Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA MANAJEMEN

(PENGGANTI ABSEN )

NAMA : HENY DWI MONICA


KELAS : MB2A (MANAJEMEN)
NIM : 60222072

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini .

Makalah pemasaran ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang akuntansi manajemen .

Kendal ,2 Juli 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I ........................................................................................................................1

1.1 PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN .........................................1

1. 2 FUNGSI AKUNTANSI MANAJEMEN ....................................................1

1.3 PERBEDAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN MANAJEMEN ........4

1.4 RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN...................................6

1.5 CONTOH PENERAPAN..............................................................................7

1.6 PENGERTIAN HPP......................................................................................9

1.7 KOMPONEN HPP......................................................................................12

1.8 RUMUS HPP...............................................................................................12

1.9 MANFAAT HPP..........................................................................................12

BAB II PENUTUP.................................................................................................14

3.1 KESIMPULAN............................................................................................14

3.2 SARAN..........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15

ii
BAB I

1.1 Pengertian
1. Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut The International Capital Market Association
London

Akuntansi manajemen adalah proses penyajian informasi akuntansi yang dilakukan untuk
membantu pihak manajemen dalam pembuatan kebijakan dan operasional usaha. Singkatnya,
segala jenis kegiatan akuntansi yang memungkinkan manajemen untuk menjalankan bisnis
secara lebih efisien dianggap sebagai akuntansi manajemen.

2. Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut University of Nevada, Reno

Akuntansi manajemen adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, menganalisis, dan


menginterpretasikan informasi akuntansi, yang dapat membantu para pemimpin bisnis agar bisa
membuat keputusan keuangan yang sehat dan mengelola operasional harian mereka secara
efisien. Tidak seperti cabang akuntansi lainnya, bidang ini lebih difokuskan pada pengumpulan
dan pelaporan data internal. Dalam hal ini, para profesional keuangan dituntut untuk lebih fokus
pada pemahaman soal arus kas perusahaan mereka, transaksi keuangan, biaya operasional, serta
tingkat pengembalian internal. Setelah semua data dikumpulkan dan dianalisis, informasi
akuntansi ini kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah laporan dan presentasi yang dapat
menginformasikan seputar keputusan dalam kegiatan penganggaran di perusahaan serta peluang
investasi di masa depan.

3. Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Investopedia

Akuntansi manajemen adalah suatu praktik mengukur, mengidentifikasi, menganalisis,


menafsirkan, dan kemudian mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak manajemen
guna memastikan tercapainya tujuan bisnis. Perlu diketahui bahwa akuntansi manajemen
berbeda dari akuntansi keuangan.

Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan terletak pada tujuan masing-
masing. Tujuan akuntansi manajemen adalah membantu pihak internal perusahaan untuk

1
mengambil keputusan bisnis yang benar-benar terencana secara baik. Hal ini berbeda dengan
akuntansi keuangan yang bertujuan memproduksi dan menyebarluaskan laporan keuangan resmi
untuk kebutuhan konsumsi publik yang pembuatannya sudah disesuaikan dengan standar
akuntansi yang berlaku.

1.2 Fungsi Akuntansi Manajemen

Adapun fungsi utama dari akuntansi manajemen adalah sebagai berikut:

1. Menjadi sumber data penting

Akuntansi manajemen hadir sebagai kegiatan yang menghasilkan sumber data penting bagi
perusahaan. Data yang dihasilkan dari sistem tersebut dapat membantu perusahaan dalam
memprediksi pertumbuhan bisnisnya serta membuat para pemilik usaha tahu langkah
pengembangan bisnis seperti apa yang perlu diambil di masa depan.

2. Merupakan media komunikasi antar manajemen

Setiap tingkat manajemen membutuhkan jenis informasi yang berbeda, yang tentunya perlu
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pihak. Dalam hal ini, akuntansi manajemen dapat
dimanfaatkan untuk membangun komunikasi yang lebih baik antara semua level manajerial,
baik itu yang ada di tingkat bawah, menengah, maupun level teratas.

3. Menjadi bahan pertimbangan yang akurat

Akuntansi manajemen dapat menyajikan data dalam bentuk perbandingan, prediksi, dan rasio
yang terukur. Maka dari itu, keberadaannya sangat dibutuhkan karena semua data yang
disajikan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang akurat untuk memastikan
perencanaan dan pengambilan keputusan dilakukan secara tepat.

4. Memfasilitasi pencapaian tujuan bisnis

Fungsi atau tujuan akuntansi manajemen lainnya adalah membantu perusahaan untuk
merencanakan strategi dan pencapaian bisnisnya seefektif dan seefisien mungkin. Semua itu

2
tentunya hanya bisa dicapai jika perusahaan dapat melakukan penetapan biaya dan pengendalian
anggaran secara tepat sehingga operasional usahanya bisa berjalan sesuai perhitungan.

5. Menyediakan sumber informasi yang lengkap

Tidak hanya terbatas pada data-data keuangan saja, akuntansi manajemen juga membekali
informasinya dengan berbagai survei khusus, catatan teknis, ataupun kompilasi statistik. Hal itu
dilakukan guna memenuhi kebutuhan data yang lebih akurat dan lengkap.

6. Penerapan Akuntansi Manajemen

Dalam penerapan akuntansi manajemen, para akuntan tentunya tidak bisa sembarangan saat
menentukan variabel yang hendak dianalisis. Karena itulah, ada beberapa metode yang
diciptakan dalam akuntansi manajemen. Berikut ini tiga metode yang paling umum dipakai
dalam penerapan akuntansi manajemen.

7. Grenzplankostenrechnung
Sering disingkat GPK, ini adalah sebuah metode penetapan biaya yang pertama kali dicetuskan
di Jerman. Dikembangkan pada akhir 1940-an dan 1950-an, metode ini secara khusus dirancang
untuk memberikan penerapan yang lebih konsisten dan akurat tentang bagaimana biaya
manajerial dihitung dan dibebankan ke suatu produk atau layanan. Di sisi lain, metodologi GPK
telah menjadi standar akuntansi biaya yang banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan Jerman.
Meskipun penerapannya lebih sering dijumpai pada industri dengan proses yang sangat
kompleks, GPK juga dapat diaplikasikan pada bisnis yang tidak begitu kompleks.
8. Akuntansi Biaya

Dikutip dari Gramedia.com, akuntansi biaya adalah suatu metode akuntansi yang dikembangkan
pada awal abad ke-20. Metode ini menggunakan perbandingan antara tenaga kerja dan bahan
yang digunakan dalam proses produksi sebagai acuannya. Namun sayangnya, penerapan metode
ini dinilai sudah usang dan tidak cocok untuk diaplikasikan pada kondisi lingkungan kerja
modern.

3
9. Akuntansi Konsumsi Sumber Daya

Metode berikutnya adalah akuntansi konsumsi sumber daya. Pendekatan akuntansi manajemen
ini bisa dikatakan relatif baru. Terdapat tiga elemen dasar yang membedakan antara metode
akuntansi manajemen ini dengan lainnya. Ketiga elemen tersebut antara lain perilaku biaya
perusahaan, pandangan terhadap sumber daya, dan pemodelan berbasis kuantitas. Jika
dibandingkan dua metode akuntansi manajemen sebelumnya, ini dinilai lebih dinamis,
komprehensif, dan terintegrasi. Metode akuntansi konsumsi sumber daya juga dianggap mampu
menyediakan sumber informasi pendukung keputusan yang lebih akurat bagi pihak manajemen,
yang pada akhirnya bisa digunakan untuk optimasi tujuan bisnis.

Namun tentunya, setiap perusahaan memiliki pilihan metode akuntansi manajemen yang
berbeda yang disesuaikan dengan kondisi dan tujuan bisnis masing-masing. Demikian sekilas
tentang akuntansi manajemen, berbagai tujuan, hingga beberapa jenis metode penerapan dari
proses tersebut. Semoga ulasan ini bisa menjadi referensi untuk lebih mengenal apa itu
akuntansi manajemen serta manfaatnya bagi kemajuan suatu bisnis.

1.3 Perbedaan dengan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Ketika bicara tentang akuntansi, biasanya ingatan kita akan langsung tertuju dengan setumpuk
laporan keuangan, entah laporan laba rugi, necara, dan sebagainya. Tentu saja itu tidak keliru.
Hanya saja saat membayangkan itu kita sebenarnya tidak merujuk pada akuntansi manajemen,
melainkan akuntansi keuangan.

Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memang sama-sama memberikan informasi


keuangan. Hanya saja ada beberapa perbedaan di antara keduanya.

Yang paling utama adalah penggunanya. Sementara akuntansi manajemen untuk internal seperti
manajemen masing-masing departemen, akuntansi keuangan lebih ditujukan kepada pihak
eksternal seperti investor, kreditur, dan lain-lain.

4
Perbedaan pengguna menghasilkan konsekuensi lain, yaitu perbedaan karakter antara masing-
masing akuntansi. Berikut beberapa pembeda antara akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan, masih mengutip Hariyani (2018):

Perbedaan Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan


Dasar
Berdasarkan biaya yang dikeluarkan Berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima
penyusunan
dan manfaat yang dihasilkan umum
laporan

Orientasi waktu Proyeksi performa perusahaan–atau Berdasarkan data historis alias masa lalu–satu
pelaporan dengan kata lain untuk masa depan laporan keuangan untuk setahun terakhir

Kondisi ekonomi perusahaan secara


Objek evaluasi Peran manajer di masing-masing unit
keseluruhan
Fleksibel tergantung kebutuhan (bisa
Waktu pelaporan Harus secara periodik
mingguan atau bahkan per semester)
Hasil akuntansi manajemen sesuai
Bentuk laporan Lebih ringkas dan sesuai aturan yang berlaku
kebutuhan
Lebih sulit karena melibatkan banyak Lebih mudah karena hanya berdasarkan
Tingkat kesulitan
disiplin ilmu disiplin ilmu akuntansi
Terdiri dari laporan neraca, laba rugi,
Isi laporan Sesuai kebutuhan perubahan modal, arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan
Akurasi lebih rendah karena yang
Tingkat akurasi Presisi dan akurasinya tinggi
terpenting itu kecepatan

1.4 Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen

Di atas telah disinggung bahwa bentuk konkret dari akuntansi keuangan adalah laporan keuangan
yang dirilis akhir tahun. Maka akuntansi keuangan jelas membahas bagaimana cara menyusun
beragam laporan tersebut dengan baik dan benar–atau dengan kata lain sesuai kaidah akuntansi.

5
Ruang lingkup materi akuntansi biaya antara lain:
1. Activity Base Costing (ABC) dan Activity Base Management (ABM)

Pembebanan dan alokasi biaya tidak langsung dalam menetapkan harga pokok yang adil dan
akurat.Karena pengambilan keputusan tidak akan efektif bila latarbelakang harga pokok suatu
produk tidak diketahui dengan baik.

Beberapa teori yang dibahas dalam lingkup ini antara lain:


• Prosedur dan skema alokasi biaya.
• Tahap-tahap perancangan sistem.
• Perbandingan sistem ini dengan sistem tradisional.

2. Konsep Biaya untuk Pengambilan Keputusan

Fokus ruang lingkup pembahasan materi ini adalah menyangkut terminologi dan klasifikas biaya.
Kemudian mempelajari hubungan biaya dengan pengendalian dan pengambilan keputusan.
Materi-materi yang dibahas dalam bab ini antara lain:
• Identifikasi biaya
• Keputusan untuk membuat sendiri atau membeli
• Keputusan diproses lebih lanjut atau tidak.

3. Perencanaan dan Pengendalian Laba

Biaya adalah informasi penting bagi akuntansi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian.
Untuk mendapatkan komposisi yang tepat dalam proses perencanaan dan pengendalian laba,
pengelola perusahaan bisa menggunakan berbagai konsep, model dan metode.Misalnya: Model
CVP yang membahas tentang biaya, volume, dan harga.

Materi lain yang dibahas adalah:


• Konsep dan aplikasi BEP (Break Event Point)
• Hubungan antara margin of safety, profit margin, dan rasio margin kontribusi.
• Operating, financial dan total leverage.

6
4. Perilaku Biaya dan Analisis Metode Statistik

Untuk membuat perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen perusahaan


perlu memahami mengenai pemisahan biaya dan klasifikasinya. Beberapa hal yang perlu dibahas
antara lain:
• Biaya Tetap (Fixed Cost)
• Biaya Variabel
• Laba satuan produk dan total biaya per unit
• Perilaku biaya campuran.

5. Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga adalah untuk mengurangi ketidakpastian dan digunakan untuk
memudahkan dalam pengambilan keputusan-keputusan perusahaan. Ruang lingkup materi
akuntansi manajemen ini adalah:
• Cara menentukan harga target
• Metode penentuan harga, misalnya dengan cost plus pricing.
• Penetapan harga per waktu dan harga bahan.
• Situasi harga dan faktor yang mempengaruhinya.

6. Budgeting

Budget adalah rencana tertulis tentang aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan oleh perusahaan
elama jangka waktu tertentu.

Beberapa topik yang dibahas dalam ruang lingkup budgeting adalah:


• Manfaat dan keterbatasan anggaran
• Jenis-jenis anggaran
• Contoh-contoh anggaran
• Analisis penyimpangan anggaran.

7
7. Penentuan Transfer Pricing

Ruang lingkup pembahasan materi ini dalam akuntansi manajemen berkisar tentang pertanyaan:

“berapa harga yang akan dibebankan atas perpindahan produk dan jasa dalam satu perusahaan
yang sama?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perusahaan menggunakan metode tertentu,
misalnya transfer pricing menurut harga pasar.

8. Masalah Internasional dalam Akuntansi Manajemen

Bisnis membutuhkan akntansi manajemen untuk menangani masalah keuangan dan aktivitas
rutin sehari-hari. Perubahan yang terjadi secara terus menerus secara global, menimbulkan
persoalan yang lebih kompleks. Oleh karena itu, akuntansi manajemen juga harus memperluas
perspektifnya.

Dan berikut ini topik yang dibahas dalam bab ini:


• Keterlibatan dalam perdagangan internasional
• Transfer pricing internasional
• Nilai tukar mata uang asing
• Eksposur akuntansi
• Eksposur ekonomi
• Eksposur transaksi
• Pendekatan hedging

Tentu masing-masing manajer, karena tugas mereka lain, butuh informasi yang berbeda-beda
pula. Contohnya sebagai berikut:

1. Manajer Keuangan :Mereka butuh informasi seperti pendanaan modal, beban biaya,
tingkat pengembalian investasi, rasio keuangan, dan sejenisnya.
2. Manajer produksi : Mereka membutuhkan rincian biaya seluruh proses produksi
seperti beban tenaga kerja, biaya overhead, dan lain-lain.

8
3. Manajer pemasaran : Seperti namanya, yang mereka butuhkan adalah berapa biaya
yang dihabiskan untuk menciptakan produk, kemudian biaya lain seperti ongkos
promosi.
4. Top management : Mereka butuh informasi yang relatif lebih umum dari akuntansi
manajemen seperti ekspansi usaha, diversifikasi produk, atau kebijakan investasi lain.
Top management juga butuh informasi akuntansi berupa pengukuran kinerja perusahaan.
Ini biasa disebut balance scorecard.

1.5 Contoh Penerapan Akuntansi Manajemen

Ada banyak sekali contoh penerapan akuntansi manajemen pada masing-masing divisi
perusahaan. Dalam kesempatan ini akan dijelaskan salah satunya, yaitu analisis volume laba.
Analisis volume laba dalam akuntansi manajemen, mengutip Hariyani (2018), memudahkan
menentukan target unit yang harus terjual untuk menutup biaya yang telah dikeluarkan (alias
tidak rugi, tapi tidak untung juga. Keuntungan = 0).

Ambil contoh seorang pengusaha UMKM yang hendak berjualan pakaian di pasar dadakan yang
biasa digelar pada Minggu pagi. Data yang kita ketahui adalah sebagai berikut: biaya bahan per
unit Rp 20 ribu; upah tukang jahit per satuan Rp 6 ribu; biaya sewa tempat Rp 105 ribu; upah
penjaga stand Rp 5 ribu; dan ia menetapkan harga jual per satuan sebesar Rp 30 ribu.

Rumus akuntansi manajemen untuk analisis volume laba titik impas adalah sebagai berikut:

Biaya tetap dalam kasus tersebut adalah Rp 110 ribu (sewa tempat ditambah upah penjaga atau
karyawan), sementara biaya variabel Rp 26 ribu (ongkos bahan dan tukang jahit per satuan).
Maka persamaannya menjadi seperti ini:

9
Dengan akuntansi manajemen di atas, dapat disimpulkan agar tak rugi si penjual itu harus
mampu menjual baju sebanyak 27,5 (28) potong. Dengan kata lain, ia harus mendapat uang
sebesar Rp 825 ribu (hasil kali 27,5 unit dan Rp 30 ribu). Keuntungan baru akan didapat ketika si
penjual itu menjual lebih banyak dari 28 potong baju.

1.6 Pengertian HPP

Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah salah satu komponen penting perusahaan dalam
mengetahui laba-rugi yang dihasilkan selama periode waktu tertentu. Menurut laman
Investopedia, Cost of Good Sold (COGS) atau HPP adalah biaya langsung yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memproduksi barang yang akan dijual. Biaya yang dikeluarkan termasuk biaya
bahan dan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa tersebut.

Dalam laporan keuangan suatu perusahaan, Harga Pokok Penjualan bisa ditemukan pada bagian
laporan laba rugi yang menjadi salah satu bagian penting dalam akuntansi.

Karena sebagai penentu laba rugi perusahaan, maka setiap perusahaan berusaha untuk menekan
besaran HPP menjadi sekecil mungkin. Karena semakin besar biaya HPP, maka laba yang
dihasilkan suatu perusahaan akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya.

Harga Pokok Penjualan Terdiri dari Apa Saja?

Untuk mengetahui besaran Harga Pokok Penjualan yang dikeluarkan, perusahaan harus
mengetahui terlebih dahulu HPP diperoleh dari mana saja. HPP diperoleh dari berbagai biaya
yang dikeluarkan dalam proses produksi barang atau jasa yang diantaranya, yaitu:

 Bahan baku
 Barang yang dibeli

10
 Retur dan potongan pembelian
 Biaya pengiriman barang yang dibeli
 Diskon perdagangan atau tunai
 Biaya pekerja langsung
 Biaya penyimpanan,
 Biaya yang digunakan dalam produksi, dan
 Biaya overhead perusahaan

Biaya Pengecualian dalam HPP

Nah, ternyata terdapat beberapa biaya yang dikecualikan dalam Harga Pokok Penjualan atau
tidak masuk dalam HPP. Apa saja biaya yang dikecualikan dalam HPP?

Biaya yang dikecualikan dalam HPP adalah seluruh biaya non operasional (biaya belanja modal
dan bunga), biaya umum, biaya penjualan, biaya administrasi (meliputi biaya distribusi barang
ke pelanggan, sewa kantor, dan biaya iklan), biaya akuntansi dan hukum, serta biaya gaji
manajemen.

Selain biaya diatas, ada satu lagi biaya yang tidak kalah penting dan dikecualikan dalam Harga
Pokok Penjualan, yaitu biaya untuk produk yang tidak terjual pada akhir dalam satu periode
tertentu.

1.7 Komponen HPP

Bagaimana cara menentukan HPP? Sebelum dapat menentukan Harga Pokok Penjualan, pemilik
perusahaan harus memahami komponen-komponen HPP. Secara garis besar, komponen HPP
terdiri dari tiga komponen yang akan digunakan dalam perhitungan Harga Pokok Penjualan yang
di antaranya, yaitu:

1. Persediaan Awal Barang

Persediaan awal barang masuk dalam komponen HPP biaya yang nantinya akan masuk ke dalam
proses perhitungan HPP. Maksud dari persediaan awal barang adalah dengan mengetahui total
persediaan barang pada awal periode tertentu yang dimiliki perusahaan.

11
Persediaan barang ini berupa stok barang yang tersedia dan akan digunakan untuk proses
produksi. Melakukan perhitungan stok barang di awal dinilai penting untuk menghindari
kekosongan stok.

2. Pembelian Bersih

Komponen kedua yang akan masuk dalam perhitungan HPP adalah pembelian bersih. Pastinya
setiap perusahaan akan terus melakukan pembelian barang dagangan, baik secara tunai maupun
kredit untuk menjaga stok barang dalam keadaan aman.

Dalam komponen HPP perhitungan pembelian bersih, biaya transportasi pembelian barang pun
wajib untuk dimasukkan, karena biaya transportasi pembelian barang juga masuk dalam bagian
pembelian dan akan mempengaruhi besaran nominal pembelian.

Sama halnya juga dengan diskon, potongan, atau retur barang yang telah dibeli juga harus masuk
dalam perhitungan pembelian bersih. Jika terdapat diskon tentunya biaya pembelian akan jauh
lebih murah dan berkurang nominalnya.

3. Persediaan Barang Akhir

Komponen HPP persediaan akhir adalah jumlah stok barang yang tersisa dari proses produksi di
akhir periode waktu tertentu. Untuk mengetahui total persediaan barang akhir dapat dilihat dari
data perusahaan di akhir periode tertentu. Persediaan barang akhir menjadi salah satu komponen
penting lainnya dalam perhitungan HPP.

1.8 Rumus HPP

Setelah kita membahas komponen-komponen dalam perhitungan HPP, selanjutnya kita akan
membahas cara menghitung Harga Pokok Produk. Rumus HPP adalah sebagai berikut:

12
Sebelum menghitung HPP, terlebih dahulu perusahaan harus menghitung total pembelian bersih
dan penjualan awal.

1. Menghitung Pembelian Bersih

Sebelum menghitung HPP, pertama-tama perusahaan terlebih dahulu harus menghitung


pembelian bersih. Untuk komponen-komponen pembelian bersih sendiri sudah dijelaskan
sebelumnya, dimana harus memasukkan seluruh pembiayaan yang melibatkan produksi,
terutama biaya kirim barang yang dibeli juga masuk ke dalam pembelian bersih. Rumus
pembelian bersih adalah sebagai berikut:

2. Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Setelah dua komponen diatas telah terpenuhi, langkah terakhir adalah menghitung HPP.
Rumus cara menghitung HPP sebelumnya sudah tercantum diatas. Dalam menghitung HPP
haruslah dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar terhindar dari segala macam kesalahan yang
berujung fatal, karena laba rugi perusahaan dapat kelihatan dari Harga Pokok Penjualan. Untuk
dapat menghitung Harga Pokok Penjualan yang akurat, neraca lajur perusahaan haruslah akurat
juga.

Contoh Perhitungan HPP

Selanjutnya untuk lebih memahami seputar HPP, kita akan praktek cara menghitung Harga
Pokok Penjualan dengan contoh kasus perusahaan dagang.

Salah satu perusahaan dagang yang berfokus menjual produk pakaian sedang merangkum
laporan akhir tahunnya dan terdapat data sebagai berikut:

 Pembelian= Rp350.000.000
 Ongkos angkut pembelian= Rp25.000.000
 Retur pembelian= Rp30.000.000

13
 Potongan pembelian= Rp15.000.000
 Persediaan awal barang tahun 2021= Rp400.000.000
 Persediaan akhir barang tahun 2021= Rp500.000.000

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menghitung pembelian bersih, yaitu:

Setelah mengetahui pembelian bersih, selanjutnya adalah menghitung HPP dengan cara sebagai
berikut:

Dengan begitu perusahaan sudah mengetahui Harga Pokok Penjualan yang dihasilkannya sebesar
Rp210.000.000

1.9 Manfaat Menghitung HPP

Menghitung Harga Pokok Produksi memberikan berbagai manfaat untuk perusahaan yang di
antaranya adalah:

1. Menentukan Harga Jual

Menentukan harga jual produk menjadi salah satu tantangan yang selalu dihadapi
perusahaan. Karena mereka harus menentukan harga jual produk yang pas, baik tidak kemahalan
atau tidak kemurahan. Jika harga produk mahal, tidak ada orang yang tertarik untuk membeli
produk yang ditawarkan. Namun jika harga rendah, perusahaan akan sulit dalam mendapatkan
keuntungan.

14
Dari menghitung HPP, perusahaan akan tahu perkiraan beban pokok penjualan atau banyaknya
barang yang harus dijual untuk dapat menutupi harga pokok produksi, gaji pekerja, dan
pemasaran.

2. Menghitung Margin Laba Kotor

Gross Profit Margin (GPM) merupakan perkiraan dalam mengukur kesehatan keuangan
perusahaan dengan mengetahui sisa uang dari penjualan setelah dikurangi oleh Harga Pokok
Penjualan. Untuk mengetahui margin laba kotor ini dapat dihitung dengan mengurangi HPP dari
total pendapatan, lalu membagi hasilnya dengan total pendapatan.

3. Mengetahui Perbedaan Antara Biaya Langsung dan Tidak Langsung

Dengan melakukan perhitungan HPP juga dapat membantu perusahaan untuk mengetahui
perbedaan antara biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung dalam perusahaan adalah
biaya yang berkaitan dengan proses produksi, seperti biaya produksi dan bahan baku. Sedangkan
biaya tidak langsung, seperti biaya overhead dan biaya operasional perusahaan

Secara rincinya, biaya tidak langsung meliputi biaya:

 Biaya pemasaran
 Biaya sewa gedung
 Biaya pemasaran
 Biaya hukum dan akuntansi, dan
 Biaya pajak

15
BAB II
2.1 Kesimpulan

Karena keterbatasan tempat, kita hanya menyinggung secuil contoh penerapan akuntansi
manajemen, yaitu penentuan titik impas. Satu contoh lain adalah penetapan biaya produksi
berdasarkan sejumlah variabel. Biaya produksi ini terkait erat dengan penetapan harga jual
produk. Harga jual haruslah lebih tinggi dari biaya produksi.

Meski demikian, secara ringkas telah dijelaskan bagaimana akuntansi manajemen sangat
bermanfaat bagi bisnis skala apa pun untuk mencapai tujuan utamanya: memperoleh profit.

2.2 Saran

Mengelola akuntansi menjadi lebih mudah karena saat ini sudah banyak tersedia perangkat lunak
akuntansi, baik yang gratis atau berbayar. Menjalankan akuntansi manajemen dengan bantuan
alat digital ini menghindari beberapa persoalan yang kerap muncul seperti salah memasukkan
data dan inkonsistensi pencantuman nama akun.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://spenmo.id/blog/akuntansi-manajemen
https://landx.id/blog/harga-pokok-penjualan-atau-hpp-adalah-pengertian-cara-menghitungnya/
https://flip.id/business/blog/akuntansi-manajemen-definisi-fungsi-serta-penerapannya
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/859-konsep-akuntansi-manajemen-dan-
manfaatnya-bagi-pengelola-usaha

17

Anda mungkin juga menyukai