Anda di halaman 1dari 2

Nama : Laila Sofwan

Kelas :A
TUGAS PERORANGAN HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH
1. Jelaskan makna disertai contoh bahwa dalam pembagian urusan pemerintahan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah menggunakan Teori Residu !
Teori residu merupakan teori yang dikembangkan oleh Van Vollen Hoven
dimana dijelaskan bahwa lapangan hukum administrasi negara adalah sisa/residu dari
lapangan hukum setelah penambahan oleh hukum tata negara, hukum pidana materil,
dan hukum perdata materil.
Dalam hal ini, pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah (baik
pemerintah pusat maupun daerah) yang merupakan subjek dari hukum administrasi
negara dapat dimaknai sebagai bentuk/ wujud pelaksanaan hubungan kewenangan
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau
antara pemerintahan daerah yang saling terkait, tergantung, dan sinergis sebagai satu
sistem pemerintahan. Dalam hal ini, pembagian urusan pemerintahan pusat kepada
daerah merupakan sisa dari urusan pemerintahan wajib yang dimiliki oleh pemerintah
pusat.
Contoh pembagian urusan pemerintahan yaitu dalam bidang Kesehatan dimana
dalam pengaturan sumber daya dalam bidang kesehatan, pemerintah pusat lah yang
berhak atau memiliki wewenang untuk menetapkan standarisasi dan registrasi tenaga
Kesehatan. Lalu sisa pengaturan diatur oleh kabupaten/ kota yang dapat menerbitkan
izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan serta melakukan perencanaan dan
pengembanagn sumber daya manusia kesehatan untuk upaya kesehatan masyarakat
dan upaya Kesehatan perorangan daerah kabupaten/ kota

2. Jelaskan secara singkat beberapa pengertian di bawah ini :


a. Daerah Otonom;
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu yang
berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut
praksara sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan negara kesatuan
republik Indonesia.
b. Otonomi Daerah;
Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Asas Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Asas Dekonsentrasi;
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di
wilayah tertentu
e. Asas Tugas Pembantuan
Tugas pembantuan (medebewind) adalah penugasan dari Pemerintah kepada
daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau
desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas
tertentu
3. Jelaskan sejarah pengaturan pemerintahan daerah sejak kemerdekaan sampai dengan
sekarang!
Sejak kemerdekaan Indoensia pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia telah
memiliki beberapa pengaturan pemerintahan daerah dalam hukum positifnya. Pada
tahun 1945, UUD 1945 menjadi pedoman dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah di Indonesia. Kemudian, pengeaturan tersebut diatur lebih lanjut dalam
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 yang kemudian digantikan oleh Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1957. Lalu pada tahun 1959 dikeluarkan dekrit presiden
yang mengubah sistem pemerintahan Indonesia dimana pada tahun 1965 pengaturan
mengenai pemerintahan daerah diatur dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun
1965. Selanjutnya, pada tahun 1974, pengaturan pemerintahan daerah diatur oleh
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 yang kemudian digani lagi pada tahun 1999
dengan Undang-Undnag Nomor 22 Tahun 1999 dan diganti lagi di tahun yang sama
dengan Undnag-Undnag Nomr 25 Tahun 1999.
Selanjutnya, pada tahun 2001, diberikan pengaturan otonomi khussu kepada
daerah Aceh dan Papua. Selanjutnya, pengaturan mengenai pemerintahan daerha
diatur oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang kemudian disempurnakan
kembali di tahun 2014 oleh Undnag-Undnag Nomor 23 Tahun 2014.
Hingga kini, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mengalami beberapa
perubahan oleh Undang-Undnag lainnya seperti perubahan oleh Undnag-Undang
Nomor 2 Tahun 2015 dan yang terkini oleh Undnag-Undnag Nomor 9 Tahun 2015
mengenai Perubahan Kedua Atas Undnag-Undnag Nomor 23 Tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai