03
Implikasi Sistem dan Bentuk
Pemerintahan terhadap Sistem
Perencanaan Tata Ruang
Definisi Negara
Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa
desa, hingga akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan
tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.
A.G. Pronggodigdo
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi
kewibawaan yang harus memenuhi persyaratan unsur-unsur
tertentu, yaitu harus memiliki pemerintahan yang berdaulat,
wilayah tertentu, dan rakyat yang hidup teratur sehingga
merupakan suatu bangsa
Definisi Negara
Materiil Formil
Negara sebagai persekutuan Negara sebagai organisasi
hidup masyarakat (staat – yang berkuasa di pemerintah
gemeinschaft) pusat (staat – overheid).
Syarat Negara
KESATUAN
SERIKAT
Bentuk Pemerintahan
Absolut :
Kekuasaan sepenuhnya di tangan
raja/kaisar.
Monarki
Bentuk pemerintahan
dengan kekuasaan Konstitusional :
tertinggi adalah Kekuasaan raja/kaisar dibatasi oleh
seorang raja/kaisar undang-undang
yang memerintah
seumur hidup.
Parlemeter :
Kebijakan pemerintahan merupakan
tanggungjawab menteri-menteri
Bentuk Pemerintahan
Absolut :
Kekuasaan sepenuhnya di tangan
presiden.
Republik
Bentuk pemerintahan
Konstitusional : yang berasal dari
Kekuasaan presiden dibatasi oleh rakyat dan dipimpin
undang-undang. oleh presiden dengan
masa jabatan tertentu
Parlemeter :
Kepala pemerintahan merupakan
perdana menteri.
Sistem Pemerintahan
E=U
01
Bentuk Negara:
KE AN
E=U
01
Bentuk Negara:
Kesatuan (Unitaris)
03
Bentuk Pemerintahan:
03
Bentuk Pemerintahan:
Republik Konstitusional
SI
04 Sistem Pemerintahan:
SI
04 Sistem Pemerintahan:
Presidensial
Lalu, bagaimana pengaruh bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan sistem pemerintahan di Indonesia
terhadap penataan ruang?
Okay, let’s start talking about it from here..
Indonesia merupakan negara kesatuan,
yang dijelaskan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Bab III mengenai Kekuasaan Pemerintah,
penyelenggaraan urusan pemerintahnya dilaksanakan
berdasarkan asas;
Penyerahan Urusan Pemerintahan Pelimpahan sebagian urusan Penugasan dari Pemerintah Pusat
oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah yang menjadi kepada daerah otonom untuk
daerah otonom berdasarkan Asas kewenangan Pemerintah Pusat melaksanakan sebagian Urusan
Otonomi. kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintahan yang menjadi
pemerintah pusat, kepada instansi kewenangan Pemerintah Pusat atau
vertikal di wilayah tertentu, dan/atau dari Pemerintah Daerah provinsi
kepada Gubernur dan kepada Daerah kabupaten/kota
bupati/walikota sebagai untuk melaksanakan sebagian
penanggung jawab urusan Urusan Pemerintahan yang menjadi
pemerintah umum.
umum kewenangan Daerah provinsi.
03 Umum
Urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan presiden sebagai kepala
pemerintahan
Konkuren
Wajib Pilihan
Sistem Pemerintahan:
Kelembagaan diatur oleh National Spatial Planning Agency, The Ministry of Housing, Spatial
Planning and the Environment. Badan ini membuat perencanaan tata ruang berdasarkan kerja
sama regional.
Meskipun pemerintahan pusat memegang kendali dalam merumuskan kebijakan tata ruang,
namun hasil rencana termuat dalam format digital dan hardcopy. Tujuannya untuk memberikan
porsi yang besar kepada keterlibatan masyarakat.
DENMARK
Bentuk Negara: Kesatuan
Sistem Pemerintahan:
Kelembagaan tata ruangnya disusun oleh pemerintah pusat, rencana tata ruang regional oleh
Otoritas Regional, dan perencanaan kota oleh setiap kotamadya. Akan tetapi, setiap rencana
tidak boleh dibuat bertentangan dengan keputusan perencanaan tingkat atas. Menteri
memegang hak veto untuk mensinergikan RTRW Kota dan RTRW Nasional. Setiap tahun
menjelang Pemilu, Menteri mempublikasikan Ringkasan Perencanaan Wilayah kepada
masyarakat. Ringkasan ini berisi persyaratan yang harus dipenuhi dalam penataan ruang.
SELANDIA BARU
Sistem Pemerintahan:
RTRW disusun oleh Dewan Daerah sebagai usulan kepada pemerintah pusat. Pengelolaan tata
ruang didasarkan pada Rencana Auckland dengan menggabungkan Dewan Regional dengan
tujuh otoritas teritorial. Sebagai negara Monarki Konstitusional dengan sistem Pemerintahan
Parlementer, perencanaan tata ruang ditetapkan oleh pemerintah pusat (Raja).
INDONESIA
Otonomi daerah memberikan keleluasaan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus
rumah tangga sendiri, termasuk kebijakan tata ruang, sehingga kontrol pemerintah pusat
terhadap kebijakan di daerah sangat lemah.
Lesson Learned
Bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan sistem pemerintahan belum tentu
mempengaruhi perencanaan tata ruang di sebuah negara. Menurut jurnal ini,
1. terdapat 3 aspek yang mempengaruhi, yaitu substansi (pedoman), struktural
(kelembagaan yang ada di negara tsb), dan kultur perencanaannya.
Secara pedoman, pengaturan kebijakan tata ruang yang diatur dalam Undang
Undang Nomor 26 tahun 2007 sudah tidak sesuai lagi dengan beberapa aspek
2. yang seharusnya sudah dapat dikembangkan di masa ini. Contohnya adalah
perkembangan teknologi informasi yang bisa digunakan sebagai tools
transparansi kebijakan tata ruang yang tersedia dalam bentuk digital seperti di
Belanda.
Secara struktural, dalam jurnal ini mengatakan diperlukan untuk membentuk
lembaga tetap yang bertugas mengelola penataan ruang secara nasional dan
3. mensinergikan perencanaan tata ruang antar wilayah. Karena kalau dilihat dari
ketiga negara tersebut, ada satu pihak yang bertugas untuk mensinergikan
dengan baik.
Secara kultural, peran serta masyarakat dalam pengelolaan tata ruang untuk
4. menimbulkan kesadaran dan ketaatan terhadap kebijakan tata ruang di
Indonesia masih kurang. Mengingat belum ada fasilitas yang sudah
disebutkan di poin 2.
Thank You!
Pertanyaan
1. Bagaimana pengaruh omnibus law terhadap asas desentralisasi? Apakah selaras
dengan uu otonom?
2. DIY dan Aceh, apakah
DAFTAR PUSTAKA