Anda di halaman 1dari 16

Disusun Oleh :

Putri Novitasari (5552180066)


Aulia Nurul Fauziyah (5552180069)
Ranti Alek Sandra (5552180070)
Transfer pricing merupakan harga yang
diperhitungkan untuk keperluan
pengendalian manajemen atas transfer
barang dan jasa antar anggota (grup
perusahaan) atau dapat diartikan
sebagai satuan nilai produk atau jasa
yang dibebankan oleh satu divisi ke
divisi yang lainnya pada sebuah
organisasi yang sama.
Pada umumnya metode yang lazim digunakan pada harga
transfer adalah berdasarkan:

1. Transfer berdasar variabel cost +


mark up (laba)
2. Transfer berdasar total cost atau full
cost + mark up (laba)

3. Transfer berdasar variabel costing +


mark up (laba)
4. Transfer berdasar full costing + mark
up (laba)

5. Transfer berdasar harga pasar


Contoh struktur biaya JAYA, atau biaya standar yang didasarkan
pada kapasitas normal 1000 unit produk.:

Keterangan AVC AFC


Biaya bahan langsung 5 -
Biaya upah langsung 4 -
Biaya tidak langsung pabrik 3 4
Biaya pemasaran 2 4
Biaya administrasi 1 2
Jumlah 15 10
Keterangan table

AVC = Average Variabel Cost atau biaya variabel rata rata = Rp 15

AFC = Average Fixed Cost atau biaya tetap rata rata = Rp 10

AFC + AVC = AC atau Average Cost atau biaya rata rata = Rp 25


Biaya produksi full costing terdiri dari :

Biaya bahan langsung Rp 5

Biaya upah langsung Rp 4

Biaya tidak langsung pabrik variabel Rp 3

Biaya tidak langsung pabrik tetap Rp 4

Jumlah Rp 16

Biaya prduksi direct costing terdiri dari:

Biaya bahan langsung Rp 5

Biaya upah langsung Rp 4

Biaya tidak langsung pabrik variabel Rp 3

Jumlah Rp 12
Jika manajemen puncak memutuskan besarnya mark up sebesar
10%, maka dapat menggunakan salah satu dari 5 model harga
transfer dimana besarnya harga transfer adalah sebagai berikut :

1. Transfer berdasarkan variabel Cost + mark up

[(Rp 15 + 10 % (Rp 15))] = Rp. 16,50

2. Transfer berdasarkan Total Cost + mark up

[(Rp. 25+10%(Rp. 25)] = Rp. 27,50

3. Tranfer berdasarkan varaibel Coasting+mark up

[(Rp. 12+10%(Rp. 12)] = Rp.13,20

4. Tranfer berdasarkan Full Coasting+mark up

[(Rp. 16+10%(Rp. 16)] = Rp.17,60

5. Tranfer berdasarkan harga pasar, misalnya sebesar =


= Rp.30,00
Penetapan Harga Transfer PT. Maju
Perusahaan mempunyai tiga divisi yaitu A,B, dan C. Data akuntansi biaya per unit
input ketiga divisi tersebut.

Data Akuntansi Divisi A,B, dan C


(Perhitungan dalam rupiah, kecuali unit input dan output)
Divisi A Divisi B Divisi C
Keterangan VC FC VC FC VC FC
Biaya bahan langsung 25 0 0 0 0 0
Biaya upah langsung 20 0 18 0 16 0
Biaya overheadpabrik 15 20 14 25 13 30
Biaya pemasaran 10 25 9 30 8 35
Biaya administrasi 8 30 7 35 6 40
Jumlah 78 75 48 90 43 105

Harga pasar per unit 200 500 800


Unit input 1000 800 600
Unit output 800 600 500
Dari data akuntansi di atas dapat diperoleh informasi tentang:

1. Harga transfer dari divisi A ke B dan B ke C berdasar


200% variabel cost dan 150% full cost
2. laba divisi A, B dan C berdar harga transfer 200%
variabel cost
3. laba divisi A, B dan C berdar harga transfer 150% full
cost
4. laba divisi A, B dan C berdar harga pasar
5. laba kantor pusat PT ABC
Perhitungan Rugi-Laba : Harga Transfer 200% variabel cost
Keterangan Divisi A Divisi B Divisi C PT ABC
Unit input 1.000 800 600
Sales unit 800 600 500
Harga Transfer (Rp) 156 486 800

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)


Sales 124.800 291.600 400.000 400.000
Biaya transfer 0 124.800 291.600 0
Biaya variabel 78.000 38.400 25.800 142.200
Biaya tetap 75.000 72.000 63.000 210.000
laba (rugi) -28.200 56.400 19.600 47.800
Perhitungan Rugi-Laba : Harga Transfer 150% full cost

Keterangan Divisi A Divisi B Divisi C PT ABC


Unit input 1.000 800 600
Sales unit 800 600 500
Harga Transfer (Rp) 299,50 637,31 800

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)


Sales 183.600 382.386 400.000 400.000
Biaya transfer 0 183.600 382.386 0
Biaya variabel 78.000 38.400 25.800 142.200
Biaya tetap 75.000 72.000 63.000 210.000
laba (rugi) 30.600 88.386 (71.186) 47.800
Perhitungan Rugi-Laba : Harga Pasar

Keterangan Divisi A Divisi B Divisi C PT ABC


Unit input 1.000 800 600
Sales unit 800 600 500
Harga Transfer (Rp) 200 500 800

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)


Sales 160.000 300.000 400.000 400.000
Biaya transfer 0 160.000 300.000 0
Biaya variabel 78.000 38.400 25.800 142.200
Biaya tetap 75.000 72.000 63.000 210.000
laba (rugi) 7.000 29.600 11.200 47.800
Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai
beberapa tujuan, antara lain:
1) Menentukan timbal balik yang optimum antara biaya dan
pendapatan perusahaan.
2) Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita
(meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba
perusahaan).
3) Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4) Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

Salah satu tujuan harga transfer adalah menghindari biaya


usaha, misalnya antara divisi dalam sebuah perusahaan dan digunakan
untuk mengurangi biaya usaha yaitu biaya pemasaran dan biaya
administrasi. Praktik harga transfer model ini biasanya melalui negosiasi
maka disebut harga transfer negosiasi (negotiated transfer pricing)
Menghindari
Pajak...
PT ABC PT X PT Y PT Z Total
Laba 10 2 3 5 40
Transfer Pricing dan
Tarif pajak 30% 10% 10% 10%
Pajak 9 0,2 0,3 0,5 10
Pembayaran Pajak

PT ABC PT X PT Y PT Z Total
Transfer Pricing untuk Laba 10 10 10 10 40
Menghindari Pajak Tarif Pajak 10% 10% 10% 10%
Pajak 1 1 1 1 4
Kesimpulan:
1. PT ABC memperoleh
tambahan keuntungan akibat
rekayasa pembayaran pajak
melalui transfer pricing
sebesar (Rp10 - Rp4) = Rp 6.

2. Negara dirugikan Rp 6,
akibatnya rakyat menderita.

Anda mungkin juga menyukai