Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya


kering) karena volume air yang meningkat. Hampir seluruh negara di dunia
mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang telah maju
sekalipun.
Penyebab banjir biasanya dikarenakan adanya curah hujan yang tinggi,
permukan tanah yang lebih rendah dibandingkan permukaan laut, pemukiman yang
membangun pada dataran sepanjang sungai atau kali, adanya sampah sehingga
aliran sungai tidak lancar.
Bumi pertiwi kembali berduka. Salah satu kota kebanggan kita Bangka Belitung
terkena banjir bandang, tepatnya di Kota Pangkal Pinang, setelah 30 tahun terakhir
tidak pernah terjadi banjir bandang. Pangkalpinang merupakan kota yang berbentuk
cekungan. Hal ini lah yang menyebabkan ibukota Provinsi Bangka Belitung ini
mudah terendam air.
Hingga kini banjir pun belum berhenti meyerang Bangka Belitung. Apalagi ketika
musim penghujan telah tiba.
Sehubungan dengan cara untuk mencoba menanggulangi banjir tersebut, maka
berbagai masalah penyebab banjir pun mulai muncul dari masalah sampah, curah
hujan yang tinggi, peluapan air yang berlebihan, pecahnya bendungan sungai,
serapan air yang buruk, hingga pemukiman liar dan pemukiman padat penduduk.
Dan warga yang terkena banjir selalu mengambil strategi sendiri untuk
menanggulangi banjir ketika banjir datang ke rumah mereka.
Dengan begitu banyak masalah yang dapat mengakibatkan banjir. Maka objek
yang akan di ambil penulis adalah Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung.
Pentingnya melakukan penulisan untuk membahas penyebab banjir di daerah
tersebut, maka penulis tertarik untuk memberi judul dalam makalah ini tentang
Banjir Bangka Belitung .

1.2

Perumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya adalah :


1. Apa yang dimaksud dengan banjir, dan apa dampak yang di timbulkannya ?
2. Mengapa banjir dapat menggenangi Bangka Belitung ?
3. Bagaimana cara mengatasi banjir di Bangka Belitung ?

1.3

Tujuan Penulisan

1. Mengetahui tentang banjir dan dampak yang ditimbulkannya


2. Mengetahui penyebab banjir yang terjadi di ibukota
3. Mengetahui cara mengatasi banjir di ibukota

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Banjir

Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul ji
ka air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya
disebabkan oleh air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai
akibat curah hujan yang tinggi. Kekuatan banjir
mampu merusak rumah danmenyapu fondasinya. Air banjir juga
membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut.
Banjir merupakan hal yang rutin. Setiap tahun pasti datang. Banjir sebenarnya
merupakan fenomenakejadian alam biasa yang sering terjadi dan dihadapi hampir di
seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Banjir sudah temasuk
dalam urutan bencana besar karena memakan korban besar.

2.2 Sejarah Banjir di Bangka


Banjir yang terjadi di Bangka sudah pernah terjadi sekitar 30 tahun lalu,
tepatnya pada minggu kedua bulan Januari 1986 yaitu pada masa periode kedua
pemerintahan H Mohammad Arub, SH sebagai Walikotamadya Pangkalpinang. Ini
terjadi dikarenakan curah hujan yang tinggi kemudian ditambah pasang naik air laut,
sehingga bagian kota terendam. Kota Bangka Belitung berbentuk cekung, 75
desimeter dibawah permukaan laut sehingga bisa terjadi banjir bandang.

2.3 Faktor Penyebab Banjir di Bangka Belitung


Fenoma banjir disebabkan oleh tiga faktor yaiut kondisi alam, peristiwa alam, dan
kegiatan manusia.
1. Kondisi Alam
Pangkalpinang merupakan kota yang berbentuk cekungan
2. Pasangnya air laut.
Air di kota tertahan oleh air laut menjadikan ia tidak bisa keluar, karena itu
daerah rendah tegenang oleh air. Banjir akan usai jika air laut tidak pasang dan
hujan tidak turun, kalau hujan turun dan air pasang tetap banjir.

3. Faktor kegiatan manusia


yang dapat menyebabkan banjir adalah banyak saluran pembuangan yang
tersumbat sampah, ini yang menyebabkan air tak kunjung surut.

2.4 Dampak Banjir Bangka Belitung


1. Menimbulkan Korban Jiwa
Banjir dapat menyebabkan korban jiwa, nyawa bisa saja jadi incaran. Ada sebagian
warga yang terseret arus ataupun luka-luka dan mengidap penyakit akibat banjir.
2. Kurangnya Sarana Air bersih
3. Penyakit Yang Timbul Sebagai Dampak Banjir
Dampak banjir yang terjadi sering kali menganggu kesehatan lingkungan
dan kesehatanwarga. Lingkungan tidak sehat karena segala sampah dan kotoran
yang hanyut seringkali mencemari lingkungan .
Sampah-sampah terbawa air dan membusuk mengakibatkan penyakit gatal-gatal
di kulit, dan lalat banyak beterbangan karena sampah yang membusuk sehingga
sakit perut juga banyak terjadi. Sumber air bersih tercemar sehingga mereka yang
terkena banjir kesulitan air bersih dan mengkonsumsinya karena darurat, sebagai
penyebab diare.
4. Usaha terhenti
penduduk yang memiliki usaha rumahan bisa terganggu aktivitas produksinya
sehingga mengakibatkan kerugian.
Kerugian akibat tidak bisa produksi berdampak pada karyawan yang bergantung
nasib pada usaha tersebut. Kerugian tidak berjalannya produksi bisa kehilangan
pelanggan, kemacetanmodal serta kerusakan alat gara-gara banjir. Jika terus
menerus situasi terjadi demikian mengakibatkan macetnya ekonomi kerakyatan
yang kemudian berdampak pada semakin meningkatnya masalah sosial di
lingkungan masyarakat yang sering di landa banjir.
5. Kerugian Administratif
Banjir dapat mengakibatkan kantor, sekolah atau instansi bahkan pribadi harus
kehilangan dokumen penting kependudukan dan sejenisnya.
Akibat banjir sering kali sekolah harus diliburkan paksa dari aktivitas belajar. Seluruh
siswa dan dan guru tidak bisa beraktivitas rutin, bahkan terkadang banyak berkas
dan data penting yang disimpan sekolah rusak terendam banjir.

6. Psikologis Terganggu
Banjir bandang membuat trauma sebagian warga dikarenakan kerugian
material maupun nonmaterial yang di dapat.

2.5 Cara Penanggulangan Banjir di Bangka


1.

Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Sungai dan


selokan adalah tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi
tempat sampah.

2.

Larangan membuat rumah di dekat sungai. Biasanya, yang


mendirikan rumah di dekat sungai adalah para pendatang yang datang ke kota
besar hanya dengan modal nekat. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya
membantu peningkatan perekonomian. Malah sebaliknya, merusak lingkungan.
Itu sebabnya, pemerintah seharusnya tegas, melarang membuat rumah di dekat
sungai dan melarang orang-orang tanpa tujuan tidak jelas datang ke kota dalam
jangka waktu lama (untuk menetap).
3. Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi lagi. Pohon
adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota. Bayangkan, bila sebuah
kota tidak memiliki pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi? Pohon selain
sebagai penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat air di
saat hujan melalui akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa
dibayangkan apa yang akan terjadi bila hujan tiba

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Banjir bandang yang terjadi di Bangka Belitung tepatnya di Ibukota Pangkal
Pinang telah terjadi sebelumnya yaitu tahun 1986, tepatnya Minggu kedua Bulan
Januari. Banjir bandang ini disebabkan karena kota Pangkal Pinang yang berbentuk
cekungan sehingga banjir bandang dapat terjadi. Berbagai kerugian material
maupun nonmaterial dirasakan warga Bangka Belitung. Di mana ada masalah di
situ pasti ada solusi. Solusi yang dapat dilakukan dalam bencana banjir bandang ini
yaitu dengan memfungsikan selokan sebagaimana mestinya dan pastinya selalu
membuang sampah pada tempatnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://bangka.tribunnews.com/
http://belitung.tribunnews.com/
http://babel.antaranews.com/

Anda mungkin juga menyukai