Anda di halaman 1dari 37

Hukum dan Administrasi Perencanaan C

Sistem dan Bentuk


Pemerintahan Serta
Implikasinya terhadap Sistem
Perencanaan Tata Ruang
Faizah Lentera M. Syifa Abiyu Sagita
08211840000082 08211840000099
01 Negara dan Sistem Pemerintahan

Outline 02 Bentuk Pemerintahan Indonesia

03
Implikasi Sistem dan Bentuk
Pemerintahan terhadap Sistem
Perencanaan Tata Ruang
Definisi Negara

Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa
desa, hingga akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan
tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.

A.G. Pronggodigdo
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi
kewibawaan yang harus memenuhi persyaratan unsur-unsur
tertentu, yaitu harus memiliki pemerintahan yang berdaulat,
wilayah tertentu, dan rakyat yang hidup teratur sehingga
merupakan suatu bangsa
Definisi Negara

Materiil Formil
Negara sebagai persekutuan Negara sebagai organisasi
hidup masyarakat (staat – yang berkuasa di pemerintah
gemeinschaft) pusat (staat – overheid).
Syarat Negara

Konvensi Montevideo (1933) di Uruguay, menyatakan:


1. Unsur Konstitutif
a. Memiliki penduduk
b. Memiliki wilayah kekuasaan
c. Memiliki pemerintahan yang berdaulat
d. Memiliki kesanggupan menjalin hubungan internasional
2. Unsur Deklaratif
a. Diakui oleh negara lain
Bentuk Negara

Suatu negara dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa


mengatur seluruh daerah, terbagi menjadi : a.) Sentralisasi dan b.)
Desentralisasi

KESATUAN

Suatu negara yang memiliki beberapa negara bagian.


Masing-masing negara bagian memiliki pemerintah dan
konstitusi.

SERIKAT
Bentuk Pemerintahan
Absolut :
Kekuasaan sepenuhnya di tangan
raja/kaisar.
Monarki
Bentuk pemerintahan
dengan kekuasaan Konstitusional :
tertinggi adalah Kekuasaan raja/kaisar dibatasi oleh
seorang raja/kaisar undang-undang
yang memerintah
seumur hidup.
Parlemeter :
Kebijakan pemerintahan merupakan
tanggungjawab menteri-menteri
Bentuk Pemerintahan
Absolut :
Kekuasaan sepenuhnya di tangan
presiden.
Republik
Bentuk pemerintahan
Konstitusional : yang berasal dari
Kekuasaan presiden dibatasi oleh rakyat dan dipimpin
undang-undang. oleh presiden dengan
masa jabatan tertentu

Parlemeter :
Kepala pemerintahan merupakan
perdana menteri.
Sistem Pemerintahan

Presidensial : Eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah


dengan legislatif
1. Eksekutif
Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
2. Legislatif
Bertanggung jawab terhadap penyusunan undang-undang
dengan persetujuan presiden.
3. Yudikatif
Bertanggung jawab terhadap penegakan hukum.
Sistem Pemerintahan

Ciri-Ciri Sistem Presidensial


1. Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
2. Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu.
3. Presiden tidak dapat diberhentikan masa jabatannya oleh
legislatif.
4. Menteri diajukan presiden dengan persetujuan legislatif.
5. Menteri bertanggung jawab kepada presiden.
Sistem Pemerintahan

Parlementer : Presiden/Raja sebagai kepala negara dan


perdana menteri sebagai kepala pemerintahan
1. Eksekutif
Perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dan bertanggung
jawab kepada parlemen.
2. Legislatif
Parlemen memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada
eksekutif.
3. Yudikatif
Bertanggung jawab terhadap penegakan hukum.
Sistem Pemerintahan

Ciri-Ciri Sistem Parlementer


1. Presiden/raja sebagai kepala negara dan perdana menteri
sebagai kepala pemerintahan.
2. Eksekutif dipimpin oleh perdana menteri yang dibentuk oleh
parlemen dari partai politik.
3. Eksekutif dan legislatif memiliki keterkaitan yang erat.
4. Eksekutif dapat dibubarkan oleh legislatif.
5. Kabinet eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif.
6. Kepala negara memiliki hak untuk membubarkan parlemen.
Negara Pemerintahan Sistem
Now, let’s talk about Indonesia.
KE AN

E=U
01
Bentuk Negara:
KE AN

E=U
01
Bentuk Negara:
Kesatuan (Unitaris)
03
Bentuk Pemerintahan:
03
Bentuk Pemerintahan:
Republik Konstitusional
SI

04 Sistem Pemerintahan:
SI

04 Sistem Pemerintahan:
Presidensial
Lalu, bagaimana pengaruh bentuk negara, bentuk
pemerintahan, dan sistem pemerintahan di Indonesia
terhadap penataan ruang?
Okay, let’s start talking about it from here..
Indonesia merupakan negara kesatuan,
yang dijelaskan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Bab III mengenai Kekuasaan Pemerintah,
penyelenggaraan urusan pemerintahnya dilaksanakan
berdasarkan asas;

Desentralisasi Dekonsentrasi Tugas Pembantuan


Desentralisasi Dekonsentrasi Tugas Pembantuan

Penyerahan Urusan Pemerintahan Pelimpahan sebagian urusan Penugasan dari Pemerintah Pusat
oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah yang menjadi kepada daerah otonom untuk
daerah otonom berdasarkan Asas kewenangan Pemerintah Pusat melaksanakan sebagian Urusan
Otonomi. kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintahan yang menjadi
pemerintah pusat, kepada instansi kewenangan Pemerintah Pusat atau
vertikal di wilayah tertentu, dan/atau dari Pemerintah Daerah provinsi
kepada Gubernur dan kepada Daerah kabupaten/kota
bupati/walikota sebagai untuk melaksanakan sebagian
penanggung jawab urusan Urusan Pemerintahan yang menjadi
pemerintah umum.
umum kewenangan Daerah provinsi.

UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


Jika ditarik garis...

(2) Pemerintahan daerah


provinsi, daerah kabupaten,
UUD NKRI 1945 (7) Susunan dan tata cara
dan kota mengatur dan Pasal 18 ayat (2) dan (7) penyelenggaraan
mengurus sendiri urusan pemerintahan daerah diatur
pemerintahan menurut asas dalam undang-undang.
otonomi dan tugas
pembantuan.
UU No. 23 Tahun 2014
Bab IV Pasal 9 Tentang Pemerintahan Daerah

Absolut Konkuren Umum


UU No. 23 Tahun 2014
Bab IV Pasal 9
(1) Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan
pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum.

01 Absolut Urusan pemerintahan yang sepenuhnya


menjadi kewenangan pemerintah pusat

Urusan pemerintahan yang dibagi antara


pemerintah pusat dan daerah provinsi dan
daerah kabupaten/kota yang kemudian Konkuren 02
menjadi dasar pelaksanaan otonomi daerah

03 Umum
Urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan presiden sebagai kepala
pemerintahan
Konkuren

Wajib Pilihan

Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar

Pendidikan, kesehatan, pekerjaan Tenaga kerja, komunikasi dan


umum dan penataan ruang, dst. informatika, perhubungan, dst.
Lalu dipertegas kembali dalam
UU No. 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
Bab IV
Bagian Kedua Wewenang Pemerintah
(Pasal 8)

Ayat 1A: Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan


penataan ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/kota, serta
terhadap pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota.

Ayat 5: Dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang, Pemerintah


berwenang menyusun dan menetapkan pedoman bidang penataan
ruang.
STUDI KASUS
PERBANDINGAN KEBIJAKAN TATA RUANG ANTARA INDONESIA
DENGAN BELANDA, DENMARK DAN SELANDIA BARU
BELANDA
Bentuk Negara: Kesatuan

Bentuk Pemerintahan: Monarki Konstitusional

Sistem Pemerintahan:

Kondisi Kebijakan Tata Ruang:


Perencanaan tata ruangnya diatur dalam UU Perencanaan Tata Ruang/ Wet op de Ruimtelijke
(WRO). Dalam UU ini Provinsi dan Pemerintah Kota (Municipal Authorities) diberi kewenangan
untuk menyusun Rencana Zonasi dari Rencana tata Ruang yang telah ditetapkan.

Kelembagaan diatur oleh National Spatial Planning Agency, The Ministry of Housing, Spatial
Planning and the Environment. Badan ini membuat perencanaan tata ruang berdasarkan kerja
sama regional.

Meskipun pemerintahan pusat memegang kendali dalam merumuskan kebijakan tata ruang,
namun hasil rencana termuat dalam format digital dan hardcopy. Tujuannya untuk memberikan
porsi yang besar kepada keterlibatan masyarakat.
DENMARK
Bentuk Negara: Kesatuan

Bentuk Pemerintahan: Monarki Konstitusional

Sistem Pemerintahan:

Kondisi Kebijakan Tata Ruang:


Perencanaan tata ruang diatur dalam UU Perencanaan Tata Ruang berlaku sejak tahun 2007.
Pemerintah daerahnya merumuskan pengembangan Rencana tata Ruang (RDTR) berdasarkan
visi pembangunan setiap wilayah.

Kelembagaan tata ruangnya disusun oleh pemerintah pusat, rencana tata ruang regional oleh
Otoritas Regional, dan perencanaan kota oleh setiap kotamadya. Akan tetapi, setiap rencana
tidak boleh dibuat bertentangan dengan keputusan perencanaan tingkat atas. Menteri
memegang hak veto untuk mensinergikan RTRW Kota dan RTRW Nasional. Setiap tahun
menjelang Pemilu, Menteri mempublikasikan Ringkasan Perencanaan Wilayah kepada
masyarakat. Ringkasan ini berisi persyaratan yang harus dipenuhi dalam penataan ruang.
SELANDIA BARU

Bentuk Negara: Kesatuan

Bentuk Pemerintahan: Monarki Konstitusional

Sistem Pemerintahan:

Kondisi Kebijakan Tata Ruang:


Rencana tata ruang diatur dalam UU Pengelolaan Sumber Daya (1991), UU Pemda (2002), dan UU
Transportasi darat. Rencana Rinci Tata Ruang (RDTR) dirumuskan dalam Auckland Plan 2011 yang
memberikan kontribusi pada kesejahteraan.

RTRW disusun oleh Dewan Daerah sebagai usulan kepada pemerintah pusat. Pengelolaan tata
ruang didasarkan pada Rencana Auckland dengan menggabungkan Dewan Regional dengan
tujuh otoritas teritorial. Sebagai negara Monarki Konstitusional dengan sistem Pemerintahan
Parlementer, perencanaan tata ruang ditetapkan oleh pemerintah pusat (Raja).
INDONESIA

Bentuk Negara: Kesatuan

Bentuk Pemerintahan: Konstitusional

Sistem Pemerintahan: Presidensial

Kondisi Kebijakan Tata Ruang:


Kebijakan Tata Ruang dibuat secara berjenjang antara pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah yang dikoordinasikan oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang.

Otonomi daerah memberikan keleluasaan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus
rumah tangga sendiri, termasuk kebijakan tata ruang, sehingga kontrol pemerintah pusat
terhadap kebijakan di daerah sangat lemah.
Lesson Learned
Bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan sistem pemerintahan belum tentu
mempengaruhi perencanaan tata ruang di sebuah negara. Menurut jurnal ini,
1. terdapat 3 aspek yang mempengaruhi, yaitu substansi (pedoman), struktural
(kelembagaan yang ada di negara tsb), dan kultur perencanaannya.

Secara pedoman, pengaturan kebijakan tata ruang yang diatur dalam Undang
Undang Nomor 26 tahun 2007 sudah tidak sesuai lagi dengan beberapa aspek
2. yang seharusnya sudah dapat dikembangkan di masa ini. Contohnya adalah
perkembangan teknologi informasi yang bisa digunakan sebagai tools
transparansi kebijakan tata ruang yang tersedia dalam bentuk digital seperti di
Belanda.
Secara struktural, dalam jurnal ini mengatakan diperlukan untuk membentuk
lembaga tetap yang bertugas mengelola penataan ruang secara nasional dan
3. mensinergikan perencanaan tata ruang antar wilayah. Karena kalau dilihat dari
ketiga negara tersebut, ada satu pihak yang bertugas untuk mensinergikan
dengan baik.

Secara kultural, peran serta masyarakat dalam pengelolaan tata ruang untuk
4. menimbulkan kesadaran dan ketaatan terhadap kebijakan tata ruang di
Indonesia masih kurang. Mengingat belum ada fasilitas yang sudah
disebutkan di poin 2.
Thank You!
Pertanyaan
1. Bagaimana pengaruh omnibus law terhadap asas desentralisasi? Apakah selaras
dengan uu otonom?
2. DIY dan Aceh, apakah
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, H. (2020). PERBANDINGAN KEBIJAKAN TATA RUANG ANTARA INDONESIA DENGAN


BELANDA, DENMARK DAN SELANDIA BARU. Jurnal Ius Constituendum, 5(2), 286-302.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Anda mungkin juga menyukai