Anda di halaman 1dari 11

CONTOH PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN DIKLAT PIM

II

I. Judul Proyek Perubahan


Judul Proyek Perubahan ini adalah “STRATEGI PENERAPAN EVALUASI KINERJA
GURU DI KABUPATEN PANDEGLANG”
II. Deskripsi Singkat Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas sebagai Target
Area Perubahan

2.1. Dasar Hukum


1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi
Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen Serta Tunjangan Kehormatan Profesor.
3) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban
Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan
5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru BAB II
Sanksi. Guru yang tidak dapat memenuhi Kualifikasi Akadmik, Kompetensi dan Sertifikasi
Pendidik kehilangan hak untuk mendapat tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan
fungsional, atau subsidi maslahan tambahan. Guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban
melaksanakan pembelajaran 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan tidak mendapat
pengecualian dari Menteri dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi, tunjangan
fungsional atau subsidi tunjangan fungsional dan maslahat tambahan.

7) Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pembentukan


Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang
8) Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pandeglang
2.2.Tugas Pokok dan Fungsi

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, maka
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai kedudukan, tugas pokok, fungsi dan rincian
tugas sebagai berikut:
1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin
oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah;
2) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan;
3) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudd pada
ayat (2) menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan perencanaan bidang pendidikan dan kebudayaan;
b. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan dan kebudayaan;
c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan dan kebudayaan;
d. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pendidikan
usia dini non formal dan informal, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan kebudayaan;
e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.3.Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pandeglang pada Bab II Pasal 3, Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, dalam melaksanakan tugasnya
dibantu oleh:
1. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris, terdiri dari:
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
2. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari:
1) Bidang Pendidikan Dasar, terdiri dari:
a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan Dasar
b. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar

2) Bidang Pendidikan Menengah, terdiri dari:


a. Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan Menengah
b. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah
3) Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal, terdiri dari:
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
b. Seksi Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Pelatihan
4) Bidang Kebudayaan, terdiri dari:
a. Seksi Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman
b. Seksi Pembinaan Kesenian
5) Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK), terdiri dari:
a. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Pendidikan Dasar
b. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah
3. Unit Pelaksana Teknis;
4. TU SMP, SMA dan SMK
5. Kelompok Jabatan Fungsional

III. Latar Belakang


Guru merupakan komponen diterminan dalam penyelenggaraan pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) dan menempati posisi kunci dalam Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dampak
kualitas kemampuan profesional dan kinerja guru bukan hanya akan berkontribusi terhadap kualitas
lulusan yang dihasilkan (output) melainkan juga akan berlanjut pada kualitas kinerja dan jasa para
lulusan tersebut (outcome) dalam pembangunan, yang pada gilirannya kemudian akan nampak
pengaruhnya terhadap kualitas peradaban dan martabat hidup masyarakat, bangsa serta umat
manusia pada umumnya.
Guru juga merupakan salah satu komponen mikrosistem pendidikan yang sangat strategis dan
banyak mengambil peran di dalam proses pendidikan secara luas, khususnya dalam pendidikan
persekolahan, sehingga untuk mewujudkan mutu pendidikan maka peran dan kinerja guru harus baik,
semangat, mempunyai motivasi yang tinggi dan profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.

Kinerja Guru yang merupakan tuntutan strategis untuk mewujudkan mutu pendidikan di Kabupaten
Pandeglang, kondisi saat ini masih rendah. Hal ini terlihat dari masih rendahnya tingkat kehadiran di
dalam kelas, kehadiran di sekolah dan pemberian materi pembelajaran yang belum maksimal
sehingga mutu pendidikan di Kabupaten Pandeglang belum sesuai dengan yang diharapkan. Untuk
meningkatkan kinerja guru, maka akan dilakukan evaluasi dengan melakukan supervisi dan
pembinaan yang lebih efektif dalam rangka mewujudkan mutu pendidikan di Kabupaten Pandeglang.

3.1.Identifikasi Permasalahan
Kinerja guru di Kabupaten Pandeglang masih rendah, hal ini disebabkan beberapa hal sebagai
berikut:
1) Rendahnya kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan;
2) Rendahnya kompetensi guru dalam mengelola dan mengembangkan kreativitas proses
pembelajaran;
3) Tidak dilakukannya rencana pembelajaran yang relevan yang seharusnya dilakukan guru
yang berdampak pada kesiapan guru dalam memberikan atau menyampaikan materi
pelajaran;
4) Cara belajar siswa masih bersifat klasikal, sehingga siswa masih sebatas mendengarkan dan
melihat bahan ajar yang disajikan guru;
5) Penyampaian bahan ajar yang dilakukan guru masih bersifat klasikal dan verbalisme, kurang
menggali minat, potensi dan kreativitas siswa dalam pembelajaran;
6) Keterbatasan kemampuan guru dalam mengaplikasikan bahan ajar melalui metode maupun
media pembelajaran yang ada;
7) Rendahnya disiplin Guru, baik dalam kehadiran maupun dalam melaksanakan tugas
mengajar di dalam kelas;
8) Masih sering terlambatnya kehadiran Guru di kelas maupun di sekolah;
9) Minimnya pengetahuan guru dalam penggunaan metode maupun media pembelajaran dalam
penyampaian bahan ajar;
10) Masih lemahnya dukungan masyarakat terhadap mutu pendidikan;
11) Rendahnya kreativitas siswa dalam proses berfikir, sehingga menyebabkan rendahnya hasil
belajar siswa.

3.2.Penentuan Masalah Dominan/Prioritas


Pendidikan yang bermutu, menjadi tujuan dalam berbagai program dan kegiatan yang
dilakukan Pemerintah maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang.
Tujuan tersebut sampai saat ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan, baik dalam
bidang akademik maupun non akademik hal ini diakibatkan oleh berbagai faktor, diantaranya
karena masih rendahnya kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan. Sehingga proyek perubahan ini fokus pada pembahasan
tentang “Strategi Penerapan Evaluasi Kinerja Guru untuk Mewujudkan Pendidikan
yang Bermutu di Kabupaten Pandeglang”.
IV. IDENTIFIKASI KONDISI EKSISTING ORGANISASI
4.1.Kondisi saat ini (eksisting)
Program pemerintah tentang tunjangan profesi guru belum memberikan kontribusi signifikan
terhadap mutu pendidikan, hal ini dapat diidentifikasi dari kelulusan siswa baik jenjang SD,
SMP, SMA maupun SMK di Kabupaten Pandeglang, bahwa nilai yang diperoleh siswa
sebagian besar baru memenuhi syarat nilai minimal untuk mendapat kelulusan. Selain itu
dapat diidentifikasi juga dari kegiatan lomba-lomba, baik bidang akademik maupun non
akademik. Dari kegiatan lomba-lomba terutama dalam bidang akademik, siswa dari
Kabupaten Pandeglang masih kalah bersaing dengan siswa utusan dari Kabupaten/Kota di
wilayah Provinsi Banten.

Tunjangan profesi guru seharusnya menunjang pada pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan (SNP), yaitu:
1. Standar Kompetensi Lulusan;
2. Standar Isi;
3. Standar Penilaian;
4. Standar Proses;
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
6. Standar Sarana dan Prasarana;
7. Standar Pembiayaan;
8. Standar Pengelolaan.

Dalam mencapai standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar penilaian, standar proses
dan standar pendidik dan tenaga kependidikan seharusnya guru-guru mempunyai
tanggungjawab dan kinerja yang tinggi agar layanan dan tujuan pendidikan yang bermutu
dapat terwujud.

4.2.Kondisi yang diharapkan


Guru sebagai figur sentral dalam proses pembelajaran harus menunjukan kinerja dengan baik,
penuh dedikasi dan mampu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga
mendorong terjadinya perbuatan siswa yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Sehingga tujuan pendidikan yang bermutu di Kabupaten Pandeglang dapat segera terwujud.

4.3.Faktor Internal:
1) Adanya tim untuk melakukan evaluasi dan supervisi ke sekolah
2) Tersedianya format/instrumen evaluasi dan supervisi
3) Adanya sumber daya untuk melakukan rekafitulasi hasil evaluasi dan supervisi

4.4.Faktor Eksternal
1) Adanya dukungan dari stakeholder
2) Adanya potensi guru untuk berubah dan meningkatkan kinerjanya
3) Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan
4) Adanya regulasi terhadap peningkatan kinerja guru untuk mewujudkan mutu pendidikan
4.5.Faktor Pendukung
1) Adanya tim yang siap melakukan evaluasi dan supervisi ke sekolah
2) Adanya dukungan dari masyarakat untuk meningkatkan kinerja guru
3) Adanya keinginan masyarakat yang tinggi akan pentingnya mutu pendidikan

4.6.Faktor Penghambat:
1) Masih adanya anggapan sebagian guru dalam melaksanakan tugas hanya sekedar
menggugurkan kewajiban
2) Masih rendahnya kesadaran guru dalam meningkatkan kompetensinya
3) Kurangnya keinginan untuk meningkatkan profesionalisme sebagai guru
4) Kurangnya tanggung jawab dan disiplin dalam melaksanakan tugas sebagai guru

V. IDENTIFIKASI HARAPAN ORGANISASI YANG AKAN DATANG


5.1.Tujuan
Proyek perubahan dengan mengangkat judul “ STRATEGI PENERAPAN EVALUASI
KINERJA GURU DI KABUPATEN PANDEGLANG” akan memberi dampak positif
terhadap kinerja guru dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten
Pandeglang.

5.2. Visi
Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang adalah “TERWUJUDNYA
PENDIDIKAN YANG TERJANGKAU DAN BERKUALITAS”
5.3. Misi
Untuk mewujudkan visi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang
melakukan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kuantitas layanan pendidikan;
2. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan;
3. Penyempurnaan tata kelola penyelenggaraan pendidikan;
4. Meningkatkan kerjasama pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan;
5. Mensinergikan satuan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri.

5.4. Sasaran
Dalam menyelesaikan proyek perubahan ini, yang menjadi sasaran dan sebagai piloting
adalah Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di 50 sekolah.

5.5. Jangka Panjang


Peningkatan mutu pendidikan yang menjadi tujuan dari proses pembelajaran di sekolah
dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia harus menjadi komitmen
bersama, baik pemerintah, pelaku di bidang pendidikan maupun masyarakat. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, dalam waktu 5 (lima) tahun direncanakan akan melakukan
tahapan sebagai berikut:
Tahun ke
No Aktivitas
1 2 3 4 5
1. Pembentukan tim peningkatan mutu pendidikan √
Sosialisasi kepada Kepala Sekolah, Guru dan √ √
2.
Stakeholder
Penyusunan strategi dan instrumen peningkatan mutu
3. √
pendidikan
Penerbian Surat Keputusan Bupati tentang
4. Efektifivitas Pembelajaran dan Kinerja Guru dalam √
rangka meningkatkan mutu pendidikan
5. Penataan dan pemerataan Guru √ √ √ √
Melakukan supervisi terhadaap kinerja kepala sekolah √ √ √
6. √
dan guru √
7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi √ √ √ √ √
8. Pembuatan laporan √ √ √ √ √

5.6. Jangka Menengah


Dengan komitmen bersama pelaku di bidang pendidikan dan seluruh stakeholder untuk
mewujudkan pendidikan yang bermutu, maka kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka
menengah adalah sebagai berikut:

Tahun ke
No Aktivitas
1 2 3
1. Pembentukan tim peningkatan mutu pendidikan √

2. Sosialisasi kepada Kepala Sekolah, Guru dan √


Stakeholder
Penyusunan strategi dan instrumen peningkatan
3. kinerja guru dalam rangka meningkatkan mutu √
pendidikan
Penerbian Surat Keputusan Bupati tentang
4. Efektifivitas Pembelajaran dan Kinerja Guru dalam √
rangka meningkatkan mutu pendidikan
5. Penataan dan pemerataan Guru √ √

6. Melakukan supervisi terhadaap kinerja kepada kepala √ √ √
sekolah dan guru
7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi √ √ √
8. Pembuatan laporan √ √ √

5.7. Tahunan
Program kerja dalam jangka waktu 1 (satu) tahun untuk mewujudkan pendidikan yang
bermutu akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:

No Aktivitas Bulan - Tahun 2015


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pembentukan tim
peningkatan mutu √ √
pendidikan
2. Sosialisasi kepada Kepala
Sekolah, Guru dan √ √
Stakeholder
3. Penyusunan strategi dan
instrumen peningkatan √
mutu pendidikan
4. Penerbian Surat Keputusan
Bupati tentang √
Efektifivitas Pembelajaran
dan Kinerja Guru dalam
rangka meningkatkan
mutu pendidikan
5. Penataan dan pemerataan √ √ √ √ √ √ √ √
Guru
6. Melakukan supervisi
terhadaap kinerja kepada √ √ √ √ √ √ √
kepala sekolah dan guru
7. Pelaksanaan monitoring √ √ √ √ √ √
dan evaluasi
8. Pembuatan laporan √ √ √ √ √ √
5.8. Jangka 60 (Enam Puluh) Hari Kerja
Pentahapan (milestones) dalam rangka penyelesaian proyek perubahan yang akan dilakukan
selama 60 (enam puluh) hari adalah sebagai berikut:

No. Aktivitas Durasi

Persiapan
Pembentukan
1. tim 1
2. Rapat tim 1
Penyusunan instrumen dan kuesioner evaluasi dan supervisi
3. 2
kinerja kepala sekolah dan guru
Pelaksanaan
1. Sosialisasi kepada 138 kepala Sekolah Menengah Pertama 1
Penentuan Sekolah Menengah Pertama yang akan dijadikan
2. 1
sasaran proyek perubahan
3. Penyusunan Draft Surat Keputusan Bupati tentang Sanksi bagi 1
Kepala Sekolah dan Guru yang tidak melaksanakan tugas
4. Pelaksanaan evaluasi dan supervisi: 48
Kunjungan ke sekolah sasaran
Inventarisasi hasil evaluasi dan supervisi
Pengohan data hasil evaluasi dan supervisi
Memberikan peringatan kepada kepala sekolah dan guru yang
indisipliner dan berkinerja tidak baik
Melakukan tindakan atau sanksi kepada kepala sekolah dan
guru yang tidak mengindahkan peringatan yang diberikan sesuai
ketentuan perundang-undangan
Melakukan evaluasi dari kegiatan evaluasi dan supervisi kepada
kepala sekolah dan guru
Penyerahan SK pemberian sanksi kepada Kepala Sekolah dan
Guru yang berkinerja tidak baik
III. Monitoring dan Evaluasi

1. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 5

VI. AREA ORGANISASI YANG BERMASALAH


6.1.Analisis Gap
Mutu pendidikan di Kabupaten Pandeglang idealnya tidak tertinggal jauh dari
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, karena anggaran yang dialokasikan dari APBD
Kabupaten Pandeglang setiap tahunnya rata-rata ≥ 60% diberikan kepada Dinas Pendidian
dan Kebudayaan dan anggaran yang diterima Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk
belanja pegawai setiap tahunnya rata-rata ≥ 80 %, sehingga besar harapan, mutu pendidikan
di Kabupaten Pandeglang dapat sejajar dengan wilayah lain, tetapi kenyataanya tertinggal
jauh. Hal ini menjadi tantangan untuk mencari solusi dan strategi supaya mutu pendidikan di
Kabupaten Pandeglang dapat meningkat dan sejajar dengan Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten.

6.2.Masalah Utama
Dari hasil analisis dan dugaan sementara, mutu pendidikan di Kabupaten Pandeglang
tertinggal dari wilayah lain adalah dikarenakan kinerja, disiplin, tanggungjawab dan
profesionalisme tenaga pendidik yang kurang dan rendah. Tenaga pendidik (Pengawas
sekolah, Kepala Sekolah dan Guru) yang sudah tersertifikasi di Kabupaten Pandeglang ≥ 83
%, tetapi belum memberi pengaruh yang signifikan terhadap mutu pedidikan. Oleh karena itu
perlu mendapat penanganan dan perhatian agar komitmen tenaga pendidik meningkat,
sehingga pendidikan yang bermutu dapat terwujud.

6.3.Area Perubahan Terpilih


Berdasarkan masalah yang dihadapi dalam rangka meningkatakn mutu pendidikan di
Kabupaten Pandeglang, maka akan difokuskan pada peningkatan kinerja tenaga pendidik
(kepala sekolah dan guru) dengan melakukan evaluasi dan supervisi. Sehingga judul dalam
Proyek Perubahan ini adalah “STRATEGI PENERAPAN EVALUASI KINERJA GURU DI
KABUPATEN PANDEGLANG”

6.4.Manfaat yang Ingin Dicapai


Evaluasi dan Supervisi kinerja guru, diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan
kinerja yang tinggi bagi guru, sehingga memberi manfaat dan dampak positif terhadap mutu
pendidikani. Proyek Perubahan dengan judul “STRATEGI PENERAPAN EVALUASI
KINERJA GURU DI KABUPATEN PANDEGLANG” diharapkan memberi manfaat
terhadap:
1) Peningkatan mutu pendidikan secara terarah dan berkelanjutan;
2) Peningkatan kinerja tenaga pendidik dalam memberikan proses pembelajaran yang
berkualitas
3) Peningkatan disiplin kerja tenaga pendidik, baik kehadiran di kelas maupun kehadiran di
sekolah;
4) Peningkatan komitmen tenaga pendidik terutama dalam melaksakan tugas dan fungsinya
sebagai pendidik yang memiliki motiasi, inovasi dan kreativitas dalam rangka membekali
siswa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi;
5) Peningkatan profesionalisme tenaga pendidik sebagai pelayan dalam bidang pendidikan yang
harus secara terus-menerus meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya;
6) Pemberian penghargaan kepada tenaga pendidik yang melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan baik agar lebih meningkatkan kinerjanya dan menjadi contoh bagi tenaga pendidik
lainnya;
7) Pemberian sanksi bagi tenaga pendidik yang tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya
dengan baik sehingga tumbuh kesadarannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat dalam
bidang pendidikan;
8) Pemerintah sebagai pengambil kebijakan dalam pemberian tunjangan profesi guru untuk
melakukan evaluasi terhadap kinerja dan profesionalisme guru dengan memberikan
penghargaan kepada tenaga pendidik yang melaksanakan tugasnya dengan baik dan
memberikan sanksi kepada tenaga pendidik yang tidak berkomitmen sesuai dengan jabatan
yang disandangnya sebagai tenaga yang profesional dalam bidang pendidikan.
VII. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER DAN KEBUTUHAN ANGGARAN
7.1. Stakeholder
Proyek Perubahan ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal dan harapan yang sudah
ditentukan dengan dukungan stakeholder sebagai berikut:

No Nama Jabatan Unit Kerja


.
1 Drs. H. Aah Wahid M, M.Pd Sekretaris Daerah Setda Kab.
2 Drs. Nurhasan Sekretaris Pandeglang
3 Drs. H. Maman A, MM Kabid Dikdas Dinas Dikbud
4 Drs. H. Hendri M. I. I. Kabid Dikmen Dinas Dikbud
5 H. Akhmad J, S.Sos Kabid PAUD Dinas Dikbud
6 H. E. Wiraatmajaya, M.Pd Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud
7 H. Margono, S.IP, MM Kabid P2TK Dinas Dikbud
8 H. Kamir, S.IP, M.Si Kasubag Kepeg Dinas Dikbud
9 Asep Erma, M.Pd Kasubag PEP Dinas Dikbud
10 Rika S, SE Kasubag Keuangan Dinas Dikbud
11 Warso, M.Pd Kasi Kurk Dikdas Dinas Dikbud
12 Arif Mukharam, SS Kasi Sarpras Dikdas Dinas Dikbud
13 Ucu Sukma, S.Pd Kasi Kurk Dikmen Dinas Dikbud
14 Tata Sopandi, S.Pd Kasi Sarpras Dinas Dikbud
15 H. Sudrajat, S.Pd Dikmen Dinas Dikbud
16 Drs. Yayat Kasi Keaksaraan Dinas Dikbud
17 Tateng Aji Kasi PAUD Dinas Dikbud
18 Suganda Kasi Kesenian Dinas Dikbud
19 Drs. H. Supyani Kasi Kepurbakalaan Dinas Dikbud
20 Drs. H. Firdaus, MM Pengawas Dinas Dikbud
21 DR. H. Sugeng, M.Pd Pengawas Dinas Dikbud
22 H. Endang Sutisna, MM Pengawas Dinas Dikbud
23 Munasyik, M.Pd Pengawas Dinas Dikbud
24 Musabikhin, M.Pd Pengawas Dinas Dikbud
25 Sumarso, M.Pd Pengawas Dinas Dikbud
25 Drs.Asep Abdulah, M.Pd Pengawas Dinas Dikbud
25 DR. Ii Wahyudin, M.Pd Pengawas Dinas Dikbud
28 H. Jarwo Nurtokhid, M.Pd Pengawas Dinas Dikbud
29 Drs. Wahya Pengawas Dinas Dikbud
30 Dra. Hj. Ai Rosmiati, MM Pengawas Dinas Dikbud
31 Drs. Tedi Teja Sumantri Pengawas Dinas Dikbud
32 Drs. Supardi Pengawas Dinas Dikbud
33 Drs. H. Juhaedi, M.Pd Pengawas Dinas Dikbud
34 Marjuki, M.Pd Pengawas Dinas Dikbud
Pengawas Dinas Dikbud
7.2. Anggaran
Anggaran yang dibutuhkan untuk terwujudnya Proyek Perubahan tentang “STRATEGI
PENERAPAN EVALUASI KINERJA GURU DI KABUPATEN PANDEGLANG” tidak ada
memerlukan anggaran khusus, karena kegiatan evaluasi dan supervisi dilakukan oleh Tim
Efektif dari unsur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan maupun Pengawas Sekolah Kabupaten
Pandeglang yang melekat dengan tugas pokok dan fungsinya.

VIII. ALTERNATIF/PILIHAN/TEROBOSAN/INOVASI RENCANA SOLUSI


PEMECAHAN MASALAH ORGANISASI (RENCANA KERJA/ACTION PLAN)
8.1. Alternatif/Pilihan/Terobosan/Inovasi
Peningkatan kinerja guru yang diharapkan dapat memberi dampak yang positif terhadap
peningkatan mutu pendidikan, maka dalam proyek perubahan ini akan dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Tim akan melakukan evaluasi dan supervisi ke sekolah untuk melihat kinerja dan kehadiran
guru di kelas;
2. Apabila ditemukan kepala sekolah atau guru tidak hadir di sekolah atau dikelas, maka akan
diberikan peringatan teguran lisan, tertulis sampai dengan pemberian sanksi;
3. Dilakukan evaluasi dengan supervisi lanjutan untuk melihat kinerja dan kehadiran kepala
sekolah atau guru setelah dilakukan peringatan;
4. Apabila tidak diindahkan, maka akan dilakukan usulan untuk dikurangi atau diberhentikan
tunjangan profesi guru dan tunjangan fungsional lainnya setelah dilaksanakan kajian dan
terpenuhinya persyaratan untuk melakukan sanksi tersebut.
5. Dana dari pengurangan atau pemberhentian tunjangan profesi guru yang tidak
diberikan kepada tenaga pendidik yang tidak melaksanakan tugas akan dikembalikan
ke Kas Negara.

8.2. Rencana Solusi Pemecahan Masalah Organisasi


Pemberian layanan pembelajaran secara berkualitas yang dilakukan tenaga pendidik tidak
bisa ditawar-tawar lagi dan sudah menjadi keharusan dilakukan guru dan pengelola
pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu
akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan pembinaan dan kunjungan ke satuan pendidikan secara berkala dan
berkelanjutan;
2. Melakukan pendidikan dan pelatihan yang terarah pada upaya peningkatan kompetensi dan
profesionalisme guru;
3. Melakukan supervisi kelas untuk melihat proses pembelajaran yang dilakukan guru;
4. Mencari informasi secara benar tentang kinerja tenaga pendidik dari pengawas, siswa dan
masyarakat melalui instrumen yang sudah disediakan;
5. Melakukan evaluasi secara berkala minimal 3 bulanan (triwulanan) untuk melihat kinerja
guru terkait dengan tunjangan profesi guru yang diterima;
6. Memberikan bimbingan teknis dalam rangka meningkatkan kinerja tenaga pendidik yang
lebih baik.
8.3. Rencana Kerja/Action Plan
Proyek perubahan tentang “STRATEGI PENERAPAN EVALUASI KINERJA GURU DI
KABUPATEN PANDEGLANG” akan berjalan dengan baik dan bisa diselesaikan dengan
rencana kerja sebagai berikut:

Pandeglang, April 2015

PESERTA DIKLAT ATASAN LANGSUNG PESERTA DIKLAT

Drs. H. Dadan Tafif Danial, MM Drs. H. Aah Wahid Maulany, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai