Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANGGARAN INDUK DAN AKUNTANSI


PERTANGGUNGJAWABAN
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya
Dosen: Dr. Kertati Sumekar, SE, MM

Disusun Oleh
Kelompok 6
Kelas Manajemen Paralel
Nama Anggota

1. M. Saiful Udin 201411433


2. Nurulita Damai Kinanti 201411436
3. Christina Wida Pancawati 201411109
4. Yunan Miftah 201411442
5. Ipung A 201411213
6. Jaya Retriansyah 201411
7. Endah Putri Lestari 201411104
8. Ayus Irfani 201411224

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN AJARAN 2014 2015

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT


karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Anggaran Induk dan Akuntansi Pertanggungjawaban
Adapun maksud dan tujuan kami dalam menyelesaikan tugas ini
adalah untuk menambah pengetahuan kami mengenai materi tersebut. Dengan
upaya yang kami lakukan, semoga Ibu dosen selalu memberikan bimbingan
pada kami, agar dapat mempersembahkan sebuah makalah tentang Anggaran
Induk dan Akuntansi Pertanggungjawaban sesuai dengan yang kami harapkan
dan dapat menyampaikan persepsi dan standar pendidikan di Universitas
Muria Kudus khususnya dalam Mata kuliah Akuntansi Biaya. Pola dan
penyajiannya diharapkan dapat dimengerti dan dapat digunakan sebagai
media pembelajaran.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih pada semua pihak yang ikut
dalam membantu menyelesaikan tugas ini. Kritik dan saran selalu kami
harapkan dalam kesempurnaan makalah ini.

Kudus, 19 Mei 2016


Hormat Kami

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . 1
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI .. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .. 4
B. Rumusan Masalah ..... 5
C. Tujuan Penulisan ... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Gambaran Anggaran Induk 6
B. Keunggulan Anggaran ... 7
C. Langkah-Langkah Dalam Mengembangkan Anggaran Operasi 9
D. Model Perencanaan Keuangan Berbasis Komputer . 11
E. Penganggaran Kaizen ... 12
F. Penganggaran Berdasarkan Aktifitas ... 12
G. Penganggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban 13
H. Pertanggungjawaban dan Pengendalian ... 15
I. Aspek Manusiawi dan Penganggaran .. 16
J. Penganggaran di Perusahaan Multinasional . 17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .. 18
B. Saran . 18
DAFTAR PUSTAKA ... 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan
teknologi yang semakin canggih sudah banyak digunakan untuk mendukung
semua kegiatan perusahaan untuk tercapainya tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, maka setiap perusahaan
akan berusaha untuk meningkatkan efektivitas maupun efisiensi kerja. Untuk
mengkoordinasikan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan, maka
perusahaan akan mempersiapkan strategi-strategi sebagai arahan didalam
mencapai tujuan. Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan
strateginya secara efektif dan efisien, manajemen melakukan suatu proses
yang disebut dengan pengendalian.
Salah satu bentuk pengendalian adalah dengan memperhatikan
masalah operasional dengan anggaran keuangan sebagai pedukung kegiatan
dengan melakukan penyususan rencana aggaran pada waktu yang lebih awal,
melalui pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban, serta laporan
anggaran dan realisasinya dari setiap pusat pertanggungjawaban untuk dapat
menentukan prestasi pusat pertanggungjawaban.
Anggaran Induk Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem
akuntansi yang mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada
keseluruhan perusahaan yang mencerminkan rencana dan tindakan setiap
pusat pertanggungjawaban dengan menetapkan pendapatan dan biaya tertentu.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode
pengendalian biaya.Biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban
dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang untuk mengkonsumsi
sumber daya.Karena sumber daya yang digunakan harus dinyatakan dalam
satuan uang dan itu merupakan biaya, maka sistem akuntansi
pertanggungjawaban merupakan satu metode pengendalian biaya yang
memungkinkan manajemen untuk melakukan pengelolaan biaya.

4
B. Rumusan Masalah
Agar permasalahan tidak meluas serta dapat lebih terarah pada pokok
permasalahan, maka dapat dirumuskan permasalahan berdasarkan latar
belakang yang dikemukakan di atas adalah sebagai berikut :
1. Menggambarkan apa itu Anggaran Induk?
2. Menguraikan Keunggulan Anggaran?
3. Langkah-Langkah mengembangakan Anggaran Operasi?
4. Menggunakan model perencanaan berbasis komputer?
5. Menjelaskan Penganggaran Kaizen?
6. Menyusun Anggaran berdasarkan aktivitas?
7. Menggambarkan Pusat Pertanggungjawaban?
8. Menjelaskan Pertanggungjawaban dan Pengendalian?
9. Menjelaskan Aspek Manusiawi dari Penganggaran?
10. Menjelaskan penganggaran perusahaan multinasional?

C. Tujuan Penulisan
Berdasar rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui Bagaimana Anggaran Induk
2. Untuk mengetahui Kaunggulan Anggaran
3. Untuk mengetahui Langkah-Langkah dalam mengembangakan Anggaran
Operasi
4. Untuk mengetahui Model perencanaan berbasis Komputer
5. Untuk mengetahui Penganggaran Kaizen
6. Untuk mengetahui Anggaran berdasarkan Aktivitas
7. Untuk mengetahui Penganggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban
8. Untuk mengetahui Pertanggungjawaban dan Pengendalian
9. Untuk mengetahui Aspek Manusiawi dari Penganggaran
10. Untuk mengetahui penganggaran perusahaan multinasional

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. GAMBARAN ANGGARAN INDUK


Penganggaran merupakan alat akuntansi yang umum digunakan
perusahaan untuk mengimplementasikan strategi. Penganggaran dapat
membantu dalam merencanakan dan mengendalikan hal-hal yang harus
dilakukan untuk memuaskan pelanggan dan meraih sukses di pasar.
Anggaran memberikan ukuran atau hasil-hasil keuangan yang diharapkan
perusahaan dari aktivitas yang direncanakan. Dengan membuat rencana
manajer belajar mengantisipasi masalah-masalah yang berpotensi terjadi
dan cara menghindarinya, ketimbang harus menghadapi masalah di
kemudian hari.
Anggaran Merupakan Pernyataan kuantitatif dari suatu rencana
kegiatan yang dibuat manajemen di periode tertentu untuk membantu
mengoordinasikan hal-hal yang perlu dilakukan guna
mengimplementasikan rencana dimana didalamnya mencakup aspek
keuangan seperti yang berkaitan dengan pendapatan, arus kas, dan posisi
keuangan dan nonkeuangan seperti unit-unit produksi yang dijual, jumlah
karyawan, jumlah produk yang diluncurkan ke pasar.
Anggaran Induk merupakan rencana awal yang ingin dicapai
perusahaan dalam periode anggaran. Anggaran induk disusun berdasarkan
keputusan menyangkut operasi dan keuangan yang dibuat oleh manager.
- Keputusan menyangkut operasi berkaitan dengan penggunaan
sumber daya secara efisien
- Keputusan menyangkut keuangan berkaitan dengan cara
mendapatkan dana untuk membeli sumber daya tersebut
Siklus Penganggaran dan Anggaran Induk
Perusahaan yang dikelola dengan baik biasanya mengikuti langkah-
langkah penganggaran yang menyerupai siklus berikut ini selama tahun
fiksal:
1. Manajer dari akuntan manajemen bekerja sama dalam merencanakan

6
kinerja perusahaan secara keseluruhan serta kinerja dari subunitnya
(seperti departemen atau divisi). Dengan memperhitungkan kinerja dan
mengantisipasi perubahan yang akan datang, manajemen pada semua
tingkatan setuju atas apa yang diharapkan.
2. Manajer senior memberikan kerangka refernsi kepada manajer
bawahannya, berupa ekspetasi keuangan dan nonkeuangan khususnya
yang dapat dibandingkan dengan hasil actual.
3. Akuntan manajemen membantu manajer menginvestigasi peneyebab
perbedaan dari rencana, seperti penurunan penjualan yang tidak
diharapkan. Jika perlu, diikuti dengan tindakan korektif, seperti
pengurangan harga untuk mempertahankan profitabilitas.
4. Manajer dan akuntan menajemen memperhitungkan umpan balik
pasar, perubahan kondisi, dan menggunakan pengalamannya untuk
memulai membuat rencana periode selanjutnya.

B. KEUNGGULAN ANGGARAN
Anggaran merupakan bagian integral dari system pengendalian
manajemen, dan jika dikelola dengan baik maka anggaran akan;
1. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi di antara subunit dalam
perusahaan.
Koordinasi dimana sebagai penghubung dan penyeimbang semua
aspek produksi atau jasa semua departemen dalam perusahaan dengan
cara terbaik guna mencapai sebuah tujuan dan Komunikasi untuk
mengupayakan agar tujuan-tujuan tesebut bisa dipahami dan diterima
oleh semua karyawan.
2. Menyediakan kerangka kerja untuk menilai kinerja
Rencana akan memungkinkan manajer perusahaan untuk mengukur
kinerja actual terhadap anggaran, Anggaran dapat mengatasi dua
keterbatasan dari pengguna kinerja masalalu sebagai dasar untuk
menilai kinerja actual. Salah satu keterbatasan itu adalah bahwa hasil
masa lalu sering kali memasukan kesalahan masalalu dan kinerja sub
standart.

7
3. Memotivasi Manajer dan Karyawan lainnya
Dengan anggaran yang menentang maka dapat meningkatkan kinerja
karyawan Kebayakan karyawan termotivasi untuk bekerja lebih keras
guna menghindari kegagalan, dan bukan untukmencapai sukses,
Semakin mendekati target, karyawan akan bekerja lebih keras untuk
mencapainya, karena itu banyak eksekutif perusahaan yang lebih suka
menetapka target yang bersifat menantang bagi para karyawan tetapi
masih bisa dicapai.

Tantangan dalam Penyusunan Anggaran


Penganggaran dapat menghabiskan banyak waktu yang
melibatkan semua tingkatan manajemen. Manajemen puncak
menginginkan manjemen pada tingkat lebih rendah untuk
berpartisipasi dalam proses penganggaran arena mereka lebih
memahami kegiatan operasional sehari-hari. Partisipasi juga
menciptakan komitmen dan tanggung jawab yang lebih besar
menyangkut anggaran diantara manajer dan tingkat lebih rendah .

Cakupan Waktu Anggaran


Angaran biasanya memiliki periode waktu yang telah
ditetapkan, seperti satu bulan, satu kuartal, satu tahun, dll. Periode-
periode tersebut bisa dipecah lagi ke dalam subperiode.
Kini dunia usaha semakin banyak yang menggunakan anggran
berjalan. Anggaran berjalan (rolling budget) yang juga disebut
anggaran Kontinu, merupakan anggaran yang selalu bersedia untuk
periode tertentu di masa depan.

8
C. LANGKAH - LANGKAH DALAM MENGEMBANGAKAN
ANGGARAN OPERASI
Anggaran Induk ( Master Budget ) adalah anggaran operasional
dan anggaran keuangan. Anggaran tersebut berisi proyeksi-proyeksi
mengenai rincian keuangan yang dianggarkan oleh perusahaan selama
periode tertentu, biasa satu tahun. Anggaran operasional sendiri terdiri
dari anggaran produksi, anggaran pendapatan, anggaran persediaan
akhir, anggaran biaya bahan langsung, anggaran biaya tenaga kerja
langsung, anggaran biaya overhead langsung, anggaran harga pokok
penjualan dan skedul-skedul pendukung yang mengkuantifikasi
anggaran untuk berbagai fungsi bisnis yang terdiri dari anggaran riset
dan pengembangan, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya
distribusi, anggaran biaya layanan pelanggan, anggaran biaya
administrasi. Skedul-skedu tersebut membentuk laporan laba rugi yang
dianggarkan yang merupakan laporan ikhtisar utama dalam anggaran
operasi. Sedangkan anggaran oeprasional terdiri dari anggaran
pengeluaran modal, anggaran kas, neraca yang dianggarkan, dan
laporan arus kas yang dianggarkan. Anggaran keuangan berfokus pada
pengaruh operasi dan pengeluaran modal yang direncanakan terhadap
kas.
Kebanyakan perusahaan memiliki manual anggaran yang berisi
instruksi khusus yang dibuat perusahaan dan informasi yang relevan
untuk menyusun anggaran. Meskipun rinciannya berbeda antar
perusahaan, langkah-langkah dasar berikut ini biasanya dilakukan
dalam menyusun anggaran operasi untuk perusahaan manufaktur.
Dimulai dengan anggaran pendapatan, masing-masing anggaran lainnya
mengikuti langkah-langkah yang sama.
1. Membuat anggaran pendapatan( Revenue Budget )
Anggaran pendapatan merupakan langkah awal bagia anggrana
operasi karena tingkat produksi dan tingkat persediaan ( biaya
manufaktur ) serta biaya nonmanufaktur tergantung pada tingkat
unit penjualan atau pendapatan yang diperkirakan. Faktor yang

9
mempengaruhi perkiraan penjual antara lain volume penjualan
pada periode terakhir, kondisi ekonomi dan industry secara
umum, hasil riset pasar, kebijakan penetapan harga, iklan dan
promosi penjualan, persaingan, serta kebijakan peraturan yang
ada.
2. Membuat anggaran produksi (Production Budget).
Total unit barang jadi yang akan diproduksi tergantung pada
penjualan yang dianggarkan dan perubahan yang diharapkan
dalam unit tingkat persediaan.
Anggaran produksi dihitung sebagai berikut :
Anggaran Produksi = Anggaran Penjual (unit) + target Persediaan
Barang Jadi (Unit) Persediaan awal barang jadi (unit)
3. Membuat anggaran penggunaan bahan langsung dan anggaran
pembelian bahan langsung.
Jumlah unit yang akan diproduksi pada langkah ke-2 merupakan
kunci untuk menghitung penggunaan bahan langsung dalam
kuantitas (unit) dan mata uang. Kuantitas barang langsung
tergantung pada efisiensi bahan yang dikonsumsi untuk membuat
sebuah produk. Manajer harus berusaha untuk mencari cara
memperbaiki proses yang dapat meningkatkan kualitas dan
mengurangi pemborosan yang mengurangi pemakaian bahan
langsung dan biaya.
Manajer pembelian menyiapkan anggaran untuk pembelian bahan
langsung yang dihitung sebagai berikut.
Pembelian bahan langsung = bahan langsung yang digunakan
dalam produksi + target persediaan akhir bahan langsung
persediaan awal bahan langsung
4. Membuat anggaran biaya tenaga kerja manufaktur langsung.
Biaya ini tergantung pada tingkat upah, metode produksi, dan
rencana perekrutan tenaga kerja.
5. Membuat anggaran biaya overhead manufaktur.
Total biaya tergantung pada masing-masing biaya overhead

10
berkenaan dengan pemicu biaya (cost driver) seperti jam tenaga
langsung.
6. Membuat anggaran persediaan akhir.
Akuntan manajemen membuat anggaran persediaan akhir dengan
terlebih dahulu menghitung biaya perunit barang jadi yang
digunakan untukmenghitung total nilai persediaan barang jadi
sehingga dapat diketahui nilai persediaan akhir
7. Membuat anggaran harga pokok penjualan.
Manajer penjualan dan produksi bersama dengan akuntan
manajemen menggunakan informasi yang didapat dari langkah 3
sampai dengan langkah 6 untuk menghitung harga pokok
penjualan.
8. Membuat anggaran biaya nonmanufaktur.
Anggaran ini merupakan skedul anggaran biaya yang meliputi
setiapfungsi bisnis pada rantai perusahaan seperti riset dan
pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan
administrasi.
9. Membuat laporan laba rugi yang dianggarkan.
Untuk mebuat laporan laba rugi yang dianggarkan digunakan
informasi dari anggaran pendapatan, anggaran harga pokok
penjualan, anggarn biaya nonmanufaktur.

D. MODEL PERENCANAAN KEUANGAN BERBASIS


KOMPUTER
Banyak perusahaan menggunakan sarana penganggaran berbasis
Web dan paket perangkat lunak untuk mengurangi beban penghitungan
dan waktu yang dibutukan dalam menyusun anggaran. Paket perangkat
lunak akan melakukan penghitungan untuk model-model perencanaan
keuangan, yang mencerminkan hubungan matematis di antara aktivitas
operasi, aktivitas pendanaan, dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi anggaran induk. Sementara paket perangkat lunak itu
membantu manager melakukan analisis sensitivitas dalam aktivitas

11
perencaan dan penganggaran. Analisis sensitifitas adalah teknik
what if yang menelaah perubahan hasil jika data yang diprediksikan
semula tidak tercapai atau jika perubahan asumsi semula. Analisis ini
berguna terutama dalam membentuk hubungan timbal balik yang
dibutuhkan manajer untuk membuat keputusan penganggaran. Dengan
adanya analisi ini manajer dapat langsung menerapkan program
kontinjensi untuk memotong biaya guna mengurangi kerugian jika
harga jual menurun serta memperbarui anggaran ketika ketidakpastian
muncul. Anggaran yang sudah diperbarui ini dapat membantu para
manajer menyesuaikan tingkat pengeluaran, mengubah strategi
pemasaran, dan sebgainya ketika situasi perubahan.

E. PENGANGGARAN KAIZEN
Penganggaran Kaizen secara eksplisit memasukkan perbaikan
kontinu yang diantisipasi selama periode anggaran ke dalam jumlah
yang dianggarkan. Banyak perusahaan yang fokus strateginya tertuju
pada pengurangan biaya.
Kebanyakan pengurangan biaya yang berhubungan dengan
penganggaran kaizen berasal dari perbaikan-perbaikan kecil, bukan
perbaikan yang langsung dilakukan secara besar-besaran. Aspek yang
signifikan dari penganggaran kaizen adalah kualitas dan kuantitas
saran-saran dari para karyawan.

F. PENGANGGARAN BERDASARKAN AKTIVITAS


Kebanyakan model penganggaran pada saat ini menggunakan
sedikit pemicu biaya yang lebih berbasis output (unit yang diproduksi,
unit yang terjual, atau pendapatan). Disebabkan sebagian oleh
meningkatnya penggunaan system kalkulasi biaya berdasarkan
aktivitas, perusahaan memasukkan pemicu biaya berdasarkan aktivitas
ke dalam anggarannya. Penganggaran berdasarkan aktivitas (activity
based budgeting ABB) berfokus pada anggaran biaya aktivitas yang
diperlukan untuk membuat dan menjual produk serta jasa.

12
Ilustrasi Contoh sebagai berikut :
Setting
Laminating Pemesinan
Unit yang diproduksi 50.000 50.000
Unit produksi per batch 25 30
Jumlah Batch 2.000 5.000
Waktu setting per batch 0.50 2.50
Total Jam setting 1.000 12.500

Jika diketahui bahwa tarif tenaga kerja sebagai berikut:


- Setting Laminating : Rp. 25/jam
- Setting Pemesinan : Rp. 30/jam
Maka total biaya tenaga kerja adalah :
- Setting Laminating : Rp. 25 x 1000 jam = Rp. 25.000
- Setting Pemesinan : Rp. 30 x 12.500 jam = Rp. 375.000
- Total = Rp. 400.000
Total biaya aktifasi juga mempengaruhi biaya supervise sebagai
berikut (asumsi 10 jam setting membutuhkan 1 jam supervisi, dengan
taris Rp 60 / jam supervisi)
- Total jam setting (1000 jam Laminating + 12.500 jam pemesinan
jadi jumlah = 13.500 jam
- Waktu supervisi ( 13.500 10 ) =1.350 jam
- Biaya Supervisi ( 1.350 jam x Rp. 60 ) = Rp. 81.000
Maka total anggaran yang dibutuhkan untuk proses setting adalah
Rp. 481.000 ( Rp.400.000 + Rp. 81.000 )

G. PENGANGGARAN DAN AKUNTANSI


PERTANGGUNGJAWABAN
Untuk mencapai tujuan yang dijelaskan pada anggaran induk,
perusahaan harus mengoordinasikan upaya dari semua karyawannya,
dari eksekutif puncak melalui semua tingkatan manajemen hingga
semua karyawan. Mengoordinasikan upaya perusahaan berarti

13
memberikan tanggung jawab kepada manajer yang bertanggung jawab
atas tindakannya dalam merencanakan serta mengendalikan sumber
daya manusia dan lainnya. Bagaimana setiap perusahaan membuat
struktu organisasinya secara signifikan akan membentuk cara upata
perusahaan dikoordinasikan.
Struktur Organisasi dan Pertanggungjawaban
Struktur organisasi adalah pengaturan lini pertanggungjawaban
dalam organisasi bersangkutan. Setiap manager, apapun tingkatannya,
merupakan pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban
(responbility center) adalah bagian, segmen, atau subunit dari
organisasi di mana managernya bertanggungjawab atas segenap
aktivitas tertentu. Semakin tinggi tingkatan manager, semakin luas
pusat pertanggungjawabannya dan secara umum, semakin banyak
jumlah bawahannya. Akuntansi pertanggungjawaban adalah system
yang mengukur rencana, anggaran, tindakan, dan hasil actual dari
setiap pusat pertanggungjawaban. Ada empat jenis pusat
pertanggungjawaban, yaitu :
1. Pusat Biaya : manager hanya bertanggungjawab atas biaya yang
terjadi.
2. Pusat Pendapatan : manager hanya bertanggungjawab atas
pendapatan yang diperoleh.
3. Pusat Laba : manager bertanggung jawab atas pendapatan dan
biaya.
4. Pusat Investasi : manager bertanggug jawab atas investasi,
pendapatan, dan biaya.
Pusat Pertanggungjawaban dapat dicontohkan : manajer pemeliharaan
pada departemen pemeliharaan hotel hotel merupakan pusat biaya
oleh karena itu manajer harus memfokuskan pada masalah biaya
pemeliharaan, manajer penjual atau pusat pendapatan hanya berfokus
pada masalah pendapat. Manajer hotel bertugas sebagai pusat laba
yang hanya bertugas pada pendapatan dan biaya yang terjadi. Seorang
manajer regional adalah pusat investasi dan bertanggungjawab pada

14
hasil investasi pada pembangunan / pembelian hotel baru, beserta
pendapatan biaya-biaya yang dikeluarkan.
Umpan Balik
Anggaran bersama dengan akuntansi pertanggungjawaban
memberi umpan balik kepada managemen puncak tentang kinerja
relative dari anggaran yang dibuat manager pada pusat
pertanggungjawaban yang berbeda.
Perbedaan antara hasil actual dan jumlah yang dianggarkan, yang
disebut varians (variances) jika digunakan dengan benar akan
membantu manager mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi
dalam 3 hal, yaitu :
1. Peringatan Dini. Varians memberi peringatan awal kepada
manager atas peristiwa atau kejadian yang belum terjadi
2. Evaluasi Kinerja. Varians memberi informasi kepada manager
tentang seberapa baik kinerja perusahaan dalam
mengimplementasikan strategi.
3. Mengevaluasi Strategi. Varians kadang-kadang memberi tanda
kepada manager bahwa strateginya tidak efektif.

H. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGENDALIAN


Kemampuan mengendalikan adalah tingkat pengaruh yang
dimiliki manager atas biaya, pendapatan, dan hal-hal lain yang menjadi
tanggung jawabannya. Biaya yang dapat dikendalikan (controllable
cost) adalah biaya yang berada pada lingkup pengawasan manager
pusat pertanggungjawaban untuk periode tertentu. System akuntansi
pertanggungjawaban bisa mengeluarkan semua biaya yang tidak dapat
dikendalikan dari laporan kinerja manager atau memisakan biaya
semacam itu dari biaya yang dapat dikendalikan. Sebagai contoh,
laporan kinerja supervisor permesinan mungkin dibatasi pada biaya
bahan langsung, tenaga kerja langsung, listrik, dan pemeliharaan mesin
serta mengeluarkan biaya seperti sewa dan pajak pabrik.

15
Dalam prakteknya, kemampuan mengendalikan suli ditentukan
dengan tepat setidaknya karena dua alasan :
1. Hanya sedikit biaya yang benar-benar dalam kendali seorang
manager.
2. Dengan rentang waktu yang cukup lama, semua biaya akan bisa
dikendalikan. Namun, kebanyakn laporan kinerja hanya berfokus
pada periode setahun atau kurang. Manager yang saat ini menjabat
bisa jadi mewarisi masalah-masalah dan inefisiensi dari masa lalu.
Para eksekutif memiliki cara yang berbeda dalam menerima
pengertian kemampuan mengendalikan atau kontrolabilitas ketika
mengevaluasi laporan yang ditujukan kepadanya. Beberapa CEO
perusahaan memandang anggaran sebagai komitmen perusahaan
yang harus dipenuhi. Kegagalan untuk mencapai anggaran ini
dianggap tidak menguntungkan. Sementara CEO yang lain yakin
bahwa pendekatan berbagi resiko dengan manager lebih disukai, di
mana factor-faktor yang tidak dapat dikendalikan dan kinerja
relative terhadap pesaing ikut diperhitungkan ketika menilai
kinerja manager yang gagal memenuhi target anggarannya.

I. ASPEK MANUSIAWI DARI PENGANGGARAN


Anggaran Induk dan Akuntansi Pertanggungjawaban dijadikan
satu karena untuk menekankan bahwa factor manusia merupakan hal
yang penting dalam penganggaran. Terlalu sering penganggaran
dianggap sebagai alat mekanis.Teknik penganggaran itu sendiri bebas
dari emosi, namun administrasi penganggaran membutuhkan
pendidikan, kepercayaan, dan interprestasi yang cerdas.
Agar efektif, penganggaran membutuhkan komunikasi yang jujur
tentang jalannya usaha dari bawahan dan manajer tingkat bawah
kepada atasnnya. Namun para bawahan mungkin menginginkan
kelonggaran anggaran ( budget slack) merupakan praktek
mengestimasi terlalu rendah biaya yang dianggarkan , agar target yang
dianggarkan lebih mudah tercapai.Sering kali hal ini terjadi ketika

16
varians anggaran (perbedaan antara hasil actual dan jumlah yang
dianggarkan) digunakan untuk mengevaluasi kinerja.

J. PENGANGGARAN DI PERUSAHAAN MULTINASIONAL


Perusahaan multinasional memberikan dampak positif yaitu
akses pasar dan sumber daya baru, serta dampak negative yaitu
beroperasi dalam lingkungna bisnin yang belum terekspos pada
fluktuasi mata uang. Sebagai contoh perusahaan multinasional yang
memperoleh penghasilan dalam mata uang berbeda ( functional
transaction currency ) harus melakukan translasi kinerja operasi ke
dalam mata uang pelaporan ( reporting currency ) untuk melaporkan
kinerja pada pemegang saham. Proses translasi ini sulit dilakukan
karena menejeman harus mengantisipasi perubahan potensial yang
mungkin terjadi selama tahun berjalan.

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Anggaran Induk merupakan rencana awal yang ingin dicapai perusahaan
dalam periode anggaran. Anggaran induk disusun berdasarkan keputusan
menyangkut operasi dan keuangan yang dibuat oleh manager.
- Keputusan menyangkut operasi berkaitan dengan penggunaan
sumber daya secara efisien
- Keputusan menyangkut keuangan berkaitan dengan cara
mendapatkan dana untuk membeli sumber daya tersebut
Akuntansi pertanggungjawaban adalah system yang mengukur rencana,
anggaran, tindakan, dan hasil actual dari setiap pusat pertanggungjawaban.
Ada empat jenis pusat pertanggungjawaban, yaitu :
1. Pusat Biaya : manager hanya bertanggungjawab atas biaya yang
terjadi.
2. Pusat Pendapatan : manager hanya bertanggungjawab atas pendapatan
yang diperoleh.
3. Pusat Laba : manager bertanggung jawab atas pendapatan dan biaya.
4. Pusat Investasi : manager bertanggug jawab atas investasi,
pendapatan, dan biaya.
Anggaran Induk dan Akuntansi Pertanggungjawaban dijadikan satu karena
untuk menekankan bahwa factor manusia merupakan hal yang penting
dalam sebuah penganggaran.

B. SARAN
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca
sekalian agar manfaat dari pembahasan mengenai anggaran dapat
memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang anggaran
induk dan akuntansi pertanggungjawaban.

18
DAFTAR PUSTAKA

- Simamora, Henry. Akuntansi Manajemen edisi II. 2002. Jakarta Selatan :


UUP AMP YKPN
- Horngren, Charles T, Walfer T, Harrison dan Linda Smith bamber: 2006:
Akuntansi : Edisi ke enam: Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia
- Horngren, Charles T, 2006: Akuntansi Biaya dengan Penekanan
Manajerial edisi duabelas Jilid 1: Erlangga

19

Anda mungkin juga menyukai