MAKALAH
Oleh:
1178010027
BANDUNG
2019 M/1441 H
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
2
1.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui makna pelayanan publik yang prima
2. Untuk Mengetahui konsep dynamic governance
3. Untuk mengetahui elemen dan sistem dynamic governance
4. Untuk mengetahui implementasi dynamic governance?
BAB II PEMBAHASAN
3
4
b. Thinking Again
Yaitu kemampuan institusi untuk memanfaatkan data
aktual, informasi, pengukuran dan umpan balik terhadap masalah
yang menghambat kinerja, meninjau berbagai turunan kebijakan
dan program dari masa lalu untuk dicari jalan perbaikan kinerjanya
(Siong, Neo Boon; Geraldine 2007). Adapun proses thinking again
meliputi kegiatan:
1) Menjangkau dan menganalisis data kinerja aktual dan
memahami umpan balik masyarakat
2) Menyelidiki penyebab munculnya umpan balik atau fakta
yang diamati, informasi dan perilaku, baik yang berhasil
maupun gagal mencapai target
3) Meninjau kembali strategi kebijakan dan program untuk
mengidentifikasi fitur dan aktivitas mana yang berjalan
dengan baik dan mana yang tidak
4) Mendesain ulang kebijakan dan program baik sebagian atau
seluruhnya sehingga kinerja dapat meningkat dan tujuan
dapat lebih terpenuhi
5) Menerapkan kebijakan dan strategi baru sehingga
masyarakat dapat dilayani dengan lebih baik dan menikmati
hasil yang bermakna
c. Thinking Across
Yaitu kemampuan institusi untuk melampaui batas-batas
tradisional salah satunya dengan belajar dari pengalaman institusi
lain sehingga gagasan baru dapat diadopsi dan inovasi program
baru yang inovatif bisa di coba dan dilembagakan (Siong, Neo
Boon; Geraldine 2007). Sedangkan proses thinking across meliputi
kegiatan:
1) Mencari praktik terbaru dan menarik yang diadopsi dan
dikembangkan oleh institusi lain dalam mengatasi masalh
yang serupa
8
daerah atau negara lain agar memperoleh pengetahuan baru sesuai bidang
masing-masing. Tujuannya adalah menambah kemampuan, baik
konseptual, managerial, teknis, maupun kemampuan sosial. Banyak
daerah yang memiliki karakteristik budaya, geografi, dan sumber daya
yang relatif sama dan berhasil dalam pembangunan dapat dijadikan
pelajaran untuk membangun daerah lain.
BAB III KESIMPULAN
Untuk itu diperlukan strategi yang tepat yakni implementasi visi yang
melingkupi pelayanan pada semua tingkatan, disepakatinya standar/pelayanan
prima, dalam tatanan sistem administrasi pelayanan yang baik (manajemen plus
beragam dukungan yang diperlukan), yang semuanya terumuskan dalam standar
pelayanan prima dengan standar operasi pelayanan yang jelas. Dalam pelayanan
prima, sikap asertif dari penyelenggara pelayanan publik yang meliputi sikap dan
komunikasi dengan pelanggan/masyarakat yang berprinsip aktif dan berinisiatif
(bukan reaktif) dalam mengekspresikan hak-hak pelanggan tanpa merendahkan
orang lain, dan harus dihindari egoisme sektoral dan unit-unit pelayanan publik itu
sendiri.
11
DAFTAR PUSTAKA
12