Anda di halaman 1dari 8

Banjir adalah kejadian alam di mana suatu daerah atau daratan yang biasanya kering

menjadi terendam air. Secara sederhana, banjir dapat didefinisikan sebagai luapan air dalam
jumlah besar ke daratan yang biasanya kering. Banjir terjadi karena banyak hal seperti hujan
yang berlebihan, meluapnya aliran sungai, sungai, danau atau lautan. Banjir sangat berbahaya
dan berpotensi menyapu bersih seluruh kota, garis pantai atau daerah dan menyebabkan
kerusakan luas pada kehidupan dan properti. Banjir juga memiliki kekuatan erosif yang besar
dan bisa sangat merusak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banjir adalah berair
banyak dan deras, kadang-kadang meluap (tentang kali dan sebagainya). Banjir juga dapat
diartikan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang
meningkat.

Banjir terjadi pada interval yang tidak teratur serta bervariasi dalam ukuran, durasi dan area yang
terkena dampaknya. Air selalu mengalir secara alami dari d koaerah tinggi ke daerah rendah.
Artinya di dataran rendah dapat terjadi banjir lebih cepat sebelum mencapai tempat yang lebih
tinggi. Banjir dapat terjadi secara tiba-tiba dan surut dengan cepat. Tetapi ada pula yang terjadi
selama berhari-hari bahkan lebih lama.

Berikut ini penyebab terjadinya banjir:

1. Hujan

Setiap kali terjadi hujan yang lebat dan melebihi kapasitas sistem drainase, banjir akan terjadi.
Terkadang hujan lebat dalam waktu relatif singkat dapat menyebabkan banjir. Di lain waktu,
hujan gerimis selama berhari-hari atau berminggu-minggu dapat mengakibatkan banjir.

2. Sungai meluap

Sungai yang meluap dapat menyebabkan banjir. Meluapnya sungai dapat terjadi ketika air lebih
banyak di bagian hulu dari biasanya. Saat air itu mengalir ke hilir menuju dataran rendah yang
berdekatan akan ada semburan dan air masuk ke daratan.

3. Badai dan angin kencang


Pantai air laut dapat terbawa angin kencang dan angin topan ke daratan pantai yang kering lalu
menyebabkan banjir. Kondisi dapat lebih buruk jika angin tersebut juga membawa hujan sendiri.
Terkadang air dari laut akibat tsunami dapat mengalir ke daratan dan menyebabkan kerusakan.

4. Bendungan rusak

Tanggul dibangun di sisi sungai dan digunakan untuk mencegah air tinggi membanjiri daratan
yang berbatasan. Bendungan adalah blok buatan yang dipasang untuk menahan air yang
mengalir dari dataran tinggi. Daya dari air digunakan untuk pembangkit listrik. Tetapi bila terlalu
banyak air yang tertahan di bendungan dapat menyebabkan bendungan rusak dan air meluap.
Kelebihan air juga bisa secara sengaja dialirkan dari bendungan untuk mencegah rusaknya
bendungan yang berakibat banjir.

5. Penyumbatan drainase

Banjir dapat terjadi ketika pencairan salju atau limpasan hujan tidak dapat disalurkan dengan
tepat ke sistem drainase yang berakibat air mengalir ke daratan. Penyumbatan drainase atau
kurang tepatnya sistem drainase biasanya menjadi penyebab banjir jenis ini. Daerah yang terjadi
penyumbatan drainase akan tetap banjir sampai sistem air hujan atau saluran air diperbaiki.

6. Penggundulan Hutan

Pohon berfungsi untuk menahan dan menyerap air di permukaan supaya tidak menggenang. Dan
apabila tidak ada pohon akibat penggundulan hutan, tentunya air yang seharusnya diserap justru
malah mengalir ke daerah yang lebih rendah dalam jumlah yang banyak dan menyebabkan banjir
di daerah hilir.

Berikut ini beberapa masalah yang disebabkan oleh banjir, antara lain:

1. Ekonomi

Selama terjadi banjir, terutama banjir bandang, jalan-jalan, jembatan, pertanian, rumah dan mobil
hancur. Orang menjadi tunawisma. Pemerintah mengerahkan petugas pemadam kebakaran,
polisi, dan peralatan darurat lainnya untuk membantu para korban. Semua upaya tersebut harus
dibayar mahal untuk masyarakat dan pemerintah. Biasanya dibutuhkan waktu lama bagi
komunitas yang terkena dampak banjir untuk bisa dibangun kembali. Begitu juga bisnis yang
butuh waktu beberapa lama untuk kembali normal.

2. Lingkungan

Lingkungan juga terkena dampak negatif ketika banjir terjadi. Bahan kimia dan zat berbahaya
biasanya berakhir di air dan mencemari badan air yang akhirnya banjir. Sebagai contoh bencana
tsunami besar melanda Jepang dan air laut membanjiri sebagian dari garis pantai pada 2011.
Banjir menyebabkan kebocoran besar-besaran di pembangkit nuklir dan sejak itu menyebabkan
radiasi tinggi di daerah itu. Pihak berwenang di Jepang khawatir tingkat radiasi Nuklir
Fukushima 18 kali lebih tinggi dari yang diperkirakan. Selain itu, banjir menyebabkan hewan-
hewan terbunuh sehingga mengganggu keseimbangan alami ekosistem.

3. Manusia dan hewan

Banyak orang dan hewan tewas dalam banjir bandang. Selain itu, banyak yang terluka dan
kehilangan tempat tinggal. Pasokan air dan listrik terganggu sehingga berdampak pada aktivitas
manusia. Selain itu, banjir membawa banyak penyakit dan infeksi termasuk demam, wabah
pneumonia, dermatopathia dan disentri. Hewan seperti ular dan serangga dapat terbawa banjir
dan menyebabkan kekacauan bila melewati pemukiman warga. Kerugian akibat banjir Bencana
banjir mengakibatkan kerugian baik secara moril maupun material.

Peta persebaran wilaya rawan banjir di Indonesia


Bencana Banjir yang sudah terjadi di Indonesia

Awal 2020, Ini Daftar Wilayah di Indonesia yang Terendam Banjir ( Kompas.Com )

Kamis, 2 Januari 2020 | 13:52 WIB

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, banjir Jakarta dan
sekitarnya karena curah hujan ekstrem.

Banjir ini tidak hanya menyebabkan dampak kerusakan material namun juga korban jiwa.

Perkembangan terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis


(02/01/2020) pukul 07.59 WIB, korban jiwa akibat banjir di Jabodetabek sebanyak 16 orang.
Berikut beberapa wilayah di Indonesia yang terendam banjir hingga hari ini, dirangkum dari
sejumlah pemberitaan Kompas.com:

Bekasi

Untuk wilayah Bekasi, banjir terjadi sejak Rabu (1/1/2020) dini hari.

Pemberitaan Kompas.com, menyebutkan, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)


Kota Bekasi mencatat, ada 60 titik banjir dengan kedalaman sekitar 1 meter.

Banjir juga merendam Kecamatan Rawalumbu.

Berdasarkan catatan BPBD Provinsi Jawa Barat, selain Bekasi, tiga wilayah di Jawa Barat juga
terendam banjir, yaitu Bogor, Depok, dan Karawang.

Rincian dari BNPB, di Kabupaten Bekasi ada 32 titik banjir, Kota Bekasi 53 titik, dan Kabupaten
Bogor 12 titik. Akibat bencana banjir ini, lima orang di Bekasi dilaporkan meninggal dunia.

Jakarta

Hingga Kamis (2/12/2020) pagi, dari pantauan Twitter @TMCPoldaMetro, seperti diberitakan
Kompas.com, ada beberapa titik banjir yang masih terjadi, di antaranya:

Banjir di Km 4-5 Tol Kedoya

Jalan Boulevard Barat, Kepala Gading, Jakarta Utara.

Underpass Tol Cawang

Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan


Turunan flyover Lapangan Ros Tebet

Catatan BNPB, 7 kelurahan dari 4 kecamatan di Jakarta terendam banjir.

Ketujuh kelurahan itu adalah Kelurahan Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Halim Perdana
Kusuma, Kampung Melayu, Rorotan, Rawa Buaya, dan Manggarai Selatan.

Tangerang

Di wilayah Kabupaten Tangerang, sejumlah kawasan yang dilaporkan banjir di antaranya


Perumahan Pulo Indah, Jalan Pulo Indah Permai, Cipondoh, Kota Tangerang.

Tinggi air mencapai satu meter. Air masuk ke rumah-rumah dan menyebabkan mobil
tenggelam.

Tak hanya itu, dilaporkan terjadi terjadi banjir di beberapa wilayah seperti Jalan Tol Cipali km
136 Indramayu-Jabar.

Bandung Barat

Di Kabupaten Bandung Barat, terjadi banjir bandang pada Selasa (31/12/2019) hingga Rabu
(1/1/2020).

Akibat bencana ini, sebanyak 150 rumah di Perumahan Cimareme Indah, Blok D RT 04/03, Desa
Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), rusak.

Wilayah lainnya yang juga terdampak banjir bandang adalah Kampung Pajagalan, RT 05/02,
Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Di wilayah ini, sebanyak 77 rumah rusak.

Bogor
Banjir yang melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyebabkan belasan orang meninggal
dunia.

Bupati Kabupaten Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengatakan, 11 korban yang meninggal dunia
berasal dari Sukajaya, Nanggung, dan Cigudeg. Selain itu, 4 desa masih terisolir.

Lebak, Banten

Hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) menyebabkan Sungai Ciberang di Taman
Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), di Kabupaten Lebak, Banten meluap.

Hal itu membuat lima kecamatan di Kabupaten Lebak terdampak yaitu Cipanas, Lebakgedong,
Curugbitung, Maja, dan Sajira. Selain itu, banjir juga menyebabkan tiga orang dilaporkan
meninggal.

Sikka, NTT

Belasan rumah dan fasilitas umum seperti gedung posyandu, gedung sekolah, tempat ibadah,
sumur air, tanaman pertanian, di Dusun Luah Desa Hoder, Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka
terendam banjir.

Hal ini terjadi setelah hujan deras yang turun pada Senin (1/1/2020) dari sore hingga malam
hari.

Salah seorang warga Desa Hoder Petrus Sion menyebutkan, banjir bandang yang menimpa
desanya sempat membuat warga kaget.

(Sumber: KOMPAS.COM/Retia Kartika Dewi, Singgih Wiryono, Nursita Sari, DewantoroAcep


Nazmudin, Nansianus Taris, Aji YK Putra | Editor: Jessi Carina, Farid Assifa, Sari Hardiyanto,
Krisiandi, Dony Aprian, Bayu Galih)

Anda mungkin juga menyukai