Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH

Nama : Anjar Junandi


Nim : 030960282

Dosen/Tutor : Andi Setiawan,SIP.,M.S

OTONOMI DAERAH
Latar Belakang

Beberapa waktu belakangan semenjak bergulirnya gelombang reformasi, otonomi


daerahmenjadi salah satu topik sentral yang banyak dibicarakan. Otonomi Daerah menjadi
wacana dan bahan kajian dari berbagai kalangan, baik pemerintah, lembaga perwakilan rakyat,
kalanganakademisi, pelaku ekonomi bahkan masayarakat awam. Semua pihak berbicara dan
memberikan komentar tentang “otonomi daerah” menurut pemahaman dan persepsinya masing-
masing.Perbedaan pemahaman dan persepsi dari berbagai kalangan terhadap otonomi daerah
sangatdisebabkan perbedaan sudut pandang dan pendekatan yang digunakan.

Sebenarnya “otonomi daerah” bukanlah suatu hal yang baru karena semenjak berdirinya
Negara Kesatuan Republik Indonesia , konsep otonomi daerah sudah digunakan dalam
penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Bahkan pada masa pemerintahan kolonial Belanda,
prinsip-prinsipotonomi sebagian sudah diterapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Semenjak awal kemerdekaan samapi sekarang telah terdapat beberapa peraturan


perundang-undangan yang mengatur tentang kebijakan Otonomi Daerah. UU 1/1945 menganut
sistemotonomi daerah rumah tangga formil. UU 22/1948 memberikan hak otonomi dan
medebewindyang seluas-luasnya kepada Daerah. Selanjutnya UU 1/1957 menganut sistem
otonomi ril yangseluas-luasnya. Kemudian UU 5/1974 menganut prinsip otonomi daerah yang
nyata dan bertanggung. Sedangkan saat ini di bawah UU 22/1999 dianut prinsip otonoi daerah
yang luas,nyata dan bertanggungjawab.

1. Pengertian Otonomi Daerah

Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah


daerahdan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnyadalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
danmengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum
yangmempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahandan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakatdalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desentralisasi adalah penyerahan
wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepadaGubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah
kabupaten/kotakepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
2. Landasan Penyelenggaraan Otonomi Daerah
Terdapat beberapa alasan terhadap dilaksanakannya desentralisasi di Indonesia yangdirasa
sangat mendesak, diantaranya :
1) Kehidupan ekonomi yang terpusat di Jakarta, sementara itu pembangunan di beberapa
wilayahlain dilalaikan,
2) Pembagian kekayaan yang tidak adil dan merata. Daerah yang memiliki sumber daya
alam yangmelimpah tidak menerima perolehan dana yang patut dari pemerintah.
3) Kesenjangan social antara suatu daerah dengan daerah yang lain sangat terasa.
Pembangunanfisik disuatu daerah sangat pesat sekali, namun disisi lain pembangunan di
daerah lain masihlamban bahkan terbengkalai.

3. Tujuan Otonomi Daerah

Desentralisasi merupakan symbol adanya kepercayaan dari pemerintah pusat kepada


pemerintah daerah. Dalam konsep desentralisasi, peran pemerintah pusat adalah
mengawasi,memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan otonomi daerah.
Tujuan yang hendak dicapai dengan diterapkannya otonomi daerah yaitu
untukmemperlancar pembangunan di seluruh pelosok tanah air secara merata tanpa ada
pertentangan,sehingga pembangunan daerah merupakan pembangunan nasional secara
menyeluruh.
Melalui otonomi daerah diharapkan daerah akan lebih mandiri menentukan
setiapkegiatannya tanpa ada intervensi dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah diharapkan
mampumembuka peluang memajukan daerahnya dengan melakukan identifikasi sumber-sumber
pendapatan dan mampu menetapkan belanja daerah secara efisien, efektif, dan wajar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka konsep otonomi yang diterapkan adalah :
• Penyerahan sebanyak mungkin kewenangan pemerintah pusat dalam hubungan domestic
kepada pemerintah daerah. Kecuali untuk bidang politik luar negeri, pertahanan,
keagamaan, serta bidang keuangan dan moneter. Dalam konteks ini, pemerintah daerah
terbagi atas dua lingkup,yaitu daerah kabupaten, kota, dan propinsi.
• Penguatan peran DPRD sebagai representasi rakyat.
• Peningkatan efektifitas fungsi pelayanan melalui pembenahan organisasi dan
institusi yangdimiliki, serta lebih responsive terhadap kebutuhan daerah.
• Peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah serta penguatan yang lebih jelas
atassumber-sumber pendapatan daerah. Pembagian pendapatan dari sumber penerimaan yang
berkaitan dengan kekayaan alam, pajak dan retribusi.
• Pengaturan pembagian sumber-sumber pendapatan daerah serta pemberian keleluasaan
kepada pemerintah daerah untuk menetapkan prioritas pembangunan serta optimalisasi upaya
pemberdayaan manusia.
• Perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang merupakan suatu sistem pembiayaan
penyelenggaraan pemerintah yang mencakup pembagian keuangan antara pemerintah
pusatdengan daerah serta pemerataan antar daerah secara proposional.

4. Otonomi Daerah Saat Ini

Otonomi Daerah yang dilaksanakan saat ini adalah Otonomi Daerah yang berdasarkan
kepadaUndang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Menurut UU ini,
otonomidaerah dipahami sebagai kewenangan daerah otonom untuk menatur dan mengurus
kepentinganmasyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
sesuai dengan peraturan perundang- undangan.Sedangkan prinsip otonomi daerah yang
digunakan adalah otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Kewenangan
otonomi yang luas adalah keleluasaan daerah untukmenyelengarakan pemerintahan yang
mencakup kewenangan semua bidang pemerintahan,kecuali kewenangan di bidang politik luar
negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter danfiskal, agama serta kewenangan bidang
lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Yangdimaksud dengan otonomi nyata
adalah keleluasaan Daerah untuk menyelenggarakankewenangan pemerintahan di bidang tertentu
yang secara nyata ada dan diperlukan serta tumbuhhidup, dan berkembang di daerah.
sedangkan yang dimaksud dengan otonomi yang bertanggung jawab adalah berupa perwujudan
pertanggung-jawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dankewenangan kepada Daerah
dalam wujud tugas dan kewajiban yang dipikul oleh Daerah dalammencapai tujuan pemberian
otonomi, berupa peningkatan pelayanan dan kesejahteraanmasyarakat yang semkain baik,
pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan, pemerataan,serta pemeliharaan hubungan yang
serasi antara Pusat dan Daerah serta antara Daerah dalamrangka menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

KESIMPULAN
Sentralisasi berfungsi menciptakan keseragaman, sedangkan desentralisasi
menciptakankeberagaman dalam penyelenggaraan pemerintahan. Walapun demikian berbagai
aspek dinamikdalam mengaplikasikan kedua asas tersebut selalu menimbulkan isu. Tanggap
Pemerintah danDPR mengenai isu tersebut tertuang dalam perubahan berbagai UU tentang
PemerintahanDaerah.
Sekalipun setiap perubahan UU Pemerintahan Daerah pada dasarnya merupakan reformasi
pemerintahan daerah, namun terdapat perbedaan mengenai gradasi, skala dan besaran substansi
perubahan yang dikehendaki oleh UU Pemerintahan Daerah yang dicanangkan. Perubahan
yangdikehendaki oleh UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 tergolong perubahan
yang radikal(radical change)atau drastik(drastic change)dan bukan perubahan
yanggradual(gradual change).Oleh karena itu, konflik, krisis dan goncangan yang
menyertaireformasi tersebut lebih besar daripada serangkaian reformasi yang pemah terjadi
sebelumnya.Dibandingkan dengan reformasi pemerintahan daerah di berbagai negara
berkembang lainnya pun reformasi pemerintahan daerah di Indonesia masih tergolong sangat
besar. Reformasi pemerintahan daerah di Indonesia tergolongbig bang approach. Dengan
berkembangnya prakarsa sendiri tercapailah apa yang dimaksud dengan demokrasi yaitu
pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. Rakyat tidak saja menentukannasibnya sendiri,
melainkan juga dan terutama memperbaiki nasibnya sendiri. Dengan visi yangsama,
Kartohadikusumo (1955) mengatakan bahwa pada hakekatnya otonomi merupakan usahauntuk
mendapatkan jawaban kembali semangat dan kekuatan rakyat guna membangun masadepan
mereka sendiri yang luhur.
Guna tercapainya kesejahteraan masyarakat diperlukan kestabilan penyelenggaraan
pemerintah daerah. Visi mensejahterakan masyarakat harus dibangun dan dijadikan acuan
olehkedua lembaga tersebut. Menurut Hatta (1957) demokrasi tidak saja mendidik orang
bertanggungjawab mengenai keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menanam
perhatian terhadap usaha-usaha publik. Setiap orang harus bersedia mencurahkan perhatian
dantenaganya untuk membela kepentingan umum tanpa mengharapkan imbalan jasa.
Kewajibanmembela kepentingan bersama, keselamatan dan kesejahteraan umum di dalam
lingkunganhidup yang besar dan kecil. Pemberian layanan dan barang public perlu melibatkan
sektor swastadan komunitas dengan tetap menjunjung tinggi berbagai prinsip: transparansi,
akuntabilitas,efisensi, keadilan dan penegakan hukum.
Untuk mengetahui prospek ke depan dari Otonomi Daerah dilakukan dengan menggunakan
berbagai pendekatan. Pendekatan yang digunakan disini adalah :
• aspek ideologi,
• politik,
• sosial budaya, dan
• pertahanan keamanan.

DAFTAR PUSTAKA
http://kk-blog-07.blogspot.com/2011/02/makalah-hubungan-pemerintah-pusat-
dan.html Buku Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Undang-Undang . No. 32 Tahun 2004

Anda mungkin juga menyukai