Anda di halaman 1dari 20

MENYUSUN LAPORAN LABA RUGI UNTUK ORGANISASI

MANUFAKTUR DAN JASA SERTA PERBEDAAN ANTARA SISTEM


AKUNTANSI MANAJEMEN BERDASARKAN FUNGSI DAN
AKTIVITAS

Oleh:

KELOMPOK 4

1. Heppy Osmina Sagala 2019-28-003


2. Dhelssy Lahallo 2019-28-289
3. Nelfi Leasa 2019-28-195
4. Lisye Samalle 2019-28-129
5. Eksal Tuara 2019-28-213
6. Jusdin Umagapi 2019-28-273
7. Juneke Rikumahu 2019-28-039
8. Maimuna Anis 2019-28-083
9. Apriyanti Atihuta 2019-28-079

Universitas Pattimura Ambon


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat serta karunia-nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan
tugas yang berjudul “MENYUSUN LAPORAN LABA RUGI UNTUK ORGANISASI
MANUFAKTUR DAN JASA SERTA PERBEDAAN ANTARA SISTEM AKUNTANSI
MANAJEMEN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIVITAS” yang merupakan tugas
kelompok dari Akuntansi Manajemen ini tepat pada waktunya.

Kami berharap makalah ini bisa di mengerti dan bermanfaat untuk kita semua.
Meskipun kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak selalu kami
harapkan demi untuk kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami buat, bila ada kata yang salah kami mohon maaf.

Ambon, 20 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Perusahaan Manufaktur......................................................................................3
2.2 Klasifikasi Perusahaan Manufaktur......................................................................................4
2.3 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur.......................................................................4
2.3.1 Pengertian Laporan Laba Rugi........................................................................................4
2.3.2 Jenis-jenis Laporan Laba Rugi........................................................................................4
2.4 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur.......................................................................6
2.5 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur..............................................................8
2.6 Pengertian Perusahaan Jasa.................................................................................................10
2.7 Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa..................................................................................10
2.8 Perbedaan Antara Sistem Akuntansi Manajemen Berdasarkan Fungsi Dan Aktivitas..13
2.8.1 Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen.....................................................................13
2.8.2 Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen Berdasarkan Fungsi Dan Aktivitas...........13
2.8.3 Perbedaan Sistem Akuntansi Manajemen Berdasarkan Fungsi Dan Aktivitas............13

BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 15


3.1 Kesimpulan............................................................................................................................15
3.2 Saran.......................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 16

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi adalah sebagai suatu sistem yang mengelola masukan berupa data
operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi
yang dibutuhkan oleh pemakai. Akuntansi manajemen merupakan salah satu bidang
akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyajikan laporan-laporan sebagai salah
satu satuan usaha untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksankan proses
manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian. Perusahaan mendesain sistem akuntansi manajemen dalam membantu
organisasi yang bersangkutan melalui para manejernya, yaitu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengambilan keputusan.Aktifitas para manajer
membutuhkan dukungan informasi.
Laporan keuangan merupakan hasil kegiatan dari akutansi, dimana laporan
keuangan memabahas mengenai posisi keuangan. Didalam laporan keuangan
informasi yang paling penting yaitu laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Umumnya
perusahaan akan menjaga laba yang dihasilkan perusahaannya sendiri agar tidak
terjadi kerugian dan mendapatkan laba semaksimal mungkin.
Tujuan yang ingin dicapai manajemen adalah mendapatkan laba yang tinggi
karena hal ini sangat berkaitan dengan bonus yang akan diberikana kepada pihak
amanajemen, karena semakin tinggi laba yang diperoleh maka akan semakin tinggi
pula bonus yang akan diberikan oleh perusahaan kepada pihak manajemen sebagai
pihak manajemen secara lansung.
Informasi laba dapat membantu pemilik dalam menaksir resiko dalam
investasi dan kredit. Pentingnya informasi laba tersebut merupakan tanggungjawab
dari pihak manajemen yang diukur kinerja nya dari pencapaian laba yang diperoleh,
oleh karena itu, manajemen laba menjadi pusat perhatian bagi investor, kreditor,
pembuatan kebujakan akutansi dan perintah.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:

1. Bagaimana menyusun laporan laba rugi untuk organisasi perusahaan manufaktur dan
jasa?
2. Apa perbedaan antara antara sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi dan
aktivitas?
1.3 Tujuan Penulisan

Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan
dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:

1. untuk mengetahui bagaumana menyusun laporan laba rugi untuk organisasi perusahaan
manufaktur dan jasa
2. Untuk mengetahui perbedaan antara antara sistem akuntansi manajemen berdasarkan
fungsi dan aktivitas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perusahaan Manufaktur
1) Pengertian Perusahaan Manufaktur secara Umum

Secara umum pengertian perusahaan manufaktur ialah sebuah badan usaha


dimana inti pekerjaannya ialah pengoperasian mesin, peralatan, serta tenaga kerja.
Ketiganya akan memproses bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai
jual.

2) Pengertian Perusahaan Manufaktur secara Teknis

Selain pengertian secara umum, perusahaan manufaktur juga memiliki arti


dalam hal teknis. Mencakup tentang proses pengubahan bahan mentah terutama
dalam bentuknya. Bertujuan memberikan nilai tambah berupa kemampuan untuk
dijual. Pengubahannya sendiri meliputi berbagai proses baik secara kimiawi maupun
fisika sehingga mampu mengubah tidak hanya bentuk, tetapi juga sifat dan tampilan.
Hal ini tentu melibatkan banyak komponen hingga terciptalah satu produk.

3) Pengertian Perusahaan Manufaktur secara Ekonomis

Tak hanya memiliki pengertian secara teknis dan umum, perusahaan


manufaktur dilihat dari segi ekonomis juga mempunyai arti tersendiri. Hal ini karena
melihat dari segi ekonomi maka lebih menitikberatkan pada adanya perubahan nilai
dari bahan mentah ke barang jadi. Dimana selanjutnya pengubahan tersebut menjadi
harga jual sebuah produk yang berdasarkan pada proses awal hingga akhir
pengubahan. Hal tersebut menjadikan harga barang mentah menjadi lebih berarti.

4) Pengertian Perusahaan Manufaktur menurut CIRP 1983

Menurut para ahli yaitu Cirp pada tahun 1983 mendefinisikan perusahaan
manufaktur sebagai sebuah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan. Dimana meliputi desain produk, pemilihan barang, perencanaan,
pembuatan, jaminan kualitas, dan penjualan. Kesemua proses tersebut dilakukan oleh
perusahaan dengan menggunakan berbagai macam pembagian. Bertujuan agar lebih
terfokus dan menjaga kualitas dari barang jadi tersebut. Selain itu, harus berurutan
dan tidak bisa melompat atau mengurangi salah satunya.
5) Pengertian menurut pemahaman kami

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya adalah


sebagai pengelola bahan mentah/bahan baku menjadi barang jadi lalu kemudian
barang jadi tersebut di jual .

2.2 Klasifikasi Perusahaan Manufaktur


Di dalam perusahaan manufaktur biasanya terdiri dari tiga macam, yaitu ;
a. Persediaan bahan baku (raw materials inventory)
b. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)
c. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
2.3 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
2.3.1 Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan sebuah laporan keuangan perusahaan yang dibuat
oleh divisi keuangan tertentu. Adapun isi dari laporan laba rugi adalah data-data
pendapatan dan beban yang ditanggung oleh perusahaan. Dengan adanya laporan laba
rugi maka pihak atasan atau pemilik usaha dapat mengetahui kondisi keuangan
perusahaan terkini. Denagn demikian laporan tersebut  haruslah dibuat dengan baik,
karena jika ada kesalahan dalam penulisan angka satu digit saja maka dapat berdampak
dan berpengaruh pada kelangsungan perusahaan. 
2.3.2 Jenis-jenis Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi terdiri dari berbagai jenis yaitu:
a. Laporan Laba Rugi Single Step
Laporan laba rugi single step adalah laporan tunggal yang hanya menunjukkan satu
kategori pendapatan dan satu kategori pengeluaran. Format dalam laporan laba rugi ini
bermanfaat bagi pengguna eksternal yang tidak bisa menghitung rasio efisiensi dan
profitabilitas dengan lingkup data yang terbatas. Laporan laba rugi single step bersifat
sederhana dan tidak berisi detail perputaran keuangan yang terjadi pada perusahaan.
Biasanya laporan keuangan ini digunakan perusahaan rintisan atau UMKM. Berikut
merupakan contoh laporan laba rugi single step:
2. Laporan Laba Rugi Multiple Step

Ini merupakan laporan yang dimana divisi keuangan harus


memisahkan akun biaya ke dalam akun lain yang lebih relevan, mendetail dan
dapat digunakan berdasarkan fungsinya.Tidak hanya itu saja, beban pokok
penjualan, biaya operasi dan non operasi dipisahkan dan digunakan untuk
menghitung laba operasi, lab kotor dan laba bersih. Laporan laba rugi multiple
step biasanya berdasarkan standar yang digunakan perusahaan untuk
pelaporan keuangan besar yang memiliki banyak pemangku kepentingan
seperti kreditor dan investor. Berikut merupakan contoh laporan laba rugi
multiple step:
2.4 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Didalam membuat laporan ini ada empat elemen dasar yang harus di perhatikan. Elemen
merupakan indikator penting dalam penetapan laporan laba rugi perusahaan.
1. Revenues (pendapatan). Pendapatan merupakan arus masuk atas harta dari penjualan
produk yang diproduksi. Pendapatan ini bisa dilihat dari berbagai bentuk seperti
penjualan, honor sewa, dan bunga. Perlu diketahui juga bahwa pendapatan bukanlah
keuntungan karena pendapatan terkait semua pemasukan.
2. Expense (biaya). Selanjutnya ada expense yang merupakan semua biaya yang dibutuhkan
perusahaan dalam memperoleh pendapatan.
3. Profit (keuntungan). Kemudian ada keuntungan yang merupakan sebuah pendapatan dari
hasil penjualan melebihi dari biaya yang dikeluarkan. Revenue > Expense.
4. Loss (kerugian). Terakhir ada kerugian yang merupakan kebalikan dari keuntungan.
Dapat dikatakan sebagai biaya yang diperlukan ternyata lebih besar dari pendapatan.
Expense > Revenue.
Setelah mengetahui berbagai elemen pada laporan laba ruginya, berikut adalah
langkah atau cara untuk membuat laporan laba rugi untuk perusahaan manufaktur.

1. Hitung Biaya Overhead Pabrik


Dalam upaya perhitungan BOP, setidaknya ada dua tahapan yang harus
dilakukan yaitu membuat anggaran BOP berdasarkan volume kegiatan di masa datang
dan memperkirakan dasar pembebanan BOP. Dasar dari pembebanan itu sendiri bisa
dilakukan dengan satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam
operasional mesin, dan jam tenaga kerja.
2. Menyusun Perhitungan Laporan Harga Pokok Produksi
Biaya Overhead Pabrik (BOP) merupakan bagian dari Harga Pokok Produksi
(HPP). Oleh karena itu, BOP yang sudah dihitung akan ditambahkan pada laporan
HPP.
3. Catat Pengeluaran dan Pendapatan
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat laporan laba rugi
adalah dengan mencatat semua pengeluaran dan pendapatan secara mendetail. Catat
semua biaya yang dibutuhkan untuk semua proses produksi serta biaya lain yang
dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan produk. Perlu diperhatikan bahwa dalam
perusahaan manufaktur, biasanya pengeluaran yang paling besar adalah untuk bahan
material. Oleh karena itu, teliti dengan baik dalam pencatatan biaya ini.
4. Hitung Pendapatan dan Biaya Produksi
Bagian penting lainnya untuk bisa membuat laporan laba rugi adalah
perhitungan pendapatan dan biaya produksi yang dibutuhkan. Secara sederhana catat
dan hitung berapa unit batang yang terjual serta biaya untuk memproduksinya. Nilai
dari selisih yang didapat antara keduanya adalah laba kotor yang didapat perusahaan.
5. Hitung Biaya Operasional Perusahaan
Biaya operasional terdiri dari gaji karyawan, biaya utilitas, biaya sewa gedung,
biaya sewa pabrik, biaya sewa gudang, dan lain sebagainya. Selain itu, jika ada pajak
dalam proses manufaktur pabrik, maka hal tersebut juga harus disertakan dalam
perhitungan biaya operasional ini.
6. Menyusun Laporan
Setelah data-data di atas diketahui, maka langkah berikutnya adalah menyusun
laporan laba rugi tersebut. Mulai penyusunan dari total pendapatan hingga didapat
hasil laba bersih atau rugi.
2.5 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
1. Laporan Harga Pokok Produksi
Dalam perusahaana manufaktur, kita mengenal adanya istilah laporan harga pokok
produksi, laporan inilah yang menjadi poin utama dalam perusahaan manufaktur, karena
dengan adanya laporan ini sebuah perusahaan manufaktur bisa bisa melihat jumlah nilai
persediaan yang digunakan dalam sebuah proses produksi, jumlah nilai biaya yang
digunakan dalam proses produksi serta jumlah nilai biaya overhead pabrik yang keluar
dalam sebuah proses produksi, dengan begitu perusahaan bisa menentukan dengan pasti
berapa nilai harga pokok yang akan digunakan pada barang jadi yang telah selesai dibuat,
hal ini juga tentunya akan berpengaruh pada nilai jual yang akan digunakan untuk menjual
produk jadi dari hasil produksi tersebut.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi pada perusahaan manufaktur sama dengan laporan raba rugi
perusahaan komersil lainnya dimana di dalamnya terdapat nilai pendapatan dan beban
dalam satu periode sehingga mendapatkan nilai laba atau rugi dalam satu periode tertentu.
3. Laporan Neraca
Laporan neraca pada perusahaan manufaktur juga sama dengan laporan nearca
perusahaan komersil lainnya dimana di dalamnya terdapat dua bagian penting yaitu aktiva
dan pasiva. Aktiva ini merupakan sumber utama keuangan perusahaan karena semua aset
perusahaan tercatat pada laporan ini mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, piutang,
persediaan dan sebagainya, sedangkan pasiva adalah kewajiban [hutang] perusahaan serta
modal perusahaan.
4. Laporan Perubahan Modal
Begitu juga untuk laporan perubahan modal perusahaan manufaktur pun sama dengan
laporan perubahan modal pada perusahaah komersil lainnya. Laporan ini berisi nilai modal
awal, perubahan modal karena prive atau hal lainnya yang tidak berkaitan dengan kegiatan
perusahaan.
Contoh Soal laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

1. PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur menyediakan informasi


berikut dari catatan akuntansi tahun 2008.

Awal Akhir
Persediaan bahan baku Rp. 200.000 Rp. 50.000
Persediaan barang dalam Rp. 200.000 Rp. 400.000
proses
Persediaan barang jadi Rp. 500.000 Rp. 300.000
Pembelian Rp. 450.000
Tenaga kerja langsung Rp. 350.000
Tenaga kerja tidak langsung Rp. 122.500
Depresiasi Rp. 177.500
sewa Rp. 50.000
Listrik,air,dll Rp. 37.500
Pajak properti Rp. 12.500
pemeliharaan Rp. 50.000
Beban penjualan Rp. 600.000
Beban administrasi Rp. 300.000
Penjualan Rp. 2.800.000
Penyelesaian :

PT. X
Laporan Harga Pokok Produksi
31-Des-08

Penjualan 2.800.000
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Awal Barang Jadi 500.000
Harga Pokok Produksi 1.200.000
Barang Tersedia Untuk Dijual 1.700.000
Persediaan Akhir Barang Jadi 300.000 (-)
HPP 1.400.000 (-)
Laba Kotor 1.400.000
Beban Usaha :
Beban Penjualan 600.000
Beban Administrasi 300.000
Total Biaya 900.000 (-)
Laba Bersih 500.000

2.6 Pengertian Perusahaan Jasa


Perusahaan jasa adalah sebuah unit usaha yang didirikan baik oleh perseorangan
maupun kelompok serta memiliki tujuan mendatangkan laba (untung) dari pelayanan jasa
yang ditawarkan. Sebagai perusahaan jasa, tentu pelayanan terhadap konsumen menjadi hal
utama. Apabila perusahaan dapat memberikan pelayanan terbaik dan sepenuh hati, tentu
akan memikat minat konsumen untuk terus menggunakan jasa perusahaan tersebut.
Perusahaan ini hadir untuk menawarkan pelayanan kepada konsumen berupa bantuan dalam
menjalankan atau mengelola berbagai keluhan. Dengan begitu akan muncul semacam
simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan kedua pihak. Bagi perusahaan akan
mendapatkan penghasilan dan laba dari pelayanan yang dikerjakan. Lalu, untuk konsumen,
segala keluhan dan masalahnya dapat diselesaikan oleh perusahaan jasa.
2.7 Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
Sebelum menyusun laporan laba rugi perusahaan jasa, adapun Beberapa unsur yang
terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan jasa yaitu:
 Pendapatan (penjualan) yang sudah dikurangi beban pokok penjualan
 Laba/rugi kotor yang dikurangi beban usaha
 Laba/rugi usaha yang ditambah atau dikurangi penghasilan/beban lain-lain
 Laba/rugi sebelum pajak yang akan dikurangi beban pajak
 Laba/rugi bersih
Dari unsur-unsur di atas, Anda sudah bisa menyusun laporan laba rugi dengan baik dan
benar. Lalu bagaimana langkah membuat laporan laba rugi yang benar?
1. Anda perlu membuat jurnal transaksi.
2. Lalu posting ke buku besar agar lebih mudah untuk menghitung nilai setiap pos.
3. Laporan laba rugi ini bisa Anda buat setelah neraca saldo dan jurnal penyesuaian ataupun
setelah neraca lajur. Buat neraca lajur untuk memudahkan Anda memilah pos mana saja
yang masuk ke dalam laporan laba rugi perusahaan jasa Anda. Pembuatan neraca lajur
sebenarnya opsional, tetapi sangat disarankan. Hal ini karena ada kolom laba rugi dalam
neraca lajur. Jadi, Anda bisa lebih mudah dalam menyusun laporannya karena hanya
perlu memindah pos dan nominal yang ada dalam kolom laba rugi tadi.
4. Buat laporan laba rugi perusahaan jasa dengan format yang Anda inginkan. Idealnya, di
awal penyusunan, Anda harus menuliskan identitas perusahaan, nama laporan dan
periode penyusunan.
5. Pastikan ada 3 komponen wajib dalam laporan laba rugi yang Anda buat yaitu total
pendapatan, total beban dan nominal laba/rugi.
6. Jika total pendapatan dan beban bisa Anda lihat di kolom laba rugi neraca lajur, maka
Anda bisa menghitung laba atau rugi dari selisih antara total kedua pos tadi. Total
pendapatan yang lebih besar dari total beban akan berakibat pada laba. Sebaliknya, total
beban yang lebih besar dari total pendapatan berakibat pada meruginya perusahaan.

Contoh Soal Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa

Diketahui data-data perusahaan PT Sun Service untuk periode akhir Desember 2016
sebagai berikut:
Pendapatan jasa 50.000.000
Pendapatan bunga 1.000.000
Beban gaji 10.000.000
Beban sewa 2.000.000
Beban Perlengkapan 1.000.000
Beban iklan 700.000
Beban penyusutan 500.000
Beban premi asuransi 250.000
Beban Bunga 300.000
Diminta:
Buatlah laporan laba rugi perusahaan diatas dengan menggunakan bentuk laporan laba rugi!

Penyelesaian :

PT Sun Service
Laporan Laba Rugi
31-Des-16
Pendapatan jasa 50.000.000  
Pendapatan bunga 1.000.000  
Total pendapatan 51.000.000  
Beban usaha :  
Beban gaji 10.000.000  
Beban sewa 2.000.000  
Beban Perlengkapan 1.000.000  
Beban iklan 700.000  
Beban penyusutan 500.000  
Beban premi asuransi 250.000  
Beban Bunga 300.000  
Total beban usaha 14.750.000  
  Laba bersih 36.250.000
       

2.8 Perbedaan Antara Sistem Akuntansi Manajemen Berdasarkan Fungsi Dan


Aktivitas
2.8.1 Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen adalah sistem yang mengumpulkan data operasional
dan finansial, memprosesnya, menyimpannya dan melaporkannya kepada pengguna, yaitu
para pekerja, manajer, dan eksekutif.  Sistem Akuntansi Manajemen merupakan sistem
yang menghasilkan output dengan menggunakan input tertentu dan memprosesnya untuk
mencapai tujuan manajemen. Suatu proses dapat dijelaskan oleh aktivitas seperti
pengumpulan (collecting), pengukuran (measuring), penyimpanan (storing), analisa
(analysis), pelaporan (reporting), dan pengelolaan (managing) informasi. Sedangkan
output dapat berupa laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan
kinerja, dan bahkan komunikasi personal. Sistem Akuntansi Manajemen tidak terikat oleh
suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari input atau proses dan output. Kriteria
tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai.
2.8.2 Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen Berdasarkan Fungsi Dan Aktivitas
Sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi (functional based management-
FBM) telah dikenal dari tahun 1900-an dan masih digunakan secara luas dalam sektor
manufaktur dan jasa. Sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (activity based
management-ABM) merupakam sistem yang lebih baru (dikembangkan dalam 30 tahun
terakhir). Sistem biaya berdasarkan aktivitas digunakan secara luas dan pemanfaatanya
semakin tinggi, khususnya di antara organisasi-organisasi yang memiliki beragam produk
dan pelanggan, produk yang lebih rumit, siklus waktu produk yang lebih pendek,
peningkatan prasayarat kualitas, dan tekanan persaingan yang ketat. ABM digunakan
dalam industri medis, industri keuangan, industri transportasi, dan dalm semua jenis
industri manufaktur
2.8.3 Perbedaan Sistem Akuntansi Manajemen Berdasarkan Fungsi Dan Aktivitas
Perbedaan antara FBM dan ABM terletak pada elemennya. Elemen utama dari
model FBM adalah fungsi, sedangkan elemen utama dari model ABM adalah aktivitas.
Fungsi biasanya dikelompokan dalam unit-unit organisasional, seperti departemen dan
pabrik (contohnya : teknik, pengendalian kualitas, dan perakitan adalah fungsi-fungsi yang
diatur dalam departemen).
Sedangkan aktivitas dikelompokan dalam suatu bentuk proses. Misalkan pembelian
barang, penerimaan barang, dan pembayaran barang yang diterima dimana ketiganya
merupakan aktivitas yang menggambarkan proses pengadaan persediaan.
Sebuah realitas bahwa ABM menawarkan lebih banyak keuntungan dibandingkan
FBM. ABM menawarkan keuntungan yang lebih signifikan, termasuk memperbaiki
keakuratan perhitungan harga pokok produk, memperbaiki pengambilan keputusan, serta
meningkatkan perencanaan strategis dan kemampuan yang lebih baik dalam pengelolaan
aktivitas. Secara khusus, sistem ABM sesuai untuk mendukung sasaran perbaikan
berkelanjutan yang merupakan tujuan penting bagi perusahaan untuk bersaing secara
global dalam kancah ekonomi. Akan tetapi. berbagai manfaat tersebut tidaklah diperoleh
tanpa biaya. Sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas lebih rumit dan
memerlukan perbaikan signifikan atas aktivitas pengukuran, dan pengukuran bisa menjadi
mahal. Akan tetapi, biaya pengukuran telah menurun dengan kemajuan teknologi
informasi sehinggan ABM semakin menarik. Nah, kesimpulannya bahwa bagi banyak
perusahaan manfaat perpindahan FBM menjadi sistem ABM melebihi biayanya. Dengan
kata lain ABM memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan biaya yang
dikeluarkan. Jadi, penggunaan ABM semakin meluas, dan perhatian terhadap sistem
akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas pun kian menjadi tinggi.
BAB III

PENUTUP
.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, kami dapat menarik kesimpulan tentang perbedaan


perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa dimana perusahaan manufaktur adalah
perusahaan yang masih mengelolah barang mentah dan menjual barang setelah
jadi..perusahaan jasa adalah sebuah unit usaha yang didirikan baik oleh perseorangan maupun
kelompok serta memiliki tujuan mendatangkan laba (untung) dari pelayanan jasa yang
ditawarkan.

3.2 Saran

Dengan ditulis nya makalah ini kemi berharap agar kita semua mengerti tentang
laporan laba rugi perusahaan manufaktur dan jasa, perbedaaan sistem akuntansi manajemen
berdasarkan fungsi dan aktivitas. Kemudian kami juga berharap dapat bermanfaat bagi kami
sendiri .
DAFTAR PUSTAKA
https://masdzikry.com/pengertian-perusahaan-manufaktur/

https://zahiraccounting.com/id/blog/inilah-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-manufaktur-
lengkap/

https://www.ukirama.com/en/blogs/cara-membuat-laporan-laba-rugi-perusahaan-manufaktur-
dengan-mencantumkan-biaya-overhead-pabrik-bop

https://www.jojonomic.com/blaporan-laba-rugi-perusahaan-manufaktur/

https://www.gurupendidikan.co.id/perusahaan-manufaktur/

https://www.harmony.co.id/blog/langkah-membuat-laporan-laba-rugi-perusahaan-jasa

https://arwihasthoro.wordpress.com/2013/10/10/sistem-akuntansi-manajemen/

https://bursanom.com/fbm-abm-dalam-sistem-akuntansi-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai