Anda di halaman 1dari 2

Gg

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014


Bab 1
Ketentuan Umum
Pasal 1
(1) Pemerintah pusat, selanjutnya (1) Pemerintah Pusat adalah Presiden
disebut Pemerintah, adalah Republik Indonesia yang
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik
pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh
Indonesia sebagaimana dimaksud Wakil Presiden dan menteri
dalam Undang-Undang Dasar sebagaimana dimaksud dalam
Negara Republik Indonesia Tahun Undang-Undang Dasar Negara
1945. Republik Indonesia Tahun 1945.
(2) Pemerintahan daerah adalah (2) Pemerintahan Daerah adalah
penyelenggaraan urusan penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut asas daerah dan dewan perwakilan
otonomi dan tugas pembantuan rakyat daerah menurut asas
dengan prinsip otonomi seluas- otonomi dan tugas pembantuan
luasnya dalam sistem dan prinsip dengan prinsip otonomi seluas-
Negara Kesatuan Republik luasnya dalam sistem dan prinsip
Indonesia sebagaimana dimaksud Negara Kesatuan Republik
dalam Undang-Undang Dasar Indonesia sebagaimana dimaksud
Negara Republik Indonesia Tahun dalam Undang-Undang Dasar
1945. Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
(3) Pemerintah daerah adalah (3) Pemerintah Daerah adalah kepala
Gubernur, Bupati, atau daerah sebagai unsur
Walikota, dan perangkat daerah penyelenggara Pemerintahan
sebagai unsur penyelenggara Daerah yang memimpin
pemerintahan daerah. pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
(4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
yang selanjutnya disebut DPRD yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah lembaga perwakilan rakyat adalah lembaga perwakilan rakyat
daerah sebagai unsur daerah yang berkedudukan
penyelenggara pemerintahan sebagai unsur penyelenggara
daerah. Pemerintahan Daerah.
(5) Urusan Pemerintahan adalah
kekuasaan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Presiden yang
pelaksanaannya dilakukan oleh
kementerian negara dan
penyelenggara Pemerintahan
Daerah untuk melindungi,
melayani, memberdayakan, dan
menyejahterakan masyarakat.
(5) Otonomi daerah adalah hak, (6) Otonomi Daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan mengurus sendiri Urusan
pemerintahan dan kepentingan Pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai masyarakat setempat dalam
dengan peraturan perundang- sistem Negara Kesatuan
undangan. Republik Indonesia.
(7) Asas Otonomi adalah prinsip dasar
penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah berdasarkan Otonomi
Daerah
(8) Desentralisasi adalah penyerahan
Urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Pusat kepada daerah
otonom berdasarkan Asas Otonomi.
(9) Dekonsentrasi adalah pelimpahan
sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat kepada gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat,
kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu, dan/atau kepada gubernur
dan bupati/wali kota sebagai
penanggung jawab urusan
pemerintahan umum.
(10) Instansi Vertikal adalah
perangkat kementerian dan/atau
lembaga pemerintah
nonkementerian yang mengurus
Urusan Pemerintahan yang tidak
diserahkan kepada daerah otonom
dalam wilayah tertentu dalam
rangka Dekonsentrasi.
(11) Tugas Pembantuan adalah
penugasan dari Pemerintah Pusat
kepada daerah otonom untuk
melaksanakan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat atau
dari Pemerintah Daerah provinsi
kepada Daerah kabupaten/kota
untuk melaksanakan sebagian
Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah provinsi.
(6) Daerah otonom, selanjutnya (12) Daerah Otonom yang
disebut daerah, adalah kesatuan selanjutnya disebut Daerah adalah
masyarakat hukum yang kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah mempunyai batas-batas wilayah
yang berwenang mengatur dan yang berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan mengurus Urusan Pemerintahan
dan kepentingan masyarakat dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Republik Indonesia.
(7) (13) Wilayah Administratif adalah
wilayah kerja perangkat Pemerintah
Pusat termasuk gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat untuk
menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat di
Daerah dan wilayah kerja gubernur
dan bupati/wali kota dalam
melaksanakan urusan
pemerintahan umum di Daerah
(8) (14)

Anda mungkin juga menyukai