Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Banjir ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Geografi yang berjudul Makalah Banjir ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Makalah Banjir ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Banjir ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, 12 November 2022


Penyusun

AISARUL SHAFIRAH
DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
 B. Rumusan Masalah
 BAB II PEMBAHASAN
 A. Penyebab Terjadinya Banjir
 B. Penyebab Terjadinya Banjir
 1. Penebangan hutan liar
 2. Buang sampah sembarangan
 3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air
 4. Dataran rendah
 5. Curah hujan yang tinggi
 6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal
 7. Bendungan yang jebol
 8. Salah sistem kelola tata ruang
 9. Tsunami
 10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air
 C. Proses Terjadinya Banjir
 D. Daerah Rawan Bencana Banjir
 E. Upaya Pencegahan Banjir
 F. Mitigasi Banjir
 1. Tindakan sebelum banjir
 2. Tindakan saat terjadi banjir
 3. Tindakan sesudah terjadinya banjir
 BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan
 B. Saran
 DAFTAR PUSTAKA
 Download Contoh Makalah Banjir.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang
ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan
membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa
alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin
topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan misalnya
pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di
Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan
sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan faktor non-alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi “langganan” bagi beberapa
wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun terjadi bencana ini.
Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia.
Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan
contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bencana banjir?
2. Apa saja penyebab terjadinya bencana banjir?
3. Bagaimana proses terjadinya bencana banjir?
4. Di mana saja daerah rawan bencana banjir?
5. Bagaimana upaya pencegahan bencana banjir?
6. Bagaimana mitigasi bencana banjir?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebab Terjadinya Banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai
perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.
Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir
diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang
meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari sungai itu.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah
hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali
jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan
permukiman lain. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi
kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan
kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami.
Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari
sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air
untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan
perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah
rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada
biaya kerusakan akibat banjir periodik.

B. Penyebab Terjadinya Banjir


Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda.
Bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk
mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil langkah tepat guna
mencegah bencana banjir tersebut. Berikut ini adalah beberapa penyebab banjir:
1. Penebangan hutan liar
Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul
merupakan salah satu penyebab banjir. Hal ini karena, akar pohon memiliki fungsi
untuk menyerap air. Oleh sebab itu, jika banyak pohon yang hilang maka akan
dengan mudah terjadi bencana banjir.
2. Buang sampah sembarangan
Penyebab banjir yang satu ini sudah tidak asing lagi. Sampah yang dibuang
sembarang khususnya apabila dibuang di sungai atau aliran air lainnya dapat
menyumbat aliran air tersebut sehingga dapat meluap dan menyebabkan
terjadinya banjir.
3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air
Pemukiman yang didirikan di bantaran sungai mengakibatkan sungai
tersebut rentan terjadi pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi di sungai karena
kebiasaan untuk membuang sampah ke sungai serta keadaan tanah di kiri kanan
bangunan tersebut dapat saja ambles dan kemudian menutup sisi sungai.
Sehingga sungai menjadi menyempit dan rawan banjir.
4. Dataran rendah
Daerah-daerah yang berada di dataran rendah dapat menyebabkan banjir,
hal ini karena luapan air yang mengalir dari tempat di dataran tinggi ke rendah
sehingga dapat berisiko terkena banjir.
5. Curah hujan yang tinggi
Penyebab banjir ini disebabkan karena faktor cuaca. Apabila terdapat daerah
yang memiliki curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut dalam jangka waktu
lama, memiliki resiko yang besar untuk terjadi banjir terlebih jika berada di
dataran rendah.
6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal
Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih di
lingkungan perkotaan. Daerah hutan ataupun rawa yang dapat membantu untuk
mencegah atau mengurangi banjir, namun dipakai untuk membangun mall atau
bangunan lainnya sehingga merusak lapisan atmosfer dan akan mudah beresiko
terjadinya banjir.
7. Bendungan yang jebol
Bendungan yang jebol adalah salah satu penyebab banjir di sekitar
lingkungan yang daerah tersebut kurang terawat serta mudah dirusak
kelestariannya, dengan memanfaatkan sesuatu yang tidak pada tempatnya dan
juga hasilnya dapat berakibat banjir bandang yang sangat merugikan.
8. Salah sistem kelola tata ruang
Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk menyerap
serta alirannya lambat. Sementara air yang datang ke wilayah tersebut jumlahnya
akan lebih banyak dari yang biasanya dialirkan sehingga dapat dengan cepat
terjadi banjir.
9. Tsunami
Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar. Tsunami merupakan
penyebab banjir yang sangat merugikan. Tsunami pada umumnya dapat terjadi
dikarenakan pergeseran lapisan lempeng bumi. Tingginya gelombang tsunami
dapat dengan mudah menyapu daerah-daerah yang ada di sekitarnya hingga
dapat menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa.
10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air
Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan
beberapa faktor, salah satunya karena tanah tersebut sudah jarang ditemukan
lahan hijau ataupun lahan kosong. Sehingga air tidak terserap ke dalam tanah
melainkan langsung masuk ke sungai, danau, selokan, atau saluran air yang
lainnya. Air yang ada dalam jumlah banyak apabila sudah tidak dapat tertampung
oleh saluran air tersebut dapat menggenang serta menyebabkan banjir.

C. Proses Terjadinya Banjir


Ada beberapa tanda yang bisa kita lihat dan dapat kita jadikan sebagai tanda
terjadinya bencana banjir. Antara lain sebagai berikut:

1. Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai
dengan proses infiltrasi/penyerapan yang baik.
2. Air melebihi batas sempadan sungai ,sehingga meluap dan menggenangi
dan daerah sekitarnya.
3. Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena
saluran drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik, sehingga air
tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik.
4. Tergenangnya air akibat tidak mampunya air yang ada melakukan
infiltrasi karena kurangnya fungsi vegetasi sebagai penyerap atau
penyimpanan cadangan air.

D. Daerah Rawan Bencana Banjir


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan terdapat
sembilan daerah yang membutuhkan perhatian khusus karena berada di bawah
ancaman bencana banjir. Sembilan daerah itu antara lain DKI Jakarta, Kali
Bengawan Solo (Jawa Tengah, Jawa Timur), banjir lahar dingin Merapi (Jawa
Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta), daerah Jratunseluna (Jawa Tengah), banjir
lahar dingin Semeru (Jawa Timur), Sungai Citarum (Jawa Barat), Gunung
Bawakaraeng (Sulawesi Selatan) dan kawah Gunung Ijen (Jawa Timur).
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Sugeng Triutomo
mengatakan bencana terbesar sejak tahun 1815 sampai tahun 2012 adalah banjir
dengan 18.615 korban dari 4.291 kejadian.

E. Upaya Pencegahan Banjir


Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana
tersebut sering kali menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan sehingga
menyebabkan bencana banjir yang tidak dapat di hindari, banjir yang merusak
lingkungan, tempat tinggal dan perabotannya, sampai mengancam kesehatan
karena banyaknya penyakit yang dapat menyerang kesehatan.
Apakah kita hanya bisa diam saja tanpa melakukan tindakan sedikit-pun dan
membiarkan kondisi menjadi tidak sehat. Tentu tidak, karena itu kita harus
bekerja sama dengan pemerintah yang telah bekerja keras selama ini untuk
menanggulangi bencana banjir, sehingga kita harus mendukungnya untuk
penanggulangan bencana banjir.
Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir:

1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai
dan selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemar
dengan sampah atau menjadi tempat pembuangan sampah yang
akhirnya menyebabkan sungai dan selokan menjadi tersumbat.
2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan
yang dapat menyerap air dengan cepat.
3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan
hijau untuk penyerapan air.
4. Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan
mempersempit sungai dan sampah rumah juga akan masuk sungai.
5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan
menyebabkan bumi ini akan semakin sulit menahan bebannya dan
membuat permukaan tanah turun.
6. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di
bantaran sungai, karena pohon berperan penting untuk pencegahan
banjir. Sebenarnya menebang pohon tidak dilarang bila kita akan
menanam kembali pohon tersebut dan tidak membiarkan hutan menjadi
gundul.
7. Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat
mencegah bencana banjir. Karena selama ini pemerintah pun telah
bekerja keras untuk mencegah terjadinya banjir, tetapi semua masyarakat
pun harus mendukung agar semua bisa teratasi dengan baik.

F. Mitigasi Banjir
1. Tindakan sebelum banjir
 Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila
terjadi bencana banjir.
 Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat di mana anggota
keluarga akan berkumpul usai bencana terjadi.
 Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan
seperti: Makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi
obat-obatan penting, lampu senter dan baterai cadangan, Lilin dan korek
api, kain sarung, satu pasang pakaian dan jas hujan, surat berharga,
fotokopi tanda pengenal yang dimasukkan kantong plastik, serta nomor-
nomor telepon penting.
 Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
 Buat sumur resapan bila memungkinkan.
 Tanam lebih banyak pohon besar.
 Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
 Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
 Membangun sistem peringatan dini banjir.
 Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
 Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan
bangunan rumah hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan.
 Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
 Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
 Bekerja sama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga
daerah resapan air.
2. Tindakan saat terjadi banjir
 Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah rawan
bencana banjir diminta memantau perkembangan cuaca, bila hujan terus
terjadi tidak henti-hentinya, diimbau waspada dan berhati- hati untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
 Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban serta
mencegah memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang terkena
bencana. Pada tahapan tanggap darurat, energi yang cukup besar
biasanya dicurahkan untuk evakuasi korban.
 Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir. segera
selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang
tinggi.
 Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa
mengapung sebisanya.
 Dengarkan jika ada informasi darurat tentang banjir.
 Hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
 Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting sehingga tidak
rusak atau hilang terbawa banjir.
 Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar
untuk tindakan selanjutnya.
 Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
 Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
 Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
 Menggunakan air bersih dengan efisien.
3. Tindakan sesudah terjadinya banjir
 Pemberian bantuan misalnya tempat perlindungan darurat bagi mereka
yang kehilangan tempat tinggalnya.
 Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
 Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
 Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air
limbah(SPAL).
 Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan
pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik
kesehatan dan bahan makanan.
 Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerja
pada saat terjadi banjir.
 Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
 Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan aman misal
bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
 Memeriksa dan menolong diri sendiri kemudian menolong orang di dekat
kamu yang memerlukan bantuan.
 Mencari anggota keluarga.
 Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan
menyalakan listrik kecuali telah dinyatakan aman.
 Membersihkan lumpur.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai
perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.
Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir
diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang
meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda.
Bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk
mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil langkah tepat guna
mencegah bencana banjir tersebut. Bencana banjir tidak dapat dihindari bila
musim hujan berkepanjangan telah melanda. Banyak dampak yang menyebabkan
kerusakan dan dapat merugikan banyak orang bila terkena musibah banjir. Oleh
karena itu perlindungan jiwa pun diperlukan bagi yang tinggal di pemukiman
rawan banjir.
Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana
tersebut sering kali menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan sehingga
menyebabkan bencana banjir yang tidak dapat di hindari, banjir yang merusak
lingkungan, tempat tinggal dan perabotannya, sampai mengancam kesehatan
karena banyaknya penyakit yang dapat menyerang kesehatan.

B. Saran
Bila ada bencana banjir melanda suatu daerah tertentu kita dapat segera
melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana yang akan segera membantu
bila terjadi bencana.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_banjir

Anda mungkin juga menyukai