Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

KEDISIPLINAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Makalah

Dosen : Tia Ayu Ningrum, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

FARHAN WIRASA 19002011

LATIFAH AINI 19002125

AFFI FACHIRAH EFFENDI 19002099

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-NYA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kedisiplinan Pegawai ” dengan tepat waktu. shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada baginda tercinta Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia. Selain itu,kami berharap makalah ini dapat di guunakan sebagai
pedoman penambah ilmu pengetahuan, acuan pembelajaran dan lain sebagainaya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaa makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Tia Ayu Ningrum, S.Pd,M.Pd
selaku dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam makalah ini.

Demikianlah, makalah ini kami buat. Semoga makalah ini bermanfaat. Terima
kasih.

Penulis,

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Disiplin merupakan suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan


patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kedisiplinan dapat dilakukan dan
diajarkan kepada anak di sekolah maupun di rumah dengan cara membuat semacam
peraturan atau tata tertib yang wajib dipatuhi oleh setiap anak.Tata tertib dapat
mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok yang telah dibuat oleh seseorang.
Kedisiplinan itu akan timbul dengan sendirinya dari jiwa karena adanya sebuah
dorongan untuk menaati tata tertib.

Disiplin yang dikehendaki oleh seseorang itu tidak hanya muncul karena
kesadaran, tetapi ada juga karena paksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran
disebabkan seseorang menyadari bahwa hanya dengan disiplin lah yang didapatkan
kesuksesan dalam segala hal. Sedangkan disiplin melalui paksaan biasanya dilakukan
dengan terpaksa pula. Keterpaksaan akan timbul karena takut akan dikenakan sanksi
atau hukum akibat pelanggaran terhadap peraturan. Adanya pengawasan dari
pemimpin akan timbul sikap disiplin, tetapi tidak adanya pengawasan dari pemimpin
maka pelanggaran dilakukan. Untuk menegakkan disiplin tidak selamanya harus
melibatkan orang lain tetapi berawal dari diri sendiri. Bahkan yang melibatkan diri
sendirilah yang lebih penting, sebab penegakan disiplin yang berawal dari diri sendiri,
berarti disiplin itu timbul atas kesadaran sendiri.

B. Tujuan
1. Mengetahui apa itu kedisiplinan
2. Mengetahui apa itu disiplin PNS
3. Mengetahui hal yang diperhatikan dalam pembinaan disiplin

1
2

C. Manfaat
1. Dapat memahami apa itu kedisiplinan
2. Dapat memahami disiplin PNS
3. Dapat memahami hal yang diperhatikan dalam pembinaan disiplin
4. Dapat memahami aturan disiplin kerja dan mampu menerapkan atas dasar
kesadaran diri
BAB II
PEMBAHASAN

A. DISIPLIN
1. Pengertian Disiplin
Kata ‘disiplin’ sendiri berasal dari bahas Latin yaitu ‘discipline’ yang
artinya latihan akan kesopanan dan kerohanian juga sebagai
pengembangan kepribadian. Sikap disiplin dapat muncul sebagai bentuk
usaha kita dalam memperbaiki diri sebagai individu yang taat akan aturan
yang berlaku. Untuk lebih lengkapnya, mari kita simak pengertian disiplin
menurut para ahli berikut ini.
Fathoni (2006) “kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang dalam menaati peraturan perusahaan dan norma-norma sosial
yang berlaku”.
Singodimedjo (dalam Sutrisno, 2009) “disiplin adalah sikap kesediaan
dan kerelaaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma
peraturan yang berlaku di sekitarnya”.
Latainer (dalam Sutrisno, 2009) “mengartikan disiplin sebagai suatu
kekuatan yang berkembang didalam tubuh karyawan dan menyebabkan
karyawan dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan ,
peraturan dam nilai-nilali tinggi dari pekerjaaan dan perlaku”.
Nitisemito (dalam Arianto,2013) disiplin kerja adalah sikap, tingkah
laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik yang
tertulis maupun tidak tertulis.
Jadi, dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin
yaitu suatu rasa taat pada nilai yang dipercaya sebagai pertanggung
jawaban individu. Tentu sikap ini patuh pada pengendalian dan
pengawasan.

3
4

2. Tujuan Disiplin
Tentunya setiap kegiatan memiliki suatu tujuan. Seperti halnya dengan
sikap disiplin yang mana juga memiliki beberapa tujuan. Karena pada
dasarnya, setiap orang yang bersikap disiplin tentu memiliki tujuan yang
ingin digapai. Berikut ini adalah beberapa tujuan disiplin.
Menurut Ellen G White(dalam Ibeng,2020)tujuan disiplin di antaranya
sebagai berikut:
 Pemerintah atas diri;
 Menaklukan kuasa kemauan;
 Perbaiki kebiasaan-kebiasaan;
 Hancurkan benten setan;
 Menghormati kedua orang tua dan Ilahi;
 Penurutan atas dasar prinsip, bukan paksaan
Dimana menurut Barokah (2013) aspek-aspek kedisiplinan kerja
diantaranya adalah kehadiran seseorang yang dijadwalkan untuk bekerja,
waktu kerja, kepatuhan terhadap perintah,produktifitas kerja, kepatuhan
terhadap peraturan, pemakaian seragam.
B. DISIPLIN PNS
1. Pengertian Disiplin PNS
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah kesanggupan Pegawai
Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman
disiplin.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
5

peraturan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,


diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan Negeri atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri
Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman
disiplin. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau
perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar
larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam
maupun di luar jam kerja. Hukuman disiplin adalah hukuman yang
dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS.
2. Tujuan Disiplin PNS
1. Untuk lebih terjaminnya ketertiban dan kelancaran pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi PNS;
2. Mendorong peningkatan kinerja dan perubahan sikap dan perilaku
PNS;
3. Meningkatkan kedisiplinan PNS;
4. Meningkatkan tanggung jawab PNS;
5. Mempercepat proses perubahan kearah peningkatan
profesionalisme dalam bekerja;
3. Hukuman Disiplin
Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS
yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan
disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

a. PNS dan CPNS yang tidak menaati kewajiban atau melanggar


larangan dijatuhi Hukuman Disiplin
6

b. Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang melanggar


kewajiban dan larangan dijatuhi hukuman disiplin
c. Dengan tidak megesampingkan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan pidana, PNS yang melakukan pelanggaraan
disiplin dijatuhi hukuman disiplin
1. Jenis Hukuman Disiplin
a. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :
1) Teguran lisan;
2) Teguran tertulis; dan
3) Pernyataan tidak puas secara tertulis.
b. Jenis hukuman sedang terdiri dari :
1) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
tahun;
2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (tahun) tahun;
dan
3) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1
(satu) tahun.
c. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari :
1) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3
(tiga) tahun;
2) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah;
3) Pembebasan dari jabatan;
4) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS, dan
5) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

2. Penjatuhan Hukuman Disiplin


7

Penjatuhan Hukuman Disiplin bagi PNS yang tidak masuk


kerja tanpa alasan yang sah :
1)     Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (Lima)
hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Teguran Lisan;
2)     Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 6-10 hari
kerja, dikenakan hukuman disiplin Teguran Tertulis;
3)     Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11-15
hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Pernyataan Tidak Puas
Secara Tertulis;
4)     Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16-20
hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Penundaan Kenaikan
Gaji Berkala Selama 1 (Satu) Tahun;
5)     Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21-25
hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Penundaan Kenaikan
Pangkat Selama 1 (Satu) Tahun;
6)     Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 26-30
hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Penurunan Pangkat
Setingkat Lebih Rendah Selama 1 (Satu) Tahun;
7)     Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 31-35
hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Penurunan Pangkat
Setingkat Lebih Rendah Selama 3 (Tiga) Tahun;
8)     Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 36-40
hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Pemindahan Dalam
Rangka Penurunan Jabatan Setingkat Lebih Rendah Bagi PNS
Yang Menduduki Jabatan Struktural Atau Fungsional Tertentu;
9)     Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 41-45
hari kerja, dikenakan hukuman disiplin Pembebasan Jabatan;
10)Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 hari
kerja atau lebih, dikenakan hukuman disiplin Pemberhentian
Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri Atau
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS.
4. Dasar Hukum Disiplin PNS
8

a. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin


Negeri Sipil.
b. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun
2010 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
c. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Larangan
Pegawai Negeri Sipil menjadi Anggota Partai Politik
5. Indikator Disiplin Pegawai
Indikator disipilin pegawai yang dimaksud dalam penelitian ini
mengacu pada Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor :
12/Perbup/LU/2010 Tentang Disiplin Kerja PNS di Lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Lampung Utara, yaitu:
a. Disiplin Waktu
1) Jam kerja PNS dimulai pukul 07.30 wib dan diakhiri
pukul 15.30 wib kecuali hari Jumat.
2) Pegawai mengisi buku hadir dengan mencantumkan
jam datang dan jam pergi
3) Pegawai yang terlambat atau meninggalkankan
kantor sebelum usai harus melapor atau minta izin
kepada atasan dan mengisi buku tertib.

b. Disiplin Kerja dan Administrasi


1) Setiap pegawai wajib menyelesaikan pekerjaannya
secara tepat waktu
2) Setiap pegawai wajib menyelesaikan pekerjaannya
secara tepat sasaran
3) Setiap pegawai wajib menjaga ketertiban
administrasi kantor
4) Setiap pegawai wajib menaati tata tertib kantor
9

5) Setiap pegawai wajib menjaga hubungan yang baik


dengan sesama pegawai dan atasan kantor
6) Setiap pegawai wajib melayani masyarakat dengan
baik
c. Disiplin Berpakaian
1) Setiap pegawai wajib menggunakan seragam dinas
secara sopan dan bersih serta tidak berlebihan
2) Pakaian seragam Pegawai - Senin sampai Kamis :
pakaian dinas Pegawai (hansip/pemda) - Jumat :
pakaian batik Lampung
3) Pegawai harus bersepatu
Adapun sasaran tindakan pendisiplinan dapat dibagi menjadi tiga
menurut Handoko (2008:209), antara lain sebagai berikut:
a. Untuk memperbaikin pelanggar
b. Untuk menghalangi para karyawan yang lain melakukan
kegiatankegiatan yang serupa

c. Untuk menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan efektif.


Sasaran-sasaran tindakan pendisiplinan hendaknya bersifat
positif,bersifat mendidik dan mengoreksi. Sasaran tindakan pendisiplinan
bukan merupakan tindakan negative yang dapat menjatuhkan karyawan
yang berbuat salah. Maksud pendisiplinan bukan merupakan tindakan
negative yang dapat menjauhkan karyawan yang berbuat salah. Maksud
pendisiplinan itu sendiri adalah untuk memperbaiki kegiatan di waktu
yang akan datang bukannya malah menghukum kegiatan di masa lalu.
Pendekatan negative dalam menerapkan disiplin kerja karyawan yang
bersifat menghukum biasanya mempunyai berbagai pengaruh sampingan
yang merugikan, seperti hubungan emosional terganggu, absensi
10

karyawan meningkat, kelesuan, dan juga ketakutan yang dapat menggangu


prestasi kerja karyawan.

C. HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBINAAN


DISIPIN
Merancang karakter seseorang agar menjadi disiplin dapat dimulai sejak
kecil, remaja dan dapat juga dilakukan pada orang dewasa, yaitu mereka yang
bekerja di berbagai organisasi atau perusahaan. Menurut Tohardi (2002), ada
beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam metode pembinaan disiplin tersebut,
antara lain adalah:

1. Punishment (hukuman) dan Reward (penghargaan) dapat digunakan


sebagai upaya penerapan disiplin seorang pekerja, pegawai maupun buruh
organisasi dalam perusahaan.
2. Adil dan tegas ialah Penegakan hukum, peraturan, prosedur kerja harus
Adil dan tegas ialah Penegakan hukum, peraturan, prosedur kerja harus
untuk semua orang yang ada di organisasi atau perusahaan.
3. Motivasi ialah Pihak-pihak yang berkompetensi diorganisasi atau
perusahaan harus memberikan penjelasan apa manfaat yang akan
diperoleh organisasi oleh pegawai yang bersangkutan apa yang akan
diperoleh organisasi atau perusahaan bila seseorang disiplin dalam
bekerja.
4. Keteladanan ialah bimbingan-bimbingan yang dapat memberikan
keteladanan yang baik, akan menambah bahwa sehingga segala sikap dan
perilaku pimpinan selalu menjadi rujukan atau panutan bawahan.
5. Lingkungan yang kondusif ialah lingkungan sosial yang tepat kerja yang
kondusif, bila mengharapkan orang-orang yang bekerja di sana berdisiplin
tinggi.
11

Salah satu syarat agar ditumbuhkan disiplin dalam lingkungan kerja


adalah adanya pembagian pekerjaan yang tuntas sampai kepada pegawai atau
pekerjaan yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan sadar apa
tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan kapan
diselesaikan, seperti apa hasil kerja yang disyaratkan dan kepada siapa ia
mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan. Muprihan (2007) “semakin baik
pembinaan disiplin pegawai,semakin berdampak baik pula terhadapperilaku
pegawai.Demikian pula sebaliknya,semakin tidak baik pula perilaku
pegawai.”
Disiplin harus dipelihara dalam lingkungan kerja. Salah satu bentuk
pemeliharaan aturan adalah kedisiplinan dalam pelaksanaan secara tertib dan
konsisten. Melalui disiplin yang tinggi pelaksanaan suatu aturan dapat
mencapai maksud dan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak, dengan
ketentuan bahwa aturan itu dibuat setelah mempertimbangkan asas keadilan
dan manfaatnya bagi kepentingan umum.
Disiplin kerja dalam pelaksanaannya harus senantiasa dipantau dan
diawasi, di samping itu harusnya sudah menjadi perilaku yang baku bagi
setiap pekerja dalam suatu organisasi.
Dalam pendisiplinan kerja ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
yaitu Pembagian tugas dan pekerjaan telah dibuat lengkap dan dapat diketahui
dengan sadar oleh para pekerja; Adanya petunjuk kerja yang singkat,
sederhana dan lengkap; Kesadaran setiap pekerja terhadap suatu tugas atau
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya; Perlakuan adil terhadap setiap
penyimpangan oleh manajer; Adanya keiinsyafan para pekerja bahwa akibat
dari kecerobohan atau kelalaian dapat merugikan organisasi dan dirinya serta
ada kemungkinan membahayakan orang lain.
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai
adalah melalui pembinaan disiplin pegawai. Pembinaan menunjukkan adanya
12

kemajuan, peningkatan, evolusi atas berbagai kemungkinan, berkembang, atau


peningkatan atas sesuatu.
Menurut Raharjo (dalam Rivai, Veithzal,2006), bahwa pembinaan
disiplin kerja adalah upaya untuk menggali potensi dan kompetensi kualitas
kerja. Kecenderungan manusia ke arah tidak disiplin daripada ke arah disiplin,
untuk itulah agar manusia ini menjadi disiplin yang harus diusahakan.
Manfaat penerapan disiplin kerja yang baik pada pegawai dalam upaya
mencapai disiplin kerja dikemukakan oleh Tohardi (2002), sebagai berikut:
1. Pegawai akan mendapatkan kepuasan dalam bekerja di organisasi atau
perusahaan.
2. Produktivitas organisasi akan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
perencanaan.
3. Dengan adanya disiplin yang baik seorang pegawai dapat menghindari
dari kecelakaan di tempat dia bekerja.
4. Sebagai panutan bagi pegawai yang bekerja.
5. Tercapainya tujuan dalam organisasi atau perusahaan.
6. Terpelihara citra bagi sebuah organisasi atau perusahaan.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Disiplin yaitu suatu rasa taat pada nilai yang dipercaya sebagai pertanggung
jawaban individu. Tentu sikap ini patuh pada pengendalian dan pengawasan.
Sedangkan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah kesanggupan Pegawai Negeri
Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak
ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri


Sipil (PNS). Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang setelah memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan Negeri atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Arianto, Dwi Agung Nugroho. 2013 . Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja


dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Tenaga Pengajar. Jurnal Economia :
vol 9, No.2, Oktober 2013
Barokah, fitria. 2013. Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kedisipinan
Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil. Jurnal. E-Jurnal Manajemen.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Oraganisasi dan Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Handoko, T. Hani, 2003, Manajemen Edisi Kedua , BPFE:Yogyakarta
Ibeng,Parta. 2020. Disiplin. Dikutip pada tanggal 16 Februari 2020 jam 23.20
pada web : https://pendidikan.co.id/disiplin-pengertiantujuan-manfaat-
macam- dan-contohnya/
Muprihan.2007. Analisis Pengaruh Pembinaan Disiplin Kerja,Karir, dan Etika
Profesi terhadap Perilaku Pegawai pada Pemeritah Kota Bandar Lampung.
JMK Vol.5 No.1, September 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang”Disiplin Pegawai Negeri“.
Rivai,Veithzal.2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari
Teori Ke Praktek. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana
Ahmad Tohardi.2002.Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia.
Universitas Tanjung Pura, Mandar Maju, Bandung

Anda mungkin juga menyukai