Jacob Torfing
Amelia Rahmah Safira
071711133025
Tujuan pemerintahan interaktif (Sørensen dan Torfing 2007; Heinrich et al. 2009;
Hartley et al. 2013) :
○ Mobilisasi sumber daya dan energi dari aktor publik dan swasta;
Governmentality theory
Metagovernance dilaksanakan melalui promosi dan
(Ansell & penyesuaian tertentu yang mendefinisikan dan melembagakan
Torfing, konsep tentang bagaimana mengatur dan diatur.
2016:527-530)
CONNECTING GOVERNMENT AND GOVERNANCE
THROUGH METAGOVERNANCE
Konsep metagovernance membantu kita untuk memahami peran negara dalam dunia
pemerintahan interaktif dengan menyediakan konsep yang menghubungkan bentuk-bentuk
pemerintahan tradisional dengan bentuk-bentuk pemerintahan yang baru (Torfing et al.
2012).
Munculnya bentuk-bentuk baru dalam pemerintahan interaktif ini mencegah negara untuk
melakukan tindakan kontrol yang berlebih atas apa yang dimilikinya. Dengan demikian,
negara telah kehilangan hak monopoli atas pemerintahan dan pembuatan kebijakan, dan oleh
karena itu, negara harus dilihat sebagai "semi-berdaulat" (Katzenstein 1987).
Konsep metagovernance penting untuk memahami transformasi negara dari pembuat hukum
dan regulator yang berdaulat menjadi fasilitator yang semi-berdaulat.
Metagovernance menawarkan cara bagi pemerintah untuk melonggarkan kendali tanpa
kehilangan kendali.
Metagovernance menyediakan mata rantai yang hilang antara "pemerintah" dan
"pemerintahan" dan dengan demikian memungkinkan kita untuk memikirkan kembali
bagaimana "keunggulan politik" dapat dipertahankan di area di mana bentuk-bentuk
pemerintahan interaktif memainkan peran penting (Torfing et al. 2012).
Meningkatkan
(Ansell & Torfing, 2016:531-532) kolaborasi;
• Alat-alat metagovernance bisa dibedakan menjadi alat umum dan khusus.
• Alat umum melibatkan “mobilisasi bias” (Schattschneider, 1960) dalam hal
memelihara atau mengubah aspek-aspek tertentu dari lingkungan struktural
pemerintahan interaktif. Adapun bentuk alat umum diantaranya adalah :
– Menonjolkan aturan-aturan konstitusional atau legislatif tertentu;
– Mengubah sistem penganggaran publik;
– Memperkuat lembaga audit publik;
– Mengalihkan kekuasaan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah;
– Menggeser keseimbangan antara sektor publik dan swasta.
• Alat khusus tata kelola pemerintahan adalah tindakan instrumental yang dapat
digunakan oleh para metagovernor untuk mencapai hasil tertentu dan memecahkan
masalah yang muncul dalam arena pemerintahan interaktif. Adapun empat kategori
alat khusus dapat berupa (Sørensen dan Torfing 2009):
– Desain aturan kelembagaan, norma, dan prosedur yang menentukan ruang lingkup,
karakter, dan komposisi jaringan pemerintahan;
– Pengarahan tujuan dan kerangka kerja menuju proses tata kelola interaktif dan
memfasilitasi audit sistematis dengan mengalokasikan sumber daya, menentukan tujuan
bersama, dan menentukan parameter hukum yang memungkinkan penyelesaian masalah;
– Manajemen proses yang bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi dan memastikan
kemajuan dan pencapaian tujuan dengan cara memperkuat hubungan, menyelesaikan
konflik eksternal dan internal, membangun kepercayaan, menurunkan biaya transaksi dan
jaringan; serta
– Partisipasi langsung yang berusaha mempengaruhi agenda, tempat pengambilan
keputusan dan mengemukanan solusi dari permasalahan yang dihadapi.