Disusun Oleh
KELOMPOK 4 :
MANAJEMEN
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi
Manajemen Keuangan tentang PENGANGGARAN UNTUK PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN.
Maksud dari penyusunan Makalah ini adalah dalam rangka memperluas pengetahuan
pembaca dan mengenal lebih dekat tentang Penentuan Biaya Proses: Pengantar. Makalah ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Moh. Ubaidillah, S.Pd., M.Si. Selaku dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen
Keuangan
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
3. Seluruh keluarga kami yang selalu mendukung proses belajar.
Akhir kata kami berharap semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi
pembaca.
PENULIS
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Jenis-Jenis Anggaran
1) Anggaran Induk (master budget)
Adalah sebuah rencana keuangan komprehensif selama satu tahun yang
terdiri atas anggaran berbagai departemen dan aktivitas. Anggaran induk dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan.
a. Anggaran Operasional (operating budget)
Terdiri atas anggaran aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam rangka
memperoleh keuntungan, misalnya penjualan, produksi, dan persedian barang jadi.
Hasil akhir anggaran operasional adalah laporan laba rugi dianggarkan atau pro
forma.
b. Anggaran Keuangan (financial budget)
Meliputi anggaran arus kas masuk, arus kas keluar, dan posisi keuangan. Rencana
arus kas masuk dan arus kas keluar diperinci dalam anggaran kas.
2) Anggaran Berkelanjutan (continuous atau roliing budget)
Dalam anggaran berkelanjutan (bergulir), setelah anggaran satu bulan
direalisasi, anggaran satu bulan di masa datang ditambahkan sehingga perusahaan
selalu memiliki anggaran dengan cakupan dua belas bulan. Anggaran berkelanjutan
menuntut manajer untuk selalu melakukan perencanaan di muka. Suatu organisasi
biasanya menyiapkan anggaran tahun yang akan datang sekitar empat atau lima
bulan sebelum tahun anggaran dimulai.
3) Anggaran yang Selalu diperbarui (continuously updated budget)
Anggaran ini hampir sama dengan anggaran berkelanjutan. Tujuan
anggaran ini bukan agar perusahaan selalu memiliki anggaran selama dua belas
bulan, melainkan untuk memperbarui anggaran induk setiap bulan saat diperoleh
informasi baru.
Sistem Penyusunan Anggaran
Sistem penyusunan anggaran meliputi sistem anggaran induk konvensional atau
tradisional, zero-based budgeting (ZBB), serta planning, programming, and budgeting
system (PPBS). Macam-macam sistem penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
1) Sistem Anggaran Induk Tradisional
Sistem ini pada dasarnya merupakan sistem anggaran incremental.
Pembuatan anggaran induk sebagian besar didasarkan pada anggaran induk tahun
sebelumnya. Hasil-hasil sesungguhnya yang dicapai tahun sebelumnya dan
ekspektasi pada tahun yang akan datang menentukan apakah suatu unsur dalam
anggaran induk akan ditambah atau dikurangi. Dalam anggaran induk
konvensional, ketika manajemen menganggarkan biaya operasi pusat
pertanggungjawaban penekanan diberikan pada biaya input.
2) Zero-Based Budgeting (ZBB)
Dalam sistem ZBB manajer pusat pertanggungjawaban harus menjustifikasi
setiap aktivitas yang direncanakan dan taksiran biayanya seolah aktivitas tersebut
baru pertama kali dilakukan. ZBB dimulai dengan pembuatan daftar semua
aktivitas atau program yang disebut paket keputusan (decision packages) oleh
pusat-pusat pertanggungjawaban. Setiap paket keputusan diperingkat menurut arti
pentingnya bagi manajer pusat pertanggungjawaban. Peringkat tersebut idealnya
didasarkan pada kesesuaian tujuan paket keputusan dengan tujuan perusahaan
secara keseluruhan.
3) Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)
PPBS ini lebih mirip dengan ZBB dibandingkan anggaran induk
konvensional. Sistem pemrograman, perencanaan, dan penganggaran lebih fokus
pada output (program atau aktivitas) organisasi. Prinsip PPBS adalah alokasi
sumber daya organisasi yang terbatas pada aktivitas atau program yang menjanjikan
tingkat hasil paling besar. Pembuatan anggaran dengan PPBS mencakup empat
langkah berikut :
a. Manajemen tingkat atas harus merencanakan sasaran dan tujuan organisasi jangka
panjang dan jangka pendek secara strategis.
b. Mengidentifikasi semua alternatif aktivitas atau program untuk mencapai sasaran
dan tujuan organisasi.
c. Biaya dan manfaat kuantitatif dan kualitatif setiap alternatif aktivitas atau program
harus diperkirakan.
d. Anggaran yang disusun menunjukkan aktivitas atau program yang dipilih dan
jumlah rupiah yang dialokasikan kepada setiap aktivitas atau program beserta
perinciannya.
Anggaran biaya
persediaan akhir barang = Unit persediaan akhir x Biaya per unit
jadi
Kuartal
1 2 3 4 Setahun
Unit penjualan direncanakan 2.000.000 6.000.000 6.000.000 2.000.000 16.000.000
Biaya pemasaran variabel per unit Rp.5 Rp.5 Rp.5 Rp.5 Rp.5
Biaya variabel total Rp.10.000.000 Rp.30.000.000 Rp.30.000.000 Rp.10.000.000 Rp.80.000.000
Biaya pemasaran tetap :
Gaji Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.4.000.000
Iklan 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 4.000.000
Depresiasi 500.000 500.000 500.000 500.000 2.000.000
Transportasi 300.000 300.000 300.000 300.000 1.200.000
Biaya tetap total Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.11.200.000
Biaya pemasaran total Rp.12.800.000 Rp.32.800.000 Rp.32.800.000 Rp.12.800.000 Rp.91.200.000
Biaya riset dan pengembangan total Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.2.800.000 Rp.11.200.000
Kuartal
1 2 3 4 Tahun
Saldo kas awal Rp.12.000.000 Rp.11.300.000 Rp.15.200.000 Rp.133.400.000 Rp.12.000.000
Penerimaan :
Penjualan tunai 70.000.000 210.000.000 240.000.000 80.000.000 600.000.000
Penjualan kredit :
Kuartal ini 49.000.000 147.000.000 168.000.000 56.000.000 420.000.000
Kuartal sebelumnya 30.000.000 21.000.000 63.000.000 72.000.000 186.000.000
Jumlah kas yang tersedia Rp.161.000.000 Rp.389.300.000 Rp.486.200.000 Rp.341.400.000 Rp.1.218.000.000
Dikurangi : Pengeluaran :
Bahan
Kuartal ini Rp.52.300.000 Rp.124.100.000 Rp.114.100.000 Rp.41.600.000 Rp.332.800.000
Kuartal sebelumnya 10.000.000 13.100.000 31.200.000 28.500.000 82.800.000
Tenaga kerja langsung 28.800.000 72.000.000 67.200.000 24.000.000 192.000.000
Overhead 40.800.000 84.000.000 79.200.000 36.000.000 240.000.000
Biaya pemasaran 12.300.000 32.300.000 32.300.000 12.300.000 89.200.000
Biaya riset dan pengembangan 2.800.000 2.800.000 2.800.000 2.800.000 11.200.000
Administrasi 2.700.000 2.700.000 4.200.000 2.700.000 12.300.000
Pajak penghasilan 60.000.000 60.000.000
Peralatan 60.000.000 60.000.000
Jumlah pengeluaran Rp.209.700.000 Rp.331.700.000 Rp.331.000.000 Rp.207.900.000 Rp.1.080.300.000
saldo kas minimun 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
Jumlah kebutuhan kas Rp.219.700.000 Rp.341.700.000 Rp.341.000.000 Rp.217.900.000 Rp.1.090.300.000
Kelebihan (kekurangan) kas tersedia
diatas (bawah) kebutuhan (Rp.58.700.000) Rp.47.600.000 Rp.145.200.000 Rp.123.500.000 Rp.127.700.000
Pendanaan :
Pinjaman (arus masuk) 60.000.000 60.000.000
Pembayaran utang (arus keluar) (40.000.000) (20.000.000) (60.000.000)
Bunga (arus keluar) (2.400.000) (1.800.000) (4.200.000)
Jumlah pendanaan Rp.60.000.000 Rp.42.400.000 Rp.21.800.000 Rp.0 Rp.4.200.000
Ditambah : Saldo kas minimum 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
Saldo kas akhir Rp.11.300.000 Rp.15.200.000 Rp.133.400.000 Rp.133.500.000 Rp.133.500.000
2) Anggaran Neraca
Anggaran neraca disusun berdasarkan informasi yang dimuat dalam posisi keuangan
tahun sebelumnya dan anggaran lain dalam anggaran induk.
3) Anggaran Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan perubahan kas dan setara kas (investasi jangka pendek
yang sangat likuid) dalam satu periode. Penerimaan dan pengeluaran kas dalam laporan
arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
a. Aktivitas Operasi, melibatkan produksi serta penyerahan barang dan pemberian
jasa. Arus kas dari aktivitas operasi merupakan pengaruh kas dari transaksi dan
kejadian lain yang dimasukkan dalam perhitungan laba bersih.
b. Aktivitas investasi, meliputi pemberian pinjaman dan penerimaan pelunasan,
perolehan dan pelepasan instrumen utang atau ekuitas, serta perolehan dan
pelepasan aset tetap dan aset produktif lainnya yang dimiliki atau digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa oleh perusahaan (selain bahan yang merupakan
bagian dari persediaan perusahaan).
c. Aktivitas pendanaan, meliputi perolehan sumber daya dari pemilik dan pemberian
imbal hasil dan pengembalian investasi kepada pemilik, perolehan pinjaman uang
dan pelunasan pokok pinjaman atau pelunasan kewajiban lainnya, dan perolehan
dan pengembalian sumber daya yang diperoleh dari kreditur melalui kredit jangka
panjang.
LAPORAN ARUS KAS
Kas Masuk Kas Keluar
OPERASI : > Penjualan (pelanggan) > Pemasok dan karyawan
> Pendapatan bunga (pinjaman) > Biaya bunga (kreditur)
> Pendapatan dividen (sekuritas ekuitas) > Pajak (pemerintah)
> Pendapatan lain-lain > Biaya lain-lain
INVESTASI : > Penjualan aset tetap > Pembelian aset tetap
> Penjualan sekuritas utang dan ekuitas > Pembelian sekuritas utang dan
perusahaan lain ekuitas perusahaan lain
> Penerimaan pembayaran pokok pinjaman yang > Pemberian pinjaman kepada
diberikan kepada pihak lain pihak lain
PENDANAAN : > Penerbitan surat utang (wesel dan obligasi) > Pelunasan utang
> > Pembelian kembal sekuritas
Penerbitan sekuritas ekuitas ekuitas (saham treasuri)
> Investasi oleh sekutu > Pembayaran dividen
> Penarikan modal oleh sekutu
> Prive sekutu
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan adalah pandangan kedepan untuk melihat tindakan apa yang
seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan
pengendalian adalah melihat kebelakang,menentukan apakah yang sebenarnya telah
terjadi, dan membandingkan dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.
Dalam organisasi dan perusahaan anggaran sangat dibutuhkan untuk sebagai
alat untuk pengawasan dan pengendalian dan juga untuk efisiensi dan efektifitas dana
suatu organisasi. Anggaran juga mempunyai beberapa komponen diantaranya
anggaran operasional dan keuangan, dan masih terbagi beberapa komponen lagi, dan
semuanya saling mempunyai keterkaitan satu sama lainnya.
3.2 Saran
Dalam pernyusunan anggaran harus ada kerjasama dan koordinasi antara setiap
bagian yang terkait dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
dalam penganggaran terutama pada setiap biaya yang akan dikeluarkan sehingga dapat
dihasilkan nilai anggaran yang lebih baik atau sesuai yang ditetapkan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, B., Suripto, B., Hapsoro, D., Lo, E. W., & Biyanto, F. (2013). Akuntansi
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.