Anda di halaman 1dari 8

KLIPING BIOLOGI

TENTANG
PERUBAHAN LINGKUNGAN YANG TERJADI DI
INDONESIA

Disusun oleh :

Nama : Nur Annisa Amalia Rasdina


Kelas : X Mipa 3
Semester : 2 ( Dua )

MADRASAH ALIYAH

NURUL FIKRI BOARDING SCHOOL

BANJAR BARU
Saat terjadi hujan, seharusnya air hujan yang turun dapat diserap oleh
tanah. Selebihnya, air hujan akan mengalir melalui saluran air, seperti
selokan, kanal, ataupun sungai. Kemudian, air hujan akan mengalir ke tempat
penampungan atau laut. Akan tetapi, pada saat-saat tertentu hujan dapat
turun dengan sangat deras. Sehingga, berpotensi menyebabkan asupan air
hujan yang sangat banyak. Jika tidak ada daerah serapan yang mumpuni,
akibatnya saluran-saluran air tidak dapat menampung air berlebih. Kemudian,
air hujan akan meluap ke daratan. Fenomena meluap, menggenang, dan
mengalirnya air ke daratan inilah yang disebut dengan banjir ataupun air bah.
Penyebab Banjir Akibat dari terjadinya banjir, dapat disebabkan oleh berbagai
hal. Mulai dari sebab alamiah, hingga sebab ulah manusia. Pada sebab
alamiah, berarti banjir terjadi sebagaimana mestinya. Sehingga, cenderung
sulit untuk dihindari. Sementara penyebab banjir ulah manusia, merupakan
penyebab yang dipicu oleh perbuatan manusia sendiri. Pada hakekatnya,
penyebab tersebut masih dapat ditanggulangi. Jika pun tidak, penyebab banjir
ulah manusia dapat merepresentasikan sikap tidak bertanggung jawab,dan
tidak mencintai alam.

1. Sebab alamiah
Menurut bacaan Bersahabat dengan Bencana Alam yang ditulis oleh
Handayaningsih, banjir sebab alamiah berarti banjir yang disebabkan karena
peristiwa alam. Peristiwa alam tersebut seperti curah hujan yang tinggi.
Terjadinya curah hujan yang tinggi, berakibat pada peningkatan jumlah air.
Kemudian, air yang berlebihan akan meluap dan menggenang. Hal itulah yang
kemudian menyebabkan terjadinya banjir. Tidak hanya curah hujan yang
tinggi, sebab alamiah juga disebabkan karena erosi atau rusaknya tanah di
daerah gunung. Erosi berpotensi menyebabkan menurunnya daya serap
tanah. Jika demikian, maka air hujan dalam jumlah banyak akan langsung
mengalir ke daerah yang lebih rendah dengan lebih cepat. Kemudian,
terjadilah banjir bandang. Wilayah hilir akan lebih mudah menjadi sasaran
banjir bandang. Terjadinya banjir juga semakin besar kemungkinannya jika,
posisi wilayah yang satu dengan yang lainnya tidak merata atau lebih tinggi
dari wilayah lainnya. Selain itu, banjir juga dapat disebabkan oleh peristiwa
gravitasi bulan atau matahari sehingga menyebabkan naiknya air laut ke
daratan. Pasalnya, gravitasi bulan ataupun matahari berpotensi menyebabkan
permukaan air laut tertarik naik dan melembung ke daratan. Peristiwa ini
disebut pasang. Apabila peristiwa tersebut terjadi di pesisir pantai, maka dapat
menyebabkan banjir.
2. Sebab Ulah Manusia

Manusia yang tidak bertanggung jawab kepada alam, kemungkinan


besar akan menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan. Lantas atas
ulahnya, manusia akan menerima kerusakan-kerusakan itu di kemudian hari.
Ulah manusia tersebut yang pertama, penggundulan tanah. Penggundulan
tanah dengan cara menebang pohon sembarangan berpotensi menyebabkan
hutan menjadi gundul dan erosi. Tidak hanya menjadi penyebab alamiah
terjadinya banjir, erosi tanah juga dapat mengakibatkan rendahnya daya serap
tanah. Kedua, manusia merusak Daerah Aliran Sungai (DAS). Rusaknya DAS
dapat meniadakan wadah berkumpulnya air hujan melalui sungai. Jika
demikian, maka aliran air dapat tersendat dan meluap. Ketiga, manusia
mengalihkan daerah terbuka hijau menjadi bangunan penuh beton dan jalan
beraspal. Bangunan beton dan aspal berpotensi membuat absennya daya
serap air. Kemudian, air akan menggenang dan terjadilah banjir. Ulah lainnya
dari manusia yang paling umum terjadi adalah membuang sampah
sembarangan. Membuang sampah sembarangan berpotensi menyebabkan
tersumbatnya saluran air.
Cara Mencegah Banjir

Dilansir dari Bahan Ajar, dan Mitigasi milik Kementerian Pertahanan


Republik Indonesia (Kemhan RI) pencegahan dan penanganan banjir dapat
dilakukan dengan cara:

 Membuat saluran air.


 Membuang sampah pada tempatnya.
 Membersihkan saluran air.
 Membuat bendungan.
 Menanam pohon.
 Melestarikan hutan.
 Membuat lubang biopori.
 Membuat sumur.
 Mengeruk sungai.
 Membuat paving tone.
Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Banjir Dikutip dari laman resmi Badan
Penanggulangan Bencana Derah Kab. Karanganyar, terdapat empat hal yang
harus dilakukan saat banjir, yakni:

 Mematikan listrik.
 Mengungsi ke daerah aman.
 Jangan berjalan dekat saluran air.
 Hubungi instansi yang berhubungan dengan penanggulangan
bencana.
PERBANDINGAN DENGAN BANJIR DI NEGARA LAIN
( BANGLADESH)

Banjir yang melanda Kota Dhaka, Bangladesh, selama dua pekan


terakhir masih berlanjut. Hingga Senin (2/8), sedikitnya 586 orang dilaporkan
tewas dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit setempat akibat penyakit
diare. Kemarin, Perdana Menteri Bangladesh Begum Khaleda Zia meninjau
wilayah negara yang terendam banjir. Selain memberikan bantuan, Begum
juga menyakinkan mengenai upaya yang telah ditempuh pemerintah dalam
menangani banjir.Para ahli menilai, banjir kali ini adalah yang terburuk di
negara tersebut sejak 1998 silam. Penyebab banjir sejauh ini belum diketahui
pasti. Pasalnya, selain meluapnya sungai akibat hujan deras dan melelehnya
salju di Gunung Himalaya, penyebab banjir bisa jadi karena penebangan
hutan liar dan parahnya sistem saluran pembuangan air. Apalagi, secara
geografis sistem pembuangan air di sana dikelilingi sembilan anak sungai.

Hingga kini, banjir telah merendam dua pertiga wilayah Bangladesh.


Dhaka misalnya, sekitar 40 persen wilayah yang dihuni lebih dari 10 juta orang
tidak luput dari genangan air. Pemerintah Kota Dhaka pun mengaku suli
mengalihkan banjir dari tempat tersebut.Di tempat terpisah, Pemerintah India
memberlakukan siaga satu. Pasalnya, luapan air danau yang terletak di Tibet,
yaitu perbatasan antara India dan Cina, sudah mencapai tingkat kritis. Jika
hujan terus mengguyur kawasan tersebut, danau berukuran 3.500 meter x
800 meter dan berkedalaman 15 meter ini diyakini akan terus meluap dan
Membanjiri wilayah dibawahnya. Menurut para ahli, tanda-tanda danau akan
meluap terlihat dari meningkatnya ketinggian air di Bendungan Sutlej, yang
terletak di wilayah Kinnaur, India. Hal ini mendorong pejabat setempat
mendesak warga yang tinggal di sekitar bendungan agar segera mengungsi.

Sementara itu, hingga Ahad silam, cuaca di India belum membaik.


Hujan deras masih tetap mengguyur, dan diperkirakan akan terus berlangsung
selama 24 jam. Di Mumbai, hujan deras telah mengakibatkan terendamnya
jalur kereta api. Di Kota Vikhroli, angin kencang melanda kawasan tersebur
hingga menyebabkan rubuhnya dinding rumah. Akibatnya, enam orang
cedera. Angin besar juga merubuhkan sejumlah pohon dan mengakibatkan
kerusakan pada sejumlah kendaraan.Banjir besar juga melanda wilayah
Assam dan Bihar, India, sejak dua pekan silam. Banjir juga membuat sejumlah
ruas jalan raya terputus, sehingga menggganggu pasokan bahan makanan
dan obat-obatan.

Anda mungkin juga menyukai