Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Banjir Bandang Terhadap Lingkungan Dan Upaya

Konservasinya: Studi Khasus Wilayah Kota Batu Tahun 2022

Disusun oleh :
Azriel Firoz Okan R
Naomi Kezya Cornelia E.P
Sandra Dewi Andraeni
Septyan Ridhoansyah
Zulvianti Dwita W

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BATU


MEI 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat, ridho,
dan karunia-Nya essay pengaruh banjir bandang pada lingkungan sekitar dapat diselesaikan
tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang selalu menjadi teladan bagi umatnya.
Essay ini merupakan bentuk partisipasi kami dalam Karya Social Science Fair 2022 dalam
mata lomba geografi. Kegitan diselenggarakan oleh mahasiswa asistensi mengajar
Universitas Negeri Malang.
Kegiatan ini dilaksanakan secara berkelompok yang beranggotakan 5 siswa SMAN 01 Batu.
Kelancaran kegiatan penulisan essay ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, kami mengucapkan teruma kasih kepada
segenap pihak yang telah membantu:
1. Bu Rachel Michellia, selaku mahasiswa asistensi mengajar X IPS 4.
2. Dan orang tua kami masing masing yang selalu mendukung saya dalam mengerjakan
essay agar terkumpul tepat waktu.

Kami menyadari dalam proses pembuatan essay ini masih terdapat banyak kesalahan, oleh
karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan laporan kami selanjutnya.

Batu, 19 Mei 2022

Perwakilan Kelompok X IPS 4


LATAR BELAKANG
Secara geografis wilayah Kota Batu memiliki dua karakteristik yang berbeda, yaitu
sebelah utara dan barat merupakan daerah dengan ketinggian bergelombang dan berbukit,
sedangkan daerah timur dan selatan merupakan daerah yang relatif datar. Meskipun berada
pada ketinggian ± 800 M dari permukaan laut, Kota Batu memiliki suhu minimum 18° – 24°
C dan suhu maksimum antara 28°- 32° C dengan kelembaban udara sekitar 75-98% dengan
volume curah hujan rata-rata 298 mm per bulan dalam kisaran 6 hari per bulan. Batu
dikelilingi beberapa gunung yang di antaranya adalah Gunung Anjasmoro (2.277 m) Gunung
Arjuno (3.339 m) Gunung Banyak (1.306 m). Kota Batu memiliki sungai yang cukup besar
yaitu sungai Brantas. Titik hulu sungai ini berada di daerah Kecamatan Bumiaji, tepatnya di
Desa Sumber Brantas. Meski terletak diwilayah dataran tinggi, Kota Batu tidak terlepas dari
adanya bencana alam hidrologi, yaitu banjir.
Banjir adalah salah satu bencana alam yang menjadikan kondisi daratan tergenang
oleh aliran air dalam volume yang berlebihan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pengertian banjir adalah “berair banyak dan deras, kadang-kadang
meluap, air yang banyak dan mengalir deras, serta peristiwa terbenamnya daratan karena
volume air meningkat”. Banjir adalah suatu kondisi di mana tidak tertampungnya air dalam
saluran pembuang (palung sungai) atau terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuang,
sehingga meluap menggenangi daerah (dataran banjir) sekitarnya. (Suripin, 2003). Banjir
adalah luapan air dari suatu perairan yang volume airnya telah melebihi kapasitas perairan
tersebut, sehingga air tersebut menggenang ke daerah penduduk. Seperti pada peristiwa banjir
bandang yang pernah terjadi di Kota Batu. Banjir ini menyebabkan kerusakan dan beberapa
warga tewas.

METODE PENELITIAN
Dalam essay ini, kami menggunakan beberapa metode penelitian yang kami anggap
cocok dan efektif untuk keberlangsungan penulisan. Metode penelitian yang kami pilih
diantaranya :
1. Research atau pencarian di Internet. Metode ini kami gunakan karena mengingat
waktu penulisan yang tidak panjang dan juga banyaknya informasi yang harus kami
dapatkan dalam satu waktu tertentu.
2. Tanya-jawab kepada nasarasumber atau beberapa pihak yang bersangkutan. Metode
ini kami gunakan untuk memastikan kebenaran informasi sesuai apa yang terjadi di
lapangan.
3. Diskusi kelompok. Dalam metode ini, kami bertukar pikiran untuk mematangkan
essay yang telah kami tulis secara bersama-sama sehingga essay ini merupakan hasil
dari kesepakatan bersama.
ISI
Berdasarkan data dari detik news banjir bandang terjadi di Kota Batu pada Kamis
(4/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Dari sumber data dan berita, material banjir berupa air
bercampur lumpur dan kayu tampak begitu mengerikan. Banjir bandang terjadi di 6 titik yang
tersebar diberbagai wilayah di Kota Batu. Di Kecamatan Bumiaji, banjir terjadi di Desa
Bulukerto, Desa Sumber Brantas dan Desa Punten. Di Desa Bulukerto ada dua titik, yakni di
Dusun Sambong dan Dusun Beru. Sementara di Kecamatan Batu, banjir bandang terjadi di
Jalan Raya Dieng (Desa Sidomulyo) dan Jalan Raya Selecta (Desa Tulungrejo). Banjir
bandang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi
Banjir bandang ini tak hanya disebabkan oleh curah hujan saja, melainkan juga
disebabkan karena adanya degradasi lahan di daerah pesisir sungai. Degradasi lahan di Kota
Batu umumnya terjadi di daerah hulu sungai, yang mana terjadi perubahan fungsi hutan
menjadi lahan pertanian warga. Lahan pertanian ini sengaja dibuat untuk menjadi mata
pencaharian warga sekitar, namun dalam hal ini lahan pertanian tersebut tidak dilengkapi
dengan tanaman yang bisa menyerap air dengan jumlah yang besar. Sehingga menyebabkan
terjadinya lonjakan volume air sungai.
Curah hujan yang terjadi pada 4 November 2021 lalu, termasuk kategori sangat lebat
dengan intensitas curah hujan mencapai 80,3 mm yang berlangsung sekitar 2 jam lamanya
(13.55-16.05 WIB). Kompas.com - banjir bandang terjadi di Batu Malang, hasil analisis citra
satelit dan radar cuaca juga menunjukkan adanya pertumbuhan awan hujan Cumulonimbus
yang cukup intens dengan sebaran potensi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah Kota
Batu. Banjir bandang ini juga disebabkan karena adanya gangguan ekosistem, karena terjadi
degradasi lahan. Pengaruh tekanan penduduk dalam penggunaan lahan tidak lagi sesuai
dengan daya dukung lingkungan dan kemampuan lahan. Hal ini juga merupakan dampak
nyata dari global climate change atau perubahan iklim yang menyebabkan tanah jenuh
sehingga tidak bisa menyerap air secara maksimal.
Struktur tanah di daerah banjir tersebut juga menjadi salah satu faktor banjir cepat
meluap dan menyebar. Tanah di daerah banjir memiliki tekstur yang gembur dan mudah
terseret air. Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi faktor penyebab lain yang harus
diperhatikan seperti pembanguanannya yang menghalangi daerah resapan air. Banyaknya
wisatawan yang datang ke wilayah pariwisata di Kota Batu yang membuang sampah tidak
pada tempatnya, menyebabkan terjadinya peningkatan volume sampah yang akan mencemari
perairan disekitarnya dan juga dapat menyumbat aliran sungai.Tempat pariwisata di daerah
hulu Sungai Brantas ini adalah Taman Rekreasi Selecta, Pemandian Air Panas Cangar, dan
beberpa curug atau air terjun.
Dampak dari banjir bandang yang melanda Kota Batu beberapa waktu lalu tersebut,
diantaranya kerusakan dan kerugian bangunan sebanyak 21 bangunan, kerusakan kendaraan
yang terdiri dari 27 motor dan 3 mobil. Selain itu, banyak korban jiwa dan korban hilang
serta hewan ternak warga juga ikut terseret arus banjir tersebut. Perekonomian warga juga
beberapa terganggu, karena lahan pertaniannya sebagian besar luluh lantah oleh derasnya
arus. Selain itu ada dampak sosial bagi masyarakat yaitu banyaknya akses jalan yang tertutup
akibat banyaknya air yang tergenang dan banyaknya lahan persawahan, dan mengakibatkan
beberapa wilayah desa di Kota Batu kekurangan air bersih.
Setelah banjir bandang tersebut terjadi, lingkungan di daerah banjir menjadi tercemar
dan tidak bisa difungsikan sesuai dengan fungsi sebelumnya. Seperti kurangnya air bersih,
rumah-rumah warga yang tergenang lumpur, daerah persawahan yang rusak, dan masih
banyak lagi. Saat ini Sungai Brantas sudah mulai kembali menjadi seperti semula, namun
dengan proses dan waktu yang tidak singkat.
Pada saat kejadian banjir bandang itu terjadi, proses evakuasi kawasan tersebut bisa
dibilang cukup lama. Kurang lebih seminggu waktu evakuasi yang dilakukan oleh pihak
kepolisisan, TNI, relawan, dan masyarakat yang selamat. Ada beberapa hambatan yang
terjadi pada proses evakuasi tersebut, diantaranya akses jalan terputus, lumpur sisa banjir
tergenang di mana-mana sehingga menutup akses jalan, serta tidak efektifnya bantuan
relawan. Akses jalan yang terputus ini merupakan jembatan-jembatan penghubung utama
yang menjadi salah satu alternatif tercepat menuju jalan protokol setempat.
Paving block merupakan salah satu bentuk yang dapat menanggulangi banjir. Paving
block mempunyai fungsi daya serap air yang baik, sehingga dapat mengurangi adanya
genangan air. Selain itu paving block juga dapat digunakan sebagai dasar saluran drainase,
karena sifat paving block yang mudah meresap air, tidak mudah tererosi. Dinas Lingkungan
Hidup Kota Batu juga telah menyediakan suatu program sebagai bentuk pemeliharaan air,
dengan nama “One Man One Tree”. Dengan ini DLH telah menyiapkan 300 bibit pohon
beringin, 1000 bibit pohon bambu, dan 1000 vetiver (akar wangi). Serta menyiapkan 600
hektar lahan alih fungsi sebagai media tanam.
One Man One Tree adalah gerakan penanaman pohon yang dilakukan dengan
minimal satu orang satu pohon, langkah ini telah dilakukan di wilayah Kota Batu namun
pelaksanaanya masih belum maksimal. Hanya beberapa instansi dan wilayah tertentu yang
telah menerapkan program tersebut, kesadaran masyarakat juga dinilai masih minim untuk
melakukan program One Man One Tree ini. Pemerintah harusnya lebih mempromosikan
program ini agar dapat berjalan secara efektif. Sebagai pelajar hal yang dapat kita lakukan
adalah dengan lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran diri untuk sama sama menjaga
dan memelihara alam sekitar.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi perairan di wilayah
Kota Batu sedang mengalami ketidakstabilan. Banjir yang berada di Batu ini menyebabkan
banyak sekali kerusakan pada rumah, lahan, dan hutan yang ada di daerah di Kota Batu, kita
tentu saja selalu memikirkan bagaimana cara kita menanggulangi banjir tersebut. Dalam hal
ini peran pemerintah serta masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah bencana banjir
bandang ini dan memperbaiki lingkungan untuk menjadi lebih baik.
SARAN
Banyak cara yang dapat menjadi solusi atau pencegahan jika suatu saat nanti terjadi
banjir lagi. Dan yang terakhir adalah menghindari membangun rumah didekat kawasan
sungai. Sebagai pelajar Kota Batu yang peduli terhadap lingkungan, tentu harus ikut serta
dalam proses pencegahan bencana banjir yang melanda kota agar bencana tersebut tidak
terjadi lagi. Hal yang dapat dilakukan yaitu lebih meningkatkan pengetahuan tentang
lingkungan dan memiliki kesadaran terhadap lingkungan. Sehingga kita memiliki edukasi dan
simpati terhadap lingkungan kota kita.
DAFTAR PUSTAKA
BPK Jatim, Kota Batu
https://jatim.bpk.go.id/kota-batu/ - :~:text=Secara%20geografis%2C%20wilayah%20Kota
%20Batu,800%20M%20dari%20permukaan%20laut

Tim detikcom (2021), Banjir BandangTerjang Kota Batu dan Sungai Di Malang Meluap
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5797953/banjir-bandang-terjang-kota-batu-
dan-sungai-meluap-di-malang

Pranita Ellyvon (2021), Banjir Bandang di Batu Malang, Begini Analisis BMKG
https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/06/100100223/banjir-bandang-di-batu-
malang-begini-analisis-bmkg?page=all

RimbaKita (2021), Banjir – Pengertian, Penyebab, Jenis, Dampak & Cara Mengatasi
https://rimbakita.com/banjir/

RadarMalang (2021), One Man One Tree, Solusi Agar Banjir Bandang Kota Batu Tidak
Terulang
https://radarmalang.jawapos.com/malang-raya/kota-malang/11/11/2021/one-man-one-
tree-solusi-agar-banjir-bandang-kota-batu-tidak-terulang/
LEMBAR IDENTITAS ANGGOTA

a. Ketua Tim
Nama Ketua Azriel Firoz Okan Rozizky
Tempat Tanggal Lahir Batu, 24 April 2006
NIS 14506
Kelas X IPS 4
Nomor Telepon 0822 3174 0128

b. Anggota 1
Nama Anggota Naomi Kezya Cornelia Erika Putri
Tempat Tanggal Lahir Malang, 29 November 2005
NIS 14712
Kelas X IPS 4
Nomor Telepon 0812 3522 0102

c. Anggota 2
Nama Anggota Sandra Dewi Andraeni
Tempat Tanggal Lahir Batu, 10 Januari 2006
NIS 14785
Kelas X IPS 4
Nomor Telepon 0858 5517 9225

d. Anggota 3
Nama Anggota Zulvianti Dwita Wardhani
Tempat Tanggal Lahir Batu, 21 Juli 2006
NIS 14843
Kelas X IPS 4
Nomor Telepon 0813 3650 4103

e. Anggota 4
Nama Anggota Septyan Ridhoansyah
Tempat Tanggal Lahir Batu, 1 September 2005
NIS 14791
Kelas X IPS 4
Nomor Telepon 0831 2972 2349

Anda mungkin juga menyukai