Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PERANAN DAN FUNDAMENTAL AKUTANSI MANAJEMEN DALAM


LNGKUNGAN BISNIS YANG DINAMIS

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2
1. Arbil Raindra Syahdi (2661138)
2. Fajar Ardiansyah (2661139)
3. Marifiansyah Dwi Rismanto (2261140)
4. Edgar Rekitana (2661144)
5. Mokhammad Isnan R. (2261173)
6. Bayu arya saputra
7. Yobel bhisma dhino

Dosen Pengampu

Irea Arrahima ,SEMM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

PGRI DEWANTARA JOMBANG


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa halangan yang
berarti dan sesuai harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Irea Arrahima ,SEMM

Sebagai dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Manajemen yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Jombang, 25 Maret 2024

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 4
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 6
2.1. Tambahan Unit Akibat Tambahan Bahan................................. 6
2.2. Unit Hilang Dalam Proses......................................................... 8
BAB III PENUTUPAN.................................................................................. 21
3.1. Kesimpulan............................................................................... 21
3.2. Saran.......................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Akuntansi manajemen timbul akibat adanya kebutuhan akan informasi akuntansi yang
dapat membantu manajemen dalam memimpin suatu perusahaan yang semakin besar dan
semakin kompleks. Akuntansi manajemen merupakan bagian dari akuntansi yang bertujuan
membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen juga merupakan suatu
sistem informasi yang mana dengan informasi ini manajer dapat mengambil keputusan-
keputusan dalam hal memimpin serta mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Akuntansi manajemen akan memberikan informasi-informasi penting yang nantinya akan
digunakan perusahaan. Informasi yang tepat tentu akan memberikan kontribusi yang baik
bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hal ini dibenarkan dengan pernyataan Horngren
(2003) yang mengatakan bahwa akuntansi manajemen sangat penting dalam menentukan
keberhasilan suatu organisasi.

Perusahaan dengan sistem akuntansi manajemen yang baik tentu akan memiliki kinerja
perusahaan yang baik pula. Hal ini dikarenakan informasi yang ada digunakan sebaik
mungkin di dalam perusahaan, serta penggunaan teknik-teknik akuntansi manajemen yang
sesuai pasti akan meningkatkan keunggulan bersaing dari perusahaan. Perusahaan yang
menggunakan teknik-teknik akuntansi manajemen yang tidak sesuai pasti akan berdampak
buruk juga bagi perusahaan. Informasi yang tersedia menjadi tidak relevan, di mana
informasi tersebut menjadi tidak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi perusahaan.
Oleh sebab itu, akuntansi manajemen berserta teknik-tekniknya sangat dibutuhkan bagi
kelangsungan hidup perusahaan.

Lingkungan bisnis saat ini memiliki karakteristik yang dinamis, kompleks, berkaitan
dengan perubahan teknologi, keterbatasan sumber daya, ekonomi global serta perubahan
politik yang tidak menentu (Erikson dalam Dewanto, 2010). Globalisasi yang ada
menyebabkan persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan
harus berusaha lebih keras untuk memperebutkan pangsa pasar yang ada. Konsumen sendiri
akan lebih memilih produk dengan kualitas dan mutu yang tinggi. Perusahaan yang memiliki
keunggulan bersaing (competitive advantage) tentu akan dapat bertahan dalam usahanya.
Selain dapat meraih pangsa pasar, perusahaan juga akan meningkatkan pendapatan yang

4
diterima. Keunggulan bersaing tersebut dapat diraih perusahaan dengan menggunakan
informasi-informasi yang tepat guna membantu menentukan keputusan yang akan diambil,
sehingga akan sesuai dengan tujuan perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut :

1. Apa fokus terkini dalam akuntansi manajemen ?


2. Apa Karakteristik jasa dalam akuntansi manajemen?
3. Apa pekerjaan manajemen dan kebutuhan informasi akuntansi manajerial
4. Apa perbandingan akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial
5. Bagaimana perubahan lingkungan bisnis ?
6. Apa saja sumber-sumber data akuntansi manajemen ?
7. Bagaimana peran etis akuntan manajemen ?
8. Apa saja akuntansi manajemen dalam lingkungan bisnis yang berubah

1.3. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan permasalahan yang ada. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Fokus terkini dalam akuntansi manajemen


2. Untuk mengetahui Karakteristik jasa dalam akuntansi manajemen
3. Untuk Mengetahui apa pekerjaan manajemen dan kebutuhan informasi akuntansi
manajerial
4. Untuk Mengetahui apa perbandingan akuntansi keuangan dan akuntansi
manajerial
5. Untuk Mengetahui bagaimana perubahan lingkungan bisnis
6. Untuk Mengetahui apa saja sumber-sumber data akuntansi manajemen
7. Untuk Mengetahui Bagaimana peran etis akuntan manajemenUntuk mengetahui
analisa mengenai unit hilang dalam proses

5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Akutansi Manajemen

211 Pengertian Akutansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur,


mengklasifikasi dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal perusahaan
yaitu manajer, eksekutif dan karyawan dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat
keputusan (Hansen & Mowen, 2009).

Menurut Chartered Institute of Management Accountant (1994:30) Akuntansi


manajemen adalah Penyatuan bagian manajemen yang mencakup penyajian dan penafsiran
informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian,
pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik
dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, dan pengamanan aset.

Menurut Horngren (1993:4) definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai “proses


identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang
informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi”.

Akuntansi manajemen merupakan kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan


untuk manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi
manajemen (Halim dan Supomo). Akuntansi manajemen merupakan informasi keuangan
dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern entitas
(Mulyadi).

Akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi


keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan
fungsi manajemen. Abdul Halimdan Bambang Supomo

Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di


dalam perusahaan. Manfaat akuntansi manajemen yaitu mengawasi kegiatan perusahaan,
memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Contohnya dalam
hal penetapan harga jual, pembelanjaan, metode produksi dan investasi. Bidang akuntansi ini
juga mengolah masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari
berbagai jenjang organisasi dengan memakai data historis ataupun data tafsiran (Samryn,
2001).(2001:3)

6
2.12 Tujuan Akutansi Manajemen

1. Menyediakan informasi akuntansi yang relevan bagi manajemen


Tujuan utama akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi akuntansi yang
relevan, akurat, dan tepat waktu bagi para manajer untuk digunakan dalam proses
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Informasi ini mencakup data
keuangan dan non-keuangan.

2. Membantu proses perencanaan dan pengendalian


Akuntansi manajemen berperan penting dalam memfasilitasi proses perencanaan
melalui penyusunan anggaran dan target kinerja. Selain itu, akuntansi manajemen juga
membantu proses pengendalian dengan menyediakan informasi terkait kinerja aktual
dibandingkan dengan rencana/anggaran yang telah ditetapkan.
3. Mendukung pengambilan keputusan
Informasi yang disediakan oleh akuntansi manajemen membantu para manajer dalam
mengambil keputusan yang tepat terkait dengan penganggaran modal, penetapan harga
produk/jasa, pemilihan alternatif investasi, dan keputusan operasional lainnya.
4. Memperbaiki proses dan efisiensi operasional Akuntansi
manajemen menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi area yang
memerlukan perbaikan proses dan peningkatan efisiensi, seperti analisis biaya,
pengukuran produktivitas, dan evaluasi kinerja.
5. Mengevaluasi dan memotivasi kinerja
Informasi akuntansi manajemen digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu,
departemen, atau segmen bisnis dalam organisasi. Selain itu, informasi ini juga dapat
dimanfaatkan untuk merancang sistem penghargaan dan insentif yang tepat guna
memotivasi kinerja yang baik.
6. Merumuskan strategi dan tujuan jangka panjang Dengan menyediakan informasi terkait
biaya, pendapatan, dan profitabilitas, akuntansi manajemen membantu manajemen dalam
merumuskan strategi dan tujuan jangka panjang yang selaras dengan visi dan misi
organisasi.
7. Mengukur dan menganalisis kinerja organisasi
Akuntansi manajemen menyediakan metrik dan tolok ukur untuk mengukur kinerja
organisasi secara keseluruhan, seperti return on investment (ROI), economic value added
(EVA), dan balanced scorecard. Analisis kinerja ini penting untuk mengidentifikasi area
yang perlu diperbaiki.
8. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya

7
Informasi dari akuntansi manajemen, seperti analisis biaya dan anggaran, dapat
digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya organisasi seperti bahan
baku, tenaga kerja, dan modal agar lebih efisien dan produktif.
9. Memfasilitasi proses penganggaran
Akuntansi manajemen memiliki peran penting dalam proses penganggaran dengan
menyediakan data historis, proyeksi, dan analisis yang diperlukan untuk menyusun
anggaran yang realistis dan dapat dicapai.
10. Mendukung pengendalian internal
Sistem akuntansi manajemen yang baik dapat membantu dalam penerapan pengendalian
internal yang efektif, seperti pemisahan tugas, otorisasi, dan verifikasi transaksi, serta
audit internal.
213 Fungsi fungsi akuntansi manajemen

1) Manajer keuangan

Membutuhkan informasi terkait dengan suatu aktivitas keuangan perusahaan seperti dalam
pendanaan modal kerja, beban biaya cost of fund terhadap sejumlah modal kerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan, tingkat pengembalian investasi, tingkat pengembalian modal,
rasio keuangan dan lain sebagainya.

2) Manajer Produksi

Membutuhkan data informasi tentang mengenai rincian biaya Cost of good sold atau harga
pokok produksi misalnya seperti total biaya produksi, biaya per unit produk, beban tenaga
kerja langsung, serta dalam biaya overhead lainnya yang secara langsung mempunyai peran
dalam proses produksi.

3) Manajer Pemasaran
Membutuhkan data informasi semua komponen biaya terkait dalam suatu penetapan
harga jual produk, penentuan sistem penjualan yang secara kredit atau tunai, beban
komisi penjualan, marketing fee, serta informasi nilai discount untuk produk tertentu
dalam suatu rangka peningkatan volume penjualan.
4) Pihak Top Manajemen
Membutuhkan suatu informasi ini terkait dalam pengambilan kebijakan strategis
perusahaan misalnya di dalam penyusunan anggaran, ekspansi usaha, diversifikasi
produk, maupun kebijakan investasi lainnya.

8
22 Lingkungan bisnis

221 Pengertian lingkungan bisnis

Lingkungan bisnis dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi sebuah
aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor tersebut dapat
dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor dari dalam perusahaan (internal) serta
faktor di luar perusahaan (eksternal). Istilah “lingkungan bisnis” memiliki arti yang
luas karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap organisasi. Wilson
(1992) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis memiliki tiga konsep yang luas yaitu
Fakta objektif realitas yang diukur dan didefinisikan dan Fakta subjektif merupakan
karakteristik khusus tergantung dari interpretasi dan persepsi individu.

222 Klasifikasi lingkungan bisnis

Lingkungan Internal

Lingkungan internal atau internal environtment merupakan faktor di dalam


perusahaan yang dapat memengaruhi sebuah aktivitas bisnis. Secara sederhana, faktor
dalam lingkungan internal terdiri dari:

• Resource (sumber daya/bahan baku)

• Capability (kapabilitas perusahaan)

• Core Competences (keahlian utama perusahaan)

Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal atau external environtment merupakan faktor di luar perusahaan


yang dapat memengaruhi sebuah aktivitas bisnis. Secara sederhana, faktor dalam
lingkungan eksternal terdiri dari:

• Threat of new Entries (ancaman produk serupa)

• Threat of Subtitute products (ancaman produk pengganti)

• Bargaining Power of Customers (daya tawar dari pelanggan)

• Bargaining Power of Suppliers (daya tawar dari suplier)

• Intensity of Competitive Rivalry (menjawab tantangan pesaing bisnis)

9
BAB III

PEMBAHASAN

31 Fokus terkini dalam akuntansi manajemen

Akuntansi manajemen menyiapkan berbagai macam laporan. beberapa lap oran berkaitan
dengan kinerja manajer atau unit bisnis. laporan disajian tepat wak tu dan secara
berkala. selain itu mereka juga menyiapkan laporan analitis sesuai k ebutuhan untuk
menyelidiki permasalahan khusus yang dihadapi. Di sisi lain, aku ntansi keuangan
berorentasi pada penyusunan laporan keuangan secara periodik s esuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Lingkungan bisnis yang berubah begitu cepat sangat mempengaruhi per kembangan
konsep dan praktik akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen ha rus mampu
menyediakan informasi yang memungkinkan manajer untuk berfoku s pada nilai
pelanggan (customer value), manajemen mutu total (total quality m anagement),
kompetisi berbasis waktu (time based competition) dan pemanfaata n teknologi
informasi.

 Activity Based Management. Manajemen berbasis aktivitas adalah suatu sist em yang
luas dan terintegrasi yang berfokus pada perhatian manajemen ter hadap aktivitas,
bertujuan untuk meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang di hasilkan.

 Orientasi pada Pelanggan. Orientasi pada pelanggan merupakan perbeda an


antara apa yang diperoleh pelanggan (kepuasan pelanggan) dengan apa yang
diberikan oleh pelanggan (pengorbanan pelanggan)

 Penempatan stratejik. Manajemen biaya stratejik merupakan pengguna an


informasi biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasikan strategi yan g lebih
baik yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif ya ng
berkesinambungan.

Kerangka Kerja Rantai Nilai

 Rantai Nilai Internal: merupakan rangkaian aktivitas yang diperlukan untuk men
desain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan & mendistribusikan produ k
dan jasa kepada pelanggan

 Rantai Nilai Industri: merupakan rangkaian aktivitas penciptaan nilai yang terhu bung
mulai dari bahan baku mentah sampai dengan pembuangan produk akhir oleh
pengguna akhir.

32 Karateristik jasa dalam ajuntasi manajemen

Output yang dihasilkan oleh perusahaan dapat berupa produk berwuj ud maupun
jasa. Produk berwujud (tangible product) adalah barang yang dih asilkan dengan
mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan input modal lainnya.

10
Contoh: mobil, televisi, komputer, pakaian, dll. Adapun jasa adala h tugas/aktivitas
yang dilakukan bagi pelanggan atau aktivitas yang dilakuka n oleh pelanggan
dengan menggunakan produk/fasilitas organisasi. Contoh: perli ndungan asuransi,
perawatan kesehatan, akuntansi dan auditing, dll.

Perbedaan antara jasa dengan produk berwujud terlihat dalam keemp at dimensi
berikut ini:

1. Ketidakberwujudan (intangibility): jasa tidak dapat dilihat, dirasakan atau di


dengar sebelum jasa digunakan.

2. Tidak tahan lama (perishability): jasa tidak bisa disimpan, harus dikonsumsi pa da
saat diselenggarakan.

3. Tidak terpisah (inseparability): adanya kontak langsung antara produsen dan ko


nsumen jasa pada saat penyelenggaraan jasa

4. Keragaman (heterogeneity): adanya peluang variasi yang lebih besar dalam pe


nyelenggaraan jasa daripada produksi produk)

Akuntansi manajerial memfokuskan bagaimana seharusnya manajer menggunak an data


akuntansi di dalam organisasinya untuk menjalankan tiga fungsi pokok dala m
organisasi: (1) Perencanaan, (2) Aktivitas pengendalian, (3) Membuat keputusan.
Tujuan dari akuntansi manajerial menunjukkan informasi apa yang dibutuhkan, da ri
mana informasi, dan bagaimana informasi tersebut dapat diperoleh, dan bagaima na
informasi ini dapat digunakan oleh manajer untuk melaksanakan tanggung jawa bnya
dalam hal perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Sasaran ter penting
akuntansi manajerial selalu memberikan penyajian topik-topik yang releva n secara
jelas dan seimbang. Dengan kata lain, semboyan untuk Akuntansi Manajer ial edisi ini
adalah relevansi, keseimbangan, dan menekankan pada kejelasan. Dala m edisi ini
difokuskan pada relevansi dengan mencakup topik-topik terbaru seperti balanced
scorecard, activity-based costing dan activity-based management, dan teo ri kendala
(theory of constrains).

33 pekerjaan manjemen dan kebutuhan informasi akuntansi manejerial

Setiap organisasi memiliki manajer yang bertanggung jawab untuk membuat p


erencanaan, mengorganisasi sumber daya, mengarahkan karyawan, dan mengendal
ikan operasi.

Perencanaan (planning)

Langkah pertama perencanaan adalah mengidentifikasikan dan memilih dari b erbagai


alternatif yang tersedia, yang terbaik bagi organisasi. Seluruh alternatif dip
ertimbangkan oleh manajemen karena memiliki efek terhadap pendapatan dan biay a,
sehingga data akuntansi manajemen menjadi sangat esensial untuk memperkirak an
efek tersebut.

11
Rencana manajemen secara formal biasanya ditunjukkan dalam bentuk anggar an.
Anggaran biasanya disusun di bawah arahan controller yang merupakan manaje r
Departemen Akuntansi. Anggaran disusun tahunan dan menunjukkan rencana ma
nejemen secaraspesifik dan kuantitatif.

Pengarahan dan memberi motivasi (Directing and Motivating)

Pengarahan adalah bagian dari tugas manajemen yang berikaitan dengan kegia tan rutin
saat ini. Data akuntansi manajerial, seperti laporan penjualan harian selalu digunakan
untuk membuat keputusan harian.

Pengendalian (controlling)

Dalam aktivitas pengendalian, manajemen membutuhkan umpan balik (feedba ck) yang
memberikan sinyal apakah operasi organisasi telah berjalan sesuai dengan rencana ?
feedback disajikan secara rinci dan dalam berbagi jenis laporan. Slaah sa tunya
adalah laporan perbandingan antara anggaran dengan hasil riil. Laporan ini b iasanya
disebut laporan kinerja.

34 perbandingan akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial

Akuntansi Keuangan :

1. Laporan ditujukan pada pihak internal & eksternal

2. Menekankan peringkasan keuangan dari aktivitas di masa lalu

3. Menekankan pada obyektifitas dan dapat diverifikasinya data-data keuangan.

4. Disusun untuk data keungan perusahaan secara keseluruhan

5. Taata pada PSAK

6. Bersifat mandatory (wajib) untuk laporan eksternal

Akuntansi Manejerial :

1. Laporan lebih ditujukan pada pihak ineternal

2. Menekankan pada keputusan yang memiliki dampak di masa datang

3. Menekankan pada relevansi dan fleksibilitas data 4. Menekankan pad ketepatan


waktu

5. Disusun secara detail untuk setiap unit organisasi

6. Tidak perlu mengikuti aturan PSAK

7. Tidak Mandatoro.

12
35 perubahan lingkungan bisnis

Kompetisi dalam berbagi industri menjadi kompetisi global dan langkah-langk ah inovasi
jasa dan produk mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kondisi ini
menguntungkan konsumen karena pesiangan yang semakin intensif mendorong harg a
lebih murah, kualitas lebih tinggi, dan semakin banyak pilihan.

Bagaimanapun sangat penting untuk memiliki apresiasi tentang bagaimana org anisasi
melakukan transformasi untuk menjadi lebih kompetitif. Sejak awal tahun 19 80-an,
beberapa perusahaan melakukan serangkaian tahap program perbaikan, dimul ai
dengan just in time (JIT) dan melalui total quality management (TQM), proses rek
ayasa ulang, dan serangkaian program manajemen yang lain termasuk teori kendala
(TOC). Bila program-program ini dilakukan dengan tepat maka akan dapat meningk
atkan pelayanan kepada konsumen, dan akhirnya meningkatkan laba.

Just-in-Time (JIT)

Perusahaan yang menggunakan sistem pengendalian sediaan dan prduksi JIT a kan
membeli material dan memproduksi output sesuai dengan permintaan aktual dari
konsumen. Dalam sistem JIT, sediaan dikurangi sampai tingkat minimum dan dalam
beberapa kasus sampai nol.

Pendekatan JIT dapat digunakan baik untuk perusahaan dagang maupin manuf aktur.
Sistem JIT akan menimbulkan dampak yang signifikasi pada operasi perusaha an
manufaktur yang memiliki tiga kela sediaan (bahan baku,barang dalam proses,ba rang
jadi). Sediaan menimbulkan biaya, mengakibatkan adanya inefisiensi dan kons umsi
waktuberlebihan untuk menyelesaikan produk.

Konsep JIT. Dalam kondisi yang ideal, perusahaan yang menjalankan sistem JIT ak an
membeli bahan baku hanya untuk kebutuhan hari itu saja. Perusahaan tidak memi liki
sediaan BOP pada akhir hari tersebut, dan semua barang jadi yang diselesaikan h ari
itu ttelah dikirimkan kepada konsumen begitu produksi selesai.

Dalam lingkungan JIT, arus barang dikendalikan dengan pendekatan pull (pull approach),
yaitu pada level akhir perakitan, sinyal dikirim ke workstation di belakan gkannya.
Sinyal mengindikasikan sejumlah partisi dan bahan-bahan yang akan diker jakan pada
jam-jam berikutnya utuk memenuhi permintaan konsumen.

Dalam sistem manufaktur konvesional, digunakan pendekatan push, yaitu jika suatu
workstation telah menyelesaikan pekerjannya, barang setngah jadi segara dikir im ke
workstation tersebut siap atau belum untuk menerima kiriman barang setengah jadi
tersebut.

JIT Pull Approach

Order JIT untuk bahan baku

13
Pembelian JIT. Perusahaan menyandarkan pada pemasok yang benar-benar dapat d
ipercaya. Pemasok yang dapat diandalkan diikat dengan kontrak jangka panjang. Pe
masok mengirimkan bahan yang diperlukan beberapa saat sebelum barang tersebut d
igunakan. Pemasok harus menyediakan barang yang memenuhi standar kualitas peru
sahaan (tidak cacat). Karena sistem JIT sangat rentan terhadap gangguan, barang cac
at tidak dapat ditoleransi.

Perusahaan yang menggunakan JIT biasanya dapat menghemat biaya dalam jumlah yang
signifikan. Perusahaan yang menggunakan sistem JIT tidak harus menghilangk an
sama sekali sediaannya.

Elemen Kunci JIT :

a. memperbaiki layout produksi. Dalam sistem JIT, seluruh mesin yang digunakan untu
k memproses produk tertentu disatukan dalam suatu lokasi tertentu. Pendekatan ini
menjadikan lay out pabrik mini untuk masing-masing produk, sehingga biasa disebut
sebagai pabrik terfokus atau pabrik dalam pabrik (factory within factory).

b. Mengurangi waktu Setup Setup berisi aktivitas menyiapkan bahan, mengubah settin g
mesin, mempersiapkan peralatan, dan melakukan pengujian. Jika peralatan diranca ng
untuk satu jenis produk, maka tidak diperlukan lagi setup berulang-ulang dan jum lah
unit produksi dapat dipenuhi berapapun diinginkan.

c. Zero Defect, Jika sejumlah produk jadi yang dihasilkan mengandung beberapa unit p
roduk cacat, maka perusahaan tidak dapat mengirimkan sejumlah unit yang diminta
oleh konsumen atau harus mengulang kembali proses produksi hanya untuk membua t
pengganti produk cacat.

Perusahaan yang menerapkan sistem JIT akan selalu berusaha dengan keras untuk m
encapat Zero Defect.

 Total Quality Management (TQM)

Pendekatan paling populer dalam rangka perbaikan terus menerus disebut total quality
management. Ada dua karakteristik TQM yaitu :

1. fokus pada pelayanan konsumen

2. pemecahan masalah secara sistematis oleh tim di garda depan.

Siklus Plan-Do-Check-Act sering disebut Deming Wheel. Yaitu pendekatan sistem atis
yang didasarkan pada fakta untuk melakukan perbaikan terus menerus.

 Plan, mempelajari proses yang ada, mengumpulkan data, analisa data untuk identifik
asi kemungkinan-kemungkinan, menyusun rencana perbaikan, memutuskan bagaima
na mengukur perbaikan.

14
 Do, Jika memungkinkan menerapkan rencana dalam lingkup kecil, mengumpulkan d
ata.

 Check, mengevaluasi data yang diperoleh pada fase Do, apakah ada perbaikan?

 Act, jika sukses adakan perubahan permanen, jika tidak sukses coba lagi.

Proses Reengineering (Rekayasa Ulang).

Yaitu pendekatan yang lebih radikal dibandingkan dengan TQM. Sebagai ga nti
perbaikan sistem yang dirancang serial dan bertahap, dalam proses reengineering
suatu proses bisnis diplot dalam suatu diagram secara detail, dikritisi, dan kemudian
dirancang ulang untuk menghilangkan langkah-langkah yang tidak diperlukan, meng
urangi kemungkinan terjadinya kesalahan, dan pengurangan biaya. Proses reengineer
ing berfokus untuk menyederhanakan dan menghilangkan aktivitas yang tidak berma
nfaat. Ide pokoknya adalah bahwa setiap aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah t
erhadap produk dan jasa harus dihilangkan.

Theory of Constraint (TOC)

Constraint atau kendala adalah segala sesuatu yang menghambat anda untuk memcapai
apa yang anda inginkan. Karena kendala menjadi penghambat untuk mera ih apa yang
diinginkan, pengelolaan berdasarkan TOC menjadi faktor kunci sukses.

36 sumber sumber data akuntansi manajemen

Sistem akuntansi (Accounting System) adalah suatu mekanisme formal unt uk


menghimpun, mengorganisasikan, dan mengkomunikasikan informasi tentang
aktivitas- aktivitas organisasi. Sistem yang lazim terdapat dalam perusahaan adalah :

 Sistem pesanan yang masuk (order entry system) : pesanan-pesanan penjualan dari
para pelanggan diproses dan dipenuhi, dan pelanggan-pelanggan kemudian ditagih
untuk pembelian-pembeliannya.

 Sistem penerimaan kas (Cash receipt system) : penerimaan-penerimaan kas dari para
pelanggan dicatat dan kas tersebut lalu disetorkan ke bank.

 Sistem pembelian (purchase system) : dalam perusahaan eceran, barang dagangan


dipesan, diterima, dan dicatat.

 Sistem perencanaan dan pengendalian produksi (production planning and control


system) : dalam perusahaan pabrikasi, skedul produksi disusun; dilakukan pembelian
bahan baku; bahan baku; tenaga kerja; dan perlengkapan dibuat jadwalnya; dan k
eluaran produksi dipantau.

 Sistem pengeluaran kas (cash disbursement system) : semua pembayaran untuk pe


mbelian dan aktivitas-aktivitas lainnya dilakukan dan dicatat.

15
 Sistem personalia (personnel system) : semua peristiwa personalia dicatat. Aktivita s-
aktivitas pokok meliputi pengangkatan, tunjangan-tunjangan, gaji, evaluasi, dll.

 Sistem akuntansi umum (general accounting system) : data dari semua sistem trans
aksi lainnya dikumpulkan, dan sebagian besar laporan manajemen dan laporan keu
angan dihasilkan. Proses penganggaran merupakan bagian dari sistem ini.

37 peran etis akuntan manajemen

Etika (ethics) adalah prinsip-prinsnip moral yang mengarahkan tindak-tanduk individu,


pada saat mereka bertindak sendiri, sebagai anggota profesi, ataupun sebagai
karyawan organisasi. Terdapat sejumlah prinsip yang sehat yang membentuk landasan
perilaku etis :

 Hindari penyelewengan etis sekecil apapun

 Terfokus pada reputasi jangka panjang daripada tekanan jangka pendek untuk bertin
dak secara tidak etis.

 Bersiaplah untuk menanggung konsekuensi-konsekuensi pribadi bermusuhan karena


bertahan terhadap posisi etis.

16
BAB IV

PENUTUP

41 KESIMPULAN

Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang tujuan utamanya adalah


menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak internal perusahaan,
seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan pihak
internal lainnya. Akuntansi manajemen merupakan bagian dari akuntansi yang
bertujuan membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen
memiliki tujuan, fungsi, dan karakteristik yang beragan yang sangat
mempengaruhi keputusan pihak internal. Lingkungan bisnis adalah keseluruhan
hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi
kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat
mempengaruhi kinerja bisnis. Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk
mengetahui ancaman dan peluang. analisis lingkungan eksternal adalah dengan
melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan
(forecasting), dan penilaian (assessing).

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/21672473/
MAKALAH_AKUNTANSI_MANAJEMEN_Ruang_Lingkup_Akuntansi_Manajemen

https://www.kembar.pro/2015/05/pengertian-fungsi-tujuan-Akuntansi-Manajemen.html

https://www.scribd.com/doc/41896674/Modul-1-Akuntansi-Manajemen-Lingkungan-
Bisnis

18

Anda mungkin juga menyukai