Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN
EKONOMI
KELOMPOK 3:
ADRI SERVUS RAHMAT
AISY KAMILA
DEVINA AMALIA FITRI
KAFFITA DEWI SILATURAHMA
MAHARANI INTAN PHITALOKA
SALMANIYA ZAHRA ADELIN
KONSEP PERENCANAAN
PEMBAGUNAN EKONOMI
Sebagai suatu proses, maka
pembangunan masyarakat tidak terlepas dari
aspek manajemen yang menanganinya. Dalam
suatu proses manajemen yang umum akan
meliputi aspek perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pergerakkan
(actuating), dan pengawasan (controlling).
Perencaan (planning) ditinjau dari segi
sistem menurut Chadwick (1978) merupakan
suatu proses yang bertingkat yang dapat
mengontrol suatu susunan kegiatan dimana
urutan proses kegiatan harus dilakukan.

3
PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
MENURUT BEBERAPA AHLI

MT TODARO (ECONOMIC
CONYERS DAN HILLS (1994): DEVELOPMENT,7 TH ED., 2000):
Perencanaan adalah proses yang
Perencanaaan ekonomi adalah upaya
kontinyu, terdiri dari keoputusan
pemerintah secara sengaja untuk
atau pilihan dari berbagai cara untuk
mengkoordinir pengambilan keputusan
menggunakan sumber daya yang
ekonom dalam jangka panjang. Serta
ada, dengan sasaran untuk mencapai
mempengaruhi, mengatur, dan dalam
tujuan tertentu di masa datang.
beberapa hal mengontrol tingkat dan
laju pertumbuhan berbagai variable
ekonomi yang utama untuk mencapai
tujuan pembangunan yang telah
ditentukan sebelumnya.

4
JHINGAN: LINCOLIN ARSYAD (1999):
Perencanaan adalah teknik/cara 1. Merencanakan berarti memilih.
untuk mencapai tujuan, untuk
2. Perencaan merupakan
mewujudkan maksud dan sasaran
alatpengalokasian sumber daya.
tertentu yang telah ditentukan
sebelumnyadab telah dirumuskan 3. Perencanaan merupakan alat
dengan baik oleh Badan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan Pusat. Tujuan tersebut
mungkin untuk mencapai sasaran 4. Perencanaan untuk masa depan.
sosisal, politiuk atau lainnya.

5
MANFAAT PERENCANAAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Digunakan sebagai alat untuk dijadikan
pedoman dalam melaksanakan
pembangunan.
2. Digunakan sebagai alat penentuan dan
alternatif dari berbagai kegiatan
pembangunan.
3. Dapat digunakan sebagai penentuan
skala prioritas dari segi pentingnya
tujuan.
4. Menjaga kondisi ekonomi agar tetap
stabil
5. Menjaga tujuan pembangunan ekonomi
hingga tercapai tingkat pertumbuhan
mantap (steady growth)

6
MENURUT JHINGAN (1983) KEBERHASILAN SUATU PERENCANAAN
MEMERLUKAN ADANYA HAL-HAL BERIKUT INI:

1. Komisi Perencanaan
Pembentukan suatu komisi yang dibagi dalam beberapa bagian dan sub bagian, yang
dikoordinir oleh para pakar, seperti pakar ekonomi, statistik, teknik serta yang berkenaan dengan
masalah perekonomian.
2. Data Statistik
Adanya analisis yang menyeluruh tentang potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara
beserta kekurangannya. Sumber daya potensial suatu negara meliputi: sumber daya manusia, sumber
daya alam, dan modal yang tersedia.
3. Tujuan
Suatu Perencanaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Berbagai sasaran
dan tujuan yang ingin dicapai tersebut hendaknya realistis dan disesuaikan dengan kondisi
perekonomian negara yang bersangkutan.
4. Penetapan Sasaran dan Prioritas
Penetapan sasaran dan prioritas perencanaan dibuat secara makro dan sektoral. Sasaran
secara makro dirumuskan secara tegas serta mencakup setiap aspek perekonomian dan dapat
dikuantifikasikan. Sedangkan sasaran sektoral harus disesuaikan dengan sasaran makro nya, sehingga
ada keserasian dalam pencapaian tujuan.
5. Mobilisasi Sumber Daya
Dalam perencanaan pembangunan ekonomi ditetapkan adanya pembiayaan oleh pemerintah
sebagai dasar mobilisasi sumberdaya yang tersedia. Sumber pembiayaan ini berasal dari sumber luar
negeri dan dalam negeri (domestik).

6. Keseimbangan Dalam Perencanaan


Suatu perencanaan hendaknya dapat menjamin keseimbangan dalam perekonomian untuk
menghindarkan kelangkaan maupun surplus pada periode perencanaan.
Ciri-ciri Perencanaan Pembangunan Ekonomi:
1. Usaha yang dicerminkan dalam suatu rencana untuk mencapai perkembangan
sosial ekonomi yang mantap (stedy social economic growth).
2. Usaha yang dicerminkan dalam rencana meningkatkan pendapatan perkapita.
3. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi.
4. Usaha untuk memperluas kesempatan kerja.
5. Usaha pemerataan pembangunan (distributive justice)
6. Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih
menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan.
Tujuan Perencanaan Pembangunan Ekonomi
1. Mengarahkan kegiatan, pedoman kegiatan kepada pecapaian tujuan
pembangunan.
2. Memperbaiki penggunaan sumberdaya publik yang tersedia.
3. Memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai sumbersaya
swasta secara bertanggung jawab demi kepentingan pembangunan
masyarakat secara menyeluruh.
4. Memperkirakan potensi, prospek perkembangan, hambatan dan resiko di
masa yang akan datang.
5. Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik.
6. Sebagai alat ukur terhadap pengawasan evaluasi.
Model-model Perencanaan Pembangunan Ekonomi:
1. Model Agrerat (Aggrerate Growth Model)
Tipe model ini adalah tipe yang paling sederhana, dan berhubungan dengan perekonomian secara
keseluruhan dan menyangkut komponen-komponen agrerat seperti: Konsumsi, produksi, investasi,
tabungan, ekspor,impor, dan lain-lain. Tipe model ini mengulas perekonomian secara keseluruhan
menggunakan varibel-variabel makro ekonomi yang dinilai paling mempengaruhi tingkatan dan laju
pertumbuhan output nasional. Model agrerat mampu meramalkan pertumbuhan oputput dalam kurun 3-5
tahun.
2. Model Input-Output (input-output model)
Pendekatan ini, memperhitungkan kenyataan bahwa kegiatan ekonomi dalam sektor-sektor
industri yang utama senantiasa berhubungan satu sama lain dalam suatu bentuk himpunan persamaan
aljabar yang simultan yang pada akhirnya akan menunjukkan proses produksi atau teknologi yang digunakan
dalam masing-masing sektor.
3. Penilaian Proyek (Project Appraisal)
Model perencanaan ini berbentuk proyek yang memperhatikan alokasi dana investasi pemerintah
yang selalu terbatas berdasarkan teknik makro ekonomi.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh
unsur pemyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Sistem ini adalah pengganti dari Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN) yang berlaku sejak 2005.
1. Rencana Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang dalam pembangunan nasional sebelum era reformasi dituangkan dalam Garis-garis
Besar Haluan Negara (GBHN) yang merupakan ketetapan MPR.
2. Rencana Jangka Menengah (Repelita)
Perencanaan ini pada umumnya memiliki pola umum pelita yang digariskan pada tujuan, prioritas, dan arah
kebijaksanaan pembangunan secara umum dan dalambidang-bidang serta sektor-sektor.
3. Rencana Pembangunan Daerah
Dari rencana jangka menengah diadakan pembagian ke dalam sektor-sektor pembangunan, maupun ke dalam
rencana pembangunan wilayah-wilayah atau provinsi.
4. Rencana Pembangunan Tahunan
Perencanaan pembangunan tahunan tercermin dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Perencanaan tahunan merupakan penjabaran dari perencanaan repelita.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai