II
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, maka
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai kedudukan, tugas pokok, fungsi dan rincian
tugas sebagai berikut:
1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin
oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah;
2) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan;
3) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudd pada
ayat (2) menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan perencanaan bidang pendidikan dan kebudayaan;
b. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan dan kebudayaan;
c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan dan kebudayaan;
d. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pendidikan
usia dini non formal dan informal, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan kebudayaan;
e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.3.Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pandeglang pada Bab II Pasal 3, Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, dalam melaksanakan tugasnya
dibantu oleh:
1. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris, terdiri dari:
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
2. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari:
1) Bidang Pendidikan Dasar, terdiri dari:
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan Dasar
b. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar
Kinerja Guru yang merupakan tuntutan strategis untuk mewujudkan mutu pendidikan di Kabupaten
Pandeglang, kondisi saat ini masih rendah. Hal ini terlihat dari masih rendahnya tingkat kehadiran di
dalam kelas, kehadiran di sekolah dan pemberian materi pembelajaran yang belum maksimal
sehingga mutu pendidikan di Kabupaten Pandeglang belum sesuai dengan yang diharapkan. Untuk
meningkatkan kinerja guru, maka akan dilakukan evaluasi dengan melakukan supervisi dan
pembinaan yang lebih efektif dalam rangka mewujudkan mutu pendidikan di Kabupaten Pandeglang.
3.1.Identifikasi Permasalahan
Kinerja guru di Kabupaten Pandeglang masih rendah, hal ini disebabkan beberapa hal sebagai
berikut:
1) Rendahnya kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan;
2) Rendahnya kompetensi guru dalam mengelola dan mengembangkan kreativitas proses
pembelajaran;
3) Tidak dilakukannya rencana pembelajaran yang relevan yang seharusnya dilakukan guru
yang berdampak pada kesiapan guru dalam memberikan atau menyampaikan materi
pelajaran;
4) Cara belajar siswa masih bersifat klasikal, sehingga siswa masih sebatas mendengarkan dan
melihat bahan ajar yang disajikan guru;
5) Penyampaian bahan ajar yang dilakukan guru masih bersifat klasikal dan verbalisme, kurang
menggali minat, potensi dan kreativitas siswa dalam pembelajaran;
6) Keterbatasan kemampuan guru dalam mengaplikasikan bahan ajar melalui metode maupun
media pembelajaran yang ada;
7) Rendahnya disiplin Guru, baik dalam kehadiran maupun dalam melaksanakan tugas
mengajar di dalam kelas;
8) Masih sering terlambatnya kehadiran Guru di kelas maupun di sekolah;
9) Minimnya pengetahuan guru dalam penggunaan metode maupun media pembelajaran dalam
penyampaian bahan ajar;
10) Masih lemahnya dukungan masyarakat terhadap mutu pendidikan;
11) Rendahnya kreativitas siswa dalam proses berfikir, sehingga menyebabkan rendahnya hasil
belajar siswa.
Tunjangan profesi guru seharusnya menunjang pada pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan (SNP), yaitu:
1. Standar Kompetensi Lulusan;
2. Standar Isi;
3. Standar Penilaian;
4. Standar Proses;
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
6. Standar Sarana dan Prasarana;
7. Standar Pembiayaan;
8. Standar Pengelolaan.
Dalam mencapai standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar penilaian, standar proses
dan standar pendidik dan tenaga kependidikan seharusnya guru-guru mempunyai
tanggungjawab dan kinerja yang tinggi agar layanan dan tujuan pendidikan yang bermutu
dapat terwujud.
4.3.Faktor Internal:
1) Adanya tim untuk melakukan evaluasi dan supervisi ke sekolah
2) Tersedianya format/instrumen evaluasi dan supervisi
3) Adanya sumber daya untuk melakukan rekafitulasi hasil evaluasi dan supervisi
4.4.Faktor Eksternal
1) Adanya dukungan dari stakeholder
2) Adanya potensi guru untuk berubah dan meningkatkan kinerjanya
3) Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan
4) Adanya regulasi terhadap peningkatan kinerja guru untuk mewujudkan mutu pendidikan
4.5.Faktor Pendukung
1) Adanya tim yang siap melakukan evaluasi dan supervisi ke sekolah
2) Adanya dukungan dari masyarakat untuk meningkatkan kinerja guru
3) Adanya keinginan masyarakat yang tinggi akan pentingnya mutu pendidikan
4.6.Faktor Penghambat:
1) Masih adanya anggapan sebagian guru dalam melaksanakan tugas hanya sekedar
menggugurkan kewajiban
2) Masih rendahnya kesadaran guru dalam meningkatkan kompetensinya
3) Kurangnya keinginan untuk meningkatkan profesionalisme sebagai guru
4) Kurangnya tanggung jawab dan disiplin dalam melaksanakan tugas sebagai guru
5.2. Visi
Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang adalah “TERWUJUDNYA
PENDIDIKAN YANG TERJANGKAU DAN BERKUALITAS”
5.3. Misi
Untuk mewujudkan visi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang
melakukan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kuantitas layanan pendidikan;
2. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan;
3. Penyempurnaan tata kelola penyelenggaraan pendidikan;
4. Meningkatkan kerjasama pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan;
5. Mensinergikan satuan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri.
5.4. Sasaran
Dalam menyelesaikan proyek perubahan ini, yang menjadi sasaran dan sebagai piloting
adalah Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di 50 sekolah.
Tahun ke
No Aktivitas
1 2 3
1. Pembentukan tim peningkatan mutu pendidikan √
5.7. Tahunan
Program kerja dalam jangka waktu 1 (satu) tahun untuk mewujudkan pendidikan yang
bermutu akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
Persiapan
Pembentukan
1. tim 1
2. Rapat tim 1
Penyusunan instrumen dan kuesioner evaluasi dan supervisi
3. 2
kinerja kepala sekolah dan guru
Pelaksanaan
1. Sosialisasi kepada 138 kepala Sekolah Menengah Pertama 1
Penentuan Sekolah Menengah Pertama yang akan dijadikan
2. 1
sasaran proyek perubahan
3. Penyusunan Draft Surat Keputusan Bupati tentang Sanksi bagi 1
Kepala Sekolah dan Guru yang tidak melaksanakan tugas
4. Pelaksanaan evaluasi dan supervisi: 48
Kunjungan ke sekolah sasaran
Inventarisasi hasil evaluasi dan supervisi
Pengohan data hasil evaluasi dan supervisi
Memberikan peringatan kepada kepala sekolah dan guru yang
indisipliner dan berkinerja tidak baik
Melakukan tindakan atau sanksi kepada kepala sekolah dan
guru yang tidak mengindahkan peringatan yang diberikan sesuai
ketentuan perundang-undangan
Melakukan evaluasi dari kegiatan evaluasi dan supervisi kepada
kepala sekolah dan guru
Penyerahan SK pemberian sanksi kepada Kepala Sekolah dan
Guru yang berkinerja tidak baik
III. Monitoring dan Evaluasi
6.2.Masalah Utama
Dari hasil analisis dan dugaan sementara, mutu pendidikan di Kabupaten Pandeglang
tertinggal dari wilayah lain adalah dikarenakan kinerja, disiplin, tanggungjawab dan
profesionalisme tenaga pendidik yang kurang dan rendah. Tenaga pendidik (Pengawas
sekolah, Kepala Sekolah dan Guru) yang sudah tersertifikasi di Kabupaten Pandeglang ≥ 83
%, tetapi belum memberi pengaruh yang signifikan terhadap mutu pedidikan. Oleh karena itu
perlu mendapat penanganan dan perhatian agar komitmen tenaga pendidik meningkat,
sehingga pendidikan yang bermutu dapat terwujud.