Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL STUDI KASUS GEOGRAFI

Banjir Yang Terjadi Di Jakarta Tahun 2007

DISUSUN OLEH :
Dea Amelia Putri
Mayssy Wahyuni
Muhammad Risqi Adi Saputra
Nurmawati
Pitriani
Yuana Agustin

SMA PGRI GEDANGAN


Jalan Raya Kartini No. 366 Gedangan Malang
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Kami dapat
menyelesaikan Laporan Studi Kasus Geografi "Bencana Banjir Jakarta
Tahun 2007" yang disusun guna memenuhi tugas yang diberikan oleh
guru mata pelajaran Geografi. Yang kedua kalinya solawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada beliau junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW, yang mana dengan adanya beliau kita
terbebas dari zaman yang gelap gulita menuju zaman yang terang
benderang yaitu agama islam. Semoga Studi Kasus ini bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukan. Dalam penyusunan Studi Kasus
ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman saya masih sangat
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk penyempurnaan
Studi Kasus ini sangat kami harapkan.

DAFTAR ISI
Sampul..................................................................1
Kata Pengantar....................................................2
Daftar Isi...............................................................3
Latar Belakang.....................................................4
Lokasi Kejadian Banjir.........................................6
Jumlah Korban Terdampak................................7
Dampak Bagi Kehidupan.....................................8
Upaya Penanggulangan Pasca Kejadian...........9
Penutup...............................................................10

A. Latar Belakang
Banjir adalah ancaman musiman yang terjadi apabila
meluapnya tubuh air dari saluran yang ada dan menggenangi
wilayah sekitarnya. Banjir merupakan ancaman alam yang
paling sering terjadi dan paling banyak merugikan. Sungai-
sungai di Indonesia 30 tahun terakhir ini mengalami
peningkatan termasuk di daerah Sungai Jakarta.
Bencana banjir termasuk bencana alam yang pasti terjadi
pada setiap datangnya musim penghujan, seperti yang terjadi
di daerah Jakarta. Banjir disebabkan oleh alam atau ulah
manusia sendiri. Banjir juga bisa disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu faktor hujan, faktor hancurnya retensi Daerah
Aliran Sungai (DAS).
Penyebab Banjir
Mengutip dari buku berjudul Penyebab Potensi Banjir di
Daerah Aliran Sungai Deli Kota Medan karangan Bernita
Silalahi, Mukhtar Efendi Harahap (2021: 3) terdapat tiga
faktor penyebab banjir.
1. Aktivitas Manusia
a. Pemanfaatan daratan banjir yang digunakan untuk
pemukiman.
b. Penggundulan hutan yang kemudian mengurangi
resapan pada tanah, sehingga terjadi erosi yang
mengakibatkan sedimentasi di terusan sungai kemudian
mengganggu jalannya air.
c. Pemukiman dan pembangunan di daerah daratan banjir
dan pembuatan saluran air yang tidak direncanakan dengan
baik.
d. Membuang sampah sembarangan dapat menyumbat
saluran air terutama di perumahan
2. Kondisi Alam yang Tetap (Statis)
a. Kondisi geografi yang berada pada daerah yang sering
terkena badai atau siklon.
b. Kondisi alur sungai, seperti kemiringan dasar sungai
yang datar, berkelok-kelok atau timbulnya sumbatan.
3. Peristiwa Alam yang Dinamis
a. Curah hujan yang tinggi.
b. Terjadi pembendungan atau arus balik yang sering
terjadi di muara sungai dan pertemuan sungai besar.
c. Penurunan permukaan tanah atau amblesan yang
dikarenakan pengambilan air tanah yang berlebihan sehingga
permukaan tanah menjadi lebih rendah dari pada permukaan
laut.

A.Lokasi Kejadian Banjir Beserta Kronologi


Hujan mengguyur Jakarta sepanjang hari Kamis, 1 Februari 2007
silam. Tak banyak yang menyangka bahwa hujan deras tersebut
membawa bencana banjir yang menelan puluhan korban dan hampir
melumpuhkan Ibu Kota Jakarta.
Penyebab utama banjir tak lain karena sistem drainase yang
buruk ditambah derasnya curah hujan hingga banyaknya volume air
di 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-
Cianjur. Semakin diperparah dengan kondisi air laut yang sedang
pasang.
Hujan deras di Jakarta menyebabkan tanggul jebol di Banjir Kanal
Barat (BKB) persis di aliran Kali Sunter. Air tersebut langsung meluber
dan menyebar ke area perkotaan dan perumahan warga. Akibat
tanggul jebol tersebut beberapa wilayah Jakarta dari Kawasan
Jatibaru-Tanah Abang dan Petamburan tergenang air hingga setinggi
2 meter.
Sedangkan sebagian besar Jakarta Utara, mulai dari Marunda,
Rorotan, Koja, Kelapa Gading, hingga ke barat yakni Sunter, Tanjung
Priok, Pademangan, Angke, Pluit dan Kapuk pun tak terhindarkan
oleh banjir mulai dari 30 sentimeter hingga 1 meter.
Dengan kondisi banjir besar tersebut puluhan warga di Jakarta
dan sekitarnya terpaksa mengungsi di posko-posko terdekat.
Sebagian lainnya hingga Jumat malam masih terjebak di dalam
rumah yang sekelilingnya digenangi air setinggi 2-3 meter. Evakuasi
terhadap korban banjir mengalami beberapa kesulitan akibat
banyaknya permukiman terletak di antara gang sempit yang tak bisa
muat dilewati oleh perahu karet.

B. Jumlah Kerugian Beserta Kerugian


Banjir besar yang terjadi sejak Kamis malam, 1 Februari 2007
itu telah menyebabkan 79 orang meninggal dunia, 1 orang hilang,
dan 2.349 orang pengungsi di DKI Jakarta, 106.406 pengungsi di
Provinsi Jawa Barat, serta 52 orang pengungsi di Provinsi Banten.
Banjir besar ini tak hanya menyebabkan puluhan orang meninggal
tetapi juga membawa dampak kerugian hingga triliunan rupiah.

D.Dampak Bagi Kehidupan Pasca Kejadian


Bencana banjir memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.
1. Kerusakan Sarana Prasarana
Banjir dapat merusak sarana dan prasarana karena terjangan banjir
dapat merusak berbagai fasilitas umum, kendaraan, rumah sampai
merubuhkan jembatan.
2. Melumpuhkan Transportasi
Banjir yang meluap hingga jalan raya dapat menimbulkan lumpuhnya
trasportasi. Akibatnya baik warga maupun pengendara tidak dapat
melewati jalan yang tergenang air. Sehingga mengakibatkan kerugian
secara ekonomi.
3. Pencemaran Lingkungan
Luapan banjir akan membuat lingkungan kotor dan tidak sedikit
sampah yang tergenang oleh banjir. Selain itu banjir juga membawa
berbagai macam penyakit, seperti diare, demam tifoid dan
leptospirosis.

E. Upaya Penanggulangan Pasca


Kejadian
Sementara itu, berikut adalah hal-hal yang perlu dilakukan setelah
terjadi banjir:
1. Secepatnya membersihkan rumah dan halaman dari sisa air banjir,
lumpur, dan sampah.
2. Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular,
lipan, tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk yang ikut terbawa aliran
banjir.
3. Gunakan antiseptik untuk membunuh kuman kuman penyakit.
Segera gunakan persediaan air bersih untuk mengurangi risiko
diare karena penyakit ini paling sering menjangkit korban banjir.
4. Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir
susulan. Terus ikuti perkembangan informasi mengenai banjir dari
media serta petugas di komunitas Anda.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan tentang banjir:
1. Terjadi akibat curah hujan tinggi
2. Disebabkan oleh hilangnya termpat resapan air
3. Menyebabkan kerusakan bangunan
4. Mengakibatkan korban jiwa baik langsung ataupun melalui
penyakit

Bencana banjir terjadi akibat aliran air yang berjumlah besar


dalam waktu yang singkat, akibat besarnya curah hujan atau
limpahan dari wilayah lain. Air hujan ini ketika tidak dialirkan dengan
baik akan menggenang dan membanjiri wilayah pemukiman.
Banjir dapat disebabkan oleh hilangnya wilayah hijau ketika
hutan dan pepohonan ditebang atau diganti dengan pemukiman.
Akibatnya tidak ada yang menahan aliran air serta tidak adanya
tempat untuk pereseapan air ke tanah.
Banjir dapat diatasi dengan memperbanyak saluran air,
wilayah resapan air, dan membuat penampungan air seperti waduk
dan bendungan.
Dampak bencana alam ini sangat banyak antara lain rusaknya
bangunan penting seperti jembatan dan jalan. Kerusakan ini akan
mengakibatkan terganggunya kegiatan sehari-hari warga.

Banjir juga banjir mengancam keselamatan warga yang


berada di daerah rawan. Ini bisa secara langsung, ketika banjir
menennggelamkan warga atau secara tidak langsung melalui
penyakit seperti berbahaya seperti disentri, kolera dan tipus yang
menyebar selepas banjir.

Anda mungkin juga menyukai