Anda di halaman 1dari 3

BAHAN AJAR

STUDI LAPANGAN PELAYANAN PUBLIK


PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS CCII_BPSDM Hukum dan HAM
Widyaiswara BPSDM Hukum dan HAM: Richard Pantun, S.Sos., M.Si.

Studi Lapangan pelayanan publik merupakan bagian dari agenda keempat pelatihan
kepemimpinan bagi aparatur sipil negara (ASN) yang disebut sebagai Agenda Aktualisasi
Kepemimpinan dengan maksud dan tujuan yang disesuaikan dengan level penjenjangannya. Inti
daripada materi pelatihan studi lapangan dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)
adalah hikmat (lesson learnt) dari knowhow adopsi dan/atau adaptasi keunggulan strategi
peningkatan pengawasan atau pengendalian pelaksanaan pelayanan publik sesuai lokus dimana
studi lapangan dilaksanakan.

Agenda Aktualisasi Kepemimpinan


Sebagai bagian dari agenda pamungkas dari pelatihan kepemimpinan ini, mata pelatihan Studi
Lapangan bertujuan membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan
kepemimpinan melayani melalui pengalaman best practices pengendalian kegiatan pelayanan
publik dan aplikasinya dalam aksi perubahan dalam peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pengejawantahan materi pelatihan ini dilakukan melalui 3 (tiga) rangkaian kegiatan yaitu:
1. Pembekalan studi lapangan;
2. Kunjungan lapangan:
a. Pemetaan pelaksanaan pelayanan publik; dan
b. Perumusan keunggulan strategi pengawasan atau pengendalian pelaksanaan
pelayanan publik sesuai lokus studi lapangan.
3. Berbagi pengalaman hasil studi lapangan.
Untuk mempertajam output dan juga outcome studi lapangan, maka pengalaman best practices
pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan publik pada lokus studi lapangan harus
mencermati bidang-bidang kegiatan berikut ini:
- Jenis pelayanan publik pada lokus;
- Sasaran dan kemanfaatan pelayanan;
- Pemberdayaan pelaksana;
- SOP pelayanan, alur/mekanisme pelayanan;
- Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); dan
- Keberlangsungan dan pengembangan pelayanan keunggulan pelayanan.
Hal-hal tersebut yang kemudian menjadi dasar pilihan bidang bagi peserta untuk menjadi
strategi peningkatan kinerja (pengawasan/pengendalian) pelayanan publik. Strategi
peningkatan kinerja inilah yang kemudian menjadi lesson-learnt dan adopsi/adaptasi yang
kemudian dituangkan baik pada laporan kelompok maupun terutama pada laporan individu.
Setelah laporan (kelompok dan individu) dibuat oleh peserta maka sekuen berikutnya adalah
berbagi pengalaman hasil studi lapangan dimana pada sekuen ini diharapkan gagasan aksi
perubahan peserta semakin mantap atau minimal menginsipirasi peserta.

Fokus pada Lesson Learnt


Pemusatan perhatian peserta untuk menjadi lesson-learnt pelatihan kepemimpinan khususnya
dalam Studi Lapangan seharusnya hanya pada 2 agenda pembelajaran yakni agenda 2 (Agenda
Kepemimpinan Pelayanan) dan agenda 3 (Agenda Mengendalikan Pekerjaan). Relevansi kedua
agenda inilah yang akan memberikan lesson-learnt bagi peserta karena peserta akan dapat
menghubungkan pada mata pelatihan apakah yang terkait dan menjadi fokus perhatian
peserta.

Secara kasat mata maka subjek fokus tersebut dapat saja berupa Media Pelayanan, Tim Kerja
Pelayanan, Masyarakat yang dilayani, Kebijakan Pelayanan, Tempat/situasi pelayanan,
Manajemen Pelayanan, Individu petugas pelayanan, atau Alur/prosedur pelayanan. Lesson-
learnt inilah yang kemudian menjadi content wajib selain deskripsi lokus dan dideskripsikan
ketika peserta membuat laporan, baik laporan kelompok maupun laporan individu.

Ketika peserta membuat laporan studi lapangan, yang menjadi pembeda antara laporan
kelompok dan laporan individu adalah keharusan adanya deskripsi “Action Plan Adopsi dan
Adaptasi di Tempat Kerja” pada Laporan Individu Studi Lapangan. Namun, deskripsi inilah yang
diharapkan dapat menjadi starting-point (titik awal) munculnya gagasan perubahan dari peserta
(atau jika memang sudah ada rencana gagasan maka menjadi pengayaan bagi gagasan
tersebut). Hal ini sangat dimungkinkan karena melalui deskripsi ini dapat mengerucutkan focus
peserta kepada pengayaan-pengayaan gagasan atau bahkan gagasan baru bagi peserta. Adapun
rincian deskripsi action plan adopsi dan adaptasi di tempat kerja terdiri dari:
1. Kewenangan jabatan
2. Permasalahan pelayanan
3. Gagasan perubahan
4. Cakupan manfaat
5. Sasaran pelayanan
6. Membangun tim pelaksana pelayanan
7. Penyempurnaan SOP pelayanan
8. Penyempurnaan Alur/mekanisme pelayanan
9. Pemanfaatan atau pengembangan IT
10.Menjaga keberlangsungan pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai