Anda di halaman 1dari 4

12.

1 Penentuan Harga Berbagai Jenis Produk Memiliki Keterkaitan Permintaan

12.2 Diskriminasi Harga

Diskriminasi harga adalah penentuan harga yang berbeda – beda, pada kuantitas yang
berbeda pada sebuah produk, pada waktu yang berbeda untuk setiap pelanggan yang berbeda, atau
pasar yang berbeda tetapi bukan berdasarkan perbedaan biaya. Contohnya perusahaan telepon
biasanya menerapkan tarif tertentu per panggilan untuk sejumlah panggilan tertentu dan tarif yang
lebih murah bagi sekumpulan panggilan berikutnya,

Ada tiga kondisi agar perusahaan bisa menerapkan diskriminasi harga yaitu :

1. Perusahaan harus memiliki kemampuan mengendalikan harga poduk


2. Elastisitas harga permintaan terhadap produk tersebut harus berbeda untuk jumlah produk
yang berbeda, pada waktu yang berbeda , untuk kelompok pelanggan yang berbeda, atau
dalam pasar yang berbeda.
3. Jumlah produk atau jasa tersebut, kapan waktu digunakan atau dikonsumsinya produk
tersebut, dan kelompok pelanggan atau pasar bagi produk tersebut harus dapat dipisahkan.

Ada tiga jenis diskriminasi harga yaitu :

1. Diskriminasi harga derajat 1


Diskriminasi harga derajat 1 dilakukan dengan cara menerapkan harga yang berbeda-beda
untuk setiap konsumen berdasarkan reservation price (Willingness To Pay) masing-masing
konsumen dibedakan pada kemampuan daya beli masing-masing konsumen. Contoh:
seorang dokter memberlakukan tarif konsultasi yang berbeda-beda pada setiap pasiennya.
Diskriminasi harga derajat 1 juga dijelaskan kedalam grafik yang tersaji pada gambar 1.

Gambar 1. Grafik Diskriminasi Harga Derajat 1


Pada gambar 1 menjelaskan tentang grafik diskriminasi harga derajat 1. Pada grafik
tersebut terdapat hubungan antara P (harga) dan Q (output) yang dimisalkan harga terdapat
P1, P2 dan P3 dan output terdapat Q1, Q2 dan Q3. Pada grafik terlihat apabila P tinggi
maka Q rendah. Hal ini apabila dikaitkan pada kemampuan daya beli konsumen berarti
apabila produsen menawarkan harga yang tinggi maka terdapat sedikit konsumen yang
akan membeli produk tersebut, Dan begitu sebaliknya, apabila produsen menawarkan
harga yang rendah maka terdapat banyak konsumen yang dapat membeli barang tersebut.
Jadi, dalam hal ini perusahaan harus mengetahui kemampuan daya beli pada masing-
masing konsumen.
2. Diskriminasi harga derajat 2
Diskriminasi harga derajat 2 dilakukan dengan cara menerapkan harga yang berbeda-beda
pada jumlah batch atau lot produk yang dijual. Diskriminasi harga ini dilakukan karena
perusahaan tidak memiliki informasi mengenai reservation price konsumen. Contoh:
perbedaan harga per unit pada pembelian grosir dan pembelian eceran, pembeli yang
membeli mie instan 1 bungkus dan 1 kardus akan berbeda harganya. Diskriminasi harga
derajat 2 juga dijelaskan kedalam grafik yang tersaji pada gambar 2.

Gambar 2. Grafik Diskriminasi Harga derajat 2


Pada gambar 2 diatas menjelaskan tentang diskriminasi harga derajat 2. Pada grafik
tersebut pelaku usaha menetapkan harga (P1, P2 dan P3) berdasarkan jumlah konsumsi.
Kebijakan ini dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen karena jumlah output
bertambah dan harga jual semakin murah. Hal ini dikarenakan pelaku usaha menggunakan
sistem perbedaan harga per unit pada pembelian grosir dan pembelian eceran. Harga eceran
lebih tinggi dari pada harga per pak, sehingga konsumen lebih baik membeli barang
langsung per pak daripada membeli barang eceran.
3. Diskriminasi harga derajat 3

Diskriminasi harga derajat 3 dilakukan dengan cara menerapkan harga yang


berbeda untuk setiap kelompok konsumen berdasarkan reservation price masing-masing
kelompok konsumen. Diskriminasi harga derajat 3 dilakukan karena perusahaan tidak
mengetahui reservation price masing-masing konsumen, tapi mengetahui reservation
price kelompok konsumen. Kelompok konsumen dapat dibedakan atas lokasi, geografis,
maupun karakteristik konsumen seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain.
Contoh : barang yang dijuala di pedesaan dan di perkotaan akan berbda harganya.
Diskriminasi harga derajat 3 juga dijelaskan kedalam grafik yang tersaji pada gambar 3.
Gambar 3. Grafik Diskriminasi Harga Derajat 3
Pada gambar 3 diatas menjelaskan tentang grafik diskriminasi harga derajat 3. Diskriminasi
harga ditetapkan berdasarkan perbedaan elastisitas harga. Permintaan yang lebih inelastis
dikenakan harga yang lebih tinggi.

12.3 Penentuan Harga dalam Praktek Bisnis

1. Harga Dua Bagian

Harga dua bagian merujuk pada praktik penentuan harga ketika konsumen membayar
biaya awal untuk mendapatkan hak membeli suatu produk atau jasa, selain juga biaya penggunaan
atau harga untuk setiap unit yang konsumen beli.

Contohnya yaitu penentuan harga dalam taman hiburan dimana pengunjung dikenakan
biaya umum untuk masuk selain biaya atau harga untuk setiap permainan yang mereka nikmati,
perusahaan telepon yang memakai biaya bulanan ditambah biaya percakapan per unit, perusahaan
komputer yang memakai biaya sewa bulanan ditambah biaya pemakaian komputer mainframe
yang mereka sewakan serta klub golf dan tenis yang menentukan biaya keanggotaan tahunan
ditambah biaya untuk setiap babak yang dilakukan.

2. Harga paket barang seragam

Pemaketan sejumlah barang yang sama merupakan strategi penetapan harga utk
meningkatkan laba. Beberapa produk yg biasa dipaket 4 atau 5 satuan misalnya pakaian, mi instan,
sabun mandi, sampo dll. Laba perusahaan sama dengan surplus yang didapatkan konsumen.

3. Harga paket barang beragam

Merupakan pemaketan thd produk yg berbeda dalam satu paket kemudian menjualnya
dalam harga ‘paket’. Contoh penjualan perangkat komputer, monitor, program komputer dijual
dlm satu paket.
Calon pembeli Harga tertinggi AC Harga tertinggi power
steering

Konsumen A 2 juta 2,5 juta

Konsumen B 1,5 juta 4 juta

4. Harga puncak

Beberapa produk atau jasa mengalami permintaan yg sangat besar pada waktu-waktu tt dan
saat yg lain permintaan turun drastic. Penetapan harga puncak dilakukan dgn menetapkan harga
rendah pd saat permintaan rendah dan menetapkan harga mahal pd saat permintaan tinggi.
Contoh tarif telepon : jam 23.00-06.00 diberikan potongan 75% dari tarif normal, jam 06.00-08.00
diberikan potongan 50% dari tarif normal, jam kerja tarifnya 100%

Anda mungkin juga menyukai