Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 5

Nama: Febriana Aulyandra (3312418033)


Restika Nugraheni (3312418037)
Bintang Avrodhita Nebula (3312418039)
Antin Sri W. (3312418043)
Ayu Nur Jannah (3312418065)
Moeslim Al Fatih (3312418073)
M. Qosim Ausath (3312418077)
Ari Nugroho (3312418031)

MASALAH SOSIAL BANJIR AWAL TAHUN 2020 DI JAKARTA

Semakin berkembang pesatnya tekhnologi yang ada dapat kita manfaatkan


untuk memudahkan semua orang dalam penanggulangan bencana banjir yang ada.
Berdasarkan data BMKG banjir di Jakarta dan sekitarnya disebabkan oleh fenomnena
Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah. Madden Julian Oscillation adalah
fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari Samudera Hindia di
sebelah Barat ke arah Timur dengan membawa massa udara basah. Aliran massa
udara basah tersebut meningkatkan peluang curah hujan di wilayah yang dilalui.
Sehingga wilayah Jakarta dan sekitarnya memiliki potensi diguyur hujan lebat.
Sehingga menjadikan curah hujan yang terjadi di Jakarta pada awal tahun 2020 lalu
merupakan curah hujan tertinggi di Jakarta sejak tahun 1866 pada masa colonial
Belanda.

Dengan akses pencarian informasi yang sekarang ini sangat dengan mudah
dilakukan, Pemerintah dan Masyarakat dapat menyiapkan penanggulangan banjir
dengan matang sehingga diharapkan banjir dapat ditanggulangi dengan baik. Namun
dalam kenyataannya banjir di Jakarta pada awal tahun 2020 ini tetap terjadi dan
dianggap sebagai salah satu banjir terbesar yang terjadi di Jakarta. Berdasarkan data
BMKG, banjir yang lebih luas kali ini akibat dari curah hujan ekstrem yang
mengguyur Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Hujan
dengan intensitas tertinggi 377 mm/hari tercatat di stasiun BMKG di Kemayoran.
Angka ini dua kali lebih tinggi dari batas curah hujan ekstrem yang dipatok BMKG
150 mm/hari. Selain selain disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi, banjir
di Jakarta juga disebabkan oleh berbagai factordiantaranya adalah ulah tangan
manusia seperti membuang sampah sembarangan, membabat habis hutan dan dialih
fungsikan menjadi pemukiman warga, dan banyak masyarakat yang mengabaikan
tentang daerah resapan air di lingkungan sekitar. Akibat dari peristiwa banjir ini yang
kerap melanda wilayah Jakarta, mitos seputar banjir pun mencuak dibicarakan oleh
warga. Ini bukan mitos kali pertama yang mencuak, melainkan mitos ini bahkan
sudah lama tertanam kuat bagi warga Jakarta. Warga mempercayai mitos ini bahkan
sampai pejabat negara sekalipun.

Mitos yang tertanam di dalam benak warga ialah mitos siklus banjir lima
tahunan. Berdasarkan penelusuran di beberapa media massa, mantan Wakil Gubernur
DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Kala itu sempat menyebut kalau banjir Jakarta
yang terjadi pada Februari 2017 lalu adalah siklus lima tahunan. Ia menyebut banjir
parah di Jakarta berulang pada 2017, 2012, 2007, dan 2002. Muhadjir Effendy malah
pernah menyebut kalau banjir Jakarta yang lebih luas kali ini sebagai siklus 25
tahunan. Tak cuma Gubernur dan Menteri, mantan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono juga beberapa kali menyebut soal banjir 5 tahun ini. Mitos banjir lima
tahunan ini sangat di percayai oleh warga. Sebagai contoh, warga Balekambang yang
menjadi korban banjir, mengira tahun ini mereka tidak akan kebanjiran lantaran
sudah terjadi banjir parah di daerahnya pada 2018 lalu.

Banyak sekali factor penyebab banjir yang sering melanda wilayah DKI
Jakarta, selain factor yang ilmiah seperti membuang sampah sembarangan dan lain-
lain banyak juga yang mengaitkan banjir dengan hal-hal non ilmiah seperti mitos.
Maka dari itu penulis akan mengkaji solusi banjir di Jakarta dari dua prespektif, yaitu
ilmiah dan non ilmiah.

 Ilmiah
Solususi untuk menangani banjir di Jakarta memang sudah dilakukan
oleh pemprov DKI Jakarta sejak dulu. Banyak sekali upaya yang telah
dilakukan untuk menangani masalah tersebut, namun sayangnya belum
optimal. Hal tersebut ditandai dengan masih banyak terjadi banjir di beberapa
wilayah DKI Jakarta. Namun untuk menyelesaikan masalah banjir bukan
hanya tugas dari pemerintah saja melainkan kit sebagai masyarakat juga perlu
sadar diri dan ikut serta menangulangi banjir mulai dari hal yang kecil, seperti
tidak membuang sampah sembarangan dan lain sebagainya. Namun ada
beberapa upaya besar yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah
banjir, yaitu:
1. Pelebaran dan juga menambah kedalaman dari setiap waduk yang
ada, dengan demikian waduk-waduk yang ada akan dapat lebih
optimal dalam menampung air hujan baik yang merupakan air
hujan kiriman maupun tidak.
2. Pembenahan pompa air yang ada dengan menggunakan alat-alat
yang sekiranya tahan air atau waterproof sehingga tidak terjadi
kendala apabila pompa air terendam oleh genangan air yang ada.
3. Pelebaran sungai di bagian tengah agar wilayah penampungan air
lebih banyak serta pengendalian air di hulu yang datang dari kota
penyangga.
4. Menyediakan beberapa meter lahan untuk penyerapan air di setiap
pemukiman warga.
5. Pelebaran saluran air pembuangan dan tertib membuang sampah
pada tempat tidak di saluran air ataupun sungai.
6. Melaksanakan program rutin membersihkan lingkungan sekitar
dari berbagai sampah yang mungkin menyumbat saluran air.
 NON ILMIAH
Secara tradisional, solusi yang dilakukani untuk mengatasi bencana
banjir yang akhir-akhir ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Masyarakat Indonesia secara tradisional masih mempercayai bahwasanya
bencana banjir yang terjadi akibat perbuatan manusia itu sendiri. Dalam
pengobatan tradisional yg dilakukan oleh Ningsih Tinampi beberapa aktivitas
yang lalu juga disebutkan ketika Ningsih secara supra rasional berkomunikasi
dengan Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Dalam percakapannya tersebut,
Nyi Roro Kidul marah kepada manusia zaman sekarang karena tingkah
lakunya yang sering kali melanggar norma-norma. Awalnya Ningsih
menanyakan perihal tentang penyebab banjir yang melanda Jakarta di awal
2020 lalu. Kemudian sosok tersebut mengatakan memang sengaja menaikkan
air laut agar manusia-manusia dimuka bumi untuk segera bertaubat atas
perbuatannya. Selain itu, sebagai penolongnya manusia disuruh agar selalu
beribadah, sodakoh, dan perbuatan baik lainnya.
Solusi selanjutnya yang sering dilakukan oleh masyarakat tradisional
adalah dengan mengundang pawang hujan. Cara ini sudah tidak asing lag di
masyarakati karena dirasa cukup manjur. Walaupun tidak masuk akal karena
persyaratan-persyaratan yang diberikan oleh pawang tersebut, tetapi
masyarakat tetap melakukannya. Contohnya pada saat mau diadakan hajatan,
sering kali masyarakat mengundang pawang hujan supaya pas di hari H hujan
tidak turun. Salah satu syarat yang harus dilakukan oleh pemilik rumah adalah
meletakkan celana dalam di atas genteng, dan celana dalam tersebut bukanlah
celana dalam yang sembarang melainkan celana dalam sang pengantin dan
bekas pakaI bukan yang baru ataupun bersih.

Antara solusi ilmiah dan non ilmiah atau modern dan tradisional terdapat
perbedaan yang signifikan. Solusi modern saat ini dianggap sebagai solusi yang
terbaik dan masuk akan oleh kebanyakan orang saat ini. Namun walaupun solusi
tradisional saat ini dianggap sedikit tidak masuk akal, masih banyak masyarakat yang
menganut dan mempercayai solusi tradisional. Keduanya terdapat perbedaan
dikarenakan masyarakat saat ini yang memiliki pemikiran yang rasional serta masuk
akal, solusi tradisional yang sedikit demi sedikit ditinggalkan karena dianggap
sebagai solusi yang tidak masuk akan dan tidak akan memecahkan masalah.
Daftar Pustaka

Maruf, Irfan. 2019. Penjelasan Ilmiah BMKG Soal Bencana Banjir di Wilayah
Indonesia. Diakses dari https://www.inews.id/news/nasional/penjelasan-
ilmiah-bmkg-soal-bencana-banjir-di-wilayah-indonesia. Tanggal 15 Maret
2020

Kompas.com. 2020. BMKG Sebut Curah Hujan di Jakarta Awal 2020 Paling Ekstrim
dalam Sejarah. Diakses dari
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/03/10141971/bmkg-sebut-curah-
hujan-di-jakarta-awal-2020-paling-ekstrem-dalam-sejarah#source=clicktitle.
Tanggal 15 Maret 2020

Lahitani, Sulung. 2015. 5 Cara Unik Orang Indonesia Menangkal Hujan. Diakses dari
https://m.liputan6.com/citizen6/read/2386314/5-cara-unik-orang-indonesia-
menangkal-hujan. Tanggal 15 Maret 2020.

CNN Indonesia. 2020. Menguak Mitos Banjir 5 Tahunan Jakarta. Diakses dari
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200103105044-199-
462095/menguak-mitos-banjir-5-tahunan-jakarta. Tanggal 15 Maret 2020.

Anda mungkin juga menyukai