DISUSUN OLEH:
BURHANUDIN SAMSUDIN, SE
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,
Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah..................................................................2
C. Tujuan Penelitian....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN..........................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Negeri Sipil? Salah satu indikasi rendahnya kualitas PNS adalah
adanya pelanggaran disiplin yang banyak dilakukan oleh PNS.
Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil
tersebut, sebenarnya Pemerintah Indonesia telah memberikan suatu
regulasi dengan di keluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-
nilai yang dipercaya, termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang
dirasakan menjadi tanggung jawab. Sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada
peraturan (tata tertib dan sebagainya). Jadi, bila disimpulkan secara
umum, disiplin merupakan bentuk ketaatan dan kepatuhan kepada
sesuatu peraturan yang telah dibuat.
3
Bagi aparatur pemerintah, disiplin mencakup unsur-unsur
ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan
kesanggupan berkorban. Hal ini berarti Pegawai Negeri Sipil harus
mengorbankan kepentingan pribadi dan golongan untuk kepentingan
negara dan masyarakat. Pasal 29 UU No. 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU
No. 43 Tahun 1999 menyatakan bahwa "Dengan tidak mengurangi
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, maka
untuk menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas,
diadakan Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil".
4
B. Fungsi DIsiplin
5
lingkungan tersebut. Dengan pemaksaan, pembiasaan, dan latihan
disiplin seperti itu dapat menyadarkan bahwa disiplin itu penting.
6
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. PP 53 Th. 2010 ini
diberlakukan mulai bulan Juni 2010, sehingga segala hal yang
berhubungan dengan Disiplin PNS mengacu pada peraturan
pemerintah ini.
7
10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan
negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan
dan materiil;
a. menyalahgunakan wewenang;
b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik
kepentingan dengan jabatan;
c. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
d. bekerja pada lembaga atau organisasi internasional
tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh PPK;
e. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau
lembaga swadaya masyarakat asing kecuali
ditugaskan oleh PPK;
8
f. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau surat
berharga milik negara secara tidak sah; Yang
dimaksud dengan "memiliki, menjual, membeli,
menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan
barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen,
atau surat berharga milik negara secara tidak sah"
adalah perbuatan yang dilakukan tidak atas dasar
ketentuan termasuk tata cara maupun kualifikasi
barang, dokumen, atau benda lain yang dapat
dipindahtangankan.
g. melakukan pungutan di luar ketentuan; Yang
dimaksud dengan "pungutan di luar ketentuan" adalah
pengenaan biaya yang tidak seharusnya dikenakan
atau penyalahgunaan wewenang untuk mendapatkan
uang, barang, atau bentuk lain untuk kepentingan
pribadi atau pihak lain baik dilakukan secara sendiri-
sendiri atau bersama-sama.
h. melakukan kegiatan yang merugikan negara; Yang
dimaksud dengan "melakukan kegiatan yang
merugikan negara" termasuk kegiatan yang dilakukan
bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan,
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan
kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan, atau pihak lain, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang mengakibatkan kerugian
keuangan negara.
i. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan; Yang
dimaksud dengan "bertindak sewenang-wenang"
9
adalah setiap tindakan atasan kepada bawahan yang
tidak sesuai dengan peraturan kedinasan seperti tidak
memberikan tugas atau pekerjaan kepada bawahan,
atau memberikan nilai hasil pekerjaan tidak
berdasarkan norma, standar, dan prosedur yang
ditetapkan.
j. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
k. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan
dan/atau pekerjaan; Yang dimaksud dengan
"menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan
dan/atau pekerjaan" termasuk menerima hadiah,
padahal diketahui dan patut diduga bahwa hadiah
tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan
karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu
dalam jabatannya yang bertentangan dengan
kewajibannya.
l. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
m. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan
yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang
dilayani; dan
10
pemilu, tanpa menggunakan atribut partai atau
atribut PNS.
2) menjadi peserta kampanye dengan
menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
Yang dimaksud dengan "menggunakan atribut
partai" adalah dengan menggunakan dan/atau
memanfaatkan pakaian, kendaraan, atau media
lain yang bergambar partai politik, calon
Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota
Dewan Perwakilan Daerah, calon anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam masa
kampanye. Yang dimaksud "menggunakan
atribut PNS" adalah menggunakan seragam
Korpri, seragam dinas, kendaraan dinas, dan
lain-lain.
3) sebagai peserta kampanye dengan
mengerahkan PNS lain; Yang dimaksud dengan
"peserta kampanye" adalah PNS bertindak
sebagai pelaksana kampanye, petugas
kampanye/tim sukses, tenaga ahli, penyandang
dana, pencari dana, dan lain-lain.
4) sebagai peserta kampanye dengan
menggunakan fasilitas negara;
5) membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah
masa kampanye;
11
6) mengadakan kegiatan yang mengarah
kepada keberpihakan terhadap pasangan calon
yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama,
dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan Unit Kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat; dan/atau
7) memberikan surat dukungan disertai fotokopi
kartu tanda penduduk atau surat keterangan
tanda penduduk.
a. Teguran lisan. Hukuman disiplin yang berupa teguran lisan
dinyatakan dan disampaikan secara lisan oleh pejabat yang
berwenang menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang
melakukan pelanggaran disiplin. Apabila seorang atasan menegur
bawahannya tetapi tidak dinyatakan secara tegas sebagai hukuman
disiplin, bukan hukuman disiplin
12
b. Teguran tertulis. Hukuman disiplin yang berupa teguran
tertulis dinyatakan dan disampaikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwenang menghukum kepada Pegawai Negeri Sipil yang
melakukan pelanggaran disiplin.
b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk
paling lama satu tahun. Hukuman disiplin yang berupa penurunan
gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala, ditetapkan untuk masa
sekurangkurangnya tiga bulan dan untuk paling lama satu tahun.
Setelah masa menjalani hukuman disiplin tersebut selesai, maka gaji
pokok Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan langsung kembali
pada gaji pokok semula. Masa penurunan gaji tersebut dihitung
penuh untuk kenaikan gaji berkala berikutnya. Apabila dalam masa
menjalani hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
memenuhi syarat-syarat untuk kenaikan gaji berkala, maka kenaikan
gaji berkala tersebut baru diberikan terhitung mulai bulan berikutnya
dari saat berakhirnya masa menjalani hukuman disiplin.
13
c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama satu tahun.
Hukuman disiplin yang berupa penundaan kenaikan pangkat
ditetapkan untuk masa sekurang-kurangnya enam bulan dan untuk
paling lama satu tahun, terhitung mulai tanggal kenaikan pangkat
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dapat dipertimbangkan.
14
hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil, apabila memenuhi
syarat masa kerja dan usia pensiun menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang bersangkutan diberikan hak pensiun.
15
a. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai Pegawai Negeri Sipil dan pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Pembina
Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas.
16
5. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, bagi
Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia yang dipekerjakan pada
perwakilan Republik Indonesia di luar negeri,
diperbantukan/dipekerjakan pada Negara Sahabat atau sedang
menjalankan tugas belajar di luar negeri, sepanjang mengenai jenis
hukuman disiplin berupa:
Namun untuk lebih menjamin daya guna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya dalam pelaksanaan Peraturan Disiplin PNS, maka
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah dapat mendelegasikan sebagian wewenang
penjatuhan hukuman disiplin lepada pejabat lain di lingkungan
masing-masing, kecuali mengenai hukuman disiplin berupa
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS yang
berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke bawah.
Pendelegasian wewenang menjatuhkan hukuman disiplin
dilaksanakan dengan surat keputusan Pejabat Pembina
Kepegawaian yang bersangkutan.
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19