Tanah diciptakan oleh pelapukan batuan oleh organisme, membentuk kerangka unik
yang menutupi bebatuan. Proses pembentukan tanah disebut “pedogenesis”. Proses unik
ini membentuk tanah seperti tubuh alami yang tersusun dari lapisan-lapisan atau disebut
horizon tanah. Setiap horizin menceritakan tentang pembentukan dan proses fisika,
kimia dan biologi yang telah dilewati tubuh tanah tersebut.
• Berangkal (boulders) : potongan batuan yang besar, biasanya lebih besar dari 250
sampai 300 mm. Untuk kisaran ukuran 150 sampai 250 mm, fragmen batuan ini disebut
kerakal (cobbles) atau pebbles.
• Kerikil (gravel) : partikel batuan yang berukuran 5 mm sampai 150 mm.
• Pasir (sand) : partikel batuan yang berukuran 0,074 sampai 5 mm. Berkisar dari kasar (3
sampai 5 mm) sampai halus (< 1 mm).
• Lanau (silt) : partikel batuan yang berukuran dari 0,002 sampai 0,074 mm.
• Lempung (clay) : partikel mineral yang berukuran lebih kecil dari 0,002 mm.
Partikelpartikel ini merupakan sumber utama dari kohesi pada tanah yang ”kohesif”.
• Koloid (colloids) : partikel mineral yang ”diam”, berukuran lebih kecil dari 0,001 mm.
Lalu pada jenis batuan sendiri memiliki proses yang cukup menarik, proses ini disebut
sebagai siklus batuan. Siklus batuan merupakan suatu proses pembentukan batu yang
terus menerus mengalami perubahan, dari magma yang beku menjadi batuan beku.
Proses ini menghasilkan tiga jenis batuan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan metamorf.
Siklus batuan ini dimulai dari magma baik diperut bumi ataupun pasca erupsi yang
mengalami pendinginan. Magma yang mengalami proses pendinginan ini kemudian
berubah menjadi batuan beku seperti granit, basalt, andesit, dan sebagainya. Lalu batuan
beku ini mengalami pelapukan akibat dari suhu ataupun cuaca yang merubah batuan
tersebut menjadi batuan sedimen, kemudian segala batuan yang tersebut sebelumnya
akan berubah menjadi batuan metamorf apabila batuan ini tertimbun ke dalam
permukaan bumi dan terpengaruh oleh tekanan dan suhu sehingga batuan asal akan
berubah wujudnya menjadi batuan metamorf. Kemudian, batuan-batuan metamorf yang
tertimbun semakin dalam ke perut bumi akan kembal menjadi magma.
Batuan Beku merupakan batuan yang tersusun dari magma yang mendingin dan
kemudian mengeras. Batuan ini terbagi jadi tiga jenis, yaitu batuan beku dalam
(plutonik), batuan korok (hypo-abyss), dan batuan beku luar (efusif). Contoh batuan
beku adalah : batu apung, batu obsidian, batu granit, batu basalt dan batu andesit.
Batu berwarna, hitam, dan dari lava permukaan yang sebagai alat pemotong atau
obsidian hijau. Bentuknya mendingin dengan cepat. ujung tombak, dan bisa
seperti kaca, dan tidak dijadikan kerajinan.
ada kristal-kristal.
Batu kristal-kristal yang dari pendinginan lava yang bahan baku dalam industri
basalt sangat kecil, dan mengandung gas tetapi poles, bahan bangunan atau
berwarna hijau keabu- gasnya telah menguap. pondasi bangunan
abuandan berlubang-
lubang.
Batu batuan bertekstur dari lelehan lava gunung api adalah nisan kuburan, cobek,
andesit halus, berwarna abu- yang meletus, saat arca untuk hiasan, dan batu
abu hijau, atau jingga. temperatur lava yang pembuat candi.
meleleh turun antara 900
sampai dengan 1,100
derajat Celsius.
Batuan Sedimen adalah hasil dari litifikasi bahan rombakan batuan hasil denudasi atau
hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme. Untuk menjadi batuan sedimen,
terjadi proses pelapukan, erosi, denudasi, litifikasi, hingga akhirnya menjadi sedimen.
Contoh dari batuan sedimen: batu pasir, konglomerat, dan gamping.
Cara Kegunaan
Nama Batu Gambar Ciri-Ciri
Terbentuk
tersusun dari dari bahan-bahan Sebagai bahan
butiran-butiran yang lepas karena pembuatan gelas
pasir, warna abu- gaya beratnya atau kaca
Batu pasir abu, kuning, merah menjadi terpadatkan
dan terikat
Untuk uji geoteknik itu sendiri terletak pada bagian data geoteknik. Uji geoteknik
dibagi dalam beberapa bagian di antaranya adalah :
Palu Geologi adalah alat yang digunakan untuk mengambil sampel batuan. Palu geologi
memiliki bentuk kepala yang beragam karena disesuaikan dengan fungsinya. Secara
umum, kita mengetahui ada dua jenis bentuk kepala palu yaitu runcing dan pipih.
Palu Geologi Runcing Adalah palu dengan ujung kepala berbentuk runcing yang
berfungsi untuk mengambil sampel batuan yang bersifat keras/massif seperti batuan beku
dan batuan metamorf.
Palu Geologi Pipih Adalah palu dengan ujung kepala berbentuk pipih yang sedikit
melengkung kedalam berfungsi untuk mengait perlapisan batuan, palu jenis ini digunakan
untuk batuan yang bertekstur lunak seperti batuan sedimen.
Kekerasan batuan dapat ditentukan melalui berbagai cara, salah satunya adalah RQD dan
Skala Moh’s. RQD dikembangkan pada tahun 1964 oleh Deere. Metode ini didasarkan
pada penghitungan persentase inti terambil yang mempunyai panjang 10 cm atau lebih.
Dalam hal ini, inti terambil yang lunak atau tidak keras tidak perlu dihitung
walaupunmempunyai panjang lebih dari 10cm. Diameter inti optimal yaitu 47.5mm. Nilai
RQD ini dapat pula dipakai untuk memperkirakan penyanggaan terowongan. Saat ini
RQD sebagai parameter standar dalam pemerian inti pemboran dan merupakan salah satu
parameter dalam penentuan klasifikasi massa batuan RMR dan Q-system.
Berdasarkan nilai dari RQD, massa batuan akan diklasifikasikan sebagai berikut :
Kemudian ada skala Moh’s, Pada Skala Mohs beberapa mineral standar diberikan urutan
kekerasannya, mulai dari 1 (paling lunak) sampai 10 (paling keras). Talk merupakan
mineral yang terlunak, sedangkan Intan sebagai mineral yang terkeras, makanya harganya
mahal.
Mineral Kekerasan Keterangan
Talk 1 Dapat ditekan jari
Gipsum 2 Dapat digores kuku
Kalsit 3 Dapat menggores kuku
Flourit 4 Sekeras perunggu
Apatit 5 Sekeras pisau baja
Feldspar 6 Sekeras kikir
Kuarsa 7 Sekeras baja bagus
Topas 8 Baja dapat digores
Korundum 9 Semua dapat digores
Intan 10 Semua dapat digores
Untuk menentukan kekerasan mineral/batuan yang tidak ada dalam skala, dapat dicoba
dengan menggoreskan mineral tersebut dengan mineral standar Mohs, mulai dari yang
berderajat kekerasan paling kecil menuju ke derajat kekerasan yang besar. Seandainya
mineral yang tidak dikenal itu dapat menggores Kalsit, tetapi dapat digores oleh Fluorit
maka kekerasannya dinilai 3,5. Dan seterusnya dapat dilakukan untuk mineral/batuan
yang lainnya.