Anda di halaman 1dari 14

1.

alasan pentingnya mmpelajari hukum adm daerah


Jawaban

 Memahami Tata Kelola Pemerintahan Daerah: Hukum administrasi daerah membahas aspek
hukum yang berkaitan dengan tata kelola pemerintahan daerah.
 Mengetahui Hak dan Kewajiban Masyarakat: Hukum administrasi daerah memberikan
pedoman tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam konteks pemerintahan daerah.
 Menghindari Pelanggaran Hukum: Mempelajari hukum administrasi daerah membantu
seseorang untuk memahami aturan dan peraturan yang berlaku di tingkat daerah.
 Berperan dalam Perubahan dan Perbaikan: Hukum administrasi daerah dapat menjadi alat
untuk mengadvokasi perubahan dan perbaikan di tingkat daerah.
 Meningkatkan Keahlian Profesional: Bagi mereka yang berkarir di bidang hukum,
administrasi publik, atau bidang terkait, mempelajari hukum administrasi daerah merupakan
pengetahuan yang penting untuk meningkatkan keahlian profesional.

2. dasar hukum dari pemerintahan daerah baik konstitusi maupun uud


Jawaban
Dasar hukum dari pemerintahan daerah baik konstitusi maupun UUD adalah sebagai berikut:

 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Merupakan landasan


konstitusional bagi pemerintahan daerah di Indonesia.
 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah: Mengatur tentang
kewenangan daerah kabupaten dan kota, serta memberikan dasar hukum bagi
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah: Mengatur tentang
penyelenggaraan pemerintahan daerah, termasuk kewenangan, tugas, dan wewenang
pemerintah daerah.
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah: Mengatur tentang
tugas, wewenang, dan kewajiban pemerintah daerah, serta memberikan dasar hukum bagi
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Dasar hukum tersebut memberikan landasan bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia,
termasuk dalam hal pembentukan peraturan daerah dan pelaksanaan tugas dan wewenang pemerintah
daerah.
3. syarat² pembentukan pemerintahan daerah
Jawaban
Berikut adalah beberapa syarat pembentukan pemerintahan daerah :

 syarat administratif: Persetujuan DPRD kabupaten/kota dan bupati/walikota yang akan


menjadi cakupan wilayah pemerintahan daerah baru, persetujuan DPRD provinsi dan
gubernur, serta rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri.
 Syarat teknis: Potensi daerah, kemampuan ekonomi, sosial budaya, kependudukan, luas
daerah, pertanahan, keamanan, dan faktor lain yang memungkinkan.
Syarat fisik: Luas dan cakupan wilayah yang memadai, serta ketersediaaninfrastruktur dan
fasilitas umum yang memadai.
 Penilaian oleh tim khusus: Syarat-syarat tersebut diberi penilaian oleh tim khusu dan
dilaksanakan sebelum syarat administratif keluar.
4. asas² dari pemerintahan daerah
Jawaban
1. asas kepastian hukum, artinya semua peraturan daerah harus sesuai dengan undang undang
yang berlaku dan harus dengen persetujuan pusat.
2. asas tertib penyelenggaraan negara, artinya harus ada mekanisme yang diketahui kepala
daerah
1. sinkronisasi
2. harmonisasi
3. koordinasi
3. asas kepentingan umum, artinya memperhatikan kepentingan rakyat(publik) untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakatnya dengan membuat kebijakan dan pelayanan
4. asas keterbukaan, artinya sesuatu kebijakan pemerintah daerah yang harus di ketahui oleh
publik yang harus di umumkan secara terbuka.
5. asas proporsionalitas kegiatan, artinya pengambangan daerah sesuai dengan porsinya
6. asas profesionalitas, artinya pelaksana administrasi harus memiliki sifat profesionalisme
(memberikan tempat penjabat administrasi daerah sesuai tempatnya)
7. asas akuntabilitas, artinya segala sesuatu yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan dan
bisa dijelaskan apabila terjadi pertanyaan akibat apa yang dipertanyakan

5. perbedaan pemerintah daerah dengan pemerintahan daerah


Jawaban

 Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah mengacu pada entitas politik dan administratif yang
bertanggung jawab atas pengelolaan urusan pemerintahan di tingkat lokal. Pemerintah daerah
terdiri dari lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang bertugas untuk
mengatur, mengelola, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah tertentu.
Contoh pemerintah daerah di Indonesia adalah pemerintah kabupaten/kota dan provinsi.
 Pemerintahan Daerah: Pemerintahan daerah mengacu pada proses dan sistem
penyelenggaraan pemerintahan di tingkat lokal. Pemerintahan daerah melibatkan berbagai
aspek, termasuk perencanaan, penganggaran, pengambilan keputusan, pelaksanaan program,
dan pengawasan di tingkat lokal. Pemerintahan daerah mencakup tata kelola pemerintahan,
kebijakan publik, dan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
6. perbedaan pemerintahan daerah dgn hk pemerintahan daerah
Jawaban
7. alasan² pembentukan daerah istimewa,daerah otonomi khusus dan daerah khusus
8. sebutkan prinsip² otonomi daerah
9. sebutkan perangkat pemerintahan daerah min.3
10. sebutkan bentuk² otonomi daerah
11. kelebihan dan kelemahan masing² bentuk otonomi daerah
Jawaban
● kelebihan dari otonomi daerah:
1. Pemerintah provinsi dan kabupaten serta kota dapat melihat kebutuhan yang mendasar pada
daerah kekuasaannya untuk menjadi prioritas pembangunan.
2. Pelaksanaan otonomi daerah telah berhasil membuat pembangunan di daerah menjadi lebih
maju, lebih cepat berkembang dalam pembangunan daerah, peningkatan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Daerah dapat mengatur tata kelola pemerintahan daerahnya secara mandiri melalui Peraturan
Daerah, dengan catatan Peraturan Daerah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang
dibuat pemerintah pusat.
4. Pemerintah daerah bersama masyarakat derah dapat saling bekerja sama dalam membangun
wilayahnya menjadi lebih maju.
● tiga kekurangan dari kebijakan otonomi daerah:
1. Potensi untuk terjadi disintegrasi bangsa bisa saja muncul apabila pemerintah pusat tidak
memiliki kontrol yang kuat.
2. Otonomi daerah memiliki potensi adanya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta
permasalahannya lainya yang akan sangat berdampak pada pemerintah pusat apabila kurang
mengawasi daerah otonomnya.
3. Peraturan yang ditetapkan pemerintah pusat kerap kali menjadi ditangkap secara berbeda di
setiap daerah. Hal itu berpotensi merugikan pemerintah daerah dan rakyat di daerah apabila
peraturan tidak dapat dilaksanakan di daerah.

12. jelaskan sejarah pembagian pemerintah daerah


Jawaban
Periode I (1945-1948)

Pada periode ini belum terdapat sebuah undang-undang yang mengatur Pemerintahan Daerah secara
khusus. Aturan yang digunakan adalah aturan yang ditetapkan oleh PPKI. Selain itu digunakan pula
aturan UU No 1 Tahun 1945 yang mengatur mengenai penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari oleh
Komite Nasional Daerah. PPKI dalam rapatnya pada 19 Agustus 1945 menetapkan pembagian daerah
dan pelaksanaan pemerintahan secara umum dengan melanjutkan pelaksanaan yang sudah ada. PPKI
hanya menetapkan adanya Komite Nasional di Daerah untuk membantu pekerjaan kepala daerah
seperti yang dilakukan di pusat dengan adanya KNI Pusat. Oleh PPKI, secara umum, wilayah
Indonesia dibagi menjadi provinsi-provinsi. Tiap-tiap provinsi dibagi lagi menjadi karesidenan-
karesidenan. Masing-masing provinsi dikepalai oleh Gubernur. Sedangkan karesidenan dikepalai oleh
Residen. Gubernur dan Residen dalam melaksanakan pemerintahan dibantu oleh Komite Nasional
Daerah. Selebihnya susunan dan bentuk pemerintahan daerah dilanjutkan menurut kondisi yang sudah
ada. Dengan demikian provinsi dan karesidenan hanya sebagai daerah administratif dan belum
mendapat otonomi.

Periode II (1948-1957)

Pada periode ini berlaku Undang-Undang Pokok No. 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan Daerah.
UU ini adalah UU pertama kalinya yang mengatur susunan dan kedudukan pemerintahan daerah di
Indonesia. Secara umum Indonesia memiliki dua jenis daerah berotonomi yaitu daerah otonom biasa
dan daerah otonom khusus yang disebut dengan daerah istimewa. Daerah otonom khusus yang diberi
nomenklatur "Daerah Istimewa" adalah daerah kerajaan/kesultanan dengan kedudukan zelfbesturende
landschappen/kooti/daerah swapraja yang telah ada sebelum Indonesia merdeka dan masih dikuasai
oleh dinasti pemerintahannya.

Periode III (1957-1965)

Pada periode ini berlaku Undang-Undang No. 1 Tahun 1957 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Daerah yang disebut juga Undang-undang tentang pokok-pokok pemerintahan 1956. UU ini
menggantikan Undang-Undang RI No. 22 Tahun 1948 dan UU NIT No. 44 Tahun 1950. Secara umum
Indonesia memiliki dua jenis daerah berotonomi yaitu daerah otonom biasa yang disebut daerah
swatantra dan daerah otonom khusus yang disebut dengan daerah istimewa.

Periode IV (1965-1974)

Pada periode ini berlaku Undang-Undang No. 18 Tahun 1965 tentang Pokok-pokok Pemerintahan
Daerah. UU ini menggantikan Undang-Undang No. 1 Tahun 1957, Penetapan Presiden No. 6 tahun
1959; Penetapan Presiden No. 2 tahun 1960; Penetapan Presiden No. 5 tahun 1960 jo Penetapan
Presiden No. 7 tahun 1965. Menurut UU ini secara umum Indonesia hanya mengenal satu jenis daerah
otonomi. Daerah otonomi tersebut dibagi menjadi tiga tingkatan daerah. Tingkat I yaitu
Provinsi/Kotaraya, Tingkat II Kabupaten/Kotamadya, Tingkat III Kabupaten/Kotamadya.

Periode V (1974-1999)

Pada periode ini berlaku Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di
Daerah. UU ini menggantikan Undang-Undang No. 18 Tahun 1965 yang dinyatakan tidak dapat
diterapkan. Menurut UU ini secara umum Indonesia dibagi menjadi satu macam Daerah Otonom
sebagai pelaksanaan asas desentralisasi dan Wilayah Administratif sebagai pelaksanaan asas
dekonsentrasi.

Periode VI (1999-2004)
Pada periode ini berlaku Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. UU ini
menggantikan Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 dan Undang-Undang No. 5 Tahun 1979. Menurut
UU ini Indonesia dibagi menjadi satu macam daerah otonom dengan mengakui kekhususan yang ada
pada tiga daerah yaitu Aceh, Jakarta, dan Yogyakarta[15] dan satu tingkat wilayah administratif.

Tiga jenis daerah otonom adalah Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten, dan Daerah Kota. Ketiga jenis
daerah tersebut berkedudukan setara dalam artian tidak ada hierarki daerah otonom. Daerah Provinsi
berkedudukan juga sebagai wilayah administratif. Undang-undang menentukan bahwa pemerintahan
lokal menggunakan nomenklatur "Pemerintahan Daerah".

Periode VII (mulai 2004)

Pada periode ini berlaku Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. UU ini
menggantikan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999. Menurut UU ini Indonesia dibagi menjadi satu
jenis daerah otonom dengan perincian Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Selain itu Negara
mengakui kekhususan dan/atau keistimewaan yang ada pada empat daerah yaitu Aceh, Jakarta, Papua,
dan Yogyakarta. Negara juga mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
(Desa atau nama lain) beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan.

13. jelaskan tentang pembentukan perangkat pemerintah daerah


Jawaban
Dasar utama pembentukan Perangkat Daerah, yaitu adanya Urusan Pemerintahan yang diserahkan
kepada Daerah yang terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan.
Urusan Pemerintahan Wajib dibagi atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar
dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Perangkat Daerah mengelola
unsur manajemen yang meliputi sarana dan prasarana, personil, metode kerja dan penyelenggaraan
fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengoordinasian,
penganggaran, pengawasan, penelitian dan pengembangan, standardisasi, dan pengelolaan informasi
sesuai dengan substansi urusan pemerintahannya.

14. sebutkan manfaat dibentuknya daerah otonom


Jawaban
1. Pelaksanaan Otonomi Daerah Bisa Disesuaikan Dengan Kepentingan Masyarakat
Daerah
2. Pemotongan Jalur Birokrasi
3. Lebih Realistik
4. Penetrasi Yang Lebih Baik Di Daerah Terpencil
5. Presentasi Ke Kelompok Yang Lebih Luas
6. Peningkatan Kapasitas Teknis
7. Meningkatkan Efisiensi Pemerintah Pusat
8. Masyarakat Otonom Ikut Berpasrtisipasi Dalam Kebijakan Pemerintah
9. Meningkatkan Pengawasan
10. Mudah Dalam Pengaturan Administrasi Pemerintahan
11. Pemantapan Stabilitas Politik
12. Peningkatan Barang Dan Jasa
13. Tidak Ada Pemusatan Kekuasaan
14. Pemerintahan Di Pemerintah Daerah
15. Kesejahteraan Meningkat
16. Meningkatkan Kreativitas
17. Melatih Inovasi
18. Peningkatan Lembaga Masyarakat

15. sebutkan syarat² dilakukan pemekaran wilayah (uud)


Jawaban
Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah syarat syarat pemekaran daerah yaitu:

1. pasal 33 ayat 3 “Pembentukan Daerah Persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus memenuhi persyaratan dasar dan persyaratan administratif.”
2. Pasal 34
(1) Persyaratan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3) meliputi:
a. persyaratan dasar kewilayahan; dan
b. persyaratan dasar kapasitas Daerah.
(2) Persyaratan dasar kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
a. luas wilayah minimal;
b. jumlah penduduk minimal;
c. batas wilayah;
d. Cakupan Wilayah; dan
e. batas usia minimal Daerah provinsi, Daerah kabupaten/kota, dan Kecamatan.
(3) Persyaratan dasar kapasitas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
adalah kemampuan Daerah untuk berkembang dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.

16. jelaskan dgn singkat hub. pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. (trmsk sosial,ekonomi)
Jawaban
Hubungan pemerintah pusat dan daerah
1. WEWENANG : Hubungan urusan pemerintahan mana yang akan dilaksanakan oleh
pemerintah pusat, mana yang daerah propinsi kabupaten/kota.
2. KEUANGAN : Dimana akan terbentuk hubungan yang akan mengatur tentang pemanfaatan
segala sumber kekayaan untuk mempertaruhkan seluruh rakyat.
3. PELAYANAN UMUM : Pemerintah pusat dan daerah tidak akan bisa di pisahkan sebagai
sarana yang luas memberikan pelayanan menyeluruh terhadap masyarakat.
4. PEMANFAATAN SDA DAN SUMBER DAYA LAINNYA : Daerah yang memiliki SDA
yang lebih besar tentunya akan menyambut dengan senang dan penuh partisipasi dan daerah
yang SDA nya rendah akan timbu tuntutan agar bisa mencari sumber alternatif untuk
mendapatkan bantuan dari pemerintahan pusat.
5. FUNGSIONAL : hubungan yang di dasari oleh kepentingan yang sama dalam
penyelenggaraan program pemerintah.
Pemerintah daerah dalam bertugas menyelanggarakan urusan daerah bersama (DPRD) yang
berdasarkan asas otonom dan tugas pembantuan. Presiden merupakan penyelenggaran urusan
pemerintahan di tingkat pusat. Presiden dibantu para menteri untuk menjalankan pemerintah. Kepala
daerah merupakan penyelenggara urusan daerah masing-masing.
Pemerintah pusat adalah yang menaungi pemerintah daerah, pemerintah pusat adalah bagian
pemerintahan yang mengatur dan mendorong pemerintahan daerah menjadi maju. Maka dari itu,
Pemerintah pusat dan daerah harus memiliki hubungan yang baik karena kedua pemerintahan ini
saling membutuhkan dan saling berinteraksi.

17. sebutkan sumber² keuangan pemerintah daerah (pendapatan asli daerah, bantuan pemerintah
pusat)
Jawaban
Sumber pendapatan daerah terdiri atas sumber-sumber keuangan, sebagai berikut:
1. Pendapatan Asli Daerah : Pajak Daerah, Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan, Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan daerah atas hasil penyertaan modal kepada
(BUMD) berupa pembagian laba/ deviden.
2. Dana Perimbangan (Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus)
3. Dan lain-lain pendapatan daerah yang sah
Bantuan Pemerintah Pusat : Program Indonesia Pintar (PIP), Program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN-KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), & Bansos Rastra/ Bantuan Pangan Non
Tunai.

18. jelaskan bagaimana pengawasan atas pelaksanaan pemerintahan daerah


Jawaban
Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk
menjamin agar pemerintahan daerah berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah
dilakukan oleh pemerintah, Gubernur dan Bupati/Walikota. Hal ini sebagai salah satu bentuk
hubungan antara pemerintah dan pemerintah daerah, dalam rangka untuk mewujudkan tercapainya
tujuan penyelenggaraan otonomi daerah.
19. jelaskan tentang proses penyusunan/pembentukan peraturan daerah
Jawaban
penyusunan peraturan daerah terbagi menjadi 5 tahap yaitu:
1. Perencanaan
2. Penyusunan
3. Pembahasan
4. penetapan/pengesahan
5. pengundangan.
Perda berlaku setelah diundangkan dalam lembaran daerah. Perda disampaikan kepada Pemerintah
pusat paling lama 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan. Perda yang bertentangan dengan kepentingan
umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dapat dibatalkan oleh Pemerintah
pusat. Untuk melaksanakan Perda dan atas kuasa peraturan perundang-undangan, kepala daerah
menetapkan peraturan kepala daerah dan atau keputusan kepala daerah. Peraturan kepala daerah dan
atau keputusan kepala daerah tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum, Perda, dan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

20. sebutkan alasan penggabungan daerah


Jawaban

 Penggabungan daerah adalah penyatuan daerah yang dihapus ke dalam daerah lain yang
bersandingan. 
 Alasan mengapa perlunya penggabungan daerah salah satunya mewujudkan pelayanan publik
yang baik di daerah-daerah yang terisolasi atau aksesbilitas publiknya kurang, seperti tidak
adanya rumah sakit, puskesmas, sekolah dan infrastruktur jalan. Sehingga hal ini menjadi
alasan perlunya penggabungan daerah.
 Tujuan penggabungan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
peningkatan pelayanan, percepatan demokrasi, percepatan perekonomian daerah, percepatan
pengelolaan potensi daerah, peningkatan keamanan dan ketertiban, serta peningkatan
hubungan serasi antara Pusat dan Daerah.

21. kemukakan perubahan kedudukan pemerintahan daerah sebelum dan sesudah amandemen uud
1945
Jawaban
Pengaturan mengenai pemerintahan daerah diatur di dalam Pasal 18 UUD 1945. Sebelum
dilakukannya perubahan pembahasan mengenai Pemerintahan Daerah yang bersifat istimewa
hanya hak-hak dan asal-usul dalam daerah yang bersifat istimewa saja. Selain itu, sebagai
sumber legitimasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, 4 klausula Pasal 18 sebelum
perubahan menggariskan tentang penyelenggaraan pemerintahan daerah (termasuk hubungan
kewenangan antara DPRD dengan Kepala Daerah) untuk diatur ke dalam undang-undang.
Jadi, hal itu sepenuhnya diserahkan kepada pembentukan undang-undang. Setelah
dilakukannya perubahan, pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Otonomi yang dilakukan
pemerintah daerah bersifat seluas-luasnya, kecuali urusan yang oleh UU ditentukan sebagai
urusan pemerintah pusat. Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan wewenangnya dalam mengurus rumah tangga
daerah.

22. jelaskan tentang mekanisme pemilihan kepala daerah


Jawaban
Tahapan-tahapan pemilihan kepala daerah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Tahapan persiapan, yang meliputi:
a. Perencanaan program dan anggaran
b. Penyusunan peraturan penyelenggaraan Pemilihan.
c. Perencanaan penyelenggaraan yang meliputi penetapan tata cara dan jadwal tahapan
pelaksanaan Pemilihan.
d. Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS.
e. Pembentukan Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, PPL, dan Pangawas TPS
f. Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau Pemilihan dan
g. Penyerahan dan daftar penduduk potensial Pemilih. h) Pemutakhiran dan penyusunan
daftar pemilih.
b. Tahapan pelaksanaan, yang meliputi:
a. Pengumuman pendaftaran pasangan Calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur,
pasangan Calon Bupati dan Calon Bupati, serta pasangan Calon Walikota dan Calon
Wakil Walikota.
b. Pendaftaran pasangan Calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, pasangan Calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil
Walikota
c. Penelitian persyaratan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan
Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan calon Wakil Walikota.
d. Penetapan pasangan Calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, pasangan Calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil
Walikota.
e. Pelaksanaan Kampanye.
f. Pelaksanaan pemungutan suara.
g. Perhitungan suara dan rekapitulasi hasil perhitungan suara.
h. Penetapan Calon terpilih.
i. Penyelesaian pelanggaran dan sengketa hasil pemilihan, dan
j. Pengusulan pengesahan pengangkatan calon terpilih.

23. sebutkan persyaratan pengangkatan dan pemberhemtian kepala daerah


Jawaban
Pengangkatan Kepala Daerah:
a. Calon Kepala Daerah diusulkan oleh DPRD kepada Presiden melalui Menteri Dalam
Negeri bagi calon Gubernur dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur bagi
calon Bupati/Walikota untuk disahkan menjadi Kepala Daerah.
b. DPRD Provinsi mengusulkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih,
selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kepada Presiden melalui Menteri Dalam
Negeri berdasarkan berita acara penetapan pasangan calon terpilih dari KPUD Provinsi
dan dilengkapi berkas pemilihan untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan.
c. DPRD kabupaten/kota mengusulkan pasangan calon Bupati/Wakil Bupati atau pasangan
calon Walikota/Wakil Walikota terpilih, selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari
kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur berdasarkan berita acara penetapan
pasangan calon terpilih dari KPUD kabupaten/kota dan dilengkapi berkas pemilihan
untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan.
d. Presiden mengesahkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, dan
Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden mengesahkan pengangkatan pasangan calon
Bupati/Wakil Bupati atau pasangan calon Walikota/Wakil Walikota selambat-lambatnya
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari.
e. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebelum memangku jabatannya dilantik dengan
mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh pejabat yang melantik.
f. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memegang jabatan selama 5 (lima) tahun
terhitung sejak pelantikan dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama
hanya untuk satu kali masa jabatan.
Pemberhentian Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah dilakukan karena beberapa
alasan, yaitu:
a. Meninggal dunia
b. Permintaan sendiri
c. Diberhentikan Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah diberhentikan karena hal-hal
berikut:
1) Berakhir masa jabatannya Masa jabatan Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala
Daerah adalah selama lima tahun terhitung sejak pelantikan dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.
2) Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara
berturut-turut selama enam bulan.
3) Dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,
4) Tidak melaksanakan kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah menaati
seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Melanggar larangan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
6) Melakukan perbuatan tercela.
7) Diberi tugas dalam jabatan tertentu oleh Presiden yang dilarang untuk dirangkap oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan.
8) Menggunakan dokumen dan/atau keterangan palsu sebagai persyaratan pada saat
pencalonan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah berdasarkan pembuktian dari
lembaga yang berwenang menerbitkan dokumen; dan/atau
9) Mendapatkan sanksi pemberhentian.

24. syarat² pengangkatan dan pemberhentian anggota dprd


Jawaban
A. Pengangkatan Anggota DPRD Hasil Pemilihan Umum
1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten
Bidang Pemerintahan);
2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Peresmian Pengangkatan
Anggota DPRD Periode Sebelumnya;
3. Fotokopi Berita Acara Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD Periode
Sebelumnya;
4. Fotokopi Daftar Calon Tetap (DCT);
5. Fotokopi Daftar Perolehan Suara;
6. Surat Keterangan KPU Daerah Mengenai Ada Atau Tidak Adanya Gugatan Sengketa
Hasil Pemilu Ke Mahkamah Konstitusi;
7. Ketetapan Mahkamah Konstitusi RI (Apabila Terdapat Gugatan);
8. Keputusan KPU Daerah Tentang Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta
Pemilu;
9. Keputusan KPU Daerah Tentang Penetapan Anggota DPRD Terpilih;
10. Daftar Nama Anggota DPRD Terpilih, Disertai Dapil Dan Parpolnya;
11. Surat Ketua KPU Daerah Kepada Mendagri Melalui Kepala Daerah; dan
12. Surat Kepala Daerah Kepada Mendagri.
Pemberhentian Anggota DPRD Provinsi Karena Berakhir Masa Jabatan
1. Surat Keterangan Keaslian Dokumen Dari Biro Pemerintahan/Otda Provinsi (Asisten
Bidang Pemerintahan);
2. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Peresmian Pengangkatan
Anggota DPRD;
3. Fotokopi Berita Acara Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD;
4. Daftar Nama Anggota DPRD Yang Terakhir, Disertai Dapil Dan Parpolnya;
5. Fotokopi Keputusan Menteri Dalam Negeri Tentang Peresmian Pemberhentian Dan
Pengangkatan Pengganti Antarwaktu (PAW) Anggota DPRD; dan
6. Surat Kepala Daerah Kepada Mendagri.

25. jelaskan tentang tata cara penyusunan rencana pembangunan daerah


Jawaban
Perencanaan pembangunan berdasarkan jangka waktunya dan mengacu pada UU Nomor 25
Tahun 2004 dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Tahunan.
RPJP merupakan rencana pembangunan untuk jangka waktu 20 tahun dan RPJM untuk
jangka waktu 5 tahun. Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 15 RPJP Daerah memuat
visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. Kemudian
RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah terpilih
yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional,
memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan
program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program
kewilayahan disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif. Sedangkan RKPD1 yang merupakan perencanaan tahunan
daerah adalah penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan
kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja, dan pendanaannya,
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat.

26. jelaskan syarat² adanya kerjasama antara pemerintah daerah


Jawaban
Syarat adanya Kerjasama antara pemerintahan dilakukan dengan beberapa tahapan dan dokum
Kerjasama dengan daerah :
a. persiapan;
b. penawaran;
c. penyusunan kesepakatan bersama;
d. penandatanganan kesepakatan bersama;
e. persetujuan DPRD;
f. penyusunan peq'anjian keq'a sama;
g. penandatanganan pe{anjian keq'a sama;
h. pelaksanaan;
i. penatau sahaan; dan
j. pelaporan.

27. jelaskan tentang pembinaan dan pengawasan pemerintah daerah


Jawaban

 Pembinaan dan pengawasaan penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah usaha, Tindakan,


dan kegiatan yang ditujukan untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan daerah berjalan
secara efisien dan efektif seusai ketentuan peraturan perundangan – undangan.

28. kemukakan kelemahan dari pembentukan kepala daerah


Jawaban

 Jika pembentukan kepala daerah secara langsung terdapat kelemahan, yaitu ;


1. rawan timbulnya konflik horizontal dikalangan masyarakat
2. anggaran penyelenggaraan pemilu secara langsung membutuhkan dana yang besar
 Jika pembentukan kepala daerah melalui DPRD terdapat kelemahan, yaitu :
1. terpilihnya kepala daerah melalui DPRD belum tentu menjamin bahwa kepala daerah yang
terpilih merupakan kehendak rakyat daerah.
2. semakin tergerusnya legitimasi masyarakat kepada Lembaga DPRD
3. pemilihan kepala daerah melalui DPRD tentu akan menghilangkan pastisipasi masyrakat
secara langsung dalam memilih kepada daerah.
29. sebutkan alat kelengkapan dari dprd
Jawaban

 alat kelengkapan DPRD terdiri atas


1. pimpinan DPRD
2. badan musyawarah
3. komisi
4. Bapemperda
5. badan anggaran
6. badan kehormatan
7. alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk berdasarkan rapat paripurna

30. kemukakan kelemahan dan kelebihan hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerha
(brdasarkan peruud skrg?
Jawaban

 kelemahan dari hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah


1. struktur organisasi yang di desentralisasikan merupakan pendelegasian wewenang dan
memperingan manajemen pemerintah pusat.
2. mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan
3. dalam menghadapi permasalahan yang amat mendesak pemerintah daerah tidak perlu
menunggu instruksi dari pusat
4. menimbulkan keegoisan daerah
5. terjadi kesenjangan anggaran
 kelebihan dari hubungan pemerintah pusat dan daerah
1. penyelenggaraan desentralisasi dianggap sebagai pendemokrasian
2. terdapat hak untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien
3. melatih dalam menggunakan hak hak demokrasi dari sudut teknis organisatoris
pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai