Anda di halaman 1dari 13

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

UNIVERSITAS MATARAM

DOSEN PENGAMPU:
Laila Wardani, S.E, M.M

DISUSUN OLEH:
M Razzan Sanjia Nuryadien AIB022242
M Yusuf Ramadhan AIB022243
Aldena Farhana Rahman AIB022253
Amril Sadiqin A1B0222
Billy Prastiyawan A1B0222
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah yang berjudul “Penganggaran Perusahaan” dengan lancar. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada Ibu Laila Wardani S.E, M.M. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Penganggaran Perusahaan. Selain itu tujuan lain
dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang Manajemen
dan Penganggaran. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan kami
sebagai penulis. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan makalah selanjutnya bisa
menjadi lebih baik. Akhir kata kami ucapkan Terima Kasih.

i
KATA PENGANTAR 1
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.2 LATAR BELAKANG........................................................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................................................4
2.2 FUNGSI MANAJEMEN..................................................................................................................4
2.2 ANGGARAN DAN PENGANGGARAN.............................................................................................4
1) PENGERTIAN ANGGARAN DAN PENGANGGARAN......................................................5
2) KARAKTERISTIK PENGANGGARAN................................................................................5
3) KELEMAHAN ANGGARAN..................................................................................................6
4) TUJUAN, MANFAAT, DAN FUNGSI ANGGARAN............................................................6
A. TUJUAN ANGGARAN............................................................................................................................6
B. MANFAAT ANGGARAN........................................................................................................................7
C. FUNGSI ANGGARAN.............................................................................................................................7
5) PENYUSUNAN ANGGARAN..................................................................................................7

6) JENIS-JENIS ANGGARAN.....................................................................................................9
BAB 3.......................................................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 LATAR BELAKANG

Untuk mencapai tujuannya, sebuah bisnis harus merencanakan dan menerapkan strateginya
dengan cara yang terukur. Bisnis harus menentukan apakah suatu proyek layak secara finansial,
kemudian mengaitkan tujuan perusahaan dengan sumber daya yang tersedia. Penganggaran
perusahaan memungkinkan manajemen yang lebih tinggi mengembangkan strategi yang masuk
akal bagi mereka yang berada di level bawah organisasi. Adapun Penganggaran perusahaan
merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang
dinyatakan dalam suatu kegiatan dan suatu uang, yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi
perusahaan tersebut, dalam proyeksi laporan keuangan seperti laporan laba-rugi, neraca,
perubahan modal dan arus kas. Penganggaran perusahaan juga merupakan perencanaan dan
pengendalian laba tersebut mencakup pengembangan dan aplikasi dari tujuan perusahaan,
spesifikasi tujuan perusahaan, pengembangan strategis perencanaan laba jangka Panjang,
spesifikasi strategi perencanaan laba jangka pendek, pembuatan suatu pelaporan kinerja periodic
dan pengembangan prosedur tindak lanjut.

3
BAB 2

2.2 FUNGSI MANAJEMEN

Manajemen adalah proses pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan SDM, sampai dengan


pengendalian agar bisa mencapai tujuan dari suatu kegiatan. Manajemen sangat diperlukan untuk
kebutuhan pribadi maupun bisnis. Manajemen bisa membuat bisnis menjadi lebih berkembang
karena dijalankan secara struktural dan prosedural. Dengan demikian, proses manajemen akan
membantu Anda dalam menetapkan keputusan atau kebijakan yang baik. Umumnya, manajemen
dilakukan oleh jabatan tinggi seperti pemilik perusahaan sampai dengan manajer. Hal ini karena
agar komando perusahaan dapat diberikan secara terpusat sehingga berjalan dengan
efektif. Namun, tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya seorang karyawan juga
harus memiliki sifat manajemen untuk bisa mengerjakan tugas dengan baik, tepat waktu, dan
sesuai dengan prosedur.

Adapun Fungsi-fungsi Manajemen sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning) Didalam fungsi ini ditetapkan tujuan jangka panjang, tujuan
jangka pendek, sasaran yang ingin dicapai, strategi yang akan digunakan dan sebaginya.
2. Pengorganisasian (Organizing) Setelah segala sesuatu yang ingin dihasilkan dan
dicapai perusahaan di masa depan telah ditetapkan, maka perusahaan harus mencari
sumber daya yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan
tersebut.
3. Menggerakkan (Actuating) Setelah sumber daya yang dibutuhkan diperoleh, maka
tugas manajemen selanjutnya adalah mengarahkan dan mengelola setiap sumberdaya
yang telah dimilik perusahaan tersebut agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
4. Pengawasan (Controlling) Setelah sumberdaya yang dibutuhkan perusahaan diperoleh
dan diarahkan untuk bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing, maka langkah
berikutnya adalah memastikan bahwa setiap sumber daya tersebut telah bekerja sesuai
dengan rencana yang telah di tentukan.

2.2 ANGGARAN DAN PENGANGGARAN

4
1) PENGERTIAN ANGGARAN DAN PENGANGGARAN

Anggaran, merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan perusahaan atau organisasi
mengikuti rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam satuan uang
yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk suatu periode.

Penganggaran adalah proses perencanaan dengan diatur sedemikian rupa agar berurutan
disajikan dengan format numerik serta tertera sebagai satuan keuangan mencakup semua aktifitas
korporasi bagi suatu era pada hari - hari selanjutnya. Adapun Definsi anggaran Drs. Gunawan
Adisaputro, M.B.A. ialah “Suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan
tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan”.

2) KARAKTERISTIK PENGANGGARAN

Karakteristik penganggaran yang baik memiliki beberapa elemen kunci yang telah diidentifikasi
oleh para ahli dalam bidang keuangan dan manajemen. Berikut adalah beberapa karakteristik
penting penganggaran yang baik menurut para ahli:

1. Realistis: Anggaran yang baik harus realistis dalam hal tujuan dan sumber daya yang
tersedia. Anggaran yang terlalu optimis atau terlalu konservatif dapat mengganggu
pelaksanaan dan akurasi anggaran.
2. Spesifik: Anggaran harus merinci tujuan, sumber daya yang diperlukan, dan aktivitas
yang akan dilakukan. Hal ini membantu dalam pemahaman yang jelas tentang apa yang
harus dicapai dan bagaimana mencapainya.
3. Terukur (Measurable): Anggaran harus mencakup metrik atau indikator yang dapat
diukur untuk mengevaluasi pencapaian tujuan. Ini memungkinkan pengukuran kinerja
dan perbandingan antara hasil aktual dan yang diharapkan.
4. Fleksibel: Anggaran sebaiknya memiliki ruang untuk penyesuaian jika terjadi perubahan
keadaan atau kebutuhan yang tidak terduga. Fleksibilitas memungkinkan organisasi untuk
merespons dengan cepat terhadap perubahan lingkungan.
5. Partisipatif: Melibatkan berbagai tingkat manajemen dan departemen dalam proses
penganggaran dapat menghasilkan anggaran yang lebih akurat dan mendapatkan
dukungan yang lebih besar dari seluruh organisasi.
6. Terkomunikasi dengan Jelas: Anggaran yang baik harus komunikatif dan dapat
dimengerti oleh semua pihak yang terlibat. Semua orang yang terlibat harus memiliki
pemahaman yang jelas tentang tujuan, prioritas, dan harapan anggaran.
7. Koheren (Consistent): Anggaran harus konsisten dengan tujuan jangka panjang dan
strategi organisasi. Ini membantu dalam memastikan bahwa sumber daya dialokasikan
sesuai dengan visi dan arah perusahaan.
8. Kontrol dan Evaluasi: Penganggaran yang baik mencakup proses pengendalian dan
evaluasi yang berkelanjutan. Ini melibatkan pemantauan terhadap kinerja aktual dan
perbandingan dengan anggaran yang telah ditetapkan.
9. Transparan: Proses penganggaran dan alokasi sumber daya seharusnya transparan,
sehingga semua pihak yang terlibat dapat melihat bagaimana keputusan anggaran dibuat
dan sumber daya dialokasikan.

5
10. Berorientasi pada Nilai: Anggaran yang baik mengutamakan alokasi sumber daya untuk
aktivitas yang memberikan nilai tambah terbesar bagi organisasi dan menghindari
pemborosan.
3) KELEMAHAN ANGGARAN

Segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia tentunya memiliki kelemahan. Tentu karena
manusia bukan makhluk sempurna menjadikan argument tersebut sebagai alasan untuk
setiap kesalahan yang dilakukannya. Adapun Kelemahan Anggaran menurut para ahli
antara lain :

1. Rigidity (Kekakuan): Anggaran sering kali bersifat kaku dan sulit untuk menanggapi
perubahan kondisi bisnis atau lingkungan dengan cepat.

2. Short-Term Focus (Fokus Jangka Pendek): Anggaran cenderung berfokus pada


pencapaian tujuan jangka pendek, sementara tujuan jangka panjang dan strategi jangka
panjang dapat diabaikan.

3. Perilaku Manipulatif: Anggaran dapat mendorong perilaku manipulatif di antara


manajer dan tim. Manajer mungkin mencoba untuk mengalokasikan sumber daya
sebanyak mungkin ke departemen mereka untuk memastikan anggaran tetap utuh.

4. Kesulitan Memprediksi Masa Depan: Anggaran didasarkan pada proyeksi masa depan
yang sering kali sulit untuk diprediksi dengan akurasi, terutama dalam lingkungan yang
tidak stabil.

5. Biaya dan Waktu: Penyusunan anggaran yang terlalu rinci dapat memakan waktu dan
biaya yang signifikan. Ini dapat mengganggu produktivitas dan fokus pada operasional
sehari-hari.

6. Kegagalan dalam Mengukur Kinerja: Anggaran dapat gagal sebagai alat pengukuran
kinerja yang efektif jika tidak ada kaitan yang kuat antara anggaran dan tujuan strategis
perusahaan.

7. Konflik dan Politik Organisasi: Anggaran dapat memicu konflik di antara departemen
atau tim yang bersaing untuk mendapatkan alokasi sumber daya yang lebih besar.

4) TUJUAN, MANFAAT, DAN FUNGSI ANGGARAN

A. TUJUAN ANGGARAN

Anggaran bertujuan agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai
tujuan (laba). Jadi, anggaran penting untuk menyelaraskan setiap kegiatan devisi, seperti
devisi pemasaran, devisi produksi, devisi keuangan, dan devisi umum. Adapun rinciannya
sebagai berikut :

6
1. Menyatakan harapan/sasaran, Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara
jelas dan formal. Dengan maksud supaya bisa menghindari kerancuan dan memberikan
arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

2. Mengkomunikasikan harapan manajemen, Untuk mengkomunikasikan harapan


manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan
dilaksanakan dengan Baik.

3. Menyediakan rencana kegiatan, Untuk menyediakan rencana kegiatan secara rinci. Ini
dilakukan dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang
jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

4. Koordinasi metode kerja, Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh


dalam rangka memaksimalkan sumber daya.

5. Pengendalian kinerja, Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja


individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya
tindakan perbaikan.

B. MANFAAT ANGGARAN

Adapun Manfaat Anggaran sebagai berikut :

1. Sebagai Perencanaan Terpadu

2. Sebagai Pedoman Pelaksanaan Perusahaan

3. Sebagai Alat Pengkoordinasian

4. Sebagai Alat Pengawasan Kerja

5. Sebagai Alat Evaluasi Perusahaan

C. FUNGSI ANGGARAN

Anggaran memiliki fungsi yang erat dengan keempat fungsi manajemen yang telah dijelaskan
sebelumnya. Anggaran dengan keempat fungsi tersebut merupakan suatu fungsi yang terintegrasi
satu dengan lainnya. Berkaitan dengan keempat fungsi utama manajemen tersebut, anggaran
memilik 2 (dua) fungsi utama, yaitu:

 Sebagai alat perencanaan

 Sebagai alat pengawasan

5
5) PENYUSUNAN ANGGARAN
1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran perusahaan dapat bervariasi tergantung


pada konteks bisnis dan lingkungan operasionalnya. Berikut adalah beberapa faktor menurut para
ahli :

1. Strategi Perusahaan: Faktor ini mencakup strategi bisnis, tujuan jangka panjang, dan
arah pengembangan perusahaan. Anggaran harus sejalan dengan visi dan misi organisasi.

2. Kondisi Ekonomi: Faktor ini mencakup kondisi makroekonomi seperti pertumbuhan


ekonomi, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar mata uang yang dapat mempengaruhi
pendapatan, biaya, dan investasi perusahaan.

3. Industri dan Pasar: Faktor ini melibatkan kondisi persaingan di industri perusahaan
serta faktor-faktor pasar seperti permintaan, harga, dan tren konsumen yang
mempengaruhi proyeksi pendapatan.

4. Kebijakan Pemerintah: Faktor regulasi dan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi


pengeluaran, pajak, subsidi, dan aspek hukum lain yang memengaruhi anggaran
perusahaan.

5. Ketidakpastian Pasar: Faktor ini mencakup fluktuasi harga, permintaan, dan pasokan di
pasar yang dapat mengganggu proyeksi anggaran.

6. Karakteristik Internal Perusahaan: Faktor-faktor seperti struktur organisasi, budaya


perusahaan, kemampuan sumber daya manusia, dan teknologi yang digunakan
mempengaruhi cara penyusunan anggaran.

7. Perubahan Teknologi: Kemajuan teknologi dan inovasi dapat memengaruhi biaya


produksi, metode kerja, dan hubungan dengan pelanggan.

Adapun, Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Anggaran antara lain :

1. Realistis, tidak terlalu optimis dan tidak terlalu pesimis.

2. Luwes, tidak terlalu kaku dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan
yang mungkin berubah

3. Kontinu, membutuhkan perhatian yang terus menerus, dan merupakan usaha incidental

2. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN

Ada empat tahapan dalam penyusunan anggaran (budgeting), antara lain:

6
1. Menentukan Pedoman Anggaran, Tahap pertama yaitu menentukan pedoman
anggaran. Pedoman yang dibuat harus berdasarkan anggaran perusahaan satu periode
(tahun) sebelumnya dengan menyesuaikan kegiatan periode atau tahun anggaran
berikutnya. Dalam penyusunan ini maka dikenal sebagai manajemen puncak. Manajemen
puncak merupakan dasar dalam menyusun anggaran belanja perusahaan.

2. Persiapan Anggaran, Setelah manajemen puncak selesai disusun, perusahaan


membutuhkan waktu untuk mempersiapkan anggaran. Dalam tahap ini persiapan tidak
hanya dilakukan oleh staf keuangan saja tetapi butuh kerjasama semua divisi dalam
perusahaan supaya tahap penganggaran bisa berjalan dengan baik. Sebelum menyusun
anggaran, manajer pemasaran terlebih dahulu menyusun taksiran atau forecast penjualan.
Setelah itu, manajer pemasaran bekerjasama dengan manajer umum dan manajer
keuangan untuk menyusun anggaran produksi, anggaran biaya pabrik, anggaran
persediaan, anggaran utang usaha, anggaran kas, anggaran neraca, anggaran laba rugi dan
sebagainya.

3. Penentuan Anggaran, Tahap penentuan anggaran manajer beserta direksi akan


melakukan pengesahan anggaran. Setelah itu, melakukan pengkajian dan juga kelayakan
rancangan anggaran yang telah disusun oleh masing-masing pengguna anggaran.

4. Pelaksanaan Anggaran, Dalam tahap pelaksanaan anggaran dibutuhkan pengawasan


dari manajer perusahaan kepada masing-masing bagian. Untuk kepentingan pengawasan
maka setiap manajer harus membuat laporan realisasi anggaran. Realisasi anggaran
dibuat setelah dianalisis lalu laporan realisasi anggaran disampaikan kepada direksi.

6) JENIS-JENIS ANGGARAN
Anggaran terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut :
1. Anggaran penjualan
Anggaran penjualan merupakan anggaran yang dibuat untuk memprediksi penjualan di
masa yang akan datang dan di dalamnya berisi seluruh jenis barang yang akan dijual, harga,
jumlah, waktu, dan tempat penjualan. Pada umumnya, anggaran penjualan akan disusun
berdasarkan proyeksi penjualan yang hendak diberikan oleh perusahaan.
Selain itu, anggaran penjualan juga biasanya dibuat dalam satu periode yang di dalamnya berisi
rencana anggaran untuk satu periode. Anggaran penjualan juga sering dianggap sebagai suatu
anggaran utama dan dasar dari penyusunan jenis anggaran lainnya.
2. Anggaran produksi
Anggaran produksi berisi tentang seluruh rencana unit perusahaan yang kelak hendak
diproduksi dalam periode anggaran. Anggaran produksi juga adalah landasan dari suatu
pembuatan anggaran biaya produksi yang di dalamnya ditentukan berdasarkan rencana dan juga
penjualan atau persediaan yang sebelumnya sudah direncanakan seperti biaya dasar produksi,
tenaga kerja, bahan baku, dan pabrik.
3. Anggaran biaya produksi

5
Umumnya, satu periode dalam penyusunan anggaran diartikan sebagai satu tahun
anggaran. Tahun tersebut dapat disusun melalui metode anggaran kontinyu atau anggaran
perpetual, yaitu anggaran yang terperinci menjadi anggaran bulanan, dimana pada tiap anggaran
bulan yang bersangkutan dan saldo akhir pada bulan itu sendiri.
4. Anggaran biaya bahan baku
Anggaran biaya bahan baku adalah anggaran yang direncanakan secara lebih terperinci
atas jumlah unit bahan mentah yang diperlukan untuk menyelenggarakan proses produksi selama
periode yang akan datang, sebagai suatu dasar untuk menyusun budget belanja bahan mentah dan
budget biaya bahan mentah.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa bahan baku yang digunakan oleh suatu pabrik secara
tradisional terbagi menjadi bahan langsung dan bahan tidak langsung. Biasanya, bahan langsung
merupakan bahan baku yang menjadi bagian terpadu dari bagian produksi dan bisa ditetapkan
langsung menjadi harga pokok produk barang jadi.
5. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Pada prinsipnya, tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja di pabrik yang secara
langsung terlibat pada seluruh proses produksi dan biayanya akan dihubungkan pada biaya
produksi atau barang yang diproduksi.
Anggaran upah tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang direncanakan secara detail
tentang upah yang akan dibayarkan oleh setiap tenaga kerja langsung selama periode yang akan
datang.
Di dalamnya nanti akan meliputi rencana tentang jumlah waktu yang memang dibutuhkan oleh
para tenaga kerja langsung untuk bisa menyelesaikan unit yang akan diproduksi, tarif upah yang
akan dibayar pada para pekerja langsung dan kapan waktunya mereka menjalankan proses
produksi, dimana masing-masing dari mereka nantinya akan dikaitkan dengan jenis produksi
yang akan dihasilkan, serta tempat dimana para pekerja langsung akan beroperasi.
6. Anggaran overhead pabrik
Anggaran overhead pabrik berisi tentang perencanaan biaya overhead pabrik selama
periode anggaran dan bisa digunakan untuk laporan penyusunan anggaran kas serta laba-rugi.
Biasanya, anggaran ini akan meliputi berbagai biaya yang harus dikeluarkan dalam pemakaian
bahan tambahan, biaya tenaga kerja tidak langsung, pengawasan mesin produksi, pajak, asuransi,
sampai pada fasilitas lain yang dibutuhkan dalam suatu proses produksi.
7. Anggaran persediaan
Pada umumnya, anggaran persediaan akan memuat seluruh hal mengenai suatu
persediaan dalam periode tertentu. Di dalamnya, perusahaan akan membuat perencanaan
anggaran persediaan secara detail, mulai dari nilai persediaan dan jumlah persediaan yang masih
tersedia dalam periode yang akan datang. Di sisi lain, anggaran persediaan yang dilakukan pada

6
perusahaan manufaktur biasanya terdiri dari tiga jenis anggaran persediaan, yaitu material,
barang setengah jadi, dan barang jadi.
8. Anggaran program
Anggaran program merupakan anggaran operasional atau kegiatan perusahaan
berdasarkan seluruh program utama perusahaan yang berbentuk jenis produk, seperti program
pengembangan dan juga penelitian. Anggaran ini dibuat untuk membantu perusahaan dalam
menganalisa kesesuaian setiap program yang dijalankan perusahaan.
9. Anggaran pertanggungjawaban
Anggaran pertanggungjawaban merupakan anggaran yang didalamnya terdapat anggaran
operasional atau kegiatan perusahaan yang disusun berdasarkan pusat pertanggungjawaban
perusahaan. Umumnya, anggaran ini berfungsi sebagai alat pengendali yang digunakan untuk
seluruh bagian manajer perusahaan.
10. Anggaran pengeluaran modal
Anggaran pengeluaran modal berisi tentang seluruh prediksi perubahan aktiva tetap oleh
suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Anggaran ini dibuat atas dasar estimasi
penjualan dan dimanfaatkan sebagai dasar penyusunan anggaran kas, overhead pabrik, dan biaya
non produksi.
11. Anggaran kas
Anggaran ini berisi tentang estimasi sumber dan penggunaan kas dalam kurun waktu
tertentu. Selain itu, anggaran ini juga berisi anggaran operasi dan anggaran pengeluaran modal,
serta dimanfaatkan sebagai suatu dasar dalam menyusun anggaran neraca. Sementara itu,
anggaran ini juga sering dimanfaatkan untuk membantu menjaga likuiditas perusahaan.
12. Anggaran laba-rugi
Anggaran laba-rugi dibuat berdasarkan anggaran operasi yang didalamnya berisi prediksi
laba-rugi perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Selain itu, anggaran ini juga bisa dimanfaatkan
untuk dasar perencanaan anggaran neraca.
13. Anggaran neraca
Anggaran neraca merupakan anggaran yang di dalamnya berisi tentang rencana keuangan
atau aktiva, utang, dan modal perusahaan di awal dan di akhir periode. Anggaran neraca disusun
berdasarkan hasil anggaran kas dan anggaran laba-rugi, serta dapat dimanfaatkan sebagai dasar
dalam pembuatan anggaran perubahan posisi keuangan.
14. Anggaran posisi keuangan
Anggaran terakhir yang wajib dimiliki oleh sebuah perusahaan adalah anggaran posisi
keuangan. Anggaran ini berisi tentang suatu rencana perubahan utang, aktiva, dan modal
perusahaan selama periode anggaran ditetapkan. Dalam menyusun anggaran posisi keuangan,
pihak perusahaan bisa melihat hasil anggaran neraca yang sebelumnya telah dibuat.

5
BAB 3

3.1 KESIMPULAN

Anggaran adalah salah satu elemen penting dalam menjalankan suatu Perusahaan atau
Organisasi. Anggaran juga menjadi titik penting berjalan atau tidaknya suatu rencana. Terlepas
dari kekurangan dan kelemahan manusia sebagai penyusun anggaran, anggaran tetap menjadi hal
yang penting dalam Perusahaan. Anggaran juga menjadi dorongan untuk pengembangan
Perusahaan dan keberhasilan rencana Perusahaan. Anggaran juga menjadi salah satu elemen
Penting untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang empat (Planning, Organizing,
Actuating, Controlling). Pada Akhirnya, Anggaran adalah sesuatu yang tidak bisa dihilangkan
dari sebuah Perusahaan, terlepas dari kelemahannya, Anggaran tetap menjadi hal yang tidak bisa
dipisahkan dari proses untuk mencapai kesuksesan Perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

 Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE,
Yogyakarta.
 Brigham, Eugene F., and Michael C. Ehrhardt. 2005. Financial Management : Theory
and practice. 11th Edition. South-Western: Thomson Corporation.
 Haruman, Tendi dan Sri Rahayu. 2007. Penyusunon Anggoran Perusahaan. Cetakan
Pertama, Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha llmu
 Herawati;Jajuk dan Sunarto. 2004. Anggaran Perusohaon. Yogyakarta: Amus. Kana, Any
Agus. 1999. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: AK Group.
 Christina, Ellen, M. Fuad, Sugiarto dan Edy Sukarno. 2001. Anggaran Perusahaan:
Suatu Pendekotan Praktis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
 Brigham, Eugene F., and Phillip R. Daves. 2004. Intermediate Financial Management.
Edition. South-Western: Thomson Corporation.
 Brigham, Eugene F., and louis C. Gapenski. 1987. Intermediate Financial Management.
Second Edition. Florida: The Dryden Press.
 Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja
Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
 Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti. 2010. Penganggaran Perusahaan . Edisi
Kedua. Jakarta: Mitra Wacana Media.
 Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.
 Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
 Darsono, Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan
Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman Pelaksanaan dan
Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai