Penentuan kombinasi
input yang optimum sedemikian rupa sehingga mampu memaksimumkan output
pada suatu tingkat biaya tertentu atau meminimumkan biaya untuk menghasilkan
sejumlah output tertentu. Kombinasi input yang memaksimumkan laba disebut
kombinasi input optimum.

Perubahan jumlah input yang digunakan dapat mempengaruhi tingkat


output yang dihasilkan. Keterkaitan perubahan input dengan perubahan output
menunjukkan hasil balik ke skala yang meningkat, konstan, atau menurun. Hal ini
dipengaruhi oleh tingkat produktivitas input yang digunakan.
Daftar Pustaka

Agustini ,Maria YD Hayu .2018. EKONOMI MANAJERIAL PEMBUATAN


KEPUTUSAN BERDASAR TEORI EKONOMI. Semarang: Universitas Katolik
Soegijapranata
http://repository.unas.ac.id/4276/1/EKONOMI%20MANAJERIAL.pdf
http://eprints.umsida.ac.id/6985/1/Teori%20Produksi.pdf

Anda mungkin juga menyukai