Anda di halaman 1dari 38

COVER

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


ANGKATAN IX PEMERINTAH KOTA SALATIGA
TAHUN 2021

LAPORAN HASIL STUDI LAPANGAN

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN


KOTA PASURUAN

OLEH :

KELOMPOK II

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN IX


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN HASIL STUDI LAPANGAN


DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PASURUAN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


ANGKATAN IX PEMERINTAH KOTA SALATIGA
TAHUN 2021

Oleh Kelompok II

1. Ketua : Agus Widodo, ST,.M.Eng


2. Sekretaris : Ony Suciati, MKM
3. Anggota : Wachid Gatot Asmoro, S.Kom
4. Anggota : Bayu Trimurti, ST
5. Anggota : Suratno, SE
6. Anggota : Nurul Laily, SH
7. Anggota : Indah Trisnawati, SH
8. Anggota : Sulistyaningrum, SKM
9. Anggota : Erwin Pamungkas, ST
10 Anggota : Maria Magdalena Dwi Ariani, SE
.

Salatiga, 26 September 2021


Menyetujui
Coach

Drs. SISWANTA JAKA PURNAMA, APT, M.Kes


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19631028 198911 1 001

i
PRAKATA

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
Rahmat dan Ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
pelaksanaan Studi Lapangan ke Best Practice sebagai rangkaian kurikulum
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan IX Pemerintah Kota Pasuruan.

Laporan Pelaksanaan Studi Lapangan ke Best Practice ini kami susun


dengan tujuan untuk menemukan ide gagasan dan pengembangan inovasi
yang bisa diadopsi dan diadaptasi dalam merancang aksi perubahan,
memperoleh Best Practice yang berguna dan menjadi inspirasi bagi peserta
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas angkatan IX. Pada kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih untuk:

1. Kepala BBPSDMD Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan


fasilitas selama pelaksanaan kegiatan Pelatihan ini.
2. Bapak Drs. Siswanta Jaka Purnama, Apt, M.Kes., selaku coach yang
membimbing dan mengarahkan dari awal sampai akhir.
3. Bapak Ir. Joko Supriyanto, MM selaku atasan langsung sekaligus
Mentor yang selalu memberikan arahan, bimbingan, dan bantuan dari
awal sampai dengan akhir.
4. Segenap Widyaiswara di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, yang telah
memberikan materi dan pembelajaran.
5. Seluruh rekan-rekan peserta PKP Angkatan 9 (sembilan), untuk kerja
sama dan kekompakan yang sudah terjalin.

ii
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan
terdapat beberapa kekurangan. Kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan laporan ini. Selanjutnya semoga
laporan pelaksanaan Studi Lapangan ke Best Practice ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Salatiga, 26 Agustus 2021

Penulis,

Kelompok II

iii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................i

PRAKATA................................................................................................iv

DAFTAR ISI.............................................................................................vi

DAFTAR TABEL.....................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................x

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................1

A. LATAR BELAKANG......................................................................1

B. TUJUAN........................................................................................2

C. MANFAAT.....................................................................................3

BAB II. PROFIL LOKUS STUDI LAPANGAN........................................5

A. SELAYANG PANDANG................................................................5

B. Visi dan Misi Kota Pasuruan.........................................................5

C. DESKRIPSI INSTANSI, VISI, MISI DAN SOTK.........................16

D. Deskripsi Pelayanan Publik.........................................................18

BAB III. STUDI LAPANGAN..............................................................19

A. Keunggulan (Key Succes Factors) Strategi Pengawasan dan


Pengendalian Pelaksanaan Pelayanan Publik............................................19

1. KOPLING MAS........................................................................19

2. KULIT MAS (KUnjungan LITerasi MASyarakat)......................19

3. PerpuSemangat Awards..........................................................21

4. LABU (Layanan Antar BUku)...................................................22

iv
5. E-PODI (e-Pasuruan On Digital)..............................................23

6. ABAGATA (Aku Baca, Aku Pegang, Aku Tahu)......................24

B. Keberlangsungan keunggulan Strategi Pengawasan dan


Pengendalian Pelaksanaan Pelayanan Publik............................................25

1. Komitmen pimpinan.................................................................25

2. Dukungan anggaran................................................................26

BAB IV. LESSONS LEARNT.............................................................27

A. Peran Kepemimpinan Pelayanan...............................................27

B. Inovasi Pelayanan.......................................................................27

C. Kompetensi dan Pemberdayaan SDM........................................28

D. Penerapan Manajemen Mutu, Pengawasan dan Pengendalian


Pelayanan Publik.........................................................................................28

E. Pemanfaatan Teknologi Digital...................................................29

BAB V. BAB V PENUTUP................................................................30

A. Kesimpulan..................................................................................30

B. Rekomendasi..............................................................................30

v
DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBA

vi
Gambar II.1 Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kota Pasuruan.................................................................................................17
Gambar III.1 KULIT MAS (KUnjungan LITerasi MASyarakat)..............20
Gambar III.2 PerpuSemangat Awards..................................................21
Gambar III.3 LABU (Layanan Antar BUku)...........................................22
Gambar III.4 E-PODI (e-Pasuruan On Digital)......................................23
Gambar III.5 ABAGATA (Aku Baca, Aku Pegang, Aku Tahu)..............24

vii
DAFTAR LAMPIRAN

viii
BAB I.
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor
1006/K.1/PDP.07/2019 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas, salah satu Agenda Aktualisasi
Kepemimpinan adalah Studi Lapangan (Stula) Pelayanan Publik.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memfasilitasi Peserta
mengaktualisasikan kepemimpinan yang melayani untuk mendukung
pelaksanaan tugas pengendalian kegiatan pelayanan publik.
Studi Lapangan (STULA), merupakan suatu metode yang
diterapkan untuk menambah wawasan peserta di dalam melihat
keunggulan lembaga diklat yang dituju untuk dijadikan pembelajaran.
Stula dikatan juga sebagai suatu pengukuran terhadap kualitas,
kebijakan diklat, produk, kebijakan diklat, produk, program dan strategi
sebuah organisasi, dan membandingkan mereka dengan standar
digunakan oleh organisasi lainnya. Stula adalah kegiatan yang
membekali peserta dengan kemampuan untuk mengadopsi keunggulan
organisasi yang dikunjungi untuk dapat dijadikan pembelajaran atau
rujukan peserta.
Adapun hasil dari Stula ini peserta mendapatkan lesson learnt,
mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan serta strategi peningkatan
pengawasan atau pengendalian pelaksanaan pelayanan publik sesuai
lokus. Indikator hasil kegiatan studi lapangan ini peserta dapat :

1. Menjelaskan tahapan pembelajaran studi lapangan pelayanan


publik;
2. Menyusun lesson learnt, adopsi dan adaptasi keunggulan, serta
strategi peningkatan pengawasan atau pengendalian pelaksanaan
pelayanan publik; dan

1
3. Berbagi pengalaman hasil studi lapangan pelayanan publik

Kegiatan Stula Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan IX


ini dilaksanakan dari tanggal 24 s.d 26 Agustus 2021 dan para peserta
PKP dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing lokus, yaitu:

1. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;


2. Dinas Perpustakaan dan kearsipan;
3. Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan

B. TUJUAN
Studi Lapangan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
lesson learn, mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan serta strategi
pengingkatan pengawasan atau pengendalian pelaksanaan pelayanan
publik sesuai lokus Best Practice. Adapun secara terperinci dapat
diuraikan sebagai berikut :

1. Mendalami tahapan pembelajaran studi lapangan pelayanan


publik;
2. Menyusun lesson learnt, adopsi dan adaptasi keunggulan, serta
strategi peningkatan pengawasan atau pengendalian pelaksanaan
pelayanan publik;
3. Memperoleh Best Practice yang berguna dan menjadi inspirasi
bagi peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas dalam meranang
aksi perubahan;
4. Menemukan ide gagasan dan pengembangan inovasi yang bisa
diadopsi dan diadaptasi dlam merancang aksi perubahan;
5. Berbagi pengalaman hasil studi lapangan pelayanan publik

Adapun fokus dalam Studi Lapangan kali ini adalah untuk


mengetahui inovasi-inovasi yang telah, sedang dan akan dilakukan
2
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan yang merupakan
bentuk pelaksanaan reformasi birokrasi menuju Good Governance.

C. MANFAAT
Harapan dan manfaat diadakannya Stula ini adalah sebagai
strategi masukan bagi Pemerintah Kota Salatiga sebagai pengirim
Peserta PKP Angkatan IX BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
untuk peningkatan kinerja organisasi Pemerintah Kota Salatiga.
Manfaat bagi peserta pelatihan setelah mengikuti Studi Lapangan
ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan meliputi:

1. Memperoleh best practice dari kegiatan apresiasi inovasi


keberhasilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota
Pasuruan;
2. Memperoleh gagasan baru yang dapat diadopsi dan diadaptasi
oleh peserta PKP Angkatan IX sebagai dukungan data primer
merancang aksi perubahan;
3. Memperoleh kajian dan mengevaluasi faktor kelemahan maupun
tantangan dalam struktur organisasi di lingkungan birokrasi;
4. Memperoleh referensi pemahaman perundang-undangan, pola
membangun koordinasi, kerja sama dan dukungan lintas sektor.

Selanjutnya peserta PKP Angkatan IX dapat


mengimplementasikan inovasi-inovasi di lingkungan instansinya
masing-masing

3
BAB II.
PROFIL LOKUS STUDI LAPANGAN

A. SELAYANG PANDANG
Letak Kota Pasuruan yang tepat di jalur utama transportasi dan
perdagangan Surabaya – Bali, menjadikan Kota dengan luas wilayah 36.58
km2 atau sekitar 0.07 persen luas Jawa Timur ini cukup strategis
memberikan kontribusi pada pergerakan perindustrian dan perdagangan.
Batas – batas wilayah Kota yang terletak antara 112o 45 – 112o55 Bujur
Timur dan 7o 35’ – 7o45 Lintang Selatan ini meliputi Selat Madura di bagian
Utara sedangkan sebelah Timur, Selatan dan Barat berbatas dengan
Kabupaten Pasuruan. Wilayah administrasi Pemerintah Kota Pasuruan
meliputi empat kecamatan, yakni Bugul Kidul, Purworejo, Panggungrejo dan
Gadingrejo. Sementara itu, sejak keluarnya Perda Nomer 10 Tahun 2002
desa-desa yang ada di Kota Pasuruan dirubah statusnya menjadi kelurahan.
Jumlah keseluruhan kelurahan di Kota Pasuruan sebanyak 34 kelurahan.
Semula, wilayah administrasi Kota Pasuruan hanya meliputi tiga kecamatan,
kemudian pada tahun 2012 disahkan Perda yang mengatur pemekaran
wilayah, yakni dengan ditambahkannya Kecamatan Panggungrejo, yang
merupakan hasil pemecahan Kecamatan Purworejo, Gadingrejo dan Bugul
Kidul. Namun pemekaran wilayah administrasi pemerintahan ini tidak
berimbas pada bertambahnya luas wilayah Kota Pasuruan.

B. Visi dan Misi Kota Pasuruan


Sebagai negara berorientasi kesejahteraan, tujuan berdirinya negara
Indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,
sebagaimana ditulis oleh para pendiri bangsa pada pembukaan Undang-
Undang Dasar atau UUD 1945, alinea IV, yakni: “…memajukan
kesejahteraan umum…”. Semangat inilah yang mengilhami pelaksanaan
pembangunan nasional, termasuk pembangunan Kota Pasuruan yang
menjadi bagian integralnya.

4
Pelaksanaan rencana pembangunan periode yang lalu, 2010–2015,
telah memberikan berbagai hal positif bagi upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kota Pasuruan. Upaya perwujudan visi pembangunan 2010–
2015, yakni untuk mewujudkan “Kota Pasuruan sebagai kota industri,
perdagangan dan jasa yang dilandasi dengan iman dan taqwa menuju
masyarakat sejahtera”, yang mana pencapaiannya dipandu melalui 7 misi
pembangunan, cukup dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kondisi ini
harus terus dipelihara dan dijadikan sebagai modal dasar untuk meraih
capaian pembangunan yang lebih baik pada periode perencanaan
pembangunan 5 tahun mendatang, yakni tahun 2016–2021.

Periode perencanaan pembangunan 2016–2021 ini, dalam perspektif


tahapan pembangunan 5 tahunan, di RPJPD Kota Pasuruan 2005–2025
memasuki tahap 5 tahun ke-3, sebagai rangkaian untuk mewujudkan visi
pembangunan jangka panjang, yakni: “terwujudnya Kota Pasuruan sebagai
kota perniagaan menuju masyarakat madani dan sejahtera”.

Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah tahap ke-3


inidilaksanakan sebagai kelanjutan dari tahap pertama dan kedua, yang
ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di
berbagai bidang dengan menekankan pada “pendayagunaan kapasitas
sarana dan prasarana, serta fasilitas-fasilitas utama pendukung keunggulan
daerah, akselerasi usaha ekonomi unggulan serta meningkatkan daya saing
daerah”.

Berpedoman pada arah pembangunan daerah Kota Pasuruan,


sebagaimana termuat dalam RPJPD Kota Pasuruan 2005–2025, berbagai
keberhasilan dan permasalahan pembangunan periode 2010–2015 yang
signifikan, isu-isu strategis dalam 5 tahun ke depan, 2016–2021, sekaligus
untuk menjaga kesinambungan pembangunan, maka diperlukan upaya untuk

5
mengakomodasi berbagai dinamika pembangunan untuk menuju Kota
Pasuruan yang lebih baik dan lebih sejahtera.

Untuk itu, perencanaan pembangunan 5 tahun ke depan diarahkan


untuk mencapai perwujudan visi pembangunan Kota Pasuruan 2016–2021,
yakni:

“Kota Pasuruan lebih sejahtera, mandiri dan berdaya saing dengan


perdagangan, jasa dan industri” yang pemaknaannya dapat diuraikan
sebagai berikut:

 Kota Pasuruan lebih sejahtera

Tema “sejahtera” yang menjadi cita-cita pembangunan Kota


Pasuruan 5 tahun ke depan, merupakan konsekuensi dari amanat
pembukaan UUD 1945 pada alinea IV. Visi pembangunan nasional
2015–2019 secara implisit mengangkat tema kesejahteraan. Sementara
visi pembangunan Provinsi Jawa Timur 2014–2019, secara eksplisit
juga memuat tema kesejahteraan.
Kondisi lebih sejahtera dicapai dengan mengarahkan
pembangunan kota pada pemenuhankebutuhan lahir dan batin, melalui
peningkatanpartisipasi dan kerjasama seluruh lapisan masyarakat,agar
dapat memfungsikan diri sebagai warga negara.
Kesejahteraan yang ingin diwujudkanmerupakan kesejahteraan
yang berbasis padaketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai
dasarpengokohan sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanyadalam
konteks lahiriah dan materi saja, melainkan jugasejahtera jiwa dan
batiniah.
Kesatuan elemen inidiharapkan mampu saling berinteraksi
dalammelahirkan masa depan yang cerah, adil dan
makmur.Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniahadalah
manifestasi dari sejahtera yang paripurna.
6
 Kota Pasuruan lebih mandiri

Cita-cita untuk mewujudkan pembangunan yang mampu


memberdayakan potensi lokal, adalah hal yang melatarbelakangi tema
“kemandirian” dalam visi pembangunan Kota Pasuruan. Dalam pada itu,
kemandirian menjadi tema yang secara tersurat dikandung dalam visi
pembangunan nasional 2015–2019 dan visi pembangunan Provinsi
Jawa Timur 2014–2019.
Mandiri adalah suatu kondisi yang mengindikasikan keberdayaan
untuk membangun dan memelihara kelangsungan hidup dengan
menggunakan potensi sumberdaya yang dimiliki sendiri. Membangun
Kota Pasuruan berdasarkan potensi yang ada di Kota Pasuruan dan
mengekplorasi seluruhpotensi yang dapat digunakan, baik di Kota
Pasuruan, Jawa Timur, nasional, maupuninternasional. Untuk laku
kerjanya, berdaulat dalam kemitraan dengan parapihak, menjadi sendi
gerak kerja bersama yang saling menghormati.
Kemandirian juga membawa pesan bahwa upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat perlu dilakukan secara
mandiri. Artinya, dalam pembangunan harus ada upaya untuk menggali
dan memberdayakan segenap potensi lokal yang dimiliki. Dalam
konteks sosial, membangun kemandirian bukan berarti menjadi asosial.
Namun, mengerahkan segenap potensi diri untuk melepaskan
hambatan struktural yang menjerat potensi, baik potensi ekonomi
maupun sosial-budaya.
Prinsip kemandirian adalah membuka ruang bagi seluruh warga
Kota Pasuruan untuk dapat mengakses, dan terlibat aktif dalam
pengambilan keputusan danpenentuan arah pembangunan. Selain itu
juga memfasilitasi akses warga terutama warga miskin untuk
mengeksplorasi dan memanfaatkan sumberdayayang ada di sekitarnya
dengan prinsip sesuai kebutuhan, berkelanjutan dankelestarian

7
lingkungan hidup. Hal ini merupakan upaya pemberdayaan, untuk
mengubah ketidakberdayaan masyarakat, hingga mampu untuk
berdikari.

 Kota Pasuruan lebih berdaya saing

Keterbukaan hubungan antar negara, yang lajunya dipercepat oleh


kemajuan teknologi informasi, menjadikan persaingan adalah sebuah
keniscayaan. Daya saing menjadi hal yang strategis dan relevan dalam
pelaksanaan pembangunan hingga 5 tahun ke depan. Daya saing
menjadi salah satu poin dalam 7 misi dan nawacita pembangunan
nasional 2015–2019. Daya saing juga menjadi poin penting dalam
uraian visi pembangunan Provinsi Jawa Timur 2014–2019.
Daya saing adalah kondisi keunggulan, baik secara komparatif
(comparative advantage) maupun kompetitif (competitive advantage),
dalam sebuah perbandingan. Era regionalisasi ekonomi, misal
pemberlakuan pasar tunggal dengan label masyarakat ekonomi
ASEAN, menjadikan daya saing merupakan hal yang mutlak harus
dimiliki oleh pelaku usaha di Kota Pasuruan, baik pada aspek
permodalan, sumberdaya, produksi hingga pemasaran.
Dalam konteks budaya, daya saing budaya lokal menjadi relevan
dalam kondisi interaksi budaya antarbangsa yang bebas. Kebudayaan
daerah yang merupakan ragam kebudayaan bangsa harus terus
dipelihara, agar tidak tergusur dan lenyap ditelan oleh integrasi budaya
asing, termasuk sosio-kultural ASEAN.
Kearifan lokal sebagai identitas budaya, yang dapat mewujud
berupa pengetahuan setempat (indigenous or local knowledge), atau
kecerdasan lokal (local genius). Kearifan lokal sebagai unsur budaya
(local wisdom) harus pula dipelihara, diperkuat, dan dikembangkan
sebagai modal pembangunan, yang pada gilirannya dapat memperkuat
pembangunan karakter bangsa secara keseluruhan.
8
 Perdagangan, Jasa dan Industri

Dalam perspektif pembangunan ekonomi, sektor perdagangan,


jasa dan industri telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi
perekonomian Kota Pasuruan. Kondisi ini mencerminkan karakteristik
perekonomian wilayah perkotaan, yang mana sektor sekunder dan
tersier menunjukkan dominasinya dibandingkan dengan sektor primer.
Dominasi ini cukup wajar mengingat, antara lain, luas wilayah perkotaan
yang relatif kecil, ditambah lagi dengan laju alih fungsi lahan pertanian
yang cukup cepat.
Tanpa mengesampingkan sektor-sektor ekonomi lainnya, ke
depan, perekonomian Kota Pasuruan masih bertumpu pada tiga sektor
utama ini. Sinergitas antarsektor ekonomi, diharapkan semakin
memberikan peluang kepada pembangunan ekonomi untuk
meningkatkan kontribusinya bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya
melalui pemberdayaan peran pelaku usaha kelompok mikro, kecil dan
menengah atau UMKM.
Dalam dinamika ekonomi Kota Pasuruan, UMKM memiliki peran
yang cukup besar, khususnya di sektor ekonomi utama. Sektor industri
pengolahan kayu didominasi oleh kelompok industri kerajinan rumah
tangga, dengan skala mikro hingga kecil. Begitu pun dengan sektor
industri cor logam, hingga industri olahan makanan dan minuman.
Kinerja sektor perdagangan di Kota Pasuruan tidak bisa dilepaskan dari
kiprah pedagang-pedagang dengan skala usaha mikro-kecil, baik di
pasar tradisional maupun yang tersebar sebagai toko pracangan di
rumah-rumah.
Untuk mewujudkan Visi “Kota Pasuruan lebih sejahtera, mandiri
dan berdaya saing dengan perdagangan, jasa dan industri”, maka
rumusan misi pembangunan Kota Pasuruan 2016–2021 sebagai

9
pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen
untuk mengarah pada pencapaian kondisi akhir adalah:
Meningkatkkan partisipasi dan layanan kualitas pendidikan yang
terjangkau
Melalui misi ini, perwujudan visi pembangunan Kota Pasuruan,
ditempuh melalui sisi peningkatan layanan kualitas pendidikan, yang
mengarah pada pendidikan yang berkeadilan bagi semua warga.

1. Peningkatan layanan kualitas pendidikan dicapai melalui


penekanan pada fokus berikut:

 pembebasan biaya pendidikan pada berbagai jenjang,

 pemerataan layanan pendidikan, khususnya bagi anak usia


sekolah dari keluarga miskin;

 peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, terutama


laboratorium dan perpustakaan; serta

 peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan.

2. Meningkatkan cakupan dan kualitas layanan kesehatan


masyarakat Perwujudan visi Kota Pasuruan dari sisi kesehatan
ditempuh melalui peningkatan cakupan dan kualitas layanan
kesehatan masyarakat, yang mengarah pada peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Peningkatan cakupan dan kualitas layanan
kesehatan masyarakat, dicapai melalui penekanan pada fokus
berikut:

 pembebasan biaya pelayanan kesehatan dasar di


puskesmas dan puskesmas pembantubagi penduduk;

10
 penambahan jam layanan kesehatan puskesmas, yang
ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana
layanan kesehatan yang memadai;

 peningkatan kualitas SDM tenaga medis dan kesehatan,


khususnya di puskesmas dan jaringannya;

 peningkatan aksesibilitas layanan kesehatan bagi keluarga


miskin;

 meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak dibawah


lima tahun melalui penguatan dan pengembangan
sinergitas Posyandu, pos Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), dan Bina Keluarga Balita (BKB) di setiap
keluarahan; serta

 peningkatan kinerja manajemen dan layanan RSUD dr.


Soedarsono.

3. Menciptakan kesempatan kerja dan kualitas iklim usaha yang


kondusif

Melalui misi ini, perwujudan visi pembangunan Kota Pasuruan,


ditempuh melalui sisi peningkatan ketenagakerjaan dan iklim usaha,
yang mengarah pada peningkatan kesempatan kerja.

 Peningkatan kesempatan kerja dan kualitas iklim usaha


dicapai melalui penekanan pada fokus berikut:

 pemerataan kesempatan memperoleh pelatihan


ketenagakerjaan bagi pengangguran,

11
 mengembangkan jejaring kerja untuk pemagangan dan
penempatan kerja;

 mengembangkan kewirausahaan untuk membuka lapangan


kerja baru; serta

 meningkatkan investasi melalui perbaikan iklim investasi,


sehingga tercipta kesempatan kerja baru.

4. Meningkatkan pengembangan perdagangan jasa dan industri


untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secara layak

Perwujudan visi Kota Pasuruan dari sisi ekonomi ditempuh melalui


penguatan peran sektor perdagangan, jasa dan industri untuk
mendukung pembangunan ekonomi bagi semua (inklusif), secara
mandiri dan berdaya saing. Peran ini utamanya diberikan kepada usaha
mikro, kecil dan menengah, terutama yang bergerak di sektor-sektor
ekonomi utama. Penguatan peran sektor perdagangan, jasa dan industri
dicapai melalui penekanan pada fokus berikut:

 percepatan pemecahan masalah pasokan bahan baku kayu


yang dihadapi oleh IKM mebel,

 peningkatan upaya fasilitasi standarisasi produk IKM,


terutama produk mebel dan logam,

 peningkatan kelayakan sarana dan prasarana pasar


tradisional; serta

 penguatan peran koperasi sebagai lembaga ekonomi


kerakyatan.

12
5. Meningkatkan infrastruktur kota, sarana dan prasarana dasar serta
pemanfaatan tata ruang yang berwawasan lingkungan

Melalui misi ini, perwujudan visi pembangunan Kota Pasuruan,


ditempuh melalui sisi peningkatan ketersediaan infrastruktur dan
penataaan ruang, yang mengarah pada pembangunan berkelanjutan.
Peningkatan ketersediaan infrastruktur dan penataaan ruang, yang
mengarah pada pembangunan berkelanjutan, dicapai melalui
penekanan pada fokus berikut:

 pemantapan jaringan jalan dalam kondisi baik,

 percepatan penyelesaian pembangunan jalan lingkar utara,

 peningkatan cakupan layanan sanitasi, persampahan dan


permakaman,

 penciptaan pusat-pusat pertumbuhan baru, antara lain


melalui: pembangunan ekowisata mangrove, dan taman
pendidikan;

 peningkatan proporsi dan kualitas ruang terbuka hijau; serta

 peningkatan pengendalian pencemaran lingkungan.

6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata pemerintahan


yang baik

Misi ini mendukung pencapaian visi pembangunan Kota Pasuruan


dari sisi birokrasi dan pelayanan publik, yang mengarah pada tata kelola
pemerintahan yang bersih (clean government) dan pemerintahan yang
baik (good governance).

13
Misi ini diarahkan untuk mewujudkan reformasi birokrasi
melaluipenyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel,
dengandidukung sumberdaya aparatur yang profesional, kelembagaan
yang tepatfungsi dan ukuran, sistem kerja yang jelas dan terukur,
kebijakanpenganggaran yang efisien, serta pemanfaatan teknologi
informasi untukmencapai pelayanan prima.

7. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa, berbudaya yang diliputi


harmoni sosial dan kesalehan sosial

Misi ini mendukung pencapaian visi pembangunan Kota Pasuruan


dari sisi keamanan dan ketertiban lingkungan, yang mengarah pada
terbangunnya kohesi sosial. Kohesi sosial adalah kondisi kehidupan
bermasyarakat yang “rukun agawe guyub” dengan modal sosial (social
capital), antara lain terejawantah sebagai nilai-nilai kearifan lokal, yang
menjadi perekatnya. Misi ini mendukung perwujudan visi pembangunan
Kota Pasuruan dari sisi kohesi sosial, mengingat tanpa kerukunan
(harmoni sosial) dan keguyuban (kesalehan sosial), mustahil
pembangunan dapat terlaksana.

14
D. DESKRIPSI INSTANSI, VISI, MISI DAN SOTK
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan merupakan
unsur pendukung tugas Walikota di Bidang perpustakaan dan Kearsipan
daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor
7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
dan Peraturan Walikota Pasuruan Nomor 50 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi dan tata Kerja Perangkat Daerah yang
nomenklaturnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan
mempunyai tugas pokok : “Melaksanakan urusan pemerintahan daerah
di Bidang Perpustakaan dan Bidang Kearsipan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan“.
Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kota Pasuruan memiliki 2
(dua) gedung perpustakaan. Gedung lama berada di wilayah Pekuncen,
dekat dengan taman kota (mewakili sisi utara kota) dan gedung baru
yang berada di wilayah Sekargadung, dekat dengan hutan kota
(mewakili sisi selatan kota). Gedung baru perpusda Kota Pasuruan
berada di JL. KH. Mas Mansyur, lokasinya dekat dengan gedung BPBD,
Hutan Kota,STKIP dan Puskesmas Sekargadung. Akses masuk ada 2
jalan, bisa lewat samping gedung puskesmas Sekargadung atau bisa
juga lewat samping gedung BPBD. Disamping koleksi-koleksi buku yang
beraneka ragam subyek klasifikasi, dilengkapi juga fasilitas berupa
ruang baca dewasa/remaja & ruang baca anak yang cukup luas,
taman+permainan anak, musholla, kantin, ruang serbaguna, ruang
rapat/audio visual, pelataran yg luas, kolam renang anak, ruang baca
outdoor, online searching, hotspot wifi, photo booth & spot2 yang
instagramable.
Pelayanan publik berkonsep belajar bersama, bermain, wisata
pustaka dan ceria bersama yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan

15
Dan Kearsipan Kota Pasuruan bernama KULITMAS (KUNjungan
LITerasi MASyarakat.  Kegiatan ini berisi literasi seputar orientasi
perpustakaan dari para fungsional pustakawan, belajar bersama,
permainan tradisional, senam edukasi, mendongeng, berenang
bersama, menyanyi, foto bersama badut, dll yang didampingi para
relawan/komunitas yang terkait literasi.    

Visi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan adalah :

“Terwujudnya Masyarakat Gemar Membaca dan Terlestarikannya


Arsip DaerahTertib Arsip dan Dokumentasi.”
Misi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan :

1. Mewujudkan pembudayaan kegemaran membaca masyarakat.


2. Meningkatkan upaya penyelamatan dan pelestarian Arsip yang
bernilai guna

Gambar II.1 Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota


Pasuruan

Kepala Dinas

Kepala Bidang Kepala Bidang


Sekretaris
Kearsipan Perpustakaan

Kepala Seksi Kepala Subbagian


Kepala Seksi Pembinaan Dan
Pembinaan dan Penyusunan Program
Pengembangan Dan Keuangan
Pengawasan Kearsipan Perpustakaan
Kepala Seksi
Pengelolaan, Kepala Seksi Kepala Subbagian
Pelestarian, dan Pengelolaan Umum & Kepegawaian
Layanan Arsip Perpustakaan

E. Deskripsi Pelayanan Publik

16
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan merupakan
salah satu pelaksana kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang
perpustakaan dan kearsipan yang bertugas bertugas memberikan
pelayanan bahan pustaka untuk meningkatkan minat baca, memperluas
wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Adapun fungsi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan antara lain
Penyusunan perencanaan Bidang Perpustakaan dan Kearsipan,
Perumusan Kebijakan Teknis Bidang Perpustakaan dan Kearsipan,
Pelaksanaaan Kebijakan Bidang Perpustakaan dan Kearsipan,
Pembinaan, Koordinasi, Pengendalian, dan fasilitasi pelaksanaan
urusan bidang perpustakaan dan kearsipan, Pelaksanaan pelayanan
keperpustakaan dan kearsipan, Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta Pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan urusan.

17
BAB III.
STUDI LAPANGAN

A. Keunggulan (Key Succes Factors) Strategi Pengawasan dan Pengendalian


Pelaksanaan Pelayanan Publik
Inovasi yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Pasuruan merupakan pengembangan dari layanan yang
sudah ada. Inovasi yang ada pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kota Pasuruan antara lain:

1. KOPLING MAS
Dengan latar belakang kurangnya minat baca masyarakat
kota Pasuruan, kurangnya animo masyarakat untuk berkunjung ke
perpustakaan , Minimnya transportasi umum yang melintasi lokasi
perpustakaan, serta Kualitas SDM masyarakat yang belum merata
tentang pentingnya minat baca dan literasi, maka Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan bertekad dan
memiliki tujuan untuk mewujudkan minat baca dan literasi
masyarakat serta tercapainya efektifitas pelaksanaan, penyebar
luasan, dan pemerataan akses terhadap sumber-sumber bahan
pustaka. Maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota pasuruan
berinovasi dengan Kopling Mas yang merupakan Kolaborasi
Perpustakaan keliling dengan masyarakat.

2. KULIT MAS (KUnjungan LITerasi MASyarakat)


Kulitmas adalah inovasi yang menargetkan peningkatan
kunjungan ke perpustakaan melalui kegiatan kunjungan
rombongan dan rutin. Kunjungan rombongan dan rutin ini
utamanya membidik peran serta instansi sekolah. Perpustakaan
menjadwalkan kunjungan dan melakukan penjemputan pada
sekolah yang ada di Kota Pasuruan.

18
Gambar III.2 KULIT MAS (KUnjungan LITerasi MASyarakat)

3. PerpuSemangat Awards
Untuk menarik minat masyarakat pasuruan berkunjung ke
Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
membuat konsep destinasi wisata edukasi bagi keluarga dan
19
masyarakat. Guna mendukung gerakan tersebut, Dinas
Perpustakaan Dan Kearsipan Kota Pasuruan yang menggaungkan
tagline dengan tema PERPUSEMANGAT, yang memiliki filosofi
fungsi yaitu :

Gambar III.3 PerpuSemangat Awards

PERPUstakaan sebagai destinasi wisata edukasi bagi


keluarga dan masyarakat yang Seru, Edukatif, Modern, Aktif,
Nyaman, Gaul, Asyik, Terampil.

20
4. LABU (Layanan Antar BUku)

Gambar III.4 LABU (Layanan Antar BUku)

Untuk meningkatkan minat baca masyarakat Kota Pasuruan,


Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah memberikan
pelayanan jasa pengantaran buku kepada pemustaka secara
gratis.

5. E-PODI (e-Pasuruan On Digital)


E-Podi merupakan layanan yang kekinian dari Dinas
perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan, dengan epodi
masyarakat dapat mengakses koleksi buku digital atau (e-Book)
setiap saat, setiap waktu.

21
Gambar III.5 E-PODI (e-Pasuruan On Digital)

6. ABAGATA (Aku Baca, Aku Pegang, Aku Tahu)


Gerakan ABAGATA (Aku Baca Aku Pegang Aku Tahu)
adalah suatu gerakan yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kota Pasuruan dalam rangka menjalin kerjasama
dengan komunitas pecinta binatang.

Munculnya ide Gerakan ABAGATA (Aku Baca Aku Pegang


Aku Tahu) ini bermula dari kunjungan masyarakat ke
22
Perpustakaan untuk mencari informasi tentang binatang
peliharaan.

Kerjasama yang berbasis edukasi ini merupakan kerjasama


mutualisme antara Pasuruan Reptile Community (PRC) dengan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan

Kerjasama ini diharapkan bisa menjadi jembatan bagi


masyarakat yang ingin belajar tentang binatang peliharaan agar
menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia hewan.

Gambar III.6 ABAGATA (Aku Baca, Aku Pegang, Aku Tahu)

B. Keberlangsungan keunggulan Strategi Pengawasan dan Pengendalian


Pelaksanaan Pelayanan Publik
Hasil dari studi lapangan diperoleh dua hal yang menjadi kunci
sukses keberlangsungan keunggulan strategi pengawasan dan
pengendalian yaitu:

1. Komitmen pimpinan.
Dalam menjaga keberlangsungan sebuah inovasi, diperlukan
komitmen bersama seluruh stakeholder. Untuk menjamin
keberlanjutan program inovasi yang telah dilaksanakan harus
23
selalu menggali dan jeli menemukan kekurangan-kekurangan yang
ada untuk disempurnakan dengan cara-cara yang lebih variatif dan
inovatif.

Dukungan penuh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan


Kota Pasuruan sangat terasa, salah satunya dengan memotivasi
jajarannya dalam mewujudkan dan menjalankan inovasi tersebut.
Ini menunjukkan bahwa peran kepemimpinan dalam suksesnya
sebuah kegiatan atau inovasi sangat besar.

Salah satu contoh sebagai bentuk komitmen Kepala Dinas


Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruan yaitu dengan
mengembangkan “Eco Green Building Colonial Library”.
Inovasi ini merupakan Integrasi Perpustakaan sebagai pusat
literasi dengan memanfaatkan taman kota sebagai Taman Baca .
Pemanfaatan Taman Kota yang berada dilokasi depan Gedung
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di kota Pasuruan sangat
menunjang untuk peningkatan minat baca masyarakat karena
warga dapat membaca buku koleksi Perpustakaan sambil
berwisata bersama keluarga .

Program Eco Green Building Colonial Library mempunyai


tujuan:

a. Meningkatkan Angka Kunjungan diPerpustakaan dan


Kearsipan:
b. Menumbuhkan budaya literasi pada masyarakat
c. Menaikkan indeks literasi masyarakat kota Pasuruan

7. Dukungan anggaran
Dukungan anggaran dari Pemerintah Kota Pasuruan
dialokasikan terbatas untuk operasional program inovasi LABU

24
( Layanan Antar Buku), program ini membutuhkan anggaran untuk
pembelian BBM serta mengoptimalkan SDM yang ada. Anggaran
juga dimanfaatkan untuk kegiatan “PerpuSemangat Award”.
Anggaran diperuntukan dimanfaatkan untuk operasional kegiatan.

Selanjutnya kerjasama dengan Perbankan Bank Indonesia (BI)


dengan nama BI Corner, menyediakan fasilitas Pojok Baca yang berisi
koleksi buku tentang Perbankan.
Sementara kerjasama dengan komunitas – Komunitas yang ada
dimasyarakat dalam rangka upaya merangkul masyarakat dari berbagai
lapisan dan latar belakang sosial Masyarakat agar ikut berperan serta
memasyarakatkan Minat Baca dan Literasi.
Dalam rangka kelestarian arsip Dinas Perpusda dan Kearsipan
melaksanakan strategi yaitu Restorasi arsip dan kegiatan alih media.

25
BAB IV.
LESSONS LEARNT

A. Peran Kepemimpinan Pelayanan


Visi pembangunan Kota Pasuruan 2016–2021 merupakan
komitmen Wali Kota Pasuruan dalam menyejahterakan masyarakat di
Kota Pasuruan dan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan di setiap OPD
di Pemerintah Kota Pasuruan, terutama di Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan.
Inovasi yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan misi Wali
Kota Pasuruan yang ke delapan, yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan
publik dan tata pemerintahan yang baik
Dengan adanya inovasi-inovasi tersebut diharapkan dapat
meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Pasuruan.

B. Inovasi Pelayanan
Inovasi yang sudah dilaksanakan di Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan antara lain :

1. Kopling Mas (Kolaborasi Perpustakaan keliling dengan


masyarakat).
2. KULIT MAS (Kunjungan Literasi Masyarakat)
3. PerpuSemangat Awards (PERPUstakaan sebagai destinasi wisata
edukasi bagi keluarga dan masyarakat yang Seru, Edukatif,
Modern, Aktif, Nyaman, Gaul, Asyik, Terampil).
4. LABU (Layanan Antar Buku)
5. E-PODI (e-Pasuruan On Digital)
6. ABAGATA (Aku Baca, Aku Pegang, Aku Tahu)

26
C. Kompetensi dan Pemberdayaan SDM
Dalam meningkatkan kompetensi di Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan melalui Jejaring dengan melakukan komunikasi, koordinasi
secara rutin dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan diluar daerah
untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan yang dapat
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas pada Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan.
Untuk mengatasi kekurangan SDM dengan beban kerja yang
tinggi maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melakukan upaya
memaksimalkan dan mengoptimalkan kinerja SDM yang sudah ada.
Pendekatan dengan berbagai pihak atau Komunitas yang ada
dimasyarakat dilakukan dengan cara formal dan non formal. Komunikasi
yang dibangun untuk saling mendukung dan mengenalkan literasi pada
masyarakat.

D. Penerapan Manajemen Mutu, Pengawasan dan Pengendalian Pelayanan


Publik.
Penerapan inovasi layanan publik yang ada didinas Perpusda dan
Kearsipan Kota Pasuruan sangat mempengaruhi salah satu kinerja
Dinas, sebagai contoh pada kasus angka jumlah kunjunga yang sangat
rendah yaitu yang semula hanya ada jumlah kunjungan 4 orang
/perhari, dengan adanya inofasi KulitMas (Kunjungan Literasi
Masyarakat) berdampak meningkatnya jumlah kunjungan yang sangat
signifikan.
Untuk Sistem Penjamin Mutu sudah dilaksanakan Survey
Kepuasan Masyarakat (SKM), namun belum dapat dibuktikan
kesesuaiannya dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) yang
dikeluarakan oleh Lembaga Akreditasi Perpustakaan – Perpustakaan
Nasional RI ( LAP-PERPUSNAS RI ). Ke depan diharapkan bisa
melaksanakan Sistem Penjamin Mutu yang baik dalam upaya mencapai

27
tujuan dari manajemen mutu itu sendiri yaitu peningkatan kualitas
layanan yang disediakan.
Untuk bidang Kearsipan sudah dilakukan audit eksternal ditahun
2020 oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dan
mencapai predikat Baik.

E. Pemanfaatan Teknologi Digital.


Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pasuruhan sudah
memanfaatkan Teknolgi digital dengan mengembangkan perpustakaan
digital bernama E-PODI dimana aplikasi tersebut dapat diakses melalui
Handphone sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setiap saat,
selain itu media sosial seperti twitter, Instagram, facebook digunakan
sebagai media promosi dan sosialisasi.

28
BAB V.
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Faktor kunci sukses dari sebuah inovasi yaitu komitmen pimpinan,
dukungan anggaran, komunikasi dan kolaborasi.
2. Inovasi yang ada didukung oleh pentahelix yaitu pemerintah,
swasta, media, masyarakat dan akademik.
3. Secara umum, inovasi yang ada pada Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Pasuruan dapat diadopsi dan diadaptasi di Kota
Salatiga

B. Rekomendasi
1. Menganalisa anggaran untuk kegiatan prioritas;
2. Dalam rangka mewujudkan pelayanan prima, pelayanan publik
harus akuntabel dan berkelanjutan;
3. Mengikuti Akreditasi Nasional Perpustakaan melalui perpusnas RI;
4. Menonaktifkan situs-situs Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota
Pasuruan yang tidak update dan berkoordinasi dengan Diskominfo
untuk mengaktifkan website resmi dari pemerintah kota Pasuruan
untuk pengelolaan kontenyang berkelanjutan;
5. Melengkapi Informasi di situs resmi Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Pasuruan, yang dapat diakses oleh publik;
6. Perlunya peningkatan upaya pengawasan, monitoring dan
evaluasi dengan pelibatan lintas sektor.

29

Anda mungkin juga menyukai