Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

AKUNTANSI MANAJERIAL

Dosen Pengampu :
Drs. Surbakti Karo-Karo, M.Si.,Ak
Drs. Jihen Ginting, M.Si.,Ak

Oleh :
Christma Br Sitepu
NIM : 7193220008

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Akuntansi Manajerial
yaitu Rekayasa Ide ini dengan tepat waktu.
Penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mau bekerjasama dalam kelancaran dan penyelesaian Rekayasa Ide ini. Penulis
berharap Rekayasa Ide ini dapat menambah wawasan bagi para pembacanya.
Penulis menyadari bahwa segala sesuatunya tidak ada yang sempurna.
Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari
pembaca demi perbaikan penulisan Rekayasa Ide yang akan datang. Akhir kata
penulis mengucapkan terimakasih.

Berastagi, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN.......................................................2
2.2 FUNGSI AKUNTANSI MANAJERIAL.................................................................2
2.3 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN...........................................4
2.4 PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN...................................................................5
2.5 AKUNTANSI MANAJEMEN VS AKUNTANSI KEUANGAN............................7
BAB III PENUTUP..........................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................9
3.2 SARAN....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................iii

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan
ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi sampai menyajikan bentuk laporan
suatu satuan usaha untuk kepentingan internal yaitu manajer atau manajemen
dalam suatu organisasi dan menjadikan dasar kepada manajemen untuk membuat
keputusan bisnis berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam
pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks dengan efisien
dan efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi
perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan
diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak
diperkerjakan. Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila
manajemen memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar
kebijakannya. Artinya manajemen harus memperoleh informasi tentang masukan
dan keluaran operasi atau perusahaan untuk dasar operasinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Akuntansi Manajerial?
2. Apa fungsi Akuntansi Manajerial?
3. Bagaimana sistem informasi Akuntansi Manajemen?
4. Apa peran seorang akuntan Manajemen?
5. Apa perbedaan antara Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan Rekayasa Ide ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
KKNI dan menambah wawasan mengenai materi yang berhubungan dengan Mata
Kuliah Akuntansi Manjerial.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN


Mulyadi (2001:2),Akuntansi manajemen merupakan suatu informasi
keuangan yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen yang digunakan
terutama oleh pengguna intern suatu organisasi.
Halim dan Supomo (2000:3),Akuntansi manajemen merupakan kegiatan
atau proses yang menghasilkan informasi dalam bentuk keuangan bagi
manajemen untuk pengambilan sebuah keputusan ekonomi dalam menjalankan
fungsi manajemen.
Charles T. Homgren (1993:4),Akuntansi manajemen merupakan sebuah
proses identifikasi, penyiapan, pengukuran, akumulasi, analisa dan penafsiran
serta komunikasi mengenai informasi yang dapat membantu eksekutif dalam
memenuhi tujuan perusahaan.
RA Supriyono (1993:8), Beliau mengutip dari Management Accounting
Practices (MAP) komite yang dibentuk oleh National Association of
Accountants (NAA) bahwa akuntansi manajemen ialah suatu proses identifikasi,
pengukuran, pengumpulan data, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi
finansial yang digunakan manajemen untuk sebuah perencanaan, evaluasi,
pengendalian dalam suatu organisasi atau perusahaan, serta menjamin ketepatan
penggunaan sumber dan pertanggungjawaban atas segala sumber tersebut.
Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan
ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi sampai menyajikan bentuk laporan
suatu satuan usaha untuk kepentingan internal yaitu manajer atau manajemen
dalam suatu organisasi dan menjadikan dasar kepada manajemen untuk membuat
keputusan bisnis berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam
pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.

2.2 FUNGSI AKUNTANSI MANAJERIAL


Fungsi utama dari akuntansi manajemen adalah sebagai penyaji data dan
informasi penting yang masih berkaitan dengan data historis untuk pihak

2
manajemen.  Proses akuntansi manajemen terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, dan penilaian kinerja.
1. Sebagai Pendukung Pencapaian Tujuan Perusahaan
Pihak manajemen membutuhkan informasi dan fungsi laporan
keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan
penilaian hasil yang telah dicapai. Jika ada target atau tujuan yang tidak dicapai
bisa dievaluasi agar periode selanjutnya bisa mencapai target atau justru melebihi
target yang telah ditetapkan.
Contohnya, manajer produksi membutuhkan data keuangan dari akuntansi
manajemen tentang rincian biaya produksi, harga pokok produksi, hingga
informasi yang terperinci tentang harga produk per unit.
2. Sebagai Sarana Identifikasi dan Pengukuran Kinerja
Pihak manajemen harus mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan
informasi keuangan kepada direksi dan pemilik perusahaan dalam bentuk laporan
keuangan yang sistematis, transparan, dan rinci yang telah dibuat oleh akuntansi
manajemen. Pihak manajemen yang menggunakan informasi tersebut akan tahu
letak titik sentral bagi pihak-pihak di suatu organisasi atau perusahaan.
Contohnya, kalkulasi biaya produk, biaya suatu kegiatan, dan biaya setiap
departemen.
3. Penyaji Laporan Sebagai Satu Kesatuan Usaha
Pihak manajemen harus menjalankan proses manajemen yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian biaya dan harga.
Akuntansi manajemen akan membantu setiap perusahaan untuk memelihara dan
mengendalikan sumber daya perusahaan.
4. Sebagai Penyedia Data Untuk Peningkatan Jumlah Penjualan
Akuntansi manajemen biasanya menyediakan data-data internal yang
diperlukan oleh perusahaan sehingga bisa menyebabkan peningkatan jumlah
penjualan. Akuntansi manajemen hanya mencakup sistem internal perusahaan
saja, tetapi efek atau dampak yang ditimbulkan untuk perusahaan cukup luas
hingga mencakup seluruh perusahaan dan manfaat bagi pihak eksternal
perusahaan.

3
5.  Sebagai Pengendali Pemakaian Sumber Daya Perusahaan
Akuntansi manajemen akan membantu pihak manajemen (manajer) untuk
mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan perusahaan
secara efisien dan efektif. Akuntansi manajemen juga berfungsi sebagai
pengendali kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi lainnya seperti riset
dan penelitian, produksi, pemasaran, dan sumber daya manusia.

2.3 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN


SIA menurut Mulyadi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (2001).
Sedangkan menurut Nugroho Widjajanto (2001), SIA adalah susunan formulir,
catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi,
tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen.
Sistem keuangan yang menyediakan informasi memiliki beberapa fungsi dalam
keberlangsungan usaha.
Berikut beberapa fungsinya:
 Mengumpulkan semua data kegiatan bisnis perusahaan dan menyimpan
data tersebut secara efektif dan efisien. Selain itu, SIA juga dapat mencatat
semua sumber daya yang berpengaruh terhadap usaha tersebut dan semua
pihak yang terkait. Dengan fungsi ini, tidak akan ada suatu hal dalam
perusahaan yang tidak tercatat.
 Mengambil data yang diperlukan dari berbagai sumber dokumen yang
berkaitan dengan aktivitas bisnis. Data yang sudah tersimpan akan lebih
mudah diambil karena setiap detail dari data sudah terekam dengan SIA.
 Membuat dan mencatat data transaksi dengan benar ke dalam jurnal-jurnal
yang diperlukan dalam proses akuntansi sesuai dengan urutan dan tanggal
terjadinya transaksi. Pencatatan ini bertujuan untuk mempermudah pihak-
pihak yang membutuhkan dalam pengecekan semua transaksi sehingga

4
jika terjadi suatu kesalahan dapat dikoreksi dengan mudah dan dapat
diketahui penyebabnya dengan cepat.
 Mengubah sekumpulan data menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan
perusahaan. Informasi ini berbentuk laporan keuangan baik secara manual
maupun secara online yang diperlukan oleh semua pihak.
Sebagai suatu sistem pengendali keuangan agar tidak terjadi suatu kecurangan.
Dengan sistem ini, keuangan perusahaan dapat dilacak dengan pasti karena sistem
pertanggungjawaban yang detail. Fungsi ini dapat menjaga aset perusahaan dan
mengurangi risiko untuk penggelapan aset oleh semua pihak terkait.

2.4 PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN


Secara hirarki manajemen dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu
manajemen atas (senior executive), manajemen menengah (middle management),
dan manajemen bawah(operational level. Masing-masing tingkatan ini
membutuhkan informasi yang berbeda-beda. (Samsryn, L.M, Akuntansi
Manajerial Suatu Pengantar 2002).
Peranan akuntan manajemen
1. Perilaku Etis Akuntan Manajemen
Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar dan sesuai serta
tepat. Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau menyimpang, dan
keputusan yang kita buat dapat adil atau berat sebelah. Orang sering berbeda
pandangan terhadap arti istilah etis, tetapi nampaknya terdapat suatu prinsip
umum yang mendasari semua system etika.
Ada 10 nilai  inti yang diidentifikasi menghasilkan prinsip-prinsip yang
melukiskan benar dan salah dalam kerangka umum, yaitu
 Kejujuran (honesty)
 Integritas (integrity)
 Memegang janji (promise keeping)
 Kesetiaan (fidelity)
 Keadilan (fairness)
 Kepedulian terhadap sesama (caring for others)
 Penghargaan kepada orang lain (respect for others)

5
 Kewarganegaraan dan bertanggung jawab (responsible citizenship)
 Pencapaian kesempurnaan (pursuir of excellence)
 Akuntabilitas (accountibillity)

IMA (Instititute of Management Accountants) mengeluarkan pernyataan  tentang


standar perilaku etis akuntan manajemen.
Standar tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kompetensi Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk:
 Menjaga tingkat kompetensi professional yang dimiliki dengan terus
menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
 Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hokum, peraturan,
dan standar teknis yang berlaku.
 Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah
melakukan analisis yang benar terhadap informasi yang relevan dan dapat
dipercaya.
2) Kerahasiaan Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk
 Tidak membocorkan informasi rahasia tanpa izin, kecuali diharuskan
secara hukum.
 Memberi tahu bawahan seperlunya dan memonitor aktivitas mereka untuk
menjaga kerahasian tersebut.
3) Integritas Akuntan  manajemen bertanggungjawab untuk :
 Menghindari konflik kepentingan aktual.
 Menahan diri dari aktivitas yang akan menimbulkan kecurigaan terhadap
kemampuan mereka untuk melakukam tugasnya secara etis.
 Menolak pemberian, penghargaan,  dan keramah-tamahan yang dapat
mempengaruhi mereka dalam bertugas.
 Menahan diri untuk tidak melakukan penggerogotan terhadap legitimasi
organisasi dan tujuan-tujuan etis, baik secara aktif  maupun pasif.
 Mengkomunikasikan berbagai batasan professional
 Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk  dan penilaian atau
opini professional.
4) Objektivitas Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk

6
 Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif
 Mengungkapkan semua informasi yang relevan dan dapat diharapkan
mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan
rekomendasi yang dikeluarkan.
5) Resolusi konflik etika
Dalam pelaksanaan standar perilaku etis, akuntan manajemen mungkin
menghadapi masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis atau dalam
menyelesaikan konflik etika. Ketika menghadapi  isu-isu etika yang penting,
akuntan manajemen harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan organisasi dalam
mengatasi konflik. Jika kebijakan ini tidak menyelesaikan konflik etika, akuntan
manajemen harus mempertimbangkan tindakan berikut ini:
 Mendiskusikan masalah tersebut dengan supervisor kecuali jika masalah
tersebut melibatkan atasannya.
 Menjelaskan konsep-konsep  yang relevan melalui diskusi rahasia dengan
seorang penasihat yang objektif untuk mencapai pemahaman terhadap
tindakan yang mungkin dilakukan.
 Jika konflik etika masih ada setelah dilakukan tindakan terhadap semua
jenjang, akuntan manajemen mungkin tidak mempunyai jalan lain kecuali
mengundurkan diri dari organisasi dan memberikan memo yang
informative kepada perwakilan organisasi yang ditunjuk.
 Kecuali diperintah secara hukum, mengkomunikasikan masalah tersebut
kepada berbagai otoritas atau individu yang tidak ada hubungan dengan
organisasi bukanlah pertimbangan yang tepat.

2.5 AKUNTANSI MANAJEMEN VS AKUNTANSI KEUANGAN


Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
1. Akuntansi manajemen memberikan informasi kepada orang-orang dalam suatu
organisasi sedangkan akuntansi keuangan terutama bagi mereka yang di luar itu,
seperti pemegang saham
2. Akuntansi keuangan diperlukan oleh hukum sedangkan akuntansi manajemen
tidak. Standar khusus dan format mungkin diperlukan untuk akun hukum seperti
dalam Standar Akuntansi Internasional di Eropa.

7
3. Akuntansi keuangan meliputi seluruh organisasi sedangkan akuntansi
manajemen mungkin lebih fokus kepada produk tertentu atau pusat biaya.

Akuntansi manajerial digunakan terutama oleh orang-orang dalam sebuah


perusahaan atau organisasi. Laporan dapat dihasilkan untuk setiap periode waktu
seperti harian, mingguan atau bulanan. Laporan dianggap "mencari masa depan"
dan telah meramalkan nilai bagi mereka yang ada di dalam perusahaan.
Akuntansi keuangan digunakan terutama oleh orang-orang di luar perusahaan atau
organisasi. Laporan keuangan biasanya dibuat untuk jangka waktu yang
ditetapkan, seperti tahun fiskal atau periode. Laporan keuangan secara historis
faktual dan memiliki nilai prediktif untuk mereka yang ingin membuat keputusan
keuangan atau investasi dalam suatu perusahaan.
Akuntansi manajemen adalah cabang akuntansi yang terutama berkaitan dengan
laporan keuangan rahasia untuk penggunaan eksklusif dari manajemen puncak
dalam sebuah organisasi. Laporan ini dibuat dengan menggunakan metode ilmiah
dan statistik untuk sampai di nilai moneter tertentu yang kemudian digunakan
untuk pengambilan keputusan. Laporan tersebut dapat meliputi:
 Laporan perkiraan penjualan
 Analisis anggaran dan analisis komparatif
 Studi kelayakan
 Laporan konsolidasi dan merger
Akuntansi Keuangan, di sisi lain, berkonsentrasi pada produksi laporan keuangan,
termasuk persyaratan pelaporan dasar profitabilitas, solvabilitas likuiditas, dan
stabilitas. Sifat laporan ini adalah dapat diakses oleh pengguna internal dan
eksternal seperti pemegang saham, perbankan dan para kreditur.

8
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari penulisan makalah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Akuntansi
Manajerial sangat berpengaruh dalam kinerja sebuah perusahaan. Tanpa adanya
suatu manajemen yang baik maka perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik.
Selain itu juga peran seorang Akuntan Manajemen sangat dibutuhkan dalam
kinerja perusahaan. Terdapat beberapa perbedaan antara Akuntansi Manajemen
dana Akuntansi Keuangan, salah satunya dalam hal pemberian informasi.
Akuntansi Manajemen manajemen memberikan informasi kepada orang-orang
dalam suatu organisasi sedangkan akuntansi keuangan terutama bagi mereka yang
di luar itu, seperti pemegang saham

3.2 SARAN
Makalah ini masih penuh dengan ketidaksempurnaan, dan juga terdapat

banyak kekurangan. Oleh karenanya kritik dan masukan yang bersifat

membangun penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi_manajemen#:~:text=Akuntansi%20Manajemen
%20atau%20Akuntansi%20Manajerial,dasar%20kepada%20manajemen%20untuk
%20membuat

https://dosenakuntansi.com/fungsi-akuntansi-manajemen-secara-umum

https://dosenakuntansi.com/peran-akuntansi-manajemen-dalam-perusahaan

iii

Anda mungkin juga menyukai