Anda di halaman 1dari 101

MEMBANGUN TIM

EFEKTIFPENGAWAS (PKP)
PELATIHAN KEPEMIMPINAN

Page: 6
DR.Marps/PKP - Membangun Tim Efektif
19670504 198603 1 002
Pembina Tk.I - IV/b
Widyaiswara Ahli Madya
MEP UGM – 2003
Permata Payung Asri 11 Smg
HP 08122753450
ikbalkhafid@gmail.com
TAHAP PENYELENGGARAAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS
4 Hari
60 hari
20 Hari
Kompetensi :
Agenda IV Pemimpin yang
Aktualisasi Agenda V
7 Hari Melayani
Agenda III Kepemimpinan : Evaluasi :
Pengendalian - Menerapkan -Substansi
Pekerjaan : kepemimpinan akademis
4 Hari Agenda II Melayani dalam
Kepemimpinan -Mengendalikan Aksi Perubahan -Akper;
Pelayanan : kegiatan yanblik -Sikap
Perilaku.
-Menerapkan
Agenda I -Diagnosa manajemn mutu
Kepemim- Organisasi
pinan -Pengawasan
Pancasila dan -Berpikir kreatif
Bela Negara
-Membangun
Tim Efektif
Total : ± 95 hari
PERAN AGENDA
AGENDA KEPEMIMPINAN 2 AGENDA KEPEMIMPINAN
1 PANCASILA & BELA NEGARA PELAYANAN
Kemampuan Mengelola/ Kemampuan pemimpin
MENGENDALIKAN DIRI melakukan fungsi
SENDIRI dikaitkan dengan kepemimpinan
Nilai-nilai Pancasila dan Bela MENGENDALIKAN ORANG
Negara LAIN

3 AGENDA PENGENDALIAN 4 AGENDA AKTUALISASI


PEKERJAAN KEPEMIMPINAN

Kemampuan Pimpinan Kemampuan Pimpinan dalam


MENGENDALIKAN MELAKUKAN AKSI
PEKERJAAN (kompetensi PERUBAHAN
manajerial)
Reformasi Birokrasi:
8 Area Perubahan

Kualitas
Birokrasi
Indonesia

http://rb.batan.go.id/eksekutif.php
KOMPETENSI DASAR
Mampu mengelola tim kerja yg
partisipatif dan efektif untuk
pelaksanaan kegiatan pelayanan MATERIPOKOK
MATERI POKOK
publik yang efisien / efektif 1. Tim Efektif dlm pelayanan
2. 1.
Analisis Karakteristik tim
Identifikasi
INDIKATOR KEBERHASILAN kerja/ Stakeholder yang
1. Mengembangkan tim efektif stakeholders
efektif
dalam pelayanan 3. 2. Analisis
Menumbuhkan dan
2. Mengidentifikasi stakeholder pengaruhi Stakeholder
stakeholders
3. Menguraikan karakteristik tim 4. 3.
Identifikasi Stakeholder
Mempengaruhi
kerja yang efektif
4. Menumbuhkan dan mengajak stakeholders
5. Komunikasi efektif
stakeholder membangun tim
6. 4.
Praktek membangun
Praktik membangun Tim
Efektif
kerja yg efektif tim efektif
HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta


diharapkan mampu menumbuhkan tim kerja yang
efektif untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan
publik yang prima

 Keberhasilan pembelajaran dinilai dari


kemampuan peserta membangun persepsi
para stakeholder utk mewujudkan
peningkatan kinerja pelayanan publik.
TIM EFEKTIF
T i m adalah sekumpulan orang
yang memiliki keterampilan yang
saling melengkapi dan memiliki
komitmen untuk mencapai suatu
tujuan bersama dgn suatu proses
kerja bersama saling bertang-
gungjawab satu sama lain. 
Hasil yang dicapai oleh tim,
bergantung pada kerjasama yang
dilakukan pd sebagian besar waktu.
Kemampuan yg perlu dimiliki
Strong leader
Tujuan bersama
Aturan main bersama
Rencana kerja yg jelas
Dukungan thd risiko
Keterlibatan yg totalitas
UNTUK APA TIM ?

Membuat siapapun yang terkait


dengan “perubahan”, mereka ikut
aktif berperan sebagai ‘pelaku’
bukan ‘penonton’ atau ‘korban’
dari perubahan

Page:
14
KENAPA
HARUS TIM .. ?

Karena sudah banyak fakta MENINGKATKAN KUALITAS KEPUTUSAN


menunjukkan, TEAM EFEKTIF KREATIVITAS, PEMECAHAN YANG LEBIH BAIK.
TERUTAMA PD TUGAS-TUGAS MASALAH DAN INOVASI.
YANG KOMPLEKS. Kerja team menghasilkan
Kumpulan ide, perspektif, kualitas outcomes yang
Team tidak selalu diperlukan, pengetahuan dan ketrampilan
namun kalau struktur team menciptakan sinergi mendorong
baik karena dibentuk dari
digunakan dan dijalankan dengan anggota mampu mengkombina- sikan berbagai perspektif, minat
efektif maka manfaat akan didapat ketrampilan untuk mencip- takan dan pemikiran
oleh organisasi dan anggota team pendekatan-pendekatan baru dalam
tersebut pemecahan masalah
TUJUAN MEMBENTUK TIM !!!
 Tim dibangun dengan tujuan
untuk membantu kelompok
fungsional menjadi lebih efektif.

 Secara spesifik, membangun


sebuah tim artinya harus
mengembangkan : semangat,
saling percaya, kedekatan,
komunikasi, dan produktivitas.
INTEGRITAS PROFESIO Page:
INOVA PEDU
NAL 16
TIF LI
YANG MENJADIKAN TIM TERBENTUK !!!

 Kesamaan tujuan ( Visi – Misi );


 Kepedulian tiap anggota dan
komitmen bersama;
 Norma dan Prosedur Kerja yang sama;
 Ketergantugan satu dan lainnya;
 Keterbukaan pada tingkat lebih tinggi.
See more at: http://ikhtisar.com/membangun
-tim-kerja-yang-efektif/#sthash.lhSFTuhz.dpuf
INTEGRITAS PROFESIO Page:
INOVA PEDU
NAL 17
TIF LI
TAHAPAN MEMBANGUN TIM EFEKTIF
Anggota masih belajar
untuk bekerjasama,
Mungkin terjadi konflik
terhadap tugas.

Mulai saling mengenal, Tahapan akhir :


mulai berfungsi sebagai Tugas selesai/
kelompok kerja
bisa dibubarkan
Anggota tim sudah
dapat bekerja dgn Memberi apresiasi
baik, rasa memiliki terhadap seluruh
terhadap tujuan tim, Anggota Tim
Loyalitas tim mulai saling bertangjawab
terbentuk. serta rasa bangga.
Anggota tim mulai
bekerjasama
Mem Mendukung
salin elihar pelaksanaan
Mengelola a g p a “ tugas, fasilitasi
dan Kembakonflik ntara Aercaya rasa Komunikasi
Kerjasama ngkan ngg ” di
ota

Fasilitasi hub
Perbedaan
KELOMPOK TIM
KELOMPOK BELUM TENTU TIM TIM PASTI KELOMPOK.
 Anggota bekerja secara INDIVIDUAL DAN  Anggota MENYADARI KETERGANTUNGAN
KADANG BERBEDA TUJUAN. ANTAR MEREKA
 Anggota tdk Dilibatkan dalam Penetapan
 Anggota merasa memiliki ORGANISASI KRN
SASARAN
KOMITMEN THD SASARAN.
 Anggota DIMINTA UTK BEKERJA DAN
BUKAN DIMINTA SARAN.  Anggota MEMILIKI KONTRIBUSI THD
KEBERHASILAN ORGANISASI.
 Anggota tdk percaya pd motif Rekan
KERJANYA.  Anggota bekerja dlm suasana Saling
 HATI-HATI DLM MENYAMPAIKAN PENDAPAT PERCAYA.
KRN KURANG TOLERANSI  Anggota Menjalankan Komunikasi dgn TULUS
 Apabila Mendapat Pelatihan dlm
penerapan-nya Sangat Dibatasi oleh
PIMPINAN.  Anggota Didorong Menambah Keterampilan
dan menerapkannya dlm TIM
 Anggota berada dlm Konflik, tidak Tahu
sebab dan Pemecahannya.  Anggota MENYADARI BAHWA KONFLIK
 Anggota tidak Didorong utk Ikut dlm DLM TIM adalah HAL WAJAR.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN.  Anggota BERPARTISIPASI AKTIF dalam
Ada tujuh hal penting memaksimalkan
hasil tim kerja efektif :
Adanya tujuan yang jelas dari
setiap tim kerja;
Adanya struktur tim kerja yang
berorientasi hasil;
Anggota Tim yang kompeten;
Adanya peta komitmen kerja dari
setiap anggota;
Adanya kemauan setiap anggota
kelompok untuk membangun ikllim
tim kerja yang kondusif;
Adanya kesepakatan standar kerja
yang akan dibentuk, dan
Dukungan dan Penhargaan
Eksternal
Langkah membangun Tim
Identifikasi
kegiatan tiap
tahapan

Menetapkan Identifikasi
Tim & tugas siapa saja yg
Tim terlibat
Tim kerja
Identifikasi Identifikasi
interes dlm power dlm
kegiatan kegiatan
LANGKAH MEMBANGUN TIM EFEKTIF

 Berisi Instansi/ individu yg terkait atau terlibat dng Aksi Perubahan


atau juga Instansi/ individu yg akan terkena dampak.
 Identifikasi ini sekaligus utk mengetahui sejauh mana dukungan
stakeholder dlm pelaksanaan Aksi Perubahan.
 Dirinci :
a. Stakeholder Internal dan Eksternal (Pentahelix)
b. Jenis Stakeholder;
c. Net Map/jejaring; (vensim)
d. Analisa Pengaruh & Kepentingan Stakeholder;
e. Kuadran
f. Mobilisasi Stakeholder.
g. Tim efektif
STAKEHOLDER
Siapa Saja (Orang, Mereka Yang Memiliki
Organisasi, Kepentingan Kuat
Komunitas) Yang Terhadap Upaya Itu,
Dipengaruhi Oleh Baik Alasan Akademik,
Filosofis, Atau Politis,
Atau Sekalipun Mereka Dan
Mempengaruhi Keluarganya, Teman
Suatu Upaya Stakeholder Dan Rekannya Tidak
Perubahan Langsung Dipengaruhi
Organisasi (Upaya) Upaya Itu
Pendekatan Kepentingan
Stakeholders
Semua orang akan tertarik
• Ekonomi
• Politik
ikut bekerja sama • Sosial
• Budaya
jika ada MANFAAT kerja sama
• Etnis
• Lingkungan
BAGINYA • Keamanan
 pribadi • dll
 organisasi
Diklat Pra Jabatan Tenaga
Non Kependidikan (6-8 Mei
STAKEHOLDER 2014)

Perorangan atau kelompok yang tertarik, baik yang


berasal dari dalam maupun dari luar organisasi,
yang berpengaruh maupun terpengaruh oleh
tujuan-tujuan dan tindakan-tindakan sebuah tim
(West, 1998)
Seseorang atau organisasi yang secara
positif maupun negatif terpengaruh oleh
hasil tindakan suatu organisasi atau
berpengaruh terhadap hasil tindakan
suatu organisasi (Freeman, 1984)
Diklat Pra Jabatan Tenaga
Non Kependidikan (6-8 Mei
STAKEHOLDERS
dalam kepemimpinan birokrasi
2014)

Perorangan (tokoh masyarakat, tokoh


agama, pejabat organisasi publik/
swasta) yang berpengaruh ataupun
terpengaruh oleh : kebijakan/ program/
kegiatan organisasi publik dalam
memberikan added value kepada
masyarakat.
Bila Bpk/Ibu sedang berada di negara 4 musim, kadang
akan melihat Angsa terbang berombongan, pergi ke
daerah yg lebih hangat, menghindari musim dingin…
Perhatikan, mereka terbang dalam formasi “V” Dengan terbang dalam
Mungkin Bapak/ Ibu kepingin tahu kenapa…….. kelompok formasi “ V “,
efisiensi seluruh ”Group”akan
naik sebesar 71 %, dibanding
dengan terbang sendiri-sendiri

Fakta :
Angsa-angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara
rendah dari belakang untuk memberikan semangat riuh
kepada terbang di depan, sehingga kecepatan terbang dapat angsa yang
dijaga.
Pelajaran 1:
Bekerja secara Team, bergerak ke arah tujuan yang sama ,
membuat kita mencapai tujuan lebih cepat dan lebih ringan.

Pelajaran ke 2:
Selalu kompak di dalam team yang bergerak ke satu tujuan
akan membutuhkan lebih sedikit energi.
Akan lebih mudah dan lebih menyenangkan utk
mencapai tujuan.
Setiap anggota akan merasa berkewajiban untuk
menolong sesama.
JENIS-JENIS DAN KATEGORI STEAKHOLDER
UTAMA /
KUNCI
PRIMER
JENIS/KATEGORI
SEKUNDER
STEAKHOLDER
INTERNAL
PEMERINTAH
EKSTERNAL
NON
PEMERINTAH
1) Stakeholder Internal dan Eksternal
 Stakeholders Internal, mudah untuk dipengaruhi.
Dalam Lingkungan Instansi Pemerintah :
Contoh : atasan langsung, kepala instansi, kolega di
Instansi, UPT, dan bawahan.

 Stakeholders Eksternal, sering tidak mudah


untuk dipengaruhi. Dalam Lingkungan Instansi
Pemerintah untuk :
Contoh : pejabat instansi terkait di pusat / daerah,
masy, peneliti, dosen, luar negeri, dll
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

CONTOH IDENTIFIKASI STAKE HOLDER


PENTAHELIX

1 2 3 6
4
PEMERINTAH MASYARAKAT DUNIA USAHA AKADEMISI MEDIA MASA
GTT/PTT

Disdikbud PKK Bank Jateng


UGM JAWA POS
Prov DASAWISMA Sukun
UNIVERSITAS SM
Cabang Jarum
MURIS SIMPANG
Dinas Foundation
LIMA TV
Pendidikan

3
Stakeholders Utama
3 JENIS-JENIS
STAKEHOLDER
1
Stakeholders Primer
(Key Stakeholders)
Mereka yang
bisa memiliki
pengaruh positif
3 Stak
hold
e
er
(Primary Stakeholders)
Orang / kelompok yang
langsung dipengaruhi
Upaya itu, baik positif
terhadap Upaya
maupun negatif (dalam
beberapa kasus ada
Stakeholders Sekunder
(Secondary Stakeholders) 2
Orang / kelompok yang secara
Stakeholders Primer di
kedua sisi)

tidak langsung dipengaruhi Upaya


itu, baik positif maupun negatif
2) Jenis Stakeholders (1)

a. Stakeholders Primer (Primary Stakeholders)

 Orang / kelompok yang langsung


dipengaruhi oleh kegiatan yang
dijalankan oleh organisasi publik
tertentu, pengaruhnya baik positif
maupun negatif.
Jenis Stakeholders
lanjutan ..... (2)

b. Stakeholders Sekunder (Secondary


stakeholders)
Orang / kelompok yang secara tidak
langsung dipengaruhi oleh kegiatan yg
dijalankan oleh organisasi publik tertentu.
Pengaruhnya, baik positif maupun negatif
lanjutan ..... Jenis Stakeholders (3)

c. Stakeholders Utama (Key Stakeholders)

 Mereka yang bisa memiliki pengaruh


positif / negatif terhadap kegiatan
pemerintah dan keberadaan mereka
sangat penting di dalam atau bagi
organisasi yang memiliki kegiatan
tersebut.
PENUGASAN INDIVIDU 1
BUATLAH :
a. KONSEPSI AKSI PERUBAHAN
b. IDENTIFIKASI KATEGORI STAKEHOLDERS : INTERNAL
DAN EKSTERNAL (PEMTH DAN NGO) /
PENTHAHELIX
c. IDENTIFIKASI JENIS STAKEHOLDER KUNCI, PRIMER,
SEKUNDER
Ikbal wibpsdmd
KONSEPSI AKSI PERUBAHAN
Nama :………………………………………………………………………………………… ……………………
Jabatan :………………………………………………………………………………………………………………
JUDUL :………………………………………………………………………………………………………………..
NO TAHAPAN/ KEGIATAN PENANGGUNG STAKEHOLDER
MILESTONE JAWAB
1. Membangun Tim a. Mengidentifikasi Projec leader Kabid A
Efektif stakeholder Kasubag Umpeg
b. Menyusun SK tim Pokja Admin pengagenda
c. Mengesahkan SK Tim Kepala Dinas Sekretaris
penggagenda
d. Mendistribusikan SK Pokja Admin caraka
2. Melakukan Survey a. Mencari data Pokja teknis Kabid B, kasi BA
dst b. dst

Ikbal wibpsdmd
Untuk mengetahui siapa saja yg harus terlibat dlm pelaksanaan Rencana Aksi
Mendapatkan daftar panjang stakeholder
JUDUL RAP : ...................................
DAFTAR PERKIRAAN STAKEHOLDER YG AKAN TERLIBAT
NO NAMA JABATAN PERAN
Internal
1 Amirudin Kepala Dinas Memberi masukan, saran
2 Rudiyanto Sek Din Memfasilitasi sapras
3 Dina Gulanda Kabid A Memberi kewenangan
4 Jago Marogo Kasie Membantu menyiapkan data
5 Dian Permana pengagenda Membantu menyiapkan admin
Eksternal Pemerintah
6 Abra Winata Camat Menggerakan masyarakat
7 Parwati Kabag Hukum Memfasilasi regulasi
Eksternal Non Pemerintah
8 Nani Aryani Wartawan Membantu menyebar informasi
Masyarakat Memanfaatkan hasil
Ikbal wibpsdmd
CONTOH JENIS STAKEHOLDERS
• Kadin
UTAMA • Sekdin
• Kabid A

• Kasi AB
• Pengagenda
PRIMER • Camat
• Kabag Hukum

• Wartawan
SEKUNDER • Masyarakat

Ikbal wibpsdmd
INSTRUMEN IDENTIFIKASI
PENGARUH STAKEHOLDER
• Net Map
Memetakan kompleksitas Pengaruh
Stakeholder (Eva Schiffer)
Net-Map (Eva Schiffer)
 Net-Map merupakan instrumen berbasis Social Network Analysis
(SNA);
 Net-Map berusaha mengukur keterhubungan antar individu dan
membantu menjelaskan bagaimana antar individu tersebut
saling terhubung dgn berbagai issues atau program;
 Dengan analisis ini dapat memetakan secara singkat pola
hubungan yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang
ada serta membantu bagaimana melakukan penguatan hubungan
untuk dampak yang lebih besar
Net-Map (Eva Schiffer)
 Net-Map dapat membantu menentukan :
1. Siapa saja aktor / stakeholder yang terlibat
2. Bagaimana mereka terhubung
3. Seberapa besar pengaruh mereka
4. Apakah tujuan mereka.
 Juga membantu memahami :
1. Kompleksitas hubungan dgn perspektif yg berbeda
2. Network terkait kewenangan formal dan informal
3. Bottlenecks serta penyebab keberhasilan dan kegagalan
4. Bagaimana memanfaatkan kompleksitas yang ada
PROSES & HASIL NET-MAP
• Peta hubungan adalah rangka, sedangkan diskusi
justru sebagai substansinya.
• Hasil akhir : peta hubungan menunjukkan kepada
siapa kita dapat bekerja sama.
• Proses yang maksimal akan melahirkan hasil yang
maksimal (memberikan pandangan yg mendalam
bagaimana mengeksekusinya).
Bagaimana Memulai ?

Langkah 1
• Pertimbangkan kasus yang telah didiskusikan
dalam kelompok dan definisikan pertanyaan :
“Siapa saja yang mempengaruhi atau dipengaruhi
keberhasilan aksi perubahan dari peserta……. ?”
MENGIDENTIFIKASI STAKEHOLDERS

Langkah 2
Pengelompokan Kategori stakeholder dalam net-map:
 Pemerintah
 Organisasi Masyarakat (NGO)
 Dunia Usaha
 Akademisi
 Media Massa
MEMBANGUN TIM EFEKTIF (TONKOVIC, 2015)
MENGAITKAN HUBUNGAN ANTAR
STAKEHOLDERS Langkah 3
 Hubungan formal : hirarki, pelaporan, aliran dana, dsb.

 Hubungan informal : kesetiakawanan, konflik, advokasi

 Garis Hubung :
-Garis komando (dari atasan ke bawahan), garis
sebaliknya konsultasi
-Garis koordinasi, garis sebaliknya juga koordinasi
MEMETAKAN POSISI DARI TIAP
STAKEHOLDERS

Langkah 4
Jenis Posisi :
•Positif (+) = mendukung
•Negatif (-) = menentang
•Netral (+/-)
CONTOH IDENTIFIKASI STAKEHOLDER DAN NET MAP
DPKAD
Kepala Sekretaris
Kota
Dishubkominfo Dishubkominfo
Semarang
Kota Kota
Bagian
Semarang Semarang
Hukum +
Setda Kota
Semarang + Kasi Penataan
+ dan
+
Pengembangan
Bagian
Humas +
Setda Kota +
Semarang
+ Kasi Parkir
+
Umum dan
+ Khusus
Satpol PP Kasi
Kota Pengawasan
dan
Semarang
Pengendalian +
+
Staf Bidang
Perparkiran
Polrestabes
Semarang
Juru Parkir
+ - Iegal dan
+ Ilegal
Dinsospora + +
Kota Pengelola/
Ormas + Penyelenggara
Semarang
Lindu Aji Perusahaan Tempat
Asuransi Juru Pungut Khusus Parkir
Parkir Parkir

Keterangan : + : Berpengaruh
: Stakeholder Internal - : Tidak berpengaruh
+/- : Netral
: Stakeholder Eksternal Pemerintah
: Garis Komando
: Stakeholder Eksternal Non Pemerintah
: Garis Koordinasi
NET MAP STAKEHOLDER DENGAN VENSIM
BUPATI WAKIL
Pimpinan BATANG BUPATI Provider
DPRD Anggota Internet
TAPD
Komisi Dinas
DPRD Kominfo

Inspektur Kelom
TA DPRD pok
PROJECT LEADER masy. LSM
BPK Sekretariat
Perwakilan Dewan
Jateng

BPKP OPD Ormas


Perwakilan PENGAMPU
Jateng

Polres Kabag
batang Kejari Hukum
Batang
TARGET KETERKAITAN MTE
DENGAN RANCANGAN AKSI PERUBAHAN
1. Mampu membuat Tata Kelola Aksi Perubahan;
2. Mampu meng-Identifikasi Stakeholders :
a. Stakeholder Internal dan Eksternal
b. Jenis Stakeholder Utama, Primer dan Sekunder
c. Pemetaan Stakeholder dalam Net Map
d. Analisa pengaruh dan kepentingan Stakeholder, dgn posisi Kuadran
Promoters, Latents, Defenders, Apatetics
e. Upaya memobilisir stakeholders 4 kuadran tsb (narasi)
f. Membangun Tim Efektif.
3. Menerapkan Strategi Berkomunikasi.
ALUR PIKIR MENYUSUN AKSI PERUBAHAN

KONDISI YG
KONDISI
GAP DIHARAPKAN
SEKARANG

ALAT ANALISIS

TEROBOSAN / INOVASI

GAGASAN AKPER
ANALISA STAKEHOLDER
Model
skeeper

Analisis
stakeholder

Model
Dereck
walker
Posisi dalam
kuadran proper
mendukung :
melihat peran sebagai peluang utk +
berhasil
 Menentang :
menganggap sebagai beban -
Manfaat Identifikasi & Analisis
Stakeholders (2)
 Fair bagi semua
 Meminimalisir penolakan
 Memperkuat posisi kita jika ada oposisi
 Menjembatani modal sosial bagi komunitas
 Meningkatkan kredibilitas organisasi kita : fair,
etis, transparan, dan membuat orang suka
bekerja dengan kita
 Meningkatkan peluang keberhasilan Perubahan
Pemetaan Kuadran Stakeholder
Influence/Power/Pengaruh tinggi
+
LATENTS PROMOTERS

Mitra Kunci, Bangun Relasi


Konsultasi (waspadai) -
Kolaborasi
Interest/Kepentingan Rendah Interest/Kepentingan
Tinggi
- +
APATHETIC DEFENDERS

Berbagi Say Hallo,


Informasi komunikasi
(pemberdayaan)
-
Influence/Power/Pengaruh rendah
PROMOTORS memiliki kepentingan besar
terhadap aksi perubahan dan juga
INFLUENCE/POWER kekuatan untuk membantu membuatnya
LATENTS PROMOTORS berhasil (atau menggelincirkannya);

DEFENDERS memiliki kepentingan pribadi dan


dapat menyuarakan dukungannya dalam
komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk

INTEREST
mempengaruhi aksi perubahan;
APATHETIC DEFENDERS
LATENTS tidak memiliki kepentingan khusus
S
maupun terlibat dalam aksi perubahan, tetapi
memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi
aksi perubahan jika mereka menjadi tertarik;

APATHETICS kurang memiliki kepentingan


maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak
mengetahui adanya aksi perubahan.
CONTOH PEMETAAN PENGARUH DAN KEPENTINGAN STAKEHOLDERS
N STAKEHOLDERS PENGARUH KEPENTINGAN KATEGORI
O
1 BUPATI + + Promoter
2 Wakil Bupati + + Promoter
3 Anggota TAPD + - Latens
4 Ka Diskominfo - + Defender
5 Inspektur + _ Latens
6 Sekretaris DPRD _ + Defender
7 OPD Pengampu + _ Latens
Belanja Hibah
Bansos
8. LSM - - Apatetics
Ikbal wibpsdmd
CONTOH MENGANALISIS STAKEHOLDERS
LATENS : + PENGARUH
1. DPKAD Kota Semarang PROMOTERS :
2. Bagian Hukum Setda Kota 1. Kepala Dishubkominfo Kota
Semarang Semarang
3. Bagian Humas Setda Kota 2. Sekretaris Dishubkominfo
Semarang Kota Semarang
Empat Kelompok

4. Satpol PP Kota Semarang 3. Kasi Penataan dan


Stakeholders

5. Dinsospora Kota Semarang Pengembangan


4. Kasi Parkir Umum & Khusus
- +
APATHETICS : DEFENDER : INTEREST

1. Juru Parkir Liar 1. Juru Parkir Legal


2. Perusahaan Asuransi Parkir 2. Pengelola/Penyelenggara
3. Ormas Lindu Aji Tempat Khusus Parkir
3. Juru Pungut Parkir

Ikbal wibpsdmd
-
PETA STAKEHOLDERS
Langkah 1 Memetakan Stakeholders (1)

 Brainstorming  berkumpul bersama anggota organisasi,


pejabat, orang yang terlibat, dan orang yang diberi informasi
tentang rencana aksi perubahan (buat kategori dan nama)
 10-15 menit mengemukakan sebanyak mungkin saran
– ( walau aneh sekalipun ), tanpa kritik dan evaluasi;
 Mendiskusikan tiap saran, bisa mengidentifikasinya
– menjadi Stakeholders Primer, Sekunder, dan Utama.

 Mengumpulkan kategori dan nama dari Informan di komunitas


( yang bukan peserta Brainstorming ), terutama anggota
populasi / penduduk wilayah geografi yang menjadi Sasaran.
Memetakan Stakeholders (2)

 Berkonsultasi dengan organisasi yang terlibat / pernah


dilibatkan dalam program serupa, atau yang bekerja dengan
populasi / di wilayah yang menjadi Sasaran;

 Mendapatkan lebih banyak gagasan dari Stekeholders


begitu mereka teridentifikasi;

 Pasang advertensi apabila perlu  di layanan masyarakat,


pertemuan komunitas, newsletter komunitas / organisasi,
media sosial, email Target, pengumuman oleh pimpinan
rapat, pertemuan keagamaan, dan dari mulut ke mulut.
Langkah 2 Memetakan Stakeholders
 Menetapkan daftar panjang orang-orang
dan organisasi yang mempengaruhi seta
terpengaruh oleh aksi perubahan kita;

 Memetakan para sakeholder pada diagram


power / interest pada template yang disiapkan
ANALISIS STAKEHOLDERS
Menganalisis Stakeholders (1)
Menentukan:
Stakeholders yang berpengaruh paling positif
• atau paling negatif terhadap Aksi Perubahan;

Stakeholders yang paling dipengaruhi oleh


• Aksi Perubahan;

Bagaimana peserta PKP harus bekerja bersama


• Stakeholders dengan berbagai tingkat
• kepentingan dan pengaruh yang berbeda.
Influence
+
LATENS PROMOTERS
(High influence, low interest) (High influence, high interest)
(Pengaruh tinggi namun (Pengaruh tinggi dan kepentingan
kepentingan rendah) tinggi)

Interest
- +
APATHETICS DEFFENDERS
(Low influence, low interest) (Low influence, high interest)
(Pengaruh rendah dan kepentingan (Pengaruh rendah namun
rendah) kepentingan tinggi)

-
Analisa Pengaruh Kepentingan Stakeholders
Menganalisis Stakeholders (2)
 Stakeholders Utama pd umumnya adalah Promotors;
 Kuadran promotors dapat membantu memutuskan
bagaimana mengelola Stakeholders;
 Agar Aksi Perubahan berhasil, perlu mengembangkan
Promotors utk memahami penuh dan menerima proses
Aksi Perubahan sepenuh hati;
 Mereka bisa mengajak Stakeholders lain bergabung
serta mendorong mereka berpartisipasi
dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi
Aksi Perubahan;

 Mereka bisa menjadi mentor bagi Stakeholders lain.


Menganalisis Stakeholders (3)
Ciri-ciri keempat Kelompok Stakeholders:
 Promoters memiliki kepentingan besar terhadap Aksi Perubahan
dan juga kekuatan utk membantu membuatnya berhasil ( atau
menggelincirkannya );

 Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan


dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil utk
Latents tidak Aksi
mempengeruhi memiliki kepentingan khusus maupun
Perubahan;
terlibat dlm Aksi Perubahan, tetapi memiliki kekuatan besar
utk mempengaruhi jika mereka menjadi tertarik;
Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan,
bahkan mungkin tidak mengetahui adanya Aksi Perubahan.
Mengelola Stakeholders (1)
 Promoters (High Influence / High Interest)
 Benar-benar bisa membuat Upaya berjalan;
 Jika positif, maka perlu diperkuat dan dilibatkan dalam pekerjaan yang akan
dinikmatinya;
 Jika gagasannya tidak jalan, yakinkan bahwa mereka tahu mengapa, dan
mengapa alternatifnya lebih baik.

 Latents (High Influence / Low Interest)


 Bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan akan pentingnya Upaya bagi
kepentingan mereka sendiri atau untuk kebaikan yang lebih besar;
 Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali perlu dilakukan kontak dengan
mereka;
 Tunjukkan bagaimana Upaya memiliki efek positif terhadap isu maupun populasi
yang menjadi perhatiannya.
Mengelola Stakeholders (2)
 Defenders (Low Influence / High Interest)
Bisa sangat membantu jika mereka tetap mendapat informasi dan
kita tidak perlu khawatir tentang keterlibatannya di masa datang;
Mereka sering memberikan waktu dan keterampilannya
– saat Upaya perlu bertahan hidup.

 Apathetics (Low Influence / Low Interest)


 Tidak peduli terhadap Upaya;
Menjadi Stakeholders karena kebetulan menjadi anggota suatu
kelompok atau karena posisinya di komunitas;
Sebaiknya tidak mengganggu mereka, walaupun bisa diberi
informasi melalui newsletter.
Mengelola Stakeholders (3)
Menarik orang / organisasi ke dalam proses dan
menggerakkan ke arah Promotors :

 Memperlakukan mereka dengan respek;

 Memberi informasi apapun, training, mentoring, dan/atau dukungan yang diperlukan


agar mereka tetap terlibat;

 Menemukan tugas atau pekerjaan yang perlu dilakukan yang menarik minat dan
menggunakan bakat mereka;

 Menjaga semangat mereka dengan memuji, merayakan, apresiasi kecil, dan secara
terus menerus mengingatkan pencapaian Upaya;

 Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan.


Mengelola Stakeholders (4)
 Mengajak mereka mengerjakan pembuatan konsep, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi Upaya dari sejak awal

 Apabila mengawali hanya dengan sedikit kekuasaan / pengaruh,


mereka perlu dibantu belajar bagaimana :

 memperoleh dan melatih pengaruhnya dengan bekerja


bersama dgn orang lain, dan

 mengembangkan keterampilan pribadi, berpikir kritis, dan


politis.
STRATEGI MEMOBILISASI STAKEHOLDER
Influence
+
LATENS: KEEP SATISFIED PROMOTERS: MANAGE CLOSELY

-Yakinkan manfaat - Libatkan dalam


perubahan, tapi perubahan dg respek
jangan berlebihan yang - Lakukan upaya terbaik
membuat bosan. utk memuaskan mereka.

- +

Interest
APATHETIC: MONITOR DEFFENDER : KEEP
INFORMED
-Monitor secukupnya dan
jangan komunikasi - Beri informasi yg cukup,
berlebihan sehingga bicara yang meyakinkan
membosankan mereka bhw tdk timbul masalah.

-
NILAI DAN INTEREST
STAKEHOLDERS
ANALISIS PENGARUH DAN KEPENTINGAN
STAKEHOLDER (MODEL SKEEPER)

No Stakeholders Pengaruh Kepentingan Posisi

1 Kepala Dinas + + Promoter


2 Camat + - Latent
3 Kepal Kelurahan - + defender
4 LSM - - Apathetic
PENGELOMPOKAN STAKEHOLDER
Influence/Pengaruh
+,- +,+

INTEREST/ KEPENTINGAN
High High
Influence, Influence,
Low Interest High Interest
(Latents) (Promoters)

-,- - +Low
Low Influence,
Influence,
High Interest
Low Interest
(Apathetics) (Defenders)
CONTOH MENGANALISIS STAKEHOLDERS
LATENS : + PENGARUH
1. DPKAD Kota Semarang PROMOTERS :
2. Bagian Hukum Setda Kota 1. Kepala Dishubkominfo Kota
Semarang Semarang
3. Bagian Humas Setda Kota 2. Sekretaris Dishubkominfo
Semarang Kota Semarang
Empat Kelompok

4. Satpol PP Kota Semarang 3. Kasi Penataan dan


Stakeholders

5. Dinsospora Kota Semarang Pengembangan


4. Kasi Parkir Umum & Khusus
- +
APATHETICS : DEFENDER : INTEREST

1. Juru Parkir Liar 1. Juru Parkir Legal


2. Perusahaan Asuransi Parkir 2. Pengelola/Penyelenggara
3. Ormas Lindu Aji Tempat Khusus Parkir
3. Juru Pungut Parkir

-
CONTOH STRATEGI KOMUNIKASI MEMPENGARUHI STAKEHOLDERS
High 1. Melakukan komunikasi dan Koordinasi secara intensif, untuk 1. Melakukan konsultasi dan koordinasi.
meyakinkan mereka agar dapat terlibat dalam kegiatan
2. Memberikan informasi tentang perubahan yang akan dilaksanakan 2. Melibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
3. Meminta dukungan dalam pelaksanaan proyek perubahan evaluasi kegiatan
4. Meyakinkan Pimpinan dan Komisi Komisi DPRD bhw Kebijakan ini 3. Meminta bantuan dalam menyelesaikan
bisa meningkatkan akuntabilitas kinerja dewan ,
5. Bahwa Kebijakan ini justru mempermudah dalam pengawasan kpd persoalan/kendala yang terjadi
proposal konstituen. 4. Meyakinkan Promotors bahwa kebijakan Ini
sangat bermanfaaf bagi peningkatan kinerja dan
public trust,.

Influence

1. Melakukan komunikasi dan Koordinasi secara intensif, untuk


1. Memberikan informasi tentang perubahan meyakinkan mereka agar dapat terlibat dalam kegiatan
yang akan dilaksanakan 2. Memberikan informasi tentang perubahan yang akan dilaksanakan
3. Melibatkan mereka dalam tim kerja sesuai dengan keahlian dan
2. Melakukan sosialisasi dan desiminasi kemampuannya
4. memberikan informasi progres implementasi dan mohon dukungan
keberhasilannya

Low

Low Interest High 83


TIM EFEKTIF DAN STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANA

Berisi Tim yg akan melaksanakan Aksi


Perubahan :

 Mendasarkan analisis stakeholder,

 Pembagian Pokja,

 Mekanisme kerja dan etika kerja.


TATA KELOLA PROPER/AP
MENTOR

COACH:
IKBAL KHAFID, S.IP, PROJECT LEADER
M.SI

POKJA I ADMIN POKJA II DATA POKJA III Survey


Strategi
Menumbuhkan
tim efektif?

29

DR.Marps/PKP – Membangun Tim Efektif INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATI PEDULI


F
Menentukan Tujuan yang Jelas dan Menggugah

1. Tujuan yang dibuat semaksimal mungkin dapat mencerminkan


nilai- nilai/values yang dimiliki oleh semua anggota tim.
2. Gunakan kata-kata yang menggugah dan atau gambar untuk memberikan
penjelasan tentang tujuan tim
3. Tetapkan tujuan yang tinggi namun tetap mungkin dicapai.
4. Hindari tujuan yang membingungkan. Tujuan harus spesifik dan terukur.
30

DR.Marps/PKP – Membangun Tim Efektif INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATI PEDULI


F
Menyusun Struktur Tim yang berorientasi pada hasil

1. Menentukan struktur dan tata laksana tim yang menyeimbangkan antara proses
dan produknya/hasilnya.
2. Buat struktur yang menungkinkan feedback dapat dengan cepat diterima oleh
anggota tim, sehingga jika ada masalah maka akan cepat diperbaiki, juga
sebaliknya jika berhasil mencapai target maka anggota dapat langsung menerima
umpan balik positif.
3. Struktur yang dibangun dioptimalkan untuk membuat alur komunikasi lancar dan
terjaga baik untuk antar anggota dalam tim maupun dengan pihak di luar tim.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi untuk pencapaian tujuan
tim.

DR.Marps/PKP – Membangun Tim Efektif INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATI PEDULI


F
Mewujudkan Anggota Tim yang Kompeten

1. Proses rekruitmen anggota tim yang sesuai kompetensinya dengan


kebutuhan tim.
2. Pengembangan kompetensi anggota tim dengan berbagai
cara (coaching, mentoring, counseling, training)
3. Menunjukkan kompetensi Anda yang mendalam terkait
dengan tujuan dan strategi tim anda mencapai tujuannya.
4. Membangun tim dengan meningkatkan kekuatan unik setiap orang.

DR.Marps/PKP – Membangun Tim Efektif INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATI PEDULI


F
Meningkatkan Komitmen yang terpadu

1. Melibatkan anggota tim dengan meminta masukannya dalam


penentuan tujuan dan proses-proses tujuan
Permintaan tim.
masukan ini dapat
dilakukan pada
pencapaian
tahap perencanaan, pelaksanaan dan juga pengendalian dan
evaluasi dari pencapaian tujuan tim..
2. Mengambil tindakan untuk memastikan bahwa anggota tim Anda mengerti
bahwa
mereka adalah anggota tim yang sangat berharga.
3. Membangun identitas tim yang inklusif dimana semua anggota tim merasa bagian
dari tim.
4. Menjelaskan kepada anggota tim tentang keterkaitan kontribusi tim
terhadap kesuksesan organisasi.
DR.Marps/PKP – Membangun Tim Efektif INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATI PEDULI
F
Meningkatkan Standar Ukuran keberhasilan tim
Strategi terkait dengan meningkatkan standar ukuran keberhasilan tim:
1. Menentukan target kinerja yang terukur, baik kinerja individu
maupun
kinerja organisasi
2. Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pencapaian kinerja
baik
individu maupun tim.
3. Melakukan perayaan untuk menghargai pencapaian -
pencapaian
kinerja kunci (key performance)
4. Menunjukan tingkat urgensi kepada anggota tim untuk mencapai hasil
yang lebih baik.
5. Menunjukan intensitas yang memotivasi orang lain untuk
mencapai
tingkat kinerja yang lebih tinggi.
6.
DR.Marps/PKPMemberikan
– Membangun Tim Efektif pengakuan terhadap anggota
INTEGRITAS tim PROFESIONAL
atas kontribusinya
INOVATI dalam
PEDULI
F
Meningkatkan Dukungan dan Pengakuan dari Pihak Luar

1. Mengkomunikasikan visi/tujuan tim terhadap seluruh


stakeholder
(internal/eksternal) dengan penuh keyakinan.
2. Menciptakan hubungan tim Anda dengan stakeholder di luar tim
Anda
3. Menunjukan kepada stakeholder eksternal bahwa anggota tim Anda
memainkan peranan penting dalam pencapaian tujuan
tim/kesuksesan tim.
4. Menunjukkan keberhasilan-keberhasilan tim Anda kepada pihak lain
di luar tim Anda.
INTEGRITAS PROFESIONAL Page: 92
DR.Marps/PKP – Membangun Tim Efektif INOVATIF PEDULI
MENJADI PEMIMPIN TIM YANG BAIK
1. Memberikan pengakuan kontribusi terhadap individu, dan pada saat yang
sama mempertegas peranan usaha mereka terhadap organisasi. Hal ini
akan membuat anggota tim merasa dianggap bagian penting dari tim.
2. Bersedia berbagi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta
menjadi role model menjadi pemimpin yang baik bagi seluruh anggota tim.
3. Memberikan energi, antusiasme dan semangat kepada anggota tim untuk
menyalakan semangat mereka berusaha secara optimal dalam rangka
mencapai hasil yang luar biasa.
4. Memberikan inspirasi kepada anggota tim untuk menjadi kontributor yang
hebat.
5. Menunjukkan kepada anggota tim bahwa Anda dapat dipercaya.
6. Memberikan kesempatan anggota tim untuk menumbuhkan potensi-
potensi mereka untuk lebih memberikan kesempatan mereka berkontribusi
lebih baik kepada tim.

INTEGRITAS PROFESIONAL Page: 93


DR.Marps/PKP – Membangun Tim Efektif INOVATIF PEDULI
STRATEGI KOMUNIKASI
PENGERTIAN STRATEGI KOMUNIKASI

• Paduan dari perencanaan komunikasi


(communication planning) dan manajemen
komunikasi (communication management)
untuk mencapai suatu tujuan (goal).

• Secara operasional pendekatan (approach) bisa


berbeda-beda, sewaktu-waktu, bergantung
pada situasi dan kondisi.
STRATEGI KOMUNIKASI
1.Terbuka
Kunci pertama untuk menciptakan Komunikasi yang
efektif adalah transparansi, yaitu informatif dan jujur
dalam berkomunikasi.

2. Terstruktur
Komunikasi yg terstruktur dpt dipresentasikan dalam cara yg menarik agar
mudah dimengerti oleh audiens.

3.Bersemangat
Komunikasi harus dikemas dengan nuansa yang
• bersemangat untuk memastikan audiens segera
• bertindak setelah menerima pesan.
…………….
LANJUTAN

4. Seimbang
Untuk menciptakan komunikasi yg efektif, Anda perlu
mengatur frekuensi pesan. Komunikasi yang terlalu
sedikit dapat menyebabkan kebingungan dan
frustrasi. Di sisi lain, komunikasi yang terlalu
sering akan menyebabkan sikap apatis.
5. Profesional
Komunikasi harus dikemas secara profesional.
Pesan yg dibuat dgn baik & tanpa kepentingan
pribadi akan lebih efektif dlm lingkungan kerja.
6. Wording
Pemilihan kata yang tepat akan menjadikan
komunikasi lebih efektif.
JENIS KOMUNIKASI
Dua jenis komunikasi :
1. Komunikasi verbal, dan
2. Non-verbal

Berdasarkan arah, ada 3 jenis :


3. Vertikal,
4. Horizontal,
5. Diagonal.
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

• Komunikasi antar Instansi dilakukan antar


individu yang berada di masing-masing
organisasi.

• Komunikasi efektif dapat dilakukan secara


horizontal dan diagonal.
SPEKTRUM KOMUNIKASI
Agresif Assertive Responsif Non-Assertive
Semuanya hanya Menganggap Project Menganggap
sebagai yg stakeholder lain adlh yg
 Stakeholder
tentang Project Leader
Leader, utama, stakeholder lain utama, sedang Project lain adalah
menghilangkan adalah nomor dua Leader justru yg
(sekunder). sekunder. segalanya.
keberadaan
stakeholder lain. Menyadari stakeholder
Mengekspresikan
Meniscayakan kebutuhan
memiliki
dan kekuatan,sumberdayad  Melepas
hak dan martabat keinginan dgn cara yg an persepsi berbeda tanggung-
stakeholder lain. dpt diterima oleh terhadap kondisi/ situasi
stakeholder lain.
jawab dan
tertentu.
Pernyataan menyerahkan
agresif Dapat menyampaikan Berusaha mencari dan
merendahkan, informasi yg tidak mengidentifikasi
semuanya
mempermalu-kan menyenangkan dgn komponen di atas untuk kepada
dan menghina cara yg tidak dipertemukan pada
mengancam dan kesamaan pandangan stakeholder
membuat tersinggung dan atau penyelesaian lain.
stakeholder lain masalah
PENUGASAN INDIVIDU 2

BUATLAH :
a. PEMETAAN STAKEHOLDER (NET MAP DGN
VENSIM)
b. ANALISIS PENGARUH DAN KEPENTINGAN
c. KUADRAN
d. MOBILISASI STAKEHOLDER
e. BAGAN STRUKTUR TATA KELOLA AKSI
PERUBAHAN Ikbal wibpsdmd
CONTOH IDENTIFIKASI STAKEHOLDER DAN NET MAP
DPKAD
Kepala Sekretaris
Kota
Dishubkominfo Dishubkominfo
Semarang
Kota Kota
Bagian
Semarang Semarang
Hukum +
Setda Kota
Semarang + Kasi Penataan
+ dan
+
Pengembangan
Bagian
Humas +
Setda Kota +
Semarang
+ Kasi Parkir
+
Umum dan
+ Khusus
Satpol PP Kasi
Kota Pengawasan
dan
Semarang
Pengendalian +
+
Staf Bidang
Perparkiran
Polrestabes
Semarang
Juru Parkir
+ - Iegal dan
+ Ilegal
Dinsospora + +
Kota Pengelola/
Ormas + Penyelenggara
Semarang
Lindu Aji Perusahaan Tempat
Asuransi Juru Pungut Khusus Parkir
Parkir Parkir

Keterangan : + : Berpengaruh
: Stakeholder Internal - : Tidak berpengaruh
+/- : Netral
: Stakeholder Eksternal Pemerintah
: Garis Komando
Ikbal wibpsdmd
: Stakeholder Eksternal Non Pemerintah
: Garis Koordinasi
CONTOH STRATEGI KOMUNIKASI MEMPENGARUHI STAKEHOLDERS
High 1. Melakukan komunikasi dan Koordinasi secara intensif, untuk 1. Melakukan konsultasi dan koordinasi.
meyakinkan mereka agar dapat terlibat dalam kegiatan
2. Memberikan informasi tentang perubahan yang akan dilaksanakan 2. Melibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
3. Meminta dukungan dalam pelaksanaan proyek perubahan evaluasi kegiatan
4. Meyakinkan Pimpinan dan Komisi Komisi DPRD bhw Kebijakan ini 3. Meminta bantuan dalam menyelesaikan
bisa meningkatkan akuntabilitas kinerja dewan ,
5. Bahwa Kebijakan ini justru mempermudah dalam pengawasan kpd persoalan/kendala yang terjadi
proposal konstituen. 4. Meyakinkan Promotors bahwa kebijakan Ini
sangat bermanfaaf bagi peningkatan kinerja dan
public trust,.

Influence

1. Melakukan komunikasi dan Koordinasi secara intensif, untuk


1. Memberikan informasi tentang perubahan meyakinkan mereka agar dapat terlibat dalam kegiatan
yang akan dilaksanakan 2. Memberikan informasi tentang perubahan yang akan dilaksanakan
3. Melibatkan mereka dalam tim kerja sesuai dengan keahlian dan
2. Melakukan sosialisasi dan desiminasi kemampuannya
4. memberikan informasi progres implementasi dan mohon dukungan
keberhasilannya

Low

Low Interest High


Ikbal wibpsdmd
TATA KELOLA PROYEK
MENTOR

COACH:
IKBAL KHAFID, S.IP, PROJECT LEADER
M.SI

POKJA I ADMIN POKJA II DATA POKJA III Survey

Ikbal wibpsdmd

Anda mungkin juga menyukai