Anda di halaman 1dari 12

i

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN


ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS
STANDAR UNIT
Dosen Pengampu :Pak Syaripudin S.E., M.Ak

DISUSUN OLEH:

Kelompok 1
DELA PUSPITA 211011250185
MAULANA DAVA ARIZKI 211011250061
NADA FADIA 211011250219
SYIFA AULA UTAMI 211011250072

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGGERANG SELATAN
2023
ii

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan hormat, kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah melimpahkan berkah kepada penulis
dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan hasil dari upaya, pemikiran, dan
dedikasi yang kami lakukan selama proses penelitian dan penulisan.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan, menganalisis, atau menggali
informasi penting mengenai topik yang kami bahas. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dalam memahami isu-isu yang terkait dengan topik ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, dan tentu masih terdapat
kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat diperbaiki dan ditingkatkan ke depannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, penelitian lebih lanjut,
dan perkembangan ilmu pengetahuan. Terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah
diberikan untuk membaca makalah ini.
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I ......................................................................................................................... 1
LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 2
TUJUAN ............................................................................................................ 2
BAB II ....................................................................................................................... 3
PENGERTIAN ANGGARAN ......................................................................... 3
KARAKTERISTIK ANGGARAN .................................................................. 3
TUJUAN DAN MANFAAT ANGGARAN .....................................................4
JENIS ANGGARAN .........................................................................................4
PENGERTIAN ANGGARAN INDUK ............................................................5
BAB III ......................................................................................................................8
KESIMPULAN...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen anggaran yang efektif adalah salah satu aspek penting dalam
pengelolaan keuangan organisasi, baik sektor publik maupun swasta. Penyusunan
anggaran yang baik haruslah mempertimbangkan fungsi-fungsi utama dan aktivitas
standar unit yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Anggaran berdasarkan fungsi
dan aktivitas standar unit memberikan landasan yang kuat untuk alokasi sumber daya
yang efisien dan pengambilan keputusan yang lebih tepat.

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan sering kali berubah-ubah,


organisasi perlu memiliki anggaran yang terstruktur dengan baik untuk mengatasi
berbagai tantangan. Melalui anggaran berdasarkan fungsi dan aktivitas standar unit,
organisasi dapat:
 Mengidentifikasi Prioritas: Dengan memahami fungsi dan aktivitas inti,
organisasi dapat mengenali area-area yang memiliki prioritas tinggi dan
mendesain anggaran yang mendukung pencapaian tujuan utama.
 Pengelolaan Risiko: Anggaran berdasarkan fungsi dan aktivitas membantu
organisasi dalam mengelola risiko keuangan dengan lebih efektif. Ini
memungkinkan untuk mengantisipasi perubahan kondisi pasar atau ekonomi
yang dapat memengaruhi berbagai fungsi.
 Pengukuran Kinerja: Dengan memiliki anggaran yang terperinci berdasarkan
aktivitas standar unit, organisasi dapat dengan lebih baik mengukur kinerja
sektor-sektor tertentu dan mengidentifikasi potensi perbaikan.
 Penghematan Biaya: Analisis terhadap anggaran berdasarkan fungsi dan
aktivitas membantu organisasi dalam mengidentifikasi area-area yang dapat
dioptimalkan, sehingga dapat mengurangi biaya yang tidak perlu.

Dalam konteks ini, latar belakang mengenai penyusunan anggaran berdasarkan


fungsi dan aktivitas standar unit menjadi penting untuk memahami pentingnya konsep
ini dalam manajemen keuangan organisasi. Dengan memiliki dasar yang kuat dalam
perencanaan anggaran ini, organisasi dapat menghadapi tantangan finansial dengan
lebih baik dan mencapai tujuan mereka secara efisien.
2

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini bertujuan untuk menjawab sejumlah pertanyaan kunci yang


mencakup aspek-aspek berikut:
 Apa itu anggaran?
 Cara menggunakan anggaran untuk evaluasi kerja?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui tentang anggaran.


2. Mengetahui tentang anggaran induk.
3. Mengetahui cara menggunakan anggaran untuk evaluasi kerja.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anggaran.


Pengertian anggaran menurut beberapa tokoh, antara lain :
 Menurut Hansen & Mowen :
Anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan. Rencana tersebut
mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.
 Menurut Munardi :
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan
moneter yang berlaku untuk jangka waktu yang akan datang.
 Menurut M. Nafarin :
Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan
barang maupun jasa.
 Secara umum :
Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah
organisasi
(pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya
dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama
periode dianggarkan.

2.2 Karakteristik Anggaran


Anggaran memiliki karakteristik antara lain:
 Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis.
 Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat
saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau
diproduksi).
 Mencakup periode satu tahun.
 Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk
mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
 Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi
ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
 Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang
ditetapkan.
4

2.3 Tujuan Pokok Dan Manfaat Anggaran.


Tujuan pokok anggaran, antara lain :
 Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang
akan datang
 Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima
anggaran.
Manfaat penganggaran, antara lain :
 Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan.
 Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selam periode
anggaran yang akan datang.
 Memberikan informasi untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik.
 Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan.
 Menyediakan standar Kualitas Kinerja.
 Memperbaiki komunikasi & koordinasi.

2.4 Jenis-Jenis Penganggaran


Jenis-Jenis penganggaran, antara lain :
1. Penganggaran Inkremental.
Metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya
dari anggaran tahun sebelumnya. Dalam hal ini anggaran sebelumnya,
berfungsi sebagai landasan bagi penganggaran sumber daya inkremental.
Kelebihannya ialah menyederhanakan proses penganggaran dengan hanya
memperhitungkan kenaikan berbagai pos anggaran. Kekurangannya ialah
pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa
pernah diketahui.

2. Penganggaran Basic Nol dan Statik.


Dalam penganggaran basis nol, semua jajaran manajemen bertolak dari nol
dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai
aktivitas - aktivitas tahun anggaran. Penganggaran Statik sering dipakai oleh
banyak perusahaan jasa dan ada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian
pembelian, bagian akuntansi, dan bagian hukum.

3. Penganggaran Fleksibel.
Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang
dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya
pabrik dan beban operasi. Kelebihannya, antara lain :
5

 Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa


seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual.
 Membantu manajemen dalam menghadapi ketidakpastian dengan
memampukan mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran
aktivitas tertentu.
 Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelumnya & adanya
data taksiran tingkat aktivitas.
2.5 Pengertian Anggaran Induk
Anggaran induk adalah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan
rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu
tahun atau kurang. Anggaran kontinu ialah anggaran selama 1 tahun yang terus
bergerak. 1 bulan anggaran telah lewat, 1 bulan tambahan untuk masa mendatang
ditambahkan sehingga perusahaan selalu memiliki rencana selam 1 tahun.
Jenis-Jenis Anggaran Induk, antara lain :
 Anggaran Operasional.
Anggaran operasional adalah deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang
dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan. Yang termasuk
anggaran operasional, antara lain:
A. Anggaran Penjualan.
Menurut M. Nafarin : Anggaran penjualan merupakan rencana
tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual
perusahaan pada periode tertentu.
Menurut Darsono : Anggaran Penjualan ialah rencana pendapatan
(revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih.
Secara Umum : Anggaran penjualan merupakan dasar
penyusunan
anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum
menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan
sering disebut dengan anggaran kunci.

B. Anggaran Produksi.
Anggaran produksi merupakan perencanaan secara terpisah
mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi pada periode
tertentu atau periode yang akan datang dimana didalamnya
mencapuk mengenai kuantitas, kualitas, dan kapan akan
diproduksi.

C. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung.


Anggaran pembelian bahan baku langsung menyatakan
jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap periode; jumlahnya
bergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam
6

produksi dan persediaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan.


Sebagai contoh:

D. Anggaran Tenaga Kerja Langsung.


Anggaran tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan
dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung selama periode yang
akan datang.
7

E. Anggaran Overhead.
Biaya overhead adalah biaya produksi yang tidak masuk
dalam biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung.
Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen
lain selain departemen produksi maka semua biaya yang terjadi di
departemen pembantu tersebut (termasuk biaya tenaga kerjanya)
dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik.

F. Anggaran Administrasi.
Anggaran administrasi adalah anggaran yang
merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang biaya
administrasi yang ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu
(selama periode tertentu yang akan datang).
8

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi kesimpulan dari kami yang telah menjelaskan dan membahas berbagai
aspek terkait anggaran. Kami memulai dengan mendefinisikan anggaran
sebagai rencana keuangan untuk masa depan yang mengidentifikasi tujuan
dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Kami juga mencermati
karakteristik anggaran, termasuk estimasi potensi laba, penggunaan istilah
moneter, dan komitmen manajemen terhadap tujuan yang dianggarkan.

Selain itu, kami menguraikan tujuan pokok dan manfaat anggaran, yang
meliputi prediksi transaksi di masa depan, pengukuran laba yang diinginkan,
pengambilan keputusan, perencanaan, dan perbaikan komunikasi dalam
organisasi. Kami juga mengidentifikasi jenis-jenis penganggaran, seperti
penganggaran inkremental, basis nol, dan fleksibel, serta menjelaskan
pentingnya anggaran induk dalam menyusun rencana bisnis secara
menyeluruh.

Dalam konteks bisnis modern, anggaran memainkan peran krusial dalam


membantu perusahaan merencanakan, mengendalikan, dan mengukur kinerja
mereka. Dengan memahami dan menerapkan konsep-konsep anggaran
dengan baik, perusahaan dapat mencapai tujuan keuangan dan operasional
mereka dengan lebih efisien dan efektif.

Kesimpulan ini menekankan pentingnya pengelolaan anggaran dalam


lingkungan bisnis saat ini, dan mengajak pembaca untuk lebih mendalami
topik ini untuk meningkatkan keberhasilan perusahaan.
9

DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Shofyan Syafri (2001). Budgeting Peranggaran Perencanaan Lengkap
Untuk Membantu Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, PT. Raja
Harpindo Persada, Jakarta.
Hansen dan Moven (2004) Manajemen Accounting, terjemahan Dewi Fitriasari,
penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hansen dan Mowen (2000) Manajemen Biaya; akuntansi dan pengendalian jilid 1
Salemba Empat, Jakarta.
Hansen dan Mowen (2005) Akuntansi Manajemen Edisi 7, Salemba Empat,
Jakarta.
Hansen-Mowen. 2006. Management Accounting. Jakarta : Salemba Empat.
Kadarman dan Jusuf Udaya (2001). Pengantar Ilmu Manajemen. Penerbit Gloria,
Jakarta.
Laporan tahunan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta disampaikan pada
upacara hari jadi ke 52. (2010).
Mardiasmo (2001). Pengawasan pengendalian dan Pemeriksaan Kinerja
Pemerintah Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Vol.3 No.2.
Mulyadi : (2001) Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa, edisi
ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi (1992). Akuntansi Biaya Untuk Manajemen, Edisi Keempat Cetakan
Kelima, BPFE, Yogyakarta.
Mulyadi (1993). Akuntansi Mnajemen. Konsep Manfaat dan Rekayasa. Edisi
Kedua, YKPN Yogyakarta.
Nafarin (2004) Penganggaran perusahaan, edisi revisi. Salemba Empat, Jakarta
Nafarin (2006). Penganggaran Edisi Peusahaan. Edisi Ketiga, Salemba Empat.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai