Anda di halaman 1dari 91

DIKTAT BAHAN AJAR

PENGANGGARAN

Penulis:
Jouzar Farouq Ishak

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2021
Halaman Pengesahan
Diktat Bahan Ajar

Judul : Penganggaran
Penyusun : Jouzar Farouq Ishak
NIP : 198703222018031001
Kode Mata Kuliah : 16AMP5092
Semester : Gasal 5
SKS (T-P) / Jam (T-P) : 2 (1-1) / 4 (1-3)
Jurusan : Akuntansi
Sumber Dana : Mandiri

Bandung, 1 Desember 2021


Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi Penyusun,

Dr. Iwan Setiawan, S.E., M.E. Jouzar Farouq Ishak


NIP : 196703281993031001 NIP : 198703222018031001

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan Rahmat dan Karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Diktat
Bahan Ajar Mata Kuliah Penganggaran. Pembuatan Diktat Bahan Ajar Mata
Kuliah ini ditujukan untuk membantu proses belajar mengajar mata kuliah
Penganggaran di Program Studi D-4 Akuntansi Manajemen Pemerintahan Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Bandung pada semester Gasal 5 lebih mudah
dipahami, sehingga mahasiswa dapat lebih cepat memahami mengenai materi
yang berhubungan dengan Penganggaran serta sebagai pelengkap dari buku wajib
yang harus digunakan dalam proses belajar mengajar mata kuliah Penganggaran.
Dalam penulisan Diktat Bahan Ajar Mata Kuliah ini, penulis menyadari
masih banyak kekurangan dan keterbatasan, sehingga penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun agar pembuatan Diktat Bahan Ajar
Mata Kuliah Penganggaran selanjutnya menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat
bagi pihak lain terutama mahasiswa sebagai pengguna utama untuk diktat bahan
ajar mata kuliah Penganggaran ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada
Jurusan Akuntansi dan pihak-pihak yang telah membantu dalam proses Diktat
Bahan Ajar ini yang semoga berguna untuk pembelajaran mahasiswa.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu baik secara materil maupun imateril. Semoga Diktat
Bahan Ajar Mata Kuliah Penganggaran ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca serta dapat dijadikan referensi.

Bandung, 1 Desember 2021


Penulis,

Jouzar Farouq Ishak

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I KONSEP DASAR PENGANGGARAN.....................................................1
BAB II PERAMALAN PENJUALAN...................................................................6
2.1. Metode Momen.........................................................................................8
2.2. Analisis Regresi.........................................................................................9
BAB III ANGGARAN OPERASIONAL..............................................................14
3.1. Anggaran Penjualan................................................................................14
3.2. Anggaran Produksi..................................................................................21
3.3. Anggaran Bahan Baku.............................................................................28
3.4. Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha.........................33
BAB IV ANGGARAN KEUANGAN...................................................................39
4.1. Anggaran Persediaan...............................................................................39
4.2. Anggaran Piutang....................................................................................43
4.3. Anggaran Kas..........................................................................................47
4.4. Anggaran Utang Usaha dan Modal.........................................................57
BAB V ANGGARAN BERBASIS AKTIVITAS.................................................61
BAB VI ANGGARAN FLEKSIBEL....................................................................69
BAB VII ARUS KAS BERSIH.............................................................................74
BAB VIII PENGENDALIAN ANGGARAN........................................................80

iii
BAB I
KONSEP DASAR PENGANGGARAN

Manajemen berfungsi seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan


pengendalian sehingga salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan. Perencanaan
merupakan proses penyusunan tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan yang akan
dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan
bagaimana cara melakukan kegiatan tersebut. Dari keempat fungsi manajemen yang telah
disinggung sebelumnya yang mempunyai kaitan erat dengan penganggaran adalah
perencanaan.
Usaha untuk mencapai tujuan akan lebih efektif jika setiap aktivitas yang
dilaksanakan didasarkan kepada rencana yang jelas dan terarah. Semakin kompleks dan
banyaknya aktivitas yang harus dilakukan, maka kebutuhan akan perencanaan yang
sangat cermat diperlukan oleh perusahaan. Anggaran merupakan salah satu bentuk
rencana yang biasanya dibuat dalam satu perusahaan. Namun harus disadari bahwa tidak
setiap rencana dapat disebut anggaran.
Anggaran adalah sebuah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk
angka dan juga dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan dalam
sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu atau periode tertentu di masa yang
akan datang. Karena anggaran dinyatakan dalam bentuk unit moneter, anggaran juga
sering disebut dengan rencana keuangan. Sehingga suatu perusahaan atau organisasi
wajib memiliki anggaran, karena memiliki peran penting untuk pemantauan laju
pertumbuhan ekonomi internal perusahaaan. Mengenai angka anggaran bisanya sudah
disusun pada periode awal tahun untuk jangka waktu satu tahun kedepan atau bahkan bisa
lebih dari satu tahun.
Adapun, fungsi dari anggaran adalah:
 Fungsi pelaksanaan
 Fungsi perencanaan
Sedangkan manfaat dari anggaran, adalah:
 Menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap pegawai
 Mengetahui kelemahan pada sebuah perusahaan ataupun organisasi
 Mengevaluasi kinerja perusahaan
Sedangkan untuk perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu
organisasi dalam menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk

1
mengalokasikan sumber dayanya untuk mencapai strategi ini. Perencanaan strategis
adalah salah satu alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana ini adalah sebuah
petunjuk yang digunakan organisasi dari kondisi saat ini.
Ketika kita mengelola organisasi, maka sudah bisa dipastikan akan menghadapi
permasalahan berkaitan dengan keuangan. Fungsi manajemen adalah melakukan
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian agar organisasi bisa mencapai tujuan
sebagaimana telah ditetapkan. Perencanaan dan pengendalian keuangan sangat penting
dilakukan untuk mengawal keberlangsungan organisasi yang baik.
Penganggaran atau penyusunan anggaran (budgeting) adalah proses penyusunan
rencana keuangan organisasi yang dilakukan dengan cara menyusun rencana kerja dalam
rangka waktu tertentu umumnya satu tahun dan dinyatakan dalam satuan moneter.
Penganggaran merupakan bagian dari proses perencanaan organisasi yang secara umum
meliputi perencanaan strategi (strategic planning), penyusunan program (programming),
dan penyusunan anggaran (budgeting).

Gambar 1.1 Siklus Anggaran

2
Akuntansi bagi suatu perusahaan merupakan bahasa organisasi dengan maksud
dengan akuntansi maka orang dapat mengetahui keadaan suatu organisasi. Keadaan suatu
organisasi dapat melihat besar kecilnya kegiatan, berkembang layunya organisasi,
bagaimana luasnya dan kesehatan keuangan organisasi tersebut. Dengan demikian,
akuntansi merupakan alat informasi agar orang paham dan mengetahui tentang keadaan
organisasi. Anggaran secara umum yang akan dibahas adalah
1. Anggaran Operasional adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun
anggaran laba rugi;
2. Anggaran laba rugi adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis
tentang pendapatan, beban, serta laba rugi yang diperoleh oleh organisasi selama
periode tertentu;
3. Anggaran keuangan adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran
neraca;
4. Anggaran neraca adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis
tentang harta, utang, dan modal dari suatu organisasi pada periode tertentu.

Gambar 1.2 Fungsi Anggaran

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa anggaran mempunyai fungsi yang sangat


penting bagi perusahaan karena mengalokasikan semua sumber daya agar perusahaan
dapat berjalan dengan optimal. Anggaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:

3
1. Fungsi perencanaan. Anggaran dapat berfungsi sebagai perencanaan karena
dapat memilih beberapa alternatif untuk dilaksanakan di masa depan dengan
mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi yang
dimiliki dan kendala-kendala yang akan dihadapi di masa yang akan datang. 
2. Fungsi koordinasi. Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana
dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada di dalam perusahaan agar dapat
bekerja secara selaras ke arah pencapaian tujuan. 
3. Fungsi komunikasi. Dalam penyusunan anggaran, berbagai unit dan tingkatan
organisasi berkomunikasi dan berperan serta dalam proses penyusunan anggaran. 
4. Fungsi motivasi. Anggaran berfungsi pula sebagai alat untuk memotivasi para
pelaksana dalam melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan. 
5. Fungsi pengendalian dan evaluasi. Anggaran dapat berfungsi sebagai alat
pengendalian kegiatan karena anggaran yang sudah disetujui merupakan
komitmen dari pelaksana yang ikut berperan serta dalam penyusunan anggaran
tersebut. 
Pengelompokkan anggaran sangatlah penting dalam menyusun anggaran. Dengan
mengelompokkan anggaran maka akan lebih mudah dalam menyusun jenis anggaran
yang diinginkan sesuai dengan keperluan. nggaran dapat dikelompokkan dalam dua jenis,
yaitu:
a. Anggaran operasional 
Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua
kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode
tertentu. Anggaran operasional terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Anggaran pendapatan. Anggaran pendapatan merupakan rencana yang dibuat
perusahaan untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu. Anggaran
pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk, wilayah pemasaran,
kelompok konsumen atau kelompok wiraniaga. Di dalam kelompok anggaran ini
biasanya terkandung pula ramalan tentang beberapa kondisi tertentu yang berada
di luar kendali manajemen penjualan, misalnya keadaan ekonomi nasional dan
dunia, perubahan harga jual pesaing, dsb, sehingga manajer pemasaran tidak
dapat dituntut untuk sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran
yang dianggarkan.
2. Anggaran biaya. Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan
dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan.
Anggaran biaya biasanya disusun berdasarkan jenis biaya yang dikeluarkan. Di

4
dalam kelompok anggaran ini, dibedakan menjadi anggaran biaya terukur dan
anggaran biaya diskresioner. Anggaran biaya terukur dirancang untuk mengukur
efisiensi dan manajer operasional memikul tanggung jawab penuh atas
tercapainya sasaran yang dianggarkan. Sedangkan anggaran biaya diskresioner
tidak dirancang untuk mengukur efisiensi dan penyusunan anggaran bertanggung
jawab untuk membelanjakan jumlah yang telah ditetapkan. 
3. Anggaran laba. Anggaran laba adalah besarnya laba yang ingin diperoleh
perusahaan di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Anggaran laba
sebenarnya merupakan gabungan dari anggaran pendapatan dan anggaran biaya.
Anggaran laba merupakan rangkuman dari keseluruhan anggaran pendapatan dan
anggaran biaya.

b. Anggaran keuangan 
Anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukung
aktivitas operasi perusahaan. Anggaran ini tidak berkaitan secara langsung dengan
aktivitas perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk. Anggaran ini merupakan
pendukung upaya perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk perusahaan.
Anggaran keuangan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Anggaran investasi. Anggaran investasi adalah rencana perusahaan untuk
membeli barang-barang modal atau barang-barang yang dapat digunakan untuk
menghasilkan produk perusahaan di masa mendatang dalam jangka panjang,
seperti pembelian dan pembangunan gedung kantor, bangunan pabrik, pembelian
mesin, pembelian tanah, dan sebagainya.
2. Anggaran kas. Anggaran kas adalah rencana aktivitas penerimaan kas dan
pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan
tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. 
3. Proyeksi neraca. Proyeksi neraca adalah keuangan yang diinginkan perusahaan
di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Berarti, dalam proyeksi
neraca tersebut mencakup jumlah harta ingin dimiliki perusahaan beserta
kewajiban-kewajiban yang harus diselesaikan perusahaan di masa mendatang.

Soal
1. Berdasarkan siklus anggaran (budget cycle), memungkinkan organisasi untuk
menyusun anggaran. Gambarkan dan jelaskan siklus anggaran tersebut!

5
2. Anggaran mempunyai fungsi yang sangat penting bagi perusahaan karena
mengalokasikan semua sumber daya agar perusahaan dapat berjalan dengan optimal.
Gambarkan dan jelaskan fungsi anggaran tersebut!

BAB II
PERAMALAN PENJUALAN

Seperti yang telah dikemukakan pada bab 1 bahwa fungsi manajemen terdiri dari
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengendalian (controlling). Dari fungsi manajemen tersebut sebenarnya proses aktivitas
dari perusahaan dimulai dari perencanaan dengan menggunakan peramalan. Jadi sebelum
proses perencanaan, dilakukan aktivitas peramalan baru kemudian fungsi manajemen
selanjutnya.
Peramalan penjualan adalah suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan
konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi
tertentu. Peramalan penjualan dapat juga berarti proses kegiatan memperkirakan produk
yang akan di jual di masa depan dalam keadaan tertentu serta dibuatkan berdasarkan data
yang pernah terjadi dan atau mungkin akan terjadi. Peramalan penjualan merupakan
faktor penting dalam perencanaan perusahaan karena peramalan penjualan menentukan
anggaran penjualan di mana anggaran penjualan menentukan anggaran produk, anggaran
biaya pabrik, anggaran beban usaha, anggaran kas, anggaran laba rugi, dan anggaran
neraca.
Teknik untuk memproyeksikan peramalan penjualan dapat dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif atau gabungan keduanya. Setiap teknik mempunyai kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Untuk teknik metode kualitatif misalnya bersifat
subjektif sehingga taksiran dilakukan atas dasar pendapat sehingga akurasinya diragukan.
Sedangkan metode kuantitatif hasilnya masih kurang dapat dipercaya karena banyak hal
yang tidak dapat diukur secara kuantitatif, seperti:
- Perubahan selera konsumen;
- Perkembangan politik, dan;
- Perkembangan kebijakan pemerintah.

Teknik pertama dari peramalan penjualan adalah metode kualitatif yang


merupakan suatu teknik proyeksi penjualan didasarkan atas pendirian atau sikap,

6
kepercayaan atau keyakinan, perasaan, pengalaman, dan intuisi pimpinan sehingga hal
tersebut benar-benar bersifat subjektif. Metode kualitatif meliputi:
1. Pendapat dewan eksekutif yaitu sekelompok pimpinan yang diberikan mandat
untuk memperkirakan permintaan konsumen;
2. Gabungan kemampuan penjualan adalah estimasi dari setiap tenaga pemasar yang
mereka yakini dapat dicapai untuk periode yang akan datang dari setiap wilayah
penjualan untuk kemudian digabung dengan wilayah penjualan lainnya sehingga
menjadi taksiran penjualan perusahaan secara keseluruhan;
3. Pendapat dari para ahli;
4. Riset pasar di mana perusahaan melakukan survey kepada konsumen untuk
mengetahui produk apa yang mereka inginkan berikut dengan perkiraan
permintaan atas jumlah produk tersebut.

Peramalan penjualan selanjutnya dengan metode kuantitatif dapat menggunakan


analisis tren dan analisis regresi. Analisis tren merupakan salah satu metode statistik yang
mudah digunakan dalam meramalkan penjualan. Analisis tren terdiri atas tren garis lurus
atau liniear yang terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode momen serta tren bukan
garis lurus. Analisis regresi termasuk merode statistik yang mudah digunakan dalam
meramalkan penjualan di mana analisis regresi terdiri atas regresi sederhana dan regresi
berganda. Sedangkan pembahasan yang akan didiskusikan lebih ke arah regresi
sederhana.
Untuk metode kuantitatif yang akan dibahas pertama kali adalah ramalan jualan
menggunakan metode kuadrat terkecil (least square). Berikut ini adalah data penjualan air
mineral selama 5 tahun (2015, 2016, 2017, 2018, dan 2019) masing-masing sebanyak 130
unit, 145 unit, 150 unit, 165 unit, dan 170 unit.

Y =a+bX

b=n
∑ XY −¿ ∑ X ∑ Y ¿
n ∑ X −¿ ¿
2

a=
∑ Y −b ∑ X
n ( ) n
Ket :
Y = Variabel Terikat
X = Variabel Bebas
a = Nilai Konstan

7
b = Koefisien arah Regresi
n = Banyaknya data

5 x 1.620−10 x 760
b=
5 x 30−100

a=
760
5
−10
10
5( )
Persamaan tren garis lurus Y = a + bX
Ramalan penjualan tahun 2020 = 132 + 10 (5)
= 182 unit

N Tahun Penjualan (Y) X X2 XY

1 2015 130 0 0 0

2 2016 145 1 1 145

3 2017 150 2 4 300

4 2018 165 3 9 495

5 2019 170 4 16 680

760 10 30 1.620

2.1. METODE MOMEN

Ramalan penjualan dengan menggunakan metode momen dapat dihitung dengan


rumus:

Y =a+bX
∑ Y =n a+b ∑ X
∑ XY =a ∑ X +b ∑ X 2

Cara eliminasi
760 = 5a + b10 .... dikali 3 untuk menghilangkan b
1.620 = 10a + b30

8
4.280 = 15a + b20
1.620 = 10a + b30
660 = 5a
a berasal dari 660/5 = 132

760 = 5a + b10 .... dikali 2 untuk menghilangkan a


1.620 = 10a + b30

1.520 = 10a + b20


1.620 = 10a + b30
100 = b10
b berasal dari 100/10 = 10

Cara subtitusi
1.620 = 10a + b30
10a + b30 = 1.620
b30 = 1.620 - 10 a
b = (1.620-10a)/30
b = 54 - 0,33a
pengganti nilai b
760 = 5a + b10
5a + b10 = 760
5a + 10(54 - 0,33a) = 760
5a + 540 – 3,33a = 760
5a – 3,33a = 760 – 540
1,67a = 220
a = 132

b = 54 - 0,33a
b = 54 - 0,33 (132)
b = 10

9
2.2. ANALISIS REGRESI

Analisis regresi merupakan salah satu analisis data kuantitatif untuk


memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu kejadian
terhadap kejadian lainnya. Perubahan suatu kejadian dapat dinyatakan dengan perubahan
nilai variabel. Hasil analisis dapat digunakan untuk dasar menilai suatu kebijakan.
Analisis regresi yang menganalisis satu variabel bebas (X) adalah analisis regresi
sederhana dan yang akan kita bahas adalah fokus ke analisis regresi sederhana. Analisis
data kuantitatif dimaksudkan untuk memperhitungkan besarnya pengaruh secara
kuantitatif dari perubahan kejadian terhadap kejadian lainnya. Perubahan kejadian dapat
dinyatakan dengan perubahan nilai variabel.
Analisis regresi sederhana (simple regression analysis) adalah analisis yang
digunakan untuk menganalisis satu variabel terikat (Y) dengan menggunakan satu
variabel bebas (X). Variabel bebas yang dipilih adalah yang mempunyai hubungan
(korelasi) dengan variabel terikat. Untuk mengetahui bahwa variabel bebas (X) yang
dipilih mempunyai korelasi dengan variabel terikat (Y) dapat digunakan analisis korelasi.
Analisis korelasi (correlation analysis) adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. Perubahan variabel terikat
ditentukan oleh faktor lain di mana faktor tersebut dapat terdiri dari satu faktor atau lebih.
Faktor lain yang hanya satu berarti variabel bebasnya hanya satu dan menggunakan
analisis regresi sederhana sehingga pembahasan kita hanya mencakup analisis regresi
sederhana.

Y =a+bX

b=n
∑ XY −¿ ∑ X ∑ Y ¿
n ∑ X −¿ ¿
2

a=
∑ Y −b ∑ X
n ( ) n

Berikut ini data perusahaan susu murni cap cap an:

Tahun X Y XY X2 Y2 X- X Y- Y
2015 3 130 390 9 16.900 -2 -22
2016 4 145 580 16 21.025 -1 -7

10
2017 5 150 750 25 22.500 0 -2
2018 6 165 990 36 27.225 1 13
2019 7 170 1.190 49 28.900 2 18
25 760 3.900 135 116.550 0 0

Berdasarkan rumus metode kuadrat terkecil, maka dibuat perhitungan sebagai


berikut:

5 x 3.900−25 x 760
b=
(5 x 135)−625

a=
760
5
−10 ( )
25
5

b = 10 dan a = 102

Selain dengan rumus metode kuadrat terkecil, perhitungan tersebut juga dapat
dihitung dengan metode momen sebagai berikut:

∑ Y =n a+b ∑ X
∑ XY =a ∑ X +b ∑ X 2

760 = 5a + 25b ..... dikali dengan 5


3.900 = 25 a + 135b

3.800 = 25a + 125b


3.900 = 25 a + 135b
100 = 10b
b = 10

Nilai b = 10 dapat dimasukkan ke dalam salah satu persamaan


760 = 5a + 25b
760 = 5a + 25 (10)
760 = 5a + 250
5a = 760-250

11
a = 510 / 5 sehingga a adalah 102

Dengan demikian
Y =a+bX
Y = 102 + 10X

Hubungan saling ketergantungan antara kedua variabel diuji dengan koefisien


korelasi. Koefisien korelasi menunjukkan angka paling kecil -1 dan paling besar + 1. Bila
koefisien korelasi mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y) adalah besar serta tidak ditentukan apakah koefisien korelasi tersebut bersifat
positif atau negatif. Apabila korelasi tersebut positif berarti semakin besar X dan semakin
besar Y. Sebaliknya, bila korelasi tersebut negatif berarti semakin besar X dan semakin
kecil Y dan semakin besar Y. Jika koefisien korelasi mendekati nol berarti pengaruh dari
variabel tersebut kecil sekali sehingga tidak berpengaruh.

Fungsi manajemen terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian


(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling). Dari fungsi
manajemen tersebut sebenarnya proses aktivitas dari perusahaan dimulai dari
perencanaan dengan menggunakan peramalan. Jadi sebelum proses perencanaan,
dilakukan aktivitas peramalan baru kemudian fungsi manajemen selanjutnya.
Peramalan penjualan adalah suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan
konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi
tertentu. Peramalan penjualan dapat juga berarti proses kegiatan memperkirakan produk
yang akan di jual di masa depan dalam keadaan tertentu serta dibuatkan berdasarkan data
yang pernah terjadi dan atau mungkin akan terjadi. Peramalan penjualan merupakan
faktor penting dalam perencanaan perusahaan karena peramalan penjualan menentukan
anggaran penjualan di mana anggaran penjualan menentukan anggaran produk, anggaran
biaya pabrik, anggaran beban usaha, anggaran kas, anggaran laba rugi, dan anggaran
neraca.
Teknik untuk memproyeksikan peramalan penjualan dapat dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif atau gabungan keduanya. Setiap teknik mempunyai kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Untuk teknik metode kualitatif misalnya bersifat
subjektif sehingga taksiran dilakukan atas dasar pendapat sehingga akurasinya diragukan.
Sedangkan metode kuantitatif hasilnya masih kurang dapat dipercaya karena banyak hal
yang tidak dapat diukur secara kuantitatif.

12
Laporan keuangan dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik antara
lain berupa analisis regresi di mana pembahasan dalam modul ini fokus ke analisis regresi
sederhana. Analisis regresi merupakan salah satu analisis data kuantitatif untuk
memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu kejadian
terhadap kejadian lainnya. Perubahan suatu kejadian dapat dinyatakan dengan perubahan
nilai variabel. Hasil analisis dapat digunakan untuk dasar menilai suatu kebijakan.
Analisis regresi yang menganalisis satu variabel bebas (X) adalah analisis regresi
sederhana dan yang akan kita bahas adalah fokus ke analisis regresi sederhana. Analisis
data kuantitatif dimaksudkan untuk memperhitungkan besarnya pengaruh secara
kuantitatif dari perubahan kejadian terhadap kejadian lainnya. Perubahan kejadian dapat
dinyatakan dengan perubahan nilai variabel.
Analisis regresi sederhana (simple regression analysis) adalah analisis yang
digunakan untuk menganalisis satu variabel terikat (Y) dengan menggunakan satu
variabel bebas (X). Variabel bebas yang dipilih adalah yang mempunyai hubungan
(korelasi) dengan variabel terikat. Untuk mengetahui bahwa variabel bebas (X) yang
dipilih mempunyai korelasi dengan variabel terikat (Y) dapat digunakan analisis korelasi.
Soal
1. Berikut ini data penjualan sebuah perusahaan selama 10 bulan:
Maret Rp4.670,00; April Rp4.680,00; Mei Rp4.590,00; Juni Rp4.720,00; Juli
Rp4.740,00; Agustus Rp4.750,00; September Rp4.770,00; Oktober Rp4.780,00;
November Rp4.800,00; dan Desember Rp4.820,00. Berdasarkan data tersebut buatlah
ramalan penjualan pada bulan Januari dengan metode tren garis lurus?

2. Data kuantitas penjualan yang terdiri dari penjualan sepatu (X) dan penjualan
kulit sepatu (Y) selama 5 tahun terakhir
N Tahun Y X

1 2015 30 10

2 2016 35 12

3 2017 50 16

4 2018 45 15

5 2019 60 17

220 70

13
Berdasarkan data tersebut, hitunglah:
a. Koefisien korelasi;
b. Apabila terdapat korelasi maka buatlah ramalan penjualan untuk tahun 2020
dengan menggunakan metode tren garis lurus;
c. Tentukan ramalan penjualan di tahun 2020 di antara beberapa motode dan
pilihlah metode yang terbaik;
d. Apabila Saudara/i di bagian akunting, apa yang akan Saudara/i sampaikan
kepada pimpinan terkait ramalan penjualan tersebut.

BAB III
ANGGARAN OPERASIONAL

Pada dasarnya semua perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba, maka


pimpinan perusahaan tersebut perlu menyusun suatu anggaran sebagai pedoman atau
pegangan perusahaan. Anggaran merupakan bagian dari akuntansi yang membahas
mengenai keuntungan dan operasi perusahaan pada masa yang akan datang, anggaran
dipergunakan sebagai perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan kegiatan operasi
perusahaan.Anggaran operasional yang akan disusun berikut ini adalah anggaran
penjualan dalam unit, anggaran penjualan dalam rupiah, anggaran produksi dalam unit,
anggaran bahan baku dipakai dalam unit, anggaran pembelian bahan baku dan biaya
bahan baku, jam standar tenaga kerja langsung terpakai, anggaran biaya tenaga kerja
langsung, anggaran biaya overhead pabrik, anggaran beban usaha, dan anggaran laba
rugi.
Secara umum tujuan dari modul 3 ini adalah menyusun anggaran tetap berupa
anggaran jangka pendek pada perusahaan. Sedangkan secara terperinci tujuan lainnya
adalah menghimpun data untuk menyusun anggaran jangka pendek, menyusun anggaran
operasional perusahaan, mempertimbangkan rencana menambah modal, dan melakukan
pengawasan dengan anggaran. Dalam Modul 3 Anggaran Operasional terdiri dari
beberapa bahasan seperti Anggaran Penjualan, Anggaran Produksi, Anggaran Bahan
Baku, Anggaran Biaya Konversi, dan Anggaran Beban Usaha.

3.1. Anggaran Penjualan

14
Dalam proses penyusunan anggaran atau perencanaan perusahaan anggaran
penjualan merupakan bagian paling penting dibanding anggaran lainnya, karena selain
sebagai petunjuk awal bagi anggaran lainnya. Anggaran penjualan juga berfungsi sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan manajemen tentang penjualan perusahaan serta
sebagai sarana untuk pendekatan terorganisir dalam pembuatan anggaran penjualan yang
menyeluruh. Anggaran penjualan menyeluruh memasukan keputusan manajemen dalam
tujuan, sasaran, strategi dan kepentingan-kepentingan lainnya. Suatu anggaran penjualan
yang lengkap dan terpadu mencakup dua dasar terpisah yang berkaitan dengan rencana
penjualan taktis dan penjualan strategis. Anggaran penjualan yang realistik termasuk
serangkaian manajemen yang saling berkaitan. Selain biaya periklanan, biaya penjualan
dan biaya pemasaran, anggaran penjualan yang lengkap juga meliputi program kerja
organisasi untuk upaya penjualan dan sekelompok koordinasi penting bagi usaha yang
efektif dan efisien dalam memaksimumkan pendapatan penjualan biaya minimum
sehingga akan diperoleh laba yang optimal.
Anggaran penjualan adalah anggaran yang sudah direncanakan secara lebih jelas
terkait penjualan suatu produk perusahaan dalam kurun waktu periode yang akan datang.
Di dalamnya akan mencakup rencana terkait jenis produk yang nantinya akan dijual,
jumlah, harga jual produk per unitnya, serta waktu penjualan dan tempat atau daerah
dilakukannya penjualan. Berhasil atau gagalnya perusahaan akan tergantung pada tingkat
keberhasilan tim pemasaran dalam meningkatkan penjualannya. Penjualan adalah ujung
tombak perusahaan dalam mencapai tujuannya, yakni mencari keuntungan secara
maksimal. Untuk itu, anggaran ini harus disusun terlebih dahulu dan menjadi dasar dalam
menyusun anggaran yang lainnya. Kesalahan yang terjadi dalam menyusun anggaran ini
akan menyebabkan kesalahan pada anggaran yang lainnya. Tujuan paling utama dalam
menyusun anggaran penjualan adalah agar bisa merencanakan anggaran secara tepat pada
periode yang akan datang. Caranya adalah dengan memperhatikan data yang dijadikan
sebagai gambaran kejadian yang terjadi pada perusahaan di masa sebelumnya, terutama
dalam hal penjualan.

Contoh Soal 1 Metode Berdasarkan Persentase Kenaikan Anggaran Tahun


Sebelumnya
Berikut ini adalah data penjualan PT. X untuk periode 2021
Sepatu Sendal

Unit 100 110

15
Harga Jual Rp150.000,00 Rp100.000,00

Diminta untuk membuat anggaran periode 2022 jika persentase kenaikan unit
10% dengan kenaikan harga 5%?

Jawab:
Anggaran Penjualan
PT. X
Periode 2022
Sepatu Sendal Jumlah

Unit (1=10%) * 100 = 110 (1+10%) * 110 = 121

Harga Jual (1+5%)* Rp150.000,00 = Rp157.500,00 (1+5%)* Rp100.000,00 = Rp105.000,00

Jumlah Anggaran 110 * Rp150.000,00 = Rp17.325.000,00 121 * Rp105.000,00 = Rp12.705.000,00 Rp30.030.000,00

Contoh Soal 2 Metode Berdasarkan Persentase Kenaikan Anggaran Tahun


Sebelumnya
Dengan contoh soal 1 buatlah anggaran triwulan jika komposisi Januari 10%;Februari
8%; dan Maret 8% di mana persentase untuk unit dan harga tetap.
Anggaran Penjualan
PT. X
Triwulan I Periode 2022
Sepatu Sendal
Jumlah
Jan Feb Mar Jan Feb Mar

Unit 11 9 9 12 10 10

Harga Jual 157.500 157.500 157.500 105.000 105.000 105.000

Jumlah Anggaran 1.732.500 1.417.500 1.417.500 1.260.000 1.050.000 1.050.000 Rp7.927.500,00

Contoh Soal Metode Rata-Rata Bergerak


Berikut ini adalah data penjualan PT. X dalam tiga tahun terakhir sebagai berikut
di mana pada tahun 2019 dengan penjualan 120 unit; tahun 2020 dengan penjualan 150
unit; dan tahun 2021 dengan penjualan 210 unit. Diminta: buat anggaran penjualan

16
triwulan I periode 2022 jika harga produk sebesar Rp110.000,00 dan komposisi penjualan
Januari 12%; Februari 10%; dan Maret 10%.

Jawab:
Prediksi penjualan (120 + 150 + 210) / 3 = 160 unit.
Anggaran Penjualan
PT. X
Triwulan I Periode 2022
Jan Feb Mar Jumlah

Unit (12%*160) 19 16 16

Harga Jual 110.000 110.000 110.000

Jumlah Anggaran 2.090.000 1.760.000 1.760.000 Rp5.610.000,00

Contoh Soal Metode Trend Moment


Berikut ini adalah data penjualan PT. X dalam enam tahun terakhir sebagai
berikut di mana pada tahun 2016 dengan penjualan 100 unit; tahun 2017 dengan
penjualan 105 unit; tahun 2018 dengan penjualan 103 unit; 2019 dengan penjualan 105
unit; tahun 2020 dengan penjualan 110 unit; dan tahun 2021 dengan penjualan 107 unit.
Diminta: buat proyeksi atau ramalan penjualan periode 2022.
Jawab:
Tahun Penjualan (Y) X XY X2

2016 100 0 0 0

2017 105 1 105 1

2018 103 2 206 4

2019 105 3 315 9

2020 110 4 440 16

2021 107 5 535 25

∑Y= 630 ∑X = 15 ∑XY = 1601 ∑X2 = 55

17
∑Y = n * a + b * ∑X
∑XY = a * ∑X + b * ∑X2

630 = 6a + 15b dikali 5 3150 = 340a + 75b


1601 = 15a + 55b dikali 2 3202 = 30a + 110b
- 52 = - 35b
b = 1,485

∑Y = n * a + b * ∑X
630 = 6a + 15 (1,485)
a = 101,2875

y = a + bx maka 101,2875 + 1,485 (6)


y = 110 unit
Jika harga per unit sebesar Rp150.000,00 maka anggaran penjualan

Anggaran Penjualan
PT. X
Periode 2022
Unit Harga Jual Jumlah

110 Rp150.000,00 Rp1.650.000,00

Contoh Soal Metode Regresi


Berikut ini diketahui data PT. X sebagai berikut: di mana pada tahun 2016
dengan penjualan 100 unit biaya iklan 30; tahun 2017 dengan penjualan 105 unit biaya
iklan 21; tahun 2018 dengan penjualan 103 unit biaya iklan 27; 2019 dengan penjualan
105 unit biaya iklan 33; tahun 2020 dengan penjualan 110 unit biaya iklan 35; dan tahun
2021 dengan penjualan 107 unit biaya iklan 22. Diminta: jika tahun 2022 biaya iklan
sebesar 25, berapa unit penjualan?

Jawab:
Tahun Penjualan (Y) Biaya Iklan (X) XY X2

2016 100 30 3000 900

2017 105 21 2205 441

2018 103 27 2781 729

18
2019 105 33 3465 1089

2020 110 35 3850 1225

2021 107 22 2354 484

∑Y= 630 ∑X = 168 ∑XY = 17655 ∑X2 = 4868

y = a + bx
a = y – bx
Σ × y −n . x y
b=
∑ x 2−n . x 2
x = ∑x / n : 168/8 = 28
y = ∑y / n : 630/6= 105

17655−6( 28)(105)
b= 2
4868−6(28)❑
b = 0,091

a = y – bx
= 105 – 0,091 (28)
= 102,452
y = a + bx
= 102,452 + 0,091 (25)
= 105 unit

Contoh Soal Analisis Industri


Pada tahun 2020 PT. X berhasil menjual 20.000 unit dengan jumlah penjualan
industri 100.000 unit. Jika diprediksi, penjualan industri pada tahun 2022 meningkat 20%
maka tentukanlah penjualan PT. X pada tahun 2022.
20000
Pangsa Pasar PT. X x 100 % = 20%
100000
Penjualan industri tahun 2022: (1+20%) x 100.000 = 120.000 unit
Penjualan PT. X tahun 2022: 20% * 120.000 = 24.000 unit

Latihan Soal:

19
1. Berikut ini adalah data tentang penjualan per unit dan harga jual per unit yang
diperlukan untuk menyusun anggaran penjualan CV. W pada bulan Desember
2022 di mana penjualan 10.000 unit dan harga jual per unit
Rp50.000,00.diminta: susunlah anggaran penjualan CV. W untuk Desember
2022
2. Menggunakan data soal nomor 1 maka untuk menyusun anggaran penjualan CV.
W bulan Januari 2023 jika penjualan unitnya diasumsikan meningkat 20%,
sedangkan harga jualnya meningkat 10%!
3. CV. W memproduksi lap pembersih dengan merek Kanebo A dan Kanebo B di
mana data penjualan pada tahun 2021 Kanebo A jumlah unit terjual 100.000 unit
dan harga jual Rp50.000,00 sedangkan Kanebo B jumlah unit terjual 25.000 unit
dan harga jual Rp35.000,00.
CV.W berencana menyusun anggaran penjualan tahun 2022 dengan prediksi
kepada departemen bahwa penurunan permintaan atas produk lap pembersih akan
terjadi pada tahun 2022 diakibatkan masih terjadinya pandemi Covid-19 yang
dampaknya di seluruh dunia. Penjualan kedua produk tersebut akan menurun
masing-masing sebesar 10% dan 20%. Harga jual tentunya akan mengikuti
penurunan penjualan dengan perkiraan turun sebesar 15% untuk kedua produk
tersebut dengan harapan pangsa pasar perusahaan tidak berubah.
Diminta: susunlah anggaran penjualan CV. W untuk tahun 2022 pada kedua
produknya tersebut!
4. CV. Berkah Laba hendak menyusun anggaran penjualan untuk 3 bulan pertama
pada tahun 2022. Berikut ini adalah data-data pada bulan September penjualan
100.000 unit; Oktober 120.000 unit; November 140.000 unit; dan Desember 2021
160.000 unit, sedangkan harga per unit tetap per bulannya Rp10.000,00.
Perusahaan menggunakan metode rata-rata bergerak 4 bulan dalam menentukan
jumlah penjualan dalam unit, sedangkan harga jual per unit tahun 2022
diperkirakan akan naik 20% dariharga jual tahun 2021.
Diminta: susunlah anggaran penjualan untuk 3 bulan pertama tahun 2022 CV.
Berkah Laba!
5. PT. Barokah Salawasna memproduksi produk A. Penjualan Produk A selama 6
tahun terakhir selalu naik. Pada tahun 2022, perusahaan bermaksud membuat
anggaran penjualan yang lebih baik agar target penjualan tahun 2022 tercapai.
Berikut ini adalah informasi yang diperlukan dalam membuat anggaran penjualan
Produk A pada tahun 2022

20
Tahun Penjualan (Unit) Harga per Unit (Rp)

2016 100.000 10.000

2017 110.000 10.500

2018 135.000 10.750

2019 160.000 11.100

2020 175.000 11.150

2021 182.000 11.500

Harga pokok A tahun 2022 diperkirakan akan naik 20% dibandingkan dengan
harga rata-rata 2016-2021.
Diminta: menyusun anggaran penjualan PT. Barokah Salawasna pada tahun
2022 menggunakan metode trend moment!
6. PT. ABC memperkirakan target penjualan dalam menyusun anggaran induk.
Berikut ini adalah penjualan PT. ABC dan industri selama kurun waktu 2017
sampai dengan 2021:

Tahun Penjualan (Y) Biaya Iklan (X)

2017 10.000 300

2018 10.850 480

2019 12.200 700

2020 12.500 725

2021 13.000 850

Diminta: jika tahun 2022 biaya iklan meningkat sebesar 20% dari tahun 2021,
berapa unit penjualan PT. ABC?

3.2. Anggaran Produksi

Anggaran produksi pada dasarnya mencakup seluruh rencana unit perusahaan


yang nantinya akan diproduksi dalam suatu periode anggaran. Anggaran produksi pun

21
juga adalah suatu landasan dari suatu pembuatan anggaran biaya produksi yang nantinya
akan ditentukan dengan berdasarkan rencana dan juga penjualan ataupun persediaan yang
sebelumnya memang sudah direncanakan seperti tenaga kerja, bahan baku, biaya dasar
produksi, dan pabrik. Suatu perusahaan yang baik, sudah barang tentu akan membuat dan
memiliki anggaran perusahaan yang nantinya mampu membantu perusahaan dalam
merencanakan dana dan juga mengendalikan kegiatan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan. Dengan memiliki anggaran, maka perusahaan akan lebih mudah lagi dalam
hal membuat estimasi berbagai biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
mendukung aktivitas dan kegiatan bisnis. Pembuatan anggaran perusahaan ini sangat
penting dilakukan oleh perusahaan guna memperkirakan dana dan juga pengeluaran uang
digunakan oleh pihak perusahaan. anggaran inilah yang nantinya akan diproses menjadi
aset ataupun produk guna mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Sebelum anggaran produksi disusun,maka perlu disusun terlebih dahulu anggaran
penjualan, karena anggaran penjualan merupakan anggaran yang dijadikan dasar
dilakukannya berbagai aktivitas lainnya atau penyusunan anggaran lainnya. Tujuan
penyusunan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat mungkin tingkat
penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan
pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu, khususnya di bidang
penjualan. Setelah anggaran penjualan disusun, maka anggaran produksi dapat disusun.

Contoh Soal 1:
Berikut ini adalah anggaran penjualan PT. Laba Salawasna untuk Triwulan I
Tahun 2021 dimana pada Bulan I 2.000 unit; Bulan II 2.400 unit; dan Bulan III 2.500
unit. Kebijakan perusahaan memprediksi persediaan awal sebanyak 38 unit dan
persediaan akhir sebanyak 50 unit. Diminta: buatlah anggaran produksi!

Jawab:
Penjualan 6.900
Persediaan akhir 50 +
6.950
Persediaan awal 38 –
Produksi 6.912
Metode Stabilitas Produksi
Anggaran Produksi
PT. Laba Sawalasna

22
Triwulan I Tahun 2021

I II III Jumlah

Penjualan 2.000 2.400 2.500 6.900

Persediaan akhir 342 + 246 + 50 + 50 +

Tersedia 2.342 2.646 2.550 6.950

Persediaan awal 38 - 342 - 246 - 38 -

Produk 2.304 2.304 2.304 6.912

Jadi produksi per bulan berasal dari 6.912 unit dibagi 3 sehingga produksi per
bulannya sebesar 2.304 unit.

Metode Stabilitas Persediaan


Anggaran Produksi
PT. Laba Sawalasna
Triwulan I Tahun 2021

I II III Jumlah

Penjualan 2.000 2.400 2.500 6.900

Persediaan akhir 42 + 46 + 50 + 50 +

Tersedia 2.042 2.446 2.550 6.950

Persediaan awal 38 - 42 - 46 - 38 -

Produk 2.004 2.404 2.504 6.912

Jadi selisih persediaan berasal dari persediaan akhir (50) dikurangi dengan
persediaan awal (38) menghasilkan 12 unit dibagi ke dalam 3 bulan sehingga hasilnya 4
unit.
Metode Stabilitas Persediaan (Persediaan akhir 38, Persediaan awal 50)

23
Anggaran Produksi
PT. Laba Sawalasna
Triwulan I Tahun 2021

I II III Jumlah

Penjualan 2.000 2.400 2.500 6.900

Persediaan akhir 46 + 42 + 38 + 38 +

Tersedia 2.046 2.442 2.550 6.938

Persediaan awal 50 - 46 - 46 - 50 -

Produk 1.996 2.396 2.496 6.888

Jadi selisih persediaan berasal dari persediaan akhir (38) dikurangi dengan
persediaan awal (50) menghasilkan - 12 unit dibagi ke dalam 3 bulan sehingga hasilnya
minus 4 unit.

Metode Stabilitas Produksi (Persediaan akhir 50, Persediaan awal 39)


Anggaran Produksi
PT. Laba Sawalasna
Triwulan I Tahun 2021

I II III Jumlah

Penjualan 2.000 2.400 2.500 6.900

Persediaan akhir 342 + 246 + 50 + 50 +

Tersedia 2.342 2.646 2.550 6.950

Persediaan awal 39 - 342 - 246 - 39 -

Produk 2.303 2.304 2.304 6.911

Contoh soal 2:
PT. Bersama-sama memproduksi 2 jenis makanan kecil, yaitu kacang sukro
pedas dan kacang sukro manis. Berikut ini adalah perkiraan penjualan produk, persediaan
akhir, dan persediaan awal setiap produk untuk bulan Januari 2021.

24
Nama Produk Penjualan Persediaan Akhir Persediaan Awal

Sukro pedas 80.000 2.000 10.000

Sukro manis 40.000 20.000 40.000

Intruksi: susunlah anggaran produksi PT. Bersama-sama untuk setiap produk


selama bulan Januari 2021
Jawab:

Anggaran Produksi
PT. Bersama-sama
Periode Januari 2021
Sukro pedas Sukro manis Jumlah

Penjualan 80.000 40.000 120.000

Persediaan akhir 2.000 + 20.000 + 22.000 +

Tersedia 82.000 60.000 142.000

Persediaan awal 10.000 – 40.000 – 50.000 –

Produksi 72.000 20.000 92.000

Contoh soal 3:
PT. Sendiri-sendiri memproduksi minuman ringan dengan target penjualan untuk
bulan Oktober 2021 adalah 25.000 unit. Persediaan awal minuman ringan sebesar 1.000
unit, sedangkan persediaan akhir yang direncanakan oleh perusahaan sebesar 50% dari
jumlah persediaan awalnya.
Intruksi: susunlah anggaran produksi PT. Sendiri-sendiri untuk setiap produk
selama bulan Oktober 2021

Jawab:

25
Anggaran Produksi
PT. Sendiri-sendiri
Periode Oktober 2021
Jumlah

Penjualan 25.000

Persediaan akhir 500 +

Tersedia 25.500

Persediaan awal 1.000 –

Produksi 24.500

Contoh soal 4:
CV. Terang Benderang memproduksi tas untuk permainan bulutangkis. Sejak
awal pendiriannya, perusahaan selalu menggunakan kebijakan stabilitas tingkat produksi
dalam menyusun anggaran produksinya. Berikut ini adalah data-data yang diperlukan
untuk menyusun anggaran produksi perusahaan untuk bulan Januari sampai dengan April
2021.

Bulan Penjualan Persediaan Awal Persediaan Akhir

Januari 4.800 1.200

Februari 4.200

Maret 4.200

April 3.000 1.000

Intruksi: susunlah anggaran produksi CV. Terang Benderang bulan Januari


sampai dengan April 2021

Jawab:
Anggaran Produksi
CV. Terang Benderang
Periode Januari - April 2021

26
Januari Februari Maret April Jumlah

Penjualan 4.800 4.200 4.200 3.000 16.200

Persediaan akhir 400 + 200 + 0+ 1.000 + 1.000 +

Tersedia 5.200 4.400 4.200 4.000 17.200

Persediaan awal 1.200 – 400 – 200 – 0– 1.200 –

Produksi 4.000 4.000 4.000 4.000 16.000

Produksi per bulan 16.000 unit / 4 bulan = 4.000 unit.

Soal:
Perusahaan Berkah sedang merencanakan untuk menyusun anggaran produksi
tahun 2022 dengan data berikut ini:
a. Rencana penjualan tahun 2022 sebesar 16.000 unit, pola penjualan bersifat
musiman dengan index Januari 11%; Februari 10%; Maret 9%; Triwulan II 25%;
Triwulan III 15%; dan Triwulan IV 30%.
b. Rencana persediaan awal tahun 2022 sebanyak 2.000 unit dan akhir tahun 2022
sebesar 1.000 unit. Kebijakan persediaan yang dilakukan oleh perusahaan Berkah
adalah persediaan maksimum tidak boleh melebihi 1.700 unit dan persediaan
minimum tidak boleh kurang dari 850 unit.
c. Rencana produksi ditentukan seperti produksi normal (rata-rata) bulanan sama
dengan 1/12 produksi setahun; produksi tidak boleh berfluktuasi kurang lebih
10% dari tingkat produksi normal; dan khusus untuk Triwulan III di mana
penjualan sangat merosot, maka produksi bulanan boleh diturunkan menjadi 70%
dari tingkat produksi normal.

Dengan data-data tersebut, maka diminta:


1. Tentukanlah tingkat produksi tahun 2022 dan hitunglah perkiraan penjualan
bulanan atau triwulanan;

27
2. Penentuan batasan minimal atau maksimal, baik untuk produksi maupun untuk
persediaan di mana data-data ini akan diperlukan untuk merancang anggaran
produksi;
3. Penyusunan anggaran produksi bulanan untuk bulan Januari, Februari, dan Maret
serta triwulanan baik triwulan II, triwulan III,dan triwulan IV sesuai dengan
batasan yang telah ditentukan.

3.3. Anggaran Bahan Baku

Setelah diketahui jumlah yang akan diproduksi, maka selanjutnya adalah


menentukan anggaran bahan baku itu sendiri. Anggaran bahan baku terdiri dari:
perencanaan kebutuhan atau pemakaian bahan baku,pembelian bahan baku, biaya bahan
baku,dan tingkat persediaan bahan baku. Anggaran bahan baku adalah semua anggaran
yang berhubungan dalam perencanaan secara lebih terperinci mengenai bahan baku untuk
proses produksi selama periode waktu yang akan datang. Anggaran bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi terdiri atas:
1. Bahan langsung (direct material)
Bahan baku yang menjadi bagian dari produk jadi yang dihasilkan. Biaya
yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku ini mempunyai hubungan erat
dengan produk yang dihasilkan. Hal-hal yang berhubungan dengan
perencanaan bahan baku langsung disusun dalam anggaran bahan baku
langsung.
2. Bahan tidak langsung (indirect material)
Bahan yang ikut berperan dalam proses produksi tapi tidak secara langsung
tampak pada produk jadi yang dihasilkan. Hal-hal yang berhubungan dengan

28
perencanaan bahan baku tidak langsung disusun dalam anggaran overhead
pabrik.

Tujuan penyusunan anggaran bahan baku adalah:


1. Merencanakan jumlah kebutuhan atau pemakaian bahan baku (unit);
2. Merencanakan jumlah pembelian bahan baku (baik unit maupun rupiah);
3. Merencanakan jumlah biaya bahan baku sebagai dasar untuk perhitungan
anggaran biaya produksi;
4. Merencanakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk pembelian bahan
baku;
5. Untuk melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan bahan baku.

Dasar penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran produksi,


persediaan bahan baku, dan harga standar bahan baku. Dalam penyusunan anggaran
bahan baku tidak diperlukan metode penilaian persediaan seperti metode First In First
Out (FIFO),metode average average (rata-rata), dan metode Last In First Out (LIFO)
dikarenakan metode penilaian persediaan berkaitan dengan penentuan harga pokok bahan
baku per unit, sedangkan dalam penyusunan anggaran sudah ditentukan harga pokok
standar bahan baku per unit.

Contoh Soal:
PT. HUJAN KEMARAU merencanakan menyusun anggaran bahan baku untuk
tahun 2022 dengan berikut data-data terkait penyusunan anggaran bahan baku tersebut:
a. Rencana produksi produk A Semester I Tahun 2022:
Bulan Produksi (Unit)

Januari 18.000
Februari 20.000
Maret 25.000
April 33.000
Mei 35.000
Juni 36.000

b. Standar pemakaian bahan baku untuk memproduksi satu unit produk X tersebut
sebanyak 3 kg bahan baku A;

29
c. Perkiraan harga beli bahan baku A dan persediaan akhir bahan baku A adalah
sebagai berikut:
Bulan Harga Beli (Rp) Persediaan Akhir (Kg)

Januari 500 10.000


Februari 600 15.000
Maret 550 13.000
April 500 14.000
Mei 600 12.000
Juni 650 15.000

d. Pada awal tahun 2022 terdapat bahan baku A sebanyak 12.000 kg @ Rp400,00;
e. Manajemen mencatat persediaan secara perpetual dengan menggunakan penilaian
bahan baku atas dasar metode first in first out.

Diminta:
1. Susunlah anggaran kebutuhan atau pemakaian bahan baku Semester I Tahun
2022;
2. Susunlah anggaran pembelian bahan baku Semester I Tahun 2022;
3. Susunlah anggaran persediaan bahan baku Semester I Tahun 2022;
4. Susunlah anggaran biaya bahan baku Semester I Tahun 2022.
Jawab:
1. Anggaran kebutuhan atau pemakaian bahan baku Semester I Tahun 2022
Bulan Produksi (Unit) Standar (Kg) Pemakaian (Kg)

Januari 18.000 3 54.000


Februari 20.000 3 60.000
Maret 25.000 3 75.000
April 33.000 3 99.000
Mei 35.000 3 105.000
Juni 36.000 3 108.000

Jumlah 167.000 - 501.000

2. Anggaran pembelian bahan baku Semester I Tahun 2022

30
Pemakaian Persediaan Kebutuhan Persediaan Pembelian Harga
Bulan Jumlah
(Kg) Akhir (Kg) (Kg) Awal (Kg) (Kg) Beli (Rp)

Januari 54.000 52.000 26.000.000


10.000 64.000 12.000 500
Februar 60.000 65.000 39.000.000
15.000 75.000 10.000 600
i 75.000 73.000 40.150.000
13.000 88.000 15.000 550
Maret 99.000 100.000 50.000.000
14.000 113.000 13.000 500
April 105.000 103.000 61.800.000
12.000 117.000 14.000 600
Mei 108.000 111.000 72.150.000
15.000 123.000 12.000 650
Juni

Jumlah 501.000 15.000 516.000 12.000 504.000 - 289.100.000

3. Anggaran persediaan bahan baku Semester I Tahun 2022


Kartu Persediaan Bahan Baku A Semester I Tahun 2022
Bulan Pembelian Bahan Pemakaian Bahan Saldo

Q P Total Q P Total Q P Total

Jan 12.000 400 4.800.000

50
52.000 26.000.000 12.000 400 4.800.000
0

52.000 500 26.000.000

12.000 400 4.800.000

31
42.000 500 21.000.000 10.000 500 5.000.000

60
65.000 39.000.000 10.000 500 5.000.000
0

Feb 65.000 600 39.000.000

10.000 500 5.000.000

50.000 600 30.000.000 15.000 600 9.000.000

55
73.000 40.150.000 15.000 600 9.000.000
0

Mar 73.000 550 40.150.000

15.000 600 9.000.000

60.000 550 33.000.000 13.000 550 7.150.000

50
100.000 50.000.000 13.000 550 7.150.000
0

Apr 100.000 500 50.000.000

13.000 550 7.150.000

86.000 500 43.000.000 14.000 500 7.000.000

60
103.000 61.800.000 14.000 500 7.000.000
0

Mei 103.000 600 61.800.000

14.000 500 7.000.000

91.000 600 54.600.000 12.000 600 7.200.000

65
111.000 72.150.000 12.000 600 7.200.000
0

Juni 111.000 650 72.150.000

12.000 600 7.200.000

96.000 650 62.400.000 15.000 650 9.750.000

32
Jumlah 284.150.00
504.000 289.100.000 501.000
0

Anggaran persediaan bahan baku A Semester I Tahun 2022


Bulan Persediaan Akhir (Kg) Harga (Rp/Kg) Jumlah

Januari 10.000 500 5.000.000


Februari 15.000 600 9.000.000
Maret 13.000 550 7.150.000
April 14.000 500 7.000.000
Mei 12.000 600 7.200.000
Juni 15.000 650 9.750.000

4. Anggaran biaya bahan baku Semester I Tahun 2022


Bulan Pemakaian (Kg) Harga * (Rp/Kg) Jumlah biaya bahan baku (Rp)

Januari 54.000 25.800.000


Februari 60.000 35.000.000
Maret 75.000 42.000.000
April 99.000 50.150.000
Mei 105.000 61.600.000
Juni 108.000 69.600.000

Jumlah 501.000 284.150.000

Keterangan * = lihat kartu persediaan

Soal:
PT. X memproduksi satu jenis produk dengan anggaran produk jadi pada
Triwulan I tahun 2022 sebagai berikut:
- Januari 11.000 unit; februari 11.100 unit; maret 11.200 unit
- Biaya bahan baku standar per unit produk jadi terdiri atas:

33
Bahan baku A 0,2 kg @Rp100,00 = Rp20,00
Bahan baku B 0,1 kg @Rp150,00 = Rp15,00
- Persediaan bahan baku awal Januari 2022 sebagai berikut:
Bahan baku A sebanyak 150 kg
Bahan baku B sebanyak 120 kg
- Persediaan bahan baku akhir direncanakan sebagai berikut:
Januari Bahan baku A sebanyak 160 kg
Bahan baku B sebanyak 120 kg
Februari Bahan baku A sebanyak 140 kg
Bahan baku B sebanyak 130 kg
Maret Bahan baku A sebanyak 150 kg
Bahan baku B sebanyak 140 kg

Tidak terdapat utang usaha awal Januari 2022. Syarat bayar beli bahan baku 40%
tunai, 60% kredit. Dari 60% secara kredit tersebut diangsur 70% jangka waktu sebulan
dan 30% diangsur jangka waktu dua bulan. Berdasarkan data tersebut, buatlah pada
Triwulan I Tahun 2022 dalam tiap bulan anggaran bahan baku, anggaran kas keluar untuk
pembelian bahan baku, dan anggaran utang usaha.

3.4. Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha

Pada pembahasan terakhir tentang anggaran operasional, maka tujuan umum


dengan menyusun anggaran biaya konversi, anggaran beban usaha, dan anggaran laba
rugi. Sedangkan tujuan khusus adalah memahami tentang biaya tenaga kerja langsung
dan mampu menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung, memahami tentang biaya
overhead pabrik dan mampu menyusun anggaran biaya overhead pabrik, serta memahami
tentang beban usaha dan mampu menyusun anggaran beban usaha dan anggaran laba
rugi.
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut dengan biaya produk
langsung (direct product cost), sedangkan biaya overhead pabrik (bop) disebut biaya
produk tak langsung (indirect product cost). Biaya produk langsung disebut dengan biaya
utama (primer cost). Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut
biaya konversi (conversion cost), adalah biaya yang digunakan untuk mengubah bahan
baku menjadi produk.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja manusia yang bekerja langsung
mengolah produk. Untuk perusahaan yang memproduksi pakaian yang disebut tenaga

34
kerja langsung seperti tukang jahit, tukang benang, dan lain-lain. Adapun tenaga kerja tak
langsung adalah tenaga kerja manusia yang ikut membantu menyelesaikan produk akan
tetapi tidak langsung dalam pengerjaan produk tersebut, seperti manajer produksi, sumber
daya manusia, keuangan, dan lain-lain.
Upah untuk tenaga kerja langsung disebut biaya tenaga kerja langsung,
sedangkan upah untuk tenaga kerja tak langsung disebut biaya tenaga kerja tak langsung.
Biaya tenaga kerja tak langsung merupakan salah satu unsur dari baya overhead pabrik.
Upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang memelihara alat produksi seperti montir
dan mekanik termasuk ke dalam unsur biaya pemeliharaan pabrik dan biaya tersebut
termasuk salah satu unsur Biaya Overhead Pabrik (BOP).
Anggaran biaya tenaga kerja langsung meliputi taksiran keperluan tenaga kerja
yang diperlukan untuk memproduksi jenis dan kuantitas produk yang direncanakan dalam
annggaran produksi di mana anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan salah satu
unsur dari harga pokok produksi. Harga pokok produksi adalah semua biaya yang
berkaitan dengan produksi sehingga anggaran biaya tenaga kerja langsung diperlukan
dalam penghargapokokan produk per unit dan kompenennya sangat penting dalam
penentuan harga jual. Di samping itu juga dengan disusunnya anggaran biaya tenaga kerja
langsung dapat diperkirakan keperluan kas untuk biaya tenaga kerja langsung. Dengan
adanya anggaran biaya tenaga kerja langsung, perusahaan dapat mempersiapkan kas
untuk pembayaran sehingga dapat memperlancar proses produksi.
Untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung terlebih dahulu
ditetapkan biaya tenaga kerja langsung standar per unit produk. Biaya tenaga kerja
langsung standar per unit produk terdiri dari jam tenaga kerja langsung dan tarif upah
standar tenaga kerja langsung. Jam tenaga kerja langsung adalah taksiran sejumlah jam
tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu.
Tarif upah standar tenaga kerja langsung adalah taksiran tarif upah per jam tenaga kerja
langsung. Tarif upah tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara seperti
perjanjian dengan serikat atauorganisasi karyawan, data upah masa lalu yang dihitung
secara rata-rata,perhitungan tarif upah dalam operasi normal, dan ketentuan upah
minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terjadi untuk membiayai
produksi, artinya apabila perusahaan tidak melakukan kegiatan produksi maka biaya
tersebut tidak akan terjadi. Besar kecilnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung tergantung terhadap tingkat produksi. Oleh karena itu, biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung termasuk ke dalam unsur biaya variabel. Biaya tenaga kerja

35
langsung termasuk biaya variabel apabila sistem upah yang digunakan sistem upah per
jam atau per unit. Akan tetapi apabila sistem upah yang digunakan sistem upah tetap,
seperti upah harian dan upah bulanan, maka biaya tenaga kerja langsung dianggap
sebagai biaya variabel.
Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik pada periode yang
berjalan seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik. Dalam biaya overhead pabrik terdapat biaya variabel dan biaya tetap. Biaya
overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang dipengaruhi oleh besar
kecilnya volume kegiatan produksi, sedangkan biaya overhead pabrik tetap adalah biaya
overhead pabrik yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume
kegiatan produksi.
Beban usaha (operating expenses) adalah beban kegiatan pokok perusahaan yang
tidak terjadi di pabrik ketika proses produksi, selain harga pokok penjualan (cost of
sales). Beban usaha terdiri dari beban penjualan serta beban administrasi dan umum.
Beban penjualan adalah beban yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama.
Beban penjualan terdapat yang bersifat tetap maupun bersifat variabel. Beban penjualan
variabel seperti beban komisi penjualan, beban penghapusan piutang, dan beban
penjualan lainnya. Beban penjualan variabel besar kecilnya dipengaruhi oleh kegiatan
penjualan. Semakin banyak barang yang dijual semakin besar beban penjualan variabel.
Sebaliknya semakin sedikit barang yang dijual semakin kecil beban penjualan variabel.
Beban penjualan tetap, contohnya: beban depresiasi alat penjualan, beban
penghapusan piutang, beban gaji pegawai tetap bagian penjualan, dan lain-lain. Dari
kedua beban penjualan ada juga yang termasuk beban penjualan semi variabel, seperti:
beban promosi penjualan. Sedangkan beban administrasi dan umum adalah beban yang
umumnya terjadi pada bagian personalia, bagian keuangan, dan bagian umum, seperti:
beban gaji pimpinan dan staf, beban depresiasi peralatan kantor, beban pemeliharaan
kantor, dan beban umum lainnya. Beban administrasi dan umum biasanya bersifat tetap.
Manfaat anggaran beban administrasi dan umum pada dasarnya untuk menunjang
kegiatan produksi dan penjualan.
Anggaran laba rugi merupakan tujuan disusunnya anggaran operasional
membutuhkan anggaran keuangan, sebaliknya anggaran keuangan memerlukan anggaran
operasional. Sebagai contoh, untuk menyusun anggaran laba rugi (anggaran operasional)
diperlukan anggaran persediaan (anggaran keuangan), seperti anggaran persediaan bahan
baku untuk menyusun anggaran biaya bahan baku, anggaran persediaan produk jadi, dan

36
persediaan produk dalam proses diperlukan untuk menyusun anggaran laba rugi. Di sisi
lain untuk menyusun anggaran keuangan (anggaran neraca), seperti anggaran modal
sendiri (anggaran laba ditahan) diperlukan anggaran laba rugi karena laba rugi
mempengaruhi besar kecilnya modal sendiri (anggaran keuangan) di mana apabila
keadaan rugi akan mengurangi modal sendiri, sedangkan apabila keadaan laba akan
menambah modal sendiri.
Contoh Soal Anggaran Laba Rugi
Perusahaan mempunyai penjualan dalam unit sebesar 6.000 unit dengan
persediaan akhir barang jadi 1.800 unit dan persediaan awal barang jadi 1.400 unit. Harga
jual barang jadi per unit selama bulan Oktober 2021 diperkirakan sebesar Rp100.000,00.
Perusahaan menggunakan metode rata-rata (average) dalam menghitung biaya persediaan
dan beban pokok penjualan. Jumlah biaya persediaan barang jadi per 1 Oktober sebesar
Rp84.000.000,00. Biaya produksi selama bulan Oktober Rp391.800.000,00. Pajak
penghasilan diperkirakan sebesar 30%. Beban penjualan untuk bulan Oktober
diperkirakan sebesar Rp40.000.000,00. Beban administrasi dan umum diperkirakan
sebesar Rp25.000.000,00 dan beban bunga bulan Oktober diperkirakan sebesar
Rp26.000.000,00.
Diminta: Buatlah anggaran laba rugi perusahaan tersebut!
Jawab:
Format anggaran laba rugi metode average
Keterangan Unit Rupiah Jumlah

Persediaan awal 1.400 60.000 84.000.000

Produksi 6.400 61.219 391.800.000

7.800 61.000 475.800.000

Rp475.800.000,00/7.800 unit = Rp61.000,00

Persediaan akhir: 1.800 unit * Rp61.000 = Rp109.800.000,00.

Anggaran Laba Rugi


Perusahaan
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Oktober 2021

37
Penjualan Rp600.000.000,00
Beban pokok penjualan
Persediaan awal barang jadi Rp84.000.000,00
Produksi Rp391.800.000,00 +
Rp475.800.000,00
Persediaan akhir barang jadi Rp109.800.000,00 –
Harga pokok penjualan Rp366.000.000,00 –
Laba Kotor Rp234.000.000,00
Beban-beban
Beban penjualan Rp40.000.000,00
Beban Administrasi dan Umum Rp25.000.000,00 +
Jumlah Beban Rp65.000.000,00 –
Laba Operasi / Usaha Rp169.000.000,00
Pendapatan dan beban luar usaha Rp26.000.000,00 –
Laba sebelum Pajak Rp143.000.000,00
Pajak Rp42.900.000,00 –
Laba setelah Pajak Rp100.100.000,00

Soal 1 Anggaran Laba Rugi


Perusahaan Barokah mempunyai data-data berikut ini:
- Anggaran penjualan bulan Januari 500.000unit dengan harga per unit
Rp100.000,00; anggaran penjualan bulan Februari 550.000 unit dengan harga per
unit Rp100.000,00; dan anggaran penjualan bulan Maret 550.000 unit dengan
harga per unit Rp125.000,00;
- Informasi dari anggaran produksi seperti persediaan barang jadi per 1 Januari
2021 sebesar 47.500 unit dengan nilai persediaan barang jadi awal sebesar
Rp2.375.000.000,00; sedangkan persediaan akhir barang jadi setiap bulan 10%
dari penjualan setiap bulan;
- Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data yaitu harga pembelian bahan
baku sebesar Rp30.000,00 per unit; upah tenaga kerja langsung sebesar
Rp15.000,00 per unit; dan biaya overhead pabrik sebesar Rp5.000,00 per unit dan
senilai Rp1.000.000.000,00;
- Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah metode
rata-rata (average method);

38
- Berikut ini informasi terkait beban operasi yang diperoleh dan anggaran beban
operasi. Beban operasi variabel terdiri dari beban penjualan 2% dari nilai
penjualan setiap bulannya dan beban administrasi 0,075% dari nilai penjualan
setiap bulannya. Sedangkan beban operasi tetap terdiri dari beban penjualan
Rp1.260.000.000,00 dan beban administrasi Rp1.500.000.000,00;
- Pajak penghasilan yang ditetapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 30%.
Diminta: susunlah anggaran laba rugi untuk 3 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2021

Soal 2 Anggaran Laba Rugi


Perusahaan Berkah Salawasna mempunyai data-data berikut ini:
- Anggaran penjualan bulan Juli 2021 5.000unit dengan harga per unit
Rp12.000,00;
- Informasi dari anggaran produksi seperti persediaan barang jadi per 1 Juli 2021
sebesar 500 unit dengan nilai persediaan barang jadi awal sebesar Rp6.000,00;
sedangkan persediaan akhir barang jadi setiap bulan 10% dari penjualan setiap
bulan;
- Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data yaitu harga pembelian bahan
baku sebesar Rp4.000,00 per unit; upah tenaga kerja langsung sebesar
Rp3.000,00 per unit; dan biaya overhead pabrik sebesar Rp1.000,00 per unit dan
senilai Rp5.000.000,00;
- Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah metode
rata-rata (average method);
- Berikut ini informasi terkait beban operasi yang diperoleh dan anggaran beban
operasi. Beban operasi variabel terdiri dari beban penjualan 5% dari nilai
penjualan setiap bulannya dan beban administrasi pada bulan ini Rp0,00.
Sedangkan beban operasi tetap terdiri dari beban penjualan Rp800.000,00 dan
beban administrasi Rp600.000,00;
- Pajak penghasilan yang ditetapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 40%.
Diminta: susunlah anggaran laba rugi untuk bulan yang berakhir pada 31 Juli 2021

39
BAB IV
ANGGARAN KEUANGAN
Anggaran keuangan adalah anggaran yang disusun secara sistematis dalam
bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Perusahaan
sangat membutuhkan anggaran dalam bentuk perencanaan sebagai upaya
mengestimasikan keuangan perusahaan. Tentunya anggaran memiliki peran penting
sebagai bentuk pemantauan laju pertumbuhan ekonomi internal di dalam perusahaan.
Sebuah perusahaan yang baik tentunya akan membuat anggaran perusahaan yang mampu
membantu merencanakan dana serta mengendalikan aktivitas bisnis. Dengan adanya
anggaran ini tentunya akan mempermudah perusahaan dalam mengeluarkan biaya yang
harus dikeluarkan untuk mendukung kegiatan bisnis. Dalam anggaran, satuan kegiatan
dan satuan uang menempati posisi penting, yang dalam arti seluruh kegiatan akan
dijumlahkan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efesien dan efektivitas
dari kegiatan yang dilakukan. Dalam Modul 4 Anggaran Keuangan terdiri dari beberapa
bahasan seperti Anggaran Persediaan, Anggaran Piutang, Anggaran Kas, Anggaran
Utang, dan Anggaran Modal.

4.1. Anggaran Persediaan

Dalam bisnis, dikenal istilah persediaan barang jadi atau stok barang jadi. Sesuai
namanya, ini merupakan persediaan produk – produk yang siap dijual dan lengkap tetapi
masih tersimpan sebagai stok dan belum dijual. Anggaran untuk jenis barang – barang
jadi dapat dikembangkan setelah menghitung biaya pokok bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead perusahaan yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah
barang atau produk tersebut. Mengapa Anggaran Persediaan Barang Jadi Dibutuhkan?
Anggaran persediaan barang jadi sangat penting bagi perusahaan. Pasalnya, anggaran ini
dapat memberikan nilai pada setiap unit yang diproduksi berdasarkan bahan baku, tenaga
kerja langsung dan biaya overhead.
Informasi dan data – data inilah yang akan digunakan untuk menyelesaikan
anggaran harga pokok penjualan. Bahkan, kedua anggaran ini juga dibutuhkan untuk
melengkapi neraca. Tak hanya itu, informasi anggaran persediaan barang adalah salah
satu faktor yang diperlukan untuk menetapkan harga dasar barang yang akan dijual.
Untuk menutup semua biaya dan mencapai laba/ keuntungan, perusahaan tentu harus
mengetahui berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk memproduksi setiap item barang
dalam inventaris bisnis.

40
Usaha atau bisnis berbagai skala memerlukan anggaran operasional, sebagai
salah satu dari dua komponen anggaran induk. Biaya operasional ini digunakan untuk
menggambarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang meliputi penjualan dan
inventaris barang jadi. Bagian lain dari anggaran induk adalah anggaran keuangan. Yaitu
arus kas yang menunjukkan aliran uang kas yang masuk dan keluar serta elemen –
elemen penunjang lainnya dari posisi keuangan perusahaan. Anggaran operasional akan
dipersiapkan terlebih dahulu karena informasi dari anggaran operasional diperlukan untuk
membuat anggaran keuangan.
Fungsi Persediaan:
1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian
2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian
3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran

3 Metode Penilaian dalam Anggaran Persediaan


1. FIFO (First in First Out).
Dalam metode ini diasumsikan bahwa material yang pertama dibeli langsung
diproses, bila dari pembelian pertama telah diproses semua maka akan
mengambil dari pembelian kedua dan seterusnya.
2. LIFO (Last in First Out)
Dalam metode ini diasumsikan bahwa material yang terakhir dibeli langsung
diproses, bila dari pembelian terakhir telah diproses semua maka akan mengambil
dari pembelian sebelumnya dan seterusnya.
3. Average
Dalam metode ini persediaan material pada akhir periode akan dinilai dengan
harga rata-rata dari pembelian material. 

Persediaan pada perusahaan manufaktur terdiri atas: persediaan produk jadi,


sediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan pembantu,
persediaan suku cadang, persediaan lain-lain, tetapi secara umum yang sering dibahas,
yaitu persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, dan persediaan bahan
baku. Persediaan pada perusahaan dagang terdiri atas: persediaan barang dagangan, dan
persediaan lain-lain.

41
Cara menentukan anggaran persediaan produk jadi dan persediaan produk dalam
proses menggunakan tingkat putaran persediaan dan membuat anggaran produk.
Anggaran persediaan bahan baku dapat dihitung dengan tiga cara, yaitu:
1. Menggunakan tingkat putaran persediaan;
2. Menggunakan tingkat kuantitas pesanan ekonomis;
3. Membuat anggaran pembelian bahan baku.

Anggaran persediaan barang dagangan dapat dihitung dengan tiga cara, yaitu:
1. Menggunakan tingkat putaran persediaan;
2. Menggunakan tingkat pesanan ekonomis;
3. Membuat anggaran pembelian barang dagangan.

Contoh Soal
Harga pokok standar produk jadi per kg terdiri atas biaya bahan baku Rp 200,
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 250, dan Biaya Overhead Pabrik Rp 150. Persediaan
produk dalam proses akhir 250 kg dengan tingkat penyelesaian: Biaya Bahan Baku
100%, Biaya Tenaga Kerja Langsung 80%, Biaya Overhead Pabrik 80%. Berapa harga
pokok persediaan produk dalam proses akhir?
Harga pokok persediaan dalam proses akhir:
Biaya Bahan Baku = 250 kg x 100% x Rp 200 = Rp 50.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = 200 kg x 80% x Rp 250 = Rp 50.000
Biaya Overhead Pabrik = 200 kg x 80% x Rp 150 = Rp 30.000
Rp 130.000

42
Soal
Produk jadi dihasilkan pada periode saat ini 750 kg, persediaan produk dalam
proses awal.
Biaya Bahan Baku = 200 kg x 100% x Rp 268 = Rp 53.600
Biaya Tenaga Kerja Langsung = 200 kg x 60% x Rp 260 = Rp 31.200
Biaya Overhead Pabrik = 200 kg x 60% x Rp 160 = Rp 19.200 +
Rp 104.000
Persediaan produk dalam proses akhir seperti data yang terdapat di atas. Hitunglah biaya
pabrik bila unit ekuivalen menggunakan metode FIFO? Berdasarkan data tersebut,
hitunglah berapa besarnya harga pokok produk jadi dihasilkan pada periode saat ini
sebanyak 750 kg?
Perhitungan unit ekuivalen
BBB = 750 kg + (250 kg x 100%) – (200 kg x 100%) = 800 kg
BTKL
BOP
BBB = 800 kg x Rp 200 = Rp 160.000
BTKL
BOP
Biaya pabrik

Biaya pabrik
Persediaan produk dalam proses awal Rp 104.000 +
Biaya produksi
Persediaan produk dalam proses akhir
Harga pokok produk jadi 750 kg

43
4.2. Anggaran Piutang

Pemberian kredit mempunyai risiko seperti risiko tertanamnya harta dalam


piutang dan risiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang. Oleh karena itu, perlu
ditentukan besarnya piutang tidak tertagih dengan cara menyediakan cadangan
penghapusan piutang sebagai akibat kemungkinan tidak tertagih. Dengan demikian,
kerugian piutang tidak tertagih tidak dianggap sebagai hal yang tidak terduga. Untuk
memperkecil risiko kerugian piutang perlu dilakukan penyaringan pelanggan yang akan
diberikan kredit, seperti dengan character, capacity, capital, condition, dan collateral.
Piutang usaha (account receivable) merupakan klaim perusahaan kepada pihak
ketiga atau merupakan tagihan perusahaan kepada pihak ketiga karena aktivitas penjualan
yang dilakukan secara kredit. Piutang usaha akan bertambah jika terjadi penjualan kredit,
sedangkan piutang usaha akan berkurang karena pelunasan piutang, penyisihan piutang,
penghapusan piutang, dan potongan penjualan. Anggaran piutang usaha merupakan suatu
anggaran yang merencanakan secara lebih rinci mengenai perubahan piutang usaha
selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana mengenai
bertambahnya piutang karena penjualan kredit dan berkurangnya piutang karena adanya
pelunasan piutang, penyisihan piutang, penghapusan piutang, dan potongan penjualan.
Piutang usaha jika dilihat sebagai suatu investasi akan memberikan manfaat tertentu bagi
perusahaan. Adapun manfaat yang diperoleh dari piutang usaha, adalah:
1. Piutang usaha merupakan upaya untuk meningkatkan omset penjualan sehingga
dapat meningkatkan keuntungan;
2. Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang dapat menciptakan keuntungan
tambahan tertentu bagi perusahaan;
3. Dapat mempererat hubungan dagang antara perusahaan dengan rekan sejawatnya.

Pengaruh penjualan kredit (piutang) terhadap arus kas adalah sebagai berikut:
1. Jangka waktu kredit diberikan di mana semakin lama jangka waktu kredit, maka
semakin lama jarak antara terjadinya transaksi penjualan dan penerimaan uang
kas dari penjualan;
2. Keaktifan dari petugas penagih piutang yang semakin aktif petugas melakukan
tugasnya menagih piutang pada waktunya, semakin cepat arus kas masuk ke
dalam kas perusahaan;
3. Mutu dari para debitur yang dipercaya membeli barang dengan kredit;
4. Situasi usaha pada umumnya.

44
Pada kondisi usaha yang normal, likuiditas perusahaan pada umumnya baik,
maka kemungkinan penundaan pembayaraan adalah kecil. Sebaliknya bila kondisi pasar
sedang lesu seperti dalam keadaan Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 dan
menjadi pandemi, sulit memperoleh uang tunai, kemungkinan terjadinya penundaan
semakin besar. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka perusahaan ataupun organisasi
perlu membuat perkiraan mengenai pola pembayaran piutang oleh para debitur
perusahaan dan perkiraan ini dinamakan anggaran piutang sehingga anggaran piutang
usaha disusun sebagai dasar untuk penyusunan anggaran penerimaan kas berupa
penerimaan kas dari penagihan piutang.
Walaupun anggaran piutang tidak mempunyai suatu bentuk standar yang harus
digunakan, namun langkah-langkah yang diperlukan yang diperlukan dalam penyusunan
anggaran piutang:
1. Menentukan besarnya jumlah penjualan tunai dan jumlah penjualan kredit yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu (misalkan bulanan,
triwulanan, ataupun semesteran);
2. Menentukan besarnya bad debt atau besarnya piutang tak tertagih yang harus
dicadangkan. Besarnya bad debt yang harus dicadangkan biasanya dinyatakan
dalam persentase (%). Dalam menghitung bad debt ini hendaknya harus
diperhatikan apakah bad debt ini dikurangi langsung dari jumlah penjualan
kredit, kemudian baru menghitung penerimaan piutang pada bulan-bulan
berikutnya, atau dihitung selanjutnya termasuk di dalam jumlah dari penjualan
kredit;
3. Mengetahui atau mengidentifikasi term of credit.

Perlu ditentukan syarat kredit yang diberikan kepada debitur, misalkan 2/10;n/30.
Kemudian besarnya piutang yang diterima pada periode-periode tertentu, misalkan
penerimaan pada bulan penjualan sebesar 80%, kemudian 10% pada satu bulan
berikutnya, dan 10% lagi pada dua bulan berikutnya.
Piutang adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor kepada debitor yang
bersedia melunasi pada waktu mendatang. Piutang usaha adalah piutang yang timbul
karena menjual barang atau jasa secara kredit. Manfaat piutang usaha yang utama adalah
untuk meningkatkan volume barang yang dijual agar mampu bersaing. Faktor yang
mempengaruhi anggaran piutang antara lain: volume barang yang dijual secara kredit,
standar kredit, jangka waktu kredit, pemberian potongan, pembatasan kredit, dan
kebijakan penagihan piutang.

45
Langkah penyusunan anggaran piutang usaha, diantaranya:
1. Pengumpulan data realisasi dan anggaran jualan;
2. Penentuan taksiran piutang tak tertagih (bila ada) dan syarat pembayaran;
3. Perhitungan anggaran piutang usaha termasuk taksiran kerugian piutang (bila
ada);
4. Penyusunan anggaran piutang.

Contoh Soal:
Penjualan dianggarkan dari perusahaan selama 3 bulan sebagai berikut:
Januari Rp 20.000
Februari Rp 30.000
Maret Rp 40.000 +
Jumlah Rp 90.000

Berdasarkan pengalaman cara membayar pelanggan:


a. 50% dari penjualan setiap bulannya terkumpul dalam waktu 20 hari setelah
bulan penjualan;
b. 30% terkumpul dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama;
c. 20% terkumpul dalam bulan kedua sesudah bulan penjualan.

Syarat pembayaran 5/20/net/30, artinya pembeli mendapatkan potongan 5% dari


barang yang dibeli bila membayar dalam waktu 20 hari sejak barang diterima. Jangka
waktu kredit paling lambat 30 hari. Berdasarkan data tersebut, hitunglah piutang yang
tertagih tiap bulan.

46
Jawab:
Piutang yang tertagih bulan:
Februari 50% * Rp20.000,00 = Rp10.000,00
Potongan 5% * Rp10.000,00 = Rp500,00 -
= Rp9.500,00
30% * Rp20.000,00 Rp6.000,00 +
Rp15.500,00

Maret 20% * Rp20.000,00 = Rp4.000,00


50% * Rp30.000,00 = Rp15.000,00
Potongan 5% * Rp15.000,00 = Rp750,00 -
Rp14.250,00
30% * Rp30.000,00 = Rp9.000,00 +
Rp23.250,00 +
Rp27.250,00

April 20% * Rp30.000,00 = Rp6.000,00


50% * Rp40.000,00 = Rp20.000,00
Potongan 5% * Rp20.000,00 = Rp1.000,00 -
Rp19.000,00
30% * Rp40.000,00 = Rp12.000,00 + Rp31.000,00
Rp37.000,00

Mei 20% * Rp40.000,00 Rp8.000,00

Piutang yang tertagih yang merupakan kas masuk sebesar Februari + Maret +
April + Mei sehingga Rp15.000,00 + Rp27.250,000 + Rp37.000,00 + Rp8.000,00
ditambah dengan potongan Februari, Maret, dan April Rp500,00 + Rp750,00 +
Rp1.000,00 jadi jumlah penjualan Rp90.000,00.
Adapun anggaran piutang usaha perusahaan selama tiga bulan berturut-turut
dapat dihitung sebagai berikut: penjualan Januari Rp20.000,00; penjualan Februari
Rp30.000,00 ditambah 20% * Rp20.000,00 (Rp4.000,00) jadi jumlah penjualan Februari
Rp34.000,00 dan penjualan Maret Rp40.000,00 ditambah 20% * Rp30.000,00
(Rp6.000,00) jadi jumlah penjualan Maret Rp46.000,00

47
4.3. Anggaran Kas

Laba bersih yang dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa


perusahaan tersebut memiliki uang kas yang benar-benar aman untuk keberlangsungan
perusahaan tersebut. Untuk menjalan kegiatan perusahaan, melakukan investasi, dan
membayar utang (apabila ada), perusahaan harus memiliki kas. Oleh karena itu, anggaran
kas penting untuk manajemen dalam pengelolaan perusahaan. Kas merupakan aset yang
paling likuid, semakin besar kas yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin tinggi
tingkat likuiditas, semakin tinggi tingkat kemampuan membayar kewajiban jangka
pendek.
Kas adalah uang yang siap digunakan dan mempunyai posisi yang utama dalam
upaya menjaga operasional kelancaran perusahaan. Jumlah kas yang cukup serta
memadai penting bagi kelancaran usaha perusahaan operasional sehari-hari. Jumlah kas
yang kurang akan mengakibatkan tidak terbayarnya kewajiban perusahaan atau dapat
mengakibatkan terganggunya operasional perusahaan, sedangkan apabila kas dalam
posisi surplus akan mengakibatkan jumlah kas yang menganggur (idle) atau dalam arti
lain jumlah kas kurang produktif.
Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan
mengendalikan arus kas, memperkirakan keperluan kas, dan secara efektif menggunakan
kas yang surplus maupun kas yang defisit. Pada saat surplus kas dapat digunakan
membayar utang dan dapat diinvestasikan pada surat berharag jangka pendek untuk
mendapatkan keuntungan. Pada saat defisit kas dapat segera diupayakan untuk
menutupinya, seperti dengan cara meminjam, menambah modal pemilik, menjual aset,
dan lain-lain. Anggaran kas adalah perencanaan mutasi dan posisi kas dalam jangka
waktu tertentu, yang terdiri atas:
1. Perencanaan penerimaan kas (aliran kas masuk);
2. Perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar);
3. Penetapan kas minimum.

Sifat aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar, bersifat
berkelanjutan artinya frekuensi penerimaan/pengeluaran kas sering diterima atau dibayar
oleh perusahaan ataupun bersifat insidentil artinya frekuensi penerimaan atau pengeluaran
kas yang jarang diterima atau dibayar oleh perusahaan. Aliran kas masuk yang bersifat
rutin seperti penjualan produk secara tunai, sedangkan aliran kas masuk yang bersifat

48
insidentil seperti penjualan saham dan penerimaan kredit bank. Aliran kas keluar yang
bersifat rutin seperti pembayaran upah, listrik, air. Sedangkan aliran kas keluar yang
bersifat insidentil pembayaran bunga dan pembayaran dividen. Tujuan penyusunan
anggaran kas antara lain:
1. Menunjukkan posisi kas pada akhir periode sehingga dapat diketahui apakah
posisi kas tersebut surplus atau defisit;
2. Menunjukkan kebutuhan untuk mencari pinjaman jika terjadi defisit kas atau
jumlah kas pada akhir periode tidak mencukupi jumlah minimal kas yang
dipersyaratkan;
3. Mengkoordinasikan jumlah kas dalam hubungannya dengan kebutuhan kas untuk
menjamin ketersediaannya modal kerja, penerimaan kas dari penjualan,
kebutuhan kas untuk investasi, dan kebutuhan kas untuk pembayaran utang;
4. Menetapkan dasar perkreditan yang efektif jika perusahaan akan memberikan
fasilitas kredit bagi pelanggannya, dan;
5. Pengendalian posisi kas.

Anggaran kas bermanfaat bagi manajemen sebagai dasar untuk menilai


kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai keperluan perusahaan
untuk menggunakan arus kas tersebut. Pendekatan pokok dalam penyusunan anggaran
kas terdapat dua pendekatan pokok, yaitu:
1. Metode penerimaan dan pengeluaran kas;
2. Metode aliran kas menurut laporan perhitungan laba rugi.

Dalam Menyusun anggaran kas tentunya harus memperhatikan safety cash


balance yang dipersyaratkan. Safety cash balance merupakan jumlah kas minimal yang
harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansialnya pada
setiap saat diperlukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety cash
balance adalah:
1. Perbandingan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
2. Penyimpangan aliran kas yang diperkirakan;
3. Adanya hubungan baik dengan pihak perbankan.

Manfaat penyusunan anggaran kas bagi perusahaan adalah dapat diketahui


bilamana perusahaan dalam keadaan defisit baik surplus sebagai akibat dari kegiatan
perusahaan. Tahapan penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:

49
1. Tahap pertama dengan menyusun taksiran penerimaan kas dan pengeluaran kas
menurut rencana operasional perusahaan;
2. Tahap kedua adalah dengan membuat taksiran kebutuhan dana yang diperlukan
untuk menutup defisit dan membuat taksiran pembayaran bunga utang beserta
waktu pelunasan kembali utang tersebut atau bisa saja dengan menyusun taksiran
pembelanjaan dana karena adanya dana idle setelah diperhitungkan safety cash
balance;
3. Terakhir yaitu tahap ketiga dengan menyusun kembali taksiran seluruh
penerimaan dan pengeluaran kas yang merupakan anggaran kas final.

2 Jenis anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan, adalah:


1. Anggaran kas jangka pendek merupakan alat operasional pengendalian kas
sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran
ini dapat mempunyai fungsi sebagai alat pemberian otoritas kas keluar yang secar
terus menerus dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya;
2. Anggaran kas jangka panjang meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun
yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan yang telah disusun. Anggaran
ini bermanfaat untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari
sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap
tahun anggaran.

Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan


memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas
masuk dan arus kas keluar sebagai arus kas digunakan sehingga terlihat kelebihan atau
kekurangan kas dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi. Kas masuk
dan kas keluar diklasifikasikan dalam kegiatan utama perusahaan, yaitu kegiatan
operasional, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.
Salah satu tujuan pokok disajikan anggaran kas adalah untuk menyediakan
likuiditas perusahaan dan manfaat anggaran kas untuk mengetahui posisi kemampuan
membayar kegiatan rutin serta memperkuat posisi dalam penawaran. Anggaran kas dapat
disajikan dalam dua bentuk seperti bentuk tunggal dan bentuk campuran. Cara
penyusunan anggaran terdapat dua cara pendekatan, adalah pertama pendekatan kas
masuk dan kas keluar atau yang disebut metode langsung, dan yang kedua pendekatan
dengan metode tidak langsung.

50
Contoh Soal:
Kegiatan usaha perusahaan akan lebih efektif jika dilaksanakan dengan dasar
rencana yang jelas dan terarah. Semakin kompleks dan banyaknya kegiatan yang harus
dilakukan, maka kebutuhan perencanaan semakin penting dilakukan. Dengan
perencanaan yang baik maka kegiatan usaha akan terarah dan tidak menutup
kemungkinan menghasilkan tujuan perusahaan lebih dari yang direncanakan.
Persiapan anggaran perusahaan dapat membantu dalam menetapkan tujuan serta dasar
acuan untuk setiap perubahan di masa depan yang mungkin terjadi. Berikut ini adalah
transaksi dari perusahaan A selama tahun 2021 yang dianggarkan terdiri dari:
Kegiatan Operasi;
Terima tagihan dari pelanggan Rp27.000,00
Terima dari bunga piutang Rp1.000,00
Terima dividen dari investasi saham Rp900,00
Bayar utang kepada pemasok Rp13.000,00
Bayar gaji dan upah Rp5.600,00
Bayar bunga utang Rp1.500,00

Kegiatan Investasi:
Pembelian aset tetap Rp30.600,00
Bayar pinjaman aset dari perusahaan lain Rp1.100,00
Terima dari hasil jual aset tetap Rp6.200,00

Kegiatan Pendanaan:
Terima dari hasil jual saham biasa Rp15.000,00
Terima dari hasil jual obligasi (jangka panjang) Rp9.500,00
Bayar dividen Rp1.700,00
Bayar utang jangka panjang Rp9.000,00

Dari informasi tambahan yang dimiliki Perusahaan A bahwa saldo kas neraca
tahun 2021 adalah Rp12.700,00
Diminta: Buatlah anggaran kas dengan format bentuk tunggal dan campuran!

51
Jawab:
Format Bentuk Tunggal
Anggaran Kas
Perusahaan A
Tahun 2021

Arus kas masuk


- Aktivitas Operasional
Terima tagihan dari pelanggan Rp21.000,00
Terima dari bunga piutang Rp1.000,00
Terima dividen dari investasi saham Rp900,00 +
Arus kas masuk dari aktivitas operasional Rp28.900,00
- Aktivitas Investasi
Terima dari jual aset tetap Rp6.200,00 +
Arus kas masuk dari aktivitas investasi Rp6.200,00
- Aktivitas Pendanaan
Terima dari hasil jual saham biasa Rp15.000,00
Terima dari hasil jual obligasi (jangka panjang) Rp9.500,00 +
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan Rp24.500,00 +
Jumlah arus kas masuk Rp59.600,00

Arus kas keluar


- Aktivitas Operasional
Bayar utang kepada pemasok Rp13.000,00
Bayar gaji dan upah Rp5.600,00
Bayar bunga utang Rp1.600,00
Bayar pajak Rp1.500,00 +
Arus kas keluar dari aktivitas operasional Rp21.700,00
- Aktivitas Investasi
Pembelian aset tetap Rp30.600,00
Bayar pinjaman aset tetap dari perusahaan lain Rp1.100,00 +
Arus kas keluar dari aktivitas investasi Rp31.700,00
- Aktivitas Pendanaan
Bayar dividen Rp1.700,00
Bayar utang jangka panjang Rp9.000,00 +
Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan Rp10.700,00 +

52
Jumlah arus kas keluar Rp64.100,00 –
Defisit (Rp4.500,00)
Kas Awal Rp12.700,00 +
Kas Akhir Rp8.200,00
Format Bentuk Campuran
Anggaran Kas
Perusahaan A
Tahun 2021
Aktivitas Operasional
- Kas masuk
Terima tagihan dari pelanggan Rp21.000,00
Terima dari bunga piutang Rp1.000,00
Terima dividen dari investasi saham Rp900,00 +
Arus kas masuk dari aktivitas operasional Rp28.900,00
- Kas keluar
Bayar utang kepada pemasok Rp13.000,00
Bayar gaji dan upah Rp5.600,00
Bayar bunga utang Rp1.600,00
Bayar pajak Rp1.500,00 +
Arus kas keluar dari aktivitas operasional Rp21.700,00 –
Saldo kas dari aktivitas operasional Rp7.200,00

Aktivitas Investasi
- Kas masuk
Terima dari jual aset tetap Rp6.200,00 +
Arus kas masuk dari aktivitas investasi Rp6.200,00
- Kas keluar
Pembelian aset tetap Rp30.600,00
Bayar pinjaman aset tetap dari perusahaan lain Rp1.100,00 +
Arus kas keluar dari aktivitas investasi Rp31.700,00 –
Saldo kas dari aktivitas investasi (Rp25.500,00)

Aktivitas Pendanaan
- Kas masuk
Terima dari hasil jual saham biasa Rp15.000,00
Terima dari hasil jual obligasi (jangka panjang) Rp9.500,00 +
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan Rp24.500,00 +
- Kas keluar
Bayar dividen Rp1.700,00
Bayar utang jangka panjang Rp9.000,00 +
Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan Rp10.700,00 -
Saldo kas dari aktivitas pendanaan Rp13.800,00

53
Defisit (Rp4.500,00)
Kas Awal Rp12.700,00 +
Kas Akhir Rp8.200,00

Soal:
Perusahaan Alim Rugi Hoyong Untung akan Menyusun anggaran kas bulanan periode Juli
sampai dengan Desember 2021 selama enam bulan dari data sebagai berikut:
- Saldo piutang tanggal 1 Juli 2021 Rp0,00
- Saldo kas tanggal 1 Juli 2021 Rp200.000,00
- Saldo kas minimum ditetapkan Rp180.000,00
- Penjualan Juli Rp1.000.000,00
Agustus Rp1.200.000,00
September Rp1.400.000,00
Oktober Rp1.200.000,00
November Rp1.400.000,00
Desember Rp1.000.000,00

- Dengan pola sebagai berikut:


60% penjualan tunai, sedangkan sisanya penjualan kredit dengan pola penagihan piutang:
50% diterima pada bulan terjadinya penjualan, 30% diterima satu bulan berikutnya, dan
20% diterima dua bulan berikutnya.
- Sebesar 10% dari penjualan kredit dicadangkan untuk piutang yang diduga tidak
akan dapat ditagih;
- Penerimaan dan pengeluaran lainnya adalah sebagai berikut:
Juli dengan penerimaan Rp56.000,00 dan pengeluaran Rp350.000,00;
Agustus dengan penerimaan Rp202.000,00 dan pengeluaran Rp400.000,00;
September dengan penerimaan Rp192.000,00 dan pengeluaran Rp500.000,00;
Oktober dengan penerimaan Rp58.000,00 dan pengeluaran Rp800.000,00;
November dengan penerimaan Rp164.400,00 dan pengeluaran Rp950.000,00;
Desember dengan penerimaan Rp168.000,00 dan pengeluaran Rp1.900.000,00.

Diminta:
1. Susunlah anggaran pengumpulan piutang periode Juli sampai dengan Desember
2021;
2. Susunlah anggaran kas periode Juli sampai dengan Desember 2021;

54
3. Bagaimana nampaknya pada laporan posisi keuangan per 1 Juli 2021 per
Desember 2021 mengenai kas dan piutang;
4. Jika terjadi kelebihan kas, apa yang akan Saudara/i usulkan kepada pimpinan
perusahaan. Uraikanlah setiap bulannya!
Jawab:
1. Anggaran pengumpulan piutang periode Juli sampai dengan Desember 2021
Keterangan Juli Agust Sept Okt Nov Des
Penjualan 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.200.000 1.400.000 1.000.000
Penjualan tunai 60% 600.000 720.000 840.000 720.000 840.000 600.000
Penjualan kredit 400.000 480.000 560.000 480.000 560.000 400.000
Penyisihan Piutang
40.000 48.000 56.000 48.000 56.000 40.000
10%
Piutang neto 360.000 432.000 504.000 432.000 504.000 360.000

Pelunasan:
Juli 50% * 360.000 = 180.000 Oktober 50% * 432.000 = 216.000
Agustus 30% * 360.000 = 108.000 November 30% * 432.000 = 129.600
September 20% * 360.000 = 72.000 Desember 20% * 432.000 = 86.400

Agustus 50% * 432.000 = 216.000 November 50% * 504.000 = 252.000


September 30% * 432.000 = 129.600 Desember 30% * 504.000 = 151.200
Oktober 20% * 432.000 = 86.400 Januari 2022 20% * 504.000 = 100.800

September 50% * 504.000 = 252.000 Desember 50% * 360.000 = 180.000


Oktober 30% * 504.000 = 151.200 Januari 2022 30% * 360.000 = 108.000
November 20% * 504.000 = 100.800 Februari 2022 20% * 360.000 = 72.000

Daftar penerimaan dari piutang


Piutang Penerimaan Kas
Bulan Penjualan
Neto Juli Agust Sept Okt Nov Des
Saldo 1 Juli 0
Juli 360.000 180.000 108.000 72.000
Agustus 432.000 216.000 129.600 86.400
September 504.000 252.000 151.200 100.800
Oktober 432.000 216.000 129.600 86.400
November 504.000 252.000 151.200
Desember 360.000 180.000
Jumlah 2.592.000 180.000 324.000 453.600 482.400 417.600 208.800

55
2. Anggaran kas periode Juli sampai dengan Desember 2021

Keterangan Juli Agust Sept Okt Nov Des

Saldo awal 200.000 686.000 1.532.000 2.517.600 2.949.200 3.486.000

Penjualan tunai 600.000 720.000 840.000 720.000 840.000 600.000

Piutang 180.000 324.000 453.600 482.400 417.600 208.800

Penerimaan lainnya 56.000 202.000 192.000 58.000 164.400 168.000

Kas tersedia 1.036.000 1.932.000 3.017.600 3.794.200 4.436.000 4.671.600

Pengeluaran lainnya 350.000 400.000 500.000 800.000 950.000 1.900.000

Saldo akhir 686.000 1.532.000 2.517.600 2.949.200 3.486.000 2.771.600

3. Saldo kas dan piutang pada laporan posisi keuangan per 1 Juli 2021 dan per
Desember 2021

Per 1 Juli 2021 Per 31 Desember 2021

Kas 200.000 Kas 2.771.600

Piutang 0 Piutang (100/90) * 208.800 232.000

Penyisihan 10% 23.200

Piutang neto 208.800

4. Jika terjadi kelebihan kas

56
Kelebihan uang merupakan selisih antara saldo akhir kas dengan kas minimum sehingga
sebaiknya kelebihan kas ini diinvestasikan dalam investasi sementara berupa marketable
securities.

Soal:
Perusahaan Antah Berantah mempunyai data selama tahun 2021 sebagai berikut:
Anggaran kas masuk dari penjualan triwulanan I Rp2.370.000,00; II Rp6.115.000,00; III
Rp8.680.000,00; dan IV Rp7.900.000,00 sehingga jumlah anggaran kas masuk dari
penjualan sebesar Rp25.065.000,00. Selain itu, perusahaan ini memiliki anggaran kas
keluar dalam Rp secara triwulan yaitu:

Keterangan I II III IV Jumlah

Beli bahan baku 2.209.000 4.981.050 5.024.250 3.840.600 16.054.900

Tenaga kerja langsung 713.313 787.250 637.750 393.375 2.531.688

Overhead pabrik 185.000 185.000 185.000 185.000 740.000

Beban usaha 762.500 762.500 762.500 762.500 3.050.000

Pajak sebelum tambah modal 88.178 145.479 71.771 27.669 333.097

Laba usaha satu tahun Rp4.650.969,00


Bunga lama satu tahun Rp1.320.000,00 -
Laba sebelum pajak Rp3.330.969,00 (sebelum bunga baru)
Pajak 10% Rp333.097,00 -
Laba setelah pajak Rp2.997.872 (sebelum bunga baru)

Kas awal Januari 2021 sebesar Rp1.500.000,00 di mana bunga utang jangka panjang
dibayar tiap triwulan Rp330.000,00 dan satu tahun 4 kali Rp330.000,00 sehingga jumlah
bunga utang jangka panjang Rp1.320.000,00; anggaran pokok utang jangka panjang
dibayar triwulan IV tahun 2021 sebesar Rp2.301.579,00. Untuk mengatasi kekurangan
kas yang mungkin terjadi, perusahaan merencanakan pada awal tahun 2021 akan
menambah modal sebesar Rp2.000.000,00 dengan tingkat bunga 12% per tahun serta

57
rencan tambahan modal Rp2.000.000,00 dilunasi pada akhir triwulan III tahun 2021
apabila tambahan modal tersebut berasal dari pinjaman bank.

Berdasarkan data tersebut, susunlah anggaran kas tiap triwulan!

4.4. Anggaran Utang Usaha dan Modal

Utang dapat dikatakan sebagai modal asing, sedangkan modal makna lainnya
adalah modal sendiri sehingga dapat disimpulkan bahwa modal terdiri atas modal asing
dan modal sendiri. Perusahaan menambah utang dan modal biasanya untuk tujuan
perluasan usaha dengan keuntungan ekonomis yang dapat diperoleh oleh suatu
perusahaan mengadakan perluasan usaha antara lain adanya produksi, pembelian dan
penjualan yang ekonomis, manajemen, dan pembelanjaan yang ekonomis. Menambah
utang dimaksudkan untuk ekspansi seperti memperluas kegiatan perusahaan, memperluas
kegiatan produksi, maupun memperluas kegiatan pemasaran dengan tujuan memperoleh
keuntungan.
Utang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Utang jangka
pendek adalah utang yang berjangka waktu paling lama satu tahun, seperti utang usaha,
beban terutang, kredit modal kerja, dan lain-lain. Sedangkan utang jangka panjang yaitu
utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun, seperti: utang obligasi, kredit investasi,
dan lain-lain. Utang usaha berbeda dengan utang dagang. Utang usaha merupakan utang
terjadi akibat pembelian secara kredit untuk keperluan sehari-hari perusahaan, sedangkan
utang dagang yaitu utang terjadi akibat pembelian barang dagangan secara kredit.
Utang usaha merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga karena
aktivitas transaksi yang dilakukan secara kredit. Utang usah akan bertambah jika terjadi
pembelian kredit, sedangkan utang usaha akan berkurang karena pelunasan utang dan
potongan pembelian. Anggaran utang usaha merupakan suatu anggaran yang
merencanakan secara lebih rinci mengenai perubahan utang usaha selama periode yang
akan datang, yang didalamnya meliputi rencana mengenai bertambahnya utang karena
pembelian kredit dan berkurangnya utang karena adanya pelunasan utang dan potongan
pembelian. Pengaruh pembelian kredit (utang) terhadap arus kas adalah sebagai berikut:
1. Jangka waktu yang diberikan oleh kreditur di mana harus diperhatikan
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dalam jangka waktu
tertentu;
2. Situasi usaha pada umumnya.

58
Pada kondisi operasional perusahaan normal, likuiditas perusahaan pada umumnya baik,
maka kecil kemungkinan terjadinya penundaan pembayaran utang. Namun sebaliknya
bila kondisi masyarakat sedang lesu seperti diakibatkan krisis keuangan ataupun Covid-
19, perusahaan akan mengalami kesulitan likuiditas sehingga kemungkinan terjadinya
penundaan pembayaran utang semakin besar yang berakibat pada penalti yang mungkin
akan dibebankan karena terjadinya keterlambatan pembayaran tersebut.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka perusahaan perlu membuat perkiraan
mengenai pola pembayaran utang dan perkiraan ini disebut dengan anggaran utang.
Anggaran utang usaha disusun sebagai dasar untuk penyusunan anggaran pengeluaran kas
untuk pelunasan utang atau pembayaran kewajiban.
Sama halnya dengan penyusunan anggaran piutang, walaupun anggaran utang
juga tidak mempunyai suatu bentuk standar yang harus digunakan, namun langkah-
langkah yang sistematis tetap diperlukan untuk menyusun anggaran utang. Berikut ini
langkah-langkah yang diperlukan dalam penyusunan anggaran utang, adalah:
1. Menentukan besarnya jumlah pembelian tunai dan jumlah pembelian kredit suatu
perusahaan dalam jangka waktu tertentu seperti bulanan, triwulanan, dan
semesteran;
2. Mengetahui atau mengidentifikasi term of credit.

Perlu diketahui syarat kredit yang diberikan oleh kreditur, misalkan 3/10;n/30. Kemudian
besarnya utang yang dibayar periode tertentu, misalkan pembayaran pada bulan
pembelian sebesar 80%, kemudian 10% pada satu bulan berikutnya, dan 10% lagi pada
dua bulan berikutnya.
Utang meliputi utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Utang jangka
pendek adalah utang yang berjangka waktu paling lama satu tahun, seperti utang usaha,
beban terutang, kredit modal kerja, dan lain-lain. Sedangkan utang jangka panjang yaitu
utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun, seperti: utang obligasi, kredit investasi,
dan lain-lain. Utang jangka pendek digunakan untuk membelanjai modal kerja (aset
lancar), sedangkan utang jangka panjang digunakan untuk membelanjai aset tak lancar.
Belanja aset lancar dan aset tak lancar ini dapat digunakan untuk ekspansi (perluasan)
usaha seperti memperluas kegiatan perusahaan, memperluas kegiatan produksi, maupun
memperluas kegiatan pemasaran dengan tujuan memperoleh keuntungan. Kegiatan
ekpansi (perluasan) usaha kemungkinan akan memperbesar utang yang dimiliki oleh
perusahaan.
Struktur modal mempengaruh besar kecilnya utang. Semakin besar modal sendiri
maka semakin besar kesempatan untuk memperoleh utang yang besar. Sebaliknya,
semakin kecil modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan, maka semakin kecil

59
kemungkinan perusahaan memperoleh utang yang besar. Semakin besar perusahaan maka
kemungkinan untuk dapat bekerja dengan biaya produksi rata-rata atau harga pokok yang
lebih rendah juga besar. Pada perusahaan yang insentif modal, dijalankannya ekspansi
adalah untuk menurunkan harga pokok per unitnya; sedangkan pada perusahaan yang
insentif tenaga, ekspansi terutama untuk memperbesar omset barang yang dijual,
penggunaan yang lebih efisien dari produk sampingan, adanya stabilisasi dalam produksi,
dan makin berkurangnya kerugian karena menganggurnya aset tetap.
Contoh Soal 1:
Perusahaan X mempunyai satu pemasok untuk pembelian bahan baku dari PT. Hancur
Lebur dan memiliki kebijakan penjelasan sebagai berikut: Potongan Pembelian Tunai
5%, termin 2/10, n/60. Perusahaan X memanfaatkan peluang diskon atau potongan
pembelian dengan kebijakan sebagai berikut:
- Pembelian tunai 50% dari jumlah pembelian;
- Pembelian dalam masa termin 30% dari jumlah pembelian;
- Pembelian di luar waktu termin (60) hari 20% dari jumlah pembelian;
- Pembelian dilakukan 1 x satu bulan setiap tanggal 1;

Berikut ini data pembelian Perusahaan X untuk Januari sampai dengan Maret 2021:
- Pembelian (realisasi) bulan Desember 2020: Rp180.000.000,00;
- Pembelian (anggaran) bulan Januari 2021: Rp200.000.000,00;
- Pembelian (anggaran) bulan Februari 2021: Rp190.000.000,00;
- Pembelian (anggaran) bulan Maret 2021: Rp195.000.000,00;

Berdasarkan data-data tersebut maka Saudara/i membuat anggaran utang usaha dan
anggaran pelunasan utang usaha!

Jawab:
Anggaran Utang Usaha
- Jan 2021
Desember 2020 20% * Rp180.000.000,00 = Rp36.000.000,00
Januari 2021 30% * Rp200.000.000,00 = Rp60.000.000,00 +
Rp96.000.000,00
- Februari 2021
Januari 2021 20% * Rp200.000.000,00 = Rp40.000.000,00
Februari 2021 30% * Rp190.000.000,00 = Rp57.000.000,00 +
Rp97.000.000,00
- Maret 2021
Februari 2021 20% * Rp190.000.000,00 = Rp38.000.000,00
Maret 2021 30% * Rp195.000.000,00 = Rp58.500.000,00 +
Rp96.500.000,00

Anggaran Pelunasan Utang Usaha

60
Perusahaan X
Periode Januari – Maret 2021
Bulan Utang Potongan Jumlah
Januari Rp96.000.000,00 Rp1.200.000,00 Rp94.800.000,00
Februari Rp97.000.000,00 Rp1.140.000,00 Rp95.860.000,00
Maret Rp96.500.000,00 Rp1.170.000,00 Rp95.330.000,00
Jumlah Rp289.000.000,00 Rp3.510.000,00 Rp285.990.000,00

Contoh Soal 2:
PT. Ceudeum ingin mengganti mesin lama dengan mesin baru. Berikut ini adalah
pengeluaran pada saat penggantian mesin tersebut:
- Kas Rp250.000.000,00;
- Biaya angkut Rp1.000.000,00;
- Biaya pemasangan Rp3.000.000,00;

Mesin lama dihargai Rp50.000.000,00 dengan mesin baru serta diprediksi penghematan
sebesar Rp70.000.000,00 per tahun selama 5 tahun dan discount rate sebesar 12%.
Diminta: dengan metode Net Present Value (NPV), apakah investasi tersebut diterima
atau ditolak!

Jawab:
- Discount rate tahun 1 : (Rp1 / (1+12%)1) = 0,892
- Discount rate tahun 2 : (Rp1 / (1+12%)2) = 0,797
- Discount rate tahun 3 : (Rp1 / (1+12%)3) = 0,711
- Discount rate tahun 4 : (Rp1 / (1+12%)4) = 0,635
- Discount rate tahun 5 : (Rp1 / (1+12%)5) = 0,567

Tahun Arus Kas Masuk Discount Rate Nilai Uang


1 Rp70.000.000,00 0,892 Rp62.440.000,00
2 Rp70.000.000,00 0,797 Rp55.790.000,00
3 Rp70.000.000,00 0,711 Rp49.770.000,00
4 Rp70.000.000,00 0,635 Rp44.450.000,00
5 Rp70.000.000,00 0,567 Rp39.690.000,00
Nilai Present Value Rp252.140.000,00
Nilai Investasi Rp304.000.000,00
Net Present Value (Rp51.860.000,00)

Investasi dengan mengganti mesin lama dengan mesin baru kemungkinan ditolak karena
nilai Net Present Value (NPV) dari proyek sebesar – Rp51.860.000,00.

Soal:

61
Pada tahun 2021, PT. Rindu Se Rindu Rindunya bekerja dengan aset atau modal sendiri
sebesar Rp160.000,00 dan memperoleh laba usaha satu tahun sebesar Rp16.000,00. Pada
tahun 2022, PT. Rindu Se Rindu Rindunya bermaksud meluaskan usahanya dengan
menambah modal sebesar Rp40.000,00; laba usaha dianggarkan pada tahun 2022 sebesar
Rp20.000,00, pajak 10%, dan bunga utang 8%. Berdasarkan data tersebut, hitunglah
rentabilitas ekonomis dan tingkat imbalan tambahan modal. Apakah rencana untuk
perluasan usaha dengan menambah modal sebesar Rp40.000,00, sebaiknya bersumber
dari utang atau modal sendiri?

BAB V
ANGGARAN BERBASIS AKTIVITAS
Dalam menyusun penganggaran, perusahaan memiliki beragam cara untuk
memilih teknik yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisinya masing-masing. Perusahaan
yang telah besar dan berkembang pesat, telah memiliki teknik yang ideal dan digunakan
bertahun-tahun. Akan berbeda kondisinya dengan perusahaan yang baru saja berdiri dan
masih merintis. Perusahaan yang baru didirikan biasanya masih mencoba-coba dan
mencari teknik apa yang cocok untuk model bisnisnya.
Cara-cara dalam membuat anggaran perusahaan ini sangat penting untuk
diperhatikan. Seperti kita tahu bahwa anggaran perusahaan tidak bisa dibuat sembarang.
Penganggaran ini yang menjadi kunci kelancaran program-program perusahaan. Tanpa
penganggaran yang tepat guna, perusahaan bisa kehilangan dananya tanpa menghasilkan
pengembalian keuntungan sedikit pun. Oleh karenanya, pembuatan anggaran harus tepat
sasaran agar dana terbatas yang dimiliki perusahaan tidak habis sia-sia tanpa
menghasilkan apapun. Setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing untuk
membuat penganggaran. Ada jenis penganggaran yang sudah memiliki formulasi paten
dari tahun tahun sebelumnya dan tinggal menambahkan kenaikan inflasi saja. Namun
juga ada jenis penganggaran dimana perusahaan belum memiliki formulasi atau sengaja
membuat formulasi ulang sejak awal karena memiliki program-program yang baru.
Manajemen Berbasis Aktivitas (activity based management) adalah sistem
disiplin yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas atau agar dapat
dilakukan perbaikan yang berkesinambungan, baik pada nilai yang diterima oleh
pelanggan maupun laba yang diperoleh dengan memberikan nilai tersebut. Manajemen
berbasis aktivitas merupakan pendekatan terpadu dan menyeluruh yang membuat
perhatian manajemen berpusat pada aktivitas yang dilakukan dengan tujuan

62
meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang diperoleh karena memberikan nilai dengan
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Penganggaran dengan basis aktivitas ini adalah perusahaan menyusun budgetnya
dengan membuat perencanaan programnya lebih dahulu. Jadi, budget atau anggaran yang
dibuat ini didasarkan pada program apa saja yang dicanangkan perusahaan selama satu
periode budgeting itu. bisa dikatakan kalau metode ini terbalik dari prosedur yang biasa
digunakan. Penganggaran berbasis aktivitas (activity-based budgeting) adalah metode
penganggaran yang didasarkan pada kuantifikasi aktivitas bisnis dan biaya yang terkait.
Dalam proses mengalokasikan uang, perusahaan memetakan aktivitas-aktivitas kunci
untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemudian, perusahaan menghitung biaya dan
mengembangkan anggaran lebih lanjutnya berdasarkan aktivitas tersebut.
Sementara metode penganggaran tradisional menyesuaikan biaya sebelumnya
berdasarkan inflasi atau perubahan dalam aktivitas bisnis, Activity-Based Budgeting
adalah cara yang jauh lebih menyeluruh untuk melihat biaya. Setiap biaya yang
dikeluarkan oleh bisnis akan dilihat dengan cermat untuk menentukan apakah efisiensi
dapat diciptakan dan biaya dikurangi. Ini bisa dalam bentuk pengurangan tingkat aktivitas
atau penghapusan total aktivitas yang tidak perlu. Pada akhirnya, Activity-Based
Budgeting bertujuan untuk menganalisis pendorong biaya bisnis dan memungkinkan
bisnis menjadi lebih menguntungkan. Untuk lebih jelas mengenai perbedaan Activity
Based Budgeting dengan Traditional Budgeting dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah
ini:

63
Gambar 4.1 Perbedaan Activity Based Budgeting dengan Traditional Budgeting
Umumnya, perusahaan menggunakan penganggaran berbasis aktivitas ketika
mereka memiliki informasi yang minim terkait anggaran historis. Mereka harus merinci
setiap kegiatan yang potensial akan dilakukan. Karena alasan ini, perusahaan baru cocok
untuk menggunakan pendekatan ini. 
Selain perusahaan baru, metode ini juga tepat bagi perusahaan yang mengalami
perubahan operasional yang material. Contohnya adalah ketika terjadi perubahan basis
pelanggan, perubahan lini bisnis, perpindahan lokasi bisnis dan ekspansi bisnis di lini
usaha baru. Ketika mendirikan anak perusahaan, manajemen biasanya juga mengadopsi
metode ini. Sebaliknya, untuk perusahaan dengan perubahan operasional yang minimal,
penganggaran tradisional lebih umum untuk diterapkan. Di bawah metode tradisional,

64
perusahaan menggunakan data dari tahun sebelumnya ditambah persentase kenaikan
tertentu untuk mencerminkan pertumbuhan bisnis dan inflasi. Metode tradisional lebih
cepat dan membutuhkan lebih sedikit sumber daya daripada metode penganggaran
berbasis aktivitas.
Activity-based budgeting menjadi salah satu cara untuk memperbaiki efisiensi
operasi bisnis. Di bawah metode ini, manajemen harus berusaha untuk menentukan
seberapa baik kontribusi aktivitas tertentu dan menjelaskan kemungkinan penyimpangan
anggaran dari masing-masing aktivitas.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kegiatan yang ingin
dilaksanakan. Mereka juga memperkirakan biaya untuk masing-masing aktivitas.
Selain itu, manajemen memetakan hubungan antar aktivitas, apakah sesuai dengan tujuan
ataukah tidak. Dari setiap aktivitas, manajemen kemudian memutuskan berapa besar
mereka harus mengalokasikan sumber daya.
Secara umum, proses penganggaran berbasis aktivitas terbagi menjadi tiga tahap, yakni:
1. Identifikasi aktivitas utama. Manajemen memecah tujuan perusahaan menjadi
beberapa aktivitas untuk dilaksanakan. Selanjutnya, manajemen menyaring
mereka dan menetapkan aktivitas utama, yakni yang menghasilkan pendapatan
atau menimbulkan biaya.
2. Menentukan jumlah unit yang terkait dengan setiap aktivitas. Manajemen
akan menggunakan angka ini untuk menghitung biaya. Misalnya, untuk aktivitas
pembelian bahan baku, manajemen memperhitungkan jumlah personil pembelian
dan sewa gudang. 
3. Menghitung biaya per unit aktivitas dan mengalikan hasilnya dengan
jumlah unit di masing-masing aktivitas. Katakanlah, aktivitas pembelian
memerlukan 5 personil dan gaji masing-masing adalah sebesar Rp10 juta setahun.
Sementara itu, perusahaan hanya membutuhkan satu gudang dengan sewa sebesar
Rp200 juta setahun. Jadi, dari aktivitas pembelian, perusahaan akan
menganggarkan biaya sebesar Rp250 juta, terdiri dari gaji personil sebesar Rp50
juta (5 x Rp10 juta) dan sewa gudang sebesar Rp200 juta.
Kasus di atas adalah contoh sederhana. Perusahaan biasanya akan memecah aktivitas-
aktivitas kunci secara lebih rinci, mulai dari pembelian bahan baku, pemrosesan hingga
aktivitas pengiriman produk. Masing-masing menimbulkan biaya atau berkontribusi
terhadap pendapatan.
Dibandingkan dengan penganggaran tradisional, penganggaran berbasis aktivitas
memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya:

65
 Memberikan rincian aktivitas utama. Penganggaran mencerminkan perkiraan
beban kerja dan beban keuangan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
Metode ini memberikan daftar yang lebih rinci, terutama mengenai biaya
overhead. Itu penting untuk evaluasi anggaran di kemudian hari.
 Kontrol anggaran yang lebih baik. Perusahaan mengidentifikasi kegiatan yang
menambah nilai dan pemicunya. Informasi semacam ini penting untuk
pengambilan keputusan dan kontrol arus kas masuk dan keluar yang lebih baik.
Manajemen memperoleh gambaran yang jelas hubungan sebab-akibat antara
biaya dan aktivitas dan dapat menyelaraskan anggaran dengan tujuan perusahaan
secara keseluruhan.
 Memberdayakan sumber daya secara lebih baik dan efisien. Manajemen
dapat mengarahkan seluruh personel untuk fokus pada aktivitas utama,
menghindari aktivitas-aktivitas yang tidak penting. Mereka mempunyai peran dan
target yang jelas selama tahun anggaran. 
 Menghilangkan pemborosan uang. Manajemen merancang anggaran dan
aktivitas berdasarkan hubungan sebab-akibat. Mereka menyaring berbagai
aktivitas ke dalam beberapa aktivitas utama dan menentukan konsumsi biaya.
Jadi, metode ini menghilangkan semua jenis aktivitas yang tidak perlu.
 Mencapai keunggulan sekaligus mengurangi beban kerja. Sebelum
merancang anggaran, manajemen seharusnya memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang bagaimana menciptakan nilai bagi pelanggan. Kemudian,
mereka menentukan berbagai aktivitas untuk memenuhi hal tersebut, mulai dari
pembelian input, penjualan, hingga pemberian layanan purna jual. Jadi, setiap
aktivitas berkontribusi untuk memberikan nilai terbaik bagi pelanggan. 
 Mendukung sinergi. Metode ini membantu dalam memandang bisnis sebagai
satu kesatuan. Manajemen memetakan keterkaitan antar aktivitas dan mencoba
menghilangkan segala macam kemacetan yang sering terjadi dalam kerjasama
lintas divisi. 

Metode ini tidak ideal untuk semua perusahaan. Metode ini mengandung
sejumlah kelemahan, sehingga beberapa perusahaan tidak mengadopsinya. Diantara
kelemahan penganggaran berbasis aktivitas adalah:
 Lebih mahal dan lama daripada penganggaran tradisional. Manajemen harus
mengumpulkan dan merinci informasi tentang berbagai aktivitas operasional.
Rinciannya mungkin tidak hanya membutuhkan satu atau dua halaman. Mereka

66
harus memilah dan menentukan aktivitas mana yang penting untuk sampai pada
penentuan biaya. Prosesnya kemungkinan besar memakan waktu yang lama.
 Ketidakakuratan asumsi. Pemilahan aktivitas utama seringkali bias.
Menentukan mana yang berkontribusi terhadap pendapatan dan mana yang tidak
adalah sulit. Manajemen mungkin melebihkan anggaran pada aktivitas yang
kurang berkontribusi terhadap pendapatan dan mengurangi anggaran untuk
aktivitas sebenarnya lebih penting.
 Lebih kompleks. Manajemen membutuhkan pemahaman yang mendalam
tentang setiap aktivitas bisnis sebelum menentukan mana yang penting dan mana
yang tidak. Ketidakpahaman hanya akan menghasilkan anggaran yang tidak
akurat.
 Memerlukan lebih banyak sumber daya. Manajemen mungkin harus
melibatkan setiap orang untuk memetakan berbagai aktivitas yang seharusnya
dilakukan. Mengapa? Masing-masing memiliki tugas dan peran terhadap
operasional perusahaan. Selain itu, metode ini juga membutuhkan karyawan yang
terlatih sehingga tahu seberapa penting peran mereka. Jadi, idealnya manajemen
harus menanyai mereka semua. Karena alasan ini, penganggaran berbasis
aktivitas cocok untuk perusahaan besar dengan operasional dan manajemen yang
lebih terstruktur. 

Penganggaran berbasis aktivitas adalah metode penganggaran di mana aktivitas


dianalisis secara menyeluruh untuk memprediksi biaya. Ada tiga langkah utama dalam
penganggaran berbasis aktivitas: mengidentifikasi penggerak biaya, memproyeksikan
jumlah unit, dan memperkirakan biaya per unit. Meskipun penganggaran berbasis
aktivitas dapat membantu perusahaan menganalisis pemicu biaya secara lebih
menyeluruh, penerapannya dapat menjadi mahal.
Untuk memperdalam pemahaman mahasiswa/i mengenai anggaran berbasis
aktivitas, berikut ini adalah contoh soal dan soalnya:

Contoh Soal
Pabrik Ceumilan tahun 2020 ingin menyusun anggaran biaya overhead pabrik
tiap triwulan dengan menggunakan anggaran berbasis aktivitas dengan data
sebagai berikut:
a. Biaya aktivitas tingkat unit berupa:
biaya bahan pembantu per unit produk jadi Rp 3
biaya energi mesin per unit produk jadi Rp 1

67
b. Biaya aktivitas tingkat gugus berupa:
biaya persiapan mesin per produksi berjalan (pb) Rp 300
biaya penanganan bahan per produksi berjalan (pb) Rp 400
biaya pengawasan kualitas per produksi berjalan (pb) Rp 200
c. Biaya aktivitas tingkat produk berupa:
biaya desain produk per triwulan Rp 1.000
d. Biaya aktivitas tingkat fasilitas tiap triwulan berupa:
biaya depresiasi pabrik Rp 10.000
biaya pemeliharaan pabrilk Rp 4.000
biaya gaji buruh pabrik Rp 5.000
biaya pabrik lainnya Rp 10.000
e. Produk jadi dianggarkan triwulan I, II, III, dan IV masing-masing 5.000 unit,
6.000 unit, 7.000 unit, dan 8.000 unit
Berdasarkan data tersebut, buatlah anggaran biaya overhead pabrik

Pabrik Ceumilan
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Tahun Berakhir 31 Desember 2020
(dalam Rupiah)

Keterangan I II III IV Tahun


Biaya Aktivitas Tingkat Unit Rp 20.000 Rp 24.000 Rp 28.000 Rp 32.000 Rp 104.000
dalam unit 5000 6000 7000 8000 26000
biaya bahan pembantu (Rp 3 / unit) Rp 15.000 Rp 18.000 Rp 21.000 Rp 24.000 Rp 78.000
biaya energi mesin (Rp 1 / unit) Rp 5.000 Rp 6.000 Rp 7.000 Rp 8.000 Rp 26.000
Biaya Aktivitas Tingkat Gugus Rp 9.000 Rp 10.800 Rp 12.600 Rp 14.400 Rp 46.800
produksi berjalan (0,002 / unit) 10 12 14 16 52
biaya persiapan mesin (Rp 300 / pb) Rp 3.000 Rp 3.600 Rp 4.200 Rp 4.800 Rp 15.600
biaya penangan bahan (Rp 400 / pb) Rp 4.000 Rp 4.800 Rp 5.600 Rp 6.400 Rp 20.800
biaya pengawasan kualitas (Rp 200 / pb) Rp 2.000 Rp 2.400 Rp 2.800 Rp 3.200 Rp 10.400
Biaya Aktivtas Tingkat Produk
biaya desain produk Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 4.000
Biaya Aktivitas Tingkat Fasilitas Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 80.000
biaya depresiasi pabrik Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 40.000
biaya pemeliharaan pabrik Rp 4.000 Rp 4.000 Rp 4.000 Rp 4.000 Rp 16.000
biaya gaji pegawa pabrik Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 20.000
biaya pabrik lainnya Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 4.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 50.000 Rp 55.800 Rp 61.600 Rp 67.400 Rp 234.800
Biaya Overhead Pabrik per Unit 10,00 9,30 8,80 8,43 9,13

Soal
Sebuah perusahaan pada bulan Januari 2021 mempunyai data sebagai berikut:
1. Persediaan produk dalam proses awal 3 kg, tingkat penyelesaian: Biaya Aktivitas
Tingkat Unit (BKTU) 82,27%, Biaya Aktivitas Tingkat Gugus (BKTG) 59.94%,
Biaya Aktivitas Tingkat Produk (BKTP) 100%, dan Biaya Aktivitas Tingkat
Fasilitas (BKTF) 100%, dengan harga pokok Rp35.267,00;
2. Persediaan produk jadi awal 5 kg dengan harga pokok Rp92.555,00;
3. Data anggaran:

68
a. Harga jual per kg Rp25.000,00;
b. Biaya aktivitas pabrik bulan ini:
- BKTU Rp520.200,00
- BKTG Rp137.632,00
- BKTP Rp85.975,00
- BKTF Rp30.000,00 (+)
Jumlah Rp773.807,00
c. Persediaan produk dalam proses akhir 7 kg dengan tingkat penyelesaian BKTU
64,57%, BKTG 15,25%, BKTP 100%, dan BKTF 100%;
d. Persediaan produk jadi akhir 10 kg;
e. Beban komisi penjualan Rp1.250,00 per kg terjual
Beban pernik penjualan Rp1.000,00 pe kg terjual
Gaji sebulan Rp16.000,00
Iklan sebulan Rp30.000,00
Sewa kantor dan alat Rp20.000,00
f. Produk jadi dihasilkan bulan ini 40 kg;
4. Perhitungan unit ekuivalen menggunakan metode FIFO (First In First Out)

Berdasarkan data-data tersebut buatlah anggaran biaya aktivitas produksi dan anggaran
laba rugi.

69
BAB VI
ANGGARAN FLEKSIBEL
Dalam menjalankan bisnis pasti membutuhkan sebuah perencanaan, termasuk
anggaran atau budget. Ada beberapa alat akuntansi yang dapat digunakan bisnis untuk
merencanakan dan melacak aktivitas moneter mereka. Salah satu alat yang menurut
banyak perusahaan berguna adalah anggaran fleksibel. Jenis penganggaran ini berubah
dengan tingkat aktivitas atau volume perusahaan dan sangat berguna untuk bisnis yang
melihat banyak variasi dalam aktivitas terkait biaya sepanjang tahun. Salah satu anggaran
keuangan yang digunakan dalam usaha adalah anggaran fleksibel (flexible budget).
Mungkin istilah ini jarang didengar oleh para pengusaha, padahal anggaran fleksibel
sangat bermanfaat dalam mengelola keuangan perusahaan.
Anggaran fleksibel adalah suatu sistem perencanaan dan penyusunan anggaran
perusahaan apabila hasil output kegiatan operasional bersifat tidak tetap atau berubah-
ubah. Pengertian lainnya, anggaran fleksibel adalah anggaran yang dapat menghitung
berbagai tingkat pengeluaran untuk biaya variabel. Secara umum, anggaran sendiri
terbagi atas 2 jenis, yaitu anggaran fleksibel dan anggaran tetap (statis). Pengertian dari
anggaran tetap adalah anggaran yang dibuat berdasarkan produksi atau penjualan yang
tetap. Tentunya kedua jenis anggaran ini bertujuan agar manajemen perusahaan bisa
mengelola keuangan bisnis dengan baik dan benar.
Anggaran fleksibel mempunyai dua karakteristik mendasar yaitu :
• Dibuat atau disusun untuk suatu rentangan (beberapa) aktivitas, bukan untuk
satu tingkat aktivitas saja.
• Bersifat dinamis. Anggaran ini dapat disesuaikan dengan tingkat aktivitas yang
dilakukan selama masih dalam range relevan walaupun periodenya sudah berlalu
Kedua karakteristik di atas juga merupakan kelebihan anggaran fleksibel
dibandingkan dengan anggaran tetap. Kelebihan anggaran fleksibel lainnya yaitu dapat
memprediksi dampak perubahan volume yang mempengaruhi pendapatan dan
pengeluaran. Kelebihan anggaran fleksibel membuat beberapa jenis industri memilih
menggunakannya dibandingkan anggaran tetap yang bersifat kaku.
Ada 3 bentuk anggaran fleksibel yang sering digunakan, yaitu :
1. Bentuk Formula
Merupakan anggaran yang disusun dalam bentuk yang hanya menggambarkan
unsur variabel dan unsur tetap dengan jelas yang dimiliki oleh setiap pos biaya.
2. Bentuk Tabel

70
Melalui anggaran bentuk tabel, dapat dilihat berapa besarnya biaya masing-
masing pos pada berbagai tingkat kegiatan atau output. Anggaran ini tidak menonjolkan
unsur variabel dan unsur tetap.
3. Bentuk Grafik
Merupakan anggaran dengan bentuk pelengkap dari kedua bentuk anggaran.
Pada entitas bisnis, varians anggaran belanja dihitung dengan membandingkan
standar biaya yang telah ditetapkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk masing masing
komponen dalam biaya produksi, seperti bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan overhead, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Favorable (F) adalah suatu
kondisi yang diberikan jika jumlah anggaran lebih besar daripada realisasinya.
Sebaliknya jika realisasi lebih besar dari jumlah yang dianggarkan maka disebut dengan
Unfavorable (U)
Dalam anggaran fleksibel berbasis aktivitas, proses alokasi uang dilakukan
dengan cara perusahaan terlebih dahulu memetakan aktivitas-aktivitas kunci untuk
mencapai tujuan perusahaan. Setelah itu, perusahaan menghitung biaya dan
mengembangkan anggaran lebih lanjut berdasarkan aktivitas tersebut. Hal yang dilakukan
ini juga bisa meminimalisasi timbulnya hutang dalam melaksanakan aktivitas yang telah
ditetapkan.
Keuntungan anggaran fleksibel berbasis aktivitas
• Bisa memberikan rincian aktivitas utama. 
• Mampu mengontrol anggaran secara lebih baik. 
• Bisa memanfaatkan sumber daya secara lebih efektif dan efisien. 
• Meminimalisir atau menghilangkan pemborosan uang. 
• Mencapai keunggulan sekaligus mengurangi beban kerja. 
• Mendukung sinergi dalam perusahaan.
Kelemahan anggaran fleksibel berbasis aktivitas
• Bukan metode yang ideal untuk semua perusahaan, cendrung lebih cocok untuk
perusahaan besar.
• Pengerjaannya lebih mahal dan lama daripada penganggaran tradisional.
• Terkadang menggunakan asumsi yang belum tentu akurat.
• Tergolong kompleks dan membutuhkan pemahaman yang mendalam.
• Memerlukan lebih banyak sumber daya manusia dalam menjalankannya.
Dalam menyusun anggaran fleksibel bisa terjadi penyimpangan (variance). Pada
dasarnya penyimpangan (variance) anggaran fleksibel dibagi dalam dua kategori, yaitu :
1. Penyimpangan Efektivitas

71
Penyimpangan ini disebut juga sebagai penyimpangan volume atau
penyimpangan target yang ditentukan.
Contoh dari penyimpangan efektivitas :
Target produksi yang ditetapkan perusahaan adalah 8.000 unit tapi hanya tercapai
5.000 unit, maka keadaan ini disebut sebagai tidak efektif.
2. Penyimpangan  Efisiensi.
Penyimpangan efisiensi terjadi karena perubahan harga per unit atau karena
penggunaan input yang tidak efisien yaitu anggaran input lebih kecil dari input aktual.
Tugas dari manajemen perusahaan adalah menemukan kendala sehubungan dengan
penyimpangan tersebut dan mencari solusinya.

Dalam menyusun anggaran fleksibel, berikut beberapa langkah dasar yang harus
dilakukan:
1. Menentukan rentangan yang relevan (relevant range). Adapun yang dapat
diharapkan pada range ini yaitu aktivitas akan fluktuasi selama periode yang
akan datang.
2. Menganalisa biaya pada rentangan yang relevan dengan menentukan jenis
biaya (biaya tetap, biaya variabel dan biaya campuran).
3. Memisahkan biaya berdasarkan jenisnya serta menentukan rumus biaya
variabel dan biaya campuran.
4. Setelah itu, dengan menggunakan rumus biaya variabel maka anggaran
fleksibel disusun berdasarkan pada biaya yang dikeluarkan di berbagai tingkat
aktivitas sepanjang relevant range.

Itulah pengertian mengenai penganggaran fleksibel yang mungkin bisa gunakan


dalam bisnis. Memahami anggaran fleksibel menjadi hal penting bagi pihak perusahaan
atau organisasi karena anggaran ini memang sangat sering dipakai. Anggaran yang satu
ini memungkinkan perusahaan melakukan perubahan di dalam anggaran yang mereka
miliki. Pengetahuan tentang anggaran fleksibel memang penting untuk mahasiswa agar
bisa mengontrol keuangan usahanya apabila suatu saat kalian memiliki usaha atau bisnis.
Selain itu, seorang mahasiswa harus mengelola keuangan usaha dengan baik agar apabila
mempunyai bisnis maka bisnisnya semakin berkembang. Meski penyusunannya terbilang
tidak mudah, namun anggaran fleksibel cukup banyak dipakai dan masih menjadi salah
satu yang paling sering dijadikan pilihan oleh perusahaan. Melakukan proses
penganggaran pada bisnis adalah hal penting, terutama jika bisnis memiliki banyak

72
departemen atau divisi. Dengan melakukan penganggaran, bisa dengan mudah
memastikan setiap pos pengeluaran terserap dengan baik dan sesuai rencana.
Contoh soal
Berikut ini adalah data-data yang dimiliki oleh suatu perusahaan:

Keterangan Anggaran Realisasi


Unit terjual 12.000 / unit 10.000 / unit

Harga jual Rp13.000,00 / unit Rp12.000,00 / unit

Biaya bahan baku (BBB) Rp3.000,00 / unit Rp2.800,00 / unit


Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) Rp2.500,00 / unit Rp2.600,00 / unit

FOH variabel Rp1.100 / unit Rp1.000 / unit

FOH tetap Rp10.000.000,00 Rp9.800.000,00

Diminta: Buatlah analisis varians anggaran statis dan anggaran fleksibel!


Jawab:
Analisis Level I (Analisis Anggaran Statis)
Keterangan Realisasi Varians Anggaran
Unit yang terjual 10.000 2.000 u 12.000
Penjualan 120.000.000 36.000.000 u 156.000.000
Biaya Variabel:
BBB 28.000.000 8.000.000 f 36.000.000
BTKL 26.000.000 4.000.000 f 30.000.000
FOH variabel 10.000.000 3.200.000 f 13.200.000
Jumlah biaya variabel 64.000.000 15.200.000 f 79.200.000
Marjin kontribusi 56.000.000 20.800.000 u 76.800.000
FOH tetap (9.800.000) 200.000 f (10.000.000)
Profit or Loss 46.200.000 20.600.000 f 66.800.000

Analisis Level II (Analisis Anggaran Fleksibel)


Varians Varians
Anggaran Anggaran Volume Anggaran
Keterangan Realisasi
Fleksibel Fleksibel Penjualan Statis

Unit yang terjual 10.000 0 10.000 2.000 12.000


Penjualan 120.000.000 10.000 130.000.000 26.000.000 156.000.000
Biaya Variabel:
BBB 28.000.000 2.000.000 30.000.000 6.000.000 36.000.000
BTKL 26.000.000 1.000.000 25.000.000 5.000.000 30.000.000
FOH variabel 10.000.000 1.000.000 11.000.000 2.200.000 13.200.000
Jumlah biaya variabel 64.000.000 2.000.000 66.000.000 13.200.000 79.200.000
Marjin kontribusi 56.000.000 8.000.000 64.000.000 12.800.000 76.800.000

73
FOH tetap (9.800.000) (200.000) (10.000.000) 0 (10.000.000)
Profit or Loss 46.200.000 7.800.000 54.000.000 12.800.000 66.800.000

Soal
1. Berikut ini adalah data anggaran dan realisasi Perusahaan Air dan Perusahaan
Mineral:

Keterangan Anggaran Realisasi

Unit terjual 1.000 / 1.200 10.000 / 1.300

Harga jual 12.000 / 14.000 13.000 / 13.000

Biaya bahan baku (BBB) 3.000 / 3.500 3.200 / 3.700

Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) 2.500 / 3.000 2.600 / 2.900

FOH variabel 2.200 / 2.500 2.400 / 2.700

FOH tetap 2.500.000 / 3.000.000 2.600.000 / 2.900.000

Diminta: Buatlah analisis varians statis dan anggaran fleksibel kedua perusahaan
tersebut!

2. Perusahaan Teu Ka Mana-Mana menyusun anggaran fleksibel dengan data


sebagai berikut:

Anggaran Biaya (Rp)


Jenis Biaya
25.000 jam reparasi 28.000 jam reparasi 42.000 jam reparasi 45.000 jam reparasi

Gaji pegawai 75.000 75.000 75.000 75.000

Material reparasi 250.000 265.000 390.000 415.000

Lain-lain 175.000 195.000 235.000 255.000

Jumlah 500.000 535.000 700.000 740.000

Diminta:
a. Susunlah anggaran variabel dalam bentuk rumus;
b. Susunlah anggaran variabel dalam bentuk tabel dengan interval kenaikan 5.000
jam reparasi;
c. Hitunglah anggaran variabel pada 42.500 jam reparasi;

74
d. Hitunglah anggaran variabel untuk biaya yang bersifat semivariabel pada 31.750
jam reparasi;
e. Buatlah anggaran variabel dalam bentuk grafik.

BAB VII
ARUS KAS BERSIH
Jumlah uang tunai yang diperoleh atau hilang selama periode waktu disebut arus
kas bersih atau net cash flow dalam pelaporan keuangan bisnis. Laporan arus kas adalah
laporan yang membantu para pemimpin bisnis lebih memahami arus kas bersih mereka.
Setelah menyelesaikan penyusunan anggaran jangka panjang, kemudian yang menjadi
pernyataan adalah apakah rencana untuk melakukan pembelian aset tetap (usul investasi)
tersebut layak (favorable) atau tidak layak (unfavorable) untuk disetujui. Dari aspek
keuangan, sebelum menentukan layak atau tidak layaknya usul investasi untuk disetujui
atau tidak, maka terlebih dahulu perlu menghitung proceed (arus kas masuk bersih). Oleh
karena itu untuk menentukan layak atau tidak layak suatu usul investasi maka akan
dipilih beberapa metode yang menggunakan dasar perhitungan arus kas masuk bersih.
Memahami net cash flow penting ketika mencoba memahami kesehatan keuangan bisnis.
Pada modul bab VII ini, kita membahas apa itu net cash flow dan bagaimana
menghitungnya menggunakan rumus.
Net cash flow atau arus kas bersih adalah nilai yang memungkinkan pemangku
kepentingan bisnis untuk memahami kesehatan keuangan perusahaan dengan melihat
jumlah kas positif atau negatif yang dimilikinya selama periode tertentu. Biasanya,
jumlah waktunya bulanan, triwulanan atau tahunan, dan jadwal pelaporan ini disebut
sebagai periode pelaporan. Pemangku kepentingan mungkin menargetkan periode
pelaporan tertentu untuk membandingkan hal-hal seperti arus kas bersih dari tahun ke
tahun.
Secara umum, sebuah bisnis yang menunjukkan kemampuan berkelanjutan untuk
menghasilkan arus kas bersih positif selama beberapa periode pelaporan adalah layak
karena arus kas positif adalah tanda kesehatan keuangan. Sebaliknya, bisnis yang
memiliki arus kas negatif secara konsisten harus memiliki strategi yang membantu
mereka menghasilkan lebih banyak uang untuk bertahan dalam bisnis.
Arus kas bersih negatif dapat menunjukkan kepada profesional keuangan bahwa
inilah saatnya untuk membuat keputusan yang akan berdampak pada keuangan
perusahaan secara positif.
Ada tiga jenis aktivitas yang membentuk nilai arus kas bersih:

75
 Arus kas operasi: Arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari aktivitas
operasional seperti penjualan dan produksi.
 Pembiayaan: Beberapa bisnis meminjamkan uang ke bisnis lain dan
mengumpulkan bunga. Jika tidak, perusahaan dapat menjadi peminjam, dalam
hal ini aktivitas pendanaan mengurangi arus kas mereka saat pendanaan dibayar
kembali. Ini juga dapat mencakup aktivitas pendanaan lainnya seperti melunasi
rekening dividen.
 Aktivitas investasi: Setiap keuntungan atau kerugian yang berasal dari investasi
di berbagai dana dan investasi lainnya akan termasuk dalam kategori ini.

Mahasiswa diharapkan menjadi profesional keuangan ataupun pegawai yang


handal dapat menghitung arus kas bersih dengan menambahkan arus kas operasi, arus kas
pembiayaan, dan arus kas investasi dalam rumus berikut:
Net Cash Flow = Arus Kas Operasi + Arus Kas Pembiayaan + Arus Kas
Investasi
Rumus di atas adalah cara paling umum untuk menghitung arus kas bersih karena
dapat dilakukan dari laporan arus kas di Excel. Namun, cara lain untuk menghitung arus
kas bersih meliputi:
 Penerimaan kas dengan pembayaran tunai dikurangi: Jika Anda memiliki
penerimaan kas untuk mewakili semua arus masuk dan keluar keuangan Anda,
Anda dapat menggunakannya untuk menghitung arus kas bersih.
 Tambahkan biaya non-tunai ke laba bersih: Perhitungan sederhana lainnya untuk
menentukan arus kas bersih adalah dengan menambahkan biaya non-tunai ke laba
bersih.
Cara Menghitung Net Cash Flow
Di bawah ini adalah salah satu cara untuk menghitung arus kas bersih:
1. Hitung arus kas dari aktivitas operasi
Pertama, Anda harus mencari total arus kas dari aktivitas operasi. Untuk
melakukan ini, sertakan kas yang diterima dari aktivitas operasional selama periode
pelaporan, termasuk:
 Uang dari penjualan produk dan layanan
 Setiap uang tunai yang diterima
 Dividen tunai
 Bunga tunai yang diperoleh

76
Dengan semua uang dari kegiatan operasional ditambahkan bersama-sama, nilai
yang mewakili jumlah angka-angka ini adalah uang tunai dari kegiatan operasi.
Sebagai contoh, katakanlah Perusahaan XYZ menghasilkan 100.000.000 dari
penjualan produk. Mereka juga menghasilkan 10..000.000 dari bunga. Jika hanya dua
kegiatan operasional ini yang menghasilkan arus kas, maka cukup tambahkan saja untuk
menghitung kas dari aktivitas operasi.
Anda juga harus memasukkan arus keluar operasi, seperti biaya tenaga kerja,
perbaikan peralatan, dan lainnya. Demi kesederhanaan, pada contoh ini perusahaan XYZ
hanya memiliki biaya tenaga kerja, yaitu 30.000.000.
100.000.000 + 10.000.000 + (-30.000.000) = 110.000.000 – 30.000.000 =
80.000.000 arus kas operasi

2. Hitung arus kas dari aktivitas pendanaan


Selanjutnya, ikuti proses yang sama, hanya menambah nilai yang mewakili uang
yang diperoleh dari aktivitas pembiayaan. Ini dapat mencakup hal-hal seperti:
 Keuntungan investasi, atau uang yang diterima dari saham, obligasi dan investasi
lainnya
 Kerugian investasi, atau uang yang hilang dari investasi
Dengan menggunakan contoh Perusahaan XYZ, perusahaan memperoleh
20.000.000 dalam arus kas investasi dan kehilangan 5.000.000 dalam arus kas investasi.
20.000.000 + (-5.000.000) = 15.000.000 dalam pendanaan arus kas

3. Hitung arus kas dari aktivitas investasi


Mengikuti pola yang sama, Anda dapat menghitung arus kas dari aktivitas
investasi. Kegiatan investasi meliputi:
 Uang yang diterima dari hal-hal seperti catatan pokok, penjualan obligasi atau
peralatan, ekuitas dan banyak lagi
 Arus kas keluar seperti jumlah yang dibayarkan untuk memperoleh properti atau
utang, bunga ekuitas atau pembelian aset tambahan seperti peralatan besar
Untuk memberikan contoh arus kas investasi, katakanlah menerima uang dari
penjualan peralatan tetapi tidak memiliki arus keluar investasi. Mereka menerima jumlah
berikut: 25.000.000 dan 15.000.000.
25.000.000 + 15.000.000 = 40.000.000 dalam arus kas investasi

4. Tambahkan ketiga angka tersebut

77
Terakhir, untuk menghitung net cash flow perusahaan XYZ Anda harus
menjumlahkan ketiga subtotal sebagai berikut:
80.000.000 + 15.000.000 + 40.000.000 = 135.000.000
Nilai di atas menunjukkan arus kas bersih positif sebesar 135.000.000 untuk
Perusahaan XYZ.

Contoh soal
1. Suatu perusahaan memerlukan tambahan dana sebesar Rp10.000,00 untuk jangka
waktu 3 tahun. Pihak perbankan menawarkan kredit dengan suku bunga flat
8,30157% setahun. Apabila perusahaan mengambil kredit tersebut maka
perhitungan pembayarannya adalah sebagai berikut:
Pokok pinjaman Rp10.000,00
Bunga flat 8,30157% * Rp10.000,00 * 3 tahun Rp2.490,47 +
Rp12.490,47
Angsuran tiap tahun Rp12.490,47 / 3 = Rp4.163,49
Hitunglah berapa tingkat bunga yang ditanggung oleh perusahaan?

2. Apabila pokok pinjaman sebesar Rp500.000,00 dengan jangka waktu kredit 3


tahun, bunga flat setahun adalah 16,6667% berarti kredit yang dibayar oleh
debitor adalah sebagai berikut:
Pokok pinjaman Rp500.000,00
Bunga flat 16,6667% * Rp500.000,00 * 3 tahun Rp250.000,00 +
Rp750.000,00
Angsuran tiap tahun Rp750.000,00 / 3 = Rp250.000,00
Hitunglah berapa tingkat bunga sesungguhnya oleh perusahaan?

3. Perusahaan sedang mempertimbangkan investasi mesin seharga Rp100.000,00.


Mesin ditaksir berusia 5 tahun tanpa nilai residu. Mesin disusutkan dengan
metode garis lurus. Berikut ini adalah data tambahan lainnya:
a. Produksi dan penjualan selama lima tahun masing-masing 5 unit, 8 unit,
12 unit, 10 unit, dan 6 unit;
b. Harga jual per unit untuk tahun pertama Rp20.000,00 dan diharapkan
untuk tahun-tahun berikutnya naik setiap tahun 2%;
c. Harga pokok produksi tunai per unit Rp10.000,00 untuk tahun pertama
dan tiap tahun diperkirakan naik 10%;

78
d. Pajak penghasilan 10% dan biaya modal 15%;
e. Investasi seluruhnya dibiayai dengan modal sendiri.
Dengan metode nilai sekarang bersih, apakah usul investasi tersebut layak
disetujui?

Soal
1. Perusahaan membutuhkan tambahan satu unit mesin senilai Rp100.000.000,00
dengan taksiran mesin berumur 5 tahun tanpa nilai residu dan disusutkan dengan
metode garis lurus serta pajak penghasilan sebesar 50%. Perusahaan mempunyai
2 alternatif pembelanjaan yang dapat ditempuh perusahaan untuk mempunyai 1
unit mesin tersebut, yaitu:
Alternatif 1 dengan mengambil pinjaman bank suku bunga 22% setahun jangka
waktu 5 tahun dan diangsur tiap akhir tahun dengan sistem anuitas
Alternatif 2 menutup kontrak sewa guna usaha (leasing) selama 5 tahun dan
lessor (yang menyewakan) menghendaki laba (hasil) 24% setahun. Perusahaan
diharuskan mengangsur tiap awal tahun. Pilih alternatif mana yang terbaik,
berikan alasan dan komentar dengan perhitungan metode nilai sekarang bersih!
2. Perusahaan dihadapkan dengan dua pilihan: membuat atau memasarkan
pendingin ruangan yang membutuhkan investasi Rp1.000,00 atau membuat
lemari es yang membutuhkan investasi sebesar Rp900,00. Investasi ditaksir
berumur satu tahun tanpa nilai residu. Investasi tersebut dibiayai melalui
pinjaman bank dengan bunga 12% per tahun di mana pajak penghasilan 10% per
tahun. Data yang diperkirakan dalam satu tahun yang akan datang adalah:
Laba sebelum Depresiasi, Bunga,
Kondisi Bobot dan Pajak
AC Kulkas
Panas 22% Rp7.000,00 Rp4.000,00
Semi 64% Rp4.000,00 Rp4.500,00
Dingin 14% (Rp1.000,00) Rp1.000,00
Jumlah 100% Rp10.000,00 Rp9.500,00

Dari kedua usul investasi tersebut, proyek mana yang paling menguntungkan
apabila dihitung dengan menggunakan metode standar deviasi, koefisien variasi,
dan nilai sekarang bersih!
3. Berikut ini adalah data proyek yang akan terjadi (dalam satuan Rupiah):

79
Keterangan Proyek A Proyek B Proyek C Proyek D
Investasi 10.000 10.000 10.000 10.000
Laba tahun 1 4.000 1.000 2.500 2.500
2 3.000 2.000 2.500 2.500
3 500 3.000 2.500 2.500
4 500 2.000 2.500 2.500
5 - - 2.500

Jumlah laba 8.000 8.000 10.000 12.500


Laba rata-rata 2.000 2.000 2.500 2.500
Penyusutan menggunakan metode garis lurus dan investasi tanpa nilai residu
kecuali Proyek C terdapat nilai residu Rp1.000,00; dan biaya modal 20%. Berdasarkan
data dari masing-masing proyek, hitunglah:
a. Payback period;
b. Return on investment;
c. Net present value;
d. Profitability index;
e. Internal rate of return.

Kalian merekomendasikan kepada pimpinan manakah proyek yang akan dipilih?

80
BAB VIII
PENGENDALIAN ANGGARAN
Pengendalian anggaran dalam upaya tercapainya sasaran perusahaan. Untuk
mencapai sasaran, perusahaan harus melakukan perencanaan, dan anggaran merupakan
bagian dari perencanaan tersebut. Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan
mengenai sasaran yang ingin dicapai, serta cara atau strategi untuk mencapai sasaran
tersebut. Sebagai pedoman dalam memilih strategi dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan kebijakannya. Sistem pengendalian anggaran merupakan sistem pengendalian
perusahaan dengan menggunakan anggaran sebagai alatnya. Pengendalian adalah upaya
untuk menjamin agar sasaran perusahaan tercapai dan anggaran dipakai sebagai patokan
untuk menentukan arah. Dalam pengendalian anggaran, yang dikendalikan bukanlah
anggarannya, melainkan perusahaan.
Pengendalian harus dilakukan berdasarkan standar yang telah disusun atau
melalui berbagai pertimbangan dari pihak manajemen, peramalan dengan perhitungan
secara matematis dan berbagai pengalaman di masa lalu. Dengan adanya anggaran
nantinya dapat mulai mengestimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu
tertentu yang dapat dinyatakan dalam ukuran finansial. Sedangkan, penganggaran itu
sendiri adalah proses atau metode yang digunakan dalam menentukan atau
mempersiapkan anggaran tersebut. Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun
secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. Oleh
karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran
seringkali disebut juga dengan rencana keuangan.
Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting
dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat
diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan. Semakin
bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen akan
didorong untuk menyusun strategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam

81
berbagai perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur
penganggaran perusahaan. Pengendalian biaya operasional pada perusahaan yang
diadakan melalui penganggaran. Evaluasi terhadap anggaraan yang terjadi bertujuan
untuk mengetahui berbagai kelemehan-kelemahan dalam pelaksanaannya. Apabila
terdapat kelemahan, maka dapat diambil tindakan korektif untuk periode anggaran
berikutnya. Instansi perusahaan yang menganut prinsip fleksibilitas anggaran itu artinya
dalam rangka untuk mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan
penyesuaian-penyesuaian terhadap berbagai alokasi terhadap biaya anggaran. Untuk
itulah harus ada perbandingan anggaran dengan realisasi anggarannya dari semua
perkiraan yang terdapat dalam anggaran operasional.
Penyusunan anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama: (1) untuk
menyesuaikan rencana strategis; (2) untuk membantu mengkoordinasikan aktivitas dari
beberapa bagian organisasi; (3) untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer,
untuk mengotorisasikan jumlah yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk
menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka, dan;
(4) untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja
aktual manajer.
Anggaran operasional adalah biaya pengeluaran perusahaan yang digunakan
untuk menjalankan dan mengelola bisnis perusahaan. Anggaran Operasional berisi
taksiran-taksiran tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang
digunakan dalam laporan laba/rugi. Anggaran operasional terdiri dari:
● Anggaran Pendapatan ● Beban Umum dan Administratif
● Anggaran Biaya Produksi dan Biaya ● Beban Penelitian dan
Penjualan Pengembangan
● Beban Pemasaran  Pajak Penghasilan
● Beban Logistik
Anggaran ini merupakan salah satu hal yang terpenting dalam sistem
perencanaan master budget perusahaan. Anggaran keuangan menyajikan menyajikan
informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang ingin dicapai
perusahaan pada musim atau periode tertentu. Anggaran keuangan terdiri dari:
● Anggaran Kas ● Anggaran Modal
● Anggaran Neraca ● Anggaran Laporan Arus Kas

Anggaran statis atau static budget yaitu anggaran yang disusun dengan mengacu
pada suatu tingkat aktivitas tertentu. Jika tingkat aktual yang terealisasi berbeda dengan

82
yang direncanakan, akan terjadi misleading dalam membandingkan nilai aktual biaya
dengan anggarannya. Jika tingkat aktivitas lebih tinggi maka biaya variabel pasti akan
lebih tinggi. Ini tidak menunjukkan pemborosan biaya namun memang aktivitasnya yang
meningkat dan begitu pun sebaliknya,
Anggaran fleksibel dibuat untuk suatu rentangan aktivitas, bukan hanya untuk
satu tingkatan aktivitas saja, dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat
disesuaikan pada tingkat-tingkat kegiatan yang berbeda. Idealnya, anggaran fleksibel
disusun setelah kita memiliki analisa terperinci tentang bagaimana setiap biaya
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan kegiatan.
Anggaran fleksibel memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Disusun untuk suatu rentangan aktivitas dan bukan untuk satu tingkat
aktivitas saja.
2) Memberikan dasar yang dinamis untuk membuat perbandingan-
perbandingan, karena mereka secara otomatis akan memberikan informasi
yang menyangkut tingkatan volume yang berbeda-beda.
Departemen anggaran, yang biasanya (tetapi tidak selalu) melapor kepada
kontroler korporat, menangani arus informasi dari sistem pengendalian anggaran.
Departemen anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini :
- Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.
- Mengkoordinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi
dasar tingkat korporat yang akan menjadi dasar untuk anggaran.
- Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan semestinya antar unit
organisasi yang saling terkait.
- Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran dalam penyusunan
anggaran mereka.
- Menganalisis anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi,
pertama kepada pembuat anggaran dan kemudian kepada manajemen
senior.
- Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut.
- Menganalisis kinerja yang dilaporkan terhadap anggaran,
menginterpretasikan hasilnya, dan membuat laporan ringkasan untuk
manajemen senior.
Terdiri dari anggota-anggota manajemen senior di beberapa perusahaan, CEO
membuat keputusan tanpa komite. Komite tersebut meninjau dan menyetujui atau
menyesuaikan masing-masing anggaran..

83
1. Penerbitan Pendoman
Langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan
pedoman yang mengatur penyusunan anggaran disebarkan kepada semua manajer.
Pedoman dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis, dimodifikasi sesuai dengan
perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui.
2. Usulan Awal Anggaran (Proposal Anggaran Permulaan)
Sebagian besar pusat tanggung jawab akan memulai tahun anggaran dengan
fasilitas, karyawan, dan sumber daya lain yang sama seperti yang mereka miliki saat ini.
Maka anggaran ini didasarkan pada tingkatan yang ada, yang kemudian dimodifikasi
sesuai dengan pedoman. Anggaran ini didasarkan pada kegiatan yang ada (berjalan), yang
kemudian dilakukan penyesuaian karena adanya perubahan kekuatan eksternal serta
perubahan kebijakan dan praktik internal.
3. Negosiasi
Banyak pembuat anggaran cenderung untuk menganggarkan pendapatan agak
lebih rendah dan pengeluaran agak lebih tinggi, dari estimasi terbaik mereka mengenai
jumlah-jumlah tersebut. Oleh karena itu, anggaran yang dihasilkan, adalah target yang
lebih mudah bagi mereka untuk dicapai. Perbedaan antara jumlah anggaran dan estimasi
terbaik disebut slack. Dalam memeriksa anggaran, atasan berusaha untuk menemukan
dan menghilangkan slack.
4. Tinjauan dan Persetujuan (Review dan Persetujuan)
Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam
organisasi. Ketika usulan tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis
mengumpulkan potongan-potongan tersebut bersama-sama dan memeriksa totalnya.
5. Revisi Anggaran
Salah satu pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran adalah prosedur
untuk merevisi anggaran setelah disetujui. Dua jenis umum revisi anggaran :
- Prosedur yang memungkinkan pemutakhiran anggaran secara sistematis.
- Prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan
tertentu(khusus).
6. Anggaran Kontijensi
Anggaran kontijensi adalah mengidentifikasikan tindakan-tindakan manajemen
yang akan diambil jika ada penurunan yang signifikan dalam volume penjualan dari apa
yang telah diantisipasi ketika mengembangkan anggaran (misalnya: tindakan yang akan
diambil berdasarkan penurunan 20% dari estimasi terbaik atas volume penjualan).
Anggaran kontijensi menyediakan suatu cara yang cepat untuk menyesuaikan dengan

84
kondisi yang berubah jika situasinya telah tiba. Proses penyusunan anggaran harus
dibedakan dari:
a) Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari
beberapa program yang harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi
organisasi. Baik perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan
perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya adalah berbeda antara kedua proses
tersebut. Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara perencanaan
strategis fokus pada aktivitas-aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun.
b) Prediksi
Anggaran berbeda dari prediksi dalam beberapa hal. Suatu anggaran adalah suatu
rencana manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil
oleh pembuat anggaran, manajer yang menyusun anggaran guna membuat kegiatan nyata
sesuai dengan rencana; suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang mungkin
terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya untuk
membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi.
Salah satu tujuan dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk mendorong
manajer agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai cita-cita organisasi. Beberapa
pertimbangan motivasional dalam penyusunan anggaran operasi dijelaskan berikut ini.
● Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran (yaitu, proses di mana
pembuat anggaran terlihat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar anggaran)
mempunyai dampak yang positif terhadap motivasi manajerial karena dua alasan :
1) Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika
anggaran dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila
dipaksakan secara eksternal.
2) Hasil Penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang efektif.
● Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran
Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai.
Dalam istilah statistik, hal ini dapat diartikan bahwa seorang manajer yang berkinerja
cukup baik mempunyai kesempatan paling tidak 50% untuk mencapai jumlah anggaran.
● Keterlibatan Manajemen Senior
Keterlibatan Manajemen Senior adalah perlu supaya sistem anggaran manapun
menjadi efektif dalam memotivasi pembuat anggaran. Manajemen harus berpartisipasi
dalam peninjauan dan persetujuan anggaran, dan persetujuan tidak hanya stempel.

85
Manajemen juga harus menindaklanjuti hasil anggaran. Jika tidak ada umpan balik dari
manajemen puncak dalam hal hasil anggaran, sistem anggaran tersebut tidak akan efektif
dalam memotivasi pembuat anggaran.
● Departemen Anggaran
Departemen Anggaran memiliki masalah keperilakuan yang sangat sulit.
Departemen ini harus menganalisis anggaran secara rinci, dan departemen tersebut harus
yakin bahwa anggaran disusun dengan memadai dan informasinya adalah akurat.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran diartikan oleh Mulyadi (2001:513)
sebagai “keikutsertaan operating managers dalam memutuskan bersama dengan komite
anggaran mengenai rangkaian kegiatan di masa yang akan datang yang akan ditempuh
oleh operating managers tersebut dalam pencapaian sasaran anggaran”.
Partisipasi memberikan manfaat yang sangat besar dalam penyusunan anggaran,
dimana dengan diterapkannya anggaran partisipatif manajer tingkat bawah merasa lebih
bertanggungjawab atas sasaran dan strategi yang dihasilkan dalam anggaran serta akan
menghasilkan kreativitas.
Keunggulan anggaran partisipatif adalah sebagai berikut :
1. Setiap orang pada tingkatan organisasi diakui sebagai anggota tim yang
pandangan dan penilaiannya dihargai oleh manajemen puncak.
2. Estimasi anggaran yang dibuat oleh manajer lini depan sering kali lebih akurat
dan andal dibandingkan dengan estimasi yang dibuat oleh manajer puncak yang
kurang memilki pengetahuan mendalam mengenai pasar dan operasi sehari-hari.
3. Timbul motivasi yang lebih tinggi bila individu berpartisipasi dalam menentukan
tujuan mereka sendiri, dibandingkan bila tujuan tersebut ditetapkan dari atas.
Anggaran yang ditetapkan sendiri menciptakan adanya komitmen.
4. Seorang manajer yang tidak dapat memenuhi anggaran yang ditetapkan dari atas
selalu dapat berkata bahwa anggaran tersebut tidak realistis dan tidak mungkin
untuk dicapai. Dengan anggaran yang ditetapkan sendiri, alasan semacam ini
tidak akan timbul.
Tujuan anggaran digunakan untuk mengukur kinerja. Jadi, tujuan ini harus
berdasarkan kondisi dan harapan-harapan realistis. Anggaran seharusnya mencerminkan
realita operasional, seperti tingkat aktivitas aktual, perubahan musiman, efisiensi, dan tren
ekonomi umum.
Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan para pelaksana anggaran dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

86
1. Anggaran harus dibuat serealistis mungkin sehingga tidak terlalu tinggi ataupun
tidak terlalu rendah
2. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi manajemen puncak
3. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak
merasa tertekan, tetapi termotivasi
4. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan
tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera
diantisipasi sejak dini.

87

Anda mungkin juga menyukai