Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

AGENDA III

ISSUE

OPTIMALISASI PERAN KEPEMIMPINAN

DALAM PENGENDALIAN MANAJEMEN ORGANISASI

DIBUAT OLEH :

ARYO D.M. JULIUS, S.A.P

PELATIHAN KEMPEMIMPINAN PENGAWAS

ANGKATAN II

TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN

Perubahan yang terjadi di sekitar organisasi yang begitu pesat telah mengantarkan
pada tingginya persaingan. Globalisasi juga ikut berperan dalam mempercepat perubahan
tersebut. Organisasi harus dapat beradaptasi dengan perubahan agar tidak tertinggal oleh para
pesaingnya. Peran kepemimpinan sangat diperlukan dalam upaya mengatasi perubahan serta
mempertahankan dan mengembangkan eksistensi organisasinya. Kepemimpinan dipercaya
sebagai satu kekuatan kunci penggerak organisasi yang mampu membangun suatu budaya
baru yang sesuai dengan perubahan. Kepemimpinan juga diyakini banyak pihak berkaitan
erat dengan keberhasilan suatu organisasi. Pemimpin di suatu organisasi mempunyai posisi
yang dominan dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu organisasi. Kinerja yang
dihasilkan oleh suatu organisasi merupakan gambaran kinerja yang diberikan oleh pemimpin
dalam mengelola organisasi tersebut. Pemimpin yang baik akan dapat mengarahkan,
mempengaruhi, dan mengawasi orang lain untuk melaksanakan tugas sesuai dengan
perintahnya, sehingga diharapkan dapat mewujudkan tercapainya tujuan organisasi.

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan


mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Disini peran pemimpin adalah
sangat besar dalam menjalankan fungsi manajemen yang lain yaitu dalam perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian organisasi. Pemimpin adalah orang yang paling
bertanggungjawab terhadap organisasi dalam mencapai tujuannya, memuaskan berbagai
keinginan dan kebutuhan anggota organisasi ini peran pemimpin sangat diperlukan.
Pemimpin juga bertanggung jawab dalam mengintegrasikan antara kebutuhan dan keinginan
dari anggota organisasi dengan kebutuhan- kebutuhan organisasi.

Tidak mudah mempersatukan orang-orang dari berbagai latar belakang ke dalam


satu tujuan bersama yang ingin dicapai organisasi. Disinilah sistem pengendalian manajemen
dibutuhkan. Sistem pengendalian manajemen yang baik saja tidak akan cukup melainkan juga
harus didukung dengan kepemimpinan yang baik. Hal ini juga berlaku sebaliknya, sehingga
perlu dikaji bagaimana mengoptimalkan peran dari model kepemimpinan yang tepat untuk
mengendalikan manajemen organisasi.
B. ANALISIS MASALAH

Karyawan terkadang tidak mampu atau enggan bertindak sesuai dengan


kepentingan organisasi. Hal ini disebabkan karena adanya masalah pengendalian atau yang
dikenal dengan control problems. Beberapa karyawan tidak memberikan kinerja yang
maksimal karena mereka tidak mengetahui apa yang diinginkan orgaisasi dari mereka.
Walaupun telah mengetahui apa yang harus dilakukan, terkadang para karyawan memilih
untuk tidak bertindak sesuai dengan yang diinginkan organisasi dari mereka. Hal ini dapat
disebabkan karena mereka lebih mengutamakan kepentingan pribadi mereka yang sebaliknya
malah dapat merugikan organisasi. Ada suatu kondisi dimana para karyawan telah
mengetahui apa yang diinginkan organisasi dari mereka dan mereka pun telah memiliki
motivasi yang tinggi untuk bekerja namun mereka masih belum dapat memberikan kinerja
yang maksimal. Hal ini disebabkan karena adanya faktor personal limitations yang dapat
disebabkan karena kurangnya pengetahuan, pengalaman, dan pelatihan.

C. PERAN PEMIMPIN YANG PERLU DILAKUKAN DALAM MENGATASI


MASALAH/KENDALA TERSEBUT.

Gaya kepemimpinan yang merupakan kombinasi dari gaya kepemimpinan


transformasional dan transaksional dapat diimplementasikan untuk menengahi problem yang
muncul dari permasalahan yang diuraikan dalam analisis di atas antara lain :

 Menyampaikan visi yang jelas melalui komunikasi yang baik. Penyampaian visi
secara interaktif ini bertujuan untuk memupuk rasa memiliki tujuan bersama dalam
diri seluruh aparatur negara dalam satu organisasi. Hal ini dapat meningkatkan nilai
loyalitas dalam diri tiap individu.
 Selalu berusaha menciptakan kondisi kerja yang nyaman. Kenyamanan dalam bekerja
akan membuat para karyawan merasa lebih betah dan cocok dengan lingkungan
bekerja. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan nilai loyalitas dan motivasi
bekerja mereka sehingga dapat membantu dalam mengatasi motivational problems.
 Menjadi panutan yang baik bagi bawahan, berperan dalam mengatasi motivational
problems seperti kemalasan dalam bekerja dan meningkatkan nilai disiplin dalam diri
para karyawan.
 Memberikan kewenangan lebih kepada bawahan, dapat mendorong bawahan untuk
memegang tanggung jawab lebih dan dapat meningkatkan motivasi kerja, ini turut
membantu dalam menciptakan nilai responsif dalam diri para karyawan.
 Pribadi yang disiplin dan tegas. rewards and punishments dapat membantu dalam
meningkatkan nilai kedisplinan karyawan dan mengatasi motivational problems
secara efektif.

Bentuk-bentuk pengendalian yang dapat dilakukan oleh pemimpin dalam pengendalian


dalam organisasi.

- Result Kontrol, pengendalian yang fokus utamanya ada pada hasil akhir yang ingin
dicapai oleh suatu perusahaan dan dianggap paling efektif dalam mengatasi masalah
motivasi pada karyawan;
- Action Control, kontrol yang dilakukan pada proses, cara dan tindakan yang
dilakukan oleh karyawan dalam melakukan tugas.
- Personal Control, adalah pengendalian yang dilakukan tiap-tiap karyawan terhadap
diri sendiri.
- Cultural Kontrol, pengendalian yang dilakukan karyawan yang satu terhadap
karyawan yang lain. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran, dan dorongan
untuk bekerja dengan baik dan berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai