1. Dalam kehidupan, kita tidak boleh melupakan sejarah agar kita mampu belajar dari
kesalahan dan melakukan yang lebih baik di kemudian hari, tak terkecuali dengan
pelaksanaan otonomi daerah. Uraikan dan jelaskan sejarah latar belakang dan
pelaksaanaan otonomi daerah di Indonesia!
Jawab :
1. Perubahan Konstitusi
Pada tahun 2001, amendemen konstitusi mengakui pentingnya otonomi daerah dan
menciptakan dasar hukum untuk implementasinya. Ini tercermin dalam Amandemen
Keempat UUD 1945.
2. Undang-Undang Otonomi Daerah
Pemerintah Indonesia mengesahkan Undang-Undang Otonomi Daerah No. 22 tahun
1999 dan No. 32 tahun 2004 untuk mengatur pelaksanaan otonomi daerah. Undang-undang
ini memberikan kerangka kerja hukum bagi pemberian wewenang kepada pemerintah daerah.
3. Pemilihan Kepala Daerah
Di bawah otonomi daerah, pemilihan kepala daerah langsung (Pilkada) diperkenalkan,
yang memungkinkan rakyat setempat untuk memilih pemimpin daerah mereka.
4. Dana Otonomi Khusus (DAK) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dana Otonomi Khusus diberikan kepada daerah-daerah yang memiliki keterbatasan
sumber daya keuangan untuk memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang layak.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga menjadi sumber pendapatan yang lebih signifikan bagi
pemerintah daerah.
5. Kewenangan Daerah
Berdasarkan undang-undang otonomi daerah, pemerintah daerah memperoleh
kewenangan dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, perencanaan tata ruang,
dan lainnya. Ini memberi pemerintah daerah kontrol yang lebih besar dalam pengambilan
keputusan di tingkat lokal.
6. Evaluasi dan Pemantauan
Pelaksanaan otonomi daerah secara berkala dievaluasi untuk memastikan efisiensi,
efektivitas, dan akuntabilitas pemerintahan daerah. Pemerintah pusat juga memiliki peran
dalam memastikan bahwa otonomi daerah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi dan supremasi hukum.
Otonomi daerah di Indonesia telah membawa perubahan signifikan dalam tata kelola
pemerintahan, pemilihan kepala daerah, dan pemberdayaan pemerintah daerah. Hal ini
bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih besar bagi masyarakat lokal untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan mempromosikan pembangunan daerah yang
lebih berkelanjutan.
2. Uraikan dan jelaskan perbedaan dari pemerintahan daerah, otonomi daerah, daerah
otonom, dan asas otonomi berdasarkan UU No.23 Tahun 2014 tentang Sistem
Pemerintahan Daerah?
Jawab :
Kepala daerah harus memastikan agar masalah ini diselesaikan dengan baik, karena
laporan keuangan yang ditolak dapat memengaruhi akuntabilitas pemerintah daerah.