Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN OBSERVASI EKONOMI MANAJERIAL

Analisis Operasional dan Kinerja Karyawan PT Cahaya Nirmala Insani (CNI Tour
Travel) : Tinjauan dari Observasi Lapangan

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial

Dosen Pengmpu : Indri Ferdiani Suarna, S.Pd., MM

Disusun oleh:

KELOMPOK 4

Nama NIM
Alya Ghina Rosyida 41033402211202
Lulu Haniah 41033402211225
Lulukh Nur Faizah 41033402211233
Lulu Rizka Lustiar 41033402211172
Riyan Apriyanto 41033402211180

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG

2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perubahan lingkungan bisnis merupakan suatu keadaan yang sangat sulit


diramalkan, diperkirakan dan di pastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak
terlepas dari berbagai macam perubahan, yang bersumber dari lingkungan eksternal
maupun lingkungan Internal perusahaan. Perubahan yang berpengaruh negatif
merupakan gangguan bagi perusahaan, sedangkan perubahan yang berpengaruh positif
akan menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Perubahan lingkungan bisnis ini akan
berdampak terhadap iklim persaingan di bisnis, yang semakin ketat, akibatnya bagi usaha
kecil dan menengah yang tidak mampu bersaing akan tersisih dari persaingan usaha dan
terancam bangkrut. Upaya untuk menjadikan usaha kecil dan menengah agar mampu
berkompetisi, beradaptasi dengan teknologi, dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang
berubah. Perusahaan harus dapat memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, baik itu faktor eksternal maupun faktor
Internal. Strategi untuk menghadapi lingkungan eksternal dapat di tetapkan dengan
mengetahui apa yang menjadi ancaman (threats) dan apa yang menjadi peluang
(oppurtunities) bagi perusahaan.

Industri pariwisata umroh merupakan bagian integral dari sektor pariwisata


religius, yang memfasilitasi perjalanan ke Tanah Suci Makkah dan Madinah bagi umat
Muslim yang ingin melaksanakan ibadah umroh. Pariwisata umroh tidak hanya memiliki
dimensi spiritual, tetapi juga aspek ekonomi dan sosial yang signifikan. Pariwisata umroh
telah menjadi industri global yang mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa
dekade terakhir, seiring dengan peningkatan jumlah umat Muslim yang mampu
melakukan perjalanan ke Tanah Suci. Pertumbuhan ini didorong oleh faktor seperti
peningkatan pendapatan per kapita, kemajuan transportasi, dan upaya pemerintah dalam
memperluas fasilitas dan infrastruktur untuk melayani para peziarah. Namun, industri
pariwisata umroh juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk fluktuasi dalam
permintaan, regulasi pemerintah yang kompleks, risiko keamanan, dan masalah kualitas
layanan. Perusahaan tour travel umroh, seperti CNI Tour Travel, harus mampu menjaga
kualitas layanan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, serta menghadapi persaingan

2
yang semakin ketat dalam industri ini. Dengan memahami konteks industri pariwisata
umroh yang khusus ini, laporan observasi terhadap perusahaan CNI Tour Travel akan
dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang tantangan dan peluang yang
dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya.

CNI Tour Travel adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang


penyelenggaraan perjalanan ibadah umroh. Didirikan pada tahun [tahun pendirian],
perusahaan ini telah menjadi salah satu pemimpin di industri pariwisata umroh,
menyediakan layanan yang komprehensif dan berkualitas tinggi bagi para jamaah yang
ingin melaksanakan ibadah umroh. Visi perusahaan CNI Tour Travel adalah menjadi
mitra terpercaya bagi umat Muslim dalam melaksanakan ibadah umroh, dengan
memberikan layanan yang berkualitas, aman, dan berkesan. Misi perusahaan ini adalah
menyediakan paket perjalanan umroh yang lengkap dan terjangkau, memastikan
kenyamanan dan keamanan para jamaah, serta memberikan pengalaman spiritual yang
mendalam selama di Tanah Suci. CNI Tour Travel menawarkan berbagai layanan,
termasuk paket perjalanan umroh yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi
pelanggan, reservasi akomodasi di Makkah dan Madinah, transportasi lokal yang
nyaman, serta layanan pendampingan oleh staf yang berpengalaman selama perjalanan.
Perusahaan ini juga dikenal karena komitmen mereka terhadap kepuasan pelanggan dan
kepatuhan terhadap standar kualitas dan keamanan yang tinggi. Dengan reputasi yang
solid dan jaringan yang luas di industri pariwisata umroh, CNI Tour Travel terus berusaha
untuk meningkatkan layanan mereka demi memenuhi harapan dan kebutuhan para
jamaah. Dengan pemahaman yang mendalam tentang profil dan layanan perusahaan CNI
Tour Travel, laporan observasi dapat memberikan evaluasi yang lebih akurat tentang
kinerja dan praktik operasional perusahaan dalam memenuhi tujuan dan visi mereka
dalam menyelenggarakan perjalanan ibadah umroh.

Industri pariwisata umroh merupakan pasar yang kompetitif dengan adanya


sejumlah perusahaan tour travel umroh yang berkompetisi untuk menarik perhatian para
calon jamaah. Persaingan dalam industri ini terutama didorong oleh faktor seperti harga,
kualitas layanan, reputasi, dan jaringan pemasaran. Beberapa pesaing utama dari CNI
Tour Travel meliputi perusahaan-perusahaan besar dan terkemuka dalam industri
pariwisata umroh, baik di tingkat regional maupun global. Persaingan ini mendorong
CNI Tour Travel untuk terus meningkatkan kualitas layanan mereka, menawarkan paket
3
perjalanan yang menarik, dan memperluas jaringan pemasaran mereka. Selain
persaingan, laporan observasi juga harus mempertimbangkan tren pasar terkini dalam
industri pariwisata umroh. Beberapa tren yang mungkin memengaruhi kinerja
perusahaan CNI Tour Travel termasuk peningkatan permintaan untuk paket perjalanan
yang lebih berkesan secara spiritual, peningkatan permintaan dari segmen pasar khusus
seperti keluarga dan jamaah lanjut usia, serta adopsi teknologi digital dalam pemasaran
dan pelayanan pelanggan. Dengan memahami dinamika persaingan dan tren pasar dalam
industri pariwisata umroh, perusahaan CNI Tour Travel dapat mengambil langkah-
langkah strategis yang tepat untuk tetap bersaing dan memenuhi kebutuhan serta
ekspektasi pelanggan mereka.

1.2. Tujuan Observasi

Tujuan dari observasi terhadap perusahaan CNI Tour Travel adalah untuk
melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan praktik operasional perusahaan
dalam menyediakan layanan perjalanan ibadah umroh. Observasi ini bertujuan untuk:
1.2.1. Mengevaluasi Kualitas Layanan:
Melihat sejauh mana perusahaan memberikan layanan yang berkualitas tinggi
kepada para jamaah, termasuk dalam hal akomodasi, transportasi, pemandu
wisata, dan layanan pendukung lainnya.
1.2.2. Menilai Efektivitas Proses Operasional:
Memeriksa proses-proses operasional perusahaan, mulai dari proses pemesanan
hingga pelayanan pelanggan di destinasi, untuk mengidentifikasi area-area yang
memerlukan perbaikan atau peningkatan efisiensi.
1.2.3. Mengidentifikasi Faktor-Faktor Utama:
Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang memengaruhi kinerja karyawan di PT
Cahaya Nirmala, termasuk motivasi, komunikasi, dan dukungan manajemen.

1.3. Ruang Lingkup Laporan Observasi:

Laporan Observasi ini akan fokus pada evaluasi kinerja dan praktik operasional
perusahaan (CNI Tour Travel) dalam konteks penyelenggaraan perjalanan ibadah umroh.
Ruang lingkupnya akan mencakup:

4
1.3.1. Analisis terhadap proses-proses operasional perusahaan, mulai dari tahap
pemesanan hingga pelayanan pelanggan di Tanah Suci.
1.3.2. Evaluasi terhadap kualitas layanan yang diberikan kepada para jamaah, termasuk
akomodasi, transportasi, dan layanan pendukung lainnya.
1.3.3. Identifikasi potensi masalah atau ketidaksesuaian dengan standar kualitas dan
keamanan yang ada.
1.3.4. Rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan dalam praktik operasional
perusahaan.

Dengan ruang lingkup yang jelas, laporan observasi ini akan memberikan
analisis yang mendalam tentang kinerja PT. Cahaya Nirmala Insani (CNI Tour
Travel) dalam menyediakan layanan perjalanan ibadah umroh dan memberikan
pandangan yang berharga untuk pengembangan dan peningkatan di masa mendatang.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Strategi Marketing

Strategi berasal dari kata Yunani strategos, yang berarti jenderal. Kata
strategi secara harfiah berarti “seni para jenderal”. Kata ini mengacu pada
perhatian utama manajemen puncak organisasi. Secara khusus, strategi adalah
“penempaan” misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat
kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan tertentu untuk mencapai
sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan
sasaran utama organisasi akan tercapai.

Pengertian strategi secara khusus, adalah tindakan yang bersifat senantiasa


meningkat, terus-menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang, apa
yang diharapkan pelanggan dimasa depan. Strategi hampir selalu dimulai dari apa
yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan
inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi
inti. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

American Marketing Association (AMA) tahun 2008 merumuskan bahwa


pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan sekumpulan proses untuk
menciptakan, mengomunikasikan dan mendeliver nilai untuk pelanggan, serta
memanage hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi
dan para pemegang kepentingan. Tujuan akhir dari bisnis pemasaran adalah
membuat transaksi penjualan secara besar-besaran.

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh terpadu


dan menyatu dibidang pemasaran, yang memadukan tentang kegiatan yang akan
dijelaskan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Strategi
pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang
mengarahkan kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu,
pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai

6
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan
yang selalu berubah.

2.1.2. Teori Kepemimpinan

Kepemimpinan (leadership) yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam


organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja
karyawan untuk mencapai sasaran yang maksimal. Kepemimpinan adalah kata
benda dari pemimpin (leader). Pemimpin (leader = head) adalah seseorang yang
mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan
untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi.
Leader adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifatsifat kepemimpinan dan
kewibawaan (personality authority). Falsafah kepemimpinannya bahwa
pemimpin adalah untuk bawahan dan milik bawahan.

Secara luas kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses memengaruhi


dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, memengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan atau
memengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses
untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela.

Hadari, memandang kepemimpinan dari dua konteks, struktural dan non


struktual. Dalam konteks struktual kepemimpinan diartikan sebagai proses
pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan kegiatan dan
pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Adapun dalam konteks
nonstruktual kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses memengaruhi pikiran,
perasaan, tingkah laku, dan mengerahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama.

2.1.3. Teori Rasionalitas

Yang dimaksud dengan asumsi rasionalitas adalah anggapan bahwa


manusia berperilaku secara rasional (masuk akal), dan tidak akan secara sengaja
membuat keputusan yang akan menjadikan mereka lebih buruk. Perilaku rasional
mempunyai dua makna, yaitu metode dan hasil. Dalam makna metode, perilaku
7
rasional berarti “action selected on the basis of reasoned thought rather than out
of habit, prejudice, or emotion” (tindakan yang dipilih berdasarkan pikiran yang
beralasan, bukan berdasarkan kebiasaan, prasangka, atau emosi). Sedangkan
dalam makna hasil, perilaku rasional berarti “action that actually succeeds in
avhieving desired goals” (tindakan yang benar-benar dapat mencapai tujuan yang
ingin dicapai).

2.1.4. Teori Operasional

Operasional adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan manajemen yang


digunakan untuk merancang strategi dan menata kegiatan produksi pada suatu
perusahaan. Manajemen operasional adalah bagian manajemen yang erat
kaitannya dengan mengawasi, merancang, dan mengendalikan kegiatan produksi.
Tujuan utama dari manajemen operasional adalah untuk meningkatkan income
perusahaan.

Manajer operasional memiliki beberapa tugas pokok, seperti perencanaan


kuantitas dan kualitas bahan baku, menentukan lokasi gudang persediaan dan
peralatan mesin yang efisien untuk menghemat waktu dan mobilisasi,
merencanakan tata letak pabrik untuk memastikan efisiensi operasional,
bertanggungjawab atas pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan
dan keberlangsungan operasional, menyusun jadwal kerja yang efektif dan efisien
dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja, dan memiliki tanggungjawab penuh atas
keberlangsungan hasil produksi.

2.1.5. Teori Kinerja

Kinerja adalah prestasi yang diperlihatkan, atau kemampuan kerja yang


dapat dicapai dengan baik dalam suatu periode waktu. Dalam konteks bisnis
atau organisasi, kinerja sering kali diukur untuk menilai sejauh mana suatu
entitas mencapai tujuan dan targetnya

Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama
periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

8
Menurut Sutrisno, kinerja adalah hasil kerja karyawan dilihat dari aspek
kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh organisasi

2.2. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil pencarian terhadap penelitian-penelitian sebelumnya yang


berasal dari perpustakaan, internet atau website, dan lain sebagainya, penulis menemukan
beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian peneliti, yaitu:

Penelitian yang pertama oleh Faizah Yusmarita, S.E, S1 program studi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya pada tahun 2018
dengan judul Strategi Pelayanan PT. Raihan Alya Tour Terhadap Jemaah Umrah di Kota
Palangka Raya. Fokus penelitian tersebut adalah mengenai Strategi Perusahaan Tour Dan
Travel PT Raihan Alya Tour Palangka Raya Dalam Meningkatkan Layanan Haji dan
Umrah. Penelitian yang dilakukan oleh Faizah Yusmarita tersebut tidak jauh berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengenai travel Haji dan Umroh di
kota Palangka Raya.

Penelitian yang kedua oleh Cruff Mahdi Brajamusti, S1 program studi Manajemen
Dakwah fakultas Dakwah dan Ekonomi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun
2017 dengan judul Strategi Operasi Dengan Pendekatan E-Marketing Di Perusahaan Jasa
An-Naja Haji Umroh Yogyakarta 2017. Fokus penelitian tersebut adalah mengenai
strategi operasi melalui pendekatan E-marketing pada perusahaan jasa An-Naja Haji
Umroh di Yogyakarta yang mampu bersaing dengan perusahaan lain. Sedangkan,
penelitian yang di lakukan oleh peneliti yaitu mengenai persepsi konsumen Haji dan
Umroh terhadap keputusan memilih PT. Al-Karima Tour Travel kota Palangka Raya.

Penelitian yang ketiga oleh Agustina Wulandari, S1 program studi Manajemen


Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung pada tahun
2018 dengan judul Manajemen Pelayanan Biro Perjalanan Haji dan Umroh di PT. Patuna
Mekar Jaya Tour Travel Bandar Lampung.Focus penelitian tersebut adalah mengenai
manajemen pelayanan biro perjalanan travel Haji dan Umroh di PT. Patuna Mekar Jaya
Tour Travel. Penelitian yang dilakukan oleh Agustina Wulandari tersebut tidak jauh

9
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dimana focus penelitian yaitu
pada perusahaan atau biro tour dan travel Haji dan Umrah.

Sedangkan, penelitian yang di lakukan oleh peneliti yaitu mengenai operasional


dan pengembangan PT Cahaya Nirmala Insani (CNI Tour Travel).

10
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitiaan ini merupakan penelitian lapangan (field recearch) yang


berbentuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang
menghasilkan data dari observasi, dokumentasi dan wawancara dalam mengumpulkan
data untuk memberikan gambaran dalam bentuk penyajian laporan penelitian. Adapun
data tersebut ada yang berasal dari pedoman wawancara, catatan lapangan, foto,
videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif


deskriptif, yang bertujuan agar peneliti dapat mengetahui dan menggambarkan apa saja
yang terjadi di lapangan dengan jelas dan terperinci, sehingga peneliti dapat
menggambarkan serta mengumpulkan data mengenai analisis operasional dan
pengembangan Bisnis PT Cahaya Nirmala Insani (CNI Tour Travel).

3.2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian yang peneliti ambil dalam penelitian ini yaitu para pengelola
seperti manajer dan karyawan perusahaan sebagai informan.

Objek dalam penelitian ini Tentang Operasional dan Pengembangan Bisnis PT


Cahaya Nirmala Insani (CNI Tour Travel).

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan usaha-usaha untuk memperoleh bahan-bahan


keterangan serta kenyataan yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah salah satu teknik dalam pengumpulan


data yang mana penelitian dilakukan secara langsung, disini peneliti mengamati
apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan

11
berpartisipasi dalam aktivitas mereka serta mengumpulkan data yang dilakukan
secara sistematis.

Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi awal ke lokasi penelitian


yaitu PT. Cahaya Nirmala Insani (CNI Tour Travel). Langkah observasi ini
peneliti lakukan untuk mengetahui tentang operasional dan kinerja karyawan
pada PT. Cahaya Nirmala Insani (CNI Tour Travel).

3.3.2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu


dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.

Wawancara dilakukan dalam bentuk pertanyaan, baik yang telah ditentukan


atau direncanakan sebelumnya (terfokus) maupun yang nantinya muncul secara
spontan. Data yang diperolah dari wawancara diharapkan menjadi sumber data
primer penelitian.

Dalam melakukan wawancara, pertanyaan dan jawaban dilakukan secara


verbal, dilakukan dalam keadaan berhadapan. Adapun narasumbernya adalah
Manajer Operasional, dan beberapa Staff PT. Cahaya Nirmala Insani (CNI Tour
Travel). Dengan teknik wawancara peneliti mengajukan beberapa pertanyaan
kepada sumber informasi guna mendapatkan informasi mengenai praktik
Operasional dan Kinerja Karyawan PT. Cahaya Nirmala Insani (CNI Tour
Travel).

3.3.3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu setiap bahan yang tertulis, film dan gambar yang dapat
memberikan informasi. Melalui teknik ini peneliti berusaha untuk memperoleh
data dari hasil sumber tertulis, melalui dokumen atau tulisan simbolik yang
memiliki relavansi dengan penelitian sehingga dapat melengkapi data yang
diperoleh dilapangan.

12
3.4. Pertanyaan Observasi

Berikut beberapa pertanyaan yang peneliti ajukan kepada narasumber untuk

mendapatkan hasil observasi :

3.4.1. Apakah usaha Tour Travel ini dimiliki oleh individu atau pribadi?

3.4.2. Siapa yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan pada perusahaan ini?

3.4.3. Apakah keputusan dibuat oleh satu orang atau melibatkan karyawan lain?

3.4.4. Seberapa cepat keputusan dapat diimplementasikan?

3.4.5. Apakah ada kontrol keuangan yang ketat di CNI Tour Travel?

3.4.6. Bagaimana pemilik usaha Tour Travel memantau kinerja operasional?

3.4.7. Apakah ada sistem untuk melacak penjualan, biaya, dan laba?

3.4.8. Apakah usaha Tour Travel ini menerapkan analisis biaya?

3.4.9. Apakah ada rencana jangka panjang untuk pertumbuhan?

3.4.10. Seberapa efektif strategi diterapkan dalam operasi sehari hari?

3.5. Analisis Data

Dalam penelitian deskriptif ini, metode analisis data digunakan adalah analisis
model Miles dan Hubermen dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif, dimana
dijelaskan bahwa analisis data meliputi tiga alur kegiatan, yaitu:

3.5.1. Reduksi Data adalah merupakan proses pemilihan data, penggolongan,


mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan dengan cara
sedemikian rupa hingga kesimpulan dan verifikasi.
3.5.2. Penyajian Data adalah dalam penyajian data ini seluruh data-data dilapangan
yang berupa hasil observasi, wawancara dan dokumentasi akan dianalisis sesuai
dengan teori-teori yang telah dipaparkan sebelumnya sehingga dapat
memunculkan deskriptif tentang praktik operasional dan kinerja karyawan PT.
Cahaya Nirmala Insani (CNI Tour Travel)

13
3.5.3. Penarikan kesimpulan adalah kegiatan menggambarkan secara utuh dari objek
yang diteliti pada proses penarikaan kesimpulan berdasarkan penggabungan
informasi yang telah disusun dalam satu bentuk yang pas dalam penyajian data.
Melalui informasi tersebut, peneliti dapat memaparkan kesimpulan dari sudut
pandang peneliti untuk mempertegas penulisan laporan ini.

14
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT. CAHAYA NIRMALA INSANI TOUR AND TRAVEL

PT Cahaya Nirmala Insani Tour and Travel (CNI Tour) adalah perusahaan tour dan
travel yang berlokasi di Jl. Raya Purwakarta No.81, Kertamulya, Padalarang, West
Bandung Regency, West Java 40553, Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam
menyediakan layanan tour dan travel, termasuk jenis umrah.

PT Cahaya Nirmala Insani Tour and Travel memiliki profil perusahaan yang
menyajikan informasi tentang posisi dan struktur perusahaan. Perusahaan ini juga
menjadi pelayan umrah bagi jemaah umroh personel Militer dan PNS Dispsiad.

Ekonomi manajerial berperan penting dalam menjadi dasar observasi pada PT


Cahaya Nirmala Insani Tour and Travel. Teori ekonomi manajerial meliputi pengertian
ekonomi, kekurangan, pilihan, efisiensi, dan keseimbangan, serta pengembangan
ekonomi. Perusahaan ini menggunakan teori-teori ekonomi manajerial untuk mengelola
sumber daya, membangun bisnis, dan mengembangkan ekonomi.

Bagan 4.1

15
4.2. Hasil Responden

Dalam penelitian ini, kami telah melakukan wawancara dengan sejumlah


narasumber yang memiliki wawasan tentang dinamika perusahaan. Pembahasan yang
terjadi memberikan gambaran yang kaya akan praktik operasional dan kinerja karyawan
di PT Cahaya Nirmala Insani. Berikut hasil responden dari narasumber:

4.2.1. Menurut respon dari narasumber PT Cahaya Nirmala Insani tidak hanya dimiliki
oleh satu orang atau individu, tetapi ada beberapa individu yang memiliki visi dan
misi yang sama. Seperti yang disampaikan oleh Widya Solehah Febryanty, selaku
Manajer Operasional "Tentunya, sebagai PT, usaha kami merupakan hasil
kolaborasi dari berbagai individu yang memiliki visi dan komitmen yang sama.
Kami merasa bangga dapat berbagi peran dan tanggung jawab bersama-sama,
membangun fondasi yang kokoh untuk kesuksesan perusahaan ini."
4.2.2. Menurut Widya Solehah Febryanty, penanggung jawab utama dan yang selalu
mengambil keputusan utama adala Direktur yaitu Hj. Evi Sofiah.
4.2.3. Menurut Fahmi Beliana Putra selaku Staff Desain & Online Marketing, bahwa
proses pengambilan keputusan di PT Cahaya Nirmala melibatkan partisipasi aktif
dari seluruh karyawan, di mana berbagai sudut pandang dan masukan dihargai.
Namun, pada tahap akhir, keputusan akan disetujui dan diputuskan secara resmi
oleh direktur perusahaan.
4.2.4. Menurut Widya Solehah Febryanty, keputusan bias langsung diimplementasikan
saat itu juga sebagaimana yang disampaikan yaitu “Pada situasi di mana
keputusan harus diimplementasikan segera, PT Cahaya Nirmala menerapkan
kebijakan yang memungkinkan karyawan untuk secara langsung mengambil
keputusan yang relevan dengan tindakan yang perlu dilakukan. Dalam konteks
ini, karyawan memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dan
mengimplementasikannya tanpa perlu persetujuan langsung dari direktur. Hal ini
bertujuan untuk mempercepat respon terhadap perubahan dan situasi mendesak
di lapangan.”
4.2.5. Untuk kontrol keuangan PT Cahaya Nirmala menerapkan praktik kontrol
keuangan yang ketat dengan menjalankan proses pelaporan harian dari setiap
bagian kepada direktur perusahaan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan
pemantauan yang cermat terhadap arus keuangan perusahaan dan memungkinkan

16
pengambilan keputusan yang responsif serta tepat waktu dalam pengelolaan
keuangan perusahaan. Sebagaimana yang disampaikan oleh narasumber.
4.2.6. Pemilik usaha CNI Tour Travel memantau kinerja operasional dengan melakukan
pengumpulan data secara rutin dari tim operasional mereka. Hal ini meliputi
pengumpulan laporan harian atau mingguan yang mencakup berbagai aspek,
seperti jumlah pelanggan yang dilayani, pendapatan, dan tingkat kepuasan
pelanggan. Dengan memperoleh informasi secara langsung dari tim operasional,
pemilik dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
operasional berjalan, serta memperhatikan perubahan atau masalah yang
mungkin muncul. Dengan demikian, mereka dapat mengambil langkah-langkah
yang diperlukan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kinerja secara
keseluruhan.
4.2.7. Dalam hal pelacakan penjualan, biaya, dan laba, usaha Tour Travel tersebut tidak
menggunakan sistem otomatis. Sebaliknya, mereka mengandalkan pendekatan
manual dengan menggunakan alat bantu seperti Microsoft Excel untuk mencatat
dan menganalisis data penjualan, biaya, dan laba.
4.2.8. “Tidak, usaha Tour Travel ini tidak menerapkan analisis biaya secara formal.
Meskipun mereka memantau pengeluaran mereka, pendekatan mereka lebih
bersifat praktis dan didasarkan pada evaluasi kasar atas pengeluaran dan
pendapatan. Analisis biaya yang lebih terstruktur dan mendalam mungkin tidak
dilakukan secara rutin atau secara terprogram.” Menurut Gina Purnamasari selaku
Staff Keuangan & Personalia.
4.2.9. Saat melakukan wawancara, peneliti menanyakan tentang apakah ada rencana
jangka panjang untuk pertumbuhan, dan menurut Widya Solehah Febryanty,
selaku Manajer Operasional “Ya, perusahaan ini memiliki rencana jangka
panjang untuk pertumbuhan yang mencakup pembukaan cabang baru. Rencana
ini disusun setelah melakukan evaluasi pasar dan merencanakan ekspansi bisnis
ke lokasi baru yang menarik untuk tujuan perjalanan. Langkah ini merupakan
bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan untuk memperluas cakupan layanan
dan meningkatkan pangsa pasar.”
4.2.10. Efektivitas strategi dalam operasi sehari-hari dapat bervariasi tergantung pada
seberapa baik strategi tersebut diimplementasikan dan sejauh mana dampaknya
terlihat dalam kinerja bisnis secara keseluruhan. Dalam kasus ini, dengan adanya
rencana pertumbuhan jangka panjang untuk membuka cabang baru, efektivitas
17
strategi dapat dinilai berdasarkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam
rencana tersebut.
Jika strategi tersebut dijalankan dengan baik, maka seharusnya terlihat
peningkatan dalam pendapatan, pangsa pasar yang diperluas, serta peningkatan
kesadaran merek di pasar baru. Namun, efektivitas strategi juga dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor eksternal seperti kondisi pasar, persaingan, dan regulasi yang
dapat menghambat atau memfasilitasi pencapaian tujuan strategis perusahaan.
Oleh karena itu, evaluasi secara berkala terhadap implementasi strategi,
pemantauan kinerja operasional, dan penyesuaian strategis yang tepat waktu
diperlukan untuk memastikan bahwa strategi tersebut efektif dalam mendukung
pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang perusahaan.

4.3. Analisis dan Diskusi

4.3.1. Analisis Temuan

4.3.1.1. Teori Produktivitas Tenaga Kerja: Dalam konteks PT Cahaya Nirmala,


menerapkan teori produktivitas tenaga kerja menjadi krusial dalam
meningkatkan kinerja karyawan. Perusahaan perlu memastikan bahwa
karyawan memiliki motivasi yang cukup, terlibat dalam pekerjaan, dan
memiliki akses terhadap pelatihan dan pengembangan keterampilan
yang diperlukan. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, perusahaan
dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan kualitas kerja secara
keseluruhan.
4.3.1.2. Teori Kompensasi dan Insentif: PT Cahaya Nirmala dapat menerapkan
teori kompensasi dan insentif untuk mendorong kinerja yang optimal
dari karyawan. Mereka dapat merancang sistem kompensasi yang adil
dan kompetitif, serta menyediakan insentif tambahan seperti bonus
kinerja atau penghargaan atas pencapaian tertentu. Dengan demikian,
perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi
karyawan untuk memberikan yang terbaik dan meraih kesuksesan
bersama.

18
Dengan mengintegrasikan kedua konsep ini ke dalam strategi manajemen
sumber daya manusia dan operasional, PT Cahaya Nirmala dapat mencapai tujuan
mereka dalam meningkatkan kinerja karyawan dan mengoptimalkan operasional
perusahaan. Ini juga dapat membantu menciptakan budaya perusahaan yang
dinamis dan berorientasi pada prestasi, yang merupakan kunci untuk keberhasilan
jangka panjang.

4.3.2. Implikasi yang Signifikan bagi Praktik Manajemen

Tentuan yang ditemukan dalam analisis memiliki implikasi yang signifikan


bagi praktik manajemen perusahaan, terutama di PT Cahaya Nirmala. Beberapa
implikasi tersebut meliputi:

4.3.2.1. Penggunaan Data untuk Pengambilan Keputusan: Kurangnya


penggunaan sistem yang efektif untuk melacak penjualan, biaya, dan
laba menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak memiliki akses
yang memadai terhadap data operasional. Ini dapat menghambat
kemampuan manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat waktu
dan informasional. Oleh karena itu, perusahaan perlu memprioritaskan
investasi dalam sistem informasi yang memadai untuk memungkinkan
pengambilan keputusan yang lebih baik didukung oleh data yang
akurat dan terkini.
4.3.2.2. Pengelolaan Karyawan: Dengan menerapkan teori produktivitas tenaga
kerja dan sistem kompensasi yang tepat, perusahaan dapat
meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan. Ini mencakup
pengembangan program penghargaan dan insentif yang sesuai dengan
tujuan perusahaan serta memberikan pelatihan dan pengembangan
yang memadai untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas
karyawan.
4.3.2.3. Strategi Pertumbuhan: Rencana ekspansi cabang baru menawarkan
peluang untuk pertumbuhan perusahaan, namun perlu diperhitungkan
secara cermat biaya dan manfaatnya. Analisis biaya-manfaat yang teliti
diperlukan untuk memastikan bahwa keputusan untuk membuka
cabang baru adalah langkah yang tepat dan menguntungkan bagi
perusahaan.
19
4.3.2.4. Pengembangan Budaya Organisasi: Praktik manajemen yang efektif
juga dapat membentuk budaya organisasi yang dinamis dan
berorientasi pada prestasi. Dengan menerapkan teori dan konsep
ekonomi manajerial yang relevan, perusahaan dapat menciptakan
lingkungan kerja yang memotivasi, mendukung pertumbuhan, dan
mendorong inovasi.

Dengan memperhatikan implikasi dari temuan tersebut, manajemen PT


Cahaya Nirmala dapat mengambil langkah-langkah strategis yang tepat untuk
meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan operasional perusahaan. Ini termasuk
investasi dalam sistem informasi yang lebih baik, peningkatan manajemen
sumber daya manusia, evaluasi keputusan strategis, dan pengembangan budaya
organisasi yang kuat.

4.3.3. Kelebihan, Kelemahan, dan Potensi Perbaikan


Dalam praktik ekonomi manajerial yang diamati di PT Cahaya Nirmala, terdapat
beberapa kelebihan, kelemahan, dan potensi perbaikan yang dapat diidentifikasi:
4.3.3.1. Kelebihan:
• Fokus pada Pertumbuhan: Perusahaan memiliki rencana jangka
panjang untuk membuka cabang baru, menunjukkan kesediaan
untuk berinvestasi dalam pertumbuhan dan ekspansi bisnis.
• Partisipasi Karyawan: Dalam pengambilan keputusan operasional,
ada praktik yang melibatkan karyawan, yang dapat meningkatkan
keterlibatan dan rasa kepemilikan terhadap hasil perusahaan.
• Praktik Insentif: Perusahaan menggunakan sistem insentif untuk
mendorong kinerja karyawan, yang dapat membantu memotivasi
tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas.
4.3.3.2. Kelemahan:
• Kurangnya Sistem Informasi: Kurangnya penggunaan sistem yang
efektif untuk melacak penjualan, biaya, dan laba dapat
menghambat kemampuan perusahaan untuk mengambil keputusan
yang didukung oleh data yang akurat dan terkini.

20
• Keterbatasan Analisis Biaya: Ketika merencanakan ekspansi
cabang baru, perusahaan mungkin tidak melakukan analisis biaya-
manfaat yang cukup mendalam, yang dapat menyebabkan
ketidakpastian tentang potensi keuntungan dan risiko yang terlibat.
• Keterbatasan Pengelolaan Karyawan: Meskipun praktik insentif
digunakan, manajemen mungkin perlu meningkatkan pengelolaan
karyawan, termasuk pengembangan keterampilan dan peluang
karir yang lebih baik, untuk memastikan karyawan tetap terlibat
dan termotivasi.
4.3.3.3. Potensi Perbaikan:
• Investasi dalam Sistem Informasi: Perusahaan dapat memperbaiki
praktik manajerial dengan menginvestasikan dalam sistem
informasi yang lebih baik, yang memungkinkan untuk pelacakan
yang lebih akurat dan analisis data yang lebih mendalam.
• Analisis Biaya-Manfaat yang Lebih Teliti: Sebelum mengambil
keputusan besar seperti membuka cabang baru, perusahaan dapat
melakukan analisis biaya-manfaat yang lebih teliti untuk
memahami secara lebih baik potensi dampak finansial dan
operasional dari langkah tersebut.
• Pengembangan Sumber Daya Manusia: Perusahaan dapat
meningkatkan pengelolaan karyawan dengan menyediakan lebih
banyak peluang pengembangan keterampilan, pelatihan, dan jalur
karir yang jelas, yang dapat membantu mempertahankan karyawan
yang berkinerja tinggi dan meningkatkan produktivitas secara
keseluruhan.

Dengan memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan kelebihan yang ada,


PT Cahaya Nirmala dapat mengoptimalkan praktik ekonomi manajerial mereka
untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih baik dan meningkatkan kinerja
perusahaan secara keseluruhan.

21
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah disampaikan di Bab IV, dapat kita simpulkan bahwa:

5.1.1. Rencana Pertumbuhan Jangka Panjang:


PT Cahaya Nirmala memiliki visi yang jelas untuk pertumbuhan jangka panjang
melalui ekspansi cabang baru. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan
untuk meningkatkan pangsa pasar dan mencapai keberhasilan yang berkelanjutan
di pasar pariwisata yang kompetitif.
5.1.2. Keterlibatan Karyawan dalam Pengambilan Keputusan:
Observasi menunjukkan bahwa praktik keterlibatan karyawan dalam
pengambilan keputusan operasional telah diamati di perusahaan. Ini
mencerminkan budaya partisipatif yang dapat memperkuat ikatan antara
manajemen dan karyawan, serta meningkatkan rasa kepemilikan terhadap hasil
perusahaan.
5.1.3. Penggunaan Praktik Insentif:
PT Cahaya Nirmala telah menerapkan praktik insentif untuk meningkatkan
kinerja karyawan. Dengan memberikan penghargaan atau insentif kepada
karyawan yang berkinerja tinggi, perusahaan dapat memotivasi tenaga kerja dan
meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Dari observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa PT Cahaya Nirmala


memiliki fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.
Meskipun demikian, masih ada area yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal
manajemen data yang efektif dan analisis biaya-manfaat yang lebih mendalam sebelum
mengambil keputusan strategis seperti ekspansi cabang baru. Dengan terus memperkuat
praktik keterlibatan karyawan dan meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan dapat
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan memperkuat posisinya di pasar
pariwisata.

22
5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

5.2.1. Investasi dalam Sistem Informasi yang Efektif:


Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk menginvestasikan dalam sistem
informasi yang lebih canggih dan terintegrasi. Dengan sistem yang efektif,
perusahaan dapat melacak penjualan, biaya, dan laba secara lebih akurat,
memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih baik
didukung oleh data yang terkini.
5.2.2. Penguatan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan:
Penting bagi perusahaan untuk meningkatkan investasi dalam pelatihan dan
pengembangan karyawan. Dengan menyediakan peluang yang lebih banyak
untuk pengembangan keterampilan dan jalur karir yang jelas, perusahaan dapat
mempertahankan karyawan yang berkinerja tinggi dan m eningkatkan motivasi
dan keterlibatan karyawan secara keseluruhan.
5.2.3. Analisis Biaya-Manfaat yang Lebih Teliti:
Sebelum mengambil keputusan besar seperti ekspansi cabang baru, perusahaan
perlu melakukan analisis biaya-manfaat yang lebih mendalam. Ini termasuk
mempertimbangkan biaya operasional yang terkait dengan ekspansi, potensi
pendapatan tambahan dari cabang baru, serta risiko dan tantangan yang mungkin
timbul. Dengan melakukan analisis yang lebih teliti, perusahaan dapat
mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam
ekspansi.
5.2.4. Penguatan Komunikasi dan Kolaborasi Antar Tim:
Perusahaan dapat memperkuat komunikasi dan kolaborasi antar tim untuk
meningkatkan koordinasi dan efisiensi operasional. Ini dapat mencakup
pembentukan tim lintas departemen untuk menangani proyek-proyek khusus atau
rapat reguler antara manajemen dan karyawan untuk membahas masalah
operasional dan strategis.

Dengan menerapkan saran-saran ini, PT Cahaya Nirmala dapat memperkuat


praktik ekonomi manajerialnya, meningkatkan kinerja operasional, dan mencapai
pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.

23
5.3. Pentingnya Observasi dan Implikasinya bagi PT Cahaya Nirmala:

Observasi yang dilakukan memberikan wawasan yang berharga tentang praktik


manajerial yang sedang dilakukan di PT Cahaya Nirmala. Implikasi dari temuan ini
memiliki dampak yang signifikan bagi perusahaan tersebut dan dapat membantu dalam
merumuskan strategi dan langkah-langkah perbaikan di masa depan.

Dengan memahami kelebihan dan kelemahan yang ada, perusahaan memiliki


kesempatan untuk memperkuat fondasi operasional mereka dan meningkatkan kinerja
keseluruhan. Investasi dalam sistem informasi yang lebih baik, pengembangan
karyawan, analisis biaya-manfaat yang teliti, dan penguatan komunikasi antar tim adalah
langkah-langkah yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan pertumbuhan dan
kesuksesan yang diinginkan.

Pentingnya observasi tidak hanya terletak pada identifikasi masalah dan peluang
perbaikan, tetapi juga pada memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang praktik
manajemen yang efektif dan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan
memanfaatkan temuan ini secara optimal, PT Cahaya Nirmala dapat memperkuat
posisinya di pasar dan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan dalam industri
pariwisata.

24
DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjian. 2018. Manajemen Bisnis Pemasaran, Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Bumi Aksara.

Karim, Adiwarman. 2007. Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Muna Zaimul. 2018. “Strategi Manajemen Pemasaran di Biro Haji dan Umroh PT.
Arwaniyyah Tour and Travel Kudus”, Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo,
Semarang

Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. 2017. Perilaku Organisasi, Jakarta Selatan: Salemba
Empat.

Sedarmayanti. 2016. Manajemen Strategi, Bandung: PT Refika Aditama.

Steiner, George. dkk. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen, Edisi Kedua, Alih Bahasa
Ticoalu dan Agus Dharma, Jakarta: Erlangga.

Umam, Khaerul. 2012. Manajemen Organisasi, Bandung: Pustaka Setia

25
LAMPIRAN

Berikut beberapa dokumentasi peneliti saat melakukan wawancara di PT Cahaya Nirmala


Insani:

26

Anda mungkin juga menyukai