Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI PENEGAKKAN DISIPLIN PNS

BERDASARKAN PP NO.94 TAHUN 2021 DAN PERATURAN


KA. BKN NO 6 TAHUN 2022

DISUSUN OLEH:

YURLINA CHRISTIANA, S.E

GUNA MEMENUHI SYARAT UJIAN DINAS TINGKAT II

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “IMPLEMENTASI PENEGAKKAN DISIPLIN PNS
BERDASARKAN PP NO.94 TAHUN 2021 DAN PERATURAN KA. BKN
NO 6 TAHUN 2022 ’’

Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi


para pembaca dan dapat menjadi referensi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan kebijakan di bidang disiplin pegawai negeri sipil.

Terima Kasih.

Sorong, 18 Mei 2023

Hormat Kami

Yurlina Christiana, S.E

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
Kata pengantar.........................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................4
C. Manfaat Penelitian..................................................................4
D. Tujuan Penelitin......................................................................5
E. Ruang LIngkup........................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Penerapan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Pada Instansi
Pusat/Daerah...........................................................................6
B. Kendala Dalam Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.........8
C. Solusi Dalam Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil............9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN..........................................................................11
B. Saran........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil ini sudah


sangat sering diperbincangkan baik itu oleh media massa maupun oleh
para aktivis. Hal ini karena Pegawai Negeri Sipil memang seorang abdi
Negara yang harus memberikan pelayanan dengan baik kepada
masyarakat. Seringkali media massa mempertontonkan ulah para
Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran seperti berada diluar
kantor pada saat jam kerja, kualitas pelayanan yang kurang memuaskan
dan banyak lagi.      

Permasalahan lain terkait Pegawai Negeri Sipil diantaranya adalah


besarnya jumlah PNS dan tingkat pertumbuhan yang tinggi dari tahun ke
tahun, rendahnya kualitas dan ketidaksesuaian kompetensi yang dimiliki,
kesalahan penempatan dan ketidakjelasan jalur karier yang dapat
ditempuh.      

Sebuah ilustrasi tentang birokrasi menyatakan bahwa mereka


Pegawai Negeri Sipil kerja santai, pulang cepat dan mempersulit urusan
serta identik dengan sebuah adagium “mengapa harus dipermudah
apabila dapat dipersulit.” Gambaran umum tersebut sudah sedemikian
melekatnya dalam benak publik di Indonesia sehingga banyak kalangan
yang berasumsi bahwa perbedaan antara dunia preman dengan birokrasi
hanya terletak pada pakaian dinas saja.[ Begitu parahkah pandangan
masyarakat mengenai Pegawai Negeri Sipil?      

Salah satu indikasi rendahnya kualitas PNS adalah adanya


pelanggaran disiplin yang banyak dilakukan oleh PNS. Dalam upaya
meningkatkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil tersebut, sebenarnya
Pemerintah Indonesia telah memberikan suatu regulasi dengan di

4
keluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Disiplin sangat diperlukan dalam mendukung lancarnya pelaksanaan


pekerjaan pada suatu organisasi. Disiplin yang baik mencerminkan
besarnya tanggungjawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan
terwujudnya tujuan organisasi. Guna mewujudkan tujuan organisasi yang
harus segera dibangun dan ditegakkan adalah kedisiplinan pegawainya.
Jadi, kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuan.

Pada instansi pemerintah disiplin kerja merupakan modal yang


penting yang harus dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebab
menyangkut pemberian pelayanan publik. PNS merupakan unsur utama
sumber daya manusia aparatur negara yang mempunyai peranan dalam
menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. PNS harus mempunyai sikap disiplin yang tinggi, kinerja
yang baik serta sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan
ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar
akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik serta mampu menjadi
perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

PNS sebagai unsur Aparatur Negara dalam menjalankan roda


pemerintahan dituntut untuk melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya,
serta menjunjung tinggi martabat dan citra kepegawaian demi
kepentingan bangsa dan negara. Agar menjadi pegawai yang handal,
profesional, dan bermoral, seorang PNS harus mampu memperbaiki sikap
mental disiplin kerja dan termotivasi untuk meningkatan efektifitas kinerja.
Beberapa indikator yang harus ditingkatkan antara lain meliputi
pelaksanaan disiplin kerja dengan mematuhi dan menaati peraturan
disiplin dan disiplin kerja, rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan
pekerjaan, serta produktivitas kerja yang berdaya guna.

5
Dalam rangka upaya meningkatkan kedisiplinan PNS tersebut,
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan tentang disiplin PNS, yaitu mulai
dari Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1952 tentang Hukuman
Jabatan, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1974 tentang
Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Usaha Swasta, yang
terakhir adalah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin


Pegawai Negeri Sipil tersebut mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 mengatur ketentuan- ketentuan
mengenai Kewajiban, Larangan, Hukuman disiplin, Pejabat yang
berwenang menghukum, Penjatuhan hukuman disiplin, Keberatan atas
hukuman disiplin, dan Berlakunya keputusan hukuman disiplin. Dalam
peraturan tersebut juga secara tegas disebutkan jenis hukuman disiplin
yang dapat dijatuhkan terhadap suatu pelanggaran disiplin. Hal ini
dimaksudkan sebagai pedoman bagi pejabat yang berwenang
menghukum serta memberikan kepastian dalam menjatuhkan hukuman
disiplin. Demikian juga dengan batasan kewenangan bagi pejabat yang
berwenang menghukum telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah ini.

Tujuan Pemerintah mengeluarkan Peraturan tentang Disiplin PNS


adalah untuk menjamin tata tertib dan kelancaran tugas PNS itu sendiri,
sehingga dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai aparatur
Pemerintahan dapat berjalan semestinya yang pada pada akhirnya dapat
mendukung pembangunan di Indonesia. Menurut M. Suparno (1992:85),
Peraturan Disiplin PNS adalah peraturan yang mengatur kewajiban,
larangan, dan sanksi apabila kewajiban – kewajiban tidak ditaati atau
dilanggar oleh PNS. Dengan maksud untuk mendidik dan membina PNS,
bagi mereka yang melakukan pelanggaran atas kewajiban dan larangan
dikenakan sanksi berupa hukuman disiplin.

6
Namun dalam kenyataannya, peraturan yang telah diterbitkan
pemerintah diatas tidak dapat menekan pelanggaran disiplin yang
dilakukan PNS. Masih banyak ditemukan PNS yang tidak disiplin dalam
bekerja, kurangnya kesadaran untuk menyelesaian tugas, serta
kurangnya rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Hal ini
dikarenakan tidak ada kepedulian dalam rangka pelaksanaan tugas,
pokok dan fungsinya, sehingga secara tidak langsung menimbulkan
kegiatan pada instansi tersebut tidak berjalan dengan baik.

Masalah kedisiplinan inilah yang menuntut pemerintah untuk


bertindak tegas, arif dan bijaksana dalam mengambil suatu keputusan
hukuman atau sanksi mengenai pelanggaran disiplin yang dilakukan
oleh PNS. Ketegasan sangat diharapkan dalam memberikan sanksi
terhadap Pegawai Negeri Sipil yang indisipliner, baik sebagai sebuah
pembelajaran maupun sebagai upaya dalam mewujudkan PNS yang
berkualitas, bermartabat, bermoral Pancasila, serta memiliki dedikasi yang
tinggi terhadap tanggung jawabnya sebagai abdi masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang permasalahan yang telah


disampaikan, pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Sejauh mana tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil pada


Instansi Pusat/Daerah?
2. Apa kendala dalam penegakan disiplin Pegawai Negeri Sipil?
3. Solusi apa saja yang diperlukan untuk menegakkan disiplin
Pegawai Negeri Sipil

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif


dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang sifatnya akademis,

7
khususnya dalam pengembangan ilmu pemerintahan terutama berkaitan
dengan Implementasi Peraturan tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan


dan informasi yang cukup penting bagi aparatur Pemerintah.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana


tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil pada instansi Pusat/Daerah,
serta untuk mengetahui kendala dan solusi dalam menegakkan
kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Secara substansial, ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi:

1. tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil pada instansi


Pusat/Daerah,
2. berbagai permasalahan dalam penegakan disiplin Pegawai Negeri
Sipil,
3. solusi dalam menegakkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil.

8
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penerapan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Pada Instansi
Pusat/Daerah

Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur pemerintah sudah


seharusnya memiliki tingkat disiplin yang tinggi yang dapat menjadi
teladan bagi masyarakat. Peraturan perundang-undangan di bidang
kepegawaian, khususnya disiplin Pegawai Negeri Sipil telah diatur
secara khusus melalui Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Peraturan tersebut
memberikan pedoman kepada Pegawai Negeri Sipil bagaimana
seharusnya mereka bersikap di dalam maupun di luar kedinasan.
Agar membuahkan ketaatan di dalam pelaksanaannya, maka
menjadi kewajiban setiap Pegawai Negeri Sipil untuk menghayati,
memahami dan mentaati peraturan perundangundangan yang
berlaku.
Dengan diberlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, diharapkan dapat
memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja Pegawai
Negeri Sipil dalam suatu instansi pemerintah. Namun
kenyataannya, masih banyak ditemukan Pegawai Negeri Sipil yang
tidak disiplin dalam bekerja, sehingga secara tidak langsung
menimbulkan kegiatan pada instansi tersebut tidak berjalan dengan
baik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Pengawasan dan Pembinaan PNS
Pengawasan dalam suatu lembaga yang dilakukan oleh
pimpinan kepada bawahan sangat lemah sehingga bawahan
merasa tidak diawasi, bebas beraktifitas dan menganggap
pekerjaan kantor tidak penting. Akibatnya, bawahan bekerja tidak
sungguh-sungguh, tidak membuat hasil pekerjaan dan laporan

9
dibuat tidak sesuai dengan kenyataan. Kurangnya pembinaan dari
atasan juga merupakan salah satu faktor banyaknya pelanggaran
disiplin yang dilakukan oleh PNS.

2. Faktor Peraturan atau Tata Tertib.


Kurangnya kesadaran PNS akan peraturan dan tata tertib
kepegawaian. Sebuah peraturan akan ditaati bila peraturan
tersebut mempunyai sanksi yang tegas. Adanya 24 pegawai yang
melakukan pelanggaran tetapi tidak segera diberikan sanksi,
sehingga PNS tidak takut hukuman disiplin dan tidak takut
melakukan perbuatan indisipliner
3. Faktor Kepemimpinan
Penegakan disiplin harus dilakukan oleh setiap PNS dan
pemimpin harus melakukan pengawasan. Setiap pelanggaran yang
dilakukan oleh pegawainya maka atasan yang bersangkutan harus
bisa mempertanggungjawabkannya. Pimpinan harus tegas dalam
memberikan sanksi kepada bawahannya yang melakukan
pelanggaran. Tidak memandang status, kedudukan maupun unsur
kekeluargaan dalam pengambilan tindakan administratif
kepegawaian. Namun, terkadang pimpinan kurang tegas dalam
memberikan sanksi kepada bawahan yang melakukan pelanggaran
disiplin, sehingga PNS tidak takut hukuman disiplin dan tidak takut
melakukan perbuatan indisipliner. Selain itu pimpinan yang kurang
memperhatikan karier bawahan juga merupakan salah satu faktor
banyaknya pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS, misalnya
pengalaman kerja, kesetiaan, pengabdian, lama tidak
dipromosikan, pekerjaan yang monoton dan tidak jelas pola tugas
menjadikan, sehingga ada indikasi PNS tersebut merasa jenuh dan
menelantarkan pekerjaan.

10
Masih banyaknya ditemukan PNS yang tidak menaati
peraturan, terbukti dengan banyaknya laporan hukuman disiplin
Pegawai Negeri Sipil yang masuk ke Badan Kepegawaian Negara
(BKN). Berdasarkan SAPK (Sistem Aplikasi Pelayanan
Kepegawaian) BKN, rincian data PNS yang dijatuhi hukuman
disiplin adalah sebagai berikut

B. Kendala Dalam Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil


Usaha dalam mencapai tujuan nasional diperlukan adanya
pegawai negeri yang penuh kesetiaan dan ketaatan pada Pancasila
dan Undang±Undang Dasar 1945, negara dan pemerintah bersatu
padu, bermental baik, berwibawa, berdaya guna dan berhasil guna,
berkualitas tinggi, mempunyai kesadaran tinggi akan akan
tanggung jawabnya sebagai aparatur negara, abdi negara, serta
abdi masyarakat.
Salah satu indikasi rendahnya kualitas Pegawai Negeri Sipil
Daerah tersebut adalah adanya pelanggaran disiplin yang banyak
dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil Daerah. Kendala yang
dihadapi oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dalam Peningkatan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah Kurang tegasnya Sanksi yang
diberikan oleh Pejabat yang berwenang serta lunturnya
Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil. Solusinya yaitu dengan adanya
sanksi/tindakan secara tegas bilamana seorang Pegawai Negeri
Sipil terbukti melakukan pelanggaran disiplin yang tujuan untuk
memberikan efek jera dan shock terapi agar Pegawai Negeri Sipil
yang lain tidak meniru atau melakukan pelanggaran yang lebih
berat lagi.

Setiap upaya penegakan hukum tentu akan menimbulkan


kendala tertentu. Begitu pula dalam pemberian sanksi administrasi
disiplin Pegawai Negeri Sipil baik di lingkungan instansi pusat

11
maupun instansi daerah. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam
peningkatan disiplin Pegawai Negeri Sipil antara lain yaitu:

1. Kurang tegasnya sanksi yang diberikan oleh Pejabat yang


berwenang bilamana seorang PNS terbukti melakukan
pelanggaran disiplin. Pemberian sanksi ini bertujuan untuk
memberikan efek jera agar Pegawai Negeri Sipil yang lain tidak
meniru atau melakukannya. Oleh karena itu setiap pejabat yang
berwenang menghukum, wajib memeriksa lebih dahulu dengan
seksama terhadap Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil.

2. Kurangnya kesadaran PNS akan pentingnya kedisiplinan.

3. Adanya prosedur yang lama dan berbelit-belit dalam


memberikan sebuah sanksi administrasi.

4. Kurangnya perhatian Pimpinan terhadap bawahan dan tidak ada


rangsangan untuk terciptanya semangat kerja.

C. Solusi Dalam Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Solusi dalam rangka peningkatan kedisiplinan Pegawai Negeri


Sipil untuk mengurangi jumlah pelanggaran disiplin Pegawai Negeri
Sipil antara lain yaitu:

1. Memberikan sanksi/tindakan secara tegas terhadap PNS yang


terbukti melakukan pelanggaran disiplin dengan tujuan untuk
memberikan efek jera dan agar PNS yang lain tidak meniru atau
melakukannya.

2. Adanya pengawasan dan pembinaan secara dini di lingkungan


kerja mengenai kedisiplinan.

3. Melakukan sosialisasi tentang peraturan-peraturan yang berkaitan


dengan disiplin Pegawai Negeri Sipil. Kegiatan sosialisasi bisa

12
melalui Pendidikan Dan Latihan (Diklat), Bimbingan Teknis
(Bimtek), serta bentuk program kerja lainnya yang bertujuan
memberikan pemahaman peraturan yang berkaitan disiplin
Pegawai Negeri Sipil.

4. Perlu diadakan rapat intern setiap bulannya dimana pimpinan


dapat memberikan motivasi kepada para pegawainya agar mereka
memiliki kedisiplinan dan semangat kerja yang tinggi. Selain
pimpinan pemberian motivasi dapat dilakukan oleh sesama rekan
kerja maupun motivator.

5. Adanya reward and punishment. Reward tidak harus berbentuk


uang tetapi dapat juga dapat berupa pujian ataupun penghargaan
sebagai karyawan teladan. Sementara itu bagi pegawai yang tidak
disiplin diberikan sanksi.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil tinjauan terhadap analisis dan pembahasan


yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1. Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu faktor


yang sangat menentukan dalam rangka mewujudkan aparatur
Pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Pegawai Negeri Sipil
sebagai Aparat Pemerintah, abdi negara dan abdi masyarakat
harus bisa menjadi teladan bagi masyarakat, sehingga masyarakat
dapat percaya terhadap peran Pegawai Negeri Sipil.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan Pegawai


Negeri Sipil antara lain ketegasan pimpinan dalam memberikan
sanksi terhadap Pegawai Negeri Sipil yang melanggar peraturan di
bidang kepegawaian.

3. Pemerintah belum maksimal dalam mensosialisasikan Peraturan


Pemerintah tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Akibatnya dalam
penerapannya masih terdapat pegawai yang melanggar Peraturan
pemerintah tersebut.

14
B. Saran

1. Ketegasan dari Pimpinan terhadap pegawai yang


melakukan pelanggaran, sehingga adanya efek jera
kepada Pegawai yang melanggar kedisiplinan.
2. Diperlukan adanya penegakan hukum yang lebih ketat
terhadap pemberian sanksi administrasi disiplin hakim
dan PNS dimana tidak hanya sebatas penegakan disiplin
jam kerja saja namun mengenai kinerja juga.
3. Meningkatkan Pengawasan terhadap kedisiplinan pegawai.

4. Memberikan Penghargaan (Reward) bagi pegawai yang


disiplin, sehingga menimbulkan semangat kerja bagi
pegawai.

15
DAFTAR
PUSTAKA

A. Buku

Alex. S Nitisemito. 1984. Pembelajaran Perusahaan. Jakarta:

Ghalia Indonesia Handoko, T. Hani. 1994. Manajemen

Personalia dan Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: Haji Masagung

M. Suparno. 1992. Rekayasa Pembangunan Watak dan Moral


Bangsa. Jakarta ; PT. Purel Mundial

Prijodarminto, Soegeng. 1994. Disiplin Kiat Menuju Sukses.

Jakarta: Abadi Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen Sumber

daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo


Persada

Victor, M. Situmorang, dan Jusuf Juhir. 1994. Aspek Hukum


Pengawasan Melekat.
Yogyakarta: Rineka Cipta

16

Anda mungkin juga menyukai