B. Pengertian Banjir
Banjir adalah meluapnya aliran sungai akibat air melebihi kapasitas daya
tamping sungai sehingga meluap dan menggenangi dataran atau daerah yang
lebih rendah di sekitarnya. Banjir, sebenarnya merupakan fenomena kejadian
alam “biasa” yang sering terjadi dan dihadapi hamper di seluruh negara-negara di
dunia, termasuk di Indonesia. Karena air akan mengalir dan mencari tempat-
tempat yang lebih rendah.
Tidak selamanya banjir merugikan bagi kehidupan manusia. Pada kondisi
tertentu kejadian banjir justru dapat mendatangkan manfaat. Misalnya bagi
masyarakat di sekitar Sungai Begawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur,
kejadian banjir justru mendatangkan berkah. Sebab banjir membawa lumpur dan
tanah liat (lempung) yang subur dan dapat digunakan untuk membuat batu bata.
Mereka tinggal di dataran banjir, dimana pada saat banjir mereka mengungsi ke
tempat-tempat yang tinggi dan setelah banjir surut, mereka mengambil tanah liat
tersebut untuk dibuat menjadi batu bata sebagai sumber kehidupannya. Demikian
halnya dengan luapan banjir di daerah rawa-rawa Kalimantan Selatan. Luapan
banjir membawa unsure hara yang dapat menyuburkan tanah di dataran banjir.
Oleh karena itu, banjir akan menjadi masalah apabila dataran banjir yang
bersangkutan telah dikembangkan/dibudidayakan menjadi pemukiman,
perkotaan, pertanian, kawasan industry dan sebagainya. Banjir menjadi masalah
apabila banjir tersebit memberikan dampak kerusakan dan dampak negative
terhadap lingkungan manusia. Seperti kerusakan prasarana (jalan, jaringan air
Rumah panggung yang dibangun di tepi Sungai Punggur Besar, Kabupaten Kubu Raya,
Kalimantan Barat
2. Jenis-jenis banjir
Ada 3 jenis banjir yang umunya terjadi. Ketiga jenis tersebut adalah sebgai
berikut:
1) Banjir bandang
Banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan
berlangsung hanya sesaat. Banjir bandang umumnya terjadi dari hasil
curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi pendek yang menyebabkan
debit sungai naik secara cepat. Dari sekian banyak kejadian, sebagian
besar diawali oleh adanya longsoran di bagian hulu sungai, kemudian
material longsoron dan pohon-pohon menyumbat sungai dan
menimbulkan bendung-bendung alami. Selanjutnya, bendungan alami
tersebut ambrol dan mendatangkan air bah dalam volume yang besar dan
2) Banjir sungai
Banjir sungai biasanya disebabkan oleh curah hujan yang terjadi di derah
aliran sungai (DAS) secara luas dan berlangsung lama. Selanjutnya air
sungai yang ada meluap dan menimbulkan banjir dan mengenangi daerah
sekitarnya. Tidak seperti banjir bandang, banjir sungai biasanya akan
menjadi besar secara perlahan-lahan, dan sering kali merupakan banjir
musiaman dan bisa berlanjut sampai berhari-hari atau bahkan berminggu-
minggu. Contoh fenomena banjir semacam ini adalah banjir di Jakarta,
banjir di Sungai barito Kalimantan Selatan, Sungai Bengawan Solo di
daerah Jawa Timur, Sungai Citarum di bandung dan sebagainya.
3) Banjir pantai
Banjir ini berkaitan dengan adanya badai siklon tropisdan pasang surut air
laut. Banjir besar yang terjadi dari hujan sering dipengaruhi oleh
gelombang badai yang diakibatkan oleh angin yang terjadi di sepanjang
pantai. Pada banjir ini air laut membanjiri daratan karena satu atau
kombinasi pengaruh-pengaruh dari air pasang yang tinggi atau gelombang
badai. Seperti banjir sungai, hujan yang turun dengan lebat di atas daerah
yang luas akan mengakibatkan banjir yang hebat pada muara sungai. Di
Indonesia, banjir semacam ini terjadi umumnya di permukiman di sekitar
muara sungai seperti di daerah Padang Sumatera barat, dimana terjadi
akibat terhalangnya aliran sungai oleh adanya pasang air laut sehingga
aliran sungai menggenagi daerah sekitarnya.
2. Kegiatan non-struktur
Kegiatan non-struktur bertujuan untuk menghindari dan juga menekan
besarnya masalah yang ditimbulkan oleh banjir, antara lain dengan cara
mengatur pembudidayaan lahan di dataran banjir dan di DAS. Untuk itu maka