Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU

Faktor internal yang mempengaruhi manajemen mutu terpadu

DISUSUN OLOEH:

1. AISYAH FITRA AZIRA (19002003)


2. ERNA SURYANI (19002045)
3. LATIFAH AINI (19002125)
4. MIFTAHUL JANNAH ( 19002020)
5. RESI WARDANI (19002137)
6. SUCI KURNIA PUTRI (19002144)
7. YULIA FITRI (19002097)
8. ZAHARA NURUL NAFISAH (19002152)

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat serta hidayah-Nya
sehingga tugas makalah mengenai Manfaat dan Tujuan Manajemen Mutu
Terpadu ini dapat dikerjakan dengan baik dan lancar.

Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada pada
sumber dan materi pada mata kuliah ini. Materi-materi ini bertujuan agar dapat
menambah wawasan dan pemahaman diri terhadap mata kuliah manajemen mutu
terpadu.

Semoga makalah ini berguna bagi pembaca dan penulis dalam pemahaman
materi yang penulis sajikan. Mohon maaf apabila penulis terdapat kekurangan baik
dari segi penulisan maupun isi makalah tersebut.

i
DAFRTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFRTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Factor Internal yang Mempengaruhi Manajemen Mutu Terpadu................................2
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjaminan Mutu PT...........................................3
BAB III PENUTUP......................................................................................................................5
Daftar Pustaka..........................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Globalisasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern


semakin nyata pengaruhnya dalam mewujudkan pasar dan persaingan bebas
terbuka. Dalam keadaan seperti ini, semua lembaga kususnya pendidikan dituntut
untuk mampu menciptakan efisiensi, mengutamakan mutu, kepuasan konsumen
dan memanfaatkan peluang dengan cepat agar dapat bersaing dan bertahan.

Dalam bidang pendidikan menejemen peningkatan mutu dapat didefinisikan


sebagai sekumpulan prinsip dan tehnik yang menekankan pada peningkatan mutu
dengan bertumpu pada lembaga pendidikan untuk secara terus menerus dan
berkesinamungan meningkatkan kapasitas dan kemampuan lembaganya untuk
memenuhi tuntuan kebutuhan peserta didik dan masyarakat dan mampu bersaing
ditengah-tengah kemajuan globalisasi serta mampu bertahan dengan memproduk
peserta didik berkualitas.

Melihat betapa pentingnya menejemen peningkatan mutu, untuk suatu


lembaga pendidikan, kususnya lembaga pendidikan Islam di zaman globalisasi
seperti ini agar tetap terlihat tajinya dan bahkan semakin tinggi dimasa-masa yang
akan datang, maka pada makalah ini penulis akan membahas tentang factor
internal yang mempengaruhi manajemen mutu terpadu

B. Rumusan masalah
1. Apa saja yang mempengaruhi manajemen mutu terpadu?
2. Apa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjaminan Mutu PT
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui apa factor internal yang mempengaruhi manajemen
mutu terpadu.
2. Untuk mengetahui factor internal yang mempengaruhi penjaminan Mutu
PT.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Factor Internal yang Mempengaruhi Manajemen Mutu Terpadu
1. Kepuasan Klien
Klien (pelanggan) dalam TQM adalah orang yang menerima produk
atau jasa layanan. Jadi klien tidak berada secara eksternal terhadap
organisasi tetapi berada pada setiap tahapan yang mempersyaratkan
penyempurnaan hasil sebuah produk atau pemberian layanan. Hal ini
menggambarkan adanya mata rantai dari klien yang terkait dengan proses.
TQM mempersyaratkan organisasi melakukan penggalian dengan
bertanya atau mendengarkan, yang tentunya kepada klien yang tepat.
Dalam hal ini diperlukan umpan balik yang pasti untuk menjamin bahwa
layanan yang diberikan dan dikerjakan memang tepat. Hal-hal yang
terdapat di dalam TQM terhadap pelanggan atau klien adalah nilai-nilai
organisasi, visi dan misi yang perlu dikomunikasikan, yang dikerjakan
dengan memperhatikan etika dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan.
2. Pemimpin
Dalam TQM, integritas moral merupakan hal yang fundamental, maka
kepemimpinan merupakan cara mengerjakan. Kepemimpinan dalam
konteks TQM adalah menetapkan dan mengendalikan visi. TQM secara
tajam menggambarkan perbedaan antara pemimpin, me-manage, dan
meng-administrasi-kan. Mutu kepemimpinan mencakup visi, kreativitas,
sensitivitas, pemberdayaan (empowerment), dan manajemen perubahan.
Pemimpin dalam TQM pada dasarnya peduli dengan nilai-nilai orang,
menetapkan arah dan mengijinkan orang untuk mencapai target, yang
berhubungan dengan hal-hal makro maupun mikro.
Kepemimpinan, maksudnya adalah pemimpin itu menentukan
kesatuan arah dan tujuan organisasi. Pemimpin harus menciptakan dan
menjaga lingkungan internal dimana orang-orang dapat terlibat secara
penuh dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi atau lembaga.

Kepemimpinan merupakan salah satu pilar penting dalam TQM,


karena organisasi tidak ada artinya tanpa kepemimpinan yang memadai.
3

3. Recruitment dan Pelatihan

Staf yang bertugas harus memiliki kompetensi agar dapat melaksnakan


tugasnya dengan baik. Kualitas sistem memerlukan rincian pemilihan staf,
pelatihan, kompetensi dan motivasi serta kebijakan untuk pengembangan
karir. Pengembangan staf memerlukan suatu rencana dari lembaga dan
analisa proses, disamping sistem monitoring dan evaluasi efektivitas
program pelatihan jangka panjang dan jangka pendek yang diperlukan
dalam program ini. Staf yang memperoleh pendidikan secara lebih baik
dinilai lebih dapat mengambil bagian dalam peningkatan kualitas.

4. Tim
Sedangkan tim dalam TQM merupakan kualitas kelompok. Hampir
semua kepustakaan menekankan pentingnya kejelasan tujuan dan
hubungan interpersonal yang efektif sebagai dasar terjadinya kerja
kelompok yang efektif.
Tim merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama.
Disebut tim jika memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) semua
anggotanya harus memahami dan menyepakati misinya agar tim dapat
bekerja dengan efektif; (2) semua anggota menaati peraturan yang
berlaku; (3) ada pembagian tanggungjawab dan wewenang yang adil bagi
setiap anggota tim; dan (4) setiap anggota beradaptasi terhadap perubahan
yang positif di mana setiap anggota saling membantu dalam beradaptasi.
5. Budaya Kerja
Setiap orang dalam lembaga bekerja sama dalam mendukung proses
transformasi dalam suasana saling menghargai, saling mempercayai,
saling pengertian dan saling membantu untuk mencapai suatu tujuan
Transformasi budaya kerja merupakan keterpaduan berbagai individu
dalam peran-peran secara optimal sesuai dengan keahlian bidang kerja
masing-masing guna mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjaminan Mutu PT


1. Kualitas Intrinsik Perguruan Tinggi
Menurut Wissema (2009:160), bahwa faktor intrinsik PT memberikan
pengaruh besar dalam peningkatan mutu pendidikan di PT, yaitu:
4

 Vision, Mission and Philosophy,


 Organizational and financial structure and culture,
 Attitudes, quality of student population and selections tools,
 Some for academic staff and promotion systems,
 Availability of land and buildings dan
 Availability of innovation fund.

Kualitas pelayanan juga merupakan kunci jaminan mutu. Menurut


Grṏnroos dalam (Al-Alak & Alnaser, 2012:157), kualitas pelayanan
meliputi: [1] kualitas teknis mengacu pada apa yang dihasilkan, apa yang
disampaikan kepada pemangku kepentingan, [2] Kualitas fungsional
mengacu pada cara apa dan bagaimana hal itu disampaikan dan [3]
kualitas gabungan teknis, fungsional dan artistik mengacu paca citra
perguruan tinggi.

2. Kurikulum Program Studi


Menurut Belch dan Barricelli (2004:107-108), bahwa kurikulum;
 didesain secara fleksibel menyesuaikan kepentingan dunia kerja
dan perkembangan pembangunan.
 Kurikulum mampu mengimplementasikan program dan layanan
sesuai dengan kebutuhan program di kelas,
 Kurikulum menciptakan strategi pembelajaran di kelas,
 Kurikulum memuat inovasi dan pengembangan diri siswa secara
bertahap dan efisien.
3. Kualifikasi Dosen
Dosen memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan
pendidikan. Kualifikasi dosen bermutu, mulai dari proses rekruitmen,
kecukupan rasio dosen dengan mahasiswa, sistem pengembangan SDM,
pelaksanaan kegiatan penelitian ilmiah akan mencetak mahasiswa yang
bermutu.
4. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Sistem informasi dan teknologi informasi memiliki peran penting
dalam pengembangan mutu pendidikan tinggi. Unggul dari segi bisnis
(promosi) pengembangan kampus, perbaikan dan efektivitas kinerja
organisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa factor internal yang
dapat mempengaruhi manajemen mutu terpadu adalah :
1. Kepuasan klien
2. Kepemimpinan
3. Recruitment dan Pelatihan
4. Tim
5. Budaya kerja
Daftar Pustaka
Wisesa, Anggara. 2011. Integritas Moral dalam Konteks Pengambilan Keputusan
Etis. Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung.

Belch, George E., Belch, Michal, A. (2009). Advertising and Promotion: An


Integrated Marketing Communication Perspective, 8th Edition. New York: Pearson
Education.

Anda mungkin juga menyukai