DISUSUN OLOEH:
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada pada
sumber dan materi pada mata kuliah ini. Materi-materi ini bertujuan agar dapat
menambah wawasan dan pemahaman diri terhadap mata kuliah manajemen mutu
terpadu.
Semoga makalah ini berguna bagi pembaca dan penulis dalam pemahaman
materi yang penulis sajikan. Mohon maaf apabila penulis terdapat kekurangan baik
dari segi penulisan maupun isi makalah tersebut.
i
DAFRTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFRTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Factor Internal yang Mempengaruhi Manajemen Mutu Terpadu................................2
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjaminan Mutu PT...........................................3
BAB III PENUTUP......................................................................................................................5
Daftar Pustaka..........................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa saja yang mempengaruhi manajemen mutu terpadu?
2. Apa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjaminan Mutu PT
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui apa factor internal yang mempengaruhi manajemen
mutu terpadu.
2. Untuk mengetahui factor internal yang mempengaruhi penjaminan Mutu
PT.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Factor Internal yang Mempengaruhi Manajemen Mutu Terpadu
1. Kepuasan Klien
Klien (pelanggan) dalam TQM adalah orang yang menerima produk
atau jasa layanan. Jadi klien tidak berada secara eksternal terhadap
organisasi tetapi berada pada setiap tahapan yang mempersyaratkan
penyempurnaan hasil sebuah produk atau pemberian layanan. Hal ini
menggambarkan adanya mata rantai dari klien yang terkait dengan proses.
TQM mempersyaratkan organisasi melakukan penggalian dengan
bertanya atau mendengarkan, yang tentunya kepada klien yang tepat.
Dalam hal ini diperlukan umpan balik yang pasti untuk menjamin bahwa
layanan yang diberikan dan dikerjakan memang tepat. Hal-hal yang
terdapat di dalam TQM terhadap pelanggan atau klien adalah nilai-nilai
organisasi, visi dan misi yang perlu dikomunikasikan, yang dikerjakan
dengan memperhatikan etika dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan.
2. Pemimpin
Dalam TQM, integritas moral merupakan hal yang fundamental, maka
kepemimpinan merupakan cara mengerjakan. Kepemimpinan dalam
konteks TQM adalah menetapkan dan mengendalikan visi. TQM secara
tajam menggambarkan perbedaan antara pemimpin, me-manage, dan
meng-administrasi-kan. Mutu kepemimpinan mencakup visi, kreativitas,
sensitivitas, pemberdayaan (empowerment), dan manajemen perubahan.
Pemimpin dalam TQM pada dasarnya peduli dengan nilai-nilai orang,
menetapkan arah dan mengijinkan orang untuk mencapai target, yang
berhubungan dengan hal-hal makro maupun mikro.
Kepemimpinan, maksudnya adalah pemimpin itu menentukan
kesatuan arah dan tujuan organisasi. Pemimpin harus menciptakan dan
menjaga lingkungan internal dimana orang-orang dapat terlibat secara
penuh dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi atau lembaga.
4. Tim
Sedangkan tim dalam TQM merupakan kualitas kelompok. Hampir
semua kepustakaan menekankan pentingnya kejelasan tujuan dan
hubungan interpersonal yang efektif sebagai dasar terjadinya kerja
kelompok yang efektif.
Tim merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama.
Disebut tim jika memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) semua
anggotanya harus memahami dan menyepakati misinya agar tim dapat
bekerja dengan efektif; (2) semua anggota menaati peraturan yang
berlaku; (3) ada pembagian tanggungjawab dan wewenang yang adil bagi
setiap anggota tim; dan (4) setiap anggota beradaptasi terhadap perubahan
yang positif di mana setiap anggota saling membantu dalam beradaptasi.
5. Budaya Kerja
Setiap orang dalam lembaga bekerja sama dalam mendukung proses
transformasi dalam suasana saling menghargai, saling mempercayai,
saling pengertian dan saling membantu untuk mencapai suatu tujuan
Transformasi budaya kerja merupakan keterpaduan berbagai individu
dalam peran-peran secara optimal sesuai dengan keahlian bidang kerja
masing-masing guna mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan.