Anda di halaman 1dari 41

Konsep dan Studi

Kebijakan Publik Serta


Identifikasi Masalah Publik

Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ


Sekretaris Eksekutif KPRBN
Guru Besar FIA Universitas Indonesia

24-27 Juli 2023


Beberapa istilah “Publik”

Kepentingan Publik Opini publik Barang-barang public Hukum publik


(public interest) (public opinion) (public goods) (public law)

Sektor publik Akuntabilitas Publik Toilet publik/umum


(public sector) (public accountability) (public toilets) (?)
“Public-Private” dan “Policy”
• Publik (res publica) dan private (res priva) merupakan dua konsep abadi
yang selalu diperdebatkan

• Relasi ruang publik dan ruang privat mendominasi teori kontemporer


tentang kebijakan publik, bagaimana memuaskan kepentingan individual
sekaligus meningkatkan kesejahteraan publik

• Bridge antara keduanya adalah pasar (market), menjawab bagaimana


intervensi negara atas barang publik: market failure vs. state failure
Definisi Kebijakan
• “Apa pun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan”
(Dye 1972)

• “Kebijakan mengungkapkan seperangkat tujuan umum atau keadaan


yang diinginkan” (Kay, 2006)

• ‘Kebijakan publik adalah pilihan yang dibuat oleh pemerintah untuk


melakukan beberapa tindakan’ (Howlett and Ramesh’s, 2003)
Kebijakan adalah tentang “Pilihan”
• Pilihan tujuan;
• Pilihan alasan untuk bertindak;
• Pilihan instrumen kebijakan;
• Pilihan bagaimana menanggapi konsekuensi dari keluaran
kebijakan
(Adrian kay, 2006)
Definisi Kebijakan

 Kebijakan adalah upaya untuk mendefinisikan dan menyusun


basis rasional untuk memilih apakah melakukan atau tidak
melakukan suatu tindakan (to do or not to do) dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan politik tertentu.

 Kebijakan adalah Intervensi Negara/Pemerintah yang bersifat


pengaturan dalam ruang lingkup kegiatan publik untuk
mewujudkan tujuan-tujuan umum (public interest and social
welfare)
Kompleksitas Kebijakan Publik
• Berbagai kebijakan untuk menghasilkan hasil bagi warga negara

• Berbagai perspektif teoretis

• Berbagai institusi dan aktor (publik dan swasta)

• Berbagai aspek dari proses pengambilan keputusan, program, dan alat

• Pendekatan ganda (Kelembagaan, nilai, proses dan aktor)

• Pemerintah multilevel
Ranah Kajian Kebijakan Publik
• Evaluasi Kebijakan: Konsekuensi dari apa yang dilakukan dan dikatakan pemerintah, apa yang
telahdilakukan (pertanyaan ex-post): berorientasi pada hasil
• Analisis Kebijakan: Apa yang harus dilakukan? (Pertanyaan ex-ante): kebijakan terbaik untuk
mengatasi masalah atau isu yang menjadi perhatian: efisiensi dan efektivitas
• Proses kebijakan: Bagaimana dan mengapa pembuatan kebijakan. Mengapa pemerintah
memperhatikan beberapa masalah dan bukan yang lain?
• Desain kebijakan: Bagaimana orang memandang masalah dan kebijakan; yang nilainya diwakili
oleh kebijakan
• Pembuat kebijakan dan institusi: Siapa yang membuat keputusan kebijakan, bagaimana
mereka memutuskan apa yang harus dilakukan
• Implementasi kebijakan: Mengapa kebijakan gagal, bagaimana kebijakan diterjemahkan ke
dalam tindakan
Ranah Studi Kebijakan Publik
Ranah Studi Kebijakan Publik
Karakteristik Ilmu Kebijakan
(Harold Lasswell, 1951)

Berorientasi Menggunakan
Menggunakan Berorientasi
menyelesaikan Multidisiplin Metodologi
Teori Tertentu Nilai
masalah Tertentu
Rationalitas dalam Pemilihan Opsi Kebijakan
(Dunn, 2018)

• Technical Rationality: Perbandingan Alternatif menurut efektivitas (misal: pilihan


energi matahari dan energi nuklir)
• Economic Rationality: Perbandingan alternatif menurut efisiensi (total cost dan
total benefit atau perbaikan net efficiency)
• Legal Rationality: perbandingan alternatif berdasarkan kesesuaian norma hukum
positif (misal rasialisme atau diskriminasi)
• Social rationality: perbandingan alternatif menurut nilai institusi sosial yang ada
(hukum adat, hak dasar demokrasi)
• Substantive rationality: perbandingan alternatif menurut multi rasionalitas
teknis, ekonomi, legal dan sosial
Mengapa Perlu Rasionalitas Pilihan Kebijakan?

• Para pembuat kebijakan (politisi dan birokrat) seringkali memiliki


vested interest yang ingin diperjuangkan melalui kebijakan

• Para pembuat kebijakan memiliki pengetahuan yang terbatas


tentang persepsi masyarakat, outcome dan impact kebijakan,
dan proses implementasi

Karena itu rasionalitas kebijakan harus dibangun dengan objektif dan


independen sebagai dasar naskah akademik kebijakan
Pohon Tujuan Kebijakan Publik
Mengembangkan
Kebijakan Energi
Nasional

Tidak Memproduksi Tujuan


Redistribusi Menghemat
melakukan lebih banyak (Goals)
Energi Energi
apapun energi

Mengguna
Menggunakan Menggeser 10% Memotong
Tujuan Utama
kan Batu Menggunakan
Tenaga Surya ke masyarakat Konsumsi Gas (Prime Objectives)
Bara Tenaga Nuklir
miskin

Mengisolasi Menaikkan Sub-tujuan


Rumah Harga (Sub-Objectives)
Hirarki Kebijakan

Kebijakan

Sub Kebijakan Sub Kebijakan Sub Kebijakan

Program

Kegiatan

15
Paradigma Kebijakan Publik

Teori, keyakinan, nilai, instrumen, dan teknik

Dibagikan oleh anggota komunitas tertentu

Hubungan sebab-akibat sebagai ilmu sosial

Perubahan kebijakan: pengaturan instrumen,


pilihan instrumen, teori
Paradigma Kebijakan
Politik, Administrasi dan Kebijakan Publik

Politik Administrasi Layanan

Kebijakan
Publik
Manajemen ditunjuk Pemilih
dipilih
politik
Komunitas Kebijakan Publik
Menciptakan Nilai Publik

Nilai Publik

Kebijakan Publik
Dukungan
dan Kapabilitas
Legitimasi
Siklus Kebijakan (Policy Cicle)
• Siklus kebijakan menggambarkan proses kebijakan sebagai siklus
berkelanjutan dari proses pembuatan kebijakan, implementasi dan
penilaian kinerja (Colebatch (1998)

• Siklus serupa tetapi dengan lebih banyak langkah:


• penetapan agenda (pengenalan masalah);
• perumusan kebijakan (usulan solusi);
• pengambilan keputusan (pilihan solusi);
• implementasi kebijakan (menerapkan solusi);
• evaluasi kebijakan (hasil pemantauan) (Howlett dan Ramesh, 2003)
Opini Publik dan Agenda Publik
Siklus Kebijakan Publik
Proses Kebijakan (Patton, 1986)
Kebijakan sebagai proses Evolusioner

Kebijakan Reformulasi

Waktu

Tindakan Reaksi
Dua Bentuk Kebijakan
 Kebijakan Baru (New Policy)
Kebijakan yang sama sekali belum ada dan dibuat untuk
mengatasi atau mengantisipasi masalah

 Kebijakan revisi (Revised Policy)


Perbaikan atas kebijakan yang lama untuk menyesuaikan
dengan lingkungan kebijakan
Tiga Faktor Penting Kebijakan Publik

Kepentingan
(Political and
economic
Interest)
Kebijakan yang baik didukung oleh pengetahuan, informasi,
data dan bukti yang memadai
Kewenangan
(Authority (Evidence based policy atau knowledge-based policy)
and Power)

Pengetahuan
(Knowledge, theory,
data)
Pendekatan Pendekatan
memahami Kebijakan Publik

Teori sistem politik Teori Elit Teori Kelompok

Teori Pilihan
Rasional (Pilihan
Teori Institusional
Publik/Pilihan
Sosial)
Masalah Publik
Proses Strukturisasi Masalah
Analisis Masalah Publik
Awal dari setiap studi kebijakan melibatkan
deskripsi suatu masalah.

Terkadang masalahnya dan bahkan mungkin penyebabnya sudah jelas. Misalnya, jika
masalahnya adalah remaja merokok dan bagaimana menguranginya, orang dapat
menemukan banyak informasi tentang jumlah perokok remaja, mengapa mereka
memilih untuk merokok, dan implikasinya terhadap kebiasaan merokok seumur hidup
dan masalah kesehatan terkait yang menyertai mereka (Kraft dan Furlong)

Kebanyakan masalah publik tidak sesederhana itu;


Masalah publik seringkali sulit dipahami.
Hal hal Fundamental
Mengenai Masalah Publik

Memikirkan Bagaimana
Definisi dan Mengantisipasi Membangun
Penyebab dan menemukan
Ukuran Masa Depan alternatif
Solusinya informasi
Masalah Publik, Opini Publik
dan Kebijakan Publik
Sebagian besar dari kebijakan publik muncul dari adanya opini
publik (public opinion)

Opini publik lazimnya diangkat oleh media dan pengalaman yang


terus menerus dari masyarakat terhadap suatu isu publik

Opini publik merupakan akumulasi masalah publik


Masalah Publik
Masalah Publik muncul dari lingkungan implementasi kebijakan

Suatu masalah dapat menimbulkan berbagai macam interpretasi,


tergantung dari persepsi, nilai, kepercayaan, kepentingan dan
pengetahuan tentang realitas

Problem atas suatu masalah biasanya tidak terstruktur dan bervariasi,


tergantung bagaimana kita melihat isu
Opini Publik dan Agenda Publik
Pengalaman Personal, Masalah Publik, Kepentingan Publik

Agenda Media Agenda Publik Agenda Kebijakan

Indikator arti penting dari kejadian atau isu agenda


Karakteristik Masalah
Interdependency: keterkaitan masalah dengan masalah lain (satu area dengan area lain),
misalnya saja masalah kemacetan berkaitan dengan masalah kualitas udara, berkaitan juga
dengan masalah kesehatan masyarakat. Membutuhkan holistic approach

Subjectivity: masalah merupakan analisis dan abstraksi yang dibuat oleh manusia dengan
berbagai pendekatan, sebagian bersifat objektif sebagian lainnya bersifat subjektif

Artificiality: masalah merupakan konstruksi kondisi sosial dan produk pertimbangan manusia.

Instability: Solusi atas masalah tidak berlaku selamanya, dan juga tidak berlaku universal
Dinamika Persepsi Masalah Publik

Redefinisi

Realitas Sosial Nilai/Kepercayaan

Pembelajaran
Faktor yang mempengaruhi Identifikasi
Masalah
Causality: elemen intrinsik dalam diskusi sebuah masalah kebijakan,
apakah sebuah masalah diakibatkan oleh sebuah kebijakan/institusi
atau bersifat personal
Severity: tingkat keseriusan/dampak sebuah masalah
Incidence: tingkat frekuensi kejadian sebuah masalah
Proximity: seberapa dekat sebuah isu mempengaruhi seorang individu
Crisis: sebuah masalah yang unik dari tingkat severity, incident dan
proximity
Sumber Bukti Kebijakan





Tugas untuk Peserta
• Menganalisis isu utama dalam suatu masalah Kebijakan terkait
dengan urusan Kementerian Agama
• Menemukan sumber/akar masalah kebijakan tersebut
• Menetapkan beberapa opsi solusi mengatasi masalah tersebut
• Merekomendasikan opsi yang menjadi kebijakan
TERIMA
KASIH
UI CSGAR
Universitas Indonesia - Center
for Study of Governance and
Administrative Reform Gedung G Lantai 3, Kampus FIA UI, Depok

(021) 7871 280

csgar@ui.ac.id

Anda mungkin juga menyukai