Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS EKONOMI
Alamar : Jl. Soekarno Hatta No. 530, Bandung 40286, Telp / Fax. +62227509656
http://fe.uninus.ac.id, E-mail : ekonomi@uninus.ac.id
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 4
A. Manajemen Laba .......................................................................................... 4
B. Faktor-faktor Mempengaruhi Manajemen Laba ........................................... 4
C. Pengaruh Faktor-factor terhadap Manajemen Laba ..................................... 6
BAB III PEMBAHASAN STUDI KASUS ........................................................... 9
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan yang didirikan diharapkan mampu bertahan dan dapat
beroperasi secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Perkembangan
dalam dunia bisnis sekarang ini telah menuntut setiap perusahaan untuk dapat
menciptakan keunggulan kompetitif dalam bidang usahanya. Dalam rangka
mempertahankan usahanya untuk mencapai tujuan dalam perkembangan dunia
usaha yang semakin maju, pemanfaatan sumber daya perusahaan yang efisien dan
efektif dapat membantu perusahaan untuk bersaing dalam pasar. Persaingan yang
semakin ketat antarperusahaan dan didukung oleh kondisi perekonomian negara
yang cenderung tidak menentu, perusahaan tentu saja memerlukan dana untuk
menunjang segala aktivitas operasionalnya.
Munculnya tambahan dana yang diperoleh pihak perusahaan dari pihak ketiga
berupa utang dan modal saham tersebut tentu akan memunculkan suatu bentuk
pertanggungjawaban perusahaan terhadap kreditur dan para pemegang saham.
Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan dalam bentuk penyajian laporan
keuangan perusahaan.
Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam
laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal
perusahaan. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan
yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi
kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, meramalkan laba,
menaksir risiko dalam berinvestasi atau meminjamkan dana.
Menurut Schipper, 1989 (Sesti Yurfita Sari, 2015) Manajemen laba adalah
suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan
laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat meratakan, menaikkan, dan
menurunkan laba.
Healy dan Wahlen (Sesti Yurfita Sari, 2015) menyatakan bahwa earnings
management terjadi ketika manajemen menggunakan keputusan tertentu dalam
pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi-transaksi yang mengubah laporan
1
2
keuangan, hal ini bertujuan untuk menyesatkan para stakeholders tentang kondisi
kinerja ekonomi perusahaan, serta untuk mempengaruhi penghasilan kontraktual
yang mengendalikan angka akuntansi yang dilaporkan.
Pentingnya informasi laba suatu perusahaan membuat sebagian pihak
manajemen perusahaan,memanipulasi informasi laba perusahaan yang
sesungguhnya. Hal ini dimaksud untuk menarik minat para investor untuk
menanamkan sahamnya padaperusahaan tersebut. Kondisi kinerja keuangan
perusahaan yang sedang tidak stabil akan mendorong manajemen untuk
melakukan praktik manajemen laba. Manajemen laba dapat diartikan sebagai
upaya yang dilakukan manajer untuk mengintervensi atau mempengaruhi
informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui
stakeholdersyang ingin mengetahui kondisi dan kinerja perusahaan (Setiawan et
al., 2017).
Laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi penggunanya untuk
mengambil keputusan, sehingga laporan keuangan harus disajikan dengan benar
sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku. Tujuan umum laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas
perusahaan kepada para pengguna laporan keuangan untuk digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan serta menunjukkan (Devanka et al., 2022).
Praktik manajemen laba dipengaruhi oleh konflik antara kepentingan
manajemen (agent) dan pemegang saham (principal) yang timbul karena setiap
pihak berusaha untuk mencapai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang
dikehendakinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi manejemen laba pada perusahaan
manufaktur?
2. Bagaimana pengaruhi factor-faktor tersebut terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur?
3
C. Tujuan
Pembahasan ini bertujuan untuk menguraikan membahas serta menjelaskan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan factor-faktor yang mempengaruhi
manajemen laba perusahaan manufaktur sehingga dapat dijadikan sebagai salah
satu sumber untuk menambah ilmu pengetahuan, dan dapat dijadikan sebuah
keahlian. Disamping tujuan utama tersebut, pembahasan ini juga bertujuan untuk
memenuhi tuntutan tugas trstuktur yang diemban kepada pemakalah.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Manajemen Laba
Manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk
mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan
dengan tujuan untuk mengelabui stakeholders yang ingin mengetahui kinerja dan
kondisi perusahaan (Sulistyanto, 2008:47).
Menurut Healy dan Wahlen (Devanka et al., 2022) manajemen laba muncul
ketika manajer menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan untuk
menyesatkan stakeholders yang ingin mengetahui kinerja ekonomi yang diperoleh
perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang menggunakan angka-
angka akuntansi yang dilaporkan. Manajer melakukan manajemen laba dengan
memilih metoda atau kebijakan akuntansi terlebih dahulu untuk menaikkan laba
atau menurunkan laba. Manajer dapat menaikkan laba dengan menggeser laba
periode yang akan datang ke periode sekarang dan manajer dapat menurunkan laba
dengan menggeser laba periode sekarang ke periode berikutnya.
Manajemen laba merupakan rekayasa pelaporan keuangan dalam batas-
batas tertentu yang tidak melanggar standar pelaporan keuangan. Hal ini dilakukan
oleh manajemen dengan memanfaatkan wewenangnya dalam memilih metode
akuntansi yang diizinkan oleh standar. Manajemen banyak memanfaatkan standar
pelaporan keuangan dengan cara menerapkan standar yang dipercepat
pengadobsiannya. Selain itu standar juga dijadikan sebagai alat untuk melaporkan
kondisi perusahaan. Fleksibilitas yang terdapat dalam standar akuntansi pada
akhirnya menyebabkan tindakan tersebut sah dengan sendirinya (Fathihani & Ayu
Kusuma Wijayanti, 2022).
4
5
9
10
instrumen keuangan, dan jumlah kewajiban dalam informasi segmen usaha.Selain itu,
BEI juga menyatakan manajemen INVS salah saji item pembayaran kas kepada
karyawan dan penerimaan (pembayaran) bersih utang pihak berelasi dalam laporan arus
kas. Pada periode semester pertama 2014 pembayaran gaji pada karyawan Rp1,9 triliun.
Namun, pada kuartal ketiga 2014 angka pembayaran gaji pada karyawan turun menjadi
Rp59 miliar.Sebelumnya, manajemen INVS telah merevisi laporan keuangannya untuk
periode Januari hingga September 2014. Dalam revisinya tersebut, beberapa nilai pada
laporan keuangan mengalami perubahan nilai, salah satu contohnya adalah penurunan
nilai aset tetap menjadi Rp1,16 triliun setelah revisi dari sebelumnya diakui sebesar
Rp1,45 triliun. Inovisi juga mengakui laba bersih per saham berdasarkan laba periode
berjalan.Praktik ini menjadikan laba bersih per saham INVS tampak lebih
besar.Padahal, seharusnya perseroan menggunakan laba periode berjalan yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen laba merupakan rekayasa pelaporan keuangan dalam batas-
batas tertentu yang tidak melanggar standar pelaporan keuangan. Hal ini dilakukan
oleh manajemen dengan memanfaatkan wewenangnya dalam memilih metode
akuntansi yang diizinkan oleh standar.
Dalam sebuah perusahaan terdapat beberapa factor-faktor yang dapat
mempengaruhi manajemen laba dalam sebuah perusahaan seperti Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikian Institusional, Ukuran Perusahaan, Leverage,
Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan.
Dari beberapa factor diatas dapat dipahami terdapat beberapa factor yang
berdampak negative terhadap manajemen laba dan berdampak positif terhadap
manajemen laba dalam perusahaan.
B. Saran
Dari uraian yang sudah disampaikan diatas saran yang bisa disampaikan
adalah perlu memperhatikan factor-faktor dalam manajemen laba yang dilakukan
oleh perusahaan secara teliti dan baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Devanka, D., Dewa, I., & Kumalasari, P. D. (2022). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2020. Jurnal Kharisma, 4(1), 85–96.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba Fathihani, A., & Ayu Kusuma
Wijayanti, F. (2022). Copyright@2019. P2M AAK BINA INSANI. 7(1), 75–88.
Jamaluddin Majid, I. R. S. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen
Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban,
3(2), 65–83.
Midiastuty, Pratana Puspa dan Mas’ud Mahfoedz. 2003. “Analisis Hubungan
Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba”,Simposium
Nasional Akuntansi VI, IAI, 2003.
Sesti Yurfita Sari. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen
Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Setiawan D, Oemar A, Pranaditya A. 2017. Pengaruh Laba, Arus Kas, Likuiditas
Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Leverage, Kepemilikan Instutisional dan
Kepemilikan Manajerial untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress. J. Ilm.
Mhs. Akunt. Univ. Pandanaran 3: 1–15.
12