Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

Makalah Disampaikan untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV

1. SALWA KHAERUNNIZA (105731121119)


2. SUCI MAGFIRA NUR (105731121219)
3. LILIS KARFINAAR (105731121319)
4. MUH. ISRA NURZATULLAH (105731121419)
5. MIFTAHUL JANNAH (105731123219)

KELAS AKUNTANSI 19F

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang limpahkan kepada kami sehingga
penyusunan makalah yang kami beri judul “Akuntansi Pertanggungjawaban” ini dapat
terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah
kebenaran yang semakin teruji kebenarannya yakni Nabi Muhammad Sallahu alaihi wasallam,
keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa’atnya selalu menyertai
kehidupan ini.
Dalam kesempatan kali ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
satu kelompok, dosen pembimbing dan juga rekan-rekan sekalian yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Setitik harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi
wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis
mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.

Makassar, 25 Oktober 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi ..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban................................................................3
B. Laporan Pertanggungjawaban......................................................................................6
C. Analisis Penyimpangan dan Anggaran Fleksibel........................................................10
D. Akuntansi Pertanggungjawaban Alternatif..................................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................................14
A. Kesimpulan ...............................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyusunan anggaran pada suatu perusahaan sangatlah erat kaitannya dengan
manajemen, khususnya yang berhubungan dengan penyusunan rencana (planning),
pengkoordinasian kerja (coordinating) dan pengawasan kerja (controling). Oleh karena
itu anggaran hanyalah sebagai alat bagi manajemen, maka dari itu meskipun suatu
anggaran telah disusun dengan begitu baik dan sempurna, namun kehadiran manajer
masih mutlak diperlukan. Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa
pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik dan sempurna tanpa dikelola oleh
tangan-tangan manajer yang terampil dan berbakat. Menurut Hani Handoko (2008:6)
“Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha
akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.” Karena setiap perusahaan pasti
memiliki tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan jangka
pendek perusahaan yaitu untuk mencari keuntungan atau laba. Karena keuntungan
merupakan salah satu ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengoperasian
perusahaan sedangkan tujuan jangka panjangnya yaitu untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan dan pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, dengan
adanya manajemen dalam perusahaan sangatlah diperlukan dalam penyusunan anggaran
untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Perencanaan dan pengendalian laba merupakan
proses yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan dan pengendalian secara efektif. Perencanaan laba merupakan rencana kerja
perusahaan untuk mencapai target laba yang telah ditentukan. Pengendalian merupakan
suatu langkah yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kecenderungan
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan dan juga untuk
memastikan bahwa seluruh bagian organisasi berfungsi sesuai kebijakan organisasi. Agar
perusahaan dapat mencapai target laba yang diinginkan, maka perusahaan harus membuat
rencana laba yang menjadi dasar bagi manajemen perusahaan untuk merumuskan rencana
yang akan dilaksanakan dalam tahun tersebut. Dengan adanya evaluasi penerapan
anggaran dapat diketahui berapa banyak keuntungan yang akan diperoleh selama periode

1
yang telah ditentukan oleh perusahaan, selain itu manajemen juga dapat mengetahui dan
mencegah jika terjadi kesalahan pada laporan yang dibuat, sebagai acuan untuk
melaksanakan suatu program yang diadakan oleh perusahaan. Perencanaan dan
pengendalian laba merupakan persoalan yang cukup penting bagi manajemen,
perencanaan efektif dan pengendalian laba yang sistematis merupakan sesuatu hal yang
sangat penting sehingga dalam program perencanaan dan pengendalian harus
menggunakan pendekatan yang layak diterapkan pada setiap masalah. Program
perencanaan dan pengendalian tidak dapat memecahkan masalah-masalah khusus
personalia, tetapi dapat mengarahkan pertimbangan yang seksama terhadap masalah
tersebut dan membantu penempatannya secara perspektif. Perencanaan yang efektif
dalam pengendalian laba jangka panjang dan jangka pendek akan menguntungkan
perusahaan dimasa mendatang. Selain itu, untuk mempermudah keinginan perusahaan
yaitu memperoleh laba semaksimal mungkin maka perusahaan perlu membuat laporan
rugi laba, karena dengan membuat laporan rugi laba, maka perusahaan dapat
mengevaluasi perkembangan dari perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi pertanggung jawaban tradisional?
2. Bagaimana Bentuk laporan pertanggungjawaban?
3. Bagainama analisis penyimpanan dan anggaran?
4. Bagaimana pendekatan alternative akuntansi pertanggungjawaban?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional


Akuntansi pertanggungjawaban adalah sebuah konsep maupun sistem akuntansi
yang dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban yang ada di dalam sebuah lembaga
atau perusahaan. Istilah ini mengacu pada proses pelaporan bagaimana kinerja manajer
pusat dalam mengatur pekerjaan yang berada dalam kuasanya.
Tanggung jawab ini akan mengukur seberapa tepat rencana dan juga tindakan dari
setiap pusat pertanggungjawaban di perusahaan. Dengan begitu, sistem akuntansi satu ini
mendorong para manajer untuk selalu berperan aktif dalam mencapai tujuan dengan baik
dan efektif.
Sehingga nantinya tidak akan ada penyimpangan ataupun permasalahan berarti yang
tidak bisa diselesaikan. Tidak hanya itu, laporan hasil evaluasi dari pertanggungjawaban
tersebut bisa sangat berguna untuk penyusunan rencana kerja selanjutnya.
Laporan pertanggungjawaban ini juga disajikan untuk memberitahukan informasi
mengenai pendapatan dan juga biaya terkait berbagai kegiatan pada bagian manajemen.
Tentunya hal tersebut bisa menjawab pertanyaan apakah segala kegiatan yang dilakukan
sudah berdasarkan apa yang ditetapkan dari awal.
Di dalam akuntansi pertanggungjawaban ini juga berisikan tahap perkembangan
sekaligus cara pengendalian biaya yang ada, baik produksi maupun non-produksi. Semua
informasi tersebut dihubungkan kepada manajer yang memiliki wewenang dan juga
bertanggung jawab terhadap sesuatu yang berada di bawah kewenangannya. Mulai dari
pendapatan, biaya produksi dan nonproduksi hingga aktiva.
- Syarat Menerapkan Akuntansi Pertanggungjawaban

Setelah mengetahui pengertian dari sistem akuntansi satu ini, terdapat syarat yang
harus dipenuhi untuk menerapkannya. Berikut adalah beberapa syarat agar bisa
menerapkan akuntansi pertanggungjawaban, antara lain:

(1) Struktur Organisasi

3
Sebuah organisasi telah disusun sedemikian rupa agar setiap posisi memiliki
wewenang dan juga tanggung jawab yang tepat. Hal inilah yang sama diterapkan dalam
sistem akuntansi untuk menentukan wewenang dan posisi yang jelas bagi setiap unit kerja
di setiap divisi atau manajemen.
(2) Biaya Anggaran

Tidak hanya struktur organisasi, syarat lainnya yaitu pada biaya atau anggaran
yang telah direncanakan. Tentunya hal ini bisa menjadi suatu penilaian bagi seorang
manajer atas kinerjanya selama ini. Untuk itu hal mengenai biaya anggaran jangan
sampai terlewatkan.

(3) Sistem Akuntansi


Pada sistem akuntansi haruslah dikelompokkan dan digolongkan untuk pemberian
kode sesuai tingkatan pertanggungjawaban dalam sebuah manajemen. Sehingga nantinya
biaya terkendalikan maupun tidak terkendalikan bisa terlihat. Serta, klasifikasi perkiraan
dalam neraca mengenai laba maupun rugi bisa dilaporkan dengan baik.
- Sistem Pelaporan Biaya Pengeluaran
Laporan pertanggungjawaban mengenai laporan biaya ini akan berbeda pada tiap
divisi atau pusat biaya. Mulai dari isi dari laporan manajemen terendah hingga tertinggi
pun bisa terkendalikan di rekapitulasi dengan benar. Tidak hanya itu, sistem pelaporan
biaya pun haruslah memenuhi syarat dan juga penerapan dari aturan pertanggungjawaban
tersebut.
- Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban

Sebuah informasi di dalam akuntansi pertanggungjawaban memberikan manfaat


tersendiri untuk menyusun sebuah anggaran. Hal ini tentunya sangat menguntungkan
bagi perusahaan besar yang ingin membuat kegiatan usahanya berjalan dengan lancar.

(1) Untuk Menyusun Anggaran

Dalam menyusun sebuah anggaran, maka akan terbagi beberapa peran untuk
mencapai sasaran atau tujuan perusahaan itu sendiri. Terdapat peran yang melakukan
penyusunan anggaran, melaksanakan sebagian aktivitas hingga sumber daya yang

4
melaksanakan perannya. Sumber daya yang disediakan pun akan diukur dengan
standar yang sudah ditetapkan.

(2) Memantau Kinerja Manajer

Hubungan antara informasi akuntansi dan juga manajer cukup berperan


penting. Hal ini dikarenakan kinerja manajer seperti merencanakan anggaran dan
tanggung jawab lainnya bisa terpantau secara langsung. Sehingga manajer pun bisa
melaksanakan dan menggunakan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan yang
diinginkan oleh perusahaan.

(3) Memotivasi Manajer

Dampak dengan adanya laporan akuntansi ini bisa sangat penting untuk
memotivasi para manajer. Pasalnya hal ini akan memungkinkan sebuah usaha
mendapatkan penghargaan. Sehingga akan mempengaruhi keyakinan manajer bahwa
prestasi yang didapatkan merupakan buah dari kerja keras dan
pertanggungjawabannya berdasarkan informasi akuntansi yang akurat. Dengan begitu
kinerja menjadi lebih meningkat daripada sebelumnya.

- Tahap Perkembangan Akuntansi Pertanggungjawaban

Seiring dengan berjalannya waktu, maka akuntansi pertanggungjawaban pun juga


selalu berkembang pula. Beberapa perkembangannya yaitu akuntansi tradisional dan juga
akuntansi aktivitas. Berikut ulasan lengkapnya, antara lain:

(1) Akuntansi Tradisional

Dalam tahap perkembangan akuntansi pertanggungjawaban yang pertama


yaitu akuntansi tradisional. Sistem akuntansi satu ini telah tersusun sedemikan rupa
dan sebaik mungkin, sehingga proses pengumpulan, pembuatan hingga pelaporan
biaya sudah sesuai dengan pertanggungjawaban masing-masing divisi.

Hal ini bertujuan agar setiap orang yang ditunjuk dan memiliki wewenang
bisa bertanggung jawab atas laporan anggaran atau penyimpangan biaya yang

5
dibuatnya. Sesuai dengan namanya, akuntansi tradisional ini pun masih menggunakan
cara yang jauh dari kata modern dan lebih cenderung ke arah manual.

Caranya yaitu dengan memanggil setiap anggota masing-masing dalam


sebuah kelompok atau organisasi. Sehingga sistem akuntansi yang digunakan ini
bermanfaat untuk penyusunan anggaran hingga penilaian kinerja manajer. Hal
tersebut juga berguna untuk memotivasi manajer untuk melakukan pekerjaan jadi
lebih baik.

Pada proses penyusunan anggaran, sistem akuntansi tradisional akan


menetapkan peran manajer untuk melaksanakan sebagian aktivitas sesuai sasaran
perusahaan, serta peran sumber daya untuk membantu pelaksanaannya. Hal ini
menjadikan akuntansi pertanggungjawaban melakukan penyusunan anggaran dan
mengukur nilai sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran yang tepat.

(2) Akuntansi Aktivitas

Pada akuntansi aktivitas ini disusun sedemikian rupa hingga proses


pengumpulan dan juga pelaporan anggaran bukan berdasarkan dari penambah nilai,
namun dari aktivitas penambah. Berbeda dengan akuntansi tradisional, sistem
akuntansi satu ini jadi lebih maju karena menggunakan laporan berdasarkan
aktivitasnya bukan tertuju pada tiap kelompoknya.

Tentunya hal ini sangat bermanfaat untuk memantau segala kegiatan termasuk
pengelolaan keuangan perusahaan dengan lebih mudah dan juga menghemat waktu
cukup efektif.

B. Laporan Pertanggungjawaban

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai


posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama
satu periode pelaporan. Penerapan standar ini menjadi sangat penting bagi entitas
pelaporan dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-
undangan. Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajibanuntuk melaporkan upaya-upaya

6
yang telah dilakukan seta hasil yang dicapaidalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis
dan struktur pada suatu periode pelaporan. Berikut peranan Pelaporan Keuangan
berdasarkan standar akuntansi pemerintahan adalah sebagai berikut:

a) Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalammencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara periodik.
b) Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksaan kegiatansuatu


entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaa,
pengelolaan, dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, danekuitas dana
pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

c) Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepadamasyarakat


berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untukmengetahui secara
terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban entitas pemerintah dalam
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya danketaatannya pada
peraturan perundang-undangan.

d) Keseimbangan Antargenerasi

Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan


pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran
yangdilaokasikan dan menentukan apakah generasi yang akan datang
diasumsikanakan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

- Tujuan Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan pemerintah harus menyajikan informasi yang bermanfaat


bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik
keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:

7
a) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalanuntuk
membiayai seluruh pengeluaran;
b) Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber
dayaekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan;
c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yangdigunakan
dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai
d) Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanaiseluruh
kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya
e) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan
berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang, termasuk yang dari pungutan pajak dan pinjaman
f) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,
apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatanyang
dilakukan selama periode pelaporan.

Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan


dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh entitas pelaporan.Tujuan umum laporan
keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan suatu entitas pelaporan
yang bermanfaat bagi para pengguna dalammembuat dan mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber daya. Secaraspesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah
adalah untuk menyajikaninformasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan
untuk menunjukkanakuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya,dengan

a) Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi,kewajiban, dan


ekuitas dana pemerintah;
b) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya
ekonomi,kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;
c) Menyediakan informasi sumber, alokasi, dan penggunaan sumber dayaekonomi;
d) Menyediakan informasi ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

8
e) Menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan mendanai aktivitasnyadan
memenuhi kebutuhan kasnya;
f) Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuanentitas
pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
- Penyajian Laporan Keungan

Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalamsetahun. Pernyajian


laporan keuangan sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN / APBD
diwajibkan untuk setiap periode tahun anggaranAPBN / APBD, dimana dalam masa 1
(satu) tahun anggaran terhitung mulaitanggal 1 Januari sampai 31 Desember untuk
Neraca, dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember untuk Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) dan LaporanArus Kas (LAK).Dalam situasi tertentu, tanggal
laporan suatu entitas berubah danlaporan keuangan tahunan disajikan dengan suatu
periode yang lebih panjang ataulebih pendek dari satu tahun, misalnya sehubungan
dengan adanya perubahantahun anggaran. Contoh selanjutnya adalah dalam masa
transisi dari akuntansi berbasis kas ke akrual, suatu entitas pelaporan untuk
memungkinkan penyusunanlaporan keuangan konsolidasi. Dalam kondisi seperti itu
entitas pelaporan harusmengungkapkan informasi mengenai alasan penggunaan
periode pelaporan tidaksatu tahun, dan fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif untuk
laporan tertentuseperti arus kas dan catatan-catatan terkait tidak dapat
diperbandingkan.Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003
tentangKeuangan Negara, batas waktu penyampaian laporan keuangan sebagai
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN / APBD selambat-lambatnya 6
(Enal) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran. Dengan demikian, kegunaan
laporankeuangan tersebut berkurang bilamana laporan tidak tersedia bagi
penggunadalam suatu periode tertentu setelah tanggal pelaporan. Faktor-faktor
yangdihadapi seperti kompleksitas operasi suatu entitas pelaporan bukan
merupakanalasan yang cukup atas kegagalan pelaporan yang tepat waktu.Selain
laporan keuangan tahunan, setiap entitas pelaporan jugadiwajibkan menyusun laporan
keuangan interim, yaitu setidak-tidaknya setiapsemester sebagaimana diamanatkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun2004 tentang Penyusunan Rencana

9
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga dan Peraturan Pemerintan
Nomor 8 tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

C. Analisis Penyimpanan dan Anggaran Fleksibel


Tujuan utama akuntansi pertanggungjawaban adalah pengendalian biaya.
Pengendalian biaya didasarkan pada perbandingan biaya sesungguhnya dengan biaya
dianggarkan. Anggaran didasarkan pada asumsi kondisi dan hasil yang direncanakan.
Dalam hal ini, perusahaan dapat menggunakan anggaran statis atau anggaran fleksibel.
Jika aktivitas perusahaan dapat diestimasi secara akurat, anggaran statis dan biaya
sesungguhnya dapat dibandingkan dengan tepat untuk tujuan pengendalian. Efisiensi
dapat ditentukan dengan cara membandingkan antara biaya sesungguhnya dengan biaya
dianggarkan pada volume sesungguhnya. Anggaran fleksibel mengukur jumlah biaya
yang seharusnya pada suatu set kondisi tertentu anggaran yang disesuaikan dengan
volume sesungguhnya.
- Penyusunan Anggaran Fleksibel
Sebelum anggaran fleksibel disusun, suatu formula harus dirumuskan setiap jenis
biaya dalam setiap departemen atau pusat biaya. Perumusan formula dilakukan
dengan menggunakan salah satu teknis analisis biaya.setiap formula menunjukkan
jumlah biaya tetap atau tariff biaya variable untuk setiap jenis biaya. Bagian variable
dari formula merupakan tariff biaya untuk setiap ukuran aktivitas. Jumlah tetap dan
tariff variable selalu konstan dan kisaran aktivitas relevan.
Setelah tingkat aktivitas sesungguhnya dalam satu periode diketahui ( yaitu akhir
periode) kemudian formula tersebut digunakan untuk menghitung biaya dianggarkan
pada tingkat aktivitas yang sesungguhnya dicapai pada periode itu. Anggaran yang
disesuaikan pada tingkat aktivitas sesungguhnya disebut anggarn fleksibel. Biaya
dianggarkan pada aktivitas sesungguhnya dapat digunakan untuk menghitung
penyimpanan pengeluaran dan kapasitas menganggur. Penyimpanan tersebut berguna
untuk mengevaluasi kinerja departemen atau pusat biaya.
- Penyusunan Laporan Penyimpanan
Penyimpanan di hitung dengan membandingkan overhead dianggarkan pada tingkat
aktivitas sesungguhnya (berdasarkan anggaran fleksibel) overhead sesungguhnya dan
overhead dibebankan. Agar dapat memberikan laporan yang terperinci kepada

10
manajer operasi, penyimpangan pengeluaran dihitung untuk setiap unsur overhead
dengan cara mengurangkan biaya yang dianggarkan ke biaya sesungguhnya. Oleh
karena penyimpangan kapasitas menganggur merupakan ukuran pemanfaatan
kapasitas departemen.
- Adapun langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis
penyimpanan adalah:
(1) Menetukan besarnya perbedaan antara biaya standar dengan biaya akrual
(2) Menganalisis terjadinya penyimpangan
(3) Mengambil tindakan perbaikan agar dapat meminimalkan penyimpangan untuk
masa yang akan dating..
D. Akuntansi Pertanggungjawaban pendekatan alternatif
Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan perkambangan logis
manajemen gaya otokratis yang sekarang masih banyak dipraktikkan oleh perusahaan.
Berdasarkan gaya manajemen tersebut, tugas manajer adalah ,memberikan arahan pada
karyawan. Kritik terhadap kegunaan akuntansi pertanggungjawaban dapat dikelompokan
menjadi dua,yaitu ;
Berhubungan dengan perilaku disfungsional manajer yang dievaluasi atas dasar
kinerja yang dialaporkan oleh sistem tersebut.
Berhubungan dengan kegunaan data yang dihasilkan oleh sistem bagi manajer.
- Prilaku Disfungsional Manajer
Akuntansi pertanggungjawaban tradisional membebankan tanggung jawab
inefisiensi kepada individu dan penyimpangan anggaran (standar) dipandang sebagai
ukuran inefisinsi. Individualah yang dievaluasi,bukan proses bisnisnya,sehingga
individu akan cenderung melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan atau
menghilangkan penyimpangan. Hal tersebut dapat menimbulkan perilaku
disfungsional,yaitu :

(1) Manajer cenderung mengutamakan kepentingannya sendiri.


(2) Manajer memusatkan perhatian pada pencapaian anggaran.
(3) Manajer memusatkan perhatian pada target jangka pendek.
(4) Manajer yang pandai memanipulasi akan sukses.

11
Untuk mengatasi masalah yang menghambat perbaikan berkelanjutan
,diusulkan dua alternatif sebagai dasar evaluasi kinerja,yaitu:

(1) Menggunakan trend kinerja sesungguhnya antar waktu.


(2) Anggaran yang didasarkan pada taksiran kurva pembelajaran.
Meskipun alternatif tersebut memperbaiki pendekatan tradisional,tetapi
ternyata belum mengatasi masalah. Hal itu hanya sekedar mengganti satu ekspektasi
dengan ekspektsi lain dalam proses evaluasi. Jika dievaluasi berdasarkan tingkat
kinerja yang telh ditentukan sebelumnya, maka manajer tetap memiliki inisiatif besar
untuk melakukan apapun dalam rangka mencapai tingkat kinerja yang diharapkan.
Mereka tidak memiliki inisiatif untuk melampaui ekspektasi atau melakukan aktivitas
kerja sama yang bermanfaat bagi perusahaan.

Langkah efektif untuk memecahkan masalah perilaku disfungsional adalah


dengan menghentikan prktik penggunaan laporan penyimpngan sebagai dasar untuk
mengevaluasi kinerja individu manajer. Laporan penyimpangan harus diapakai
sebagai dasr mengevaluasi efisiensi operasi aktivits bisnis daripada individu. Manajer
bebas bereksperimen dn menemukan cara bru ubtuk memperbaiki proses. Selain itu,
tanggungjawab terhadap efiseiensi opersi setiap aktivitas dapat dialihkan dari manajer
ke semua karyawan yang terlibat dalam ktivitas, sehingga mendorong kerja sama dan
kerja tim.

- Kegunaan Informasi bagi Manajer

Menurut akuntansi pertanggungjawaban tradisional,biaya yang terjadi untuk


menjalankan aktivitas bisnis harus dilaporkan kepada manajer yang mengendalikan
aktivitas bisnis.penyimpangan dilaporkan dengan tujuan ;

(1) Menjaga agar manajer bertanggungjawab terhadap terjadinya biaya.


(2) Memberikan informasi yang beerguna bagi manajer pusat pertanggungjawaban
dalam upaya mengendalikan aktivitas bisnis menjadi lebih efisien.

12
Meskipun biaya terkendali dapat dipisahkan dari biaya terekendali,laporan
pertanggungjawaban tetap memiliki keterbatasan dalam membantu manajer pusat
pertanggungjawaban mengendalikan biaya. Masalah tersebut antara lain:

(1) Penggunaan ukuran aktivitas berdasarkan volume.


(2) Laporan yang terlalu ringkas.
(3) Data bersifat keuanngan.
(4) Laporan tersedia tidak tepat waktu.

13
BAB II

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Akuntansi pertanggungjawaban adalah sebuah konsep maupun sistem akuntansi
yang dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban yang ada di dalam sebuah lembaga
atau perusahaan. Istilah ini mengacu pada proses pelaporan bagaimana kinerja manajer
pusat dalam mengatur pekerjaan yang berada dalam kuasanya.
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai
posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama
satu periode pelaporan.
Tujuan utama akuntansi pertanggungjawaban adalah pengendalian biaya.
Pengendalian biaya didasarkan pada perbandingan biaya sesungguhnya dengan biaya
dianggarkan. Anggaran didasarkan pada asumsi kondisi dan hasil yang direncanakan.
Dalam hal ini, perusahaan dapat menggunakan anggaran statis atau anggaran fleksibel.
Jika aktivitas perusahaan dapat diestimasi secara akurat, anggaran statis dan biaya
sesungguhnya dapat dibandingkan dengan tepat untuk tujuan pengendalian.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan perkambangan logis
manajemen gaya otokratis yang sekarang masih banyak dipraktikkan oleh perusahaan.
Berdasarkan gaya manajemen tersebut, tugas manajer adalah ,memberikan arahan pada
karyawan.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini. Penyusun banyak berharap para pembaca memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya Semoga makalah ini berguna
bagi penyusun pada khusunya juga para pembaca pada umumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://nurwiddy.wordpress.com/2016/11/30/akuntansi-pertanggungjawaban-
pendekatan-alternatif/
https://accurate.id/akuntansi/akuntansi-pertanggungjawaban/
https://nurwiddy.wordpress.com/2016/11/30/akuntansi-pertanggungjawaban-
pendekatan-alternatif/

15

Anda mungkin juga menyukai