Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA

KOTA YANG BARU SAJA TERKENA BENCANA

Nama : Anjar Junandi

Nim : 030960282

Mata Kuliah : Perencanaan Kota

Dosen : Hidayatul Fajri, S.AP., MPA

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Fhisip

Tahun : 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang atas rahmat-Nya dan
karunianya saya dapat menyelesaikan proposal ini. Adapun tema dari proposal ini adalah
“Perencanaan kota setelah terkena bencana alam”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Perencanaan Kota yang telah memberikan tugas kepada saya.

Kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga dengan proposal
ini dapat berguna bagi saya.

2
BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibukota Negara dan
kota terbesar di Indonesia yang memiliki masalah utama berupa bencana alam yaitu
banjir. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status
setingkat provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut pulau jawa hal ini
menjadikan Jakarta bersebelahan langsung dengan laut jawa. Jakarta juga memiliki 13
sungai di wilayahnya salah satunya adalah sungai yang memiliki panjang 119 Km
yang menjadi salah satu sungai terkotor di dunia.
Jakarta memiliki luas sekitar 664,01 km² (lautan 6.997,5 km²) dengan
penduduk berjumlah 10.557.810 jiwa menjadikan Jakarta provinsi terpadat di
Indonesia karena hal ini pula Jakarta dapat menghasilkan sampah 7.700 ton per hari.
Wilayah metropolitan Jakarta (jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa,
merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.
Gubernur Jakarta saat ini adalah Anies Baswedan yang dilantik pada 16
Oktober 2017 dan wakilnya Ahmad Riza Patria yang dilantik pada 15 April 2020.
Anies Baswedan sendiri merupakan gubernur ke 16 Jakarta yang telah menggantikan
Basuki Tjahaja Purnama. Sejauh ini Jakarta menjadi kota yang telah berkembang
pesat khusus nya dibagian transportasi contohnya baru – baru ini Jakarta membangun
MRT untuk mengatasi macetnya jalanan Ibukota yang disebabkan padatnya
penduduk. Tapi bagaimana dengan masalah Banjir di Jakarta, disini saya akan
membahas perencanaan pembangunan kota Jakarta dengan topic bencana alam berupa
banjir.

b. Penyebab Banjir

• Pemicu utama terjadinya banjir adalah intensitas hujan yang tinggi, faktor lain yang
berpengaruh adalah bentuk lahan yang berupa dataran rendah dan kurangnya daerah
resapan air. Hujan harian maksimum tahunan di DAS Ciliwung bervariasi dari 83 mm
(1988) sampai dengan 300 mm (2020).

• Wilayah DKI Jakarta yang berada di bawah muka air laut seluas 40% dari total
daratan yang ada (Sakethi, 2010).

• Kondisi ini diperparah dengan penurunan muka tanah yang mengalami penurunan
antara 0.18 sampai dengan 2,45 cm/tahun (Ramadhanis dkk, 2017).

• Berkurangnya daerah resapan karena pertambahan penduduk yang tinggi


menyebabkan kebutuhan rumah juga tinggi.

• Masih kurangnya kesadaran masyarakat baik di wilayah hulu maupun hilir untuk
melakukan upaya konservasi tanah dan air. • Belum optimalnya pelaksanaan dan

3
penegakan aturan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, sungai, DAS, serta
konservasi tanah dan air baik yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.

c. Solusi
• Konservasi air
Berdasarkan analisis kontribusi banjir dari masing2 sub DAS, dapat dilakukan
konservasi air yang bertujuan untuk memasukkan air sebanyak-banyaknya ke dalam
tanah. Kontribusi banjir dari Hulu Ciliwung sebesar 1,4 % dari seluruh DAS
Ciliwung, sedangkan dari Hulu Cisadade sebesar 4,5% dari seluruh DAS Cisadane.
Kontribusi banjir dari Bagian Tengah DAS Ciliwung dan DAS Cisadane masing-
masing sebesar 6,5% dan 36,5% dari seluruh DAS. Kontribusi banjir dar Hilir
Ciliwung dan sekitarnya 92,1%; di Cisadane hilir 58,8% (Sumber perhitungan
BPPTPDAS, 2020). Rendahnya kontribusi banjir dari hulu DAS karena hujan yang
terjadi di hulu juga kecil.

• Pemanfaatan Riparian
Riparian adalah zona peralihan antara sungai dan daratan yang dimanfaatkan
untuk tanaman di tepi sungai. Beberapa manfaatnya adalah: mengurangi banjir,
mengurangi sedimen terlarut, meningkatkan kualitas air, memberikan manfaat secara
ekologis, memberikan manfaat secara ekonomi, memberikan beberapa manfaat lain
seperti (produksi kayu, menjadi habitat satwa liar, meningkatkan estetika, untuk
rekreasi, dan manfaat sosial lainnya)

4
BAB II
Tinjauan Literatur

• Banjir di Jakarta sudah berulang kali terjadi. Perbaikan saluran drainase dan rehabilitasi
DAS di hulu sudah banyak dilakukan namun banjir tetap saja terjadi. Untuk itu dilakukan
analisis kejadian banjir Jakarta tanggal 1 Januari 2020 berbasis DAS yaitu DAS Ciliwung dan
Cisadane.

• Disamping curah hujan tinggi, penyebab banjir di Jakarta yang utama adalah berkurangnya
daerah resapan air. Luas pemukiman di DAS Ciliwung mencapai 51% dari luas DAS
sehingga sebagian besar air hujan langsung menjadi aliran sudah permukaan. Kondisi ini
diperparah dengan letak Jakarta yang merupakan dataran rendah yang mudah terkena banjir

• Hujan harian 100 mm sudah menyebabkan banjir di Jakarta (berdasarkan pengalaman


kejadian banjir Jakarta tahun 2001). Pada kejadian banjir tanggal 1 Januari 2020 hujan di
beberapa tempat mencapai lebih dari 300 mm/hari, maka banjir dipastikan menyebar di
beberapa wilayah. Sebaran hujan tanggal 1 Januari 2020 bervariasi di hulu DAS sekitar 60
mm, di daerah tengah DAS 160 mm, dan daerah hilir DAS 187 mm (rata-rata dari beberapa
stasiun hujan yang tersebar di DAS Ciliwung dan Cisadane).

• Sampai dengan batas tertentu, hutan dapat mengurangi banjir, tetapi pada intensitas hujan
yang melebihi 65 mm/kejadian hujan, penutupan hutan tidak dapat menahan banjir (Pramono
et al. 2016)

• Laporan ini akan menyajikan penyebab banjir dan solusinya dari aspek tata air, lahan, dan
sosial ekonomi

5
BAB III
Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Sampel Bentuk pengambilannmya dalam penelitian ini adalah bentuk proporsional


sampling, dengan teknik Snowball sampling. Data yang diperoleh secara langsung dari
informan melalui wawancara.

Menetapkan informan pada penelitian ini menggunakan teknik snowballsampling barat bola
salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.

Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua
orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka saya mencari orang lain
yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang
sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Sampel Penelitian
ini adalah beberapa orang yang terdampak banjir di kota Jakarta .

6
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/penyebab-banjir-jakarta-dari-dulu-hingga-hari-ini-glad
https://konservasidas.fkt.ugm.ac.id/2020/01/05/kajian-banjir-jakarta-1-januari-2020-oleh-
bpptpdas-surakarta/
https://konservasidas.fkt.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1079/2020/01/Kajian-banjir-
jakarta-2020.pdf

Anda mungkin juga menyukai