Di Susun Oleh :
A.PENGERTIAN
1.Menurut C.J Franseen, otonomi daerah adalah hak untuk mengatur urusan daerah dan
menyesuaikan peraturan yang sudah dibuat.
Prinsip otonomi seluas-luasnya. Berdasarkan prinsip ini, suatu daerah akan diberikan
kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangga sendiri berikut
pemerintahannya, kecuali jika terdapat wewenang yang menurut peraturan perundang-
undangan memang menjadi kewenangan dari pemerintah pusat.
Prinsip otonomi nyata. Berdasarkan prinsip ini, suatu daerah diberi kewenangan untuk
menangani urusan pemerintahan yang didasarkan atas tugas, wewenang, dan kewajiban
yang secara nyata sudah ada serta mempunyai potensi untuk dapat terus tumbuh,
berkembang, sekaligus hidup sesuai potensi suatu daerah tertentu.
Prinsip otonomi yang bertanggung jawab. Prinsip ini bermakna dalam suatu sistem
penyelenggaraan pemerintahan, harus pula disesuaikan dan diperhatikan tentang
adanya tujuan dan maksud dari pemberian otonomi. Tujuan yang ingin dicapai menurut
prinsip ini adalah mampu memberdayakan masing-masing daerahnya dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan di masyarakat luas.
Pelaksanaan otonomi suatu daerah, tentunya memiliki hak, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 2001 menyebutkan bahwa,
dalam menyelenggarakan otonomi, suatu daerah memiliki beberapa hak, sebagai berikut.
1. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya
2. Memilih pemimpin daerah
3. Mengelola aparatur daerah
4. Mengelola kekayaan daerah
5. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah
6. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
yang berada di daerah
7. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah
8. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
Kewajiban otonomi daerah
Jika kita berbicara mengenai hak, pasti akan ada kewajiban yang mengikuti hak, dalam
melaksanakan kewajiban, otonomi tidak dapat berjalan begitu saja, namun ada aturan
perundang-undangan yang mengatur. Disebutkan dalam UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 22,
terdapat beberapa kewajiban yang dimiliki oleh suatu daerah, antara lain sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Dewirahmadanirwati, (2018). Jurnal JIPS Implementasi Otonomi Daerah Dalam Mewujudkan Good
Governance Di Daerah Sumatera Barat , Vol.2 No.3 Hal 44-46
Ki Supriyoko, (2005). Pendidikan Multikultural dan Revitalisasi Hukum Adat dalam Persfektif Sejarah,
(Arancana Pratama) h. 144.
Fajri,Muhammad,dkk. 2012. Otonomi Daerah. Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan
Politik Universitas Islam Riau Muazzin. 2016. Makalah Kewarganegaraan tentang Otonomi Daerah. Al-
Hilal Sigli